BAB X
KONSEP GESERAN ( TRANSLASI )
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Geometri Transformasi
Rombel 05
Dosen pengampu Bapak Iwan Junaedi
Oleh
Kelompok 7
1. Nur Sholeh 41014091
2. Nur Solikhah 4101409125
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PEMBAHASAN
GESERAN ( TRANSLASI )
A A’ A’’
N
B
B’ B’’
h
g
Ambil titik A dan B sebarang dengan A ≠ B dan 𝐴 ∉ 𝑔, 𝐴 ∉ ℎ, 𝐵 ∉ 𝑔, 𝐵 ∉ ℎ.
Andaikan A= (a1, a2) dan B = (b1, b2)
̅̅̅̅̅
Akan dibuktikan SN(A)=B” dengan N adalah titik tengah A"B
Andaikan persamaan garis h adalah x = h, k≠0.
Ambil titik P(x,y), 𝑝 ∉ ℎ
Diperoleh Mh(P)=P’, sehingga ̅̅̅̅
PP' memotong h di titik Q. Karena h:x=k, dan
P(x,y) maka titik potong Q=(k,y) dengan Q adalah titik tengah
Karena Q(k,y) dan P(x,y), maka dimisalkan P’=(x1,y1) maka diperoleh
𝑥1 +𝑥 𝑦1 +𝑦
𝑄= ( , )
2 2
𝑥1 + 𝑥 𝑦1 + 𝑦
↔ 𝑘, 𝑦 = ( , )
2 2
Sehingga
𝑥1 + 𝑥
=𝑘
2
↔ 𝑥1 + 𝑥 = 2𝑘
↔ 𝑥1 = 2𝑘 − 𝑥
𝑦1 + 𝑦
=𝑦
2
↔ 𝑦1 + 𝑦 = 2𝑦
↔ 𝑦1 = 𝑦
Jadi, Mh(P)=P’=(2k-x,y)
Karena garis g adalah sumbu koordinat y maka Mg(P)=P”=(-x,y)
Jadi 𝑀ℎ 𝑀𝑔 (𝑝) = 𝑀ℎ [𝑀𝑔 (𝑝)]
= 𝑀ℎ [(−𝑥, 𝑦)]
= (2𝑘 − (−𝑥), 𝑦)
(2𝑘 + 𝑥, 𝑦)
Karena A (a1 , a2 ) dan B (b1 , b2 )
Maka
𝐴" = 𝑀ℎ 𝑀𝑔 (𝐴)
= 𝑀ℎ [𝑀𝑔 (𝐴)]
= 𝑀ℎ (−𝑎1 , 𝑎2 )
= (2𝑘 + 𝑎1 , 𝑎2 )
dan
𝐵 " = 𝑀ℎ 𝑀𝑔 (𝐵)
= 𝑀ℎ [𝑀𝑔 (𝐵)]
= 𝑀ℎ (−𝑏1 , 𝑏2 )
= (2𝑘 + 𝑏1 , 𝑏2 )
Karena N titik tengah ̅̅̅̅̅
𝐴"𝐵 ,
(2𝑘+𝑎1 )+𝑏1 𝑎2 +𝑏2
Maka 𝑁 = ( , )
2 2
2𝑘+𝑎1 +𝑏1 𝑎2 +𝑏2
Jika 𝑁 = ( , ) dan 𝐴 = (𝑎1 , 𝑎2 )
2 2
2𝑘+𝑎1 +𝑏1 𝑎2 +𝑏2
Maka 𝑆𝑁 (𝐴) = (2 ( ) − 𝑎1 , 2 ( ) − 𝑎2 )
2 2
= (2𝑘 + 𝑏1 , 𝑏2 )
= B”
Maka
Jadi setiap ruas berarah, dengan pangkal sebuah titik dan berakhir di titik petanya
oleh MhMg adalah ekivalen dengan setiap garis berarah. Jadi hasil transformasi
MhMg adalah seakan – akan menggeser setiap titik sejauh jarak yang sama dan
searah. Transformasi demikian dinamakan translasi(geseran).
Definisi
Suatu padanan G dinamakan suatu geseran apabila ada ruas garis berarah
𝑨𝑩 ̅̅̅̅̅ = 𝑨𝑩
̅̅̅̅ sehingga setiap titik P pada bidang P’ dengan G(P) = P’ dan 𝑷𝑷′ ̅̅̅̅
Teorema 10.2 :
𝑨𝑩 = ̅̅̅̅
Apabila ̅̅̅̅ 𝑪𝑫 maka 𝑮𝑨𝑩 = 𝑮𝑪𝑫
Bukti :
̅̅̅̅ = 𝐶𝐷
Dipunyai 𝐴𝐵 ̅̅̅̅
Ambil x sembarang
𝐺𝐴𝐵 (𝑥) = 𝑥1 dan 𝐺𝐶𝐷 (𝑥) = 𝑥2
Maka ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅
𝑥𝑥1 = 𝐴𝐵 ̅̅̅̅
𝑥𝑥2 = 𝐶𝐷
Karena ̅̅̅̅
𝐴𝐵 = ̅̅̅̅
𝐶𝐷 maka ̅̅̅̅̅
𝑥𝑥1 = ̅̅̅̅̅
𝑥𝑥2
Artinya x1 = x2
Jadi 𝐺𝐴𝐵 = 𝐺𝐶𝐷
̅̅̅̅ = 𝐶𝐷
Jadi jika 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ maka 𝐺𝐴𝐵 = 𝐺𝐶𝐷
Teorema 10.3 :
Andaikan g dan g dua garis yang sejajar dan ̅̅̅̅
𝑪𝑫 sebuah garis berarah tegak
̅̅̅̅̅̅ maka 𝐺𝐴𝐵 =
̅̅̅̅ = 𝟐𝑪𝑫
lurus pada g maka 𝑪 ∈ 𝒈 dan 𝑫 ∈ 𝒉 .Apabila 𝑨𝑩
𝑴𝒉 𝑴𝒈 .
Bukti :
C”
Ambil titik P sebarang D
Misal P’=GAB(P) dan P”=MhMg(P)
P”
Akan dibuktikan P’=P”
C
Menurut definisi geseran
B
Karena = , maka = h
= 𝐶"
Ini berarti D titik tengah , sehingga =
Berdasarkan teorema 10.1 diperoleh =
Jadi = , maka P’=P”
Jadi GAB(P)=MhMg(P)
Karena P titik sebarang maka GAB=MhMg
Teorema 10.4
Jika GAB sebuah geseran maka (GBA )-1 = GBA
Bukti:
Geseran adalah hasil kali dua refleksi (Teorema 10.3)
Refleksi adalah trasformasi (Teorema 3.1)
Tiap transformasi memiliki balikan (Teorema 6.1)
Maka setiap geseran memiliki balikan
Perhatikan gambar berikut:
g h n
A | B | C
| |
Dari uraian diatas
Diperoleh GAB(A)=MhMg(A)
=Mh[Mg(A)]
=Mh(A)
=B
GAB(A)=MnMh(A)
=Mn[Mh(A)]
=Mn(B)
=B
Jadi GAB(A) =MhMg(A)= MnMh(A) atau GAB=MhMg= MnMh
Sedangkan GBA(B)=MhMn(B)
=Mh[Mn(B)]
=Mh(B)
=A
GBA(B)=MgMh(B)
=Mg[Mh(B)]
=Mg(A)
=A
Jadi GBA(B) = MhMn(B) = MgMh(B) atau GBA = MhMn = MgMh
Sehingga (GAB)-1= (MnMh)-1
= Mh-1 Mn-1
= Mh Mn
=GBA
Jadi (GAB)-1=GBA
B. Hasilkali Geseran
Setiap geseran dapat ditulis sebagai hasilkali dua refleksi. Dalam subbab
ini akan diperlihatkan bahwa setiap geseran dapat diuraikan sebagai hasilkali dua
setengah putaran.
Teorema 10.5
Jika GAB sebuah geseran sedangkan C dan D adalah dua titik sehingga ̅̅̅̅
𝑨𝑩 =
̅̅̅̅ maka GAB = SCSD
2 CD
Bukti :
⃡ ,k
Andaikan g = CD g di C, m g di D
B
g
D
A C
m
k
Maka ̅̅̅̅
CD ruas garis berarah dari k ke m. Oleh karena ̅̅̅̅
AB = 2 ̅̅̅̅
CD maka GAB =
MmMk sedangkan SD = MmMg
g
(Menurut Teorema 7.1 “andaikan D sebuah titik serta g dan m
D
dua garis tegak lurus yang berpotongan di D, maka SD = MmMg
)
dan SC = MgMk m
Jadi : k
SCSD = (MmMg)(MgMk)
= Mm (MgMg) Mk (Sifat asosiatif hasil kali transformasi)
= Mm I Mk (Transformasi identitas)
= MmMk
Jadi GAB = SCSD
Teorema 10.6
Komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu setengah
putaran.
Bukti :
Andaikan GAB suatu geseran.
Ambil titik C sebarang dan misal ada titik E yang tunggal sehingga = .
Ambil titik D sehingga D merupakan titik tengah , berarti =2 .
Menurut teorema 10. 5,
GAB=SDSC
GABSC=SDSCSC
GABSC=SD[SCSC]
GABSC=SD I
GABSC=SD
Jadi komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu setengah
putaran.
Akibat :
Andaikan SA, SB, dan SC masing-masing setengah putaran, maka
SCSBSA=SD dengan D sebuah titik sehingga AD=BC
Bukti :
Diperoleh berturut-turut SCSB=GZBC
SCSBSA=GZBC SA
Ambil titik X sebarang
Misal GZBC SA=SX
Sehingga diperoleh 2 =2 atau =
Karena titik X sebarang, Jadi bisa diubah menjadi sebarang titik, kita misalkan
titik D maka diperoleh
GZBC SA=SX
SCSBSA= SD dengan AD=BC
Jadi, jika SA, SB, dan SC masing-masing setengah putaran, maka SCSBSA=SD
A
C E E’’
Diperoleh
(assosiatif)
(Identitas transformasi)
(Identitas transformasi)
Karena 2 maka diperoleh
Jadi
Teorema 10. 8
Jika GOA sebuah translasi yang ditentukan oleh titik-titik O(0,0) dan A(a,b)
dan T transformasi yang didefinisikan untuk semua titik P(x,y) sebagai
T(P)=(x+a,y+b) maka T=GOA.
Bukti :
Ambil titik P(x,y) dengan T(P) = (x+a,y+b)
Missal GOA(P) = P’, berarti
Diperoleh P’= (x+a-0,y+b-0) = (x+a,y+b)
Jadi T(P) = P’= GOA(P), P V
Ini berarti T = GOA.
Untuk membuktikan dengan koordinat-koordinat teorema 10. 7
Perhatikan dua buah translasi GEF dan GKH
Andaikan A = (a,b) dan B = (c,d) dengan dan
Ambil titik P(x,y) sebarang sehingga diperoleh
GOA(P) = P’= (x+a,y+b) dan GOB(P) = P’ = (x+c,y+d)
Karena maka GOA(P) = GEF(P) = (x+a,y+b)
Karena maka GOB(P) = P’ = GKH = (x+c,y+d)
Jika GKH dikomposisikan dengan GEF melalui titik P maka diperoleh
GKHGEF(P) = GKH [GEF(P)]
= GKH(x+a,y+b)
= ((x+a)+c,(y+b)+d)
= (x+(a+c),y+(b+d))
Ini berarti bahwa GKHGEF adalah translasi yang membawa titik O(0,0) ke titik
(a+c,b+d).
C. SOAL LATIHAN
TUGAS I
1. Diketahui titik A, B, C yanng tak segaris.
a. Lukislah
b. Lukislah
c. Lukislah garis – garis g dan h dengan A g dan
b. Garis k sehingga
c. Garis m sehingga m’
d. Titik C sehingga
3. Diketahui garis – garis g dan h yang sejajar dan sebuah titik A tidak pada garis
– garis trersebut.
a. Lukislah titik B sehingga
D
B
A
C
Lukislah : P
a.
g
b. Garis h sehingga g
c.
d.
5. Nyatakanlah P dengan R dalambentuk yang paling sederhana :
a. R
b. R
c. R
A B
a. Lukislah GAB(A) dan GAB(B)
A B=GAB(A) A’=GAB(B)
b. Lukislah GAB(C)
C C’=GAB(C)
A B
c. Lukislah garis-garis g dan h dengan A g dan GAB=MhMg
g h
GAB(A) =B
}G AB=MhMg
MhMg(A)=B
A B
A B
g h
2. Diketahui : Titik-titik A, B, dan garis g sehingga g AB.
a. Lukislah garis h sehingga MhMg= GAB
g h
A B
GAB(A)= B
} M M =G h g AB
MhMg = Mh(Mg(A))=Mh(B)=B
k g
A B
GAB(A)= B
} MgMk=GAB
MgMk = Mg(Mk(A))=Mg(A)=B
m m’
A B
GAB (m) = B
m’ = GAB(m)
m’ = B
A B C
GAB(C) = B
3. Diket: Garis-garis g//h dan titik A tidak pada garis-garis tersebut.
a. Lukislah titik B sehingga MhMg= GAB
Jelas GAB(A)= MhMg(A)= Mh(A’)=B
g h
A Mg(A)=A’
B= Mh(A’)
g h
C= Mg(A’ ) A Mh(A)=A’
B D
A
C
P
Lukislah !
a) GCD GAB (P)
P”
P’
P
GAB (P) = P’ dimana PP’ = AB
P”
P
P’
g = GABGDC (h)
h’ = GDC (h)
d) G3AB (P)
Sehingga , akibatnya P4 P5 .
Jawab :
Jelas g dan h dan jarak antara g dan h
Persamaan garis
Jadi
AB )
Jadi C(-1,5)
Persamaan garis h AB dan melalui C(-1,5)
Jadi g : y =
h:y=
y 2 y1 1 3 4
m AB 1.
Jelas x2 x1 5 1 4
Sehingga diperoleh
CD 12 AB
CD 2 14 AB 2
( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 14 [( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 ]
( x2 2) 2 ( y 2 4) 2 14 (5 1) 2 14 (1 3) 2
( x2 2) 2 ( y 2 4) 2 ( 12 4) 2 ( 12 4) 2
Jadi x2 2 12 4 x2 0 dan y 2 4 12 4 y 2 2.
Jadi titik D(0,2).
Jadi persamaan garis g yang melalui titik C(2,4) dengan m g 1 adalah
y y1 m( x x1 )
y 4 1( x 2)
y 4 x 2
y x 6
Jadi C’(7,-2)
b. dengan
misal
maka sehingga
dan
Jadi
10. Diket: Titik-titik A=(2,-1), B=(3,4), dan g={(x,y)\y+2x=4}.
a. Tentukan GAB(P) jika P(x,y).
Jawab:
Jelas GAB ( A) B
G AB (2,1) (3,4)
(2 a,1 b) (3,4).
Sehingga 2 a 3 a 1 dan 1 b 4 b 5.
Jadi GAB ( P) GAB ( x, y) ( x 1, y 5).
b. Tentukan titik D sehingga GAB(D)=(1,3).
Jawab:
Misal titik D( x1 , y1 ) maka
G AB ( D) (1,3)
G AB ( x1 , y1 ) (1,3)
( x1 1, y1 5) (1,3).
=P” dengan
b) Tentukan SCGAB(P)
Penyelesaian :
SCGAB(P)=SC[GAB(P)]
=SC(P’) dengan
=D dengan
=X
Jadi titik X adalah titik tengah dimana
2. Diketahui titik-titik A, B, C yang tak segaris
a) Tentukan D sehingga SDSC=GAB
Penyelesaian :
Berdasarkan teorema 10. 5 titik C dan titik D terletak pada satu garis dimana,
2
b) Tentukan E sehingga SASBSC=SE
Penyelesaian :
Berdasarkan akibat dari teorema 10. 6 diperoleh titik E segaris dengan titik C
dimana,
c) Tentukan F sehingga GABSC=SF
Penyelesaian :
Berdasarkan teorema 10. 6 diperoleh titik F adalah titik tengah berarti
dimana,
3. Diketahui empat titik, tiap tiga titik tak segaris, A, B, C dan D. lukislah :
a) Titik E sehingga GCDGAB=GAE
=P” dengan
Jadi, ………(2)
Berdasarkan (1) dan (2) berlaku GABGCD=GCDGAB
G1G2=G2G1
x=-1
y=18
Jadi koordinat D=(-1,18)
8. Andaikan A=(a1,a2) dan B=(b1,b2). Dengan menggunakan koordinat-koordinat.
Buktikan :
a) SBSA adalah suatu translasi
Penyelesaian :
Ambil titik P(x,y) sebarang
SBSA(P)=SB[SA(P)]
=SB(2a1-x,2a2-y)
=(2b1-2a1+x,2b2-2a2+y)
=[x+2(b1-a1),y+2(b2-a2)]
b) Jika P sebuah titik dan P’=SASB(P), maka =
Penyeleesaian :
Ambil titik P(x,y) sebarang
Dari hasil a) diperoleh P’=[ x+2(b1-a1),y+2(b2-a2)]
=( b1–a1,b2-a2)
=[ x+2(b1-a1)-x,y+2(b2-a2)-y]
=[ 2(b1-a1),2(b2-a2)]
=2( b1–a1,b2-a2)
=2
Jadi terbukti =
9. Buktikan sifat-sifat berikut :
a) Jika GAB suatu geseran, maka GAB tidak memiliki titik-titik tetap
Penyelesaian :……….
b) Komposit empat setengah putaran adalah suatu translasi
Penyelesaian :……….
c) Apabila A, B, C titik-titik uyang diketahui, maka SASBSC=SCSBSA
Penyelesaian :………
10. Diketahui A=(2,1) dan B=(-3,5)
a) Jika P=(x,y) tentukan SASB(P)
Penyelesaian :
SASB(P)=SA(2.-3-x,2.5-y)
=SA(-6-x,10-y)
=2.2-(-6-x),2.1-(10-y)
=(10+x,-8+y)
Jadi SASB(P) =(10+x,-8+y)
b) L={(x,y)| x2+y2=4}. Tentukan persamaan himpunan L’=SASB(L).
Penyelesaian :
L= x2+y2=4 berarti lingkaran dengan pusat (0,0) dengan jari-jari=2
SASB(L)=SA[2.(-3)-0,2.5-0]
=SA(-6,10)
=[2.2-(-6),2.1-10]
=(10,-8)
Jadi L’={(x,y)|(x-10)2+(y+8)2=4}