Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PROGRAM

HIBAH PENGABDIAN MASYARAKAT INTERNAL

PERILAKU PENERAPAN POLA MAKAN SEHAT PADA KELUARGA


BINAAN DI DESA PANGKALANRT 009/003 KECAMATAN TELUK
NAGA KABUPATEN TANGERANGPROVINSI BANTEN OKTOBER
2018

Oleh:

dr. Erlina Wijayanti, MPH NIDN : 031428208 (Pembimbing)


Faisal Muhammad Lubis NIM: 1102013104 (Anggota)
Gamar Fauzie Bajammal NIM: 1102013117 (Anggota)
Harianti Ayu Wulandari NIM: 1102013122 (Anggota)
Iga Faldini Ghazali NIM: 1102013130 (Anggota)
Lisa Dwiriansyah T NIM: 1102013155 (Anggota)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
OKTOBER - NOVEMBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM
HIBAH PENGMAS INTERNAL

Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat pada


1 Judul Usulan Pengmas : Keluarga Binaan di Desa Pangkalan RT 009/ 003
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten 2018

2 Pembimbing
a. Nama : dr. Erlina Wijayanti, MPH
b. NIDN : 0314028208
c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli 3B
d. Program Studi : Fakultas Kedokteran/Ilmu Kesehatan Masyarakat
e. Perguruan Tinggi : Universitas YARSI
f. Bidang Keahlian : Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Masyarakat
: Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
g. Alamat
Kantor/Telp/Faks/

4 Anggota Tim Pengusul : 5 orang


a. Anggota 1 : Faisal Muhammad Lubis
b. Anggota 2 : Gamar Fauzie Bajammal
c. Anggota 3 : Harianti Ayu Wulandari
d. Anggota 4 : Iga Faldini Ghazali
e. Anggota 5 : Lisa Dwiriansyah T
5 Jangka Waktu Kegiatan : 5 (lima) minggu
6 Lokasi Kegiatan : Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang
7 Biaya yang diajukan : Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
.

1
Jakarta, November 2018

Mengetahui
Pembimbing,

dr. Erlina Wijayanti, MPH


NIDN : 0314028208

Dekan Fakultas Kedokteran Univ. YARSI,

dr. Hj. Rika Yuliwulandari, MSc, PhD


NIDN 0304077403

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat :


Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat pada Keluarga Binaan di Desa Pangkalan RT
009/ 003 Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 2018

2. Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
. Keahlian Asal Waktu
(jam /
minggu)
1. dr. Erlina Ketua Kedkel, Universitas 3
Wijayanti, Kesehatan YARSI
MPH Masyarakat
3. Faisal Muhammad Anggota Koass Universitas 3
YARSI
4. Gamar Fauzie Anggota Koass Universitas 3
Bajammal YARSI
5. Harianti Ayu Anggota Koass Universitas 3
Wulandari YARSI
6. Iga Faldini Anggota Koass Universitas 3
Ghazali YARSI
7. Lisa Dwiriansyah Anggota Koass Universitas 3
T YARSI

3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdi kepada Masyarakat: Keluarga binaan


Fakultas Kedokteran YARSI di Desa Pangkalan, Tangerang
4. Masa Pelaksanaan
Mulai bulan : Oktober 2018
Berakhir : November 2018
5. Usulan Biaya : Rp. 1.000.000 (Satu Juta Rupiah)
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang
7. Mitra yang terlibat
Puskesmas dan kader yang membantu dalam alokasi keluarga binaan dan
penyedia tempat penyuluhan tim Pengabdian Masyarakat Universitas YARSI
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Masih sedikitnya angka cakupan pola makan sehat di Puskesmas Tegal Angus
disertai dengan kurangnya pemanfaatan fasilitas kesehatan modern oleh warga
Desa Pangkalan sehingga dilakukan penyuluhan mengenai pola makan sehat
yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perilaku penerapan pola
makan sehat yang benar pada warga Desa Pangkalan
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:
Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat pada Keluarga Binaan di Desa Pangkalan RT
009/ 003 Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 2018
10. Keterlibatan Mahasiswa : 5 orang
11. Rencana luaran kegiatan yang ditargetkan
Publikasi ilmiah pada jurnal.

3
RINGKASAN

Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku
pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering disebut
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) menyangkut upaya atau
tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
Berdasarkan data Puskesmas Tegal Angus tahun 2018 cakupan pengobatan untuk
10 penyakit terbesar seperti TB Paru, ISPA, Hipertensi, dan Diabetes Melitus
hanya sebesar 19.2%, 48.7%, 12.51%, 53.84% berturut-turut.
Tujuan kegiatan adalah penyuluhan pada keluarga binaan di Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga tentang perilaku pola makan sehat sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan warga dan berikutnya diharapkan dapat merubah
perilaku pola makan sehat yang benar.
Jumlah sasaran kegiatan sebanyak 14 orang anggota keluarga binaan
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga.
Target kegiatan setelah penyuluhan adalah pengetahuan peserta meningkat di atas
100% serta meningkatnya angka perilaku pola makan di Puskesmas Tegal Angus.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan
Oktober 2018 – November 2018. Metode pelaksanaan yaitu: penyusunan bahan
presentasi dan metode penyuluhan serta pelaksanaan penyuluhan. Bahan presentasi
disusun menyesuaikan sasaran kegiatan penyuluhan yaitu seluruh anggota keluarga
binaan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Lebih banyak materi disampaikan
dalam bentuk gambar berupa poster, brosur, serta video. Pelaksanaan penyuluhan
pada hari Kamis, 8 November 2018 di rumah keluarga binaan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
Hasil kegiatan menunjukkan karakteristik sasaran program sebagian besar
usia 31-50 tahun (36%), Pendidikan sebagian besar SD (55%), Pekerjaan sebagian
besar Ibu Rumah Tangga (26%) dan Wiraswasta (26%), dan penghasilan kurang
dari atau sama dengan upah minimum rata-rata (≤ UMR) Kabupaten Tangerang
(78%). Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan didapatkan
peningkatan dari pengetahuan peserta penyuluhan.
Kendala selama kegiatan adalah jumlah responden sedikit dikarenakan
anggota keluarga menolak hadir karena masih bekerja atau sekolah. Saran yang bisa
diberikan untuk kegiatan serupa adalah berkomunikasi dengan RT setempat dalam
menentukan waktu dan tempat penyuluhan.

4
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan program Pengmas Hibah
Internal yang berjudul “Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat pada Keluarga
Binaan di Desa Pangkalan RT 009/ 003 Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten 2018” dengan lancar. Sholawat dan salam kita
curahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam hingga kita semua dapat merasakan manisnya Iman dan Islam.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada dr. Allan Sartana (Puskesmas
Tegal Angus), dr. Yanuar (Puskesmas Tegal Angus), dr. Husna (Puskesmas Tegal
Angus), dan kader Desa Pangkalan yang telah membantu terlaksananya kegiatan
ini. Juga terima kasih kami sampaikan kepada seluruh peserta penyuluhan.
Harapan kami bahwa laporan program ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pencarian
pengobatan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Masukan dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan laporan program
berikutnya.

Jakarta, 10 November 2018


Tim pengmas internal

5
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Muka
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... 1
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .............................................................. 3
RINGKASAN ................................................................................................... 5
KATA PENGANTAR....................................................................................... 6
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 8
11.1. .................................................................................................. Latar
Belakang ............................................................................................... 8
11.2. .................................................................................................. Perumusan
Masalah ................................................................................................ 9
11.3. ................................................................................................... Tujuan
Kegiatan .............................................................................................. 10
11.4. ................................................................................................... Manfaat
Kegiatan .............................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................... 18
3.1. Sasaran ............................................................................................... 18
3.2. Target .................................................................................................18
3.3. Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................ 18
3.4. Metode Kegiatan yang digunakan ..................................................... 18
3.5. Keterlibatan Mitra .............................................................................. 18
3.6. Rancangan Evaluasi ........................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 19
4.1. Penyusunan bahan presentasi dan metode penyuluhan ...................... 19
4.2. Penyuluhan ......................................................................................... 19
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................25
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 26

6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai cakupan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku merupakan respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Faktor-
faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan
perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang
bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya tigkat kecerdasan,
tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. Faktor eksternal yaitu
lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik dan sebagainya.
(Anonim, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian Supardi dkk (2004) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku pasien berobat ke Puskesmas dengan
menggunakan data sekunder SKRT 2004 dan Susenas 2004, didapatkan data
karakteristik pasien rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas persentase
terbesar berusia 26-35 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SD
(tidak tamat/tamat), belum bekerja/ tidak, status ekonomi mampu menurut
kategori Badan Pusat Statistik (BPS), tempat tinggal pedesaan dan tidak ada
penanggung biaya berobat.
Rasulullah SAW. mengajarkan bahwa Allah SWT. adalah dzat yang
Maha Penyembuh. Allah SWT. berfirman “Dan apabila aku sakit, maka
Dia-lah yang menyembuhkan aku.” (QS. asy-Syu’ara (26): 80).
Jika memerhatikan pengobatan masa sekarang yang serba modern
ternyata kebalikan dengan pengobatan jaman Rasulullah. Banyak orang
yang menggantungkan penyembuhan dengan obat. Padahal, keyakinan

7
semacam itu mendekati perbuatan syirik. Yang memberikan kesembuhan
bukanlah obat itu, tapi Allah SWT.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, didapatkan area masalah


yaitu masalah non medis dan masalah medis. Masalah non medis seperti
kurangnya perilaku pencarian pengobatan ke tenaga kesehatan.
Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area masalah
yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah penetapan
prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang
tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
mempengaruhi peserta. Peserta lalu diminta untuk mengemukakan beberapa
masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas. Metode
Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu
kelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Proses penetapan
Metode Delphi dimulai dengan identifikasi masalah yang akan dicari
penyelesaiannya. Dalam pengambilan sebuah masalah, kami menggunakan
Metode Delphi.

Gambar 1. Metode Delphi

8
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan kegiatan untuk
meningkatkan perilaku pencarian pengobatan pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan RT 004/RW005, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

1.3. Tujuan Kegiatan


Melakukan penyuluhan pada keluarga binaan Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI di Desa Pangakalan RT 004/RW005, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tentang perilaku pencarian
pengobatan.

1.4. Manfaat Kegiatan


Meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat dan tujuan
mengetahui obat dan kapan harus berobat.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Perilaku

2.2.1 Definisi Perilaku


Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai cakupan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka
teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku merupakan respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Faktor-faktor
yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku.
Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat
given atau bawaan misalnya tigkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin
dan sebagainya. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi,
politik dan sebagainya. (Anonim, 2011).

2.2.2 Sarana Pengobatan Masyarakat


Sebagian besar masyarakat hampir tidak pernah lepas dari pelayanan
sekaligus mengharapkan adanya pelayanan yang memuaskan. Untuk
memenuhi kebutuhannya manusia berusaha tidak langsung melalui aktifitas
orang lain. Seperti yang dikatakan oleh AS. Moenir (1998) proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktifitas orang lain langsung disebut pelayanan. (Anonim,
2011). Sedangkan J.S Poerwadarminta melihat pelayanan sebagai melakukan
perbuatan, melayani apa yang diperlukan dan

10
diharapkan oleh orang lain dengan bantuan pihak lain yang menyediakan
sesuatu diperlukan oleh orang lain tersebut. (Anonim, 2011).
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
penciptaan derajat kesehatan yang merata kepada seluruh masyarakat. Sesuai
dengan tujuasn penyelenggaraan pembangunan kesehatan yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk menggapai pelayanan kesehatan dan perilaku
hidup sehat. (Syaer, 2010).
Sumber pengobatan di Indonesia menurut Kalangie (1984), mencakup
sektor yang saling berkaitan yaitu pengobatan rumah tangga atau
pengobatan dirumah, pengobatan tradisional dan juga pengobatan medis
professional (praktek tenaga kesehatan, poli klinik, puskesmas dan rumah
sakit) (Supardi dkk, 2011).

1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional
yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. Sementara menurut Siregar (2003) menyatakan rumah
sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan
ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan untuk berbagai kesatuan personel
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik
modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama,
untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. (Ujang Ketul,
2009).
Berikut merupakan tugas dan fungsi Rumah Sakit:
a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
b. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
c. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
d. Melaksanakan pelayanan medis khusus.
e. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
f. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
g. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial.
h. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.

11
i. Melaksanakan pelayanan rawat jalan/ rawat darurat dan rawat tinggal.
j. Melaksanakan pelayanan rawat inap.
k. Melaksanakan pelayanan administrative.
l. Melaksanakan pendidikan para medis.
m. Melaksanakan pendidikan tenaga medis spesialis.
n. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
o. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.

Diseluruh dunia, ditemui keluhan adanya peningkatan biaya Rumah Sakit


yang tinggi, meningkat melampaui biaya-biaya lainnya. Di Filipina
dilaporkan bahwa banyak Rumah Sakit yang mengalami kesulitan biaya dan
akan dijual. Masyarakat tidak mampu lagi membayar. Hanya 20-30% rakyat
yang mampu membayar Rumah Sakit, sementara Rumah Sakit mendapat
kesulitan untuk membayar gaji karyawan-karyawannya. (Sulastomo, 2007).
Meskipun demikian, kenaikan biaya tidak sama diberbagai Negara.
Tergantung berbagai faktor, antara lain tersedianya tempat tidur, sistem
pelayanan kesehatan, organisasi Rumah Sakit, manajemen atau sistem
keuangan dan bahkan teknologi yang diterapkan. (Sulastomo, 2007).
Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi sektor Rumah sakit yaitu
kekuatan ekonomi pemerintah daerah dan kekuatan ekonomi masyarakat.
Semakin tinggi kemampuan pemerintah daerah, maka kemungkinan sumber
pembiayaan untuk kesehatan dari daerah akan semakin besar. Semakin tinggi
kekuatan ekonomi masyarakat maka dapat dilihat bahwa daya beli
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan akan semakin besar.
2. Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinaskesehatan Kabupaten
atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah (Syafrudin dkk, 2009).
Menurut Supriyanto (1998) bahwa pemanfaatan pelayanan
Puskesmas adalah penggunaan pelayanan yang telah diterima pada tempat
atau pemberi pelayanan kesehatan (Syafruddin dkk, 2009).

12
Ada 2 faktor yang mempengaruhi persepsi dari masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah pengalaman pribadi dan manfaat akan keberadaan dari Puskesmas
itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern meliputi hubungan sosial dalam
pelayanan kesehatan seperti sosialisasi kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas (Anonim, 2011).
Menurut Syafruddin Syaer (2010), banyak faktor yang berperan
dalam hal pengunaan Puskesmas. Faktor tersebut dikelompokkan dalam 2
kelompok yaitu yang bersal dari puskesmas itu sendiri dan faktor yang
berasal dari masyarakat. Faktor yang berasal dari Puskesmas meliputi faktor
tenaga, perilaku petugas, program pelayanan, fasilitas yang tersedia, letak
Puskesmas dan sumber daya yang tersedia. Sedangkan faktor dari
masyarakat meliputi pendidikan, pendapatan, jarak dan pekerjan.
Fungsi Puskesmas menurut Syarifuddin dkk (2009) ada 3 fungsi,
yaitu:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Upaya kesehatan Puskesmas menurut Syarifuddin Syaer (2010)
terdiri dari:
a. Upaya kesehatan wajib
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya kesehatan lingkungan
3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

13
5) Upaya pengobatan

b. Upaya kesehatan pengembangan


1) Upaya kesehatan sekolah
2) Upaya kesehatan lingkungan
3) Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4) Upaya kesehatan kerja
5) Upaya kesehatan gigi dan mulut
6) Upaya kesehatan jiwa, mata dan usia lanjut
7) Upaya pembinaan dan pengobatan tradisional

Berdasarkan hasil penelitian Supardi dkk (2004) tentang faktor-


faktor yang berhubungan dengan perilaku pasien berobat ke Puskesmas
dengan menggunakan data sekunder SKRT 2004 dan Susenas 2004,
didapatkan data karakteristik pasien rawat jalan dan rawat inap di
Puskesmas persentase terbesar berusia 26-35 tahun, jenis kelamin
perempuan, pendidikan SD (tidak tamat/tamat), belum bekerja/ tidak, status
ekonomi mampu menurut kategori Badan Pusat Statistik (BPS), tempat
tinggal pedesaan dan tidak ada penanggung biaya berobat.
Pengobatan Sendiri/ Pengobatan Di Rumah
Pengobatan sendiri dalam pengertian umum adalah yang dilakukan orang
awam untuk menanggulangi sendiri keluhan sakitnya menggunakan obat, obat
tradisional, atau cara lain tanpa petunjuk tenaga kesehatan. Tujuan pengobatan
sendiri adalah untuk peningkatan kesehatan, pengobatan sakit ringan dan pengobatan
rutin penyakit kronis setelah perawatan dokter. Alasan pengobatan sendiri adalah
praktis dari segi waktu, kepercayaan terhadap obat tradisional, masalah privasi, biaya
lebih murah, jarak yang jauh ke pelayanan kesehatan dan kurang puas terhadap
pelayanan kesehatan. (Supardi dkk, 2011).
Perilaku penduduk yang memilih pengobatan dirumah penduduk yang
berobat jalan dalam kurun waktu setahun menurut Riskesdas 2007 sebesar 1,6%
sementara menurut data Susenas 2007 penduduk yang memilih berobat dirumah

14
sebesar 57,7%, pengobatan medis 35,5% dan pengobatan trasdisional 6,8%.
(Supardi dkk, 2011).
Menurut Supardi dkk.(2011) karakteristik penduduk sakit yang memilih
pengobatan dirumah persentase terbesar adalah jenis kelamin perempuan, status
perkawinan cerai hidup/ mati, kelompok umur pralansia/ lansia, tidak bekerja, lokasi
tinggal dipedesaan dan jenis kebutuhan sakit malaria dan demam tipoid.
Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang
menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan
kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan
kedokteran modern tersebut. (Kurniasari, 2011)
Ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan tamanan
dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai bahan bakunya. (Agromedia,
2008).
Kecendrungan meningkatnya penggunaan obat tradisional disadari pada
beberapa alasan yaitu harga obat-obatan buatan pabrik saat ini sudah semakin
mahal, efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dan
kandungan unsure kimia yang terkandung didalam obat tradisional sebenarnya
menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. (Agromedia, 2008).
Dari hasil penelitian Herlina (2001) menunjukkan bahwa variabel sikap dan
pekerjaan berhubungan dengan pemilihan pengobatan alternatif. Sementara umur,
pendidikan, pendapatan, pengetahuan dan keyakinan didak berhubungan dengan
pemilihan jenis pengobatan alternatif. Dari variabel-variabel tersebut, yang paling
dominant hubungannya dengan pemilihan jenis pengobatan alternatif adalah sikap.
Proporsi pengobatan alternatif yang memilih jenis ketrampilan adalah 62% yang
terdiri dari 49% ditolong oleh tukang pijat, 10% oleh tukang pijat refleksi dan 3%
oleh sinshe akupuntur. Sementara itu proporsi yang memilih pengobatan alternatif
jenis ramuan obat adalah 38% terdiri dari ramuan 19%, penjual jamu 16%, tabib
2% dan pengobatan dengan menggunakan pendekatan agama yang dipadukan
dengan ramuan 1%.

15
2.2.3 Pengobatan ditinjau dari sudut Islam
Berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, pengobatan harus diberikan oleh tenaga yang
mengerti benar manfaat dan mudharatnya, disamping mengingat bahwa kesembuhan
hanya datang dari Allah SWT sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yaitu
“Sesungguhnya Allah-lah yang menurunkan penyakit dan obatnya, dan Dia
menjadikan obat bagi setiap-tiap penyakit. Maka berobatlah kamu dan janganlah kamu
berobat dengan sesuatu yang haram”.

16
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Sasaran
Jumlah sasaran sebanyak 5 keluarga binaan di Desa Pangakalan RT
009/RW003, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
tentang perilaku penerapan pola makan sehat.

3.2. Target
Setelah penyuluhan diharapkan perilaku peserta penyuluhan meningkat
100%.

3.3. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama dua bulan
yaitu bulan September 2018 – Okotber 2018.

3.4. Metode Kegiatan Yang Digunakan


Digunakan beberapa metode pelaksanaan untuk mencapai target kegiatan,
yaitu:
a. Penyusunan bahan presentasi dan metode penyuluhan
Bahan presentasi akan disusun dengan menyesuaikan sasarannya. Selain itu
metode penyuluhan juga akan disusun agar materi mudah diserap oleh peserta
penyuluhan.
b. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan kepada anggota keluarga binaan yang menjadi sasaran
kegiatan. Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes
terhadap peserta penyuluhan.
3.5 Keterlibatan Mitra
-

3.6 Rancangan Evaluasi


Untuk menilai keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap
peserta penyuluhan. Setelah penyuluhan diharapkan pengetahuan warga meningkat
100%.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penyusunan bahan presentasi dan metode penyuluhan


Bahan presentasi disusun menyesuaikan sasaran kegiatan penyuluhan yaitu
seluruh anggota keluarga binaan. Lebih banyak materi disampaikan dalam bentuk
gambar (lihat Lampiran 1). Selain itu metode penyuluhan juga akan disusun agar
materi mudah diserap oleh peserta penyuluhan.
Materi penyuluhan meliputi: jenis makanan, waktu makan yang baik,
dampak dari tidak menerapkannya pola makan sehat, alasan harus menerapkan pola
makan sehat.

4.2. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di rumah keluarga binaan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi Desa Pangakalan RT 009/RW003, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tentang perilaku pencarian pengobatan
pada hari Kamis, 8 November 2018 yang diikuti oleh 14 orang peserta. Penilaian
keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap peserta penyuluhan.

Gambar 1. Pemberian materi penyuluhan kepada peserta

18
19
Gambar 3. Foto bersama peserta penyuluhan

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah Persentase (%)

Usia 12-16 tahun 0 0


17-25 tahun 5 35.7
26-35 tahun 5 35.7
36-45 tahun 2 14.3
46-55 tahun 0 0
56-65 tahun 2 14.3
> 65 tahun 0 0
Total 14 100.0
Jenis Laki-laki 8 57.1
Kelamin
Perempuan 6 42.9
Total 14 100.0
Tingkat SD 4 28.6
Pendidikan
SMP 5 35.7
SMA 5 35.7
PT 0 0
Total 14 100.0

20
Karakteristik Jumlah Persentase (%)
Pekerjaan Tidak Bekerja 4 28.6
Total 14 100.0
Status Menikah 12 85.7
Pernikahan Duda/janda cerai 0 0
Duda/janda 0 0
meninggal
Belum Menikah 2 14.3
Total 14 100.0
Pendapatan Rendah 14 100.0
Tinggi 0 0.00
Total 14 100.0

21
4.3 Evaluasi Hasil Pre-test dan Post-test
Intervensi pemecahan masalah telah dilakukan di seluruh keluarga binaan pada
hari Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 11.00 WIB. Dilakukan pre-test pada warga terlebih
dahulu sebelum dilakukan penyuluhan. Hasil pre-test dari delapan responden yang
mengikuti penyuluhan tersaji dalam tabel 4.11
Tabel 4.11 Hasil pre-test
Pengetahuan Jumlah Responden Persentase
Buruk 14 100 %
Baik 0 0%
Total 14 100 %

Kemudian setelah kami memberikan penyuluhan kepada keluarga binaan, kami


melakukan post-test dengan soal yang sama seperti pre-test. Post-test dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan penyuluhan kami dengan melihat ada tidaknya peningkatan hasil.
Hasil post-test dari 8 responden yang mengikuti penyuluhan tersaji dalam tabel 4.12
Tabel 4.12 Hasil post-test
Pengetahuan Jumlah Responden Persentase
Cukup 0 0%
Baik 14 100 %
Total 14 100%

Dari data diatas disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang baik
mengenai perilaku pengobatan sebesar 100 % dari angka 0 % pada pre-test menjadi 100 %
pada post-test. Maka dari itu, penyuluhan yang kami lakukan pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan, RT 009/003, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, dinyatakan berhasil.

22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Hasil kegiatan menunjukkan karakteristik sasaran program sebagian besar


menunjukan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, pendapatan. Pada penelitian ini
usia responden terbanyak adalah (17-25 tahun) sebanyak 5 orang (35,7%) dan (26-
35 tahun) sebanyak 5 orang (35,7%). Jenis kelamin responden yaitu laki-laki
sebanyak 8 orang (57,1%), perempuan sebanyak 6 orang (42,9%). Tingkat
pendidikan responden yaitu 4 orang (28,6%) adalah SD, 5 orang (35,7%) adalah
SMP dan 5 orang (35,7%) adalah SMA. Sebanyak 10 orang (71,4%) responden
bekerja dan sebanyak 4 orang (28,6%) tidak bekerja. Status pernikahan responden
yaitu sebanyak 12 orang (85,7%) yang sudah menikah dan sebanyak 2 orang (14,3%)
yang belum menikah. Semua responden memiliki pendapatan rendah yakni <
Rp.3.555.834.
Disimpulkan pula bahwa terdapat peningkatan mengenai pengetahuan mengenai
Pola Makan Sehat dari seluruh responden sebanyak 14 orang (100%). Dari hasil pre-
test dengan pengetahuan kurang menjadi pengetahuan baik pada hasil post-test,
maka dari itu penyuluhan yang kami lakukan di keluarga binaan RT 009/RW 003,
Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
dinyatakan berhasil.
Saran yang dapat diberikan untuk acara serupa adalah untuk sebelumnya
meminta kader desa danmengingatkan kembali untuk membantu mengumpulkan
warga binaan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Al-Qur’an dan Terjemahannya 2008. Departemen Agama RI. Bandung : Diponogoro.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Azwar, Azrul.
1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001. Jakarta : Susunan Budaya Dasar.
Kartikawati T, Yusnita, dan Yanto D. 2012. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus.
Kodiat, B. 1995. Gizi seimbang untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Departemen Kesehatan. Jakarta.
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. 2008. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

24
LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi Penyuluhan

Lampiran 2. Soal Pre Post Tes Penyuluhan

Lampiran 3. Foto-foto kegiatan

Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Lampiran 5. Laporan Keuangan Kegiatan Pengmas

25
Lampiran 1

Poster penyuluhan

26
Lampiran 2

Poster penyuluhan

27
Lampiran 3

KUESIONER PRE-TEST DAN POST-TEST

Identitas
Nama :
Umur :
Alamat:

1. Apa yang dimaksud dengan pola makan sehat menurut anda?


a. Makan sehari 1 kali
b. Pengaturan makanan dengan mempertimbangkan asupan kandungan zat gizi di dalamnya
c. Makan sehari 2 kali
d. Makan sampai kenyang
2. Mulai pukul berapa kita sebaiknya makan dipagi hari?
a. Pukul 10 pagi
b. Pukul 8 pagi
c. Pukul 7 pagi
d. Pukul 9 pagi
3. Minum air putih sangat baik bagi tubuh, berapa banyak kita sebaiknya mengkonsumsi air putih dalam
sehari?
a. 8 gelas sehari
b. 2 gelas sehari
c. 10 gelas sehari
d. 1 gelas sehari
4. Di bawah ini manakah yang termasuk jenis-jenis makanan karbohidrat?
a. Kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah
b. Susu, telur, daging
c. Mie instant, telur, sawi hijau
d. Nasi, kentang, bihun

5. Manakah yang merupakan dampak dari pola makan yang tidak teratur?
a. Merusak fungsi sistem pencernaan (susah BAB)
b. Tidur tidak nyenyak
c. Badan terasa sakit-sakit
d. Terasa cepat haus

28
Lampiran 3
Foto-foto kegiatan

29
Lampiran 4

Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

No Nama Keterangan
1 Tn.Mamat Hadir
2 Ny. Lastri Hadir
3 Ny. Dea Hadir
4 Tn. Mursan Hadir
5 Tn. Arifin Hadir
6 Ny. Muliani Hadir
7 Ny. Nemih Hadir
8 Ny. Usin Hadir

30
Lampiran 5

Laporan Keuangan Pengmas

No Rincian Jumlah Harga


1. Print laporan 800 halaman x Rp 500 Rp 400.000
2. Jilid laporan 5 buah x Rp 5.000 Rp 25.000
3. Termometer 4 buah x Rp 50.000 Rp 200.000
4. Poster ukuran A3 5 buah x Rp 10.000 Rp 50.000
5. Poster ukuran A2 3 buah x Rp 75.000 Rp 225.000
6. CD-R dan Cover CD 5 buah x Rp 20.000 Rp 100.000

31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai