Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
OKTOBER - NOVEMBER 2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM
HIBAH PENGMAS INTERNAL
2 Pembimbing
a. Nama : dr. Erlina Wijayanti, MPH
b. NIDN : 0314028208
c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli 3B
d. Program Studi : Fakultas Kedokteran/Ilmu Kesehatan Masyarakat
e. Perguruan Tinggi : Universitas YARSI
f. Bidang Keahlian : Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Masyarakat
: Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
g. Alamat
Kantor/Telp/Faks/
1
Jakarta, November 2018
Mengetahui
Pembimbing,
2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
2. Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
. Keahlian Asal Waktu
(jam /
minggu)
1. dr. Erlina Ketua Kedkel, Universitas 3
Wijayanti, Kesehatan YARSI
MPH Masyarakat
3. Faisal Muhammad Anggota Koass Universitas 3
YARSI
4. Gamar Fauzie Anggota Koass Universitas 3
Bajammal YARSI
5. Harianti Ayu Anggota Koass Universitas 3
Wulandari YARSI
6. Iga Faldini Anggota Koass Universitas 3
Ghazali YARSI
7. Lisa Dwiriansyah Anggota Koass Universitas 3
T YARSI
3
RINGKASAN
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku
pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering disebut
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) menyangkut upaya atau
tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
Berdasarkan data Puskesmas Tegal Angus tahun 2018 cakupan pengobatan untuk
10 penyakit terbesar seperti TB Paru, ISPA, Hipertensi, dan Diabetes Melitus
hanya sebesar 19.2%, 48.7%, 12.51%, 53.84% berturut-turut.
Tujuan kegiatan adalah penyuluhan pada keluarga binaan di Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga tentang perilaku pola makan sehat sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan warga dan berikutnya diharapkan dapat merubah
perilaku pola makan sehat yang benar.
Jumlah sasaran kegiatan sebanyak 14 orang anggota keluarga binaan
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga.
Target kegiatan setelah penyuluhan adalah pengetahuan peserta meningkat di atas
100% serta meningkatnya angka perilaku pola makan di Puskesmas Tegal Angus.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan
Oktober 2018 – November 2018. Metode pelaksanaan yaitu: penyusunan bahan
presentasi dan metode penyuluhan serta pelaksanaan penyuluhan. Bahan presentasi
disusun menyesuaikan sasaran kegiatan penyuluhan yaitu seluruh anggota keluarga
binaan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Lebih banyak materi disampaikan
dalam bentuk gambar berupa poster, brosur, serta video. Pelaksanaan penyuluhan
pada hari Kamis, 8 November 2018 di rumah keluarga binaan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
Hasil kegiatan menunjukkan karakteristik sasaran program sebagian besar
usia 31-50 tahun (36%), Pendidikan sebagian besar SD (55%), Pekerjaan sebagian
besar Ibu Rumah Tangga (26%) dan Wiraswasta (26%), dan penghasilan kurang
dari atau sama dengan upah minimum rata-rata (≤ UMR) Kabupaten Tangerang
(78%). Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan didapatkan
peningkatan dari pengetahuan peserta penyuluhan.
Kendala selama kegiatan adalah jumlah responden sedikit dikarenakan
anggota keluarga menolak hadir karena masih bekerja atau sekolah. Saran yang bisa
diberikan untuk kegiatan serupa adalah berkomunikasi dengan RT setempat dalam
menentukan waktu dan tempat penyuluhan.
4
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan program Pengmas Hibah
Internal yang berjudul “Perilaku Penerapan Pola Makan Sehat pada Keluarga
Binaan di Desa Pangkalan RT 009/ 003 Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten 2018” dengan lancar. Sholawat dan salam kita
curahkan kepada baginda kita, Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam hingga kita semua dapat merasakan manisnya Iman dan Islam.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada dr. Allan Sartana (Puskesmas
Tegal Angus), dr. Yanuar (Puskesmas Tegal Angus), dr. Husna (Puskesmas Tegal
Angus), dan kader Desa Pangkalan yang telah membantu terlaksananya kegiatan
ini. Juga terima kasih kami sampaikan kepada seluruh peserta penyuluhan.
Harapan kami bahwa laporan program ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pencarian
pengobatan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.
Masukan dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan laporan program
berikutnya.
5
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Muka
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... 1
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .............................................................. 3
RINGKASAN ................................................................................................... 5
KATA PENGANTAR....................................................................................... 6
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 8
11.1. .................................................................................................. Latar
Belakang ............................................................................................... 8
11.2. .................................................................................................. Perumusan
Masalah ................................................................................................ 9
11.3. ................................................................................................... Tujuan
Kegiatan .............................................................................................. 10
11.4. ................................................................................................... Manfaat
Kegiatan .............................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................... 18
3.1. Sasaran ............................................................................................... 18
3.2. Target .................................................................................................18
3.3. Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................ 18
3.4. Metode Kegiatan yang digunakan ..................................................... 18
3.5. Keterlibatan Mitra .............................................................................. 18
3.6. Rancangan Evaluasi ........................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 19
4.1. Penyusunan bahan presentasi dan metode penyuluhan ...................... 19
4.2. Penyuluhan ......................................................................................... 19
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................25
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 26
6
BAB 1
PENDAHULUAN
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai cakupan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku merupakan respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Faktor-
faktor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan
perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang
bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya tigkat kecerdasan,
tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. Faktor eksternal yaitu
lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik dan sebagainya.
(Anonim, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian Supardi dkk (2004) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku pasien berobat ke Puskesmas dengan
menggunakan data sekunder SKRT 2004 dan Susenas 2004, didapatkan data
karakteristik pasien rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas persentase
terbesar berusia 26-35 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SD
(tidak tamat/tamat), belum bekerja/ tidak, status ekonomi mampu menurut
kategori Badan Pusat Statistik (BPS), tempat tinggal pedesaan dan tidak ada
penanggung biaya berobat.
Rasulullah SAW. mengajarkan bahwa Allah SWT. adalah dzat yang
Maha Penyembuh. Allah SWT. berfirman “Dan apabila aku sakit, maka
Dia-lah yang menyembuhkan aku.” (QS. asy-Syu’ara (26): 80).
Jika memerhatikan pengobatan masa sekarang yang serba modern
ternyata kebalikan dengan pengobatan jaman Rasulullah. Banyak orang
yang menggantungkan penyembuhan dengan obat. Padahal, keyakinan
7
semacam itu mendekati perbuatan syirik. Yang memberikan kesembuhan
bukanlah obat itu, tapi Allah SWT.
8
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan kegiatan untuk
meningkatkan perilaku pencarian pengobatan pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan RT 004/RW005, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
diharapkan oleh orang lain dengan bantuan pihak lain yang menyediakan
sesuatu diperlukan oleh orang lain tersebut. (Anonim, 2011).
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
penciptaan derajat kesehatan yang merata kepada seluruh masyarakat. Sesuai
dengan tujuasn penyelenggaraan pembangunan kesehatan yaitu terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk menggapai pelayanan kesehatan dan perilaku
hidup sehat. (Syaer, 2010).
Sumber pengobatan di Indonesia menurut Kalangie (1984), mencakup
sektor yang saling berkaitan yaitu pengobatan rumah tangga atau
pengobatan dirumah, pengobatan tradisional dan juga pengobatan medis
professional (praktek tenaga kesehatan, poli klinik, puskesmas dan rumah
sakit) (Supardi dkk, 2011).
1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional
yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. Sementara menurut Siregar (2003) menyatakan rumah
sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan
ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan untuk berbagai kesatuan personel
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik
modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama,
untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. (Ujang Ketul,
2009).
Berikut merupakan tugas dan fungsi Rumah Sakit:
a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
b. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
c. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
d. Melaksanakan pelayanan medis khusus.
e. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
f. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
g. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial.
h. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
11
i. Melaksanakan pelayanan rawat jalan/ rawat darurat dan rawat tinggal.
j. Melaksanakan pelayanan rawat inap.
k. Melaksanakan pelayanan administrative.
l. Melaksanakan pendidikan para medis.
m. Melaksanakan pendidikan tenaga medis spesialis.
n. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
o. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.
12
Ada 2 faktor yang mempengaruhi persepsi dari masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah pengalaman pribadi dan manfaat akan keberadaan dari Puskesmas
itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern meliputi hubungan sosial dalam
pelayanan kesehatan seperti sosialisasi kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas (Anonim, 2011).
Menurut Syafruddin Syaer (2010), banyak faktor yang berperan
dalam hal pengunaan Puskesmas. Faktor tersebut dikelompokkan dalam 2
kelompok yaitu yang bersal dari puskesmas itu sendiri dan faktor yang
berasal dari masyarakat. Faktor yang berasal dari Puskesmas meliputi faktor
tenaga, perilaku petugas, program pelayanan, fasilitas yang tersedia, letak
Puskesmas dan sumber daya yang tersedia. Sedangkan faktor dari
masyarakat meliputi pendidikan, pendapatan, jarak dan pekerjan.
Fungsi Puskesmas menurut Syarifuddin dkk (2009) ada 3 fungsi,
yaitu:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Upaya kesehatan Puskesmas menurut Syarifuddin Syaer (2010)
terdiri dari:
a. Upaya kesehatan wajib
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya kesehatan lingkungan
3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
13
5) Upaya pengobatan
14
sebesar 57,7%, pengobatan medis 35,5% dan pengobatan trasdisional 6,8%.
(Supardi dkk, 2011).
Menurut Supardi dkk.(2011) karakteristik penduduk sakit yang memilih
pengobatan dirumah persentase terbesar adalah jenis kelamin perempuan, status
perkawinan cerai hidup/ mati, kelompok umur pralansia/ lansia, tidak bekerja, lokasi
tinggal dipedesaan dan jenis kebutuhan sakit malaria dan demam tipoid.
Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang
menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan
kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan
kedokteran modern tersebut. (Kurniasari, 2011)
Ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan tamanan
dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai bahan bakunya. (Agromedia,
2008).
Kecendrungan meningkatnya penggunaan obat tradisional disadari pada
beberapa alasan yaitu harga obat-obatan buatan pabrik saat ini sudah semakin
mahal, efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dan
kandungan unsure kimia yang terkandung didalam obat tradisional sebenarnya
menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. (Agromedia, 2008).
Dari hasil penelitian Herlina (2001) menunjukkan bahwa variabel sikap dan
pekerjaan berhubungan dengan pemilihan pengobatan alternatif. Sementara umur,
pendidikan, pendapatan, pengetahuan dan keyakinan didak berhubungan dengan
pemilihan jenis pengobatan alternatif. Dari variabel-variabel tersebut, yang paling
dominant hubungannya dengan pemilihan jenis pengobatan alternatif adalah sikap.
Proporsi pengobatan alternatif yang memilih jenis ketrampilan adalah 62% yang
terdiri dari 49% ditolong oleh tukang pijat, 10% oleh tukang pijat refleksi dan 3%
oleh sinshe akupuntur. Sementara itu proporsi yang memilih pengobatan alternatif
jenis ramuan obat adalah 38% terdiri dari ramuan 19%, penjual jamu 16%, tabib
2% dan pengobatan dengan menggunakan pendekatan agama yang dipadukan
dengan ramuan 1%.
15
2.2.3 Pengobatan ditinjau dari sudut Islam
Berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, pengobatan harus diberikan oleh tenaga yang
mengerti benar manfaat dan mudharatnya, disamping mengingat bahwa kesembuhan
hanya datang dari Allah SWT sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yaitu
“Sesungguhnya Allah-lah yang menurunkan penyakit dan obatnya, dan Dia
menjadikan obat bagi setiap-tiap penyakit. Maka berobatlah kamu dan janganlah kamu
berobat dengan sesuatu yang haram”.
16
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Sasaran
Jumlah sasaran sebanyak 5 keluarga binaan di Desa Pangakalan RT
009/RW003, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
tentang perilaku penerapan pola makan sehat.
3.2. Target
Setelah penyuluhan diharapkan perilaku peserta penyuluhan meningkat
100%.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di rumah keluarga binaan Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi Desa Pangakalan RT 009/RW003, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tentang perilaku pencarian pengobatan
pada hari Kamis, 8 November 2018 yang diikuti oleh 14 orang peserta. Penilaian
keberhasilan penyuluhan dilakukan pre dan post tes terhadap peserta penyuluhan.
18
19
Gambar 3. Foto bersama peserta penyuluhan
20
Karakteristik Jumlah Persentase (%)
Pekerjaan Tidak Bekerja 4 28.6
Total 14 100.0
Status Menikah 12 85.7
Pernikahan Duda/janda cerai 0 0
Duda/janda 0 0
meninggal
Belum Menikah 2 14.3
Total 14 100.0
Pendapatan Rendah 14 100.0
Tinggi 0 0.00
Total 14 100.0
21
4.3 Evaluasi Hasil Pre-test dan Post-test
Intervensi pemecahan masalah telah dilakukan di seluruh keluarga binaan pada
hari Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 11.00 WIB. Dilakukan pre-test pada warga terlebih
dahulu sebelum dilakukan penyuluhan. Hasil pre-test dari delapan responden yang
mengikuti penyuluhan tersaji dalam tabel 4.11
Tabel 4.11 Hasil pre-test
Pengetahuan Jumlah Responden Persentase
Buruk 14 100 %
Baik 0 0%
Total 14 100 %
Dari data diatas disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang baik
mengenai perilaku pengobatan sebesar 100 % dari angka 0 % pada pre-test menjadi 100 %
pada post-test. Maka dari itu, penyuluhan yang kami lakukan pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan, RT 009/003, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, dinyatakan berhasil.
22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
23
DAFTAR PUSTAKA
Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Al-Qur’an dan Terjemahannya 2008. Departemen Agama RI. Bandung : Diponogoro.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Azwar, Azrul.
1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001. Jakarta : Susunan Budaya Dasar.
Kartikawati T, Yusnita, dan Yanto D. 2012. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus.
Kodiat, B. 1995. Gizi seimbang untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Departemen Kesehatan. Jakarta.
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, S. 2008. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 1
Poster penyuluhan
26
Lampiran 2
Poster penyuluhan
27
Lampiran 3
Identitas
Nama :
Umur :
Alamat:
5. Manakah yang merupakan dampak dari pola makan yang tidak teratur?
a. Merusak fungsi sistem pencernaan (susah BAB)
b. Tidur tidak nyenyak
c. Badan terasa sakit-sakit
d. Terasa cepat haus
28
Lampiran 3
Foto-foto kegiatan
29
Lampiran 4
No Nama Keterangan
1 Tn.Mamat Hadir
2 Ny. Lastri Hadir
3 Ny. Dea Hadir
4 Tn. Mursan Hadir
5 Tn. Arifin Hadir
6 Ny. Muliani Hadir
7 Ny. Nemih Hadir
8 Ny. Usin Hadir
30
Lampiran 5
31
32
33
34