Anda di halaman 1dari 12

COOLING TOWER

Disusun oleh :
Ahmad Andriansyah Pratama (03121403013)
Wiliardy Pramana (03121403050)
Muhamad Wandy Amrullah (03121403053)
Termonologi
Cooling tower merupakan alat penghilang panas
yang digunakan untuk memindahkan kalor buangan
ke atmosfer. Menara pendingin dapat menggunakan
penguapan air atau hanya menggunakan udara saja
untuk mendinginkannya. Menara pendingin umumnya
digunakan untuk mendinginkan air yang dialirkan
pada kilang minyak, pabrik kimia, pusat pembangkit
listrik, dan pendingin gedung.
Mechanical Draught Cooling Tower
 Cooling tower in imenggunakan Fan / kipas untuk menghisap
udara. Udara dihisap melalui louver/ pengarah dari samping
masuk ke dalam Cooling Tower kemudian dihisap keatas.
Udara dingin ini mengalami kontak langsung dengan air yang
jatuh dari bak atas menuju bak bawah, sehingga air panas
keluar dari Condenser (50 0C) dipompa menuju ke Cooling
Tower di dinginkan dengan udara sehingga temperaturnya
turun menjadi 26 – 27 0C.
 Cooling Tower jenis ini relatif murah dan fleksible karena
kecepatan anginnya bisadiubah-ubah disesuaikan dengan
kondisi udara luar dan beban Turbin. Namun kelemahannya
adalah menggunakan energy listrik untuk menggerakkan kipas
yang dayanya relative besar dan biaya perawatannya tinggi.
Skema Mechanical Draught Cooling Tower
Prinsip Kerja Mechanical Cooling Tower

• Di bagian atas Cooling Tower, terdapat beberapa kipas


(fan) yang digerakkan oleh motor listrik melalui rangkaian
gigi reduksi (gear box) untuk menurunkan putaran motor.
• Air pendingin yang panas masukke header atas dan di-
spraykan ke bawah manuju kisi-kisi yang bertipe pantul
(splash).
• Udara atmosfir dari samping melalui sirip-sirip akibat
hisapan fan dan mengalir ke atas, bertemu dengan air yang
dispray,sehingga mendinginkan air.
• Udara panas akan dihembuskan kembalike atmosfir oleh fan
lewat bagian atas cooling tower.
• Air dingin akan berkumpul di bak penampung (basin) di
bagian bawah cooling tower. Selanjutnya air pendingin
disirkulasikan lagi ke kondensor.
Natural Draught Cooling Tower

Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola


menggunakan perbedaan suhu antara udara ambien dan udara
yang lebih panas dibagian dalam menara. Begitu udara
panas mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas
akan naik), udara segar yang dingin disalurkan ke menara
melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Tidak
diperlukan fan dan disana hampir tidak ada sirkulasi udara
panas yang dapat mempengaruhi kinerja. Kontruksi beton
banyak digunakan untuk dinding menara dengan ketinggian
hingga mencapai 200 m. Menara pendingin tersebut
kebanyakan hanya digunakan untuk jumlah panas yang besar
sebab struktur beton yang besar cukup mahal.
Skema Natural Draught Cooling Tower
Prinsip Kerja Natural Drought Cooling Tower

• Di bagian bawah Cooling Tower, terdapat beberapa


aliran air panas masuk ke cooling tower.
• Setelah itu akan terjadi perpindahan panas mengalir
ke atas cooling tower, udara dingin disalurkan masuk.
• Maka akan terjadi pendinginan yang disebabkan
perpindahan panas antara udara panas dan udara
dingin.
• Udara panas yang tersisa akan terlepas ke atmosfir.
Faktor Yang Mempengaruhi Perancangan
 Rangka dan wadah. Menara yang terbuat dari kayu, seperti wadah casing
fiber glass disekitar rangka kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber
glass karena banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara
pendingin, sebab dapat memperpanjang umur menara pendingin dan
memberi perlindungan terhadap bahan kimia yang berbahaya.
 Bahan pengisi. Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi,
termasuk PVC, polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air
memerlukan penggunaan splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi
perlakuan juga banyak digunakan. Disebabkan efisiensi perpindahan
panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih untuk penggunaan yang
sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat menghalangi lintasan
bahan pengisi.
 Fan. Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass
dan baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari
baja galvanis, alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.
Formulasi (rumus cooling tower)
(overall material balance)

Keterangan :
C = Tingkat sirkulasi sistem, GPM
= Perbedaan suhu sistem pendingin
E = tingkat sistem pendinginan penguapan, GPM
M = sistem pendingin tingkat makeup, GPM
B = sistem pendingin jumlah blowdown, GPM

Jumlah unit transfer diberikan oleh:


H = Enthalpy of air, BTU/lb dry air
H1 = Enthalpy of entering air, BTU/lb dry air
H2 = Enthalpy of exit air, BTU/lb dry air
Hsat = Enthalpy of saturated air, BTU/lb
Ntog = number of transfer units
Formulasi (rumus cooling tower)

 Laju kalor yang diserap cooling tower :


q = m . Cp . ∆T

 Ket :
q : Laju kalor yang diserap (KJ/detik)
m : massa (kg/detik)
Cp : kapasitas panas (kJ/kg K)
∆T : perubahan suhu (k)
Contoh kasus
Air yang dialirkan dari cooling tower mempunyai debit 172 liter/jam, cooling tower
yang dipakai mempunyai kapasitas bak penampung 200 liter dan Cp air = 4,179
kJ/kg.K. Suhu air masuk melalui heat exchanger sisi shell 32 o c Suhu air keluar heat
exchanger sisi shell 37 oC. Tentukan Laju Kalor Yang Diserap oleh cooling tower ?(
P=994,92 kg/m3 pada suhu 32 oC).
Dari data diatas didapatkan :
Laju aliran air yang dibutuhkan 1 unit heat exchanger adalah :
Q= 172 liter/jam = 0,172 m3/jam
Dengan faktor koreksi 20% sehingga menjadi :
Q= 1,2 x 0,172 m3/jam = 0,2064 m3/jam
Q= 5,73 x 10-05 m3/detik
Laju kalor yang diserap / air pendingin dihitung dengan persamaan :
m =Q.P= 0,0000573 m3/det x 994,92 kg/m3 = 0,057 kg/detik
q =m.cpair. ∆ T
q = 0,057 kg/detik . 4,179 kJ/kg K. (310K – 305K)
q = 1,191 KJ/detik

Anda mungkin juga menyukai