Beda
Serupa tetapi tak sama, mungkin itulah yang bisa menggambarkan Leaderless
Group Discussion (LGD) dan Focus Group Discussion (FGD). Keduanya sama-
sama digunakan dengan tujuan untuk mengekplorasi kemampuan pelamar
dalam sebuah diskusi. Dalam diskusi tersebut, dipaparkan sebuah kasus yang
nantinya akan dibahas. Para pelamar dibagi jadi beberapa kelompok. Lalu apa
bedanya?
Perbedaan jelas terlihat pada penggunaan kata ‘leaderless’ dan ‘focus’. Secara
lebih detail, perbedaan tampak pada proses diskusi. LGD, jika diartikan dalam
bahasa Indonesia berarti diskusi yang dilakukan tanpa adanya fasilitator atau
pemandu. Sedangkan FGD dipimpin oleh seorang fasilitator. “Leaderless,
tanpa pemimpin diskusi. Diskusi yang tidak ada pemimpinnya. Tugasnya
diserahkan ke forum,” kata Lia.
Galuh Setia Winahyu, M.Psi, Psikolog selaku Talent Solutions Manager ECC
UGM mengungkapkan, ditinjau dari tujuan FGD dan LGD, memang ada
perbedaan. “FGD tujuannya untuk mencari pemahaman baru dari isu yang
beredar saat ini. Fasilitatornya butuh data. Sedangkan LGD lebih pada
penyelesaian masalah secara kelompok,” jelas Galuh.
Selain itu, LGD lebih ditekankan pada kebebasan forum. Fasilitator hanya
menjadi pengawas diskusi yang dilakukan kelompok. Berbeda dengan FGD di
mana terdapat fasilitator yang mengatur jalannya diskusi, memberikan
kesempatan pada setiap anggota untuk mengungkapkan pikiran. Selain itu,
fasilitator juga mengarahkan agar diskusi tetap pada koridornya.
Galuh memaparkan perbedaan lain antara FGD dan LGD. Dalam FGD tidak
ada penilaian karena pemahaman bersama yang dicari. Lain halnya dengan
LGD yang ditujukan untuk mencari data terkait anggota diskusi. “Setiap
peserta ada penilaiannya, mulai dari cara berkomunikasi, ketika bekerja
kelompok seperti apa, ketika Ia menjadi pemimpin seperti apa, bagaimana
cara berpikirnya, bagaimana memosisikan diri dalam kelompok, pengelolaan
emosi seperti apa,” ungkap Galuh. Ketika seseorang mengajukan pendapat
tentulah dilandasi dengan pola berpikir seseorang. Dari situ dapat diketahui
bahwa sejauh mana pengetahuan orang itu.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, LGD maupun FGD merupakan proses
untuk mengeksplorasi kemampuan pelamar. Eksplorasi yang dimaksud ialah
menganalisis dan mempelajari seperti apa seseorang dalam bertindak ketika
menghadapi suatu masalah. Lia menjelaskan proses seleksi FGD maupun LGD
memang jarang digunakan untuk rekrutmen. Namun demikian, beberapa
perusahaan tetap menggunakannya.