Anda di halaman 1dari 3

Leaderless Group Discussion (LGD)

Salah satu tools yang seringkali digunakan dalam assessment center


adalah Leaderless Group Discussion (LGD). Ini adalah sebuah diskusi dalam
kelompok kecil (5-7 orang) dengan materi yang telah ditentukan. Seperti namanya,
dalam diskusi ini tidak diperkenankan mengangkap pimpinan kelompok secara
formal (leaderless), sehingga semua anggota kelompok dapat duduk sejajar serta
memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Dalam LGD, keterampilan berinteraksi dalam kelompok yang ditampilkan oleh


peserta dapat diamati cukup mendalam karena permasalahan yang dipilih erat
kaitannya dengan kondisi sehari-hari yang mungkin dikerjakan oleh seseorang yang
menduduki posisi manager/supervisor. Akan tampak kemampuan seseorang dalam
menganalisa permasalahan, mengambil keputusan, efektivitas komunikasi, dan
kemampuan dalam meyakinkan orang lain serta mempresentasikan ide-idenya
dengan cara yang terbuka dan bersahabat. Dapat dikatakan bahwa LGD merupakan
metode yang cukup ampuh guna memilah peserta yang memiliki hasrat mengatur
dengan peserta yang memimpin, peserta yang punya keinginan menampilkan ide-
idenya semata dengan yang peserta yang terbuka terhadap ide-ide orang lain.

Seorang leader yang efektif idealnya mampu mempengaruhi orang lain dengan jalan
membangun komitmen serta meningkatkan kohesivitas dalam kelompok. Jadi
sebaiknya peserta pun dapat menampilkan kepercayaan diri dalam memberi inspirasi
orang lain, persuasif dan memiliki kemampuan mendorong anggota kelompok
(terutama yang pasif) untuk berani menampilkan idenya, asertif tanpa bersikap
menjatuhkan orang lain serta efektif dalam mengatasi situasi perbedaan pendapat
dalam kelompoknya.

Biasanya, peserta yang pasif berbanding lurus dengan rendahnya level kompetensi.
Namun demikian, beberapa kali saya jumpai, peserta yang “tidak bunyi” selama LGD
berlangsung pada saat interview dapat menampilkan bukti-bukti yang cukup spesifik
mengenai kelayakan performa kerjanya selama ini. Orang-orang semacam ini
biasanya tipe orang yang membutuhkan adaptasi yang cukup lama bila berhadapan
dengan orang-orang atau situasi yang baru sehingga kurang mampu menampilkan
dirinya saat LGD. Tipe orang yang melakukan pendekatan secara personal, low
profile dan butuh waktu panjang untuk mengambil keputusan. Orang-orang
semacam ini cenderung kurang taktis dan kurang mampu tampil meyakinkan di
hadapan top manajemen sehingga seringkali terlewatkan atau tenggelam oleh
dominansi rekan-rekannya yang lebih “meriah”. Nah, alangkah lebih baiknya jika
performa kerja yang diperoleh dibarengi dengan kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain, karena mau tidak mau seseorang itu pertama kali dikenali melalui
kemampuannya dalam berkomunikasi. Jika tidak bisa menjualnya, siapa yang akan
tahu prestasi kita?

…………………..

Sebagai persiapan, anda perlu rajin membaca koran, paling tidak harus anda mulai
semenjak anda tahu bahwa anda lolos seleksi administrasi. Perhatikan berita
nasional, terutama issue yang marak diperbincangkan. Sebagai contoh, tema LGD
saya adalah soal : UU Minerba, issue Jakarta International School, relokasi ke
bandara Halim Perdana Kusuma, dan juga soal pangan. Anda harus belajar bahwa
dalam beropini anda harus memiliki dasar teori yang mendukung, tapi apabila
memang kepepet, dimana anda sama sekali tidak tahu dengan tema yang
dilontarkan kepada anda saat LGD, just use your common sense, it works too!

Sesuai namanya, diskusi dalam LGD should be leaderless. No one lead the
discussion. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bicara dan
mengemukakan pendapat. Menurut pendapat saya pribadi, dan juga teman teman
yang menjalani LGD, titik berat penilaian dalam LGD bukan dari segi content tema
yang dibahas. Artinya, tim penilai mungkin tidak terlalu menilai bobot anda dalam
berteori, tetapi CARA anda menyampaikan pendapat lah yang lebih penting.

Secara teknis, anda akan dikumpulkan dalam grup beranggotakan 7 – 8 orang, anda
akan didudukkan secara melingkar. Anda kemudian diberi suatu potongan artikel
(sumber biasanya dari surat kabar) dan juga pertanyaan panduan seputar artikel
tersebut, pada waktu itu yang menjadi pertanyaan panduan dalam artikel rencana
relokasi bandara Soehat ke Halim Perdana sebagai tema LGD saya adalah :
1)identifikasi masalah 2) solusi nya apa 3) kesimpulannya bagaimana. Anda juga
akan menerima kertas kosong untuk corat – coret (jangan lupa bawa bolpen
ya). Anda akan diberi waktu selama 5 menit untuk membaca artikel. Setelah itu,
diskusi akan dimulai selama 30 menit ke depan.

Dapat anda bayangkan, apabila mau dibagi rata, dalam 30 menit untuk 7- 8 orang
berbicara, berarti setiap peserta kurang lebih punya waktu kurang lebih 4-5 menit
untuk bicara bergantian. Tidak banyak kan? Nah tantangan bagi anda, adalah
bagaimana anda dapat memberikan kesan atau impressing the judge dalam waktu
yang teramat singkat tersebut.
Supaya lebih jelas, berikut saya sampaikna beberapa contoh aplikatif nya :

 Anda tidak boleh mendominasi. Kecenderungan seseorang yang menguasai


tema LGD dia akan mengemukakan pendapat sebanyak banyaknya. Ikuti alur
pertanyaannya, saat diminta identifikasi masalah dalam artikel, ya sampaikan
permasalahannya saja tidak perlu sampai solusi segala.
 Sampaikan secara singkat dan jelas, tidak perlu bertele – tele.
 Jangan memotong orang lain yang belum selesai bicara, tapi juga berikan
orang lain kesempatan untuk bicara setelah anda.
 Jurus kalimat yang saya gunakan waktu akan berpedapat adalah dengan pola
: appreciate – state your opinion – give others chance, atau kurang lebihnya
sebagai berikut : “Terimakasih atas pendapat saudara A, menurut saya
…………………, dari teman teman lain apakah ada yang ingin menambahkan/
berpendapat lain?”
 Bagaimana apabila anda ingin menyanggah bagaimana? Sampaikan dengan
cara yang baik, jangan mengkonfrontasi. Mungkin contohnya begini : “Baik,
kalau tadi mungkin saudara A menyampaikan dari sudut pandang X, tetapi
ada baiknya pula apabila kita melihat dari sudut pandang Y yaitu …………
 Lalu, bagaimana kalau mau add on, atau cuma memberi opini tambahan?
Sampaikan begini : “ Saya sependapat dengan pendapat saudara, saya ingin
menambahkan bahwa…….. juga sama pentingnya”

Nah,begitulah sekelumit tentang LGD. Jangan lupa tunjukkan body language yang
“open” bukan defensive, senyuuuuuum tapi jangan cengegesan. Hehe.

Anda mungkin juga menyukai