Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN SARAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

ASSESSMENT PEJABAT PENGAWAS (ESELON IV)


KABUPATEN PROBOLINGGO

CLUSTER THINKING ABILITIES

1. STANDAR BERPIKIR ANALITIS


RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Membuat hubungan sebab akibat antar  Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain,metodologi analisa masalah,
a
bagian-bagian permasalahan tersebut. problem solving analysis atau bisa juga manajemen pengambilan keputusan,
dengan fokus untuk menguasai metode analisis seperti metode Strength-
b Mengidentifikasi akar masalah. Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), Delapan Langkah Tujuh Alat (DELTA) atau
metodologi lain yang relevan dengan bidang tugasnya
Menganalisa hubungan sebab akibat
c
Mengidentifikasi faktor- antara beberapa masalah atau situasi.  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
faktor potensial yang bersangkutan untuk secara aktif melakukan analisis-analisis permasalahan
Memperkirakan konsekuensi dari
permasalahan yang yang dihadapi organisasi, antara lain dengan mendorong yang bersangkutan
3 d permasalahan thd sistem organisasi
berdampak kepada untuk aktif membuat berbagai telaahan staf terkait permasalahan yang dihadapi
saat ini.
keberlangsungan atau terkait upaya-upaya baru dalam pekerjaan yang menurutnya dapat
organisasi. bermanfaat dalam penyelesaian masalah dalam pekerjaan. Di sisi lain atasan perlu
melakukan pembimbingan secara intensif sehingga yang bersangkutan dapat :
Mengumpulkan berbagai data dan
e informasi akurat, terkait proses  mencari akar masalah yang berbasis pada data dan informasi yang akurat,
pengidentifikasian permasalahan.  mengenali hubungan sebab akibat permasalahan,
 memperkirakan konsekuensi masalah terhadap organisasi

2. STANDAR FLEKSIBILITAS BERPIKIR

1
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Menyesuaikan strategi pada situasi atau KLASIKAL


a
orang yang berbeda.
Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain team building, perubahan mindset
Mengubah tingkah laku atau dan kepribadian ASN, dengan fokus pada perilaku mau menghargai masukan orang lain,
b pendekatan sesuai dengan situasi atau mau mempelajari hal baru secara terbuka, meminta pendapat dari orang lain dalam
orang yang dihadapi. pengambilan keputusan, mengubah pendekatan sesuai situasi/orang yang dihadapi.

Menghargai masukan yang diberikan


c
orang lain.
NON KLASIKAL
Menyelaraskan sudut
Mau mempelajari hal baru secara
pandang pribadinya d  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
3 terbuka.
dengan sudut pandang yang bersangkutan untuk terlibat dalam tim kerjanya. Atasan perlu mendorong
orang lain yang bersangkutan agar dapat memunculkan perilaku antara lain mau menghargai
masukan orang lain, mau mempelajari hal baru secara terbuka, meminta pendapat
dari orang lain dalam pengambilan keputusan, mengubah pendekatan sesuai
situasi/orang yang dihadapi.
Meminta ide dan pendapat kepada
e semua anggota kelompok untuk  Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
membantu membuat keputusan. Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
eksternal OPD sehingga terbiasa mengenali pendapat orang lain yang berbeda dan
mampu menyelaraskan sudut pandang pribadinya dengan sudut pandang orang
lain.

2
3. STANDAR INOVASI

RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Mempelajari berbagai ide/gagasan yang KLASIKAL


a
mungkin dapat diterapkan.  Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain berpikir kreatif, creative thinking
skill atau creative problem solving, dengan fokus pada metode ATM (Amati, Tiru,
Mempelajari kelemahan dan kekuatan Modifikasi) atau metode pemecahan masalah lain yang mungkin dapat dilakukan
organisasi untuk mencari alternatif
b
pemikiran baru demi perbaikan kinerja NON KLASIKAL
organisasi.  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
yang bersangkutan untuk secara aktif melakukan analisis-analisis permasalahan
Mengadakan studi banding pada yang dihadapi organisasi, antara lain dengan mendorong yang bersangkutan
organisasi lain untuk mencari berbagai untuk aktif membuat berbagai telaahan staf terkait permasalahan yang dihadapi
c
pemikiran baru yang mungkin atau terkait upaya-upaya baru dalam pekerjaan yang menurutnya dapat
Mengidentifikasi alternatif
diterapkan di orgaisasinya. bermanfaat dalam penyelesaian masalah dalam pekerjaan. Di sisi lain atasan perlu
2 ide/gagasan baru yang
mungkin dapat diterapkan melakukan pembimbingan secara intensif sehingga yang bersangkutan dapat :
Menganalisa faktor penyebab
 mencari akar masalah yang berbasis pada data dan informasi yang akurat,
d permasalahan untuk dicarikan alternatif
 Mengenali kekuatan dan kelebihan organisasi dalam rangka mencari alternatif
pemecahannya.
pemikiran baru demi perbaikan kinerja organisasi
 Strategi untuk mengadopsi pola-pola yang telah diterapkan di organisasi lain
untuk diterapkan di organisasi tempatnya bekerja
Menyeleksi gagasan/pemikiran yang
e dapat dijadikan alternatif gagasan baru  Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
bagi organisasinya. Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
eksternal OPD sehingga terbiasa mengenali peluang-peluang gagasan yang dapat
diterapkan dalam organisasi

3
CLUSTER MANAGING SELF

4. STANDAR INTEGRITAS

RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Menegur apabila ada rekan kerja yang NON KLASIKAL


a
melanggar peraturan organisasi.
 Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
Mengajak rekan sejawat untuk selalu yang bersangkutan untuk berani secara aktif mengingatkan orang lain bertindak
b mematuhi peraturan yang berlaku sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
dalam organisasi. Tentunya atasan selaku coach perlu membimbing yang bersangkutan untuk
Mengingatkan orang lain menemukan strategi yang tepat dalam rangka mengingatkan orang lain untuk
untuk bertindak sesuai Memberitahu nilai-nilai yang dimiliki bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
c
3 dengan nilai, norma, dan oleh organisasi kepada rekan sejawat. kondisi
etika organisasi dalam
segala situasi dan kondisi Memotivasi teman sejawat tentang
d pentingnya menerapkan norma dan
etika dalam organiasi.

Membantu mengkoreksi rekan lain


e apabila terjadi kesalahan dalam
penerapan peraturan.

4
CLUSTER MANAGING OTHERS

5. STANDAR KEPEMIMPINAN

RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Membagi pekerjaan kepada bawahan KLASIKAL


a
sesuai dgn kompetensi yg dimiliki.
Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain Leadership and Achievement
Memberikan kepercayaan kepada Motivation Training, High Performance Team Building, Perubahan Mindset dan
bawahan untuk mengambil keputusan Pengembangan Kepribadian ASN, dengan fokus pada kemampuan mendelegasikan
b
sesuai dengan kapasitas dan tugas dan kewenangan kepada bawahan, pemberdayaan rekan kerja sebagai bawahan,
wewenangnya. prinsip-prinsip dasar manajemen dan mindset sebagai manajer.

Memberikan kepercayaan kepada NON KLASIKAL


c bawahan untuk menyelesaikan tugas
sesuai dengan kompetensinya.  Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
Mendelegasikan pekerjaan Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
dan wewenang sesuai Memberikan kepercayaan kepada eksternal OPD. Akan lebih baik ketika yang bersangkutan diposisikan dalam posisi-
3 d bawahan untuk mewakilinya pada acara posisi kunci seperti ketua atau sekretaris tim. Alternatifnya adalah dengan
kompetensi dan potensi
bawahan tertentu. menjadikan yang bersangkutan sebagai ketua tim dari kegiatan/program kerja yang
dilaksanakan di dalam OPDnya atau kepanitiaan kegiatan informal yang
diselenggarakan di dalam OPDnya.

 Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong


yang bersangkutan untuk terlibat sebagai ketua atau posisi-posisi kunci dalam
Memberikan kepercayaan kepada
kepanitiaan kegiatan. Atasan perlu mendorong yang bersangkutan agar dapat
e bawahan untuk mengerjakan tugas
memunculkan perilaku antara lain prinsip-prinsip dasar manajemen, mindset
secara mandiri.
sebagai manajer, memberdayakan rekan kerja dalam rangka pencapaian tujuan,
delegasi tugas dan kewenangan kepada rekan kerja. Tentunya atasan langsung
perlu bersama-sama yang bersangkutan mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi yang bersangkutan saat dicoba sebagai ketua tim.

5
6. STANDAR KOMUNIKASI LISAN
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Menyampaikan pendapat dengan KLASIKAL


a
akurat dan jelas.
Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain effective presentation skilldengan
Mengungkapkan alasan logis atas fokus pada menyampaikan gagasan secara sistematis sehingga dapat dipahami orang
b
pendapat yang diajukan. lain

Menyatakan pendapat secara asertif


c (berani terbuka), tanpa menyinggung
Mengungkapkan perasaan orang lain. NON KLASIKAL
pendapat/ide/ informasi
Menggunakan contoh aplikatif dalam  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
3 dengan kalimat yang
d yang bersangkutan untuk terlibat dalam tim kerjanya. Atasan perlu mendorong
sistematis dan dimengerti memberikan informasi.
yang bersangkutan agar dapat memunculkan perilaku antara lain mengungkapkan
orang lain.
pendapat secara jelas dan logis, berani terbuka dalam menyatakan gagasan dan
sistematis dalam menjelaskan permasalahan.

Menjelaskan permasalahan dengan alur  Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
e Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
yang sistematis.
eksternal OPD sehingga terbiasa mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis,
berani terbuka dalam menyatakan gagasan dan sistematis dalam menjelaskan
permasalahan

7. STANDAR KOMUNIKASI TERTULIS

6
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Menjelaskan keterkaitan antara KLASIKAL


a masalah dengan ide yang ditawarkan
dalam suatu pola hubungan tertentu. Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain dasar-dasar penulisan karya ilmiah,
dasar penulisan telaah staf dengan fokus pada upaya menuangkan ide dan gagasan
Mendeskripsikan suatu topik dalam dalam alur berpikir yang logis, mendeskripsikan suatu topik dalam kerangka berpikir
b kerangka berpikir yang mudah yang mudah dipahami, strategi menyampaikan gagasan tertulis agar dapat dipahami
dipahami. secara logis.

Menjelaskan gagasan dalam tulisan


c
yang runtut dan sistematis.
NON KLASIKAL
Menuangkan ide dan
gagasan ke dalam bentuk Mengelaborasi ide dengan kalimat
2 d  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
tulisan dengan alur pendukung yang jelas.
yang bersangkutan untuk secara aktif melakukan analisis-analisis permasalahan
berpikir yang logis. yang dihadapi organisasi, antara lain dengan mendorong yang bersangkutan
untuk aktif membuat berbagai telaahan staf terkait permasalahan yang dihadapi
atau terkait upaya-upaya baru dalam pekerjaan yang menurutnya dapat
bermanfaat dalam penyelesaian masalah dalam pekerjaan. Di sisi lain atasan perlu
Membagi ide ke dalam beberapa melakukan pembimbingan secara intensif sehingga yang bersangkutan dapat :
e
paragraf yang saling berhubungan.
 mencari akar masalah yang berbasis pada data dan informasi yang akurat,

 mengenali hubungan sebab akibat permasalahan,

 memperkirakan konsekuensi masalah terhadap organisasi

CLUSTER MANAGING TASK


8. STANDAR PERENCANAAN

7
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Menentukan hal yang dibutuhkan KLASIKAL


a dalam pekerjaannya untuk mencapai
tujuan. Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain Managing Principle, Dasar-Dasar
Manajemen, Strategic Management, dengan fokus pada pemahaman terhadap tujuan
Perencanaan kerja yang dibuat sudah dan sasaran organisasi, usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran,
b dilengkapi dengan target kerja yang penentuan target kerja, dasar-dasar penganggaran kegiatan, perencanaan
jelas. teknis/operasional kegiatan

Menetapkan kegiatan dan anggaran NON KLASIKAL


c
pada unit kerja.
 Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
Mengidentifikasi kemudahan dan Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
Menyusun rencana d hambatan dalam melaksanakan eksternal OPD. Akan lebih baik ketika yang bersangkutan diposisikan dalam posisi-
3 operasional sesuai kegiatan. posisi kunci seperti ketua atau sekretaris tim. Alternatifnya adalah dengan
program kerja. menjadikan yang bersangkutan sebagai ketua tim dari kegiatan/program kerja yang
dilaksanakan di dalam OPDnya atau kepanitiaan kegiatan informal yang
diselenggarakan di dalam OPDnya.

 Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong


yang bersangkutan untuk terlibat sebagai ketua atau posisi-posisi kunci dalam
Menyusun rencana operasional dengan kepanitiaan kegiatan. Atasan perlu mendorong yang bersangkutan agar dapat
e
bahasa yang teknis dan detail. memunculkan perilaku antara lain prinsip-prinsip dasar manajemen, pada
pemahaman terhadap tujuan dan sasaran organisasi, usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk mencapai sasaran, penentuan target kerja, dasar-dasar
penganggaran kegiatan, perencanaan teknis/operasional kegiatan. Tentunya atasan
langsung perlu bersama-sama yang bersangkutan mengidentifikasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi yang bersangkutan saat dicoba sebagai ketua tim.

9. STANDAR PENGORGANISASIAN

RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

8
Melakukan pengecekan terhadap hasil KLASIKAL
a
kerja di unit.
Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain Managing Principle, Dasar-Dasar
Memberikan evaluasi hasil pengecekan Manajemen, Strategic Management, dengan fokus pada pemahaman terhadap tujuan
b
terhadap unit. dan sasaran organisasi, usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran,
monitoring dan pengawasan terhadap proses kerja yang terjadi di organisasi
Monitoring secara berkala atas kegiatan
c
yang dilakukan dalam periode tertentu.

Mengawasi tahapan proses kerja yang NON KLASIKAL


d
berlangsung.
 Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
Melakukan monitoring dan
eksternal OPD. Akan lebih baik ketika yang bersangkutan diposisikan dalam posisi-
evaluasi secara berkala
2 posisi kunci seperti ketua atau sekretaris tim. Alternatifnya adalah dengan
selama kegiatan
menjadikan yang bersangkutan sebagai ketua tim dari kegiatan/program kerja yang
berlangsung
dilaksanakan di dalam OPDnya atau kepanitiaan kegiatan informal yang
diselenggarakan di dalam OPDnya.

Memberikan umpan balik terhadap  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
e yang bersangkutan untuk terlibat sebagai ketua atau posisi-posisi kunci dalam
pelaksanaan kegiatan.
kepanitiaan kegiatan. Atasan perlu mendorong yang bersangkutan agar dapat
memunculkan perilaku antara lain prinsip-prinsip dasar manajemen, pada
pemahaman terhadap tujuan dan sasaran organisasi, usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk mencapai sasaran, monitoring dan pengawasan terhadap proses
kerja yang terjadi di organisasi. Tentunya atasan langsung perlu bersama-sama
yang bersangkutan mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi yang
bersangkutan saat dicoba sebagai ketua tim.

10. STANDAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

9
Membuat keputusan yang menjawab KLASIKAL
a kebutuhan pada saat itu (jangka
pendek). Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain Decision Making Principle,
Managing Principle, Dasar-Dasar Manajemen, Strategic Management dengan fokus
Memutuskan sesuatu berdasarkan pada upaya menganalisa akar masalah, mencari alternatif pengambilan keputusan dan
b
data/informasi terkini. pengambilan keputusan secara responsif terhadap kebutuhan jangka pendek

Mengambil keputusan dengan NON KLASIKAL


c pertimbangan-pertimbangan situasi
saat itu.  Mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim Gugus Kendali Mutu (GKM) atau
Kelompok Budaya Kerja (KBK), baik yang diselenggarakan di internal OPD atau
Membuat keputusan yang Mengambil keputusan dengan eksternal OPD. Akan lebih baik ketika yang bersangkutan diposisikan dalam posisi-
responsif berdasarkan d
2 melibatkan pihak-pihak terkait. posisi kunci seperti ketua atau sekretaris tim. Alternatifnya adalah dengan
data/informasi yang sesuai menjadikan yang bersangkutan sebagai ketua tim dari kegiatan/program kerja yang
keadaan lingkungan. dilaksanakan di dalam OPDnya atau kepanitiaan kegiatan informal yang
diselenggarakan di dalam OPDnya.

 Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong


yang bersangkutan untuk terlibat sebagai ketua atau posisi-posisi kunci dalam
Mengambil keputusan yang merupakan
e kepanitiaan kegiatan. Atasan perlu mendorong yang bersangkutan agar dapat
solusi dari akar penyebab masalah.
memunculkan perilaku antara lain menganalisa akar masalah, mencari alternatif
pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan secara responsif terhadap
kebutuhan jangka pendek. Tentunya atasan langsung perlu bersama-sama yang
bersangkutan mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi yang
bersangkutan saat dicoba sebagai ketua tim.

10
11. STANDAR PERHATIAN TERHADAP KETERATURAN
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Melakukan pencatatan dan KLASIKAL


a dokumentasi proses kerja dengan jelas
dan detail. Pelatihan yang dapat direkomendasikan antara lain Pelayanan Prima, Standard
Operational Procedure (SOP)dengan fokus pada upaya-upaya pelayanan yang
Memeriksa ulang setiap hasil pekerjaan berorientasi pada SOP
b
Memeriksa ulang akurasi agar sesuai dengan standar kerja.
pelaksanaan tugas dan
3 Memeriksa dokumentasi kerja yang ada
hasil yang diharapkan dan c NON KLASIKAL
secara berkala.
standar yang ditetapkan.
Melakukan pengamatan terhadap  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
d perilaku pelayanan dari yang bersangkutan yang berorientasi pada prosedur,
pelaksanaan suatu tugas.
sehingga muncul upaya-upaya untuk memeriksa ulang hasil kerja agar sesuai
Mengkoreksi prosedur kerja yang tidak dengan standarnya, teliti terhadap dokumentasi pekerjaan, mengkoreksi prosedur
e
sesuai dengan kondisi di lapangan. kerja yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan

11
12. STANDAR MEMBANGUN HUBUNGAN KERJA
RATING STANDAR INDIKATOR PERILAKU ALTERNATIF UPAYA PENGEMBANGAN

Aktif melakukan koordinasi kerja NON KLASIKAL


a dengan pihak lain untuk kepentingan
organisasi.  Coaching / pembimbingan secara intensif oleh atasan langsung dengan mendorong
perilaku yang bersangkutan untuk membangun jejaring kerja, sehingga muncul
Memperluas jaringan dengan para ahli upaya-upaya untuk aktif berkoordinasi dengan pihak lain, fleksibel dan antusias
b
dan berbagai sumber informasi baru. bekerja sama dengan pihak lain, mempertimbangkan minat orang lain saat
Menjalin hubungan kerja menjalin hubungan kerja. Hal tersebut bisa dibangun di antaranya dengan
antar instansi dan antar Melakukan studi banding untuk memberikan penugasan-penugasan kepada yang bersangkutan dalam rangka
2 c
daerah dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja. membangun koordinasi teknis antar instansi yang terkait dengan tupoksi
efektivitas kerja organisasi
Menunjukkan fleksibilitas dan
d antusiasme dalam bekerja sama dgn
pihak lain.

Berbicara dengan mempertimbangkan


e
minat dan perasaan orang lain.

12

Anda mungkin juga menyukai