ANALISIS KRITIS
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Soft Skill
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
PAI 6D
2023
1
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen, rekan-rekan, dan pihak lainnya,
atas bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi penulis dan bagi para pembaca. Aamiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis yang kritis (atau berpikir kritis) merupakan suatu cara untuk
mencoba memahami kenyataan, kejadian (peristiwa), situasi, benda, orang, dan
pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau makna langsung. Analisis
kritis mempersyaratkan sikap untuk berani menantang apa yang dikatakan atau
dikemukakan oleh pihak-pihak yang lebih berkuasa -majikan, pemerintah dan
lembaga. Analisis kritis mempertanyakan asumsi. Analisis kritis dapat digunakan
untuk menantang perilaku atau praktek yang dilakukan seseorang atau
menganalisis pekerjaan sebuah serikat, atau gerakan sosial, atau untuk menantang
dan melawan (oppose) kekuatan-kekuatan dominan di dalam komunitas dan
masyarakat. Analisis kritis merupakan suatu kapasitas, potensi yang dimiliki oleh
semua orang. Kendati demikian, analisis kritis tetap akan tumpul dan tidak
berkembang apabila tidak diasah (dipraktekkan). Selain itu, upaya untuk
mempelajari cara pemakaian analisis kritis tidak pernah selesai.
Analisis kritis merupakan upaya pribadi atau upaya kolektif.Analisis kritis
menentukan kemungkinan suatu realitas baru, kesepakatan yang lebih baik (better
deal), masyarakat yang lebih baik ke arah ‘langkah’ untuk memperbaiki kenyataan
atau situasi yang tengah dianalisis. Selanjutnya, ‘situasi baru’ tersebut dapat dikaji
dengan analisis kritis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Berpikir Kritis ?
2. Bagaimana Karakteristik Pemikiran Kritis dan Pemikir Kritis?
3. Bagaimana cara mengembangkan Sifat berfikir kritis ?
4. Apa saja Dimensi berpikir kritis ?
C. Tujuan
4
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa atau
berpikir rutin. C Berpikir kritis mencakup ketrampilan menafsirkan dan menilai
pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikiran dan
penggunaan alasan yang logis, mencakup ketrampilan membandingkan,
mengklasifikasi, melakukan pengurutan (sekuensi), menghubungkan sebab dan akibat,
mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian, memberi alasan secara
deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan, perumusan hipotesis, dan
penyampaian kritik.
Berpikir kritis mencakup penentuan tentang makna dan kepentingan dari apa
yang dilihat atau dinyatakan, penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan
ditarik berdasarkan bukti-bukti pendukung yang memadai. Berpikir kritis tidak sama
dengan berdebat atau mengkritisi orang lain. Kata “kritis” terhadap suatu argumen
tidak identik dengan “ketidaksetujuan” terhadap suatu argumen atau pandangan orang
lain. Penilaian kritis bisa saja dilakukan terhadap suatu argumen yang bagus, sebab
pemikiran kritis bersifat netral, imparsial dan tidak emosional. Berpikir kritis
merupakan ketrampilan berpikir universal yang berguna untuk semua profesi dan
jenis pekerjaan. Demikian juga berpikir kritis berguna dalam melakukan kegiatan
membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, berdiskusi, dan sebagainya, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Analisis yang kritis dapat meningkatkan
pemahaman tentang suatu masalah. Pemikiran yang analitis, diskriminatif, dan
rasional, membantu memilih alternatif solusi yang berguna dan menyingkirkan solusi
yang tak berguna. Pemikiran yang reflektif dan independen dapat menghindari
keterikatan kepada keyakinan yang salah, sehingga memperkecil risiko untuk
pengambilan keputusan salah yang didasarkan pada keyakinan yang salah tersebut.
5
Ada 3 syarat diperlukan untuk memiliki kemampuan berpikir kritis:
6
2. Karakteristik pemikir kritis
2. Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan relevan untuk melakukan tugas.
Pemikiran kritis memiliki peran penting untuk menilai manfaat ide-ide baru,
memilih ide-ide yang terbaik, atau memodifikasi ide-ide jika perlu
4. Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat, bukti yang kuat, dan
mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar yang relevan
7
8. Jujur terhadap diri sendiri, menolak manipulasi, memegang kredibilitas dan
integritas ilmiah, dan secara intelektual independen, imparsial, netral
8
3. Mengadopsi pendapat yang ego-sensitif. Nilainilai, emosi, keinginan, dan
pengalaman seorang mempengaruhi keyakinan dan kemampuan orang untuk
memiliki pemikiran yang terbuka. Pemikir kritis harus menyingkirkan
kesalahan ini dan mempertimbangkan untuk menerima informasi dari luar
Domain afektif:
1. Berpikir independen
2. Mengembangkan pemahaman ke dalam (insight) tentang egosentrisitas dan
sosiosentrisitas
3. Melatih berpikir yang fair (adil, tidak berpihak)
4. Mengeksplorasi pemikiran di balik perasaan, dan perasaan di balik pemikiran
5. Mengembangkan kebersahajaan intelektual (intellectual humility) dan
menghindari kecenderungan menghakimi
6. Mengembangkan keberanian intelektual
7. Mengembangkan integritas intelektual
8. Mengembangkan keuletan intelektual
9. Mengembangkan kepercayaan diri dalam memberikan alasan
9
3. Mengembangkan perspektif diri: menciptakan atau mengksplorasi keyakinan-
keyakinan, argumen, atau teori
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca dan semoga materi ini dapat menambah iman dan taqwa serta
menambah rasa syukur terhadap Allah Swt atas limpahan karunia dan rahmat-Nya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12