Anda di halaman 1dari 48

BIMBINGAN DAN

KONSELING
PENDIDIKAN
Materi :
1. Landasan, Prinsip dan Azas BK
2. Fungsi dan tujuan BK di Sekolah
3. Organisasi dan personalia BK di Sekolah
4. Program kegiatan BK
• Berbagai layanan
• Macam-macam bimbingan
• Metode
5. Fasilitas BK di Sekolah
6. Evaluasi
7. BK di berbagai tingkat sekolah
B I O DATA
Nama : Haryanto Alfandi, M.Pd.I
Tempat & Tanggal Lahir : Wonosobo, 15-11-1980
Pangkat/Golongan : Asisten Ahli (III/b)
Jabatan : Dosen Mata Kuliah Psikologi Belajar, Bimbingan Konseling pada FITK
UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo
Alamat Rumah : Sariyoso
Nomor Kontak : HP. 085292143211

SD N 1 Sariyoso Wonosobo 1983 – 1989


SLTP N 1 Kertek Wonosobo 1989 – 1992
SMA N 2 Wonosobo Wonosobo 1992 – 1995
S1 UIN Walisongo (BK) Semarang 1999 – 2004
S2 UNSIQ (PPI) Wonosobo 2008 – 2010
S3 UMY (PPI) Yogyakarta
Kontrak Belajar
EVALUASI :
1. Tugas : 20%
2. Kehadiran : 20%
3. Partisipasi : 20%
5. UTS : 20%
6. UAS : 20%
KEHADIRAN/PARTISIPASI :

Jumlah Ketidakhadiran (absen) Nilai Kehadiran


0 kali 10 %
1 kali 8%
2 kali 6%
3 kali 4%
4 kali 2%
5 kali 0 % dan Tidak boleh mengikuti
UAS (Laporan Tugas Akhir
Semester)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Perte-ke Materi Keterangan


1 a. Kontrak belajar Dosen
b. bentuk kelompok

2 • Persepsi mahasiswa tentang BK Dosen


• Sejarah perkembangan BK
• Definisi Bimbingan – Guidence
• Definisi Konseling – Counseling

3 • Landasan, Prinsip dan Azas BK Dosen


• Fungsi dan tujuan BK di Sekolah
4 • Program kegiatan BK Dosen
o Berbagai layanan
o Macam-macam bimbingan
o Metode
• Fasilitas BK di Sekolah
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
5 BK di berbagai tingkat sekolah Dosen
6 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen
7 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen

8 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen


9 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen

10 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen

11 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen

12 Laporan Studi Kasus/Presentasi Makalah Mahasiswa dan Dosen

13 Review Materi Dosen

14 Evaluasi Mahasiswa dan Dosen


Buku Acuan
1. Priyatno dan Erman A, 1999, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling, Jakarta :rineka Cipta
2. Shertzer, B. & Stone, SC. 1974, Fundamental of
Counseling, Boston Houston Mefflin Co.
BIMBINGAN DAN
KONSELING
 Ditemukan > 100 definisi dalam
literatur di Amerika Serikat
 Guidance is the procces of helping
individuals to understands
themselves and their world
 Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan kepada seseorang agar
dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri
Konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui
WAWANCARA KONSELING oleh
Konselor kepada individ/Klien yang
sedang mengalami masalah
MENTAL/PSIKOLOGIS.
BIMBINGAN
KONSELING adalah suatu
proses pemberian bantuan
kepada Individu (siswa)
dalam rangka mengatasi
permasalahan yang dialami.
 Pribadi
 Sosial
 Belajar
 Karier
SEJARAH BIMBINGAN
KONSELING
A. Di Amerika
• 1908 F. Parson : Vocational Bureau membantu
pemuda pilih pekerjaan yang sesuai =>
Berhasil
• Ada gerakan membantu siswa secara tidak
formal dan individual => Berhasil
• Guidence Counseling diformalkan di Sekolah
B. Di Indonesia
1. Sebelum kemerdekaan
Prinsip dan pelaksanaannya sudah ada, antara lain :
• Di Pesantren : Kedekatan Santri dengan Ulama tidak terbatas
mengajarkan ilmu Agama tetapi pemecahan masalah pribadi
santri secara individual
• Di Taman Siswa : “ Tut Wuri Handayani; Ing Ngarso Sung
Tulodo, Ing Madya Mangun karsa, Tut Wuri Handayani”
oleh Ki Hajar Dewantara
• Siswa dan keluarga dekat dengan guru
• Rumah guru ada disekitar sekolah untuk kedekatannya
dengan siswa dan hubungan kekeluargaan
2. Sesudah kemerdekaan
• Tahun 1960 program BK. dipersiapkan masuk
kurikulum
• Dalam kurikulum SMU 1994 ada pedoman
Bimbingan dan Konseling
• Kurikulum SMU 1996 memuat petunjuk
teknisnya
• Perkembangan tidak begitu mulus, banyak
menghadapi kendala, antara lain : SDM dan
Sarana
LANDASAN
BIMBINGAN
KONSELING
A. L. Filosofis
Hakikat manusia
1) Pakar Barat, antara lain:
o Makhluk rasional, mampu berfikir, dan menggunakan ilmu
untuk peningkatan perkembangan dirinya
o Dapat belajar mengatasi masalahnya, khususnya
memanfaatkan kemampuan-kemampuannya
o Berusaha terus menerus memperkembangkan diri melalui
pendidikan
o Dilahirkan dengan potensi menjadi baik dan buruk,
mewujudkan kebaikan, mengontrol keburukan
o Punya tiga dimensi: Fisik, Psikologis, spiritual
o Dalam keterbatasannya bebas menentukan pilihan untuk
kehidupannya sendiri
o Dsb …
B. L. Religius
Bagi layanan BK, perlu ditekankan pada tiga hal (Priyatno)
a) Keyakinan bahwa manusia dan alam semesta adalah
makhluk Tuhan
b) Mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia
sesuai dengan kaidah agama
c) Mendorong perkembangan dan pemanfaatan secara optimal
suasana, perangkat budaya, dan kemasyarakatan untuk
pemecahan masalah, sesuai dengan kehidupan beragama

Bagaimana kaitannya dengan Psikologi Islami?


Bagaimana kalau konselor berbeda agama dengan klien?
C. L. Psikologis
Psikologi sebagai ilmu yang mengkaji perilaku dalam BK harus
memberi pemahaman mengenai perilaku kepada klien. Suatu
perilaku merupakan hasil interaksi faktor intern dan ekstern
Konselor harus menguasai sejumlah daerah kajian psikologi :

• Motif dan motifasi


• Psikologi perkembangan
• Psikologi belajar
• Psikologi kepribadian
• Dsb
D. L. Sosial Budaya
Manusia sebagai produk budaya
Perbedaan budaya
Antar suku, bangsa, etnis
Antar wilayah – negara
Antar generasi
Hal ini dapat menjadi sumber hambatan komunikasi antara konselor
dan klien
E. L. Ilmiah dan Teknologi

• BK dilaksanakan secara profesional berdasarkan kaidah-kaidah


ilmu pengetahuan, namun tidak lepas dari kemanusiaan
• BK dikembangkan secara ilmiah sistematik
• BK mengikuti perkembangan teknologi: sarana, metode,
kemajuan ilmu pengetahuan yang lain
ASAS-ASAS
BIMBINGAN
KONSELING
1. Asas Kerahasiaan
• Data klien harus dirahasiakan
• Penyampaian kepada orang lain dengan
pertimbangan

2. Asas Sukarela
• Klien sukarela menerima bantuan, konselor
sukarela memberi bantuan
3. Asas Keterbukaan
• Keterusterangan dan kejujuran klien dalam
membuka permasalahan dan keadaan dirinya.
• Keterbukaan konselor

4. Asas Kekinian
• Permasalahan yang sedang dialami
• Tidak menunda bantuan
• Perlu dilakukan sekarang
5. Asas Kemandirian
• Klien menjadi mandiri, yang cirinya :
• Mengenal dirinya dan lingkungannya secara
objektif
• Menerima dirinya dan lingkungannya secara
konstruktif
• Mengambil keputusan
• Bertanggung jawab atas keputusannya
• Mengoptimalkan potensi dan minatnya
6. Asas Kegiatan
• Klien aktif berusaha
• Konselor aktif membangkitkan semangat klien
untuk melakukan konseling
7. Asas Kedinamisan
• Perubahan klien ke arah yang lebih baik

8. Asas Keterpaduan
• Keseimbangan dari berbagai aspek kepribadian
dan lingkungan
• Keseimbangan dalam isi dan proses pelayanan

9. Asas Kenormatifan
• Tidak bertentangan dengan berbagai norma
10. Asas Keahlian
• Oleh tenaga ahli dan profesional

11. Asas Alih Tangan


• Bila tidak berhasil, klien dikirim ke yang lebih
ahli
PRINSIP-PRINSIP
BIMBINGAN
KONSELING
Prinsip :
• Integrasi antara kajian teoritik dengan
kajian lapangan
• Kajian filosofis, hasil penelitian dan
pengalaman praktis

1. Prinsip mengenai Sasaran pelayanan


a. Melayani semua individu (usia, jenis
kelamin, ras, agama, sosial ekonomi)
b. Sikap dan perilaku individu yang
kompleks dan unik
c. Mempertimbangkan berbagai aspek
perkembangan individu
2. Prinsip mengenai Masalah klien
a. Masalah ditinjau dari berbagai sisinya

3. Prinsip mengenai Program Pelayanan


a. Program BK merupakan bagian dari proses
pendidikan
b. Fleksibel
c. Berkesinambungan
d. Di evaluasi secara teratur
4. Prinsip mengenai Pelaksanaan Pelayanan
a. Dilaksanakan oleh tenaga profesional
b. Kerjasama dengan orang tua siswa dan
guru
c. Keputusan yang diambil dan dilakukan atas
kehendak klien (bukan pemaksaan)
d. Tujuan akhir adalah kemandirian klien
FUNGSI
BIMBINGAN
KONSELING
Fungsi BK :
A. Pemahaman
B. Pencegahan
C. Pengentasan
D. pemeliharaan

A. Fungsi Pemahaman
1. Mengenai klien: fisik, sosial, psikologis
Untuk klien sendiri
Untuk konselor
Untuk orang lain demi kepentingan klien
2. Mengenai masalah
Supaya klien memahami permasalahannya

3. Mengenai lingkungan: sekitar kehidupan klien

Supaya klien memahami permasalahannya

B. Fungsi Pencegahan
• Identifikasi terhadap keadaan yang tidak diinginkan
• Identifikasi faktor lingkungan yang relevan, baik
yang positif maupun yang negatif
• Identifikasi sikap mental dan perilaku klien
C. Fungsi Pengentasan
• Identifikasi sebab-sebab kasus
• Identifikasi terhadap kasus
• Pendekatan – metode konseling

D. Fungsi Pemeliharaan
Mempertahankan hal yang sudah baik, dan
meningkatkannya.
Memonitor perubahan
 Organisasi adalah suatu wadah atau tempat
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
bekerjasama dan diatur sedemikian rupa
sehingga dapat membentuk suatu keseluruhan
yang berarti, yang mempunyai tujuan tertentu.

 Organisasi BK di sekolah merupakan kegiatan


penataan, baik yang menyangkut pembagian
maupun penempatan personil dalam
melaksanakan tugas-tugas yang merupakan
usaha kerjasama membantu peserta didik
mencapai perkembangan yang optimal.
• Organisasi yang jelas dan teratur sangat
diperlukan agar program bimbingan dan
konseling di sekolah bisa berjalan seperti
yang diharapkan.
• Organisasi Bimbingan dan Konseling di
Sekolah mengatur kedudukan, tugas dan
tanggung jawab para personil sekolah yang
terlibat.
• Personil sekolah : Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Koordinator Bimbingan dan
Konseling, Guru Pembimbing (Konselor
Sekolah), Guru, Wali Kelas, Staf Administrasi.
• Program pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah merupakan kegiatan layanan yang
dilaksanakan secara teratur, sistematis, dan
pada periode tertentu
• Tahap bimbingan dan konseling
– Perencanaan
– Pelaksanaan
– Penilaian
– Analisis hasil
– Tindak lanjut
• Struktur organisasi BK bertujuan agar
organisasi BK dapat berjalan secara
teratur sesuai dengan tempat dan
fungsinya masing-masing.
• Struktur organisasi tersebut bersifat
fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi
di sekolah.
• Berikut gambaran secara umum, dari pola
struktur organisasi BK di Sekolah.
KANDEPDIKN
AS

KEPALA SEKOLAH
& WAKASEK
KOMITE TATA
SEKOLAH USAHA

GURU MATA KOORDINATOR BK


GURU PEMBimbing WALI KELAS
PELAJARAN
/ KONSELOR

SISWA
1. Kepala Sekolah
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan di
sekolah ( BK ).
 Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program
bimbingan dan konseling di sekolah.
 Menetapkan koordinator guru pembimbing yang
bertanggung jawab di sekolah.
 Mengadakan kerjasama dengan instalasi lain yang terkait
 Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap
minimal 40 siswa bagi kepala sekolah yang berlatar
belakang pendidikan bimbingan dan konseling.
2. Wakil Kepala Sekolah
– Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling.
– Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling kepada semua personil sekolah.
– Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap
minimal 75 siswa, bagi wakil kepala sekolah yang
berlatar belakang pendidikan bimbingan dan
konseling.
3. Koordinator Guru Pembimbing (Konselor)
◦ Mengkoordinasikan para guru pembimbing (konselor)
dalam:
 Memasyaratkan pelayanan bimbingan dan konseling
 Menyusun program
 Melaksanakan program
 Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan
konseling
 Menilai program
 Mengadakan tindak lanjut
◦ Membuat usulan kepada kepala sekolah
◦ Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
4. Guru Pembimbing (Konselor)
• Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan
konseling
• Merencanakan program bimbingan dan konseling
• Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan
konseling
• Menganalisis hasil evaluasi
• Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan
konseling
• Melaksanakan layanan terhadap sejumlah siswa
yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Guru Mata Pelajaran
– Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing
dalam mengidentifikasikan siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling
– Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan
(program perbaikan dan program pengayaan)
– Berpartisipasi dalam kegiatan pendukung seperti
konferensi kasus.
– Berpartisipasi dalam upaya pencegahan munculnya
masalah siswa dalam pengembangan potensi
6. Wali Kelas
 Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan
 Memberi kemudahan bagi siswa khususnya di kelas
yang menjadi tanggungjawabnya untuk mengikuti
layanan bimbingan
 Menginformasikan kepada guru mata pelajaran
tentang siswa yang perlu diperhatikan khusus
 Ikut serta dalam konferensi kasus

7. Staf Tata Usaha


 Membantu mengadministrasikan seluruh kegiatan
bimbingan dan konseling
 Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan
dalam layanan bimbingan dan konseling
 Membantu melengkapi dokumen tentang siswa
seperti catatan kumulatif siswa

Anda mungkin juga menyukai