Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan


Perpustakaan Sekolah”

Dosen Pengampu:
Salis Irvan Fuadi M.Pd.I

Disusun oleh:
Lisa Kinanti (2020010109)

Maftuhul Karim (2020010111)

Odhian Wisnu Pratama (2020010136)

Kelas: PAI 6D

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami limpahan rahmat sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun dengan tujuan yang pertama agar siapapun yang
membacanya dapat memahami dan mengerti tentang Katalogisasi.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna dan baik, Dan jika ada kesalahan mohon untuk dimaafkan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman sangat kami
harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Wonosobo, 5 April 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Katalogisasi
Katalogisasi berasal dari kata katalog yang memiliki arti yaitu suatu daftar
yang berisi keterangan yang lengkap dari suatu buku koleksi, dokumen, atau
bahan pustaka lainnya. Sedangkan katalogisasi pada buku-buku perpustakaan
adalah suatu proses melakukan atau mengkatalog berbagai buku yang dimiliki
oleh suatu perpustakaan.

Penjelasan dari pengertian tersebut, maka proses katalogisasi tidak hanya


mengkatalog buku-bukunya saja, tetapi juga seluruh bahan pustaka yang
dimiliki oleh perpustakaan. Mulai dari bahan pustaka yang berupa buku,
misalnya surat kabar, majalah, brosur, kliping, dan juga laporan.

Pengertian katalogisasi merupakan sebuah proses pembuatan katalog dari


sebuah proses pembuatan katalog dari suatu bahan pustaka yang merupakan
kegiatan merekam data bibliografi, misalnya seperti pengarang, judul, tempat
terbit, penerbit, tahun terbit, dan lain sebagainya.

Dengan adanya katalog, para pengguna perpustakaan diharapkan dapat


mengetahui gambaran singkat mengenai bahan pustaka yang diproses, baik
mengenai bibliografis atau isi yang terkandung di dalamnya, lokasi dan tempat
penyimpanannya di perpustakaan, atau keterangan lain yang dianggap penting.
B. Macam-macam katalogisasi

Adapun berikut ini merupakan beberapa macam-macam bentuk katagolisasi


berdasarkan perkembangannya.

1. Katalog Berbentuk Buku (Book Catalog)


Katalog tercetak dalam bentuk buku , katalog dalam bentuk buku
keuntungannya dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dapat diletakkan
pada berbagai tempat. Kerugiannya adalah setiap kali perpustakaan
memperoleh buku baru maka katalog buku sudah ketinggalan jaman.

2. Katalog Berkas (Sheaf Catalog)


Katalog berupaa lembaran lepas ini yang disatukan dengan penjepit
khusus, yang mana setiap lembarnya memuat satu entri, dan setiap
penjepit berisi 500-600 lembar atau slip. Ukuran katalog berkas ini
adalah 12.5 cm x 20 cm. Keuntungan katalog berkas adalah praktis
sehingga pengguna tidak perlu berdesakan bila ingin menggunakan
katalog. Kerugiannya ialah penyisipan entri baru memerlukan kerja
keras karena harus membukan jilidan atau penjepit mekanis.

3. Katalog Kartu (Card Catalog)


Katalog kartu terdiri dari beberapa kartu yang disusun di dalam laci,
umumnya kartu katalog berukuran 7.5 cm x 12.5 cm. Keuntungan
katalog kartu ini adalah bersifat praktis sehingga dalam penambahan
buku tidak menimbulkan masalah karena entri baru dapat disisipkan
diantara kartu yang telah ada. Kerugiannya ialah pemakai akan
berkerumunan di satu tempat karena laci katalog hanya menyimpan
satu jenis entri saja.
4. Katalog Komputer atau OPAC (Online Public Access Catalogue)
Katalog ini adalah program aplikasi yang digunakan di perpustakaan,
misalnya menggunakan CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, dan lain
sebagainya. Keuntungan menggunakan katalog OPAC diantaranya
ialah:
 Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat
 Penelusuran dapat dilakukan bersama-sama tanpa mengganggu
 Penelusuran dapat dilakukan dari berbagai tempat tanpa
mengunjungi perpustakaan yaitu dengan menggunakan system
jaringan LAN (Local Area Network).
 Rekaman bibliografi yang dimasukkan kedalam entri katalog
tidak terbatas.

C. Tujuan Katalogisasi

Tujuan pembuatan katalog perpustakaan adalah membantu para pengguna


perpustakaan dalam melakukan temu Kembali informasi. Menurut Charles
Ammi Cutter dalam Rules for A Dictionary Katalog (Needham: 1971), adalah
sebagai berikut:

1. Memudahkan seseorang menemukan sebuah karya yang telah


diketahui berdasarkan pengarang, judul atau subjeknya.
2. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan dari pengarang
tertentu, berdasarkan subjek tertentu atau dalam jenis literature
tertentu.
3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya, atau
berdasrkan karakternya.
D. Fungsi Katalogisasi
Sedangkan fungsi dari pembuatan katalog perpustakaan pada umumnya
adalah:
1. Mencatat karya seseorang pada tajuk subjek yang sama
2. Menyusun entri pengarang secara tepat sehingga semua karya
seseorang berada pada tajuk yang sama
3. Sebagai alat pengumpul atau assembling list, yang fungsinya mencatat,
mendaftar atau mengumpulkan setiap koleksi yang ada diperpustakaan
4. Sebagai alat pencari atau penelusur (finding list) yang membimbing
pemakai untuk mencari dan menelusuri koleksi yang dicari dibawah
entri-entri dari koleksi atau karya tersebut.
5. Memberikan petunjuk lokasi/letak buku disusun diperpustakaan
6. Sumber yang memberikan alternative pilihan karya
7. Sumber penyusunan bibliografis

E. Prosedur Pengkatalogisasi
Kegiatan pengatalogan garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul,
pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi
bibliografi, menentuka tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya
antara lain AACR dan ISBD.
2. Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau
topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi
klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subjek
dan thesaurus. Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau
sering disebut katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka.

Sistem katalog dibedakan dari susunanya dalam laci katalog, yang terdiri dari:

1) Sistem katalog abjad,


Katalog susunan abjad terpisah
a. Katalog pengarang (author catalog)
b. Katalog judul (title catalog)
c. Katalog subjek (subject catalog)
d. Katalog susunan ensiklopedi atau kamus (dictionary catalog)
Yaitu katalog yang disusun menurut abjad pengarang, judul dan subjek
dalam satu susunan.

2) System katalog klasifikasi (classified catalog)


Merupakan suatu system katalog yang disusun menurut suatu bagian
kalsifikasi tertentu, terdiri dari dua susunan yaitu:
a. Katalog pengarang judul disusun menurut abjad
b. Katalog subjek disusun menurut urutan nomor-nomor klasifikasi
tertentu.

Indeks subyek yang menunjukkan notasi klasifikasi tertentu untuk suatu


subjek, umunya disusun menurut abjad.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah katalog Nama pengarang atau


yang dianggap sebagai pengarang, Judul buku, Judul tambahan Imprint
untuk menyatakan kota penerbit, penerbit dan tahun terbit. Kolasi untuk
menyatakan jumlah halaman keterangan lain dan ukuran buku, Nomor seri
bila buku itu mempunyai nomor seri, Anotasi yang merupakan catatan,
Tanda buku.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unnes.ac.id ( Diakses pada tanggal 10 Mei 2023)

https://emispendis.kemenag.go.id/pdpontrenv2/Mainpage ( Diakses pada


tanggal 10 Mei 2023 )

Anda mungkin juga menyukai