Kalau memulai dan memberi kesimpulan itu bagus banget, itu dominasi positif.
Pertama,
Inisiatif. Peserta yang memiliki inisiatif dalam membuka diskusi, memberikan solusi, dan mengingatkan
masalah waktu, biasanya akan mendapat poin lebih dari pengawas. Adanya inisiatif juga menunjukkan
bahwa peserta memiliki leadership dan confidence yang baik.
Kedua,
Ide atau solusi yang ditawarkan. Untuk membuat ide dan solusimu dinilai secara komprehensif oleh
pengawas maka jangan sekali-sekali meremehkan kertas kosong yang diberikan kepada kita para
peserta sebelum diskusi dimulai. Tuangkan dalam kertas tsb poin-poin mengenai situasi dan masalah
yang sedang dihadapi perusahaan, ditambah juga ide dan solusimu terhadap masalah tersebut.
Semakin kreatif dan relevan ide dan solusimu, anda boleh berharap untuk mendapat nilai lebih di mata
pengawas.
Ketiga,
Penyampaian ide dan solusi dalam diskusi. Nah ini, pengawas juga akan melihat bagaimana kita
menyampaikan ide dan solusi kita dalam proses diskusi. Jika anda terlalu memaksakan kehendak
biasanya akan mengurangi nilai anda. Begitu pula jika anda kurang jelas dalam menyampaikan ide
atau mungkin kurang percaya diri. Usahakan proporsional dalam menyampaikan ide, tapi tetap terlihat
meyakinkan. Jika ada tools seperti papan tulis akan sangat baik jika anda dapat memanfaatkannya
untuk mempresentasikan ide anda kepada peserta lain.
Keempat,
Kemampuan mengarahkan diskusi. Jujur ini bagian tersulit dalam sebuah FGD. Dalam satu kelompok
terdapat 5 atau 10 orang yang pastinya memiliki 5 atau 10 ide yang berbeda. Kalau anda berhasil
melakukan poin keempat ini, asal bukan dengan cara memaksakan kehendak atau melalui cara-cara
yang menyebalkan, saya jamin anda akan melangkah ke tahap setelah FGD. Tapi jika anda tidak dapat
melakukannya, jangan kemudian berkecil hati. Masih banyak poin lain yang dijadikan pertimbangan.
Hehehe.
Kelima,
Kepedulian. Kalau memang di dalam diskusi sangat tidak memungkinkan untuk melakukan poin
keempat karena ada salah satu orang atau beberapa dari peserta diskusi yang sangat mendominasi
dalam FGD, maka anda dapat melakukan poin kelima ini yang relatif lebih mudah, yakni peduli dengan
peserta lain yang mungkin terlihat tidak terlalu aktif atau belum menyampaikan pendapatnya.
Melihat poin-poin penilaian di atas kira-kira apa saja yang harus kita lakukan atau persiapkan? Nah ini
masuk ke bagian tips dan trik.
1. Tulis secara concise (singkat, padat, jelas) mengenai poin-poin situasi dan
masalah yang kamu temukan di dalam bacaan. Jadi biasanya kan bacaan itu
buanyaaaak ya, dan masalahnya terlihat rumit. Nah, supaya kamu nggak
pusing-pusing amat ringkaslah bacaan tsb dalam sebuah poin-poin. Biasanya
saya menulis di dalam kertas kosong itu seperti di bawah ini
Setelah itu baru kamu coba untuk menulis poin-poin dari ide dan solusimu
terhadap masalah-masalah di atas.
Ingat, solusi sebisa mungkin cerdas, kreatif, out of the box, unik tapi tetap
relevan dengan situasi yang ada. Jangan kemudian terlalu muluk-muluk
sehingga tidak feasible dan terlihat sulit dalam tataran implementasinya.
Jangan terlalu panjang juga nulis di kertas kosong. Di kertas itu hanyalah
rangkuman dari segudang ide dan solusi yang kamu miliki. Baru nanti ketika
proses diskusi sudah dimulai silahkan elaborate sebaik-baiknya.
2. Kalau memang anda inisiator yang baik, coba buka diskusi tersebut karena
ini akan menambah poin inisiatif. Tapi jika anda adalah tipe orang yang wait
and see jangan khawatir, karena poin inisiatif masih banyak kok. Misal ketika
jalannya diskusi mulai tidak fokus anda bisa ingatkan lagi teman-teman anda
untuk back to the topic. Atau mungkin ada dari mereka yang berdebat
berkepanjangan anda bisa mencarikan win-win solution untuk mereka. Kadang
juga ada peserta yang bertele-tele dalam menjelaskan pendapatnya, anda
dapat mengingatkannya. Kalau anda melihat ada peserta yang kurang aktif,
anda juga bisa membangkitkan rasa percaya dirinya. Dan masih banyak lagi.
Pokoknya be active sajalah maka anda akan dengan mudah melakukan
inisiatif.
4. Debatlah rekan anda yang tidak sepandangan dengan anda secara elegan.
Kalau bisa malah apresiasi dulu pendapatnya, misalkan dengan kata-kata
"Saya melihat pendapat saudara X ini merupakan pendapat yang brilian, hanya
saja bla bla bla." Kemudian jangan pernah sekalipun anda terlihat emosi atau
meledak-ledak. Sampaikan sanggahan anda secara smart dan komprehensif.
Tunjukkan bahwa pendapat dia baik tapi pendapat anda lebih baik. Got it?
5. Jika waktu diskusi sudah hampir habis, ingatkan pada seluruh peserta. Kalau
memang pada saat itu masih belum menemukan sebuah solusi bersama yang
kongkrit maka ingatkan kembali teman-teman anda untuk mencapai kata
sepakat. Arahkan mereka pada sebuah kesimpulan. Tidak harus anda yang
menyimpulkan, tapi dengan anda mengingatkan teman-teman untuk membuat
kesimpulan sudah menjadi poin plus untuk anda.
7. Jangan terlalu mudah terbawa arus tapi jangan juga terlalu kaku alias terlalu
kukuh pada pendapat dan pendirian anda. Jika anda di debat usahakan jangan
langsung mengiyakan. Kalau begitu caranya anda akan dicap oleh pengawas
sebagai orang yang kurang teguh pendirian dan mudah terbawa arus.
Upayakan sebaik mungkin agar pendapat anda juga diterima oleh forum. Tapi
jika setelah 2 atau 3 kali anda menjelaskan pada forum ternyata pendapat anda
tidak mereka terima maka hargailah pendapat yang diterima oleh forum.
Jangan sampai ketika akhir diskusi anda menyatakan bahwa pendapat anda
yang paling benar sementara mayoritas peserta diskusi tidak sependapat
dengan anda.
Setiap perusahaan pasti beda kriterianya, dan konsep menilai saat FGD juga pasti beda.
tapi dalam diskusi sangat jelas butuh: kemampuan menyampaikan pendapat dan
menjelaskannya dengan baik, memberikan solusi bukan blocker. Soal hasil akhir dalam
FGD tidak terlalu penting--tetapi perlu diingat bahwa perusahaan adalah orientasi bisnis
dan keuntungan yg sebesar-besarnya, perlu diperhatikan implikasi bisnis setiap
keputusan--, tetapi yg paling penting proses selama diskusi!
bisakah anda menjadi org yg gak grogi, suara kenceng jelas, rendah hati, dll, dll dan
penilaian tidak hanya hal2 tersebut, banyak score yg mereka nilai..dan yg paling "cocok"
saja yg mereka loloskan.
latih bagaimana menyampaiakn pendapat dengan baik dan mengelaborasi ide2 org
lain. Dalam diskusi bukan benar-salah, menang-kalah, tetapi lebih dari itu ada jalan
keluar dan apa yg didiskusikan bisa diterima masing2 pihak.
bisa menganalisa 'root problem' sementara kandidat2 lain sibuk berdebat soal
masalah2 lain yg mnurut ane malah ga penting.
1. pilihlah solusi yg paling masuk akal dan dapat diterapkan dalam jangka waktu
pendek dan menengah sehingga seakan2 agan punya rencana berkelanjutan
untuk menangani masalah tersebut.
2. dominator / joker dalam tim biasanya jarang lolos soalnya terkesan menang
sendiri/penghambat bagi anggota tim laen
3. dalam FGD akan banyak muncul alasan yg sama, harus pandai mencari celah
supaya gak terkesan asal ikut. Klo ada opsi beda dengan kita jangan dijatuhkan
tp kasih alasan yang kuat mengapa tim harus mengambil opsi yg kita pilih.
ASTRA
Pada FGD ini nanti setiap peserta akan diberi kasus untuk dikerjakan. Setelah dikerjakan, setiap peserta kemudian
diminta untuk mengungkapkan jawabnnya. Disinilah peserta akan dilnilai soal analisisnya dan mengemukakan
hasil analisanya. FGD tidak hanya berhenti di situ saja, 6 orang dan 6 jawaban yang berbeda ini akhirnya harus
disatukan. Saat ini adalah penilaian soal adu argumentasi. Setelahnya kami hanya diberi waktu 1 menit untuk
merumuskan apa yang menjadi kesepakatan akhir lalu seorang peserta akan diminta untuk menjelaskan kepada
si pembawa acara. Setelah itu selesailah tahap 3 dan sambutlah kegalauan baru.
Menurut saya, tidak ada jawaban benar atau salah. Yang penting melihat
bagaimana cara kalian berfikir, bagaimana cara kalian mempertahankan
argumen, mengemukakan pendapat. Karena bisa dibilang FGD ini berbeda
dengan FGD yang pernah saya lakukan sebelumnya. Biasanya FGD itu tanpa
moderator dan cuman assesor, salah satu dari team bakal berinisiatif buat jadi
moderator. Tapi, dalam seleksi FGD Astra, sudah ada moderator dari pihak
Astra yang bakal mengarahkan jalannya diskusi.
SARAN
Sarannya, baca case dengan teliti dan hati-hati. Berfikir tenang namun cepat.
Dan selalu berusaha mempertahankan argumen yang sudah kalian
pegang dari awal sambil berusaha menginfluence other participant to
agree with ur argument without forcing others.
Yang bisa mempertahankan argumen dengan sopan tanpa ngotot dan bsa mempengaruhi org lain supaya
mengikuti argumen dirinya. Meskipun itu salah
Tetapi dalam FGD Astra, jawaban benarnya sudah ada, jadi berusahalah mencari
tahu jawaban yang benar dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Tips:
Datang lebih cepat untuk mengobrol dan berkenalan dengan sesama peserta FGD
yang satu grup untuk mendapat gambaran style dan cara komunikasi mereka.
Sebisa mungkin hafalkan nama semua teman satu grup kita.
Membaca terlebih dahulu profil perusahaan dari website dan dari laporan tahunan
terutama bagian visi misi dan values. Kalimat-kalimat yang familiar di kalangan
perusahaan sebisa mungkin digunakan untuk menunjukkan bahwa fokus
kita aligned dengan fokus perusahaan.
Biasanya peserta FGD akan berlomba-lomba untuk berbicara pertama atau di
awal. Bila kita tidak mendapat kesempatan karena sudah didahului, jangan panik,
karena urutan bukan masalah. Berbicara di awal menunjukkan first
impression sebagai seorang yang berani mengambil inisiatif, karena itu bila
mendapat giliran di awal-awal sampaikanlah ide dengan cara yang
tidak mainstream atau repetitif dari orang sebelumnya. Sementara kalau bicara di
akhir kita bisa meng-quote argumen teman-teman kita sebelumnya dan
mengelaborasinya untuk memberi first impression sebagai active listener yang
baik.
Pastikan untuk mencatat poin-poin argumen setiap orang dan jawaban benar yang
dinyatakan oleh staff HRD agar dapat kita gunakan pada argumen kita.
1.Jadilah inisiator
FGD biasanya merupakan sebuah forum kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang
didalamnya ada moderator dan observer. FGD biasa dilakukan untuk membahas
secara lebih mendalam sebuah kasus dan menginisiasi pemecahan masalah /
solusi sebagai hasil akhirnya. Menjadi inisiator disini maksudnya ketika moderator
membuka sesi FGD, kalian berperan menjadi orang yang pertama mengemukakan
pendapat. Jadi pas moderator bilang “Ya, mungkin ada yang mau mengungkapkan
baik
3. Speak by Data
Sebelum memulai jalannya FGD, para peserta FGD akan diberikan booklet kasus
yang lengkap dengan data-data pada setiap pilihan solusinya. Pastikan kalian
mencatat data-data penting untuk mendukung opini kalian agar dapat meyakinkan
para peserta FGD lainnya bahwa solusi kalian adalah solusi yang tepat berada
pada posisi tiga teratas. Kalo gue waktu itu sih, satu kertas hvs yang diberikan
pihak Moderator dan Observer gue full-in sama data-data yang meyakinkan
dan mendukung top 3 solusi yang gue pilih dan menurut gue paling penting.
Pada pemaparannya jangan lupa paparkan data yang kalian tulis di kertas
kalian ya, guys. Akan lebih baik bukan kalau kita mendengar kata “Menurut
Badan Pusat Statistik, angka kecelakaan pada pejalan kaki masih sangat
tinggi yaitu sebesar 31,4%. Maka dari itu,…” Pastikan data-data kalian
meyakinkan dan sajikan dengan kata-kata yang persuasif pastinya! hehehe
4. Inisiatif
Dalam FGD, ada peserta FGD yang aktif namun ada pula yang hanya diam saja
karena mereka bingung mungkin harus mulai darimana. Untuk itu sikap inisiatif
dan kepekaan kalian diperlukan disini. Bukan hanya terus adu pendapat dan
berdiskusi, kalian bisa memberikan lawan bicara kesempatan untuk berbicara dan
mengutarakan pendapatnya loh! Bila di dalam sebuah FGD ternyata ada peserta
FGD yang belum bicara atau kekurangan porsi untuk berbicara, kalian bisa
berinisiatif memberikan kesempatan misalnya “mungkin peserta A punya pendapat
mengenai hal ini?”. Hal ini juga merupakan poin plus karena kalian peserta FGD
yang peka dan peduli dengan opini sekitar.
KASUS
climate change,
Di sesi awal ini, kami diberikan kasus terkait human resource di suatu perusahaan. Jadi
dikasi paper gitu. Nah jadi dalam case tersebut diceritakan bahwa ada sebuah
perusahaan bernama PT Astra Manufacturing Indonesia dimana karyawannya tuh suka
bolos tiba tiba tanpa izin. Nah di dalam case tersebut sudah ada 8 solusi. Kita sebagai
human capital disuruh mengurutkan solusi mana yang harus diprioritaskan terlebih
dahulu. Diantara ke 8 solusi tersebut adalah
Setelah saya menyampaikan argument saya, si lawan saya ditanya oleh moderator
tentang tanggapannya. Kemudian, ia langsung setuju dengan pendapat saya tanpa
membantah sedikitpun. Saya langsung agak terbang sedikit karena dia tidak
membantah lagi.
Namun ternyata, sang moderator juga ikut menjadi lawan saya. Ia berkata “tapi kan
mbak dara.. itu kan kalo kita bicara kasus manufaktur saya..di pabriknya..kalo di head
office nya gimana tuh?”
Saya kemudian agak deg2an. Dan saya tutupi rasa deg2an saya sambil berkata
“eeee…menurut saya” *ini lagi mikir saat ngomong ini untuk argumennya* kemudian
dengan bismillah saya bilang “saya tetap tidak setuju mbak dilaksanakan fleksibilitas
kerja di head officenya, karena menurut saya kita kerja di perusahaan itu kan bukan
sendiri..tapi kita team..butuh koordinasi..misalnya saja nih saya divisi human capital
mau meeting dengan divisi marketing. Eh ketika kesana, ternyata berbeda fleksibilitas
kerja. Otomtatis itu akan menghambat proses kerja say hari ini.. bulan ini..juga tahun
ini.. intinya itu akan menghambat proses kerja karyawan.”
Sampai argument saya disitu, moderator tidak menanggapi lagi dan beralih kepada
peserta selanjutnya. Jadi masing2 pendapat peserta diadu. 2 org 2 org 3 org. saya lupa
sesi FGD ini berlangsung berapa lama..mungkin kira2 hampir sejam ya atau kurang gitu.
Alhamdulillah di sesi ini saya merasa saya sudah menunjukkan yang terbaik dari sisi
saya.
Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan kabar baik lagi, saya lolos dalam tahap FGD
ini dan berhak masuk ke tahap berikutnya yaitu presentasi dan interview HR.