Anda di halaman 1dari 58

Assessing Competency through

Assessment Center Method

1
Agenda
Pengertian Assessment Center
Asesor Assessment Center
Instrumen Assessment Center
In basket exercise
Role Play
Case Analysis dan Presentation
Group Discussion
Competency-based Interview
Mendesain Instrumen Assessment Center
Menulis Laporan Asesmen

2
What is Assessment Center?

3
What is Assessment Center?

• Proses sistematis untuk menilai/meng-ases kompetensi


individu yang diangap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang
unggul.

• Menggunakan beragam materi atau instrumen tes. Instrumen


didesain dengan mengacu pada indikator-indikator perilaku
kompetensi.

4
What is Assessment Center?

• Melibatkan lebih dari satu asesor (penilai) yang terlatih. Para


asesor kemudian melakukan melakukan observasi terhadap
perilaku para peserta asesmen.

• Hasil observasi dan penilaian dari para asesor diintegrasikan


untuk menentukan skor final dan digunakan juga sebagai dasar
untuk membuat laporan asesmen.

5
Langkah-langkah dalam Assessment Center

Kandidat berpartisipasi dalam serangkaian tes yang


mengacu pada situasi kerja riil

Asesor yang terlatih secara seksama mengobservasi dan


mendokumentasikan perilaku yang ditunjukkan oleh para
kandidat. Setiap asesor setidaknya mengamati setiap
kandidat yang terlibat dalam proses asesmen

Setiap asesor secara individual menulis laporan evaluasi


berdasar hasil observasi dan penilaian atas kinerja kandidat

Para asesor berdiskusi untuk memperoleh konsensus


mengenai hasil akhir asesmen

Kandidat memperoleh laporan asesmen dan umpan balik


dari salah satu asesor atau dari manajer assessment center
6
Validitas Assessment Center

• Tingkat validitas assessment center dalam


memprediksi potensi kinerja masa depan kandidat
tergolong tinggi

• Longitudinal survei (berlangsung selama 16 tahun)


yang dilakukan AT&T menunjukkan tingkat akurasi
sebesar 90 % dalam memprediksi potensi kandidat
untuk menjadi manajer
• Studi yang dilakukan Society of Human Resource
Management menunjukkan level korelasi antara 80 -
94% antara hasil rating AC dengan rating untuk
potential performance in the real setting works

7
Kegunaan Assessment Center

• Sebagai metode untuk melakukan seleksi


posisi-posisi strategis

• Sebagai salah satu tahapan yang harus


dilalui dalam proses promosi

• Sebagai metode pengembangan karyawan -


- mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi

8
Assessment Center dan
Profil Kompetensi

9
Assessment Center dan Kompetensi

Instrumen tes dan sistem rating yang digunakan dalam assessment


center mengacu pada profil kompetensi yang telah ditentukan

Instrumen tes
Profil
Laporan
kompetensi
asesmen
dan indikator
kandidat
perilaku
Sistem skoring

Umpan balik

10
Asesor Assessment Center

11
Tugas Pokok Asesor

Proses O R C E - Observe, Record, Classify and Evaluate

Observe behaviors and Read responses


Melakukan observasi perilaku pada beberapa jenis tes atau
membaca respons yang dituliskan kandidat pada sejumlah tes
lainnya

Thing to remember :
• Just observe on behaviors; dan bukan melakukan evaluasi
atau judgement

12
Tugas Pokok Asesor

Record
Melakukan recording atau membuat catatan/notes
atas perilaku-perilaku yang diamati atau terhadap respons
tertulis dari para kandidat

Things to remember:
• Disarankan melakukan note-taking sedetil mungkin
• Melakukan proses recording bukti-bukti perilaku secara benar

13
Tugas Pokok Asesor

Bad or Good Notes Examples? Good Bad


• Was the first to speak in the meeting and suggested they have
an agenda
• Seemed very nervous during the meeting
• Identified a series of reporting dates for follow up meetings to
review progress
• Her report had a table of contents, clearly labelled section
headings and a half page management summary at the start
• Came across as very convincing in the presentation
• Suggested a range of possible solutions and got the group
to focus on them
• Did a really impressive job of the report with good
communication
• Invited reactions from others at the meeting on five occasions
• Sent a copy of his customer letter to his colleague in sales
for information 14
Tugas Pokok Asesor

Bad or Good Notes Examples?


• Was the first to speak in the meeting and suggested they have an agenda (good)
• Seemed very nervous during the meeting (bad)
• Identified a series of reporting dates for follow up meetings to review progress
(good)
• Her report had a table of contents, clearly labelled section headings and a half
page management summary at the start (good)
• Came across as very convincing in the presentation (bad)
• Suggested a range of possible solutions and got the group
to focus on them (good)
• Did a really impressive job of the report with good
communication (bad)
• Invited reactions from others at the meeting on five occasions (good)
• Sent a copy of his customer letter to his colleague in sales
for information (good)
15
Tugas Pokok Asesor

Classify
Melakukan klasifikasi dan mengkategorikan recorded behaviors
atau respon dari kandidat ke dalam jenis kompetensi/
indikator-indikator kompetensi yang relevan
Mengidentifikasi perilaku/respon kedalam kategori negative
atau positive evidences

16
Tugas Pokok Asesor
Contoh proses klasifikasi

Sebagai misal, dari kegiatan group discussion, terekam perilaku


berikut:

Secara konsisten, Ari melibatkan rekan untuk urun rembug; contoh: dia
bertanya “Sam, apakah Anda memiliki pandangan dalam hal ini?”, atau “Budi,
bagaimana pandangan Anda?”, dan kemudian memasukkan pandangan
mereka dalam kesimpulan. Kesimpulan ini bisa didengar dengan jelas dan
memasukkan semua poin yang telah disepakati para peserta.

17
Tugas Pokok Asesor
Klasifikasi Kategori
Perilaku

Secara konsisten, Ari melibatkan rekan untuk urun


rembug; contoh: dia bertanya “Sam, apakah Anda
Interpersonal sensitivity (+)
memiliki pandangan dalam hal ini?”, atau “Budi,
Teamwork (+) Leadership (+)
bagaimana pandangan Anda?”, dan kemudian
memasukkan pandangan mereka dalam
kesimpulan.

Kesimpulan ini bisa didengar dengan jelas dan Communication (+)


memasukkan semua poin yang telah disepakati
para peserta

18
Tugas Pokok Asesor

Evaluate
Melakukan evaluasi dan memberikan rating untuk tiap
kompetensi berdasar hasil dalam fase klasifikasi

Evaluasi dan judgement untuk memberikan rating didasarkan


pada bukti-bukti perilaku yang diperoleh -- baik yang positif
maupun negatif

Setelah melakukan evaluasi secara individual, para asesor


kemudian bertemu untuk melakukan „score integration‟ guna
memperoleh konsensus mengenai skor final asesmen

19
Asesor yang Baik

• Melakukan persiapan secara menyeluruh


• Menjaga konsentrasi dan perhatian terhadap detil
• Bersikap fair dan obyektif terhadap semua kandidat
• Fokus pada bukti-bukti perilaku atau respon; dan bukan
pada perasaan subyektif
• Menunda judgement hingga semua tes selesai
• Menuliskan bukti-bukti untuk mendukung rating

20
Instrumen Assessment Center

21
Instrumen Assessment Center

In Tray Exercise

Role Simulation

Case Analysis

Presentation

Group Discussion

Competency-based Interview

22
Matriks Instrumen - Kompetensi

Kompetensi/Exercise Case Analysis Group Discussion In Basket Presentation Role Play

Planning & Organizing 4 4 3

Problem Solving & Decision Making 4 5 4

Value for Best Quality 3 4

Communication 4 4 3 4 3

Teamworking 4 4

23
In Tray Exercise

In-Tray Exercise
Instrumen ini merupakan simulasi dari situasi nyata yang
dihadapi peserta asesmen dalam menjalankan tugas sehari-
hari. Bentuk dari simulasi ini adalah serangkaian email/memo,
dan dokumen kerja lainnya yang mesti direspon oleh para
peserta asesmen.

Jumlah memo/surat/email yang mesti direspon bervariasi,


tergantung pada target position. Berkisar antara 10 - 50
buah.

24
In Tray Exercise

• Isi atau tema dari in tray dapat diselaraskan dengan konteks


atau situasi kerja nyata yang akan dihadapi oleh
kandidat

• Durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan exercise ini


berkisar antara 1 - 3 jam

• Sejumlah kompetensi yang dapat di-ases dalam exercise ini


antara lain adalah:

• Planning and organizing


• Written communication
• Customer orientation
• Problem solving and decision making
25
Sistem Rating Assessment Center

• Mengacu pada indikator perilaku untuk tiap kompetensi


• Menggambarkan skala 5-poin, dengan definisi :
5 – Menunjukkan bukti-bukti positif yang sangat kuat pada indikator perilaku; tidak
menunjukkan bukti-bukti negatif pada indikator perilaku

4 – Menunjukkan bukti-bukti positif yang kuat pada indikator perilaku; menunjukkan


sedikit bukti negatif pada indikator perilaku

3 – Bukti-bukti positif dan negatif ditampilkan dalam jumlah dan bobot yang berimbang

2 – Menunjukkan bukti-bukti negatif yang kuat pada indikator perilaku; dan hanya
menunjukkan sedikit bukti positif pada indikator perilaku

1 – Menunjukkan bukti-bukti negatif yang sangat kuat pada indikator perilaku; hampir
tidak menunjukkan bukti-bukti positif pada indikator perilaku
26
Sistem Rating Assessment Center

Definisi Kompetensi
RATING untuk In Basket
Indikator
Problem Solving & Decision Making
Mengidentifikasi dan menganalisa masalah untuk mencapai solusi yang optimal serta melakukan pengambilan
keputusan secara tapat
Perilaku
Indikator Negatif Rating Indikator Positif
1 2 3 4 5
a Mengabaikan fakta atau informasi yang Mengidentifikasi fakta dan informasi yang
relevan, atau hanya mengandalkan pada relevan dengan permasalahan
satu sumber informasi

b Tidak mencoba untuk mencari hubungan Mengidentifikasi hubungan antar fakta dan
antar fakta dan juga tidak mengenali informasi; mengenali hubungan sebab akibat
hubungan sebab akibat

c Sama sekali tidak memberikan alternatif Memberikan sejumlah alternatif tindakan guna
penyelesaian mengatasi persoalan

d Sama sekali tidak mengambil keputuan Mengambil keputusan dan tindakan yang
yang memang dianggap perlu guna dipandang perlu untuk mengatasi masalah
mengatasi masalah

Bukti untuk M endukung Rating yang Anda berikan:


Indik ator A

Indikator Indik ator B Bukti


Perilaku Indik ator C
Perilaku
Indik ator D

Total Nilai :

Rating 5-poin 27
In Tray Exercise

Contoh riil
satu set in-tray exercise
Bahan Materi untuk Kandidat
Pedoman Isi Materi untuk Asesor
Pedoman untuk Mengevaluasi
Matriks Kompetensi
Rating

Contoh instrumen Assessment Center


bisa
di-download pada
web www.PakarKinerja.com
28
Role Simulation

Role Simulation
Role simulation merupakan simulasi peran dimana para
peserta akan dihadapkan pada suatu situasi tertentu; misal
berhadapan dengan klien/pelanggan yang kecewa atau
karyawan yang bermasalah.

29
Role Simulation

Elemen-elemen Role Simulation:

Skenario untuk Kandidat


Skenario yang menggambarkan situasi yang akan dihadapi oleh
kandidat -- didalamnya digambarkan secara cukup spesifik
mengenai latar belakang situasi, masalah yang muncul dan juga
pihak-pihak (customer, bawahan) yang terlibat dalam situasi
tersebut

30
Role Simulation

Skenario untuk Role Player


Skenario yang akan digunakan oleh role player untuk melakukan
perannya. Didalamnya digambarkan mengenai latar belakang
situasi, peran yang harus dijalankan, karakterisasi tokoh yang
diperankan, serta sejumlah alternatif pendekatan perilaku yang
harus dijalankan ketika menghadapi kandidat

Skenario untuk role player berperan penting untuk memancing


(elicit) kandidat menampilkan bukti-bukti perilaku yang akan di-
observasi

31
Role Simulation

Training untuk Role Player


• Memberikan pemahaman dan familiarisasi kepada para role
players mengenai konsep assessment center
• Memberikan pemahaman dan sekaligus menyediakan
kesempatan untuk melakukan exercise mengenai skenario yang
akan diperankan oleh para role players
• Membangun proses simulasi yang terstandar

32
Case Analysis and Presentation

Case Analysis
Dalam kegiatan tes ini para peserta diberi suatu materi
permasalahan. Para peserta kemudian diminta untuk
menganalisa masalah tersebut, dan juga diminta untuk
membuat solusi pemecahannya.

Kompleksitas dan tema permasalahan dapat di-sesuaikan


dengan situasi/fungsi/ posisi yang akan ditempati oleh
kandidat.

www.PakarKinerja.com
33
Case Analysis and Presentation

Presentation
Dalam kegiatan tes ini para peserta diminta untuk
mempersiapkan bahan presentasi dan sekaligus
mempresentasikannya didepan asesor.

Bahan yang digunakan adalah laporan kandidat dalam


menyelesaian tes sebelumnya, yakni case analysis.

34
Group Discussion

Kegiatan ini merupakan diskusi kelompok dimana masing-masing


kandidat/peserta diminta untuk membahas suatu masalah guna
mencapai konsensus bersama.

Jenis Group Discussion


Non-Assigned Role Group Discussion, dimana masing-masing
kandidat tidak diberikan peran sama sekali
Assigned Role Group Discussion, dimana masing-masing
kandidat diberikan peran tertentu, dan kemudian mereka diminta
untuk saling bertukar ide dan argumen sesuai dengan peran yang
disandangnya

35
Competency Based Interview/
Behavioral Event Interview

• Merupakan jenis interview yang terstruktur. Struktur


pertanyaan difokuskan pada pengungkapan contoh-
contoh perilaku yang ditampilkan pada masa lalu.

• Proses interview ditujukan untuk mengungkapkan


secara detil dan spesifik contoh perilaku masa lalu.

• Didesain berdasar pada premis : past behavior


predicts future behavior (Candidates are most likely to
repeat these behaviors in similar situations in the
future).

36
Behavior Event Interview

• Memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.

• Dilengkapi dengan sistem skoring terstandar yang


mengacu pada indikator-indikator perilaku

37
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview

S What was the Situation in which you were


involved?

T What was the Task you needed to accomplish?


A What Action(s) did you take?
R What Results did you achieve?
38
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview

Situation
Apakah Anda bisa menjelaskan situasinya?
Dimana dan kapan situasi itu terjadi?
Siapa saja yang terlibat didalamnya (rekan kerja, atasan,
pelanggan?)
Hal apa yang melatarbelakangi situasi tersebut?

39
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview

Tasks/Actions
Tugas apa yang harus Anda lakukan saat itu?
Apa yang benar-benar Anda lakukan saat itu?
Bagaimana Anda melakukannya?
Langkah-langkah spesifik apa yang Anda lakukan?
Melibatkan siapa saja tindakan yang Anda lakukan?

40
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview

Results
Bisakah Anda menceritakan hasil dari tindakan
Anda tersebut?
Akibat spesifik apa yang dihasilkan dari tindakan
Anda?
Apa yang terjadi setelah Anda melakukan tindakan
tersebut?

41
Contoh Pertanyaan BEI

Kompetensi Sampel Pertanyaan

Persisten Dalam proses menjual, kadang-kadang kita tidak


(Keuletan) berhasil dalam memperoleh transaksi baru.
Dapatkah Anda menceritakan satu
atau dua situasi dimana Anda berkali-kali gagal
mendapatkan klien baru?
Bagaimana situasinya? Langkah spesifik
apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?

Influencing Others Dapatkah Anda menceritakan satu atau dua


kasus tentang usaha Anda untuk memperoleh
pelanggan baru? Apa yang Anda
lakukan? Hasil apa yang Anda peroleh?
42
Contoh Pertanyaan BEI

Kompetensi Sampel Pertanyaan

Interpersonal Dapatkah Anda menceritakan satu


Understanding situasi dimana Anda menghadapi klien
yang kecewa dengan produk Anda?
Bagaimana situasinya? Langkah spesifik
apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?

Planning & Dalam bekerja kita sering dihadapkan


Organizing pada sejumlah prioritas yang harus dikerjakan
bersamaan. Dapatkah Anda menceritakan satu
atau dua kasus nyata ketika Anda menghadapi
hal serupa? Apa yang Anda lakukan untuk
menghadapinya? Apa akibatnya?
43
Langkah-langkah dalam Melakukan BEI

1. Introduksi dan Penjelasan

2. Proses eksplorasi Behavioral Event Interview


• Mengajukan pertanyaan kepada interviewee untuk
mengungkapkan sejumlah sampel perilaku yang
ia lakukan di masa lalu.
• Pertanyaan didasarkan pada indikator perilaku dari
kompetensi yang diperlukan untuk posisi yang akan
diisi.

• Konklusi dan Ringkasan

44
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

Apa yang Harus Dilakukan?

1. Memulai dengan suatu event yang positif

2. Berusaha memperoleh alur cerita/sampel secara runtut


dari awal hingga akhir.
 Tuntun interviewee untuk mengungkapkan cerita atau sampel
perilaku secara runtut/sistematis

45
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

3. Ajukan pertanyaan yang berfokus pada situasi aktual dan


nyata. Tuntun interviewee untuk mengungkapkan
pengalaman riil di masa lalu; dan bukan pada respon
hipotetis atau abstraksi.
 Berusaha untuk selalu meminta contoh spesifik; terutama jika
muncul jawaban yang „tidak jelas‟ (sebagai misal, jawaban seperti
: “Biasanya, saya....”)
 Secara konsisten, meminta dan bertanya fakta spesifik : “Kapan
hal itu terjadi?, Siapa saja yang terlibat? Apa yang Anda lakukan?
Apa yang kemudian terjadi?”

4. Memberikan apresiasi dan „reinforcement‟ terhadap


respon yang detil dan spesifik.

46
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

Apa yang Harus Dihindari?

1. Hindari pertanyaan yang menuntun interviewee pada


jawaban-jawaban yang bersifat abstrak atau
analitis/teoritis.
 Hindari pertanyaan seperti :”Mengapa Anda melakukan hal itu?” atau
“Apa yang sebaiknya Anda lakukan?” dan sejenisnya.
 Hindari juga pertanyaan yang bersifat analitis/teoritis seperti : “Teknik
penjualan apa yang biasa Anda ambil?”, atau “Faktor apa yang Anda
pertimbangkan dalam melakukan proses penjualan?”. Pertanyaan
yang lebih tepat : “Dapatkan Anda menceritakan contoh nyata
dimana Anda melakukan proses penjualan?”

47
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

2. Hindari „leading questions‟ (pertanyan yang mengarahkan)


atau pertanyaan yang melompat ke konklusi.

• Sebagai contoh pertanyaan semacam : “Jadi Anda mencoba untuk


mempengaruhinya?”

48
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

Problem yang Mungkin Muncul dalam Melakukan BEI


dan Cara Mengelolanya

1. Interviewee tidak dapat mengungkapkan kasus/sampel


spesifik seperti yang ditanyakan.
• Berikan contoh mengenai kasus/sampel perilaku
• Beri waktu bagi interviewee untuk berpikir

49
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI

Problem yang Mungkin Muncul dalam Melakukan BEI


dan Cara Mengelolanya

2. Jawaban tidak jelas dan mengambang.


• Fokuskan arah interview pada hal-hal yang spesifik dan detil
 Sebagai misal, jika terdapat respon seperti : “Saya merasa harus
memberikan respek pada pelanggan saya”, maka harus ditanyakan :
“Dapatkah Anda memberikan contoh spesifik mengenai kapan anda
melakukan hal itu? Bagaimana Anda melakukannya?”

50
Pedoman dalam Menyusun Materi Tes

Disusun dan ditulis dalam bahasa yang jelas dan


sistematis

Merefleksikan situasi yang mendekati kenyataan (aspek ini


dapat digali melalui observasi dan interview dengan
para manajer)

Mampu menampilkan „prompts‟ yang dapat memancing


munculnya indikator-indikator perilaku yang akan dinilai

Disusun dengan berbasis pada daftar dan jenis kompetensi


yang akan dinilai

51
Laporan Asesmen

52
Aspek-aspek dalam Penulisan Laporan Asesmen

Laporan asesmen diperlukan baik bagi pihak HR sebagai


bahan untuk membuat keputusan; dan juga untuk asese
sebagai bahan umpan balik

Laporan asesmen ssecara umum berlaku untuk periode dua


tahun

53
Aspek-aspek dalam Penulisan Laporan Asesmen

Laporan asesmen merangkum hasil evaluasi yang dilakukan


selama proses asesmen.

• Laporan disusun berdasar bukti-bukti perilaku dan


respon dari para peserta

• Evaluasi untuk tiap jenis kompetensi sebaiknya disertai dengan


bukti-bukti yang ditampilkan peserta. Bukti-bukti ini dirangkum dari
beragam instrumen tes yang relevan. Dengan kata lain, informasi dan
bukti yang diperoleh dari beragam instrumen tes harus dirangkum
dan disatukan dalam satu jenis kompetensi tertentu

• Rating yang diberikan untuk tiap jenis kompetensi harus


merefleksikan bukti-bukti yang ditulis untuk mendeskripsikan
penguasaan atas kompetensi tersebut
54
Matriks Instrumen - Kompetensi

Kompetensi/Exercise Case Analysis Group Discussion In Basket Presentation Role Play

Planning & Organizing 4 4 3

Problem Solving & Decision Making 4 5 4

Value for Best Quality 4 4

Communication 5 5 4 4 5

Teamworking 4 4

55
Contoh Penulisan Laporan Asesmen

Planning and Organizing


Membuat pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi, mengambil prioritas dan
memonitor proses implementasi guna mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Score : 4

Dalam sebagian besar simulasi yang diberikan, Andre memperlihatkan kemampuan


yang baik dalam kompetensi ini. Dalam proses penyelesaian tugas, ia mampu
merencanakan langkah-langkah secara sistematis berdasarkan analisa yang logis
terhadap masalah yang ada. Seperti yang terlihat dalam salah satu proses exercise,
Andre mampu menyelesaikan tugas-tugasnya berdasar skedul kerja dan dealine yang
telah ia susun sebelumnya. Ia juga mampu menetapkan sasaran yang harus dicapai
dalam suatu pekerjaan dengan spesifik; dengan menyebut dimensi yang terukur dan
dapat dievaluasi keberhasilannya. Dengan demikian, langkah-langkah yang ia lakukan
untuk menyelesaikan masalah menjadi lebih efektif karena jelas sasarannya.

54
56
Contoh Penulisan Laporan Asesmen

Communication
Mengekspresikan ide atau pendapat secara oral maupun tertulis secara bjelas dan
efektif serta disampaikan secara konstruktif.

Score : 5

Dalam kompetensi ini Andre terlihat memiliki kemampuan yang amat baik. Andre
mampu menyampaikan informasi dengan suara yang jelas dengan tempo bicara yang
baik. Dia mampu mengekspresikan gagasan-gagasan yang dimilikinya pada orang lain
dengan runtut sehingga mudah dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya. Dalam
kegiatan kelompok Andre banyak memberikan gagasan-gagasan yang dapat diterima
oleh orang lain. Kemampuannya menyampaikan gagasan-gagasan dalam bentuk
tulisan juga terlihat sangat baik. Alur pikiran dan gagasannya dapat dituangkan dalam
bentuk tulisan yang runtut dan menarik sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada
pembaca dapat dipahami dengan efektif. Pada sisi lain, kemampuannya dalam
kompetensi ini juga memudahkan Andre untuk membangun relasi yang baik dengan
orang lain, dan juga membantunya dalam mengemukakan ide-idenya secara lebih
lancar.

55
57
End of Material

58

Anda mungkin juga menyukai