Anda di halaman 1dari 24

Teknik

Teknik Pengukuran
Pengukuran
dalam
dalam ASSESSMENT
ASSESSMENT
CENTER
CENTER

Dra. Tjitjik Hamidah, M.Si.,


Psikolog
PEDOMAN DALAM MENYUSUN
PERANGKAT PENILAIAN

• Disusun dan ditulis dalam bahasa yang jelas dan


sistematis
• Merefleksikan situasi yang mendekati kenyataan
(aspek ini dapat digali melalui observasi dan interview
dengan para pimpinan)
• Mampu menampilkan’prompts’ yang dapat memancing
munculnya indikator-indikator perilaku yang akan dinilai
• Disusun dengan berbasis
pada daftar dan jenis
• kompetensi yang akan dinilai
A. Behavioral Simulation

Merupakan metode yang dapat menilai kesiapan


individu untuk menerima tanggung jawab
pekerjaan melalui serangkaian simulasi. Adapun
simulasi yang digunakan meliputi:

1. Problem Analysis Simulation


2. Leaderless Group Discussion
3. In Tray Simulation
4. Role-Play
1. Problem Analysis Simulation

Suatu simulasi dimana peserta dihadapkan


kepada situasi berperan sebagai kandidat yang
harus memberikan rekomendasi atas kasus
yang diberikan, dan menuliskannya sesuai
instruksi yang diberikan.
Kompetensi dalam Problem Analysis
Simulation
1. Orientasi Pada hasil
2. Kerjasama
3. Mengelola perubahan
4. Pengambilan keputusan
5. Kemampuan analisa
6. Inovasi/berpikir kreatif
2. Leaderless Group Discussion
(LGD)

Suatu simulasi dimana peserta dihadapkan pada


situasi berperan sebagai anggota manajemen
yang harus melakukan perencanaan,
pengelolaan dan juga pengambilan keputusan
dalam kelompok
2. Kompetensi dalam LGD

• Komunikasi
• Kerjasama
• Orientasi pada hasil
• Pengembangan diri dan orang lain
• Pengambilan keputusan
3. In- Tray Simulation

Suatu latihan simulasi dimana peserta dihadapkan


pada situasi berperan sebagai pemegang
jabatan yang harus melakukan perencanaan,
pengelolaan dan juga pengambilan keputusan
secara pribadi dalam lingkup tanggungjawabnya
Kompetensi yang disarankan
dalam In- Tray Simulation

• Komunikasi tertulis
• Kerjasama
• Pelayanan publik
• Mengembangkan orang lain
• Pengambilan keptusan
• Orientasi pada hasil
4. Role Play

Suatu latihan simulasi dimana peserta dihadapkan


pada situasi berperan sebagai anggota
manajemen yang harus memberikan umpan
balik/pembinaan (coaching) kepada rekan kerja
atau bawahan, mengenai kekuatan serta area
pengembangan di masa depan.
Kompetensi yang disarankan
dalam Role Play
• Efective Communication
• Customer Service (membuatkan surat)
• Analytical Thinking (pada keputusan yang diambil, saran untuk
pengembangan)
• Interpersonal Skill (koordinasi)
• Influencing (kemampuan mempengaruhi)
• Performance Feeback (pembinaan pegawai)
• Creativity
Kompetensi yang disarankan
dalam Role Play -ASN
• Komunikasi
• Pelayanan publik
• Mengembangkan orang lain
• Kerjasama
• Orientasi pada hasil
• Pengambilan keputusan
5. Competency Based Interview
Wawancara sistematis berbasis kompetensi yang
digunakan untuk mendapatkan informasi penting
berdasarkan pengalaman peserta. Pada saat
pelaksanaan, peserta akan melakukan tatap
muka dengan asesor untuk pengumpulan data
B. Knowledge Based Assessment

1. Proposal Writing and Presentation


Peserta ditugaskan untuk membuat tulisan yang berisi pemikiran,
ide dan pendapatnya mengenai rencana kerja yang akan
dijalankannya, terkait dengan posisinya mendatang. Kandidat
juga diminta untuk mempresentasikan rencana bisnis tersebut
di hadapan para assessor.
Biasanya assessor terdiri dari assessor assessment center dan
assessor tenaga ahli sesuai bidangnya.
C. Knowledge Based Assessment

1. Proposal Writing and Presentation


TALENT BASED ASSESSMENT

1. Talent Mapping
TALENT BASED ASSESSMENT
1. Talent Mapping
Asese mengerjakan serangkaian kuestioner secara tertulis
dan individual. Hasil pengolahan analisa data dari kuesioner
ini akan menggambarkan peta bakat, karakteristik fungsi
peran, dan team role type dari individu
PROFIL KOMPETENSI
• Profil Kompetensi adalah persyaratan
kompetensi yang harus dipenuhi
sesorang dalam posisi jabatannya
• Mencerminkan batas minimum yang
harus dicapai – bukan kriteria ideal
• Menjadi acuan pembanding antara
kriteria persyaratan dengan hasil yang
dicapai assessee
MATRIK INSTRUMEN KOMPETENSI
KOMPETENSI CA LGD IN TRAY PRESENT ROLE
ATION PLAY
Planning & v v v v
Organizing
Problem solv ing v v v v v
Decision Making
Communication v v v
Teamworking v v v
Information v v v
Seeking

Matriks instrumen – kompetensi digunakan sebagai


“peta” perilaku yang
terukur pada masing-masing instrumen dan menjadi
panduan assessor
dalam menggunakan instrumen assessment center
SISTEM SKALA (RATING)
• Mengacu pada indikator perilaku tiap kompetensi
• Menggambarkan skala 5-poin, dengan definisi
5 - Menunjukkan bukti-bukti positif yang sangat kuat pada indikator
perilaku.
4 - Menunjukkan bukti-bukti positif yang kuat pada indikator
perilaku.
3 - Bukti-bukti positif dan negatif ditampilkan dalam jumlah dan
bobot yang berimbang
2 - Menunjukkan bukti-bukti negataif yang kuat pada indikator
perilaku; menunjukan sedikit bukti positif pada indikator
perilaku
1 - Menunjukkan bukti-bukti negatif yang sangat kuat pada
indikator perilaku; tidak menunjukkan bukti positif
pada indikator perilaku.
KRITERIA REKOMENDASI

• Rekomendasi dibuat berdasarkan


prosentase jumlah kompetensi yang
memenuhi dan/atau di atas proficiency
level (tingkat kemahiran) yang
dipersyaratkan bagi posisi jabatan
masing-masing peserta. Klasifikasi
rekomendasi yang akan diberikan dan
kriteria yang digunakan adalah
sbb:------

Pedoman Menyusun Materi
KRITERIA REKOMENDASI
PROSENTASI REKOMENDASI
KOMPETENSI

≥ 80% Memenuhi kriteria untuk ditugaskan

65% - 79% Memenuhi sebagian kriteria untuk ditugaskan


dengan catatan pengembangan

51% - 64% Kurang memenuhi kriteria untuk ditugaskan

≤ 50% Belum memenuhi kriteria untuk ditugaskan


TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH
Dra.Tjitjik Hamidah, M.Si.,
Psikolog

Anda mungkin juga menyukai