MENINGKATKAN KINERJA
SDM
MODUL 8
DEFINISI KINERJA
• Merupakan seperangkat perilaku yang relevan dengan
tujuan organisasi atau unit organisasi tempat orang
bekerja.
• Kinerja adalah sesuatu yang secara aktual orang
kerjakan dan dapat diobservasi.
• Kinerja mencakup tindakan-tindakan dan perilaku yang
relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja bukan
konsekuensi atau hasil tindakan melainkan tindakan itu
sendiri (Campbell, 1993 dalam Ricard 2003).
Indikator Kinerja Karyawan
PSIKOLOGIS :
INDIVIDU : KINERJA -Persepsi
Kompetensi : INDIVIDU -Perilaku
(Pengetahuan, -Motivasi
-Kepuasan kerja
skill)
Pengalaman ORGANISASI :
kerja, -Leadership
kedisiplinan kerja -Komitmen organisasi
EQ, SQ -Budaya
-Penghargaan
-Struktur
-Desain kerja
-Kesempatan
-Manajemen karier
-Kompnsasi
-Lingkungan kerja
-Fasilitas
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Karyawan
1. faktor personal: pengetahuan, ketrampilan, kemampuan seseorang, kepercayaan
diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh seorang individu.
2. faktor kepemimpinan: kualitas pemimpin dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan, petunjuk dan dukungan yang diberikan oleh para manajer dan
para majaner tim.
3. faktor kelompok: kualitas dukungan dan semangat, kepercayaan dan
kekompakan yang diberikan oleh rekan dalam satu tim.
4. faktor-faktor sistem: meliputi sistem kerja dan fasilitas kerja serta infrastruktur
yang disediakan oleh organisasi, proses organisasi, dan budaya kinerja dalam
organisasi.
5. faktor kontekstual atau situasional : berupa tekanan dan perubahan internal
maupun eksternal.
Ketih Davis :
Faktor-faktor yang memengaruhi pencapaian kinerja adalah
faktor kemampuan ( ability ) dan faktor motivasi ( motivation ).
Rumusan :
Human performance = Ability x Motivation
Motivation = Attitude x Situation
Ability = Knowledge x Skill
PENILAIAN KINERJA
Unsur budaya yang tampak mencakup segala hal yang dapat dilihat secara
kasat mata, seperti: cara orang berperilaku, berpakaian, berbicara, simbol,
ritual, logo organisasi, figur hero, cerita yang sering dibicarakan anggota
organisasi.
Unsur budaya yang tidak tampak: nilai, asumsi, filosofi, kepercayaan, proses
berpikir yang hakikatnya akan memengaruhi unsur visibel.
Faktor Pembentuk Budaya Organisasi
Agar nilai-nilai yang merupakan unsur budaya organisasi dapat menjadi pandangan bersama
anggota organisasi, maka diperlukan proses internalisasi/penanaman kepada anggota melalui
Sosialisasi.
Budaya Menjalankan Fungsi Kompleks di dalam
Organisasi, yaitu:
1. Budaya menciptakan pembeda jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2. Budaya membawa rasa identitas bagi anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri pribadi seseorang.
4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial. Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar-standar tepat untuk
apa harus dikatakan dan dilakukan oleh karyawan.
5. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang mempermudah
dan membentuk sikap serta perilaku karyawan, (Robbins, 2003).
6. Budaya akan menghasilkan komitmen dan misi organisasi, (Green Berg & Baron,2003).
Filosofi Perusahaan/Organisasi