&
evaluasi kinerja
Presented by; Dr. Suhermin, SE, MM
KINERJA
Konsep Kinerja merupakan singkatan dari KINETIKA
ENERGI KERJA yang dalam bahasa Inggris disebut
PERFORMANCE
Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-
fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau
suatu profesi dalam waktu tertentu
KINERJA PROSES
merupakan kinerja pada proses tahapan dalam
menghasilkan produk atau pelayanan. Kinerja
pada level proses ini dipengaruhi tujuan proses,
rancangan proses, dan manajemen proses
KINERJA INDIVIDU/PEKERJAAN,
merupakan pencapaian efektivitas pada tingkat pegawai
atau pekerjaan. Kinerja pada level ini dipengaruhi oleh
tujuan pekerjaan, rancangan pekerjaan, dan manajemen
pekerjaan serta karakteristik individu
Kinerja vs Produktivitas
Istilah Kinerja juga dapat digunakan untuk menunjukkan
keluaran perusahaan/organisasi, alat, fungsi-fungsi
manajemen (produksi, pemasaran, keuangan), atau keluaran
seorang pegawai.
Menetapkan prioritas
KOMPONEN AFEKTIF
Aspek perasaan emosional terhadap objek, orang, atau
situasi. Komponen ini terkondisi melalui hubungan atau
pengalaman mengenai objek.
KOMPONEN KOGNITIF
Adalah kepercayaan, nilai-nilai yang dimiliki seseorang
mengenai suatu objek. Kepercayaan atau nilai-nilai ini
dapat berasal dari observasi personal –apa yang dilihat,
didengar atau dirasa –mengenai fakta, spekulatif, atau
sesuatu yang fiktif.
KOMPONEN BEHAVIORAL
Sikap seseorang terhadap suatu objek memengaruhi
perilakunya terhadap objek tersebut.
kompetensi yang didasarkan pada tujuan
Setiap rencana manajemen kinerja harus memiliki
campuran output berkuantitas dan lebih didasarkan pada
kompetensi tingkah laku.
TRAITS
Adalah karakteristik fisik dan tanggapan yang
konsisten terhadap informasi atau situasi
tertentu
SELF CONCEPT
Merupakan sikap, atau imajinasi seseorang
KNOWLEGDE
Merupakan informasi seseorang dalam lingkup tertentu.
Nilai dari knowledge test seringkali gagal dalam mengukur
pengetahuan dan kemampuan sesungguhnya yang
diperlakukan dalam pekerjaan
SKILL
Merupakan kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas fisik
atau mental tertentu
PERSONAL JOB
BEHAVIOR
CHARACTERISTICS PERFORMANCE
Motive, trait, self-
concept, knowledge
Dibandingkan dengan
TUJUAN PENILAIAN KINERJA
Sedangkan menurut Alwi (2001),
Evaluative:
Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision (penempatan).
Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem
seleksi. Efektif atau tidaknya sistem seleksi dalam merekrut
karyawan dapat ditunjukkan hasil penilaian kinerja.
Pengembangan :
Prestasi riil yang dicapai individu
Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat
peningkatan kinerja
Potensi-potensi yang bisa dikembangkan
TUJUAN PENILAIAN KINERJA
- promosi,
- pemberhentian,
- pemisahan dan transfer;
- penentuan kebutuhan pelatihan;
- kriteria validasi alat-alat seleksi dan penempatan;
- evaluasi program pelatihan dan efektivitas jadwal kerja,
- metode kerja,
- struktur organisasi, gaya kepemimpinan,
- kondisi kerja dan perlengkapan kerja;
- evaluasi efisiensi produksi organisasi secara keseluruhan;
- metode administrasi upah atau gaji
Evaluasi kinerja
Sebagai proses penilai – pejabat yang melakukan penilaian – (appraiser)
mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai – pegawai ternilai – (appraise)
yang didokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai dengan
membandingkannya dengan standar kinerjanya secara periodik untuk membantu
pengambilan keputusan manajemen SDM.
Klien/nasabah/ Bawahan
pelanggan ternilai
Penilai Konsultan
Penilaian ternilai oleh konsultasi umumnya dilakukan jika pekerjaan atau
tugas ternilai sangat khusus dan hanya konsultan bidang tertentu yang
memahami pekerjaan tersebut.
Penilai Multiple
penilai multiple atau sering disebut sebagai 360 degree feedback atau
balikan 360 derajat. Dengan cara ini, seorang ternilai oleh beberapa penilai
dalam waktu yang bersamaan.
Dalam penilai multiple, ternilai dinilai oleh sejumlah penilai, yaitu:
1. Ternilai dinilai oleh atasannya (downward atau top-down appraisal)
2. Ternilai dinilai oleh bawahannya (upward appraisal)
3. Ternilai menilai diri sendiri (self assessment)
4. Ternilai dinilai oleh teman sekerjanya (horizontal appraissal)
5. Ternilai dinilai oleh orang luar.
Sistem Penilaian Multiple Untuk Manajer
2 MENGUMPULKAN INFORMASI
Merupakan proses untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja ternilai.
Harus dilakukan dengan kaidah-kaidah ilmu penelitian.
Jenis informasinya hanya yang berhubungan dengan pekerjaan dan
pelaksanaan pegawai.
Dibuatkan definisi operasional variabel yang dapat diukur secara definitif.
3 KINERJA (PERFORMANCE)
keluaran kerja yang disyaratkan oleh organisasi tempat kerja yang
terdiri dari; hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada
hubungannya dengan pekerjaan.
4 DOKUMENTASI
apa saja yang ditulis para manajer dan supervisor dalam menilai
bawahannya yang melukiskan, mengevaluasi dan mengomentari apa
yang dilakukan bawahannya..
Indikator evaluasi kinerja (cont…)
5 MEMBANDINGKAN
Membandingkan kinerja ternilai dengan kinerja standar. Standar kinerja adalah
tolok ukur atau benchmark untuk mengukur baik buruknya kinerja karyawan.
Evaluasi kinerja tidak mungkin dilaksanakan tanpa standar kinerj karyawan.
7 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Informasi yang dihasilkan tentang hasil penilaian kinerja, digunakan
untuk memberikan promosi maupun demosi.
MODEL PENILAIAN KINERJA
Subjective procedures
meliputi penilaian atau pendapat tentang kinerja karyawan yang dibuat
oleh atasan, bawahan, teman sekerja, pemeriksa dan luar atau dilakukan
oleh diri sendiri
Graphic Rating Scale,
suatu metode penilaian yang dilakukan oleh atasan terhadap
karyawannya berdasarkan sifat-sifat dan karakteristik dan macam
pekerjaan dan orangnya
Nama Karyawan :
Judul Pekerjaan :
Unit Kerja :
Penilai :
Periode Penilaian :
Indikator Kinerja Tidak Di bawah Rata- Baik Sangat
Memuaska Rata-rata rata baik
n
Kuantitas Kerja.
Pertimbangkan volume kerja. Apakah
produktivitas pada level yang dapat
diterima
Kualitas Kerja. Pertimbangkan kuakuratan,
ketepatan, kerapian, dan kelengkapan
dalam melaksanakan kewajiban
Pernyataan karyawan yang dinilai
MODEL PENILAIAN KINERJA
checklist,
dalam prosedur ini penilai memiliki daftar pertanyaan khusus
dan melaporkan secara ringkas, misalnya dengan jawaban "Ya"
atau "Tidak". Sifatnya berupa laporan tingkah laku kerja solo
Ranking Method,
Mengurutkan para pegawai dari yang nilainya tertinggi sampai
yang paling rendah. Metode ini dimulai dengan mengobservasi
dan menilai kinerja para karyawan, kemudian me-ranking kinerja
mereka. Praktik di Indonesia; DUK (Daftar Urutan Kepangkatan)
yang disusun berdasarkan tinggi rendahnya kepangkatan para
pegawai dan kinerja.
Proficiency testing.
Dalam prosedur ini penilaian dilakukan pada saat kerja
berlangsung atau dengan cara manipulasi yaitu karyawan
diminta untuk melakukan suatu pekerjaan seperti dalam
pekerjaan yang sesungguhnya
METODE PENILAIAN BERORIENTASI MASA DEPAN
Pemberian Pekerjaan
Rencana kerja
Periode kerja
Penilaian Kinerja
Wawancara penilaian
1. Prestasi yang dicapai
2. Faktor-faktor yang berpengaruh
3. Potensi karier jangka pendek
4. Gagasan Masa Depan
5. Sasaran Pengembangan
Pemberian Pekerjaan
Dengan mendorong setiap individu menentukan
sendiri sasaran yang spesifik dan menantang,
MBO memiliki potensi memotivasi karyawan di
samping sebagai basis penilaian karyawan
DAPAT DIBEDAKAN
kriteria yang digunakan dapat membedakan kinerja yang
tergolong tinggi dan rendah
Proximity error.
Kesalahan ini terjadi jika penilai dipengaruhi kesan fisik yang ditampilkan
oleh orang yang dinilai
Evaluation standart.
Permasalahan ini timbul karena adanya perbedaan persepsi pada penilai
tentang kata-kata yang digunakan untuk menilai, misalnya "baik", "
memadai", "memuaskan", "baik sekali"
Recent-behavior bias.
Penilai terpengaruh pada perilaku yang belum lama terjadi dan cenderung melupakan
perilaku yang lama. Seseorang dapat saja dinilai hanya pada perilaku yang terjadi pada
satu minggu terakhir daripada perilakunya sepanjang tahun itu
Personal biases.
Kesalahan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang turut berpengaruh,
seperti suku, agama, jenis kalamin, kedudukan, penampilan dan
sebagainya
Contrast error.
Penilaian pada seseorang dipengaruhi oleh orang dinilai lebih dahulu,
misalnya dua subjek dinilai, A dan B, jika A yang merupakan pegawai
teladan dinilai lebih dahulu dan memperoleh penilaian yang baik, dan
kemudian B dinilai, maka besar kemungkinan B akan memperoleh nilai yang
jauh lebih rendah dan A
KESALAHAN DALAM PENILAIAN KINERJA
Stereotyping,
tendensi untuk menggeneralisasi terhadap kelompok dan mengabaikan perbedaan
individu
Attribution,
menilai kegagalan karyawan bersumber pada faktor yang dapat dikontrol karyawan
sedangkan keberhasilan kerja bersumber dari luar din karyawan
Similar-to me effect,
memberi penilaian lebih tinggi kepada seseorang yang mempunyai
kesamaan dengan diri penilai
Hubungan jenis kelamin dengan kinerja
Ghiselli dan Brown (1955) salah satu jenis kelamin tampak
lebih menonjol pada tugas-tugas tertentu daripada jenis
kelamin yang lain
RELEVANSI
Sistem evaluasi kinerja harus relevan, artinya harus ada hubungannya
dengan sejumlah faktor organisasi.
RELIABILITAS
Artinya konsistensi penilaian dari sistem evaluasi kinerja. Sistem evaluas
kinerja dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila
PERSYARATAN SISTEM EVALUASI KERJA
SENSITIVITAS
Artinya dapat membedakan kinerja sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat
buruk. Definisi setiap dimensi terdapat dalam standar kinerja agar sistem
evaluasi kinerja sensitif.
AKSEPTABILITAS
Artinya dapat diterima oleh mereka yang berkaitan dengan evaluasi kinerja. Jika
karyawan menolak tetapi perusahaan memaksakannya, maka akan terjadi
keresahan, ketidakpuasan, dan stress kerja karyawan.
PRAKTIKAL
Artinya mudah dipahami dan dapat dilaksanakan oleh para manajer dengan
mudah. Jika tidak praktis akan terjadi penolakan dari para manajer atau para
karyawan.
FUNGSI EVALUASI KERJA
Pemberdayaan Pegawai
Struktur organisasi dan birokrasi membentuk jabatan dan fungsi organisasi
secara hoerarkis. Evaluasi kinerja merupakan alat untuk memberdayakan
pegawai agar mampu menaiki tangga atau jenjang karier.
KINERJA & KOMPENSASI