Anda di halaman 1dari 7

Nama : Aris Maulana Vicky Apriawan

NPM : 1512200020
Kelas :A
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Drs. Yanto Prasetyo, M.Si., Psikolog
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juni 2023

JAWABAN EAS KEWIRAUSAHAAN


1. Jelaskan yang dimaksud dengan Perfomance Appraisal!
Jawab : Performance appraisal adalah proses yang digunakan oleh organisasi untuk
mengevaluasi dan menilai kinerja kerja karyawan mereka. Ini melibatkan
pengukuran prestasi, keterampilan, dan kemampuan seorang karyawan
berdasarkan kriteria dan tujuan kinerja yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan dari performance appraisal adalah memberikan umpan balik
kepada karyawan mengenai kinerja kerja mereka, mengidentifikasi area yang
perlu diperbaiki, mengakui dan memberikan penghargaan atas prestasi, serta
membuat keputusan terkait promosi, kompensasi, dan pelatihan. Ini juga
berfungsi sebagai alat komunikasi antara manajer dan karyawan,
memfasilitasi diskusi tentang harapan kinerja dan pengembangan karir.
Berikut adalah beberapa poin penting dan praktik umum terkait dengan
performance appraisal:
1. Penetapan Tujuan: Performance appraisal biasanya dimulai
dengan penetapan tujuan yang jelas dan dapat diukur bagi
karyawan untuk dicapai selama periode tertentu. Tujuan ini harus
sejalan dengan tujuan keseluruhan organisasi dan harus spesifik,
dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART goals).
2. Kriteria Evaluasi: Organisasi menetapkan kriteria evaluasi untuk
menilai kinerja karyawan. Kriteria ini dapat mencakup faktor
seperti pengetahuan pekerjaan, kualitas kerja, produktivitas,
kerjasama tim, keterampilan komunikasi, pelayanan pelanggan,
dan kepatuhan terhadap kebijakan organisasi.
3. Pertemuan Tinjauan Kinerja: Manajer dan karyawan biasanya
melakukan pertemuan tatap muka untuk membahas kinerja.
Selama pertemuan ini, manajer memberikan umpan balik,
mendiskusikan kelebihan dan area yang perlu diperbaiki, serta
menjelajahi strategi pengembangan.
4. Penilaian Diri: Dalam beberapa kasus, karyawan mungkin
diminta untuk melakukan penilaian diri, di mana mereka
merenungkan kinerja mereka sendiri, pencapaian, dan tantangan
yang dihadapi. Penilaian diri ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk diskusi selama pertemuan tinjauan kinerja.
5. Penilaian Kinerja: Performance appraisal sering melibatkan
penilaian atau peringkat karyawan berdasarkan kinerja mereka.
Penilaian dapat berupa angka (misalnya, skala 1 hingga 5) atau
deskriptif (misalnya, melebihi harapan, memenuhi harapan, perlu
perbaikan). Penilaian ini membantu membedakan tingkat kinerja
dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan terkait
penghargaan dan promosi.
6. Umpan Balik dan Rencana Pengembangan: Performance
appraisal harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
karyawan, menyoroti kelebihan dan area yang perlu diperbaiki.
Rencana pengembangan dapat dibuat untuk mendukung
pertumbuhan karyawan dan mengatasi kesenjangan keterampilan
melalui pelatihan, pembinaan, atau mentoring.
7. Penghargaan Berbasis Kinerja: Performance appraisal seringkali
dikaitkan dengan penghargaan dan pengakuan. Karyawan yang
berkinerja baik mungkin mendapatkan kenaikan gaji berbasis
prestasi, bonus, promosi, atau bentuk pengakuan lainnya seperti
sertifikat atau pengakuan publik.
Jadi penting bagi organisasi untuk memastikan bahwa performance
appraisal dilakukan dengan adil, objektif, dan konsisten. Penilaian harus
didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan, dan manajer harus dilatih
untuk memberikan umpan balik yang efektif dan mendukung pengembangan
karyawan. Praktik dan pendekatan spesifik terkait performance appraisal
dapat bervariasi antara organisasi, karena harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan unik masing-masing perusahaan.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan Job Evaluation!


Jawab : Job evaluation adalah proses yang digunakan oleh organisasi untuk menilai
dan mengevaluasi nilai relatif dari posisi pekerjaan di dalam perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengukur dan membandingkan posisi pekerjaan
berdasarkan faktor-faktor seperti tanggung jawab, kualifikasi, pengalaman,
kompleksitas tugas, dan kontribusi terhadap organisasi.
Proses job evaluation umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Penentuan Faktor Penilaian: Organisasi menentukan faktor-faktor yang
akan digunakan untuk menilai posisi pekerjaan. Faktor-faktor ini dapat
meliputi tingkat tanggung jawab, tingkat keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan, pengaruh terhadap keputusan, hubungan kerja, dan
kondisi kerja.
2. Penentuan Skala Penilaian: Setelah faktor penilaian ditentukan,
organisasi menentukan skala penilaian yang akan digunakan. Skala
penilaian ini dapat berupa skala numerik, kategori deskriptif, atau metode
peringkat tertentu.
3. Evaluasi Posisi Pekerjaan: Posisi pekerjaan dievaluasi berdasarkan
faktor-faktor penilaian yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan posisi pekerjaan satu dengan yang lain, mengidentifikasi
perbedaan dalam faktor-faktor penilaian dan memberikan penilaian
relatif.
4. Penentuan Nilai Posisi Pekerjaan: Setelah evaluasi dilakukan, nilai relatif
dari setiap posisi pekerjaan ditentukan. Nilai ini digunakan untuk
membedakan antara posisi yang lebih tinggi dan posisi yang lebih rendah
dalam hal nilai dan kompensasi yang diberikan.
5. Penggunaan Hasil Penilaian: Hasil penilaian digunakan untuk berbagai
tujuan dalam organisasi. Ini dapat digunakan untuk menentukan struktur
upah dan kebijakan kompensasi, mendukung pengambilan keputusan
tentang promosi dan rotasi pekerjaan, mengidentifikasi kesenjangan
keterampilan dan peluang pengembangan, dan membantu dalam
perencanaan sumber daya manusia secara keseluruhan.
Job evaluation membantu organisasi dalam mengelompokkan dan
mengelola posisi pekerjaan mereka dengan cara yang lebih sistematis dan
objektif. Ini juga dapat menjadi landasan untuk pengambilan keputusan yang
adil dan transparan dalam hal kompensasi dan pengembangan karir
karyawan.
Metode dan pendekatan job evaluation dapat berbeda antara organisasi.
Beberapa metode umum yang digunakan dalam job evaluation termasuk
metode peringkat, metode poin, metode peringkat faktor, dan metode
komparabilitas pasar. Organisasi memilih metode yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks mereka sendiri.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan Individual Differences!!


Jawab : Individual differences merujuk pada perbedaan yang ada antara individu-
individu dalam hal karakteristik, sifat, preferensi, pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan. Setiap orang di dunia ini unik dan
memiliki perbedaan yang membuat mereka menjadi individu yang
berbeda-beda.
Berikut adalah beberapa contoh individual differences yang umum:
1. Kepribadian: Setiap individu memiliki karakteristik kepribadian yang
unik. Beberapa orang mungkin lebih ekstrovert, sementara yang lain
lebih introvert. Ada juga perbedaan dalam aspek-aspek lain seperti
neurotisme, keterbukaan, keramahan, dan kesadaran.
2. Kemampuan kognitif: Individu dapat memiliki perbedaan dalam
kemampuan kognitif seperti kecerdasan verbal, numerik, spasial, dan
logis-matematis. Beberapa orang mungkin memiliki kemampuan
memecahkan masalah yang lebih baik daripada yang lain, atau
memiliki keunggulan dalam memahami informasi tertentu.
3. Bakat dan keterampilan: Setiap individu memiliki bakat dan
keterampilan yang berbeda. Beberapa orang mungkin memiliki bakat
musikal yang luar biasa, sementara yang lain memiliki kemampuan
dalam seni visual atau olahraga. Keterampilan juga dapat bervariasi,
seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, atau pemecahan
masalah.
4. Pengalaman dan pengetahuan: Pengalaman hidup dan tingkat
pengetahuan individu juga dapat berbeda. Setiap orang memiliki latar
belakang, pendidikan, dan pengalaman yang unik yang membentuk
pemahaman dan pandangan mereka terhadap dunia.
5. Preferensi dan minat: Individu memiliki preferensi dan minat yang
berbeda dalam hal pekerjaan, hobi, aktivitas, atau gaya hidup.
Beberapa orang mungkin tertarik pada bidang teknologi, sementara
yang lain lebih suka seni atau olahraga.
Perbedaan individu ini dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya, memilih karir, bekerja dalam tim, serta merespon
situasi dan tantangan yang dihadapi. Pengakuan dan pengelolaan
perbedaan individu dalam konteks organisasi dapat membantu
menciptakan lingkungan yang inklusif dan memungkinkan setiap individu
untuk berkontribusi secara optimal sesuai dengan keahlian, minat, dan
keunikan mereka.
4. Mengpa ketiganya harus ada dalam dunia industri?
Jawab : Performance appraisal, job evaluation, dan individual differences memiliki
peran penting di dunia industri karena alasan-alasan berikut:
1. Manajemen Kinerja: Performance appraisal membantu organisasi dalam
mengelola kinerja karyawan. Dengan melakukan penilaian terhadap
kinerja individu, organisasi dapat memberikan umpan balik yang
konstruktif, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan memberikan
penghargaan kepada karyawan yang berkinerja tinggi. Ini dapat
memotivasi karyawan, meningkatkan produktivitas, dan mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi.
2. Pengambilan Keputusan yang Objektif: Performance appraisal dan job
evaluation memberikan informasi objektif yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan terkait promosi, kenaikan gaji, penugasan tugas,
dan pengembangan karir. Dengan memiliki data dan evaluasi yang
obyektif, organisasi dapat menghindari keputusan yang didasarkan pada
preferensi subjektif atau bias, sehingga memastikan keadilan dan
kesetaraan dalam pengambilan keputusan.
3. Pengembangan Karyawan: Performance appraisal membantu dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan. Dengan mengetahui
area di mana karyawan unggul dan area di mana mereka perlu
pengembangan, organisasi dapat merancang program pelatihan yang
sesuai untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan. Hal
ini memungkinkan pengembangan karir yang berkelanjutan dan
meningkatkan kepuasan karyawan.
4. Pengelolaan Kompensasi: Job evaluation membantu organisasi dalam
menentukan struktur kompensasi yang adil dan kompetitif. Dengan
mengukur nilai relatif dari berbagai posisi pekerjaan, organisasi dapat
menetapkan kompensasi yang sebanding dengan tanggung jawab,
persyaratan, dan kontribusi dari masing-masing posisi. Ini memastikan
keadilan internal dan eksternal dalam hal kompensasi.
5. Pengelolaan Kinerja Organisasi: Melalui performance appraisal dan job
evaluation, organisasi dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang kekuatan dan kelemahan di seluruh organisasi. Ini
memungkinkan pengembangan strategi untuk meningkatkan kinerja
secara keseluruhan, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik,
mengalokasikan sumber daya dengan efektif, dan mengidentifikasi area-
area yang perlu perubahan atau perbaikan.
Ketika digunakan secara efektif, performance appraisal, job evaluation, dan
individual differences dapat membantu organisasi dalam mengelola kinerja
karyawan, pengambilan keputusan yang objektif, pengembangan karyawan,
pengelolaan kompensasi yang adil, dan meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai