DEVELOPMENT
TRAINING
Mencakup dengan memfasilitasi kemahiran individu & team dengan pengetahuan dan
skill melalui pengalaman, pembelajaran dan program – program yang disediakan oleh
organisasi, arahan dan pelatihan oleh jajaran manager atau lainnya, serta aktifitas
pembelajaran yang dilakukan oleh diri sendiri
KOMPONEN LEARNING & DEVELOPMENT
1 LEARNING 3 TRAINING
Proses dimana individu memperoleh dan Proses aplikasi formal yang sistematik untuk
mengembangkan pengetahuan, skill, kemampuan, memberikan pengetahuan dan membantu
perilaku dan sikap. Merupakan modifikasi individu untuk memperoleh skill yang
perilaku melalui pengalaman metode formal dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
untuk membantu individu belajar di dalam secara memuaskan
maupun di luar tempat kerja
2 DEVELOPMENT 4 EDUCATION
Pertumbuhan atau realisasi dari potensial & Pengembangan dalam pengetahuan, nilai, dan
kemampuan individu yang diperoleh dari pemahaman yang dibutuhkan dalam segala
learning & education aspek kehidupan
KOMPONEN LEARNING & DEVELOPMENT
LEARNING TRAINING
Pembelajaran yang sistematik pada skill, rules, konsep atau sikap yang
menghasilkan peningkatan performa individu
JUSTIFIKASI TRAINING
Syarat sebelum melakukan training, dapat dibenarkan dalam situasi berikut :
Pengetahuan dan skill tidak dapat diperoleh secara memuaskan di tempat kerja atau dengan
pembelajaran sendiri
Skill – skill yang berbeda dibutuhkan oleh sejumlah orang, dimana harus dikembangkan
secara cepat untuk mencapai tuntutan dan tidak dapat diperoleh hanya dengan pengalaman
saja
Tugas – tugas khusus dan kompleks
Ketika learning membutuhkan sejumlah orang untuk mencapai tujuan dengan mudah dalam
training (eg: essential IT Skill, communication skill)
SISTEMATIK TRAINING MODEL
1 NEEDS ANALYSIS
Tujuannya untuk menentukan tipe training yang akan dilakukan demi mencapai tujuan organisasi.
Setelah tujuan training dilakukan, maka selanjutnya memilih metode training terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi
Solomon Four-Groups
Design
1. Content Validity
Membandingkan isi training dengan knowledge, skills, dan abilities yang dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaan (berdasarkan analisa jabatan), dengan begitu content validity dapat di uji
2. Employee Reactions
Employee Reactions merupakan level paling rendah dalam evaluasi karena biasanya dipengaruhi oleh cara
trainer dalam membawakan training. Employee Reactions biasanya merupakan pertanyaan terkait proses
training, seperti; apakah mereka enjoy selama training, atau bagaimana trainernya
3. Employee Learning
Memberikan pre-test dan post-test terkait materi yang telah dipelajari, menggunakan soal yang valid dan
reliabel
4. Application of Training
Karyawan mampu secara nyata melakukan pekerjaan dengan menggunakan materi yang telah dipelajari,
serta dapat di ukur dengan melakukan observasi oleh atasan (SPV, Manager, atau Head)
5. Business Impact
Biaya yang dikeluarkan untuk training karyawan, diharapkan dapat kembali dengan jumlah yang lebih dari
pada uang yang telah dikeluarkan untuk training
PRINSIP – PRINSIP TRAINING
Mempraktekan apa
yang telah dipelajari Training harus dilakukan
dengan situasi yang sefektif dan seefisien
nyata mungkin
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESUKSESAN TRAINING
Jika individu yang telah melakukan training (knowledge and skills), namun tidak perform
dipekerjaannya, maka kemungkinan bisa dari motivasi, komunikasi, atau design
pekerjaannya, bukan semata – mata karna kecacatan dari training yang telah dilakukan
Karyawan harus memiliki skills dan abilities untuk menyelesaikan training dengan sukses
Faktor dari luar (masalah keluarga) yang dapat mempengaruhi konsentrasi trainee
Trainee harus termotivasi
Metode training harus sesuai dengan gaya pembelajaran trainee
Program training harus memiliki tujuan, feedback positif, overlearning, dan
berkesempatan untuk mempraktekan materi yang telah dipelajari
Berkesempatan untuk menggunakan ilmu yang baru dipelajari di tempat kerja