Keutamaan
Disposisi berarti Keutamaan
diperoleh dari
suatu berkaitan
membiasakan
kecenderungan dengan
diri (hasil
yang tetap kehendak / motif
latihan)
Keterampilan Vs Keutamaan
Kebaikan Hati
IMAN KEPERCAYAAN
KEADILAN
KEBIJAKSANAAN PENGHARAPAN
KEBERANIAN
CINTA KASIH
PENGENDALIAN DIRI
etika keutamaan (virtue ethics) tidak mempersoalkan
akibat suatu tindakan. Juga, tidak mendasarkan
penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum
moral universal. Etika keutamaan lebih
mengutamakan pengembangan karakter moral pada
diri setiap orang.
Etika keutamaan sangat menekankan pentingnya sejarah
dan cerita-termasuk cerita dongeng dan wayang. Dari
sejarah-khususnya sejarah kehebatan moral para tokoh
benar dan dari cerita dongeng ataupun sastra kita belajar
tentang nilai dan keutamaan, serta berusaha menghayati
dan mempraktikkannya seperti tokoh dalam sejarah,
dalam cerita, atau dalam kehidupan masyarakat. Tokoh
dengan teladannya menjadi model untuk kita tiru.
Menurut teori etika keutamaan, orang bermoral tidak pertama-tama
ditentukan oleh kenyataan bahwa dia melakukan suatu tindakan
bermoral pada kasus tunggal tertentu. Pribadi moral terutama
ditentukan oleh kenyataan seluruh hidupnya, yaitu bagaimana dia hidup
baik sebagai manusia sepanjang hidupnya. Jadi, bukan tindakan satu per
satu yang menentukan
kualitas moralnya. Akan tetapi, apakah dalam semua situasi yang
dihadapi ia mempunyai posisi, kecenderungan, sikap dan perilaku moral
yang terpuji serta sikap dan perilakunya tidak pernah berubah. Maka,
yang dicari adalah keutamaan, excellence, kepribadian moral yang
menonjol. Ia dikenal sebagai orang yang teruji secara moral dan karena itu
terpuji/terhormat.
Keunggulan teori ini adalah, moralitas dalam suatu masyarakat
dibangun, melalui cerita. Melalui cerita dan sejarah disampaikan
pesan-pesan, nilai-nilai, dan keutamaan-keutamaan moral agar
ditiru dan dihayati oleh anggota masyarakat. Orang juga belajar
moralitas melalui keteladanan nyata dari tokoh, pemimpin atau
orang yang dihormati dalam masyarakat tersebut. Ada contoh
nyata yang bisa ditiru dan dari sana menjalar perilaku moral
tersebut kepada banyak orang. Keutamaan moral tidak diajarkan
melalui indoktrinasi, perintah dan larangan, tapi teladan dan
contoh nyata, khususnya dalam menentukan sikap di dalam
situasi yang dilematis.