Anda di halaman 1dari 4

Nama : Safira Alam Nasyrah

Kelas : 2PA19
NPM : 10520924
JOB ATTITUDE
JOB SATISFACTION

1.JOB ATTITUDE

Attitudes adalah pernyataan evaluatif (menilai) baik menyenangkan maupun tidak


menyenangkan terhadap objek, orang, atau kejadian

Komponen Kognitif = Segment opini atau keyakinan/anggapan

Komponen Affective = Segment emosional atau perasaan yang berasosiasi dengan keyakinan

Komponen Behavioral = Intensi untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu

Job Attitude adalah evaluasi pada pekerjaan individu yang mengekspresikan perasaan dan
keyakinan individu terhadap pekerjaan mereka

THE COMPONENTS OF AN ATTITUDE :

Negative attitude toward supervisor

Cognitive = evaluation

Affective = feeling

Behavioral = action

Self-Perception Theory Attitudes (Sikap) akan muncul setelah suatu fakta atau tindakan telah
terjadi

TYPES OF ATTITUDES :

1. JOB SATISFACTION
2. JOB INVOLVEMENT
3. ORGANIZATIONAL COMMITMENT
4. PERCEIVED ORGANIZATIONAL
5. SUPPORT (POS)
6. EMPLOYEE ENGAGEMENT

An Application: Attitude Surveys

Attitude Surveys adalah menimbulkan respons dari karyawan melalui kuesioner tentang
bagaimana mereka merasakan pekerjaan mereka, kelompok kerja, atasan, dan organisasi tempat
mereka bekerja

2. JOB SATISFACTION

Job Satisfication adalah sekumpulan perasaan positif dan/atau negative yang individu miliki
terhadap pekerjaan mereka. Studi yang paling sering dilakukan pada job satisfaction adalah :
Gaji, supervision, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, dan kesempatan promosi (jenjang karir)

Individual Different Theory adalah beberapa perbedaan pada kepuasan kerja dikarenakan
kecendrungan bagaimana setiap individu memandang dan menikmati apa yang sedang mereka
kerjakan Kepuasan kerja itu kompleks dan memiliki konsep yang beragam, dimana sesuatu dapat
dipandang berbeda dari setiap individu. Contoh : karyawan bisa merasa puas pada pekerjaannya
karna gaji, namun karyawan lain puas karna rekan kerja/lingkungan kerja

Individual Different Theory

1. Kecenderungan genetic
2. Core self-evaluations
3. Budaya
4. Intelligence

Hal yang membuat karyawan puas dalam bekerja :

1. Life Satisfaction
2. Ekspektasi, nilai, dan kebutuhan dalam pekerjaan tercapai
3. Kecocokan dengan pekerjaan dan organisasi (lifestyle, kepribadian, skills, values,
interests)
4. Pekerjaan yang menarik dan menyenangkan
5. Atasan dan rekan kerja yang nyaman
6. Gaji yang pantas dan rewards
7. Kesempatan untuk tumbuh dan tantangan baru (job rotation, job enlargement, job
enrichment)
8. Jenjang karir

Measuring Job Satisfaction :

1. Faces Scale (dikembangkan oleh Kunin, 1955)


2. Job Descriptive Index (JDI-di kembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hulin, 1969)
3. Minnesota Satisfaction Questionnaire (dikembangkan oleh Weiss, Dawis, England, dan
Lofquist, 1967)
4. Job in General Scale (dikembangkan oleh Ironson, Smith, Brannick, Gibson, dan Paul,
1989)

How Employees Can Express Dissatisfaction :

Aktif bersifat konstruktif

1. Exit adalah = perilaku langsung untuk meninggalkan organisasi


2. Voice adalah = aktif dan mencoba membangun situasi dan kondisi

Pasif bersifat destruktif

1. Neglect adalah membiarkan kondisi memburuk


2. Loyalty adalah secara pasif menunggu situasi membaik

The Effect of Job Satisfaction on Employee Performance

Satisfaction dan Productivity

1. Karyawan yang puas belum tentu lebih produktif


2. Produktifitas karyawan lebih tinggi di organisasi dengan karyawan yang lebih puas
3. Satisfaction dan Absenteeism
4. Karyawan yang puas akan menghindari ketidakhadiran
Satisfaction dan Turnover

1. Karyawan yang puas akan lebih rendah kemungkinannya untuk keluar dari organisasi
2. Organisasi akan berusaha untuk mempertahankan karyawan yang memiliki performa
yang baik dan membiarkan karyawan yang memiliki performa yang buruk

Anda mungkin juga menyukai