PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
metode kromatografi.
partisi. Dalam kromatografi lapis tipis, fase diam adalah lapisan tipis sel
silika atau alumina pada sebuah lempengan gelas, logam atau plastik.
B. Rumusan Masalah
warna apa saja yang diperoleh dari fraksi daun coklat (Theobroma cacao
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui dan
cacao L.)
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat umum
Adapun manfaat umum dari praktikum kali ini yaitu agar dapat
2. Manfaat khusus
dihasilkan.
BAB II
A. Uraian Tanaman
2018)
Regnum : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Sreptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosane
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Theobroma L.
2. Nama Lain
(Prastowo, 2010).
3. Morfologi Tanaman
berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada
yang meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang
a. Akar
dengan jumlah yang cukup banyak. Pada bagian ujung akar ini
b. Batang
dari permukaan tanah dan jorquette ini tidak terdapat pada kakao
c. Bunga
tetapi hanya sekitar lima persen yang dapat menjadi buah (Siregar
et al., 1989).
macam warna buah cacao, yaitu hijau muda sampai hijau tua,
serta campuran antara merah dan hijau. Buah ini akan masak 5 –
penyimpanan biji untuk benih dengan waktu yang agak lama tidak
kerusakan biji dimana jika pulp ini tidak dibuang maka didalam
merukkan biji.
4. Kandungan Kimia
Cokelat terbuat dari biji cacao yang kaya akan senyawa beraroma
mensintesis senyawa yang dapat larut dalam air ini dari asam amino
kardiovaskular.
5 Khasiat Tanaman
analit-analit dalam sampel terdistribusi antara 2 fase, yaitu fase diam dan
fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam
bentuk molekul kecil, atau dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada
pada dinding kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau cairan (Rohman,
2009).
fase diam seperti kromatografi cair kinerja tinggi dan kromatografi gas
(Rohman, 2009).
klasik yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Kolom kromatografi
kimia untuk terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak dengan
diletakkan berupa pita pada bagian atas penjerap yang berada dalam
kolom kaca, logam atau bahkan plastic. Eluen (fase gerak) dibiarkan
mengalir melalui fase diam dalam kolom dan hanya disebabkan oleh gaya
tarik bumi (gravitasi) atau system bertekanan rendah biasanya terbuat dari
pada afinitas kepolaran analite dengan fase diam, sedangkan fase gerak
selalu memiliki kepolaran yang berbeda dengan fase diam. Pada sebagian
dengan fase gerak yang non-polar dengan begitu waktu retensi akan
dalam kolom dengan mengisi fase diam pada bagian bawah atau
dikurangi dengan mengontrol keran. Laju aliran yang lebih baik dapat
gel atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan
mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari atas kolom. Partisi zat
perjalanan turun, zat terlarut akan mengalami proses adsorpsi dan partisi
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
2. Bahan
Setelah itu bagian dasar kolom dilapisi kapas, kertas saring dan
2. Pengemasan Silika
udara.
3. Penyiapan Fraksi
dilarutkan.
vial. Eluen yang sebelumnya telah habis diganti dengan eluen 10:0,
perbangingan 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9 dan 0:10.
sebagai berikut :
18,21,22,25-28 fra
ksi
2. Fraksi 2 Agak keruh 12,14
dib
ak
4. Fraksi 4 Agak kuning 19,20,100-104
an
5. Fraksi 5 Kuning 65-67,79-94
ber
sar
7. Fraksi 7 Hijau kekuningan 40,68-69,70,78
ka
8. Fraksi 8 Hijau lumut 64
n
rna
10. Fraksi 10 Coklat 29,35-39
gravitasi.
klasik yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Kolom kromatografi
kimia untuk terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak dengan
komponen kimia untuk terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak
tabung untuk pengaloran karena gaya tarik bumi (gravitasi) atau system
kran.
yang rendah terlebih dahulu sampai yang tinggi kepolarannya karena jika
senyawa non polar pada sampel akan tertarik juga sementara kita akan
pada akhir dari proses isolasi tidak ada lagi senyawa non polar yang akan
ditarik jika pelarut non polar digunakan lebih akhir. Adapun alasan pada
kolom yang dibentuk dengan silika gel memiliki tekstur dan struktur yang
lebih kompak dan teratur. Silika gel memadat dalam bentuk tetrahedral
silika gel mampu menghasilkan proses pemisahan yang lebih optimal.Silica gel
Sementara itu, fasa gerak yang digunakan sifatnya non-polar. Apabila digunakan
lebih dari satu jenis fase diam senyawa yang akan keluar dikhawatirkan akan
sangat lama tertahan pada kolom. Sampel atau fraksi yang turun itu sesuai
dengan kepolaran pelarut yang digunakan. Bila pelarut yang digunakan adalah n-
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini yaitu silika halus ditimbang
perbangingan 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9 dan 0:10. Kemudian hasil
adalah pada eluen n-heksan (10) : etil asetat (0) menghasilkan fraksi 1 (1-
10); eluen n-heksan (9) : etil asetat (1) menghasilkan fraksi 2 (11-19); n-
heksan (8) : etil asetat (2) menghasilkan fraksi 3 (20-34); n-heksan (7) :
etil asetat (3) menghasilkan fraksi 4 (34-43); n-heksan (6) : etil asetat (4)
fraksi 6 (53-62); n-heksan (4) : etil asetat (6) menghasilkan fraksi 7 (63-
73); n-heksan (3) : etil asetat (7) menghasilkan fraksi 8 (74-82); n-heksan
(2) : etil asetat (1) menghasilkan fraksi 9 (83-90); n-heksan (1) : etil asetat
terang warna yang terlihat maka semakin polar dan sebaliknya semakin
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
SKEMA KERJA
Tambahkan eluen
Tambahkan sampel
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Gambar
BAB IV
sebagai berikut :
18,21,22,25-28 fra
ksi
2. Fraksi 2 Agak keruh 12,14
dib
ak
4. Fraksi 4 Agak kuning 19,20,100-104
an
5. Fraksi 5 Kuning 65-67,79-94
ber
sar
7. Fraksi 7 Hijau kekuningan 40,68-69,70,78
ka
8. Fraksi 8 Hijau lumut 64
n
rna
10. Fraksi 10 Coklat 29,35-39
analit-analit dalam sampel terdistribusi antara 2 fase, yaitu fas diam dan
fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam
bentuk molekul kecil, atau dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada
pada dinding kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau cairan
klasik yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Kolom kromatografi
kimia untuk terdistribusi ke dalam fase diam atau fase gerak dengan
dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan lewat puncak kolom dan
dibiarkan mengalir kedalam zat menyerap. Senyawa yang lebih polar akan
terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat dari senyawa non polar
terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat yang di serap dari larutan
secara sempurna oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom.
Pelarut lebih lanjut / dengan tanpa tekanan udara masin-masing zat akan
dalam kolom
dengan cara silika gel langsung di masukkan kedalam kolom yang telah
sampai 0:10. Adapun alasan dari penggunaan eluen dari tingkat kepolaran
yang rendah (kurang polar) terlebih dahulu ke dalam kolom yaitu karena
senyawa non polar yang ada pada sampel akan tertarik juga sementara
polar dan nonpolar. Dan pada akhir dari proses isolasi ini tidak ada lagi
senyawa non polar yang akan tertarik jika pelarut non polar digunakan di
akhir.
lagi kertas saring, lalu masukkan fraksidaun coklat (Theobroma cacao L.).
dari kepolaran terrendah hingga kepolaran tinggi (10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4,
5:5, 4:6, 7:3, 8:2, 1:9, dan 0:10). Kemudian hasil isolasi tersebut
15-18, 21, 22, 25-28; perbandingan fraksi 2 adalah berwarna agak keruh
terang warna yang terlihat maka semakin polar dan sebaliknya semakin
A. Kesimpulan
B. Saran
dan sesuai dengan literatur yang ada dan untuk asisten diharapkan
LAMPIRAN