Air mata membasahi pipi, bahkan jatuh hingga ketempat asal mualaku . . .
Aku hanya bisa mengadu pada-Nya, biar sang bintang yg akan menyampaikan keluhku
ini. . .
Ketika Air mataku trus mengalir, tiba2 kutemui sbuah sosok di dekatku...
"Hentikan, seandainya aku bisa, aku akan menyandarkan kepalamu kebahuku sekedar untuk
menenangkanmu, namun aku tak ingin hal itu". . .
Ehh. . .?!
"Kamu tau? Berapa banyak bintang di atas sana?," dia bertanya padaku. . .
Aku menggelengkan kepalaku, begitu banyak kupikir, hingga aku pun tak sanggup
menghitungnya. . .
"Benar, kau benar. . . Aku pun tak tau!
Tapi. . . . ."
Tapi kenapa?
Ehh??
Tentu saja pernah. . . Itu begitu Indah, hingga membuatku kagum pada Sang Pencipta...
Dia tersenyum. . .
"Seandainya bintang yg jatuh itu adalah kegagalan yang kau alami, dan semua bintang
dilangit adalah harapanmu? Masihkan banyak bintang dilangit, walaupun satu atau
sepuluh atau berapa saja bintang yg sudah berjatuhan? Apakah bintang dilangit akan
menghilang seluruhnya, walaupun salah satunya telah jatuh?"
Aku terpaku. . .
Tidak, walaupun ada bintang yg jatuh, namun masih bnyak bintang yg tetap setia menemani
sang langit. . .
Berarti. . .
Walaupun aku gagal, aku masih punya banyak harapan, seperti banyaknya bintang dilangit
yang akan tetap menghiasi, walupun banyak sudah bintang yang telah pergi. . .
Aku tersenyum, dan belum sempat menengok ke arahnya untuk sekedar berterimakasih, dia
telah menghilang. . .