Anda di halaman 1dari 22

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PRAKTIKUM
ILMU BEDAH KHUSUS
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
KASTRASI DAN PADA HEWAN
OPERASI

PENDAHULUAN

KUCING DAN KELINCI

KELOMPOK D6

MOKH. WILDAN ZUHRI 165130100111028


INJUM NIFANI 165130100111047
DYAH ANGGRAENI 165130101111069
MUHAMMAD NABIEL A. 165130107111050
Metode kastrasi dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Metode terbuka
DEFINISI
Sayatan dilakukan sampai tunika vaginalis communis, sehingga
testis dan epididimis tidak lagi terbungkus.
2. Metode tertutup &
FUNGSI
Sayatan hanya sampai pada tunika dartos, sehingga testis masih
terbungkus oleh tunika vaginalis communis. Pengikatan dan
POST OPERASI

penyayatan pada funiculus spermaticus.


EMERGENCY

PENDAHULUAN
PREOPERASI
OPERASI

Mengambil/memotong/mengangkat testis
KASTRASI dengan prosedur medis veteriner

OVARIOHESTEREKTOMI Mengambil/memotong/mengangkat ovarium


beserta uterus dengan prosedur medis veteriner

FUNGSI -Membantu mengurangi populasi yang berlebihan


-Adanya neoplasma
KASTRASI dan OH -Kerusakan-kerusakan akibat traumatik
-Memperpanjang umur hewan
-Menjaga kesehatan hewan
-Mengurangi stress hewan pada masa kawin
EMERGENCY
POST OPERASI
OPERASI
PREOPERASI

JANTAN
ANATOMI
REPRODUKSI

BETINA

PENDAHULUAN
EMERGENCY
POST OPERASI
OPERASI
PREOPERASI
ANATOMI
REPRODUKSI

PENDAHULUAN
TEKNIK Duk klem, towel, needle holder, needle taper, pinset anatomis, pinset
STERILISASI chirurgis, arteri klem, scalpel dan blade, gunting tumpul – tumpul, gunting
tajam – tajam, gunting tajam-tumpul dibungkus dengan kain pembungkus
kemudian dimasukkan ke dalam oven sterilisasi (autoklaf) pada suhu
100°C selama 60 menit.
ALAT
OPERASI

PERSIAPAN
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
Dibungkus kain pembungkus yang disusun berurutan dimulai dari
OPERASI
services

timeline

sarung tangan latex, pakaian bedah, lap tangan (handuk), sikat,


teams

masker, dan tutup kepala. Peralatan tersebut kemudian disterilisasi


pada suhu 60°C selama 30 menit. Duk disterilisasi dengan
OPERATOR dimasukkan ke dalam oven sterilisasi.
POST

-Pemeriksaan signalement, anamnesa dan status present untuk


PERSIAPAN mengetahui apakah hewan layak untuk dioperasi
-Hewan dipuasakan 6-12jam sebelum operasi
-Penimbangan bobot hewan
-Anaestesi
-Pencukuran daerah sekitar testis
HEWAN -Pemberian betadine
-Hewan diposisikan rebah dorsal, keempat ekstremitas difiksasi
Kucing Kelinci
DOSIS Ketamine: 10-30mg/kgBB IM Ketamine: 25mg/kgBB IM
Xylazine: 1-2mg/kgBB IM Xylazine: 5mg/kgBB IM
PREMEDIKASI ATS: 0,02-0,04mg/kgBB IM/SC ACP: Transquilizer1 mg/kgBB IM;
DAN Premed0.1 – 0.5 mg/kgBB SC, 0.25
ANAESTESI – 2 mg/kgBB IV/IM/SC
OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
OPERASI

Suhu : 38-39,5°C
services

timeline
follow

FISIOLOGIS
teams

RR: 20-30x/menit
Pulsus: 100-120x/menit (dewasa);
HEWAN 130-140x/menit (muda)
POST

Suhu: 38-40°C
RR: 32-60x/menit
Pulsus: 130-325x/menit
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI

• Cukur rambut pada bagian abdomen dari processus xyphoideus menuju


symphisis os pubis
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
OPERASI
• Tentukan letak umbilikus dan bagi area caudal abdomen menjadi 3 bagian

• Incisi 2/3 bagian caudal abdomen sepanjang 4-8 cm untuk mengekspos


linea alba

• Fiksasi dan retraksi bagian linea alba menggunakan tissue forceps dan buat
tusukan ke dalam cavum abdomen

• Buat incisi ke arah cranial dan caudal dari tusukan pertama dengan gunting
mayo, lalu retraksi dinding abdomen sinister dengan thumb forceps
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI

• Masukkan spay hook melalui dinding abdomen sejauh 2-3 cm caudal dari
ginjal
POST OPERASI
EMERGENCY

• Arahkan ujung hook ke arah medial untuk mengaitkan ovarium dengan

PREOPERASI
PENDAHULUAN
OPERASI
ligamentumnya (ligamentum latum ovarii)

• Retrofleksi vesica urinaria dan tarik corpus uteri yang terletak di antara
colon dengan vesica urinaria

• Preparir ligamentum suspensorium ovarii dari ginjal dengan cara traksi arah
caudolateral menggunakan jari telunjuk bersamaan dengan traksi cornua
uteri ke arah caudomedial

• Lubangi ligamentum latum ovarii yang berada di caudal dari ovarian


pedicle (mesovarium + A. Ovarii + A. Uterii + V. Ovarii + tuba fallopii)
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI

• Klem ovarian pedicle menggunakan 2 buah forceps (Carmalt) dan ligamentum


uteroovarii/proprium ovarii dengan 1 buah forceps

• Lepas klem paling proksimal pada ovarian pedicle dan ligasi bagian proksimal dari klem
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
ovarian pedicle

OPERASI
• Ligasi kembali dengan jenis suture yang sama di bagian proksimal dari sutura pertama,
lalu incisi bagian distal dari klem pada ovarian pedicle

• Pisahkan cornua uteri dari ligamentum latum ovarii lalu klem ligamentum latum ovarii

• Ligasi uterus dengan figure of 8 suture pada corpus uteri dekat cervix uteri dan ligasi
kedua lebih dekat dengan cervix uteri

• Klem cornua uteri di bagian distal dari sutura dan incisi antara ligasi dengan forceps

• Aposisi muskulus dan subkutan dengan teknik simple interrupted suture menggunakan
absorbable suture (e.g. catgut), lalu kulit dengan simple
interrupted/subcuticular/intradermal suture menggunakan non-absorbable suture
EMERGENCY
POST OPERASI
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI

OPERASI
PREOPERASI
PENDAHULUAN
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI
• Pencukuran area incisi dan dilakukan pemberian antiseptik

• Memposisikan hewan pada posisi rebah ventral dan diberi drape untuk melindungi situs
operasi

• Dilakukan incisi pada bagian suprapubis 5cm dengan pisau bedah pada linea alba dan
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
OPERASI
dilanjutkan sayatan pada peritoneum menggunakan gunting tajam tumpul untuk
membuka area peritoneum. Ujung uterus kelinci berdekatan dengan kandung kemih dan
mudah ditemukan

• Ovarium dan uterus diangkat menggunakan prosedur yang sama pada penanganan
OH pada anjing maupun kucing

• Ligasi dilakukan pada uterus dan dilakukan pengangkatan. Bekas ligasi dan sayatan
diberikan antibiotik secukupnya. Dicek kembali kondisi sebelum dilakukan penutupan
luka incisi.

• Peritoneum ditutup dengan jahitan terputus dengan benang absorbable. Penjahitan


pada area subkutan dengan pola jahitan menerus menggunakan bahan benang
absorable. Pada lapisan kulit menggunakan pola jahitan terputus sederhana
menggunakan bahan benang non absorable
EMERGENCY
POST OPERASI
TEKNIK
OVARIOHISTEREKTOMI

OPERASI
PREOPERASI
PENDAHULUAN
TEKNIK KASTRASI

• Arahkan testis ke dekat area skrotum dengan menekan daerah skrotum, lalu incisi skrotum
di atas testis

• Incisi tunica vaginalis lalu klem bagian dari tunica vaginalis yang menempel dengan
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
epididimis. Pisahkan cauda epididimis dengan tunica vaginalis

OPERASI
• Ligasi masing-masing ductus deferens dan vascular cord, kemudian ligasi keduanya
dengan menggunakan absorbable suture (e.g. PDS, vicryl)

• Klem seluruh corda spermatica dekat testis, lalu tarik ductus deferens dengan thumb
forceps dan incisi ductus deferens dan vascular vord di antara klem dengan ligasi (sutura)

• Ligasi M. Cremaster dan tunica vaginalis lalu lakukan tahap yang sama untuk testis kedua

• Aposisi fascia yang terincisi di lateral penis dengan teknik simple atau continuous suture,
subkutan dengan simple continuous, dan kulit dengan intradermal/subcuticular/simple
interrupted suture (kulit dengan sutura non-absorbable e.g. silk).
EMERGENCY
POST OPERASI
TEKNIK KASTRASI

OPERASI
PREOPERASI
PENDAHULUAN
TEKNIK KASTRASI

• Testis pada kelinci diangkat melalui insisi pada bagian skrotal

• Prosedur yang digunakan hampir sama dengan kucing, perbedaannya tunika harus
segera ditutup untuk menghindari keluarnya saluran pencernaan dan mengurangi resiko
terjadinya peritonitis pada kelinci
POST OPERASI
EMERGENCY

PREOPERASI
PENDAHULUAN
• Dilakukan pemberian antiseptik disekitar area yang akan diincisi. Incisi sekitar 1-2 cm

OPERASI
pada daerah skrotal distal untuk membuka tunika vaginalis. Jika posisi testis berada di
bagian abdominal, tekan pada area prepubic

• Teknik tertutup maupun teknik terbuka dapat digunakan untuk mengangkat testis.
Dengan teknik terbuka tunika diincisi dan estis diekstraksi bersamaan lemak yang ada
disekitarnya

• Spermatic cord, duktus deferen dan tunika diikat dengan ligasi. Pada teknik tertutup,
tunika dibedah dari skrotum dan dligasi disekitar pembuluh dan tunika. Kemudian
dilakukan penjahitan luka dengan benang nonabsorb jahitan terputus
EMERGENCY
POST OPERASI
TEKNIK KASTRASI

OPERASI
PREOPERASI
PENDAHULUAN
OBAT-OBATAN YANG
DIGUNAKAN

• Betamox (Antibiotik sebelum premedikasi) 15 mg/kgBB IM


• Amoxicillin (Antibiotik post operasi) 20 mg/kgBB PO 3x sehari
• Ketoprofen (Analgesik) 1 mg/kgBB IM
• Vicilin 1 mL (Antibiotik) saat ligasi

POST OPERASI
EMERGENCY

PENDAHULUAN
PREOPERASI
OPERASI
KASUS YANG BISA DITANGANI DENGAN CARA OH
DAN KASTRASI
OH: -Terapi tumor, cysta ovarium, tumor uterus dan pyometra
-Modifikasi tingkah laku yaitu lebih jinak, mencegah overpopulasi
-Penggemukan

Kastrasi: -Penggemukan
-Modifikasi tingkah laku yaitu lebih jinak
-Mencegah overpopulasi
-Membuat kucing jantan menjadi tidak suka berkeliaran
ARAHAN • Dilakukan pemeriksaan dengan teliti mengenai
rahan primer, yaitu
sumber perdarahan
rahan yang terjadi pada saat
edahan.
• Suction dan penerangan yang baik merupakan
rahan sekunder, yaitu
syarat utama
rahan yang terjadi dalam 24
ost bedah
• Bila lokasi perdarahan sudah ditemukan. Bagian
rahan tersier (delayed

POST OPERASI
EMERGENCY

PENDAHULUAN
darah dibersihkan dan daerah tersebut

PREOPERASI
OPERASI
ing), yaitu perdarahan
dikeringkan
ah 24 jam atau beberapa hari
ah tindakan.
• Dilakukan penekanan dengan tampon. Dapat
juga dilakukan penjepitan arteri dengan
hemostatic forcep atau dengan pengikatan bila
perlu

• Pengikatan dilakukan dengan hati-hati dan tidak


terlalu kencang, karena akan menyebabkan
hilangnya suplai darah didaerah tersebut dan
menimbulkan nekrosis.
G NAFAS
akukan dengan membuka mulut hewan dan menarik lidahnya
uar

enghilangkan apapun yang sekiranya dapat menyumbat


nggorokan

POST OPERASI
EMERGENCY

PENDAHULUAN
PREOPERASI
OPERASI
up mulut hewan dengan rapat lalu berikan nafas buatan dari
ulut melalui hidung hewan. Tiup hingga dada mengembang
mpurna (biasanya ½ sampai 1 detik)

rkan hewan buang napas melalui hidung. Ulangi prosedur diatas


mpai 10 kali.

k apakah hewan dapat melakukan nafas dengan sendirinya. Jika


ak, ulangi prosedur diatas beberapa kali bila perlu
G NADI
wan direbahkan lateral (kanan)

ruh tangan pada bagian belakang sepanjang tulang belakang.


nggam dada dengan tangan lainnya. Tekan dengan kuat tapi
mbut (jika terlalu banyak tekanan akan membuat tulang rusuk

POST OPERASI
EMERGENCY

PENDAHULUAN
PREOPERASI
tah) pada bagian tengah dada. Ulangi selama 15 detik

OPERASI
k pulsusnya. Tutup mulut hewan dengan kuat dan berikan nafas
atan melalui hidung. Lakukan 10 sampai 20 detik

at apakah bernafas sendiri dan rasakan apakah jantung hewan


dah berdenyut seperti semula (letakkan jari satu inci dibelakang
u dan bagian jantung hewan). Ulangi prosedur diatas jika
utuhkan
G NADI
pat menggunakan electrical defibrillation. Proses debrillation
da hewan membutuhkan waktu sekitar 1 menit, dan
nggunakan klip rambut pada kedua bagian thorax

eskan air pada kulit bagian thorax, lalu oleskan gel defibrillation

POST OPERASI
EMERGENCY

PENDAHULUAN
PREOPERASI
da kulit bagian thorax. Charge defibrillator (25 joule, 25-50 joule

OPERASI
a dibutuhkan)

nakan adapter pediatric defibrillator untuk tekanan jejak yang


ih kecil pada bagian dada dan letakkan diatas daerah cardiac
ddle yang bertuliskan apex diletakkan diatas kiri hemithorax dan
ddle yang bertuliskan sternum berada diatas kanan hemithorax)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai