Anda di halaman 1dari 1

Kasus pembunuhan wartawan harian Berita Nasional (Bernas) Yogyakarta Fuad Muhammad

Syafrudin (Udin) bakal ditutup pada Agustus tahun depan.

Praktisi Hukum Achiel Suyanto di Yogyakarta pada Kamis (15/8) menyatakan kasus Udin bisa
ditutup jika sudah berusia 18 tahun. Namun, kasusnya masih berpeluang dilanjutkan jika proses
penyelidikannya diteruskan oleh kepolisian.

Menurut dia, kasus Udin dapat dinyatakan kadaluarsa setelah berusia 18 tahun atau jatuh pada 16
Agustus 2014, apabila pihak kepolisian belum melakukan penindakan atau membuka kasus itu
kembali.

"Kedaluarsa itu apabila tidak dijalankan atau diungkit-ungkit sama sekali penyelidikan dan
penyidikannya," kata mantan Wakil Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini.

Mantan Anggota Tim Asistensi RUU Keistimewaan DIY ini mengatakan perlu diajukan
Praperadilan oleh lembaga wartawan sebagai penggugat ke Pengadilan Negeri. Hal itu berfungsi
sebagai instrumen yang berguna untuk mendapatkan kepastian hukum terkait status kasus
tersebut.

"Praperadilan perlu dilakukan untuk menekan kejelasan penanganan kasus Udin. Apakah saat ini
masih berlanjut, atau justru berhenti. Sebab apabila prosesnya masih mandek hingga tahun depan
maka akan kadaluarsa," katanya.

Sementara itu, menurut dia, kasus Udin akan dapat terungkap apabila dapat tercapai sinergisitas
antara pihak wartawan dengan Kepolisian untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Misalnya, kata dia, hingga saat ini Kepolisian masih cenderung berkeyakinan bahwa kasus udin
tetap memiliki kaitan erat dengan persoalan perselingkuhan yang dilakukan antara istri
Almarhum Udin dengan Iwik yang dulu pernah masuk persidangan namun tidak terbukti.

Sebaliknya, pihak wartawan ingin membuktikan bahwa pembunuhan Udin murni berkaitan
dengan pemberitaan kritris yang pernah ditulis oleh Udin.

Selanjutnya, ia menambahkan, apabila tidak dapat tercapai wujud sinergisitas antara wartawan
dengan Kepolisian, maka memiliki kemungkinan akan tidak terungkap.

Padahal, ia menegaskan, sejak 1996 hingga 2010 telah tercatat sebanyak 16 kasus pembunuhan
terhadap jurnalis yang pada akhirnya tidak terungkap.

"Kecuali satu kasus yakni kasus pembunuhan terhadap Anak Agung Narendra Prabangsa
(wartawan Radar Bali) yang saat ini masih berlanjut proses penyidikannya," katanya. (Antara

Anda mungkin juga menyukai