Anda di halaman 1dari 1

Nama saya Sultan Lazuardy.

Beberapa bulan yang lalu saya baru saja mendapatkan


warisan dari nenek saya dan saya berniat menggunakan uang warisan tersebut untuk
membangun sebuah perusahaan peternakan di subang daerah tempat tinggal nenek saya. Saya
melihat prospek untung menjadi pengusaha unggas sangatlah bagus. Sehingga saya
memutuskan untuk mengurus ijin usaha peternakan ayam ras dengan jumlah sekitar 32.000
ribu ekor.
Hal pertama yang harus saya lakukan yaitu membuat proposal rencana usaha saya
nantinya seperti apa. Setelah itu pergi ke notaris untuk membuat akte pendirian badan usaha
dan mendaftarkan nomor pokok wajib pajaknya. Walaupun saya akan membangun usaha
peternakan unggas di daerah desa yang cukup jauh dari pemukiman warga, saya tetap akan
mengurus ijin lokasi, ijin mendirikan bangunan dan yang paling penitng yaitu ijin gangguan
karena nantinya sedikit banyak usaha peternakan saya kan mencemari lingkungan
sekitar.seperti air sungai, polusi udara karena bau yang dihasilkan para unggas dan lain
sebagainya. Semua ijin tersebut yang telah saya jelaskan diatas saya mengurusnya pada
kantor desa dan kemudian pergi ke kantor kecamatan untuk mendapatkan rekomendasi
teknis.
Segala perurusan ijin yang akan saya lakukan tersebut sesuai dengan peraturan daerah
subang yaitu :
a. Persetujuan Prinsip diberikan kepada pemohon Izin Usaha Peternakan untuk
dapat melakukan persiapan fisik dan administrasi termasuk perizinan terkait
dilampiri dengan :
1. Proposal rencana usaha
2. Akte Notaris Pendirian Badan Usaha
3. Identitas diri pemilik/penanggungjawab pimpinan perusahaan (KTP)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak
b. Izin usaha peternakan untuk perusahaan peternakan diberikan setelah pemohon
melakukan kegiatan persiapan fisik dan administrasi termasuk perizinan terkait
yang terdiri dari :
1. Persetujuan prinsip
2. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT)
3. Izin lokasi
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
5. Izin Ganggunan / HO
6. Izin Pemasangan instalasi serta peralatan yang diperlukan
7. Izin Pemasukan Ternak
8. Rekomendasai teknis dari Kepala Dinas
9. Upaya Kelestarian Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL/UPL)
10. Rekomendasi dari Kepala Desa dan Camat setempat
11. Gambar situasi lokasi dan gambar lay out penggunaan tanah
12. Izin Tenaga Kerja Asing (apabila diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai