Book Report ini dibuat untuk memenuhi tugas tambahan Mata Kuliah Seminar Masalah-
Masalah Pendidikan
Dosen Pengampu :
Diterjemahkan Oleh:
RR.PK0082-06-2014
PERENCANAAN PENDIDIKAN
(Suatu Pendekatan Komprehensif)
Penulis; Udin Syaefudin Sa’ud, m.Ed., Ph.D. dan
Prof. Dr. Abin Syamsudin Makmun, M.A.
Desainer sampul; Iman Taufik
16 x 24 cm - 278 hlm
Diterbitkan atas kerjasama
PPS UPI dengan PT Remaja Rosdakarya
Cetakan 6, 2014
ISBN 979-692-516-8
RESENSI
Perencanaan pendidikan menjadi kunci efektivitas kegiatan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diharapkan. Namun kenyataannya, perencanaan pendidikan
lebih dijadikan faktor pelengkap, sehingga sering terjadi tujuan yang ditetapkan
tidak tercapai secara optimal. Penyebabnya adalah para perencana pendidikan
masih kurang memahami proses dan mekanisme perencanaan dalam konteks yang
lebih komprehensif.
i
BAGIAN SATU
PERAN DAN FUNGSI PERENCANAAN PENDIDIKAN
1
arah tertentu. Ini berarti setiap upaya pembangunan memerlukan perencanaan dan
setiap perencanaan adalah untuk mewujudkan upaya pembangunan.
2
agar dapat menyusun sebuah rancangan yang dapat dijadikan pegangan dalam
pelaksanaan proses pendidikan selanjutnya. Rancangan tersebut harus mampu
mengidentifikasikan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
(SWOT). Tahapan-tahapan dalam perencanaan pendidikan, yaitu: (a)
mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan, (b) analisis bidang
telaahan permasalahan perencanaan, (c) mengkonsepsikan dan merancang rencana,
(d) evaluasi rencana, (f) implementasi rencana, dan (g) evaluasi implementasi
rencana dan umpan baliknya.
3
BAGIAN DUA
PROSES PERENCANAAN PENDIDIKAN
4
Bab 6: Analisis Bidang Telaahan Permasalahan Perencanaan
Pendidikan merupakan suatu system yang terbentuk dari sub-sub system
yang disebut dengan lingkungan pendidikan yang merupakan bidang telaahan
masalah perencanaan pendidikan komprehensif. 4 (empat) system dalam
lingkungan pendidikan, yaitu: (a) system aktivitas pendidikan, (b) system
komunikasi pendidikan (c)csistem fasilitas pendidikan, (d) system operasi
pendidikan.
Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam perencanaan karena
harus di laksanakan pada waktu yang tepat. Metode pengumpulan data, meliputi (a)
penggunaan angket atau kuesioner, (b) interview atau wawancara. Proses tabulasi
data harus akurat, sehingga diperlukan adanya survey tahunan untuk riset dan
penelitian yang ada guna mendapatkan data yang terbaru. Tabulasi data sangat
diperlukan dalam perencanaan pendidikan untuk berbagai analisis data.
Teknik peramalan pendidikan menggunakan beberapa metode pendidikan
dengan memperhatikan berbagai aspek dan system pendidikan secara menyeluruh.,
yaitu : (a) metode cohort Survival, (b) metode Migration and Natural, (c) metode
Least Square, (d) metode Matrix.
5
kecendurungan yang menonjol pada tempat, (d) pengaruh fisik (e) kewilayahan
tempat, (f) peran persepsi, (g) pola dan kecendurungan umum pada pergerakan, (h)
pola dan kecendurungan umum pada aktivitas, (j) beberapa kecendurungan
perencanaan pendidikan. Setelah mengidentivikasi kecendurungan umum, maka
langkah selanjutnya dalam mengkosepsikan dan meancang rencana, yaitu
menentukan tujuan dan sasaran untuk kemudian merancang rencana (designing
plans) pendidikan.
6
komprehesif harus melibatkan unsure-unsur fisik, social, dan Ekonomi yang saling
berkaitan hendaknya diperlakukan sebagai system yang terpadu. Bagian penting dri
suatu perencanaan pendidikan yang komprehensif adalah proses fisik, social dan
administrative menunjukan perlunya koordinasi. Fleksibiitas, dan pemilihan waktu
komitmen dan berbagai fungsi.
7
Perencanaan pendidikan mempunyai sejumlah masalah yang unuk, sehingga tidak
ada satu bentuk perencanaan tertentu dapat dilaksanakan dan diorganisasikan yang
akan menjamin efektifitas agensi. Dalam mengorganisasikan unit-unit operasional
perencanaan pendidikan memiliki ketrampilan metodologis, berupaya menjangkau
seluruh kepentingan pendidikan dengan kriteria yang objektif dan rasional.
Sebuah perencanaan mengandung banyak bagian, peran, pelaku dan kerja
sama untuk mencapai tujuan dan sarana pendidikan, yang dibutuhkan dalam
perencanaan adalah kerja sama dam kesamaan pikiran sebelum proyek tersebut di
mulai, variasi situasi kerja sama dapat diinterprestasikan dalam lima kerja sama,
yaitu: (a) kerja sama antara orang, (b) bekerja sama berkaitan dengan tempat), (c)
bekerja sama berkaitan dengan perubahan atau gerakan, (d) kerja sama berkaitan
dengan ekonomi, dan (e) kerja sama berkaitan dengan aktivitas
Koordinasi adalah proses penjadwalan kegiatan untuk menghilangkan
konflik agar tujuan dapat tercapai. Mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda
dalam tujuan agensi pendidikan yang beragam merupakan esensi perencanaan
pendidikan yang komprehensif dengan tujuan untuk menerjemahkan tujuan
perencanaan pendidikan yang komprehansif ke dalam program-program praktis.
8
setiap aktivitas pendidikan, yaitu: (a) tempat aktivitas yang dilakukan, (b) waktu
aktivitas dilakukan, (c) orang yang terlibat dalam aktivitas, (d) sumber daya yang
diperlukan untuk aktivitas tersebut, dan (e) proses pelaksanaan aktivitas.
9
BAGIAN TIGA
BEBERAPA ALTERNATIF PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
10
Bab 14: Pendekatan Efesiensi Biaya
Alternatif pendekatan perencanaan pendidikan dalam Pendekatan Efesiensi
Biaya ini bersifat ekonomi, karena memiliki pandangan pendidikan memerlukan
investasi yang besar dan karena itu keuntungan dari investasi tersebut harus dapat
diperhitungkan bilamana pendidikan itu memang mempunyai nilai ekonomi.
Pendekatan Efesiensi Biaya merupakan penentuan besarnya investasi dalam dunia
pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau efektivitas yang akan diperoleh.
Pendekatan efisiensi biaya mempunyai implikasi sesuai dengan prinsip
ekonomi yaitu program pendidikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
menemmpati urutan atau prioritas penting, karena pendekatan untung rugi
mempunyai keterkaitan dengan pendekatan ketenangan.
11
12