Teknologi Jaringan Atau Sinyal 4G LTE
Teknologi Jaringan Atau Sinyal 4G LTE
Teknologi 4G LTE sendiri terdiri dari banyak komponen sehingga kurang tepat
menyebut teknologi 4G LTE itu “ditemukan”, karena lebih tepatnya teknologi 4G LTE
itu “disepakati” oleh badan standarisasi internasional bernama 3rd Generation
Partnership Project (3GPP). Tetapi didalam 3GPP terdapat dua orang perwakilan
Indonesia yang tidak membenarkan Dr Khoirul sebagai penemu konsep FFT yakni Dr.
Basuki Priyanto, Master Researcher di Sony Mobile Communications AB, dan Dr. Eko
Onggosanusi, Direktur Riset Samsung Research Amerika.
Keduanya berpendapat, konsep dua FFT tersebut sudah dipublikasikan pada 2002.
Sedangkan Khoirul mematenkan konsep pemakaian dua FFT pada 2005, Paten US
7804764 B2. Sehingga Dr Khoirul membuktikan bahwa temuannya berbeda dengan
menurunkan rumus berkali-kali sampai menjadi standar International
Telecommunication Union (ITU) dan tidak ada lagi tinjauan ulang dan protes.
Konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) adalah teknik modulasi sinyal dari gawai
ke base station yang dapat menghemat baterai dengan pemakaian daya rendah. FFT
masuk menjadi sebuah standar 4G LTE namun tidak mewajibkan untuk selalu
diterapkan. Pemakaian dua FFT adalah salah satu cara untuk mengimplementasikan
komponen Orthogonal Frequency Multiplexing (OFDM) dalam spesifikasi 4G LTE.
OFDM adalah metode modulasi sinyal yang memungkinkan transfer data berkecepatan
tinggi 4G LTE, dalam hal pemancaran sinyal dari base station ke gawai (downlink). Dan
untuk arah sebaliknya, dari gawai ke base station (uplink), dikenal metode Single
Carrier-Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) yang merupakan modifikasi
dari OFDM dengan penambahan FFT, sehingga mampu menghemat pemakaian baterai.