Anda di halaman 1dari 7

Journal Reading

Dexamethasone and Outcome of Meconium


Aspiration Syndrome: Vijayapur, Karnataka
Experience

Oleh:

Deasy Nataliani, S.Ked 04054821820141


Rurie Awalia Suhardi, S.Ked 04084821820039

Pembimbing:
dr. Indrayadi, Sp.A(K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Journal Reading

Dexamethasone and Outcome of Meconium


Aspiration Syndrome: Vijayapur, Karnataka
Experience

Oleh:

Deasy Nataliani, S.Ked 04054821820141


Rurie Awalia Suhardi, S.Ked 04084821820039

Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan


Klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 22 Oktober 2018 –
31 Desember 2018

Palembang, 7 November 2018


Pembimbing

dr. Indrayadi, Sp.A(K)


PICO

1. Population
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah neonatus dengan usia
gestasi ≥ 34 minggu sampai post-term. Subjek penelitian ini adalah 70
neonatus yang dirawat di NICU Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Shri B. M.
Patil Medical College Vijayapur Karnataka selama satu setengah tahun
penelitian. Kriteria inklusi penelitian adalah neonatus prematur lanjut (34-36
minggu), aterm (≥37 minggu), atau post-term dengan air ketuban keruh
bercampur mekonium (AKKM) dan distress pernapasan yang berlangsung
selama 24 sampai 36 jam. Kriteria eksklusi penelitian adalah neonatus dengan
malformasi kongenital signifikan, neonatus dengan orangtua yang menolak
persetujuan penelitian, neonatus dengan suspek sepsis (dengan tanda poor-
feeding, letargi, sklerema, CRT lambat > 3 detik) atau telah positif skrining
sepsis dari kultur darah. Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok intervensi dan kelompok kontrol secara acak.

2. Intervention
Kedua kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada penelitian ini
menerima penatalaksanaan dan perawatan sindrom aspirasi mekonium (SAM)
sesuai protokol NICU. Intervensi tambahan berupa pemberian deksametason
IV 0,5mg/kg dua kali sehari (interval 12 jam) dalam dosis terbagi sampai total
pemberian 6 dosis dilakukan terhadap kelompok intervensi. Pemberian dimulai
saat neonatus berusia 24 sampai 36 jam.

3. Comparison
Analisis perbandingan dilakukan antara 34 neonatus yang menerima
intervensi deksametason dan 36 neonatus di kelompok kontrol yang hanya
menerima tatalaksana SAM sesuai protokol NICU.

4. Outcome
Outcome yang dinilai dalam penelitian ini antara lain durasi terapi
oksigen, durasi rawat di NICU, inisiasi makan secara oral, dan kejadian sepsis
baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Didapatkan bahwa
lama durasi rawat di NICU dan durasi terapi oksigen secara signifikan lebih
rendah pada kelompok intervensi walaupun neonatus yang memerlukan
ventilasi mekanik lebih banyak di kelompok ini dibanding kelompok kontrol.
Inisiasi makan secara oral tidak berbeda secara signifikan antara kedua
kelompok. Parameter sepsis terutama CRP dan rasio neutrofil batang lebih
banyak ditemukan positif pada kelompok kontrol, sedangkan kultur darah
negatif pada semua neonatus di kedua kelompok. Pada kelompok yang
diberikan intervensi steroid tidak didapatkan peningkatan kejadian sepsis
mungkin juga perlu dipikirkan apakah hal tersebut disebabkan karena semua
neonatus dengan SAM telah mendapatkan antibiotik sejak awal sesuai
protokol tatalaksana SAM di NICU. Tidak ditemukan efek samping lain dari
steroid yang tampak dialami oleh kelompok intervensi.
Outcome pada penelitian ini kemudian dievaluasi terkait onset
pemberian steroid, jenis steroid yang diberikan, dan rute pemberian yang
dibandingkan dengan studi-studi terdahulu. Pada penelitian ini, steroid
diberikan pada onset yang lebih lama yaitu saat neonatus berusia ≥24 jam
dengan tujuan untuk mencegah kejadian transient tachypnea on newborn
(TTN) ataupun efek samping lainnya. Namun, beberapa penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa pemberian steroid dengan onset lebih dini bahkan lebih
baik untuk neonatus dengan SAM dengan distress napas berat dan gambaran
radiologis yang jelas. Dalam penelitian ini, terdapat 4 neonatus yang
membutuhkan dukungan ventilator mekanik, yang mungkin pemberian
deksametason lebih dini dapat mencegah kejadian tersebut. Selain itu, steroid
yang dipilih pada penelitian ini adalah deksametason dengan pertimbangan
aktivitas anti-inflamasi dan efek metabolik yang lebih baik dengan efek
samping yang lebih sedikit. Sedangkan rute pemberian yang dipilih adalah
intravena dengan alasan kecepatannya yang lebih baik untuk mencapai
jaringan paru dibandingkan melalui rute inhalasi walaupun beberapa
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa rute intra-trakea masih lebih baik
karena dapat meminimalisasi efek samping variasi abnormal dari frekuensi
denyut jantung yang sering ditimbulkan pada pemberian steroid sistemik.

VIA

5. Validity
a. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji keamanan nutrisi parenteral dengan
emulsi campuran SMOFlipid 20% dan kemampuannya memodulasi profil
asam lemak. Untuk menguji hal tersebut, dilakukan perbandingan dengan
nutrisi parenteral dengan emulsi konvensional.

b. Apakah subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat?


Ya. Subjek penelitian pada penelitian ini sebanyak 53 neonatus.
Pengambilan sampel menggunakan total sampling, semua bayi yang
dirawat di departemen neonatologi University Hospital Leuven, Belgia
pada November 2004 sampai Februari 2006. Kriteria inklusi penelitian
adalah usia gestasi <34 minggu, berat badan lahir antara 500-2000 gram,
dan diperkirakan membutuhkan nutrisi parenteral untuk setidaknya 7 hari.
Kriteria eksklusi penelitian adalah setiap kelainan yang dapat merancukan
hasil penelitian, seperti malformasi kongenital, penyakit jantung
kongenital, anuria karena kegagalan sirkulasi, penyakit liver atau
hemolisis, trombositopenia, saturasi oksigen <80% selama lebih dari 2
jam, terlibat dalam penelitian lain, mendapatkan terapi katekolamin,
kegagalan multiorgan, atau hypoxic-ischemic encephalopathy. Sampel
kemudian dibagi menjadi dua kelompok: kelompok uji dan kelompok
kontrol secara random. Pasien kemudian diikuti, 2 pada masing-masing
kelompok dieksklusikan kemudian karena perjalanan penyakit.

c. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?


Ya, data yang dikumpulkan sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
Data yang diambil adalah profil lipid dan perubahannya setelah intervensi
sebagai luaran primer. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian untuk
mengetahui dampak pemberian jenis emulsi campuran terhadap modulasi
profil lipid neonatus preterm. Untuk menguji keamanan pemberian emulsi
campuran, diperbandingkan kejadian adverse event antar dua kelompok
dan tidak ditemukan perbedaan bermakna. Hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian.

d. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk


meminimalisir kebetulan?
Tidak. Penelitian ini tidak menggambarkan jumlah sampel yang
cukup untuk dapat merepresentasikan populasi. Tidak ada
perhitungan jumlah sampel minimal pada penelitian.

e. Apakah analisa data dilakukan cukup baik?


Ya, analisis sudah dilakukan dengan cukup baik dengan
menggunakan analisis yang sesuai.

6. Importance
Apakah penelitian ini penting?
Ya. Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh dan profil
keamanan pemberian nutrisi parenteral SMOFlipid 20% dibandingkan
pemberian nutrisi parenteral dengan emulsi konvensional. Neonatus
preterm telah kehilangan masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin
yang diperlukan dalam proses fisiologis perkembangan, termasuk
perkembangan sistem saraf pusat dan perkembangan sel-sel retina.
Pemberian nutrisi parenteral dengan emulsi asam lemak dapat menjadi
asupan asam lemak yang merupakan prekursor proses biokimiawi proses-
proses perkembangan tersebut. Jika hipotesis yang diuji benar, pemberian
nutrisi parenteral SMOFlipid 20% dapat meningkatkan kualitas hidup bayi
prematur sekaligus mencegah morbiditas dalam perkembangan neonatus
yang bersangkutan. Walaupun belum terbukti, penelitian lanjutan pada
topik ini dapat terus dilakukan untuk membuktikan dan memformulasikan
asupan nutrisi yang paling tepat pada awal masa kehidupan neonatus yang
lahir prematur.

7. Applicable
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?
Ya, penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian nutrisi parenteral
SMOFlipid 20% ataupun konvensional sama-sama aman dan tidak
berbeda signifikan dalam modulasi profil lipid neonatus prematurus.

Anda mungkin juga menyukai