Imunisasi Dasar PDF
Imunisasi Dasar PDF
Emmy Isnaini*)
Vivi Yosafianti, P**),, Shobirun***)
*)
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang
**)
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UNIMUS Semarang
***)
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Depkes KeMenkes Poltekkes Semarang
ABSTRAK
Setiap tahun ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi,
sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisai dasar
lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan
sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Mororejo
Kaliwungu Kabupaten Kendal. Desain penelitian ini adalah Descriptive corelation
menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel 60 responden dengan
tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan
responden terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar dalam kategori cukup, sikap
responden dalam kategori tidak mendukung dan kepatuhan responden dalam kategori
tidak patuh. Penelitian ini menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan pemberian imunisasi
dasar dengan nilai p= 0,000 (p<0,05).
ABSTRACT
There were 10% of infants (about 450.000 infants) who had not obtained immunization
every year, so that in 5 years, the number becomes 2 millions children who had not
received basic complete immunization. This research was determined to perceived the
correlation between the level of knowledge and the mother’s attitude towarded basic
immunization compliance for infants in Mororejo village Kaliwungu, Kendal Regency.
The design of the research was descriptive corelaion was using the plan of cross
sectional. It also took 60 respondents as a sample and it applied purposive sampling
technique. The result of the research showed the level of knowledge of respondents
towarded basic immunization compliance in an adequate category, the respondents
obedience in non-adherent category. This research applied chi-square test that showed a
significant correlation between the level of knowledge, attitude, and obedience in giving
basic immunization with a value of p=0,000 (p<0,05).
Key Words: knowledge, attitude, and obedience
1
PENDAHULUAN Sekitar 1,7 juta kematian yang terjadi
pada anak atau 5% pada balita di
Bayi-bayi di Indonesia yang diimunisasi Indonesia disebabkan oleh Penyakit
setiap tahun sekitar 90% dari sekitar 4,5 yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
juta bayi yang lahir. Hal itu karena (PD3I) seperti TBC, difteri, pertusis,
masih ada hambatan geografis, jarak, campak, tetanus, polio, dan hepatitis B.
jangkauan layanan, transportasi, PD3I merupakan salah satu penyebab
ekonomi. Setiap tahun ada 10% bayi kematian anak di negara-negara
(sekitar 450.000 bayi) yang belum berkembang termasuk Indonesia, oleh
mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 karena itu cakupan imunisasi harus
tahun menjadi 2 juta anak yang belum dipertahankan lebih tinggi dan merata
mendapat imunisai dasar lengkap. Bila sampai mencapai tingkat kekebalan
terjadi wabah, maka 2 juta balita yang masyarakat (Depkes, 2007, dalam
belum mendapat imunisasi dasar Maryani, 2009, ¶2). Menurut data
lengkap akan mudah tertular penyakit laporan bulanan Puskesmas Kaliwungu,
berbahaya tersebut, akan sakit berat, target imunisasi pada bulan pada bulan
meninggal atau cacat(Soedjatmiko, April 2011 di desa Mororejo dengan
2009, ¶27). Program imunisasi sasaran bayi 145 yaitu di dapatkan data
merupakan salah satu program prioritas bulanan tahun terakhir berdasarkan
departemen kesehatan yang dinilai laporan puskesmas tahun 2011 masih
sangat efektif dalam menurunkan angka banyak ibu yang tidak membawa
kesakitan dan kematian bayi akibat- bayinya imunisasi sesuai umur/ jadwal
akibat penyakit yang dapat dicegah pemberian. Berdasarkan fenomena yang
dengan imunisasi (PD3I) (Effendi & terjadi, maka penulis ingin meneliti
Hayati, 2007, ¶3). lebih lanjut mengenai hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap ibu terhadap
Program imunisasi di Puskesmas kepatuhan pemberian imunisasi dasar di
dilaksanakan baik melalui program Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten
rutin maupun program tambahan untuk Kendal.
PD3I seperti TBC, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Polio, Hepatitis B (HB) dan Tujuan umum dari penelitian ini adalah
Campak. Bayi harus mendapat mengetahui hubungan tingkat
imunisasi dasar lengkap yang terdiri pengetahuan dan sikap ibu terhadap
dari BCG satu kali, DPT tiga kali, Polio kepatuhan pemberian imunisasi dasar
empat kali, HB tiga kali, Campak satu pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu
kali (Depkes RI, 2005, dalam Anonim, Kabupaten Kendal. Sedangkan tujuan
2010, ¶6). Berdasarkan hasil riset khusus ini adalah 1. mendeskripsikan
kesehatan (Riskesdas) tahun 2008, di tingkat pengetahuan ibu tentang
Indonesia cakupan imunisasi BCG pemberian imunisasi dasar pada bayi di
sebesar 86,9%, imunisasi campak Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten
sebesar 81,6%, imunisasi Polio sebesar Kendal, 2. mendeskripsikan sikap ibu
71%, imunisasi DPT sebesar 67,7%, tentang pemberian imunisasi dasar pada
dan imunisasi Hepatitis B sebesar bayi di Desa Mororejo Kaliwungu
62,8% sedangkan cakupan imunisasi Kabupaten Kendal, 3. mendeskripsikan
dasar lengkap sebesar 46,2% (Depkes kepatuhan ibu tentang pemberian
RI, 2008, dalam Handers, 2011, ¶7). imunisasi dasar pada bayi di Desa
2
Mororejo Kaliwungu Kabupaten imunisasi Polio 2 diberikan pada usia 3
Kendal, 4. menganalisis hubungan bulan, imunisasi Polio 3 diberikan pada
pengetahuan ibu terhadap tingkat usia 4 bulan. Imunisasi DPT diberikan
kepatuhan dalam pemberian imunisasi sebanyak 3 kali pada usia 2-4 bulan.
dasar pada bayi di Desa Mororejo Imunisasi DPT 1 diberikan pada usia 2
Kaliwungu Kabupaten Kendal, 5. bulan, imunisasi DPT 2 diberikan pada
menganalisis hubungan sikap ibu usia 3 bulan, imunisasi DPT 3 diberikan
terhadap kepatuhan dalam pemberian pada usia 4 bulan. Imunisasi campak
imunisasi dasar pada bayi di Desa diberikan 1 kali pada usia 9 bulan.
Mororejo Kaliwungu Kabupaten
Kendal. METODE PENELITIAN
3
Total 60 100 3. Sikap
PPendidikan Frekuensi Persentase Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 60 ibu
(%) sebagian besar memiliki sikap yang tidak
1. Tidak 1 1,7 mendukung dalam pemberian imunisasi
Sekolah dasar yaitu sebanyak 55,0% dan sisanya
2. SD 12 20,0 hanya 27 ibu yang mempunyai sikap
3. SMP 20 33,3 mendukung.
4. SMA 18 30,0 Tabel 3
5. PT 9 15,0 Distribusi frekuensi berdasarkan sikap
Total 60 100 ibu tentang pemberian imunisasi dasar
Pekerjaan Frekuensi Persentase
(%) Sikap Frekuensi Persentase
1. IRT 42 70,0 (%)
2. Buruh 1 1,7 1. Tidak 33 55,0
3. Swasta 15 25,0 mendukung
4. PNS 2 3,3 2. Mendukung 27 45,0
Total 60 100 Total 60 100
4
5. Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar
pada bayi di Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal.
Tabel 5
Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi
Hasil uji hubungan tingkat pengetahuan secara benar dan mendalam mengenai
terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar.
imunisasi dasar menunjukkan hasil
bahwa nilai analisis dari uji Chi-Square Selain itu kurang memperhatikan dalam
dengan nilai p value=0,000<0,05 membawa bayinya imunisasi sesuai
sehingga dinyatakan ada hubungan jadwal. Kesadaran yang kurang akan
antara tingkat pengetahuan dengan mempengaruhi ibu dalam memperoleh
kepatuhan pemberian imunisasi dasar di informasi mengenai pemberian
Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu. imunisasi. Setelah menyadari tentang
Pengetahuan ibu tentang imunisasi akan pentingnya manfaat imunisasi, ibu dapat
berpengaruh terhadap kesadaran membawa bayinya untuk diberikan
responden untuk membawa bayinya imunisasi dasar sesuai dengan jadwal
imunisasi. Ibu yang tidak bersedia (Notoadmodjo, 2003, hlm.121).
mengimunisasikan bayinya dapat
disebabkan karena belum memahami
6. Hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di
Desa Mororejo Kaliwungu Kabupaten Kendal.
Tabel 6
Hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi dasar pada bayi
5
Hasil uji hubungan sikap terhadap SIMPULAN
kepatuhan pemberian imunisasi dasar
menunjukkan hasil bahwa nilai analisis Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dari uji Chi-Square dengan nilai p dilakukan pada 60 responden di Desa
value=0,000<0,05 sehingga dinyatakan Mororejo, maka peneliti mengambil
ada hubungan antara sikap dengan kesimpulan sebagai berikut:
kepatuhan pemberian imunisasi dasar di 1. Pengetahuan ibu terhadap kepa-
Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu. tuhan pemberian imunisasi dasar
Terbentuknya sikap didasari oleh dalam kategori cukup.
kemampuan berpikir untuk memahami 2. Sikap ibu terhadap kepatuhan
secara benar dan mendalam mengenai pemberian imunisasi dasar dalam
imunisasi dasar untuk terbentuknya kategori tidak mendukung.
sikap yang mendukung, dan 3. Kepatuhan pemberian imunisasi
kemampuan dalam bertindak secara dasar dalam kategori tidak patuh.
tepat tentang pemberian imunisasi. 4. Terdapat hubungan yang bermakna
Penelitian ini didapatkan sebagian besar antara tingkat pengetahuan ibu
ibu tidak mempunyai ketiga komponen dengan kepatuhan pemberian
tersebut. Ibu juga belum dapat imunisasi dasar.
menerima informasi dari petugas 5. Terdapat hubungan yang bermakna
kesehatan secara benar. Contohnya jika antara sikap ibu dengan kepatuhan
bayi damam ringan boleh diberikan pemberian imunisasi dasar.
imunisasi, apabila ibu belum memahami
secara benar maka ibu tidak akan SARAN
membawa bayinya untuk diberikan
imunisasi secara tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti mengajukan
Menurut Azwar (2005, dalam Wawan & beberapa saran sebagai berikut:
Dewi, 2010, hlm.35) faktor yang
mempengaruhi sikap yaitu pengalaman 1. Ibu yang mempunyai bayi
pribadi, pengaruh orang yang dianggap Berupaya untuk meningkatkan
penting serta informasi yang diperoleh pengetahuan dengan mencari sumber
dari media massa. Pengalaman pribadi informasi tentang pemberian
dapat menjadi dasar pembentukan sikap, imunisasi dasar dengan tujuan untuk
pengalaman pribadi haruslah meningkatkan kepatuhan dalam
meninggalkan kesan yang kuat. pemberian imunisasi dasar sesuai
dengan jadwal pemberian imunisasi.
KETERBATASAN PENELITIAN 2. Pelayanan kesehatan
Memberikan dukungan yang positif
Penelitian ini dipengaruhi oleh faktor- serta informasi kepada ibu untuk
faktor perancu yang tidak dapat meningkatkan motivasi dan
dianalisis oleh peneliti, faktor-faktor keinginan untuk membawa bayinya
perancu tersebut antara lain intelegensia, tepat sesuai jadwal supaya bayi
ekonomi, pengaruh kebudayaan, faktor dapat terhindar dari penyakit yang
emosional. dapat dicegah dengan imunisasi.
6
3. Penelitian selanjutnya Soedjatmiko. (2009). Kejadian
Diharapkan dapat menganalisis Imunisasi Dasar pada Balita.
faktor-faktor perancu antara lain http://www.idai.or.id/imunisasi/
intelegensia, ekonomi, pengaruh artikel.asp?q=2010113104241
kebudayaan, faktor emosional diperoleh pada tanggal 18
terhadap kepatuhan dalam pemberian Agustus 2011
imunisasi dasar.
Setiati, E. (2009). Mengenal Penyakit
DAFTAR PUSTAKA Balita. Jogjakarta: EGC
Anonim. (2011). Jadwal Imunisasi
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori
Depkes2009.http://www.dep
dan Pengukuran Pengetahuan,
kes.go.id diperoleh tanggal
10 Desember 2011 Sikap, dan Perilaku Manusia.
Jogjakarta: Nuha Medika
Effendi, L., & Hayati, T. (2007). Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan .
3(1). 39-53
7
8