Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kereta api merupakan kendaraan angkutan massal yang peran dan fungsinya
sangat strategis dalam menunjang sarana umum khususnya transportasi darat.
Keberadaan PT.INKA (Persero) yang menjadi satu-satunya penyedia jasa
pembuatan kereta api mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dalam hal ini
adalah Dinas Perhubungan.
Kualitas dan kelayakan hasil produksi kereta api menjadi tanggung jawab
sepenuhnya PT. INKA (Persero). Hasil produksi kereta api ini sangat dipengaruhi
oleh proses produksi salah satunya ialah proses stress relieving dalam pembuatan
boggie frame kereta. Boggie frame adalah suatu rangka dari sebuah boggie kereta
yang berguna sebagai penumpu dan perangkai antar roda dengan komponen boggie
yang lain seperti : bolster, bearing, center pivot, brake lever, axcel box, pegas primer
dan sekunder. Bagian-bagian dari kereta api yaitu side wall, end wall, roof, under
frame dan boggie. Standarisasi material maupun alat yang dipakai sebagian besar
berdasarkan JIS (Japanese Industrial Standard).
Salah satu bagian dari kereta api ialah boggie. Boggie ialah suatu kontruksi
yang terdiri dari 2 perangkat roda ( whee shet) yang di gabungkan dengan Rangka /
Frame, yang di lengkapi dengan sistem pemegasan, pengeriman dengan atau tanpa
peralatan penggerak, secara keseluruan pendukung rangka dasar Kereta Api. Semua
beban pada kereta dititik beratkan pada boggie, jadi bisa dikatakan boggie
merupakan bagian terpenting dari kereta karena keamanaan kereta berada pada
boggie.
Salah satu bahan yang digunakan dalam kontruksi kereta api di PT. INKA
adalah SS400 yang merupakan baja karbon rendah. Material SS400 sebagian besar
digunakan dalam produksi kereta api terutama pada bagian sidewall, endwall,

1
roof, boggie dan underframe kereta api karena memiliki sifat keuletan yang baik dan
kekuatan yang sedang.
Dengan dilakukannya analisis proses stress relieving dalam pembuatan boggie
frame dapat diketahui apa saja pengaruh dari proses stress relieving itu sendiri
terhadap boggie frame. Dengan analisa ini dapat menjadi tambahan wawasan tentang
perlunya proses stress relieving yang mana selama ini tidak ada kajian khusus tentang
itu,yang mana dilakukannya proses stress relieving hanya menjadi hal yang turun-
temurun tanpa mengetahui tujuan proses stress relieving pada pembuatan boggie
frame.
1.2 Rumusan Masalah
Pemasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini antara lain:
Bagaimana pengaruh adanya proses stress relieving pada pembuatan boggie frame
TB1014 dari bahan SS400 .
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh adanya proses stress relieving pada pembuatan boggie
frame TB1014 dengan bahan SS400.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi mahasiswa:
Sebagai sarana untuk menerapkan teori selama perkuliahan khususnya
yang berkaitan dengan ilmu bahan dan menganalisa pengaruh proses stress
relieving pada pembuatan boggie frame TB1014 dengan material SS400.
2. Manfaat bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan data tambahan
untuk PT.INKA tentang pengaruh proses stress relieving pada pembuatan boggie
frame TB1014.
1.5 Batasan Penelitian
Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu mengembang,maka diberikan
batasan-batasan sebagai berikut:

2
1. Pengambilan data dan pelaksanaan proses stress relieving dilakukan di
PT.INKA-Madiun.
2. Analisa pada tugas akhir ini hanya dikhususkan pada proses stress relieving pada
boggie frame TB1014.
3. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kekerasan, pengujian impak dan
struktur mikro.
4. Material yang digunakan adalah plat SS400.
5. Pengaruh proses stress relieving pada pembuatan boggie frame TB1014.
1.6 Metode Pengambilan Data
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa
metode pengambilan data untuk membantu penulis memperoleh data yang lengkap
dan akurat.Metode-metode tersebut diantaranya:
1. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu metode yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung ke objek penelitian, sehingga diperoleh data yang
aktual dan sesuai dengan tujuan penyusun.
2. Metode Literature
Metode Literature yaitu mempelajari referensi dari berbagai buku cetak
maupun buku elektronik (e-book) sebagai teori penunjang dalam
pembahasan masalah.
3. Metode Wawancara
Pengambilan data dengan cara melakukan wawancara kepada engineers
dan teknisi stress relieving boggie frame kereta api.
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara
mendokumentasikan peralatan yang diamati berupa foto-foto.

3
1.7 Sistematika Penelitan
Laporan tugas akhir ini terdiri atas lima bab yang tersusun secara sistematis.
Dengan masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab. Sistematika penulisan
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I PENDHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori dasar proses stress relieving, analisa
pengaruh stress relieving ada pembutan boggie frame TB1014.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode dan proses yang digunakan untuk
menguji benda kerja hasil proses stress relieving.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis pengaruh proses stress relieving dalam
pembuatan boggie frame TB1014.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dalam proses stress
relieving yang dilakukan hingga laporan jadi dan saran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai