Anda di halaman 1dari 58

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan
terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan yang
tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari
Oris(mulut), Faring(tekak), Esofagus(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus
halus,usus besar, rektum, anus. Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari
Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar
getah usus.

Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang


sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai
perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di
dalam berbagai cairan pencernaan.

Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak
mempunyai pengaruh terhadap jenis lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi sistem pencernaan?


2. Bagaimana fisiologi sistem pencenaan?
3. Bagaimana proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel?
4. Apa saja hormon-hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi makro dan
mikronutrient?
5. Bagaimana keadaan kenyang dan puasa?
6. Apa saja tanda dan gejala kecukupan nutrisi
7. Bagaimana prinsip nutrisi?
8. Apa yang disebut dengan absorpsi?
9. Bagaimana hubungan nutrisi dan peningkatan kesehatan, piramida panduan
makanan, dan apa saja kebutuhan yang dianjurkan setiap hari?
10.Apa saja variabel perkembangan dalam meningkatkan dan mempertahankan
nutrisi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui anatomi sistem pencernaan.


2. Untuk mengetahui fisiologi sistem pencernaan.
3. Untuk mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel.
4. Untuk mengetahui macam-macam hormon yang terkait dengan kebutuhan
nutrisi makro dan mikro nutrient.
5. Untuk mengetahui keadaan kenyang dan puasa.
6. Untuk mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi.
7. Untuk mengetahui prinsip nutrisi
8. Untuk mengetahui pengertian absorpsi.
9. Untuk mengetahui hubungan nutrisi dan peningkatan kesehatan, piramida
panduan makanan, dan kebutuhan yang dianjurkan setiap hari.
10.Untuk mengetahui macam-macam variabel perkembangan dalam
meningkatkan dan mempertahankan nutrisi.

1.4 Sistematika Penulisan

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Pembahasan
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

2.1.1 Fungsi Sistem Pencernaan

2.1.2 Sistem Pencernaan

2.1.3 Susunan Saluran Pencernaan

2.1.4 Kelenjar Pencernaan

2.2 Proses pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel

2.2.1 Nutrisi yang Dibutuhkan Oleh Sel Tubuh

2.2.2 Proses Pengolahan Nutrisi di Dalam Tubuh

2.2.3 Cara Menyalurkan Nutrisi ke Saluran Sel Tubuh

2.3 Hormon yang Terkait dengan Kebutuhan Nutrisi Sel …

2.3.1 Hormon Insulin

2.3.2 Hormon Glukagon

2.3.3 Hormon Pertumbuhan

2.3.4 Hormon Tiroksin

2.3.5 Hormon Kortisol

2.3.6 Hormon Somatostatin

2.3.7 Hormon Epinerfin

2.4 Keadaan Kenyang dan Puasa

2.4.1 Keadaan Kenyang

2.4.2 Keadaan Puasa

2.5 Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi


2.6 Prinsip Nutrisi

2.6.1 Karbohidrat

2.6.2 Protein

2.6.3 Lipid

2.6.4 Air

2.6.5 Vitamin

2.6.6 Mineral

2.7 Absorpsi

2.7.1 Pengertian Absorpsi

2.7.2 Tempat-Tempat Terjadinya Absorpsi Nutrisi

2.8 Nutrisi dan Peningkatan Kesehatan, Piramida Paduan,

Makanan, Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

2.8.1 Piramida Panduan Makanan

2.8.2 Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

2.9 Variabel Perkembangan dan Meningkatkan dan

Mempertahankan Nutrisi

2.9.1 Bayi

2.9.2 Todler dan Persekolahan

2.9.3 Anak Usia Sekolah

2.9.4 Remaja

2.9.5 Dewasa Awal dan Dewasa Tengah


2.9.6 Lansia

BAB III Penutup

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie):
Iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja.
Logos(logi): ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian
Anatomi dan Fisiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan
atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.

2.1.1 Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut :

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.


2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh
gigi.
3. Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

2.1.2 Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

2.1.3 Susunan Saluran Pencernaan

2.1.3.1 Oris (Rongga Mulut)


Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi oleh
beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum),
sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah.
Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut:

 Pencernaan mekanik,
 Pencernaan kimiawi

Fungsi rongga mulut:

1. Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah


2. Untuk berbicara
3. Bila perlu, digunakan untuk bernafas.

2.1.3.1.1 Pipi dan bibir

Pipi adalah daerah berdaging pada wajah di bawah mata dan di antara hidung dan
telinga kiri atau kanan. Pipi membentuk dinding lateral pada mulut manusia dan
menyentuh tulang pipi di bawah mata. Pada hewan, tanda pada daerah pipi,
terutama tepat di bawah mata dapat berfungsi sebagai pembeda penting antara
berbagai spesies.
Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia maupun pada beberapa
binatang. Bibir yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk
asupan makanan dan dalam artikulasi suara dan bicara. Bibir manusia adalah organ
indra sentuhan, dan dapat erotis bila digunakan dalam berciuman dan tindakan-
tindakan lain yang berhubungan dengan hubungan seksual.

Pipi dan bibir mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan
bicara, disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam
diselimuti oleh selaput lendir (mukosa)..

2.1.3.1.2 Gigi

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata.
Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk
melakukan banyak tugasAkar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur
pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp
dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Bagian-bagian gigi : Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di
atas gusi. Terdiri atas:

 Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.


 Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
 Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
 Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
 Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang.
Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
 Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap
melekat pada gusi. Terdiri atas:

ü Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.

ü Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dapat dibedakan menjadi:

 Gigi seri atau Incisivi (I) yang memiliki fungsi untuk menggigit dan
memotong.
 Gigi taring atau Caninus (C) yang memiliki fungsi untuk menyobek.
 Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau Premolar
(P) dan gigi geraham besar atau Molar (M) yang memiliki fungsi
mengunyah dan melumatkan makanan.

Gigi ada dua macam :

 Sulung, Mulai tumbuh pada anak usia anak anak umur 6 – 7 bulan. Lengkap
pada umur 2,5 tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari :
8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8
buah gigi geraham (molare).
 Gigi Tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6 – 18 tahun, jumlahnya 32
buah, terdiri dari : 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens
kaninus) 18 buah gigi geraham (molare)dan 12 buah gigi geraham
(premolare).

2.1.3.1.3 Lidah

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai
indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut
membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam
mulut. Lidah dibagi atas tiga bagian :

 Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk
menutup jalan napas pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan
jangan masukn ke jalan napas.
 Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau
ujung saraf pengecap.
 Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah
kira kira di tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika
sublingual terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat
pula lipatan selaput lender. Pada pertengahan flika sublingual initerdapat
saluran dari grandula parotis, submaksilaris dan glandula sublingualis.

Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla
ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).

Fungsi Lidah :

 Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
 Mencampur makanan dengan ludah
 Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
 Untuk berbicara
 Untuk mengecap manis, asin dan pahit
 Untuk merasakan dingin dan panas

Ada tiga bentuk papilla :

 papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;


 papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf
V di belakang lidah;
 papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

2.1.3.1.4 Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau


amylase dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah :

 Melarutkan makanan secara kimia,


 Melembabkan dan melumasi makanan
 Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
 Zat buangan
 Zat antibakteri dan antibodi

2.1.3.1.4.1 Kelenjar parotis

Terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan
kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam
rongga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva
yang disekresikan sebanyak 25-35 %.

2.1.3.1.4.2 Kelenjar Sublinguinalis

Terletak pada rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni,
bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Saliva yang disekresikan
sebanyak 3-5 %

2.1.3.1.4.3 Kelenjar Submandibularis

Letaknya di bawah selaput lender dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga
mulut atau terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis.
Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Kelenjar ludah
disarafi oleh saraf saraf tak sadar. Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 %

2.1.3.2 Faring (tekak/tenggorokan)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari


bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas
tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung,
dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian
superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma
tinggi dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara
tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media
disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akarvlidah bagian
inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian
depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan
dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus
piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan
menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama
jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah
berkontraksi secara bersamaan.

2.1.3.3 Esofagus (kerongkongan)

Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya


dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring
sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar
: lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot melingkar
sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang
trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui toraks menembus diafragma
masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus
adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung
esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap
refleks isi lambung kedalam esophagus.

2.1.3.4 Gaster (lambung)


Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang
paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas
fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik, terletak di
bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus
uteri. Bagian lambung terdiri dari :

 Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum


kardium dan biasanya penuh berisi gas.
 Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian
bawah kurva tura minor.
 Antrum Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang
tebal membentuk sfingter pylorus.
 Kurvatura Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum
kardiak sampai pylorus.
 Kurvatura Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi
kiri osteum kardiak melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai
pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas
kurvatura mayor sampai ke limpa.
 Osteum Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke
lambung. Pada bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.

Susunan lapisan dari dalam luar terdiri dari :

 Lapisan selaput lender, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan
berlipat lipat yang disebut rugae.
 Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
 Lapisan otot miring (muskulus opliqus).
 Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
 Lapisan jaringan ikat atau serosa (peritoneum).

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat
makanan dan mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rsa
makanan merangsang sekresilambung karena kerja saraf menimbulkan rangsangan
kimiawi yang menyebabkan dinding lambung melepaskan hormon yang disebut
sekresi getah lambung. Getah lambung dihalangi oleh system saaf simpatis yang
dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut. Merupakan
organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas sebelah kiri.

Fungsi dari lambung:


 Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic
lambung dan getah lambung.
 Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk
bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
 Getah cerna lambung yang dihasilkan :

ü Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
peptone)

ü Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat


suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.

ü Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein
dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu)

ü Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang
marangsang sekresi getah lambung.

2.1.3.5 Intestinum minor

Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan makanan
yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan
saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan
yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa [sebelah dalam] lapisan otot
melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang [M.longitudinal] lapisan serosa
[sebelah luar]).

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :

 Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino


 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus

Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili
memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh mukosa dan
submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang,
vili di lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon
jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan .

Absorpsi

Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus
melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran llimfe
disebelah dalam permukaan villi usus. Sebuah vilus berisi lacteal, pembulluh darah
epithelium dan jaringan otot yang di ikat bersam oleh jaringan limfoit selurunya di
liput membrane dasar dan di tutupi oleh epithelium. Karena vili keluar dari dinding
usu maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam
lacteal kemudian berjalan melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh
kapiler darah di vili dan oleh ven porta di bawah ke hati untuk mengalami
beberapa perubahan.

Fungsi usus halus:

 Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui


kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:

 Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.


 Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.

ü lactase mengubah lactase menjadi monosakrida

ü maltose mengubah maltose menjadi monosakarida

ü sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

Usus halus terdiri dari tiga bagian :


2.1.3.5.1 Usus dua belas jari (duodenum)

Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.

Jejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar ±6 m. 2 per 5 bagian atas adalah
(jejunum) dengan panjang ±23m dan ileum dengan panjang 4 sampai 5 m. lekukan
jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.

Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabanng-cabang arteri


dan vena mesentrika superior, pembuluh linfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan
peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum
tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan
sekum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileosekalis. Orifisium
ini di perkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini terdapat katup falvula
sekalis atau valvula baukhahini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam
kolom asendens tidak masuk kembali ke ileum.

2.1.3.5.2 Usus kosong (jejunum)

Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah
atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum
adalah 2,5 m

2.1.3.5.3 Usus penyerapan (ileum)

Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati
3/5 bagian akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.

2.1.3.6 Intestinum Mayor

Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-
lapisan usus besar dari dalam ke luar :

 Selaput lender
 Lapisan otot melingkar
 Lapisan otot memanjang
 Jaringan ikat.

Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi
normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :

1. Menyerap air dari makanan


2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses

Intestinum mayor terdiri dari :

2.1.3.6.1 Sekum

Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung
yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti
cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya
ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium
dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.

2.1.3.6.2 Kolon Asendens

Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah


kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke
kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon
transversum.

2.1.3.6.3 Kolon Transversum

Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens


berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah
kiri terdapaat fleksura lienalis.

2.1.3.6.4 Kolon desendens

Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke
bawah dan fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon
sigmoid.
2.1.3.6.5 Kolon Sigmoid

Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam
rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan
dengan rektum

2.1.3.7 Rektum

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan


yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

2.1.2.8 Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang
merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat
voleh 3 sfingter yaitu :

 Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.


 Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
 Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.

Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang
mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex
defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara
volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.

2.1.4 Kelenjar Pencernaan

2.1.4.1 Hati (Hepar)

Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Berwarna coklat
dan beratnya ± 1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah
nkanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :bPermukaan atas
berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata
dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus. Fisura Longitudinal memisahkan
belahan kanan dan kiri di bagian atas hati. Hati dibagi menjadi 4 belahan, yaitu :

 Lobus kanan
 Lobus kiri
 Lobus kaudataa
 Lobus quadrates

Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena porta.
Arteri hepatica, keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini
mempunyai kejenuhan 95%-100, masuk ke dalam hati akan membentuk jaringan
kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar srbagai vena
hepatica. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior
menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab
beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat
zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya
kira-kira berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang
membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatica dan
saluran nempedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran
porta.

Darah yang berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap
lobulus disalurioleh sebuah pembuluh sinusoid darah ataubkapiler hepatica.
Pembuluh darah halus berjalan diantara lobules hati, disebut vena interlobular.
Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu vena lobuler.
Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena
sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke
dalam vena kava inferior. Empedu dibentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel
hepar melalui kapiler empedu yang halus ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk
glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak atau
lemakmdisimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena
luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga
mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikan suhu
tubuh.

Secara umum, hati mempunyai fungsi:

 Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan
disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarka sesuai dengan pemakaiannya dalam
jaringan.
 Mengubah zat buangan dan zat beracun untuk di ekresi dalam empedu dan
urine.
 Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi nglikogen.
 Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam system
retikuleodoteliun, dialirkan ke empedu.
 Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum,
dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentukurine.
 Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.

Fungsi empedu adalah :

1. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.


2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

2.1.4.2 Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat


endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang
dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan.
Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:

1. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin


berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.
2. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi
membantu tripsin.
3. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
4. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
6. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
7. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan
suasana asam yang berasal dari lambung.

Fungsi Pankreas :

 Fungsi Eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan


elektrolit.
 Fungsi Endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-
pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mengekresikan insulin.
 Fungsi sekresi eksternal, Cairan pancreas dialirkan ke duodenum yang
berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
 Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans
sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.

2.1.4.3 Kantung Empedu

Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot,


letaknya dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir
depanyya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm³. Lapisan empedu terdiri dari
lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa/visceral
disebut juga membrane mukosa.

Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu


berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
Sterkobilin member warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan
membuat warna pada urine yang disebut urobilin.

Bagian-bagian dari kandung empedu :

 Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir
setelah korpus vesika felea.
 Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi
getah empedu.
 Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di
dalamnya berisi getah empedu.
 Dukyus sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu
dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke
duodenum.
 Duktus Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
 Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Fungsi kantung empedu :

 Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.


 Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap
hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc. mSekresi digunakan untuk
mencerna lemak.

Fungsi empedu adalah :

 Mengemulsikan lemak dalam usus halus.


 Mengabsorbsi lemak
 Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

2.1.5 Proses Pencernaan


Atas dan Bawah saluran pencernaan manusia Sistem pencernaan secara
keseluruhan adalah sekitar 9 meter. Dalam manusia dewasa yang sehat proses ini
bisa memakan waktu antara 24 dan 72 jam. Makanan fisiologi pencernaan
bervariasi antara individu dan pada faktor-faktor lain seperti karakteristik makanan
dan porsi makan.

2.1.5.1 Mulut

Pada manusia, pencernaan dimulai di mulut, atau dikenal sebagai “rongga bukal”,
di mana makanan dikunyah . Saliva disekresi dalam jumlah besar (1-1,5 liter / hari)
oleh tiga pasang kelenjar ludah eksokrin (parotid, submandibular, dan ) sublingual
dalam rongga mulut, dan dicampur dengan makanan dikunyah oleh lidah. Air liur
membersihkan rongga mulut, membasahi makanan, dan berisi pencernaan enzim
seperti saliva amilase , yang membantu dalam pemecahan kimia dari polisakarida
seperti pati menjadi disakarida seperti maltosa . Hal ini juga mengandung lendir,
suatu glikoprotein yang membantu melunakkan makanan dan membentuknya
menjadi bolus . Sebuah tambahan enzim, lipase lingual , menghidrolisis rantai
panjang trigliserida menjadi gliserida parsial dan asam lemak bebas.

Menelan mengangkut makanan dikunyah ke dalam kerongkongan , melewati


orofaring dan hipofaring . Mekanisme menelan dikoordinasikan oleh pusat
menelan di medulla oblongata dan pons . Refleks ini diprakarsai oleh reseptor
sentuhan di faring sebagai bolus makanan didorong ke bagian belakang mulut.

2.1.5.2 Faring

Faring adalah bagian dari leher dan tenggorokan yang terletak persis di belakang
rongga mulut dan hidung, dan tengkorak, atau unggul, ke kerongkongan. Ini adalah
bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Karena makanan dan udara
melewati faring, flap jaringan ikat, yang epiglotis menutup atas trakea ketika
makanan ditelan untuk mencegah tersedak atau sesak napas. Orofaring adalah
bagian dari faring di belakang rongga mulut. Hal ini dilapisi dengan epitel
skuamosa berlapis . Nasofaring terletak di belakang rongga hidung dan seperti
bagian hidung dilapisi dengan kolumnar bersilia epitel pseudostratified. Seperti
orofaring atasnya dengan hipofaring ( laryngopharynx ) berfungsi sebagai jalan
untuk makanan dan udara dan dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis. Itu terletak
kalah dengan epiglotis tegak dan meluas ke laring, di mana jalur pernapasan dan
pencernaan menyimpang. Pada saat itu, laryngopharynx tersebut kontinu dengan
kerongkongan. Selama menelan, makanan memiliki “hak jalan”, dan saluran udara
sementara berhenti.

2.1.5.3 Kerongkongan

Kerongkongan adalah tabung otot sempit sekitar 20-30 sentimeter panjang, yang
dimulai pada faring di bagian belakang mulut, melewati diafragma dada , dan
berakhir di lubang jantung dari lambung . Dinding esofagus terdiri dari dua lapisan
otot polos , yang membentuk lapisan kontinyu dari kerongkongan ke usus dan
kontrak perlahan, selama jangka waktu yang lama. Lapisan dalam dari otot sirkuler
diatur dalam serangkaian turun cincin, sedangkan lapisan luar yang diatur
longitudinal. Pada bagian atas kerongkongan, adalah lipatan jaringan disebut
epiglotis yang menutup selama menelan untuk mencegah makanan dari memasuki
trakea (tenggorokan). Makanan dikunyah didorong ke kerongkongan ke lambung
melalui peristaltik kontraksi otot-otot ini. Dibutuhkan hanya sekitar tujuh detik
untuk makanan untuk melewati kerongkongan dan sekarang pencernaan
berlangsung.

2.1.5.4 Perut

Perut adalah, kecil ‘J’berbentuk kantong dengan dinding terbuat dari tebal, dpt
dilembungkan otot , yang menyimpan dan membantu memecah makanan.
Makanan direduksi menjadi partikel yang sangat kecil lebih mungkin untuk
sepenuhnya dicerna dalam usus kecil, dan berputar lambung memiliki efek
membantu fisik pembongkaran dimulai di mulut. Ruminansia, yang mampu
mencerna bahan berserat (terutama selulosa ), gunakan kedepan-perut dan diulang
mengunyah untuk lebih pembongkaran tersebut. Kelinci dan beberapa hewan lain
melewati beberapa materi melalui sistem pencernaan mereka seluruh dua kali.
Sebagian besar burung menelan batu-batu kecil untuk membantu dalam
pengolahan mekanik di tembolok.

Makanan memasuki perut melalui lubang jantung di mana itu lebih dipecah dan
dicampur dengan asam lambung , pepsin dan enzim pencernaan untuk memecah
protein. Enzim dalam perut juga memiliki kondisi optimum, yang berarti bahwa
mereka bekerja pada pH tertentu dan suhu yang lebih baik daripada yang lain.
Asam sendiri tidak memecah molekul makanan, melainkan memberikan pH
optimum untuk reaksi enzim pepsin dan membunuh banyak mikroorganisme yang
tertelan dengan makanan. Hal ini juga dapat mengubah sifat protein. Ini adalah
proses mengurangi obligasi polipeptida dan mengganggu jembatan garam, yang
pada gilirannya menyebabkan hilangnya sekunder, struktur protein tersier, atau
kuaterner. Para sel parietal lambung juga mengeluarkan sebuah glikoprotein yang
disebut faktor intrinsik , yang memungkinkan penyerapan vitamin B-12 . Lendir
sel-sel leher yang hadir dalam kelenjar lambung perut. Mereka mengeluarkan
lendir , yang bersama dengan jus lambung memainkan peran penting dalam
pelumasan dan perlindungan dari epitel mukosa dari kritik pedas oleh sangat
terkonsentrasi asam klorida . Molekul kecil lainnya seperti alkohol yang diserap
dalam perut, melewati membran lambung dan memasuki sistem peredaran darah
secara langsung. Makanan di perut dalam bentuk semi-cair, yang setelah selesai
dikenal sebagai air perut yg menghancurkan makanan. Setelah konsumsi makanan,
pencernaan “tonik” dan peristaltik kontraksi dimulai, yang membantu memecah
makanan dan memindahkannya seterusnya. [16] Ketika air perut yg menghancurkan
makanan mencapai pembukaan ke duodenum dikenal sebagai pilorus , kontraksi
“menyemprotkan” makanan kembali ke perut melalui proses yang disebut
retropulsion, yang memberikan gaya tambahan dan lebih grinds ke makanan
menjadi partikel yang lebih kecil. [16] pengosongan lambung adalah pelepasan
makanan dari lambung ke duodenum, proses ini dikontrol dengan cairan
dikosongkan jauh lebih cepat dibandingkan padatan. [16] pengosongan lambung
telah menarik minat medis sebagai pengosongan lambung yang cepat terkait
dengan obesitas dan sindrom pengosongan lambung tertunda dikaitkan dengan
diabetes mellitus, penuaan, dan gastroesophageal reflux.

Bagian melintang dari saluran pencernaan mengungkapkan empat (atau lima, lihat
keterangan di bawah mukosa) yang berbeda dan berkembang dengan baik di dalam
lapisan perut:

 Serosa membran , lapisan tipis sel mesothelial yang dinding terluar dari
perut.
 Muscular mantel , lapisan dikembangkan dengan baik otot yang digunakan
untuk mencampur makanan yang ditelan, terdiri dari tiga set berjalan dalam
tiga keberpihakan yang berbeda. Lapisan terluar berjalan sejajar dengan
sumbu vertikal perut (dari atas ke bawah), tengah adalah konsentris dengan
sumbu (horizontal mengelilingi rongga perut) dan lapisan terdalam miring,
yang bertanggung jawab untuk mencampur dan mogok makanan yang
ditelan, berjalan diagonal terhadap sumbu longitudinal. Lapisan batin adalah
unik untuk perut, semua bagian lain dari saluran pencernaan hanya memiliki
dua lapisan pertama.
 Submucosa , terdiri dari jaringan ikat yang menghubungkan lapisan otot
dalam pada mukosa dan berisi saraf , darah dan pembuluh getah bening .
 Mukosa adalah lapisan terdalam ekstensif dilipat. Hal ini dapat dibagi ke
dalam epitel , lamina propria , dan mukosa muskularis , meskipun beberapa
mempertimbangkan mukosa muskularis terluar menjadi lapisan yang
berbeda, karena berkembang dari mesoderm daripada endoderm (sehingga
total lima lapisan). Epitel dan lamina dipenuhi dengan jaringan ikat dan
tertutup kelenjar lambung yang mungkin sederhana atau bercabang tubular,
dan mengeluarkan lendir , asam klorida , pepsinogen dan rennin . Lendir
melumasi makanan dan juga mencegah asam klorida dari bertindak di
dinding perut.

2.1.5.5 Fase sekresi lambung

 Fase cephalic – fase ini terjadi sebelum makanan masuk perut dan
melibatkan persiapan tubuh untuk makan dan pencernaan. Penglihatan dan
berpikir merangsang korteks serebral . Rasa dan bau stimulus dikirim ke
hipotalamus dan medulla oblongata . Setelah ini disalurkan melalui saraf
vagus dan pelepasan asetilkolin. Sekresi lambung pada fase ini meningkat
menjadi 40% dari tarif maksimum. Keasaman di perut tidak buffered oleh
makanan pada saat ini dan dengan demikian bertindak untuk menghambat
parietal (secretes acid) dan G cell (secretes gastrin) aktivitas melalui sel D
sekresi somatostatin
 Fase Lambung – Fase ini membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam. Hal ini
dirangsang oleh distensi perut, adanya makanan di lambung dan penurunan
pH . Distensi mengaktifkan refleks panjang dan myenteric. Ini mengaktifkan
pelepasan asetilkolin , yang merangsang pelepasan lebih jus lambung .
Sebagai protein memasuki perut, ia mengikat hidrogen ion, yang
meningkatkan pH dari lambung . Penghambatan gastrin dan asam lambung
sekresi diangkat. Hal ini memicu G sel untuk melepaskan gastrin , yang pada
gilirannya merangsang sel parietal untuk mengeluarkan asam lambung.
Asam lambung adalah sekitar 0,5% asam klorida (HCl), yang menurunkan
pH sampai pH yang diinginkan dari 1-3. Rilis asam juga dipicu oleh
asetilkolin dan histamin .
 Fase usus – Fase ini memiliki 2 bagian, yang rangsang dan penghambatan
tersebut. Makanan yang dicerna sebagian mengisi duodenum . Hal ini
memicu gastrin usus akan dirilis. Enterogastric refleks menghambat inti
vagal, mengaktifkan serat simpatis menyebabkan sphincter pyloric untuk
mengencangkan untuk mencegah lebih banyak makanan masuk, dan
menghambat refleks local

2.1.5.6 Usus Kecil


Setelah diproses di perut, makanan akan diteruskan ke usus kecil melalui sfingter
pilorus . Mayoritas pencernaan dan penyerapan terjadi di sini setelah susu air perut
yg menghancurkan makanan memasuki duodenum . Di sini selanjutnya dicampur
dengan tiga cairan yang berbeda:

 Empedu , yang emulsifies lemak untuk memungkinkan penyerapan,


menetralkan air perut yg menghancurkan makanan dan digunakan untuk
mengeluarkan produk sampah seperti Bilin dan asam empedu . Empedu
diproduksi oleh hati dan kemudian disimpan dalam kantong empedu di mana
ia akan dilepaskan ke usus kecil melalui saluran empedu . Empedu di
kandung empedu jauh lebih terkonsentrasi.
 Pankreas jus yang dibuat oleh pankreas , yang mengeluarkan enzim seperti
amilase pankreas , lipase pankreas , dan tripsinogen (bentuk tidak aktif dari
protease ).
 Usus jus disekresikan oleh kelenjar usus di usus kecil . Ini berisi enzim
seperti enteropeptidase , erepsin , tripsin , chymotrypsin , maltase , laktase ,
dan sukrase (semua tiga di antaranya proses hanya gula ).

Tingkat pH meningkat di usus kecil karena semua tiga cairan yang basa .
Lingkungan yang lebih mendasar menyebabkan enzim lebih bermanfaat untuk
mengaktifkan dan mulai untuk membantu dalam pemecahan molekul seperti
gelembung-gelembung lemak . Kecil, jari-seperti struktur yang disebut vili , dan
mereka sel epitel ditutupi dengan berbagai mikrovili meningkatkan penyerapan
nutrisi dengan meningkatkan luas permukaan dari usus dan kecepatan di mana
meningkatkan nutrisi diserap. Darah yang mengandung nutrisi yang diserap
dilakukan jauh dari usus kecil melalui pembuluh darah portal dan pergi ke hati
untuk menyaring, penghapusan racun, dan pengolahan nutrisi.

Usus kecil dan sisanya dari saluran pencernaan mengalami peristaltik untuk
mengangkut makanan dari lambung ke rektum dan memungkinkan makanan untuk
dicampur dengan jus pencernaan dan diserap. Otot-otot melingkar dan otot
longitudinal otot antagonis , dengan satu kontrak seperti yang lain berelaksasi.
Ketika kontrak otot melingkar, yang lumen menjadi lebih sempit dan lebih lama
dan makanan diperas dan didorong ke depan. Ketika kontrak otot memanjang, otot-
otot melingkar bersantai dan usus berdilatasi menjadi lebih luas dan lebih pendek
untuk memungkinkan makanan masuk.

2.1.5.7 Usus Besar


Setelah makanan telah melewati usus kecil, makanan memasuki usus besar . Di
dalamnya, pencernaan dipertahankan cukup lama untuk memungkinkan fermentasi
karena aksi bakteri usus, yang memecah beberapa zat yang tetap setelah
pengolahan dalam usus kecil, beberapa produk pemecahan diserap. Pada manusia,
ini termasuk sakarida paling kompleks (paling banyak tiga disakarida yang dicerna
pada manusia). Selain itu, dalam banyak vertebrata, usus besar menyerap kembali
cairan, dalam beberapa, dengan gaya hidup padang pasir, reabsorbtion ini membuat
kelangsungan mungkin. Secara umum, usus besar kurang kuat dalam kegiatan
serap. Ini menghasilkan sacculation, memperbaharui sel-sel epitel, dan
menyediakan lendir pelindung dan kekebalan mukosa. Pada manusia, usus besar
kira-kira 1,5 meter panjang, dengan tiga bagian: sekum di persimpangan dengan
usus kecil , yang usus , dan rektum . The usus itu sendiri memiliki empat bagian:
usus menaik , yang kolon melintang , pada kolon desendens , dan kolon sigmoid .
Usus besar menyerap air dari air perut yg menghancurkan makanan dan toko
kotoran sampai dapat egested . Produk makanan yang tidak bisa pergi melalui vili ,
seperti selulosa ( dietary fiber ), yang dicampur dengan produk limbah lainnya dari
tubuh dan menjadi keras dan terkonsentrasi kotoran . Kotoran disimpan dalam
rektum untuk jangka waktu tertentu dan kemudian tinja disimpan dihilangkan dari
tubuh karena kontraksi dan relaksasi melalui anus . Keluarnya bahan limbah diatur
oleh sfingter anal .

2.1.5.8 Defekasi

Pergerakan masa mendorong feses masuk ke dalam rectum sehingga secara normal
timbul keinginan untuk defekasi termasuk reflex kontraksinrektum dan refleksi
Sfingter anus. Refleks defekasi bila feses masuk nrektum maka, peregangan
dinding rectum mengakibatkan sinyal sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus
mesenterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic dalam kolon desendens.,
sigmoid, dan rectum yang mendorong feses ke anus.

2.2 PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL

2.2.5 Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh

Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup
sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan
fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

2.2.1.1 Karbohidrat
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O). Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan
hewan. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah
larut dalam air mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Nilai
energi karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan gugus penyusun gulanya
dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi
karbohidrat adalah:

1. Sebagai sumber energi utama.

1. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak

sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.

3. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam

pewarisan sifat.

1. Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.

2.2.1.2 Lemak

Lemak merupakan senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan nitrogen
(N). Lemak diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Fungsi
lemak bagi tubuh adalah

1. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.

2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.

3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.

4. Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan

9,3 kkal.

5. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

6. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk

sterol)
7. Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam

hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).

2.2.1.3 Protein

Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang juga mengandung unsur fosfor dan
belerang. Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang
dibedakan menjadi tiga golongan (menurut Dr. Rose) yaitu: asam amino esensial,
semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubu adalah:

1. Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan

dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

2. Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.

3. Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.

4. Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama (karbohidrat dan

lemak) tidak mencukupi.

2.2.1.4 Vitamin

Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B
dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi
vitamin bagi tubuh adalah:

1. Memperlancar metabolisme tubuh.


2. Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.

2.2.1.5 Mineral

Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun secara golongan
antar unsur) adalah:

1. Zat kapur (Ca), berfungsi membantu proses penggumpalan darah,

mempengaruhi penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk


matriks tulang.
1. Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat

keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.

1. Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk

mengikat oksigen dalam eritrosit.

1. Flour, berfungsi menguatkan gigi.


2. Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam

cairan intraseluler, komponen penting dalam transmisi impuls syaraf dan

kontraksi otot.

1. Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot,

natrium sebagai buffer.

7. Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.

2.2.1.6 Air

Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan
pelarut dalam metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Air yang
dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu
lingkungan. Di dalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:

1. Melarutkan senyawa lain.


2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh.

2.2.2 Proses Pengolahan Nutrisi di Dalam Tubuh

Zat makanan atau nutrisi yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan
makanan yang terdiri atas rongga oral, faring, esofagus, lambung, usus halus,
pankreas, hati dan kandung empedu, usus besar, rectum, dan anus.

Ketika makanan masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan
bantuan gigi, lidah dan kelenjar saliva. Setelah makanan tersebut lunak maka akan
ditelan menuju faring dan esofagus. Setelah melalui gerakan peristaltis esofagus,
makanan masuk ke lambung akan diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan.
Kemudian setelah melalui proses pencernaan di lambung, makanan akan masuk ke
usus halus dan diproses lagi dengan bantuan enzin dan hormon, dan di absorbsi
oleh usus halus. Makanan yang telah diproses di usus halus akan diseleksi oleh
pankreas, hati dan kandung empedu. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
disalurkan ke seluruh sel sedangkan makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk
ke usus besar kemudian dikeluarkan melalui anus.

2.2.3 Cara Menyalurkan Nutrisi ke Seluruh Sel Tubuh

Makanan atau nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut
oleh sistem sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa
nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa
membawa produk akhir metabolik keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem
organ.

Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah
melalui pembuluh darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa
darah menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.

Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler
kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.

2.3 HORMON – HORMON yang TERKAIT dengan KEBUTUHAN


NUTRISI SEL

2.3.1 Hormon Insuin

2.3.1.1 Pengertian

Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan
lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak
untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan
otot.

Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai sumber energi dengan


menghambat pelepasan glukagon. Dengan pengecualian dari diabetes mellitus dan
sindrom gangguan metabolisme Metabolik, insulin diberikan dalam tubuh dalam
proporsi konstan untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari darah, yang
sebaliknya akan menjadi racun. Ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat
tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi melalui
glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi
glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat
adalahekanisme metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai
sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-
sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik lain di seluruh tubuh.

2.3.1.2 Fungsi

Fungsi insulin yang mengikat :

 Aktivitas hormone

2.3.2 Hormon Glukagon

2.3.2.1 Pengertian

Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan


kadar glukosa darah.

Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti
polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki
reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati
mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan
mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis.
Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk
mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan
glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk
glukoneogenesis.

2.3.2.2 Fungsi

Fungsi molekul reseptor yang mengikat :

 Aktivitas hormone glukagon reseptor yang mengikat


Komponen seluler

2.3.3 Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )

2.3.2.1 Pengertian

Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang


pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang
disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral
kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon
pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin
merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA
rekombinan.

2.3.2.2 Fungsi

Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk


mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan
dewasa.

2.3.4 Hormon Tiroksin

2.3.4.1 Pengertian

Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong
sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur
metabolisme tubuh.

Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika
tingkat tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak
yang mengatur fungsi tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini
merangsang kelenjar pituitary untuk menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin
adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan kelenjar
tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus melepaskan
hormon yang menghambat produksi TSH.

2.3.4.2 Fungsi

Fungsi hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam


tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.

2.3.5 Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )

2.3.5.1 Pengertian

Kortisol adalah hormone steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi


oleh kelenjar adrenal.Hal in I dirilis dalam respo terhadap stress dan tingkat rendah
glukokortikoid darah.
2.3.5.2 Fungsi

Fungsi utama dalam tubuh :

 Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis


 Menekan sistem kekebalan tubuh
 Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat

2.3.6 Hormon Somatostatin

2.3.6.1 Pengetian

Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh,
termasuk hipotalamus. Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan
dalam menanggapi peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti
konsentrasi glukosa darah rendah.

2.3.7 Hormon Epinefrin / Norepinefrin

2.3.7.1 Pengertian

Norepinefrin (INN) (disingkat norepi atau NE) adalah nama AS untuk noradrenalin
(BAN) (disingkat NA atau NAD), sebuah katekolamin dengan peran ganda
termasuk sebagai hormon dan neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan,
atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin digambarkan sebagai noradrenergik.
Noradrenalin istilah (dari bahasa Latin) dan norepinefrin (berasal dari bahasa
Yunani) yang dipertukarkan, dengan noradrenalin menjadi nama umum di
sebagian besar dunia.

2.3.7.2 Fungsi

 sebagai neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang


mempengaruhi jantung. Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik
meningkatkan laju kontraksi
 Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti
amigdala, di mana perhatian dan tanggapan dikendalikan
 Ketika norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan
darah dengan meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-
adrenergik reseptor aktivasi, hal ini menyebabkan refleks kompensasi yang
mengakibatkan penurunan denyut jantung
2.4 KEADAAN KENYANG dan PUASA

2.4.1 Keadaan Kenyang

Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudia
dicerna dan di serap. Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang
menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot
bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode dari permulaan
absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan
absorptive.

2.4.2 Keadaan Puasa

Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam
setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring
dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar
oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin. Namun,
apabila kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di
kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif. Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :

1. Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh


kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2. Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri
setelah di gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
3. Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari
kelebihan makanan tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit
tersebut.
4. Melatih kemamapuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih
sabar dan memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi
berbagai tekanan dalam kehidupan.

2.5 Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :

1. Penampilan umum

Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah
responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.

1. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai
lurus. Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung
dan punggung bungkuk.

1. Otot

Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot
berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.

Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah

penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.

1. Kontrol system saraf

Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau
kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis.

Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas,
bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.

1. Fungsi kardiovaskuler

Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.

Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan
tekanan darah meningkat.

1. Vitalitas umum

Tanda : bertenaga, penampilan kuat

Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek

1. Rambut

Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan
kasar,

mudah rontok.
1. Kulit

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna
baik.

Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.

1. Wajah dan leher

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.

Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit
gelap

di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.

1. Bibir

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah
atau bengkak).

Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.

1. Gusi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau
berdarah.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.

1. Lidah

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.

1. Gigi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.

1. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan,


kering.

1. Kuku

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.

1. Kaki atau tungkai

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.

Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

2.6 Prinsip Nutrisi

Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk menyediakan


energi untuk fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu
tubuh, dan untuk menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan,
penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi
biokimia dalam sel tubuh. Proses metabolik dapat menjadi anabolik (membangun)
atau katabolik (merusak). Makanan dimakan, dicerna, dan diserap untuk
menghasilkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini.

Kebutuhan energi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan energi


seseorang ketika istirahat disebut laju metabolisme basal (basal metabolic rate,
BMR) adalah energi yang diperlukan pada tingkat terendah fungsi selular.
Persamaan umumnya digunakan untuk memperkirakan penggunaan energi basal
(basal energy expenditure, BEE) pada orang dewasa dan anak yang berusia lebih
dari 6 tahun. Sejumlah faktor, seperti aktivitas, penyakit, cedera, demam, infeksi,
pemasukan makanan, dan kelaparan, dapat mengakibatkan BEE. Kebutuhan energi
untuk anak yang berusia di bawah enam tahun dihitung berdasarkan berat badan
dan usia. Kebutuhan energi juga dapat diperkirakan dengan mengukur konsumsi
oksigen dan produksi karbon dioksida dengan mngukur konsumsi oksigen dan
produksi karbondioksida dengan alat-alat pedati pengukuran metabolisme.

Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada
makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika pemasukan kalori
gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan kehilangan berat
badan.

Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori
zat makanan adalah air,karbohidrat,protein,lemak,vitamin,dan mineral.Kebutuhan
energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat,protein,dan lemak.Air adalah
komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat
makanan.Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk
proses metabolisme dan keseimbangan asam basa.

Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi


nutrien penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien
tinggi,seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, menyediakan sejumlah besar nutrien
yang berhubungan dengan kalori.Makanan dengan kepadatan nutrien
rendah,seperti gula dan alkohol,tinggi kalorinya tapi tapi berzat gizi rendah.

2.6.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat
menghasilkan 4 kilokalori (kkal).Karbohidrat diperoleh terutama dari
tumbuhan,kecuali laktosa (gula susu).Karbohidrat diklasifikan menurut unit gula
atau sakarida.Monosakarida,seperti glukosa (dektrosa) atau fruktosa tidak dapat
dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar.Disakarida seperti sukrosa,laktosa,dan
maltosa dibentuk dari monosakarida dan air.Polisakarida seperti glikogen dibentuk
dari banyak unit gula.Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk
beragam tingkatan.

Biji yang tertutup oleh dinding sel.Ketika zat tepung dimasak,biji membengkak
dan mengeluarkan dinding sesulosa.Makanan zat tepung yang mentah seperti
kentang,lebih sulit untuk dicerna dibanding makana yang sama setelah dimasak
karena yang membebaskan biji dari selulosa akan memungkinkan kontak lebih
banyak denagn enzim pencernaan dan pencernaan yang lebih lengkap.pencernaan
zat tepung terdiri dari beberapa langkah (Gbr.41-1).Dekstrin diproduksi komersial
dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan mencerna makanan seperti
makanan bayi,sereal,dan roti bakar.

Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim
yang dapat memecahkan polisakarida. Namun demikian,polisakarida memiliki
peranan dalam nutrisi manusia karena menambahkan serat untuk diet.Serat
mendapat perhatian sebagai faktor diet dan penyembuhan penyakit dan dalam
pencegahan diare selama pemberian makan melalui selang. Serat diklasifikasi
sebagai sesuatu yang tidak dapat dilarutkan karena tidak dicerna termasuk selulosa
dan lignin.Serat yang larut termasuk hemiselulose,pektin.gum dan
getah.Rekomendasi american cancer society sekarang termasuk peningkatan serta
dalam diet (American cancer society,1993).

Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk
glikogen. Glikogen,yang disintetis dari glukosa,menyediakan energi selama
periode puasa yang singkat.Kelebihan kalori karbohidrat disimpan sebagai
lemak.Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama:

1.Katabolisme glikogen menjadi glukosa,karbondioksida dan air(glikogenolisis).

2.Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis).

3.Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi


(glukomeogenesis)

Rentang asupan karbohidrat dalam diet yang direkomendasi adalah 50% -60% dari
total kalori, lebih disukai dalam bentuk karbohidrat yang kompleks,seperti roti dari
biji penuh dan sereal. Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar untuk
otak, otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit, dan medula renal.

2.6.2 Protein

Meskipun protein memberikan sumber energi (4 kkal / g), juga penting untuk
mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan
perbaikan. Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino
essensial adalah yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam
diet. Asam amino lain dapat disintesis dan klasifikasikan sebagai non essensial.
Asam amino dapat digabungkan bersama membentuk tripeptida dan oligopeptida.
Albumin dan Insulin merupakan protein sederhana karena hanya mengandung
asam amino atau derivatif nya. Kombinasi dari protein sederhana dengan substansi
non protein yang menghasilkan protein kompleks, seperti lipoprotein, dibentuk
oleh kombinasi lemak dan protein sederhana.

Asam amino dianabolisasi (dikombinasi dan diubah) menjadi jaringan, hormon,


dan enzim. Asam amino juga dapat di ubah menjadi lemak dan disimpan sebagai
jaringan adiposa atau dikatabolisasi (dipecahkan) menjadi energi melalui
glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino assensial dalam kuantitas yang
cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan kesimbangan
nitrogen. Protein yang lengkap juga ditunjuk sebagai protein yang bernilai biologos
tinggi. Contoh makanan yang mengandung protein yang lengkap atau bernilai
biologis tinggi adalah daging, hewan ternak, susu dan telur. Contoh makanan yang
mengandung protein yang tidak lengkap adalah sereal,polong-
polongan(kacang,buncis),sayur-sayuran. Kombinasi dai satu protein yg tidak
lengkap dengan protein lain yg tidak lengkap(yang terdiri dari kehilangan asam
amino atau peningkatan jumlah asam amino) menyediakan asam amino esensial
untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan nitrogen.
Protein yang tidak lengkap dapat juga di buat menjadi lengkap dengan
penambahan sintetik asam amino. Penambahan sintetik lisin untuk gandum adalah
sebuah contoh dari penambahan asam amino.

Protein terdiri dari 16% nitrogen da merupakan sumber nitrogen satu- satunya.
Tubuh berada dalam keseimbangan nitrogen ketika asupan dan haluaran nitrogen
adalah sama. Ketika asapan nitrogen melebihi haluaran,maka tubuh dalam
keseimbangan nitrogen positif, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,hamil normal
dan penyembuhan luka. Nitrogen disimpa oleh tubuh digunakan untuk
pembangunan,perbaikan dan penempatan kembali jaringan tubuh. Keseimbangan
nitogen negatif terjadi ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen di banding dari
yang diperoleh. Peningkatan kehilangan nitrogen akibat destruksi jaringan tubuh
atau kehilangan nitrogen mengandung cairan tubuh. Keseimbngan nitrogen negatif
dapat terjadi apabila dalam keadaan infeksi,luka bakar,demam,kelaparan dan
cidera.

Protein dapat digunakan untuk menyediakan energi, tetapi karena peranan protein
esensial dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan, kalori yang cukup
harus disediakan dalam diet dari sumber nonprotein. Protein dihemat sebagai
sumber energi ketika ada karbohidrat yang cukup dalam diet untuk memenuhi
kebutuhan energi tubuh. Kemudian protein dapat digunakan dalam keseimbangan
nitrogen dan pembangun jaringan. Protein yang diperlukan sehari-hari yang
diperbolehkan untuk orang dewasa. Tambahkan protein diperlukan selama
kehamilan dan laktasi (Food and Nutrition Board, 1989).

2.6.3 Lipid

Lipid (lemak) merupakan nutrien padat yang paling berkalori dan


menyediakan 9
Kkal/gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang
cair pada suhu ruangan. Lipid tersususn dari karbon, hidrogen, dan oksigen, tapi
propersi setiap elemen berbeda dari karbohidrat.

Lipid dasar disusun dari Trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi
dalam darah dan dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada Gliserol. Asam
lemak disusun dari rantai atom karbon dan atom hidrogen dengan kelompok asam
pada satu ujung rantai dan kelompok metil pada ujung lain. Proses selama asam
lemak disintesis disebut Lipogenesis. Asam lemak dapat jenuh, dimana tiap karbon
dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat, atau tidak jenuh. Dimana
sejumlah atom melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda. Asam lemak tidak
jenuh tunggal memiliki dua atau lebih ikatan ganda, sedangkan Asam lemak tidak
jenuh ganda memiliki 2 ikatan ganda karbon atau lebih. Beraga tipe asam lemak
memiliki kepentingan untuk kesehatan dan timbulnya penyakit dan telah
disebutkan dalam petunjuk diet.

Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh, merupakan satu-satunya asam lemak
esensial pada manusia. Asam linolenat dan asam arakidonat, juga asam lemak tidak
jenuh adalah penting untuk proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuh
apabila tersedia asam linoleat. Kebanyakan lemak hewan memiliki proporsi asam
lemak jenuh yang tinggi, sedangkan lemak sayuran memiliki jumlah yang tinggi
akan asam lemak tidak jenuh dan tidak jenuh majemuk.

Lemak merupakan bentuk penghasil energi tubuh yang utama. Monogliserida dari
porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dengan proses
glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat
mengoksidasi asam lemak dari energi.

Metabolisme dari 1 g hasil lipid lebih dari dua kali energi yang diberikan oleh
karbohidrat atau protein. Lipid secara khas mempertanggungjawabkan 35% sampai
45% duet orang amerika. Pedoman diet terbaru dibentuk oleh sejumlah organisasi
kesehatan merekomendasi diet yang mengandung tidak lebih dari 30% total kalori
sebagai lemak, dan rendah untuk lemak jenuh dan kolesterol (American Cancer
Society, 1993; U.S. Derpartment of Health and Human Services, 1990). Diet tinggi
lemak dan kolesterol telah dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dan
beberapa tipe kanker. Bagaimanapun, lemak memiliki peranan penting pada nutrisi
manusia dan asupan dibawah 10% dalam diet mengarah kepada defisiensi.

2.6.4 Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dariseluruh berat badan.
Presentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada orang
gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada jaringan lain kecuali darah. Bayi
memiliki presentasi garis besar dari total berat badan untuk air, dan orang tua
mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak
lebih dari beberapa jam dipadang pasir atau beberapa hari di lignkungan yang
sangat terlindungi. Rentang kebutuhan cairan sehari-hari untuk umur 3 hari hingga
dewasa.

Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi
kadar air, seperti buah-buahan segar dan sayuran, dan air yang diproduksi selama
oksidasi makanan. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari semua sumber
sama dengan haluaran cairan melalui eliminasi, respirasi dan berkeringat. Orang
sakit terdapat peningkatan kebutuhan cairan (misal, dengan demam atau cairan
gastrointestinal). Orang sakit memiliki penurunan kemampuan untuk
mengeluarkan cairan (misal, pada penyakit kardiopulmonal atau renal), yang
mengarah pada kebutuhan restriksi asupan cairan.

2.6.5 Vitamin

Vitamin merupkan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang
esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak a pu mensintesis vitamin dalan
jumlah yang dibutuhkan dan bertantung pada asupan diet.

Walaupun vitamin terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh proses,


penyimpanan, persiapan. Kandungan vitamin tertinggi biasanya terdapat pada
makan segar yang digunakan dengan cepat setelah terpapar panas, udara dan air
yang minimal. Vitamin diklasifikasikan sebagai yang larut air dan lemak.

2.6.5.1 Vitamin Larut Air

Vitamin larut air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks, yang terdiri dari 8
vitamin. Vitamin yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan harus
tersedia sebagai asupan makanan setiap hari. Hipervitaminosis, adalah kondisi
yang disebab kan oleh asupan vitamin yang berlebihan, jarang terjadi pada vitamin
yang larut air. Kendati demikian,dosis besar vitamin C dan piridoksin (B6)
mengarah kepada toksisitas. Vitamin adalah zat kimia yang digunakan sebagai
katalist dalam reaksi biokimia. Ketika terdapat kecukupan vitamin khusus untuk
memenuhi kebutuhan katalitik, sisa dari penyediaan vitamin bertindak sebagai
kimia bebas dan menjadi toksis untuk tubuh.
2.6.5.2 Vitamin Larut Lemak

Vitamin larut lemak – A,D,E,K disimpan dalam tubuh. Dengan pengen

pengeculian pada vitamin D, yang di sediakan melaui asupan diet. Toksisitas


untuk beberapa vitamin yang larut lemak telah diketahui selama bertahun-tahun.
Toksisitas dapat dihasilakan dari dosis besar (yang disengaja atau tidak disengaja)
dari vitamin sintetik, jumlah berlebihan pada makanan yang diperkaya,dan diet
yang mencakup banyak nya asupan minyak hati ikan.

2.6.6 Mineral

Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan
sehari-hari adalah 100 mg atau lebih dan elemen renik ketika berkurang dari 100
mg yang diperlukan setiap hari.

2.7 Absorpsi

2.7.1 Pengertian Absorpsi

Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan yang ada untuk absorpsi. Nutrien diabsorpsi oleh difusi pasif dan
osmosis, transpor aktif, dan pinositosis. Isi dalam intestin bergerak dengan kerja
peristaltik ke usus besar. Absorpsi air merupakan fungsi utama kolon. Kira-kira 1
hingga 2 liter air diabsorpsi dari cairan ileal setiap hari. Selain air, elekterolit dan
mineral juga diabsorpsi, dan bakteri dalam kolon mensintesis vitamin K dan
bebrapa vitamin B kompleks. Pada akhirnya, feses di bentuk dalam kolon untuk
eleminasi. Ketika motilitas intestinal meningkat, seperti pada diar, tubuh
kehilangan nutrien dan air yang bergerak melalui usus kecil terllu cepat untuk
keseluruhan absorpsi.

2.7.1.1 Metabolisme

Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air,yang ditransportasikan melalui


sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme
nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat,
protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kima dan
mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan jaringan.
Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimia diproduksi oleh metabolisme
diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan
energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme
produksi panas melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi
listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi panas. Semua bentuk
energi ini berasal dari metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

Dua tipe dasar netabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme


merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis
nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan substansi yang lebih sederhana.
Walaupun katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut
memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang
tersimpan.

2.7.1.2 Penyimpanan

Beberapa, tapi tidak semua, nutrien yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di
hati dan jaringan otot, dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan
energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrien yang dimakan, maka energi
yang disimpan. Sebaliknya, energi yang tidak digunakan harus disimpan, terutama
lemak.

2.7.2 Tempat – tempat absorpsi nutrisi :

1. Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi
dan klorida diusus halus bagian atas
1. Monosakarida, asam amino, dan zat lain
2. Garam empedu, vit B12 dan natrium
1. Air, hidrogen, natrium

2.8 Nutrisi dan Peningkatan Kesehatan, Piramida Panduan Makanan,


Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

Sekarang terdapat peningkatan ketertarikan dalam peranan nutrisi dalam


peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ketertarikan ini telah mengarah
kepada studi tentangn hubungan antara nutrisi dan kejadian penyakit akut maupun
kronis. Peneliti, akhir-akhir ini sedang menyelidiki kaitan antara nutrisi dan
sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit kanker dan jantung koroner.
Kegunaan nutrien yang spesifik untuk mengatur respons imun dan respons trauma
dan penyakit adalah bidang studi baru, sekarang diberi julukan terapi nutriceutical
(Zaloga, 1994). Pedoman diet sekarang berdasarkan pada bukti ilmiah yang ada,
perencanaan makan untuk menyediakan diet cukup bernutrisi, dan tingkat asupan
nutrien yang spesifik untuk memelihara kesehatan.

2.8.1 Piramida Panduan Makanan

Empat kelompok makanan dasar yang pertama kali dikenalkan Departemen


Pertanian Amerika pada akhir tahun 1950-an. Kelompok makanan yang digunakan
untuk memberikan pendidikan nutrisi dan perencanaan makan. Pada tahun 1992,
organisasi kesehatan Amerika Serikat dan Kanada mengembangkan penuntun
makanan yang dirancang untuk model diet sehari-hari. Rencana dasar ini
memberikan rentang diet dari 1600 sampai 1800 kkal/hari. Makanan tambahan
untuk diluar waktu makan dan memenuhi kebutuhan energi dapat diseleksi dari
cereal yang diperkaya, karbohidrat kompleks dan tambahan padi-padian.

2.8.2 Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

The committee on detary allowances of the food and nutrion board of the national
academy of sciences telah menerbitkan daftar kebutuhan yang direkomendasi
setiap hari (recommended daily allowances, RDAs) sejak tahun 1940-an. RDA
adalah tingkat asupan nutrien esensial yang dipertimbangkan, dalam penilaian
komite dan dasar pengetahuan ilmiah, untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan
nutrisi orang sehat. RDA dirancang sebagai penuntun untuk perencanaan dan
perlindungan penyediaan makanan untuk pertahanan nasional selama Perang
Dunia II. Sekarang diperbaiki kurang lebih setiap 5 tahun untuk menggabungkan
perubahan dan pengetahuan baru berdasarkan penelitian terbaru.

Pada tahun 1990, kongres mensahkan Undang-Undang Pelabelan Nutrisi dan Aksi
Pendidikan (Nutrition Labeling dan Education Act, NLEA) untuk memberikan
mandat pelabelan nutrisi untuk kebanyakan makanan yang diatur FDA. Peraturan
final diterbitkan pada tahun 1993 oleh FDA dan USDA. NLEA menggantikan
RDA dengan nilai referensi setiap hari (DRV) berdasarkan padan persentase 2000
kkal atau jumlah tertinggi yang direkomendasi. Label meliputi DRV untuk
karbohidrat, protein, total lemak, lemak jenuh, serat, kolesterol, natrium dan
kalium. Porsi ukuran diatur oleh FDA dan istilah-istilah untuk menjelaskan produk
makanan, seperti rendah kalori, diet dan makanan atau minuman rendah lemak dan
rendah gula diubah ke istilah universal dengan definisi yang legal. Perawat harus
terbiasa dengan perubahan pada label makanan dan artinya.

2.9 Variabel Perkembangan dalam Meningkatkan dan Mempertahankan


Nutrisi
2.9.1 Bayi

Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi,
vitamin, mineral, dan kebutuhan energi. Rata-rata berat badan lahir dari bayi
Amerika 3,2 hingga 3,4 kg. Bayi biasanya menambah menambah berat badannya
menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga 5 bulan dan tiga kali lipat pada
usia 1 tahun. Asupan energi kira-kira 108 kkal/kg berat badan yang diperlukan
pada satu setengah masa pertumbuhan dan 98 kkal/kg pada dua setengah (Food
and Nutrition Board, 1989). Waktu penuh bayi baru lahir dapat mencerna dan
mengabsorpsi karbohidrat, protein sederhana dan jumlah sedang dari lemak yang
diemulsi. Amilase, enzim pemecah zat tepung tidak ada hingga kira-kira berusia
2,5 atau 3,5 bulan. Bayi memerlukan kira-kira 100 hingga 150 ml/kg/hari dari
cairan karena porsi besar dari total berat badan adalah air.

2.9.1.1 Bayi yang Minum Asi

Air susu ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, antibakteri dan psikososial
bagi bayi. Walaupun fakta bahwa ASI ditingkatkan, hanya kira-kira 50% ibu
memilih untuk memberikan ASI. ASI terdiri dari antibodi untuk melindungi
melawan virus dan bakteri. Faktor anti alergi dalam susu manusia menghindari
alergi yang umum dalam masa bayi. Bayi yang minum ASI memerlukan suplemen
vitamin D. Suplemen lain yang memungkinkan termasuk vitamin K, zat besi, dan
forida walaupun penggunaannya kontroversial.

2.9.1.2 Bayi yang Minum Susu Botol

Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrien dari
ASI. Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih, kedelai, susu sapi asli,
kasein hidrolisat, atau elemen asam amino. Susu sapi yang regular seharusnya
tidak digunakan untuk formula bayi karena menyebabkan perdarahan
gastrointestinal dan terlalu pekat bagi ginjal bayi untuk mengelolanya. Madu dan
sirup jagung adalah sumber toksin botulisme dan jangan digunakan untuk diet
bayi. Toksin dapat menjadi fatal untuk anak-anak berusia dibawah 1 tahun.

2.9.1.3 Pengenalan Makanan Pada

Susu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk 4 hingga 6 bulan
pertama kelahiran. Perkembangan keterampilan motorik pada tangan dan jari-jari
yang baik memparalelkan minat anak pada makanan dan makan sendiri. Sereal
yang diperkaya zat besi khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semi
padat. Makanan tambahan untuk diet bayi harus diatur oleh kebutuhan nutrien
bayi, kesiapan fisik untuk mengatasi bentuk makanan yang berbeda-beda, dan
kebutuhan untuk mendeteksi dan mengontrol reaksi alergi. Makanan baru harus
diperkenalkan sekali waktu.

2.9.2 Todler dan Prasekolah

Kecepatan perkembangan turun ketika usia todler (1 sampai 3 tahun). Kebutuhan


anak akan kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam
hubungan dengan berat badan. Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan
tulang. Todler lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan
motorik dibanding dengan makanan.

Todler memerlukan minuman 2 porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A dan B12. Susu yang
diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu
harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu
meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein todler
harus mengandung nilai protein biologi yang tinggi. Todler yang mengonsumsi
lebih dari 720 g susu sehari daripada makanan lain dapat menimbulkan anemia
susu. Seluruh padi-padia, sereal yang diperkaya dan roti adalah sumber yang baik
akan zat besi dengan tambahan pada daging. Ketika daging diberikan kepada
todler, maka makanan harus didipotong kecil untuk menghindari kemungkinan
tersedak. Makanan tertentu, seperti hot dog, permen, kacang, anggur, dan popcorn
merupakan makanan yangsering diimplikasikan pada kematian karena tersedak dan
hal itu harus dihindari.

Todler harus menerima empat porsi setiap haru dari kelompok buah dan sayuran.
Satu porsi harus mengandungsumber vitamin C yang baik. Sayuran yang berdaun
hijau dan buah kuning dan sayuran harus sering disajikan. Todler menyukai
sayuran mentah tapi jangan memberikan wortel yang mentah karena bahay
tersedak.

Empat porsi todler mulai dari roti dan sereal harus termasuk seluruh padi-padian
atau roti yang diperkaya nilai gizinya, sereal, dan pasta. Sereal bayi dapat berlanjut
digunakan karena kandungan besi yang tinggi. Todler sering menyukai sereal
kering tapi sereal yang mengandung gula atau gula pada sereal harus dihindari.
Selain empat dasar kelompok makanan, anak harus memiliki 1 hingga 2 sendok teh
margarin atau mentega untuk vitamin A.

Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari, 30 hingga 90 g
dari kelompok daging, empat hingga lima porsi dari kelompok buah dan sayuran
(termasuk sumber vitamin C setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan
berdaun hijau dan kuning tua), tiga porsiseluruh padi-padian atau makanan yang
diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4 sendok teh
margarin atau mentega.

2.9.3 Anak Usia Sekolah

Anak-anak usia sekolah, 6 hingga 12 tahun, berkembang pada rata-rata yang


rendah dan terus-menerus, dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energi per
unit berat badan. Anak usia sekolah mencapai 3 sampai 5 kg dalam berat badan
dan 6 cm dalam tinggi badan per tahun hingga pubertas

Nafsu makan ank-anak usia sekolah lebih besar daripada mereka yang lebih muda,
dan asupan makanan lebih bervariasi. Asupan yang direkomendasi termasuk dua
porsi dari kelompok susu, 60 hingga 90 g kelompok makanan daging, empat porsi
atau lebih dari kelompok buah dan sayuran (dengan sumber vitamin C sehari dan
sumber vitamin A setiap hari yang lain), tiga hingga empat porsi dari seluruh padi-
padian dan roti yang diperkaya gizinya dan sereal, dan 1 hingga 2 sendok teh
margarin atau mentega.

Walaupun nafsu makan lebih baik dan makanan yang dimakan lebih bervariasi,
diet anak usia sekolah harus hati-hati dikaji untuk kecukupan protein, vitamin A
dan C. Asupan susu biasanya melebihi rekomendasi. Kendati demikian, anak usia
sekolah seringkali gagal untuk makan sarapan yang tepat dan memiliki asupan
disekolah yang tidak diawasi; sebagai hasil, susu dapat memberikan sumber
nutrien yang baik. Lemak, gula, dan garam yang tinggi akibat terlalu bebas asupan
makanan kudapan.

2.9.4 Remaja

Selama remaja, umur fisiologi merupakan panduan yang lebih baik untuk
kebutuhan nutrisi daripada umur kronologis. Masa remaja dimulai dengan
dorongan pertumbuhan pubertas pada akhir masa anak-anak dan berakhir dengan
kelengkapan pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori meningkat besar untuk
memenuhi permintaan metabolisme yang meningkat. Perempuan memerlukan kira-
kira 2200 kkal/hari; laki-laki 2500 hingga 3000 kkal/hari. Kebutuhan protein
meningkat untuk kebutuhan sehari-hari dari 45 hingga 59 g. Kalsium penting untuk
pertumbuhan tulang yang cepat bagi remaja, dan anak perempuan memerlukan
sumber zat besi yang terus-menerus untuk menggantikannya pada pengeluaran
menstrual. Anak laki-laki juga memerlukan zat besi yang cukup untuk
perkembangan otot. Yodium mendukung peningkatan aktivitas tiroid, dan vitamin
B kompleks mendukung aktivitas metabolis yang menjadi tinggi.

Kebutuhan remaja dari kelompok dasar termasuk tiga atau lebih porsi dari
kelompok susu, dua atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber
vitamin C setiap hari dan sumber vitamin A setiap hari pada hari yang lain), empat
hingga enam porsi atau lebih dari kelompok roti dan sereal (dengnan penekanan
pada keseluruhan padi-padian), dan 1 hingga 2 sendok makan margarin atau
mentega.

Diet remaja dipengaruhi oleh banyak faktor lain daripada kebutuhan nutrisi,
termasuk perhatian tentang gambaran diri dan penampilan, keinginan untuk bebas,
dan diet padat. Defisiensi nutrisi dapat terjadi pada remaja putri akibat dari diet dan
penggunaan kontrasepsi oral. Nutrien yang termasuk adalah asam folat, vitamin B,
vitamin C, tiamin, riboflavin, dan zan besi. Diet remaja putra dapat menajdi tidak
cukup dalam total kalori, ptrotein, zat besi. Asam folat, vitamin B dan yodium.

Kudapan menyediakan kira-kia 25% total asupan diet remaja. Melewatkan makan
atau makan makanan dan pilihan kudapan yang salah mengkontribusi menjadi
obesitas dan defisit nutrien. Makanan kudapan dari keompok susu dan buah-
sayuran merupakan pilihan yang baik dan mengkontribusi kalsium, fosfor, protein,
zink, vitamin A, vitamin C, dan beberapa bitamin B kompleks.

Makan makanan siap saji adalah umum menambah ekstra pada garam, lemak, dan
kalori. Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa dapat
timbul pada masa remaja. Remaja yang ikut serta olahraga dan latihan teratur dari
sedang sampai intens memerlukan modifikasi dietnya untuk memenuhi kebutuhan
energi yang meningkat. Kaarbohidrat, baik yang sederhana maupun kompleks,
harus menjadi sumber energi utama, yang menyediakan 55% hingga 60% dari total
kilokalori setiap hari. Kebutuhan protein yang tidak penting ditingkatkan dan
dipenuhi oleh ingesti dari 1,0 hingga 1,5 g/kg per hari. Kebutuhan lemak tidak
ditingkatkan. Hidrasi yang cukup sangat penting dan ingesti air sebelum dan
selama latihan diperlukan untuk mencegah dehidrasi, khususnya pada atlet muda,
dan pada lingkungan yang panas, lembab. Suplemen vitamin dan mineral tidak
diperlukan, tetapi asupan makanan yang kaya zat besi; seperti sayuran berdaun
hijau tua, daging dan padi-padian; diperlukan untuk mencegah anemia.

Kehamilan yang terjadi sampai 4 tahun sekalisetelah menarke dapat menempatkan


ibu dan janin pada resiko karena imaturitas anatomi dan fisiologi. Malnutrisi pada
waktu konsepsi meningkatkan resiko bagi remaja dan janinnya. Kebanyakan
remaja putri tidak ingin menambah berat badannya. Konseilng yang berhubungan
dengan saran lebih baik daripada petunjuk yang kaku. Diet pada kehamilan remaja
kebanyakan sering mengalami defisiensi kalsium, zat besi, dan viamin A dan C.

2.9.5 Dewasa Awal dan Dewasa Tengah

Permintaan untuk nutrien yang banyak berkurang ketika akhir masa pertumbuhan.
Dewasa yang matang memerlukan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan
perbaikan. Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas
dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latihan fisik, peningkatan makan
malam diluar, atau kemampuan untuk menghasilkan makanan yang lebih mewah.

Wanita dewasa yang mengatakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat,
vitamin C, tiamin, riboflavin, vitamin B6, dan vitamin B12. Zat besi dan asupan
kalsium juga penting untuk semua wanita.

Usia dewasa awal dan dewasa tengah mengikuti rekomendasi yang sama dari
kelompok dasar makanan; dua porsi atau lebih dari tiap-tiap kelompok susu dan
daging, empat porsi atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber
vitamin C setiap hari dan tiga hingga empat porsi mingguan sumber-sumber
vitamin A), empat porsi atau lebih dari kelompok padi-padian atau roti dan sereal
yang diperkaya nilai gizinya, dan 1 hingga 2 sendok makan margarin atau
mentega.

2.9.5.1 Kehamilan

Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. Secara umum kebutuhan janin
dipenuhi dengan biaya ibunya. Bagaimanapun, jika sumber-sumber nutrien tidak
tersedia, keduanya menderita. Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi adalah
penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Aspek penting
yang seiring dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum kehamilan
bahkan disalahkan.

Kebutuhan energi kehamilan yang berhubungan dengan berat badan dan aktivitas.
Kenaikan berat badan rata-rata 11 hingga 14 kg terjadi selama kehamilan.
Rekomendasi yang kaku tentang kenaikan berat harus dihindari. Wanita berat
badannya normal dan rendah perlu menambah sedikit lagi daripada wanita yang
berat badannya berlebihan. Wanita hamil harus diingatkan untuk berhati-hati
dengan puasa sebagai suatu metode mengontrol berat badan, karena dengan puasa
menimbulkan ketoasidosis, yang berbahaya baik bagi janin maupun ibunya.
Kualitas nutrisi selama kehamilan lebih penting daripada menambah berat badan
per se atau kilokalori yang dikosumsi setiap hari. Asupan makanan pada trimester
pertama harus termasuk keseimbangan porsi nutrisi esensial dengan penekanan
pada kualitas. Asupan protein selama kehamilan ditingkatkan hingga 60 g (food
and nutrition board, 1989). Ibu yang berisiko tinggi di sarankan untuk
melipatgandakan asupan protein yang normal.

Asupan kalsium harus ditingkatkan hingga 1200 mg/hari. Kalsium diperlukan


untuk perkembangan gigi dan tulang, kontraksi otot, dan penggumpalan darah
janin. Asupan kalsium kritis khususnya pada trimester ketiga, ketika tulang janin
dimineralisasi.

Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit untuk diperoleh dari
sumber-sumber diet, dan oleh karena itu suplemen diberikan. Zat besi diperlukan
untuk mengkoreksi keberadaan awal defisiensi dan menyediakan untuk
peningkatan volume darah maternal, untuk prsediaan darah janin, dan untuk
kehilangan darah selama kelahiran.

Kebutuhan yodium ditingkatkan hingga 25 mg (15% hingga 17%) karena


peningkatan aktivitas kelenjar tiroid. Vitamin A diperlukan untuk perkembangan
sel, pemeliharaan jaringan epitel, dan perkembangan gigi dan tulang. Kebutuhan
ditingkatkan hingga 800 ekuivalen retinol (REs).

Kehamilan juga meningkatkan kebutuhan vitamin B yang diperlukan untuk


produksi enzim diharuskan oleh peningkatan aktivitas metabolik. Asupan asam
folat khususnya penting untuk sintesis DNA dan pertumbuhan sel darah merah.
Asupan yang tidak cukup dapat mengarah kepada anemia megaloblastik, yaitu
suatu tipe anemia yang terlihat pada wanita yang telah mengalami kehamilan yang
banyak.

Kebutuhan vitamin C ditingkatkan hingga 70 mg untuk menyediakan “semen”


interseluler pada jarngan konektif dan vaskular dan untuk meningkatkan absorpsi
zat besi. Kebutuhan vitamin D ditingkatkan hingga 10 g karena vitamin ini
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk perkembangan
gigi dan tulang.

Wanita hamil harus memiliki minuman tiga porsi atau lebih dari kelompok susu;
tujuh porsi dari kelompok protein termasuk minimalnya satu protein tumbuhan;
lima hingga tujuh porsi dari kelompok sayuran-buah (termasuk buah jeruk dan
sebuah kentang setiap hari dan sayuran berdaun hijau atau kuning tua untuk tiga
hingga empat kali seminggu); tujuh porsi dari kelompok roti dan sereal yang
diperkaya nilai gizi atau padi-padian; dan tiga porsi dari kelompok lemak tidak
jenuh setiap hari.

Wanita hamil harus meningkatkan asupan cairan mereka dengan minum sedikitnya
delapan gelas setiap hari. Mereka harus menghindari pemanis buatan, alkohol,
kafein yang berlebihan, dansemua obat yang tidak secara khusus dipesan. Asupan
cairan yang cukup dapat mencegah konstipasi, yang secara umum dikaitkan
dengan kehamilan.

2.9.5.2 Masa Menyusui (laktasi)

Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal diatas dari yang diperbolehkan
biasanya. Produksi ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein
ditingkatkan hingga 65 g/hari. Kebutuhan untuk kalsium tetap sama seperti selama
kehamilan. Terdapat peningkatan kebutuhan untuk vitamin A dan C.

Peningkatan kalori harus disediakan dengan sayuran berdaun hijau, buah jeruk,
padi-padian, susu, daging, dan unggas untuk menyediakan vitamin A dan C,
niasin, riboflavin, dan zink. Asupan vitamin larut-air (B dan C) setiap hari
diperlukan untuk menjamin tingkat yang cukup pada ASI. Tiga porsi dari
kelompok susu menyediakan protein dan kalsium. Asupan cairan harus cukup
tetapi tidak berlebihan. Kafein, alkohol, dan obat-obatan dikeluarkan pada ASI dan
harus dihindari. Penggunaan tembakau dapat menurunkaan produksi susu.

2.9.6 Lansia

Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat tingkat
metabolis menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata yang
diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900
kkal/hari. Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah
dari tingkat dewasa tengah.

Banyak faktor yang mempengaruhi status nutrisi lansia. Pendapatan kemungkinan


adalah faktor penting karena pendapatan yang tetap dapat mengurangi jumlah uang
yang digunakan untuk mmbeli makanan. Kesehatan merupakan pengaruh penting
lainnya. Lnsia mengikuti diet terpeutik atau memiliki kesulitan makan karena
gejala fisik, kehilangan gigi, atau gigi palsu, atau berisiko interaksi nutrien-obat.
Brbelanja dan penyiapan makanan menjadi sulit karena ketidakmampuan fisik atau
kekurangan transportasi. Hidup sendiri menurunkan minat dan kesukaan
menyiapkan dan makan makanan. Nutritional Screening Initiative merupakan
suatu usaha multi-disiplin untuk mengidentifikasi tanda peringatan malnutrisi pada
lansia. Tujuh daerah resiko dasar diidentifikasi dan alat srining dirancang untuk
pengkajian nutrisi lansia.

Terdapat sejujmlah perubahan fisiologis yang dapat menghalangi asupan diet.


Akuitas rasa dapat menurun sesuai usia. Gigi palsu dapat meningkatkan sensai rasa
pahit dan asam. Penurunan normal pada sekresi lambung menyebabkan kurang
efisiennya digesti. Sensai haus dapat menghilang menyebabkan asupan cairan yang
tidak cukup.

Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa muda,
walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi mungkin perlu
diubah. Diet pada lansia, ciri khasnya yaitu rendah makanan protein dan tinggi
pada roti, kue dan sereal. Daging dapat dihindari karena harganya atau sulit untuk
dikunyah. Keju, telur, dan selai kacang berguna untuk persediaan protein. Susu
terus-menerus menjadi makanan penting, khususnya untuk wanita lansia yang
memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadap osteoporosis (kekurangan
kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan roti harus mendukung. Kelompok
sup krim dan sup sayur berdasarkan daging dengan baik bagi lansia yang
bermasalah untuk mengunyah. Diet pada lansia harus terdiri dari pilihan-pilihan
semua kelompok makanan dan memberikan suplemen vitamin.

ASUHAN KEPERAWATAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian

2.1.1 Identitas Klien

Pengkajian pada identitas klien ini meliputi : Identitas bayi (nama, jenis kelamin,
tanggal lahir, umur, suku/bangsa, alamat, tinggi badan, berat badan), identitas
orang tua.

2.1.2 Riwayat Kesehatan


Hal yang perlu dikaji antara lain riwayat penyakit atau kelainan yang dapat
menyebabkan gangguan nutrisi dan riwayat penyakit sekarag, keluarga, dan
dahulu.

2.1.3 Pola Kehidupan Sehari-hari

Hal yang perlu dikaji disini antara lain tentang pola kehidupan sehari-hari.

2.1.4 Pemeriksaan Fisik

2.1.4.1 Ibu

1. Riwayat kehamilan dan umur kehamilan


2. Riwayat persalinan dan proses pertolongan persalinan yang dahulu dan
sekarangn
3. Riwayat fisik dan kesehatan ibu saat pengkajian
4. Riwayat penyakit ibu
5. Psikososial dan spiritual ibu
6. Riwayat perkawinan

2.1.4.2 Bayi

1. Keadaan bayi saay lahir; BB<2500 gr, PB<45 cm, LB<30 cm


2. Ispeksi

 Kepala lebih besar daripada badan, ubun-ubun dan sutura lebar


 Lanugo banyak terdapat pada dahi, pelipis, telinga, dan tangan
 Kulit tipis, transparan dan mengkilap
 Rambut halus, tipis dan alis tidak ada
 Garis telapak kaki sedikit
 Retraksi stemum dengan iga
 Kulit menggantung dalam lipatan (tidak ada lemak subkuta)

1. Palpasi

 Hati mudah di palpasi


 Tulang teraba lunak
 Limpa mudah teraba ujungnya
 Ginjal dapat di palpasi
 Daya isap lemah
 Retraksi tonus—leher lemah, refleks moro (+)
1. Perkusi
2. Auskultasi

 Nadi lemah
 Denyut jantung 140-150x/menit, respirasi 60x/menit

2.2 Diagnosa Keperawatan

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks


enghisap dan menelan yang belum sempurna, distensi abdomen, volume tabung
berkurang, daya untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang
larut dalam lemak berkurang, kerja spinkter esophagus.

2.3 Perencanaan

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :

 Refleks menelan dan isap adekuat


 Turgor kulit membaik, kulit lembut dan tidak lembab
 Mata tidak cekung
 BAB dan BAK lacar

2.4 Implementasi

1. Berikan ASI dan PASI normal, bila tidak mungkin berikan personde
2. Berikan ASI dalam jumlah besar dan kreatif bertambah
3. Monitor BB setiap hari
4. Observasi intake dan output pagi
5. Pemberian infus glukosa

2.5 Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan kriteria


hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Adapun evaluasi berdasarkan
perencanaan yang telah dilakukan :

Klien akan menunjukkan perubahan atau peningkatan pada berat badan (ukuran
tubuh).
BAB III

PEUNUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Prosesv
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan
dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu
pencernaan dengan bantuan enzim.

3.2 Saran

Setelah mengetahui proses sistem pencernaan serta gangguan yang diakibatkan


jika kekurangan nutrisi diharapkan khususnya masyarakat Indonesia dapat
meminimalisir angka penurunan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter. 2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC

http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
pencernaan.html

http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.html /

http://dokterrizy.blogspot.com/2010/09/metabolisme-kenyang-puasa-
kelaparan.html

http://andizayyanarham.blogspot.com/2011/10/pemenuhan-kebutuhan-nutrisi.html

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2128948-defenisi-
absorpsi/#ixzz28gL0F8iV

http://toyor-skizoid.blogspot.com /2011/06/keadaan-kenyang-dan-puasa.html.

http://andizayyanarham.blogspot.com-2011-10-pemenuhan-kebutuhan-
nutrisi.html.

http://nsyadi.blogspot.com/2012/01/askep-bblr.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai