Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

SKENARIO ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Narator : Aswedi Winardi

Kepala Ruangan : Nurmalasari

Ketua Tim A : Dewi Pratiwi

Perawat Associate A : Mardhiana Makkasau

Ketua Tim B : Muliana

Dokter Peny.Dalam : Nur Yanti

Konselor Luka : Hajriani

Konselor Gizi : Ida Zulfaridha Ma’ruf

Pasien : Ria Rismawati

Keluarga pasien 1 : Hasrida

Keluarga Pasien 2 : Kamria

Sinopsis

Pada hari Rabu, 23 Januari2019 di ruang penyakit dalam RSU Bangli akan dilakukan ronde
keperawatan. Dimana ronde keperawatan ini terdapat 1 tim. Tim A dengan pasien atas nama Ny
S dengan keluhan sesak dan diagnose medis yang ditemukan adalah PPOK aksaserbasi. Sesak
yang dialami pasien Efusi pleura yang terjadi pada klien merupakan dampak lanjut dari Ca
mammae yang diderita klien. Klien telah dirawat selama 10 hari dan sudah diberikan tindakan
keperawatan dan tindakan medis seperti punksi pleura tetapi sesak yang dialami Ny Ria masih
belum berkurang.

Di cempaka RSU Bangli

PRA RONDE KEPERAWATAN

PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien bed


Pp1 : selamat pagi , permisi ibu…

karu : selamat pagi, silahkan masuk dan silahkan duduk

PP1 : Terima kasih ibu.

Arta : Kami menghadap ingin mengkonsultasikan masalah pasien kami, kami berencana
untuk melakukan ronde keperawatan dan kami meminta saran serta persetujuan dari ibu.

karu : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.

arta : Ya bu, pasien saya atas nama Ny. S datang dengan keluhan sesak dan diagnosa
medis yang ditemukan adalah PPOK aksaserbasi akut. Setelah dirawat selama 10 hari dan sudah
diberi tindakan keperawatan dan tindakan medis seperti punksi pleura ternyata sesak yang
dialami Ny.Ria masih belum berkurang. Selain itu, klien juga mengeluh kurang nafsu makan
dengan IMT 16. Keadaan luka pada mammae dextra basah, terdapat push, mudah berdarah dan
berbau. Kien belum bisa dilakukan kemoterapi karena pemeriksaan laboratorum belum normal.
Leukosit 16 106/mm3, fungsi hati meningkat (SGOT 56 u/L, SGPT 48 u/L), Hb 8 g/dL.
Pemeriksaan rontgen kesan efusi pleura.

Maya : Terus bagaimana dengan pasien ners Ana?

Ana : Pasien saya atas nama Ny Muli memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu
saya beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun
tetapi belum menikah.

Maya : Setelah saya mendengar laporan dari ketua tim A dan ketua tim B, kita pilih satu
kasus untuk kita laksanankan ronde keperawatan yaitu kasus Ny. Ria.

Dewi & Ana : Baik ners

Maya : Lalu apakah kalian sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang akan kalian
ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaanya?

Dewi : Sudah ners, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian
kami mengajak ners Ani sebagai konselor perawat luka, Ibu Ida Zulfaridha sebagai konselor gizi
dan dr. Nur Yanti sebagai spesialis penyakit dalam.

Maya : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kalian lanjutkan dan persiapkan yang
perlu di persiapkan.

Ani & Dewi : Terima kasih ners, kami permisi dulu


Setelah masalah persetujuan sudah selesai, kemudian PP mengunjungi ke kamar pasien
Ny.Ria untuk melakukan inform concent dan meminta persetujuan untuk dilakukan ronde
keperawatan.

Dewi : Assalamualaikum. Permisi bu…

Ria & Keluarga : Wa’alaikumsalam

Kamria : Mari silahkan masuk suster

Dewi : Bagaimana kondisi ibu hari ini…

Ria : Seperti biasa masih sesak tapi lumayan sudah agak berkurang.

Cida : Iya sus, semalam dia susah tidur karena sesak

Dewi : Begini bu, saya mau minta persetujuan bu Ria dan keluarga

Cida : Persetujuan apa sus?

Dewi : Begini ya bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih dirasakan ibu
maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah
suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang nantinya pemasalahan ini
akan diberikan solusi oleh ahlinya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk
menyelesaikan permasalah yang masih dirasakan ibu saat ini. Untuk itu saya meminta izin
kepada ibu untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon ibu untuk mengisi
formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.

Cida : Oh, iya sus. Yang penting ibu saya bisa cepat sembuh.

Dewi : Bagaimana dengan ibu Ria?

Ria : Saya setuju saja asalkan sesak saya bisa segera sembuh.

Kamria : Iya suster, lakukan perawatan yang terbaik untuk saudara saya.

Dewi : Baiklah terima kasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu.

RONDE

KARU, PP dan tim ronde keperawatan berkumpul di ners station.


Maya : Assalamualaikum, terima kasih atas kehadirannya dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan. Silahkan kepada ners Dewi untuk memperkenalkan tim ronde
dan menyampaikan permasalahan pada pasien masing-masing.

Dewi : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, disini saya akan memperkenalkan
tim ronde keperawatan yaitu Ketua Tim A adalah saya sendiri ners Dewi, perawat associate ada
ners Ana, konselor perawat luka adalah ners Ani, konselor gizi adalah ibu Ida Zulfaridha dan
spesialis penyakit dalam adalah dr. Nur Yanti.

Maya : Mungkin selanjutnya ners Dewi bisa menjelaskan secara singkat kasus yang
akan didiskusikan.

Dewi : pasien atas nama Ny Ria, permasalahannya yaitu Ny.Ria sudah dirawat selama
10 hari dengan diagnosa effusi pleura dan Ca mamae dan keluhan yang masih dirasakan pasien
adalah sesaknya masih ada meskipun sudah dilakukan tindakan punksi pleura dan tindakan
keperawatan. Maka dari itu kami mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta
saran kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Ny.Ria.

Maya : Baiklah, kita akan ke ruangan pasien untuk memvalidasi data yang sudah ada.

PP bersama PA, kepala ruangan dan konselor mendatangi pasien untuk validasi data di
kamar pasien.

Ana : Assalamualaikum, permisi bu kami dari tim ronde keperawatan bermaksud


untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan ibu saat ini.

Ria : Walaikum salam, silahkan…

Dewi : Iya, seperti yang saya bilang kemarin. Tapi, sebelumnya saya akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Ners Dewi sebagai ketua Tim yang akan merawat ibu
dan ini ners Ana sebagai perawat pelaksana yang akan membantu ibu. Di sini juga ada juga ners
Ani sebagai konselor perawat luka, ibu Ida Zulfaridha sebagai konselor gizi dan spesialis
penyakit dalam adalah dr. Nur Yanti. Kami akan bekerja sama untuk membantu dalam mengatasi
permasalahan yang ibu hadapi.

Ana : Bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih sesak atau ada keluhan
tambahan.

Ria : Alhamdulillah sesak sudah agak berkurang.

Maya : selanjutnya, bisa dilakukan pemeriksaan kepada pasien ny ria.

Ana dan konselor : “Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan segala hal yang diperlukan
untuk menunjang data yang sudah ada”.

Ana : (memeriksa TTV).


Kamria : bagaimana hasilnya sus?

Ana : TD: 110/80 mmHg, DN: 84 x/mnt, P: 30 x/mnt, dan suhunya masih tinggi
38oC

Ani : permisi bu ria, saya perawat luka. Boleh saya lihat lukanya bu?

Ria : silahkan sust.

Ani : melihat kondisi lukanya, saya bersama ns. Dewi dan ns. Ana akan
memberikan perawatan luka yg lebih baik lagi bu.

Cida : terima kasih sust.

Nuryanti : permisi bu, saya dokter penyakit dalam yang akan membantu mengatasi
masalah yg ibu hadapi. Sekarang saya lakukan pemerikasaan dulu bu ya.. (sambil melakukan
pemeriksaan pada lapang paru dengan menggunakan stetoskop).

Kamria : bagaimana hasilnya dok?

Nuryanti : sesak yang dialami oleh ibu ria ini karena ada penumpukan cairan pada
paru-paru. Nanti kami akan berunding untuk mengatasi keluhan sesak yg ibu rasakan.

Cida : lakukan yang terbaik dok.

Kamria : terima kasih dok

Ida : perkenalkan bu ria, saya dari ahli gizi. Bagaimana makannya bu?

Cida : kakak saya ini. Susah makan, tidak ada nafsu makan. Kalau makan hanya 3
sendok.

Kamria : selain itu, dia biasa juga mual-mual.

Ida : baiklah bu. Kami akan selanjutnya berunding tentang program gizi ibu ria
nantinya.

Maya : baiklah, karena semua sedah melakukan pemeriksaan, selanjutnya kita


kembali ke ruangan untuk berdiskusi. Permisi ibu ria ..

Ria : iya sust. Terima kasih sebelumnya

Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindak
lanjuti dan membahas masalah yang ada.
Maya : Setelah dilakukan validasi data pada pasien saya persilahkan kepada PP, PA dan
konselor untuk memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan diberikan kepada Ny.Ria.

Ana : Setelah kami validasi data kepada pasien langsung, kami mendapatkan
bahwasannya sesak pasien sudah agak berkurang tetapi masih agak berat untuk melepas oksigen.
Menurut ners Anti bagaimana mengatasi sesak pasien?

Anti : Sebenarnya penyakit dasar Ny.Ria adalah Ca mamae jadi effusi pleura ini
merupakan dampak dari kanker stadium lanjut yang sudah bermetastase ke jaringan lainnya
sehingga meskipun dilakukan tindakan medis (punksi) berulang kali tetap akan timbul cairan
pada cavum pleura maka dari itu dilakukan pluraldisis, harapannya cairan tidak akan kembali
pada cavum pleura.

Dewi : Lalu apakah nyeri akibat pleuraldisis dan hipertermi tidak akan mengakibatkan
efek lainnya?

Anti : Pleuraldisis merupakan perlekatan antara lapisan pleura agar terjadi peradangan
yang nantinya akan mencegah terjadinya pemasukan cairan kembali pada pleura sehingga reaksi
yang diinginkan untuk mengetahui pleuraldisis berhasil adalah adanya nyeri dan hipertermi.

Ana : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar sesaknya dapat berkurang?

Anti : Sebenarnya Ny. Ria sudah membaik tetapi yang harus dilakukan adalah melatih
pasien untuk melepas oksigen, melakukan mobilsasi bertahap dan kontrol pasien pulang adalah
poli penyakit paru dan poli penyakit dalam.

Dewi : Terima kasih Dok atas sarannya. Selanjutnya tentang penanganan luka pada
payudara klien. Bagaimana ners Ani?

Ani : Sebelumnya, saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada ners Dewi dan ners
Ana. Teknik perawatan luka apa yang selama ini digunakan untuk merawat luka Ny. Ria?

Ana : Selama ini kami menrawat luka Ny. Ria dengan convensional dressing dengan
balutan jelly dan menggunakan metronidazole.

Ani : Sebenarnya penggunaan jelly dan metronidazole kurang tepat digunakan pada
luka ca mammae sebab hal tersebut akan mempermudah terjadinya perdarahan. Sebaiknya saya
sarankan menggunakan modern dressing (sambil menjelaskan cara perawatan luka dengan
moderen dressing)

Ana : Baiklah, kita akan berkolaborasi cara perawatan luka pada Ny. Ria

Dewi : Bagaimana dengan permasalahan gizi pasien? Mungkin dari ahli gizi, ibu Ida
bisa memberikan solusinya.
Ida : Untuk saran saya, melihat kondisi pasien yang nafsu makannya kurang. (sambil
menjelaskan tentang program gizi yang baik untuk ny.Ria)

Maya : Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan ronde keperawatan ini dan terima
kasih atas partisipasinya, Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi dan saya ucapkan
terima kasih. Wassalamu alaikum.

Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat assosiet mulai menjalankan
tugasnya..

Anda mungkin juga menyukai