Kelas : VIII E
Pelajaran : IPS
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam adalah sebuah negara monarki absolut yang terletak di Asia
Tenggara tepatnya di bagian utara pulau Kalimantan. Monarki absolut adalah sistem
pemerintahan yang kepala Negara dan kepala pemerintahannya adalah seorang Raja
atau Sultan. Di Brunei Darussalam, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahannya
adalah seorang Sultan yaitu Sultan Hassanal Bolkiah yang juga merangkap sebagai
Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Ibukota Brunei Darrussalam adalah Kota
Bandar Seri Begawan.
Secara astronomis, Brunei Darussalam berada di antara 4°LU – 5°LU dan antara
114°BT – 115°BT. Brunei Darussalam yang terdiri dari dua wilayah terpisah ini
dikelilingi oleh Serawak yang dimiliki oleh Malaysia. Hanya sebelah utaranya adalah
Laut China Selatan sedangkan di sebelah selatan, barat dan timur berbatasan dengan
Serawak Malaysia.
Luas wilayah Brunei Darussalam adalah sebesar 5.765 km2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 436.620 jiwa. Mayoritas penduduk Brunei Darussalam memeluk agama
Islam yaitu sebanyak 78,8%. Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara yang
kebanyakan etnisnya adalah etnis Melayu (65,7%).
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara terkaya di dunia, pendapatan
perkapita rakyatnya adalah sebesar US$ 79.700,- menurut data yang dikutip dari CIA
World Factbook. Sedangkan Pendapatan Domestik Bruto berdasarkan paritas daya
beli adalah sebesar US$ 33,73 miliar. Di Brunei Darussalam, warga negaranya tidak
dipungut pajak penghasilan, pemerintahnya juga menyediakan layanan kesehatan
gratis dan pendidikan gratis. Tulang Punggung perekonomian Brunei Darussalam
adalah industri di sektor minyak bumi dan gas alam. Selain minyak bumi dan gas
alam, pemerintah Brunei Darussalam juga berusaha untuk melakukan diversifikasi
perekonomiannya di bidang industri dan perdagangan. Nilai mata uang Brunei yaitu
Dolar Brunei (BND) memiliki nilai yang sama dengan Dolar Singapura (SGD).
Di hubungan luar negeri, Brunei Darussalam bergabung sebagai negara ASEAN yang
ke-6 pada tanggal 7 Januari 1984. Brunei Darussalam juga merupakan anggota PBB
dan lembaga-lembaga dibawah PBB, negara anggota APEC, OKI (organisasi
Kerjasama Islam) dan Asian Development Bank (ADB).
Secara Administratif, Brunei Darussalam terbagi atas 4 wilayah distrik. Berikut ini
adalah 4 wilayah distrik di Brunei Darussalam beserta Ibukotanya.
Dolar Brunei (BND) adalah mata uang negara Brunei yang dipatok terhadap dolar
Singapura pada rasio 1:1. Singapura adalah mitra dagang terbesar bagi Brunei.
Brunei menggunakan sistem keuangan Singapura dari 1800-an sampai 1967. Pada
1800-an Dolar Dagang perak Meksiko (XMSD - silver Mexico Trade Dollar)
digunakan sebagai mata uang tetapi setelah pembentukan daerah
perlindungan Inggris (British protectorate), Dolar Penempatan Selat (STSD) menjadi
mata uang resmi negeri-negeri selat. Dolar Selat ini ditautkan di Pound
sterling Inggris pada tingkat satu dolar STSD bersamaan 28 pence dan dikeluarkan
oleh pemerintah Negeri Selat.
Pada tahun 1862, India mengeluarkan mata uang resmi penempatan Selat setelah
pemerintahan Negeri Selat ditransfer ke India. Mata uang ini digunakan oleh Negeri
Selat (1871 hingga 1941), pemerintah Sarawak (1863 hingga 1941), dan Serikat
Borneo Utara Britania (1967 sampai 1941).
Jepang menduduki Brunei dari 16 Desember 1941 sampai Juni 1945. Dolar Gumpyo
Jepang diperkenalkan oleh pemerintah Jepang dan memiliki nilai yang sama dengan
Dolar Selat. Bank Pembangunan Selatan didirikan pada 20 Februari 1942 dan
merupakan bank pusat untuk
Brunei, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura. Pada 26 Maret 1943,
bank ini diizinkan untuk mengeluarkan uang kertas Jepang.
Bila Perang Dunia II berakhir dan penempatan Selat dibubarkan (1 April 1946),
Dolar Penempatan Selat turut terbubar dan digantikan oleh Dolar Malaya. Dolar
Malaya dikeluarkan oleh Lembaga Komisi Mata uang Malaya dari 1946 sampai 31
Desember 1951 dan Lembaga Komisi Mata uang Malaya - Borneo Britania dari 1952
hingga 1967. Brunei mendirikan lembaga mata uang pada 12 Juni 1967 dan mulai
menarik mata uangnya sendiri pada 1967. Mata uang Brunei diikat pada Dolar
Singapura. Mata uang yang dikeluarkan oleh Lembaga Mata uang Malaya - Borneo
Britania tidak bisa digunakan di Brunei, Malaysia dan Singapura dimulai secara
efektif pada 16 Januari 1969. Uang kertas dikeluarkan oleh pemerintah Brunei
(Governmant of Brunei) dari 1967 hingga 1988, dan kemudian dikeluarkan
oleh Negara Brunei Darussalem sampai sekarang. Namun nama lain untuk Dolar
Brunei (B$) adalah Ringgit tetapi orang Melayu Brunei tetap memanggilnya sebagai
Ringgit Brunei (RB). Dolar Brunei bisa dibagi kepada 100 sen.
Perjanjian Perubahan pada tahun 1967 ditandatangani antara Brunei, Malaysia, dan
Singapura pada 12 Juni 1967, di mana bank dan pihak berkuasa di ketiga-tiga negara
ini akan menerima uang kertas dan koin dari dua negara lain tanpa biaya perubahan.
Namun, Malaysia mengakhiri perjanjian ini dengan Singapura pada 8 Mei 1973.
Brunei dan Singapura masih melanjutkan perjanjian itu sehingga sekarang (2011).
Nama : Yustina Rumkorem
Kelas : VIII E
Pelajaran : PJOK