Anda di halaman 1dari 13

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN:

EVALUASI, SUMBER-SUMBER DAN KONTRIBUSINYA DALAM PEMBUATAN


BAHAN ACUAN CAMPURAN GAS (N2O DALAM MATRIKS N2) SECARA
GRAVIMETRI

Measurement Uncertainty: Evaluation, Sources and Their Contribution in The


Gravimetric Preparation of Gas Reference Material (N2O in N2 Matrix)

Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas, dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti

Pusat Penelitian Metrologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)


Kawasan PUSPIPTEK Serpong, 15314, Banten, Indonesia
e-mail: mulyanarizky3003@gmail.com

Diterima: 19 Januari 2018, Direvisi: 26 Maret 2018, Disetujui: 29 Maret 2018

Abstrak
Gas dinitrogen monoksida (N2O) merupakan salah satu komponen gas rumah kaca dengan konsentrasi
atmosferik yang terus meningkat setiap tahun, sehingga dibutuhkan upaya mitigasi yang didukung dengan
metode pengukuran yang tervalidasi. Berdasarkan ISO/IEC 17025, metode pengukuran harus divalidasi unjuk
kerjanya menggunakan bahan acuan yang memenuhi persyaratan, salah satunya yaitu memiliki nilai konsentrasi
yang tersertifikasi beserta ketidakpastiannya. Di Indonesia, beberapa perusahaan gas specialty telah memulai
upaya memproduksi bahan acuan gas sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk mendukung
upaya tersebut, dalam studi ini akan dibahas secara rinci sumber-sumber ketidakpastian bahan acuan gas N2O
dan kontribusi dari masing-masing sumber, hingga diperoleh nilai ketidakpastian akhir melalui prosedur estimasi
yang akurat dan dapat diterima secara internasional berdasarkan ISO 6142. Nilai ketidakpastian diestimasi
berdasarkan eksperimen aktual pembuatan 5 buah bahan acuan gas N 2O dengan konsentrasi yang berbeda
secara gravimetrik. Hasil ketidakpastian akhir untuk bahan acuan gas AH06018, AH06023, AH06021, AH06010,
AH06020 berturut – turut adalah 2.528%, 3.490%, 4.215%, 4.785%, 5.292%. Adapun sumber ketidakpastian
terbesar berasal dari fraksi mol komponen dalam parent gas, yang kontribusinya meningkat seiring bertambahnya
pengenceran. Sementara itu, kontribusi ketidakpastian dari massa gas yang ditransfer mengalami penurunan
dengan semakin rendahnya konsentrasi N2O. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa nilai ketidakpastian
konsentrasi bahan acuan meningkat seiring bertambahnya pengenceran, dan sumber ketidakpastian yang
memberikan kontribusi terbesar adalah fraksi mol komponen dalam parent gas. Diharapkan hasil studi ini dapat
menjadi acuan bagi produsen bahan acuan gas lokal dalam mengestimasi ketidakpastian secara tepat, serta
meminimalkan kontribusi sumber-sumber ketidakpastian yang telah dibahas secara rinci.
Kata kunci: estimasi ketidakpastian, bahan acuan gas, dinitrogen monoksida.

Abstract

Nitrous oxide (N2O) gas is one of the greenhouse gas components and its atmospheric concentration is
increasing annually, implying that a mitigation effort is highly required. In such mitigation, the use of a validated
measurement method is also needed. According to SNI ISO/IEC 17025, a measurement method should be
validated by using reference materials having a certified concentration value along with its uncertainty. In
Indonesia, some specialty gas companies have started to produce their own gas reference materials (GRM) for
domestic needs. In this study, the uncertainty sources for N2O gas reference materials and their contribution will
be discussed in detail by a accurate estimation procedure which is internationally acceptable according to ISO
6142. Uncertainty value was estimated based on actual experiment of the preparation for five N 2O gas reference
materials with different gravimetric concentrations. The final uncertainty results for gas reference materials
AH06018, AH06023, AH06021, AH06010, AH06020 were found to be 2.528%, 3.490%, 4.215%, 4.785%,
5.292%, respectively. The biggest uncertainty source was originated from the mole fraction of parent gas
components and its value increased by increasing the number of dilution steps. Meanwhile, uncertainty
contribution from the mass of transferred gas was found to be decreased by decreasing the N 2O concentration. In
conclusion, it is expected that the result of this study can be used as a reference for local GRM producers to
accurately estimate the uncertainty, and to minimize the contribution of uncertainty sources.
Keywords: uncertainty estimation, gas reference materials, nitrous oxide.

19
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

1. PENDAHULUAN metode analisis yang divalidasi menggunakan


bahan acuan terkait (Budiman & Zuas, 2011).
Saat ini, dinitrogen monoksida (N2O) telah Hingga saat ini, beberapa perusahaan
dilaporkan sebagai salah satu komponen penting gas specialty di Indonesia telah memulai upaya
gas rumah kaca karena memiliki nilai Global untuk memproduksi bahan acuan gas sendiri,
Warming Potential (GWP) yang mencapai 298 guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Upaya
kali lebih tinggi dari nilai GWP untuk CO2 dan ini perlu didukung oleh suatu penelitian ilmiah
diperkirakan dapat bertahan selama 114 tahun yang memaparkan prosedur untuk membuat
di atmosfer (Ermolaev, 2015; Kurniawan, 2015; bahan acuan gas, menghitung komposisi, serta
Rapson & Dacres, 2014). Keberadaan gas N2O mengestimasi ketidakpastian dari kandungan
di atmosfer berperan dalam penipisan lapisan bahan acuan gas tersebut. Dari hasil uji banding
ozon (Zhang dkk, 2013). Secara global, hingga antar laboratorium internasional untuk
saat ini konsentrasi gas N2O di atmosfer pengukuran N2O, telah dilaporkan beberapa
menunjukkan pola yang terus meningkat dari metode estimasi ketidakpastian yang menjadi
tahun ke tahun (Anderson dkk, 2010). Di salah satu kriteria utama kinerja laboratorium
Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan yang dimiliki oleh lembaga metrologi nasional
Geofisika (BMKG) mengeluarkan data hasil dari berbagai negara (Lee dkk, 2011). Akan
pengamatan dari Stasiun Pengamatan Atmosfer tetapi, setiap negara memiliki metode estimasi
Bukit Kototabang yang menunjukkan bahwa dan prosedur yang berbeda-beda, dan tidak
konsentrasi N2O meningkat dari 319.1 nmol/mol tampak penjelasan mendetail tentang prosedur
(setara dengan part per billion/ppb) pada tahun estimasi ketidakpastian mulai dari awal persiapan
2004 menjadi 323.1 nmol/mol pada tahun 2009 hingga akhir pembuatan bahan acuan gas
(Nahas dkk, 2010), kemudian mencapai tersebut. Hal ini dapat menjadi masalah bagi
konsentrasi 326.56 nmol/mol pada bulan Mei produsen lokal yang sedang mengembangkan
2014 (Kurniawan, 2015). kompetensinya dalam menentukan
Untuk mengatasi masalah yang ketidakpastian bahan acuan yang diproduksi
ditimbulkan oleh gas N2O di atmosfer, terutama sendiri untuk dapat diterima secara global. Oleh
di Indonesia, dibutuhkan suatu upaya sebab itu, dalam studi ini akan dibahas secara
pemantauan dan mitigasi yang didukung dengan rinci mengenai prosedur dan perhitungan
adanya metode pengukuran gas rumah kaca estimasi ketidakpastian secara akurat dan
N2O yang tepat dan akurat (Vardag dkk, 2014, komprehensif sebagai solusi atas masalah
Yuesi & Yinghong, 2003). Hingga saat ini, tersebut.
terdapat beberapa metode analitik yang telah Dalam regulasi internasional yang
diketahui mampu mengukur N2O dengan mengatur tentang pembuatan bahan acuan gas
konsentrasi rendah sampai tingkat nmol/mol primer, yaitu ISO 6142, tercantum persamaan
seperti analyzer fotoakustik infra-merah, analyzer perhitungan komposisi bahan acuan gas secara
gas infra-merah, kromatografi gas dengan gravimetrik yang didasarkan kepada massa
detektor penangkap elektron, kromatografi gas (berat) hasil penimbangan tiap komponen bahan
dengan spektroskopi massa (Akdeniz dkk, 2009), acuan gas (ISO, 2002). Untuk menghitung
cavity ring down spectroscopy, biosensor secara akurat massa hasil penimbangan tersebut
amferometrik (Rapson & Dacre, 2014), serta beserta ketidakpastiannya, dibutuhkan suatu
infra-merah Fourier transform (Vardag dkk, kajian lebih lanjut yang spesifik terkait ilmu
2014). Namun sebelum metode analitik pengukuran massa. Hal ini menjadi gagasan
diaplikasikan secara rutin, laboratorium penguji inovatif dalam studi ini, yang mengkolaborasikan
harus melakukan validasi berdasarkan SNI ilmu pengukuran massa dengan ilmu pengukuran
ISO/IEC 17025 untuk mengetahui unjuk kerja gas dalam perhitungan estimasi ketidakpastian
metode tersebut (BSN, 2008). bahan acuan gas, dengan mengacu pada “Guide
Salah satu cara untuk memvalidasi unjuk to the expression of uncertainty in measurement”
kerja metode analitik adalah dengan melakukan atau ISO GUM yang merupakan landasan dalam
kalibrasi alat ukur secara benar menggunakan propagasi persamaan estimasi ketidakpastian
standar atau bahan acuan yang tertelusur (BSN, (JCGM, 2008).
2008). Bahan acuan untuk kalibrasi ini harus Berdasarkan latar belakang tersebut,
memenuhi beberapa syarat, salah satunya yaitu dalam studi ini dilakukan estimasi ketidakpastian
mencantumkan konsentrasi beserta konsentrasi N2O dalam bahan acuan gas dengan
ketidakpastiannya dalam sertifikat (ISO, 2002). matriks N2, yang telah dipreparasi sebelumnya
Nilai ketidakpastian yang tertera dalam sertifikat dengan metode gravimetrik sebagai metode
ini juga dibutuhkan untuk mengevaluasi akurasi primer. Sumber – sumber ketidakpastian dan

20
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

estimasinya dipelajari dan dibahas secara rinci n: adalah jumlah komponen dalam campuran
dalam studi ini, agar dapat menjadi panduan bagi bahan acuan
para laboratorium atau produsen bahan acuan mA: massa parent gas A yang ditransfer ke
lokal dalam melakukan estimasi dan dalam silinder
meminimalkan ketidakpastian untuk Mi: massa molekul dari komponen i
menghasilkan bahan acuan dengan kualitas xi,A: fraksi mol komponen i dalam parent gas A
sesuai dengan yang ditargetkan. (ISO, 2002).

2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam studi ini dilakukan estimasi


ketidakpastian konsentrasi N2O dalam campuran
bahan acuan, sehingga persamaan (1)
Sebagaimana telah disebutkan dalam
dimodifikasi menjadi:
pendahuluan diatas, berbagai metode yang
berbeda dari lembaga metrologi di berbagai  
 
P x  m
 N 2O , A A 
negara untuk estimasi ketidakpastian bahan
acuan gas, khususnya N2O, telah dilaporkan   n 
  xi , A  M i  .
A1
dalam hasil uji banding internasional (Lee dkk,
2011), meskipun tanpa penjelasan komprehensif x N 2O   i 1 
………………………..(2)
 
langkah demi langkah perhitungannya dan P
 
 mA 
langsung tertuju pada persamaan ketidakpastian
  n

  xi , A  M i 
serta hasilnya. Selain itu, tidak ada satu metode A1
baku yang harus diikuti oleh semua negara,  i 1 
sehingga setiap laboratorium harus menguji
performanya, salah satunya adalah dalam hal Setelah kuantitas pengukuran dan model
mengestimasi ketidakpastian, dalam kegiatan uji persamaan diketahui, langkah berikutnya yang
banding (BSN, 2008). Pada bagian ini akan dilakukan adalah identifikasi sumber-sumber
dipaparkan secara rinci dan komprehensif ketidakpastian yang mempengaruhi persamaan
tersebut. Berdasarkan ketentuan propagasi
langkah demi langkah diperoleh persamaan
ketidakpastian bahan acuan gas dengan persamaan ketidakpastian dalam ISO GUM
mengintegrasikan ilmu pengukuran massa. (JCGM 2008), persamaan (2) dapat diturunkan
untuk menghitung ketidakpastian konsentrasi
Berdasarkan ISO GUM, langkah pertama N2O seperti di bawah ini:
yang harus dilakukan dalam estimasi
ketidakpastian adalah menentukan spesifikasi
 xN O 
2

 
P
kuantitas yang diukur (measurand) dan model u 2 xN2O    2   u 2 mA  
persamaan untuk menghitung kuantitas tersebut A1  m A 
…………..(3)
(JCGM, 2008), dalam hal ini yaitu konsentrasi  xN2O  2
2
P n  x 
  u M i     N2O   u 2 xi , A 
n

N2O dalam campuran bahan acuan gas.   M


i 1 
  
i  A1 i 1  xi,A 
Berdasarkan ISO 6142, model persamaan untuk
menghitung konsentrasi komponen dalam
campuran bahan acuan hasil preparasi dengan u(Mi) : ketidakpastian massa molekul
metode gravimetrik adalah sebagai berikut: komponen i dalam campuran gas
u(mA) : ketidakpastian massa parent gas A
yang ditransfer ke dalam silinder
 
  u(xi,A) : ketidakpastian fraksi mol komponen i
 xi , A  m A
P dalam parent gas A

  n 
  xi , A  M i
A1 Tiga komponen inilah yang menjadi

xi   i 1  sumber ketidakpastian utama dalam studi ini.
……………………(1) Untuk menyelesaikan persamaan (3) di atas,
  perlu dilakukan penguraian differensial sebagai
P
  berikut:
 mA 
  n 
  xi , A  M i
A1

 i 1 
xi : sebagai fraksi mol atau konsentrasi
komponen i
P: jumlah parent gases yang digunakan

21
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

 Nx N 2O, A  N N2O  2
2
P (Alink & van der Veen, 2000, Mulyana & Zuas,
u 2 ( xN2O )     u (m A )  2017).
A1  N 2M A 
Akan tetapi, dalam studi ini tidak
n  P Nx N O, A  N N O mj
2
 2 
  

i 1  A1
2
2
2

( 2 ) xi , A  u ( M i ) 

(4) dilakukan penambahan anak timbangan

N MA  sehingga nilai W dan M sama dengan nol.
Dengan demikian, persamaan (5) berubah
  Nx N2O, A  N N2O mA
2
 2 
     menjadi:
( ) M i  u ( xi , A ) 
 n  
2 2
P N MA 
   
N 2O , A  N N 2O mA  eA (wS , A  wR, A )   air , A (VS , A  VR, A )
2
A1 i 1,i  N 2O  Nx mj Nj  2 
  2
(  2 ) M N 2O   u ( xN2O, A )
  N M N   (6)
 eAwA   air , AVA
A

XN2O,A sebagai fraksi mol N2O dalam


parent gas A dipisahkan dari fraksi mol Notasi A pada persamaan (5) dan (6)
komponen lain yang juga terdapat dalam parent memiliki makna yang sama dengan persamaan
gas A atau xi,A (Wang, Zhou & Zhao 2008). Hal (1), yaitu merupakan representasi dari parent gas
ini dilakukan untuk membedakan N2O sebagai yang telah ditransfer ke dalam silinder sampel.
komponen target, dari komponen lain dalam Hal ini berarti untuk silinder sampel
parent gas. kosong/vakum maka ∆mA = ∆m0, kemudian untuk
Adapun komponen ketidakpastian silinder sampel yang telah diisi parent gas
pertama yang terdapat dalam persamaan (3) dan pertama maka ∆mA = ∆m1 dan begitu seterusnya.
(4), yaitu u(mA), berasal dari massa parent gas Dengan demikian, massa parent gas A yang
dalam silinder. Dalam studi ini, massa parent gas telah ditransfer ke dalam silinder dapat dihitung
yang ditransfer ke dalam silinder ditentukan sebagai selisih antara ∆mA sebelum dan sesudah
berdasarkan ISO 6142, yaitu dengan metode transfer gas dilakukan, seperti pada persamaan
penimbangan bergantian antara silinder bahan berikut:
acuan dengan silinder referensi AH06011 (ISO
2002). Selisih antara massa silinder referensi m A  m A  mA1  (eA wA  eA1wA1 ) 
….(7)
dengan silinder sampel (dalam hal ini silinder (VA  air , A  VA1 air , A1 )
berisi campuran bahan acuan gas) yang
ditimbang dengan metode tersebut dapat
dihitung dengan persamaan dasar berikut: Dalam persamaan (7), faktor e dan air
dapat diasumsikan sama untuk timbangan yang
mA  eA ( wS , A  wR , A )  sama dan kondisi laboratorium yang serupa.
Adapun perubahan selisih volume silinder ∆V
  air , A  .(5) antara sebelum dan sesudah pengisian parent
M A  WA 1     (V  V )
 M  air , A S , A R , A
gas dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
 perubahan tekanan dan suhu silinder. Selain itu,
perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya
massa yang hilang atau bertambah, yang dapat
∆m : perbedaan massa antara silinder diakibatkan oleh debu, permukaan silinder yang
referensi dan silinder sampel mengelupas, kebocoran yang tak terdeteksi, dan
E : faktor kalibrasi atau linearitas timbangan beberapa faktor teknis lainnya. Dengan
ws : pembacaan silinder sampel pada mempertimbangkan faktor-faktor penting
timbangan tersebut, persamaan (7) dapat dikonversi
wR : pembacaan silinder referensi pada menjadi:
timbangan
m : massa total anak timbangan yang
mA  e(wA  wA1 )  KP air  V air  L (8)
ditambahkan dalam penimbangan silinder
referensi
W : adalah massa total anak timbangan yang ∆P merupakan perubahan tekanan
ditambahkan dalam penimbangan silinder sebelum dan sesudah pengisian parent gas, K
sampel merupakan koefisien ekspansi volume silinder
air : densitas udara akibat perubahan tekanan tersebut, V adalah
: densitas anak timbangan variasi volume silinder yang diakibatkan
VS : volume silinder sampel perubahan suhu, sedangkan ∆L merupakan
VR : volume silinder referensi massa yang hilang atau bertambah akibat

22
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

kotoran, pengelupasan, dan sebagainya seperti u 2 (mA)  (wA  wA1 ) 2 u 2 (e)  (e) 2 u 2 (wA ) 
yang telah disebutkan sebelumnya (Wang dkk,
2008). (e) 2 u 2 (wA1 )  (P air ) 2 u 2 ( K )  (10)
Dengan mengaplikasikan ketentuan ( K air ) u (P)  u (L)  (  air ) u (V ) 
2 2 2 2 2

propagasi persamaan ketidakpastian dalam ISO ( KP  V ) 2 u 2 (  air ).


GUM, ketidakpastian yang mempengaruhi hasil
penimbangan massa parent gas yang ditransfer
ke dalam silinder pada persamaan (8) dapat Berdasarkan persamaan (4) dan (10),
diestimasi dengan perhitungan di bawah ini: sumber-sumber ketidakpastian (u) yang
mempengaruhi nilai konsentrasi gravimetrik N2O
dalam studi ini dapat diidentifikasi. Sumber –
mA 2 2 m sumber ketidakpastian tersebut diilustrasikan
u 2 (mA )  ( ) u (e)  ( A ) 2 u 2 (wA ) 
e wA dalam sebuah diagram tulang ikan yang tampak
pada Gambar 1, kemudian dikelompokkan
mA 2 2 m
( ) u (wA1 )  ( A ) 2 u 2 ( K )  berdasarkan cara evaluasinya seperti pada Tabel
wA1 K (9) 1. Sumber ketidakpastian yang dievaluasi
dengan analisa statistik berdasarkan sejumlah
mA 2 2 mA 2 2
( ) u (P)  ( ) u (V )  pengamatan berulang termasuk dalam Tipe A,
P  (V ) sedangkan yang dievaluasi dengan cara selain
m m analisa statistik tergolong dalam Tipe B (JCGM,
( A ) 2 u 2 (  air )  ( A ) 2 u 2 (L) 2008).
 air L
Pengelompokkan ini bertujuan untuk
menentukan metode kuantifikasi ketidakpastian
Faktor differensial pada persamaan (9) baku dari tiap sumber. Berdasarkan ISO GUM,
dapat diuraikan dengan mengikuti ketentuan ketidakpastian baku untuk Tipe A dikuantifikasi
koefisien sensitifitas dalam ISO GUM (JCGM, berdasarkan standar deviasinya, sedangkan
2008), sehingga persamaan (9) dapat dikonversi ketidakpastian baku untuk Tipe B dikuantifikasi
menjadi (Mulyana & Zuas, 2017): berdasarkan distribusi segiempat, distribusi
segitiga, atau dengan mengutip literatur lain
seperti sertifikat dan sebagainya (JCGM, 2008).

Gambar 1 Diagram tulang ikan sumber-sumber ketidakpastian yang mempengaruhi konsentrasi


gravimetrik N2O (Budiman dkk, 2017).

Tabel 1 Pengelompokkan dan kuantifikasi sumber-sumber ketidakpastian.


Sumber Ketidakpastian Tipe Metode Kuantifikasi Ketidakpastian Baku
massa parent gas yang ditransfer ke Gabungan Kuantifikasi menggunakan persamaan (9)
dalam silinder, u(mA) sebagai ketidakpastian gabungan

dipengaruhi oleh:
- linearitas/faktor kalibrasi Tipe B Mengutip informasi dari sertifikat kalibrasi

23
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

Sumber Ketidakpastian Tipe Metode Kuantifikasi Ketidakpastian Baku


timbangan, u(e) timbangan

- selisih massa silinder sampel Tipe A Analisa statistik hasil penimbangan


dan referensi setelah transfer dengan Mass Comparator, nilainya diambil
gas, u(∆wA) dari standar deviasi

- selisih massa silinder sampel Tipe A Analisa statistik hasil penimbangan


dan referensi sebelum transfer dengan Mass Comparator, nilainya diambil
gas, u(∆wA-1) dari standar deviasi
- koefisien ekspansi volume Tipe B
silinder akibat perubahan Mengutip informasi dari penelitian
tekanan, u(K) terdahulu
(Wang, Zhou & Zhao 2008)
- perubahan tekanan gas dalam Tipe B
silinder, u(∆P)
Distribusi segiempat dari kisaran tekanan
- massa yang hilang/bertambah, Tipe B gas berdasarkan perhitungan
u(∆L)
Estimasi berdasarkan pengalaman dalam
- densitas udara, u(ρair) Tipe B laboratorium

Distribusi segiempat dari kisaran variasi


- variasi volume silinder akibat Tipe B densitas udara di ruang timbang
perubahan suhu, u (V )
Mengutip informasi dari penelitian
terdahulu (Wang, Zhou & Zhao 2008)
massa molekul tiap komponen dalam Tipe B Distribusi segiempat dari kisaran massa
parent gas, molekul yang terdapat dalam database
u M i  IUPAC (Wieser et al. 2010)
fraksi mol komponen dalam parent gas, Tipe B Mengutip informasi dari sertifikat komposisi
u xi , A  gas murni dan campuran gas yang
dijadikan parent gas

Setelah pengelompokkan dan Sebagai tahap terakhir, ketidakpastian diperluas


kuantifikasi dilakukan, langkah selanjutnya yaitu dilaporkan dalam sertifikat bahan acuan bersama
perhitungan ketidakpastian gabungan dari dengan komposisinya.
seluruh seluruh sumber ketidakpastian, yang
besarnya sama dengan akar kuadrat dari jumlah 3. METODE PENELITIAN
total kontribusi sumber-sumber tersebut (ISO,
2002; JCGM, 2008). Persamaan (3) dapat
digunakan untuk menghitung ketidakpastian Secara umum, metode penelitian ini megacu
gabungan dari tiga komponen utama yang pada penelitian terdahulu (Budiman dkk, 2017)
mempengaruhi konsentrasi akhir N2O yaitu dimana bahan acuan gas N2O dibuat
massa parent gas yang ditransfer ke dalam berdasarkan ISO 6142, yang meliputi prosedur
silinder, massa molekul, dan kemurnian parent sebagai berikut:
gas. Untuk massa parent gas yang ditransfer ke
dalam silinder, ketidakpastian gabungan dapat 1. Pengujian silinder bahan acuan gas.
dihitung dengan persamaan (9). 2. Evakuasi silinder bahan acuan gas.
Nilai ketidakpastian gabungan ini 3. Penimbangan silinder bahan acuan gas
kemudian digunakan untuk menghitung kosong.
ketidakpastian diperluas berdasarkan tingkat 4. Pengisian gas N2O ke dalam silinder bahan
kepercayaan. Dengan tingkat kepercayaan 95% acuan gas.
dan faktor cakupan = 2, maka nilai ketidakpastian 5. Penimbangan hasil pengisian N2O dalam
diperluas sama dengan nilai ketidakpastian silinder bahan acuan gas.
gabungan dikalikan dengan dua (JCGM, 2008).
25
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

6. Pengisian gas N2 ke dalam silinder bahan yang digunakan untuk gas hasil pengenceran
acuan gas. juga memiliki jenis dan batch produksi yang
7. Penimbangan hasil pengisian N2 dalam sama dengan silinder campuran induk.
silinder bahan acuan gas. Campuran gas hasil pengenceran ini
8. Homogenisasi campuran gas dalam silinder digunakan lagi sebagai mother cylinder untuk
bahan acuan gas. pengenceran tahap berikutnya, dan seterusnya
9. Evaluasi sumber-sumber ketidakpastian hingga tahap pengenceran terakhir. Komposisi
yang berasal dari langkah 1 sampai 8. gravimetrik dari campuran gas dalam silinder
10. Estimasi ketidakpastian gabungan dari AH06018 sebagai campuran induk, beserta hasil
seluruh sumbernya, berdasarkan teori yang pengencerannya dapat dilihat pada Tabel 2 di
dipaparkan dalam bab “Tinjauan Pustaka”. bawah ini.
Estimasi ketidakpastian dilakukan
setelah menghitung ketidakpastian baku dari tiap Tabel 2 Komposisi campuran gas induk dan hasil
sumbernya sebagaimana tercantum dalam Tabel pengencerannya.
1 pada bab “Tinjauan Pustaka”. Setiap parameter Kode Silinder Komponen Komposisi
yang menjadi sumber ketidakpastian tersebut
diintegrasikan dalam persamaan 4 yang telah AH06018 N2O 1.204
dibahas sebelumnya. Sumber-sumber tersebut (mother N2 %mol/mol
kemudian dievaluasi untuk melihat kontribusinya cylinder) balance
terhadap nilai ketidakpastian akhir bahan acuan. AH06023 N2O 0.044
Selain itu, pengaruh pengenceran bahan acuan (pengenceran N2 %mol/mol
gas hingga mencapai target konsentrasi yang ke-1) balance
diinginkan juga diamati dan dievaluasi untuk AH06021 N2O 31.071
melihat signifikansinya terhadap nilai (pengenceran N2 µmol/mol
ketidakpastian. ke-2) balance
AH06010 N2O 3.249
(pengenceran N2 µmol/mol
3.1 Material
ke-3) balance
Bahan baku gas (parents gases) yang digunakan AH06020 N2O 366 nmol/mol
untuk membuat bahan acuan standar campuran (pengenceran N2 balance
gas meliputi gas N2O (kemurnian 99.2 %, PT ke-4)
Usaha Mulia Pratama, Indonesia) dan gas N2
(kemurnian 99.999%, PT Air Liquide, Indonesia). Satu buah silinder kosong (kode
Gas N2O dalam hal ini digunakan sebagai AH06011) dipersiapkan sebagai silinder referensi
komponen target, sedangkan gas N2 sebagai (pembanding). Silinder referensi ini akan
matriks. Dengan menggunakan metoda digunakan dalam penimbangan hasil transfer
gravimetri ISO-6142, kedua gas dengan mother cylinder ke dalam silinder –silinder
kemurnian tinggi tersebut dicampur dalam lainnya (silinder bahan acuan), yang secara rinci
sebuah silinder aluminium (Liaoning Alsafe dijelaskan lebih lanjut dalam sub-bagian 3.3.
Technology Co., Ltd., China) dengan kode Silinder referensi dievakuasi dengan prosedur
AH06018 dan kondisi permukaan dinding bagian yang sama dengan silinder-silinder bahan acuan
dalam silinder merupakan polished treated yang kemudian diisi dengan gas murni N2 dengan
halus untuk mencegah terjadinya penyerapan tekanan ruang (ambient). Hal ini dilakukan untuk
molekul komponen gas bahan acuan. Silinder meminimalisir kemungkinan adanya kebocoran
tersebut kemudian dibersihkan dan dievakuasi dari dalam maupun dari luar silinder, karena
menggunakan sistem evakuasi 10-7 mBar. tekanan di dalam silinder setimbang dengan
Campuran gas AH06018 yang telah tekanan ruang di sekitar silinder.
dibuat tersebut (selanjutnya disebut sebagai
mother cylinder) kemudian diencerkan sebanyak 3.2 Instrumen
empat kali hingga mencapai konsentrasi akhir Terhadap silinder untuk bahan acuan dilakukan
yang mendekati konsentrasi N2O di atmosfer. perlakukan awal sebagai tahap persiapan berupa
Pengenceran dilakukan dengan cara mentransfer proses evakuasi menggunakan sistem vakum
sejumlah massa (berat) campuran gas induk HiCube 300 Classic berskala 10-7 mBar (Pfeiffer
sebagai mother cylinder ke dalam silinder lain Vacuum GmbH, Jerman). Proses evakuasi ini
(Kode silinder AH06023) lalu ditambahkan bertujuan untuk membersihkan silinder dengan
dengan sejumlah massa gas N2 murni (gas menghisap udara serta gas-gas lain yang tersisa
pengencer) sesuai dengan perhitungan untuk dalam silinder. Sistem vakum juga dibantu
mencapai komposisi yang ditargetkan. Silinder dengan jaket pemanas yang dipasang pada
26
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

permukaan luar silinder untuk memanaskan dapat teruapkan dan ikut terhisap oleh sistem
silinder (~50 0C) selama proses evakuasi vakum.
berlangsung, sehingga kadar air di dalam silinder
Kondisi ruang Mass Comparator meliputi
suhu, kelembaban, serta tekanan udara direkam
menggunakan Data logger Extech SD700
(Extech FLIR Inc., USA) yang diletakkan
berdekatan dengan mass comparator. Data hasil
perekaman Data logger kemudian digunakan
untuk mengetahui variasi densitas udara selama
penimbangan. Kandidat bahan acuan campuran
gas yang telah dibuat kemudian dihomogenisasi
menggunakan Jar Mill Type 301 (Thuringia
Gambar 2 Skema sistem pengisian untuk transfer Netzsch GmbH, Jerman) sehingga konsentrasi
gas. masing-masing komponen terbagi secara merata
di dalam silinder.
Sistem pengisian gas (filling system)
dipersiapkan sebagai instrumen untuk
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
mentransfer gas dari silinder sumber ke dalam
silinder tujuan. Skema dari sistem ini dapat dilihat
pada Gambar 1. Sebuah timbangan New Classic Perhitungan nilai ketidakpastian gabungan dalam
MF MS32001L/02 (Mettler Toledo Inc., USA) studi ini telah dilakukan untuk silinder induk
diposisikan pada titik yang ditandai dengan poin hingga silinder hasil pengenceran. Hasil
lima pada Gambar 2, dengan tujuan untuk perhitungannya dapat dilihat secara detil pada
menimbang berat gas agar jumlah gas yang Tabel 3 di bawah ini. Pada Tabel 3, dapat dilihat
ditransfer sesuai dengan yang ditargetkan bahwa nilai persentase ketidakpastian gabungan
berdasarkan perhitungan. semakin meningkat seiring dengan jumlah
Sebuah Mass Comparator XP10003S pengenceran bahan acuan gas N2O dalam N2,
(Mettler Toledo Inc., USA) dengan resolusi 1 mg dengan pola peningkatan yang cukup signifikan.
dipersiapkan dalam ruang timbang khusus untuk Hal ini menunjukkan bahwa nilai ketidakpastian
mendapatkan hasil penimbangan yang presisi akhir bahan acuan akan semakin meningkat
dan akurat. Mass Comparator yang digunakan seiring dengan semakin rendahnya konsentrasi
terkalibrasi dan tertelusur ke Pusat Penelitian komponen yang ditargetkan (semakin banyak
Metrologi – LIPI sebagai Lembaga Metrologi pengenceran, semakin rendah konsentrasi
Nasional yang memegang standar satuan ukur komponen target). Hasil ini dapat dibandingkan
massa tertinggi di Indonesia. Hasil penimbangan dengan hasil penelitian lain yang juga membahas
yang diperoleh menggunakan Mass Comparator tentang pengaruh pengenceran gravimetrik
ini akan digunakan untuk perhitungan komposisi dalam preparasi campuran bahan acuan gas
bahan acuan gas beserta estimasi (Milton dkk, 2011).
ketidakpastiannya.

Tabel 3 Hasil perhitungan ketidakpastian gabungan untuk campuran gas induk dan pengencerannya.
Kode Silinder
Ketidakpastian baku AH06018 AH06023 AH06021 AH06010 AH06020
(tahap 0) (tahap 1) (tahap 2) (tahap 3) (tahap 4)
Dari massa parent gas
yang ditransfer ke
dalam silinder
1. Transfer N2O
murni**, atau hasil
pengenceran
sebelumnya*
- kalibrasi 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009
timbangan
(gram)
- selisih massa 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001
setelah

27
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

Kode Silinder
Ketidakpastian baku AH06018 AH06023 AH06021 AH06010 AH06020
(tahap 0) (tahap 1) (tahap 2) (tahap 3) (tahap 4)
transfer (gram)
- selisih massa 0.001 0.001 0.002 0.001 0.001
sebelum
transfer (gram)
- koefisien 0.060 0.060 0.060 0.060 0.060
ekspansi
(cm3/bar)
- perubahan 0.092 0.266 0.497 0.924 0.935
tekanan (bar)
- massa hilang / 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
bertambah
(gram)
- densitas udara 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6
(gram/cm3)
- variasi volume 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200
akibat
perubahan
suhu (cm3)
ketidakpastian 0.035 0.102 0.192 0.358 0.360
massa gas ditransfer
(gram)
2. Transfer N2 murni,
- kalibrasi 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009
timbangan
(gram)
- selisih massa 0.002 0.001 0.002 0.001 0.001
setelah
transfer (gram)
- selisih massa 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001
sebelum
transfer (gram)
- koefisien 0.060 0.060 0.060 0.060 0.060
ekspansi
(cm3/bar)
- perubahan 7.991 7.817 7.586 7.159 7.148
tekanan (bar)
- massa hilang / 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
bertambah
(gram)
- densitas udara 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6 1.5 x 10-6
(gram/cm3)
- variasi volume 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200
akibat suhu
(cm3)
ketidakpastian
massa gas ditransfer 1.799 2.667 2.527 2.892 2.838
(gram)

Kontribusi terhadap 2.292 x 2.918 1.347 x 1.498 x 1.892 x 10-


ketidakpastian 10-8 x10-11 10-13 10-15 17

gabungan (mol/mol)

Persentase kontribusi (99.450 (49.407 (31.528 (22.413


(18.224 %)
%) %) %) %)
Dari massa molekul

28
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

Kode Silinder
Ketidakpastian baku AH06018 AH06023 AH06021 AH06010 AH06020
(tahap 0) (tahap 1) (tahap 2) (tahap 3) (tahap 4)
tiap komponen dalam
parent gas (gram/mol)
- N2O 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004 0.0004
- N2 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
- CH4 0.00081 0.00081 0.00081 0.00081 0.00081
- CO 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
- O2 0.00042 0.00042 0.00042 0.00042 0.00042
- H2O 0.00032 0.00032 0.00032 0.00032 0.00032

Kontribusi terhadap 1.334 x 6.032 x 3.795 x 2.094 x 3.211 x 10-


ketidakpastian 10-14 10-21 10-26 10-30 34

gabungan (mol/mol)

Persentase kontribusi (0.000 (0.000 (0.000 (0.000


(0.000 %)
%) %) %) %)
Dari fraksi mol
komponen dalam
parent gas (mol/mol)
1. Dalam N2 murni
- N2 4.482 x 4.482 x 4.482 x 4.482 x 4.482 x 10-
10-7 10-7 10-7 10-7 7

- CH4 3.000 x 3.000 x 3.000 x 3.000 x 3.000 x 10-


10-8 10-8 10-8 10-8 8

- O2 2.000 x 2.000 x 2.000 x 2.000 x 2.000 x 10-


10-7 10-7 10-7 10-7 7

- H2O 4.000 x 4.000 x 4.000 x 4.000 x 4.000 x 10-


10-7 10-7 10-7 10-7 7

2. Dalam N2O
murni**, atau hasil
pengenceran
sebelumnya
- N2O 2.307 x 1.518 x 7.685 x 6.536 x 8.176 x 10-
10-3 10-4 10-6 10-7 8

- N2 1.555 x 7.945 x 7.898 x 4.101 x 10-


-
10-4 10-6 10-7 7

- CH4 2.964 x 2.892 x 2.796 x 2.687 x 10-


-
10-8 10-8 10-8 8

- CO 2.887 x 3.498 x 1.284 x 9.049 x 9.978 x 10-


10-6 10-8 10-9 10-11 12

- O2 1.976 x 1.928 x 1.864 x 1.791 x 10-


-
10-7 10-7 10-7 7

- H2O 2.307 x 2.786 x 1.093 x 3.797 x 3.584 x 10-


10-3 10-5 10-6 10-7 7

Kontribusi terhadap 1.268 2.988 x 2.925 x 5.186 x 8.490 x 10-


ketidakpastian x10-10 10-11 10-13 10-15 17

gabungan (mol/mol)

Persentase kontribusi (0.550 (50.592 (68.472 (77.587


(81.776 %)
%) %) %) %)
Ketidakpastian
gabungan konsentrasi + 151 + 7685 + 654 + 81 + 10
N2O dalam bahan µmol/mol nmol/mol nmol/mol nmol/mol nmol/mol
acuan standar

29
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

Kode Silinder
Ketidakpastian baku AH06018 AH06023 AH06021 AH06010 AH06020
(tahap 0) (tahap 1) (tahap 2) (tahap 3) (tahap 4)
Ketidakpastian + 302 + 15370 + 1308 + 162 + 20
diperluas (k=2) µmol/mol nmol/mol nmol/mol nmol/mol nmol/mol
Persentase
ketidakpastian
diperluas terhadap 2.528 % 3.490 % 4.215 % 4.785 % 5.292 %
komposisi gravimetrik
N2O
Keterangan: *transfer N2O murni hanya untuk campuran induk (pengenceran 0)
**parent gas N2O murni hanya untuk campuran induk (pengenceran 0)

Untuk mempelajari lebih jauh tentang terdapat dalam parent gas semakin meningkat
pengaruh dari sumber-sumber ketidakpastian seiring bertambahnya tingkat pengenceran.
dalam studi ini, persentase kontribusi dari tiap Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya
sumber yang tertera dalam Tabel 3 diplot ke keakuratan analisa fraksi mol komponen
dalam grafik terhadap tingkat pengenceran (termasuk pengotor) serta kemurnian parent gas
campuran bahan acuan gas. Hal ini dimaksudkan dalam preparasi bahan acuan dengan
untuk mengetahui signifikansi dari tiap sumber konsentrasi yang rendah, terutama untuk gas
terhadap ketidakpastian akhir bahan acuan, agar rumah kaca N2O yang konsentrasinya mencapai
dapat dilakukan suatu upaya minimalisasi + 320 nmol/mol (Kurniawan, 2015; Nahas dkk,
sumber dengan kontribusi terbesar dalam 2010).
preparasi bahan acuan. Grafik yang Berdasarkan Gambar 3, untuk
menggambarkan kontribusi sumber meminimalisir nilai ketidakpastian bahan acuan
ketidakpastian pada tiap tingkat pengenceran gas rumah kaca N2O secara signifikan dapat
dapat dilihat dalam Gambar 3. dilakukan dengan menggunakan parent gas
dengan kemurnian yang lebih tinggi serta
menganalisis sendiri seluruh pengotor dalam tiap
parent gas. Hal ini sesuai dengan data yang
dilaporkan dalam hasil uji banding internasional
CCQM-K68 tentang pengukuran N2O dalam
udara sintetik (Lee dkk, 2011). Selain itu, upaya
minimalisir ketidakpastian massa gas yang
ditransfer juga penting untuk dilakukan dengan
memperbaiki proses penimbangan dan
perhitungan hasil transfer gas (Milton, Vargha &
Brown, 2011), karena kontribusinya yang sangat
signifikan dalam campuran gas induk seperti
pada Gambar 3.

Gambar 3 Kontribusi sumber ketidakpastian


pada setiap tingkat pengenceran. 5. KESIMPULAN
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa
Estimasi ketidakpastian telah dilakukan terhadap
sumber ketidakpastian dengan kontribusi
konsentrasi N2O dalam bahan acuan gas.
terbesar pada tahap pengenceran nol atau
Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa
campuran induk adalah berasal dari massa gas
bertambahnya jumlah pengenceran campuran
yang ditransfer, yang mencapai 99.45 % dari
gas akan menyebabkan nilai ketidakpastian akhir
seluruh ketidakpastian gabungan. Data-data
bahan acuan menjadi semakin tinggi. Selain itu,
dalam studi ini menunjukkan pola perubahan
konstribusi ketidakpastian dari fraksi mol
kontribusi yang signifikan seiring bertambahnya
komponen dalam parent gas terus meningkat
tingkat pengenceran. Semakin tinggi tingkat
seiring bertambahnya jumlah pengenceran,
pengenceran, yang berarti konsentrasi
sehingga menjadi kontributor terbesar terhadap
komponen target semakin kecil, maka kontribusi
nilai ketidakpastian yang diperoleh. Dengan
ketidakpastian dari massa gas yang ditransfer
demikian, dapat disimpulkan bahwa kemurnian
semakin kecil. Dan sebaliknya, kontribusi
parent gas merupakan hal terpenting dalam
ketidakpastian dari fraksi mol komponen yang
pembuatan bahan acuan dengan konsentrasi
30
Ketidakpastian Pengukuran: Evaluasi, Sumber-sumber dan Kontribusinya dalam Pembuatan Bahan Acuan Campuran Ga (N2O
Dalam Matriks N2) secara Gravimetri
(Muhammad Rizky Mulyana, Harry Budiman, Oman Zuas dan Nur Tjahyo Eka Darmayanti)

rendah seperti dalam studi ini, yang diikuti Thermal Conductivity Detector. Periódico
dengan penimbangan massa transfer gas Tchê Química, 12(24), 7–16.
sebagai kontributor ketidakpastian lainnya. Budiman, H., Mulyana, M.R. & Zuas, O. (2017):
Diharapkan dengan hasil studi ini Gravimetric Dilution of Calibration Gas
produsen bahan acuan gas dapat lebih Mixtures (CO2, CO, and CH4 in He
meminimalisir ketidakpastian dengan Balance): Toward Their Uncertainty
menggunakan parent gas kemurnian tinggi serta Estimation. International Symposium on
prosedur penimbangan yang lebih presisi. Applied Chemistry (ISAC) 2016.
http://doi.org/10.1063/1.4973183.
Ermolaev, E. (2015). Greenhouse Gas Emissions
UCAPAN TERIMA KASIH from Food and Garden Waste Composting
Effects of Management and Process
Penulis mengucapkan banyak terima kasih Conditions.
kepada Pusat Penelitian Kimia-LIPI atas ISO. (2002). Gas Analysis Guide 6142: -
dukungan finansial dalam Proyek No. SP.DIPA- Preparation of calibration gas mixtures -
079.01.2.664833/2016 dengan lingkup Gravimetric method. International
“Penguatan Infrastruktur dan Kompetensi Organization for Standardization.
Metrologi Kimia” sehingga kegiatan penelitian ini http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.
dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. 004
Penulis juga berterima kasih kepada Krisna Dian JCGM. (2008). Evaluation of measurement data
Purnama dari Universitas Diponegoro atas — Guide to the expression of uncertainty in
kerjasamanya dalam pengambilan data. Penulis measurement. International Organization
juga mengucapkan terima kasih atas masukan- for Standardization Geneva ISBN,
masukan yang sangat membangun dari 50(September), 134.
anonymous mitra bestari. http://doi.org/10.1373/clinchem.2003.03052
8
Kurniawan, A. (2015). Satu Tahun Pemantauan
DAFTAR PUSTAKA Konsentrasi Gas Rumah Kaca (N2O) Di
Bukit Kototabang : Studi Pengaruh Faktor
Akdeniz, N., Jacobson, L. D., Hetchler, B. P., Meteorologi dan Lingkungan, 167–178.
Venterea, R. T., & Spokas, K. A. (2009). Lee, J., Lee, J., Moon, D., Kim, J. S., Wessel, R.,
Measurement of nitrous oxide Aoki, N., Hall, B. (2011). CCQM-K68 Final
concentrations from Wisconsin dairy barns. Report International Comparison CCQM
In 2009 Reno, Nevada, June 21 - June 24, K68 Nitrous Oxide in synthetic air.
2009 (pp. 2–7). St. Joseph, MI: American Milton, M. J. T., Vargha, G. M., Brown, A. S., al,
Society of Agricultural and Biological L. G. A. et, H, A. H. and K., Z, M. J. and M.,
Engineers. … T, B. R. J. C. and M. M. J. (2011).
http://doi.org/10.13031/2013.27170 Gravimetric methods for the preparation of
Alink, A., & van der Veen, A. M. H. (2000). standard gas mixtures. Metrologia, 48(5),
Uncertainty calculations for the preparation R1–R9. http://doi.org/10.1088/0026-
of primary gas mixtures - part 1. Gravimetry. 1394/48/5/R01
Metrologia, 37(6), 641–650. Mulyana, M.R. & Zuas, O. (2017): Penentuan
http://doi.org/10.1088/0026-1394/37/6/1 Komposisi Gravimetrik Bahan Acuan Gas
Anderson, B., Bartlett, K., Frolking, S., Hayhoe, Biner dan Estimasi Ketidakpastiannya.
K., Jenkins, J., & Salas, W. (2010). Buletin Metrologi Kimia Indonesia, 1, 51–
Methane and nitrous oxide emissions from 60.
natural sources. United States Nahas, A. C., Kazuto, S., Lim, H.-C., & Kim, J.
Environmental Protection Agency, (April), (2010). Asian GAW Greenhouse Gases
1–194. http://doi.org/EPA 430-R-10-001 Newsletter. The 2nd International Workshop
BSN. (2008). SNI ISO/IEC 17025:2008 : on Atmosphere Watch in Asia, 1(3), 15.
Persyaratan umum kompetensi Rapson, T. D., & Dacres, H. (2014). Analytical
laboratorium pengujian dan laboratorium techniques for measuring nitrous oxide.
kalibrasi. Jakarta: Badan Standardisasi TrAC - Trends in Analytical Chemistry, 54,
Nasional. 65–74.
Budiman, H., & Zuas, O. (2011). Validation of http://doi.org/10.1016/j.trac.2013.11.004
Analytical Method for Determination of High Vardag, S. N., Hammer, S., O’Doherty, S., Spain,
Level Carbon Dioxide (CO2) in Nitrogen T. G., Wastine, B., Jordan, A., & Levin, I.
Gas (N2) Matrix Using Gas Chromatography (2014). Comparisons of continuous
31
Jurnal Standardisasi Volume 20 Nomor 1, Maret 2018: Hal 19 - 32

atmospheric CH4, CO2 and N2O elements 2011 (IUPAC Technical Report).
measurements – results from a travelling Pure and Applied Chemistry, 83(2), 2012.
instrument campaign at Mace Head. http://doi.org/10.1351/PAC-REP-10-09-14
Atmospheric Chemistry and Physics, Yuesi, W., & Yinghong, W. (2003). Emissions
14(16), 8403–8418. from a Short-Plant Ecosystem. Advances in
http://doi.org/10.5194/acp-14-8403-2014 Atmosphereic Sciences, 20(5), 842–844.
Wang, D., Zhou, Z., & Zhao, Y. (2008). Zhang, Y., Mu, Y., Fang, S., & Liu, J. (2013). An
Uncertainty Calculation of Gas Mixture improved GC-ECD method for measuring
Prepared by Gravimetric Method. In 6th atmospheric N2O. Journal of
Workshop of APMP/TCQM Gas Analysis Environmental Sciences (China), 25(3),
Working Group. Daejeon. 547–553. http://doi.org/10.1016/S1001-
Wieser, M. E., Holden, N., Coplen, T. B., Böhlke, 0742(12)60090-4.
J. K., Berglund, M., Brand, W. A., … Zhu,
X.-K. (2010). Atomic weights of the

32

Anda mungkin juga menyukai