BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hasil kejahatan juga dan penadah disni menjadi pelaku kedua dalam hal
dan pihak kepolisian lebih sulit dalam hal mengungkapkan kejahatan tersebut
sekarang ini sesuatu yang tidak pernah diharapkan dan tidak akan dibiarkan
1
Sholehudin, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana ( Ide Dasar Double Track Sistem dan
Implementasinya),PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004. hlm. 71.
2
kekerasan.2
(penadah). Penadah juga dapat dikatakan sama dengan pencuri, namun dalam
2
Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Diatur Dalam Pasal 365”Pencurian yang Didahului
Disertai atau Dikuti dengan Kekerasan dengan Maksud untuk Mempersiap atau Mempermudah
Pencurian Diancam Pidana Penjara Paling Lama 9 Tahun” .
3
Lamintang,.Fenomena Kehidupan Sosial dalam Ruang Lingkup Pidana,Sinar grafika 1990. hlm.
193-194.
3
pendekatan dari berbagai ilmu, antara lain ilmu sosiologi atau pisikologi,
dari kejahatan. Selain Pasal 480 KUHP tindak pidana penadahan juga diatur
B. Rumusan Masalah
4
A.Z Abidin, Pelaksanaan Hukum Pidana, Pradnya Pramiata, Jakarta, 1983. hlm.35.
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai oleh penulis di dalam penelitian ini adalah:
D. Tinjauan Pustaka
barang yang didapat dari hasil tindak kejahatan tidak di pandang sebagai
5
Bambang Purnomo,Orientasi Hukum Acara Pidana Indonesia, Amarta Yogyakarta, 1984.
hlm.120.
5
Kedua jenis tindak pidana tersebut dapat diperinci menjadi 2 (dua), yaitu:
idiil.
benar bahwa B akan melakukan pencurian dalam rumah itu. Pada malam
hari A sengaja membuka salah satu pintu rumah itu, sedemikian rupa
kepada B bahwa majikannya pada hari dan jam tertentu tidak berada di
6
Ibid, hlm. 312.
7
benda yang ia ketahui atau secara patut harus dapat ia duga bahwa benda
didakwa telah melakukan tindak pidana penadahan seperti apa yang telah
di tentukan berdasarkan pada Pasal 481 ayat (1) KUHP. Dalam arrest
heeft gekocht. Hieruit kan de rechter afleiden, dat verdachte die handeling
beslissen, dat hij een gewoonte maakte van het plegen van dergelijke
terbukti bahwa terdakwa pada berbagai tanggal yang berbeda pada akhir
tersebut dalam suatu tenggang waktu yang cukup lama, dan atas dasar itu ia
8
berikut:
dengan sengaja”, maka lain-lain unsur dalam delik tersebut yang letaknya
sarana dan sebagainya kepada orang lain itu patut diketahui bahwa
Dalam hal ini penadah sebagai pihak yang menyuruh melakukan kepada
7
Satochid dalam Bukunya Farid, A. Z. Abidin Farid, dan A. Hamzah, “Bentuk -bentuk Khusus
Perwujudan Delik Dan Hukum Penitensier” Edisi revisi Rajawali Pers, Jakarta,2006. hlm. 34.
9
yang diatur dalam Pasal 56 sub 2 yang harus memenuhi beberapa syarat
sebagaimana antara lain juga harus dipenuhi oleh uitlokking, seperti yang
ayat (1) sub 2 harus mengandung unsur ikhtiar yang terdiri dari
8
Bambang Purnomo, op.cit. hlm.551.
10
sendiri.
di dalam KUHP dirumuskan dalam Pasal 480 481 dan 482 KUHP.
dari Pasal 480 KUHP. Dalam Pasal ini ditentukan bahwa Tindak
secara patut harus dapat ia duga bahwa benda tersebut telah diperoleh
penadahan).
tindak pidana ini selanjutnya di dalam KUHP diatur dalam Pasal 481
seperti yang ditentukan dalam Pasal 482 KUHP. Berikut rumusan dari
kejahatan;
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
akan dibahas.
2. Lokasi penelitian
3. Sumber Data
atau dianggap atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol,
Pidana (KUHAP).
9
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Cetakan Pertama, Mandar Maju,
Bandung, 2008. hlm. 57.
14
menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat
secara lisan. 10
2. Studi Pustaka
10
Rachman. Penggunaan Metode Yang Tepat DalamPenelitian, Mandar Maju,Bandung,1999.
hlm. 71.
15
F. Sistematika Penulisan
Poltabes Yogyakarta.
16