Anda di halaman 1dari 5

TERMS OF REFERENCE

Sosial Lingkungan

I. Tujuan Materi
1. Mentee Mentoring Suasatya memahami materi tentang tipe-tipe belajar, masalah
yang umum di TPB, serta tips belajar secara efektif.
2. Mentee Mentoring Suasatya dapat mengevaluasi diri terkait permasalahan
akademik yang sedang dihadapi.
3. Mentee Mentoring Suasatya dapat menemukan cara yang efektif dalam belajar
sesuai karakter masing-masing.
II. Alokasi Waktu
Durasi: 60 menit (Mentoring) Detail
durasi:
Waktu Alur Penyampaian Materi
5 menit Pembukaan
15 menit Penyampaian materi tipe-tipe belajar
10 menit Pemaparan permasalahan terkait akademik di masa TPB
15 menit Memberikan tips-tips belajar dengan cara efektif
7 menit Memaparkan mengenai fasilitas penunjang akademik di ITB
8 menit Review dan sharing pengalaman

III. Alur Penyampaian Materi

Solusi
Tipe-tipe Masalah
berupa tips
belajar Terksait TPB
dan fasilitas
IV. Rincian Materi
Sebelum menyampaikan materi mentor dapat membuka pembicaraan dengan
menanyakan kondisi mentee selama keberjalanan masa TPB. Diharapkan, dengan
menceritakan permasalahan akademik yang ada mentee dapat lebih fokus dan mendalami
materi yang diberikan serta mengevaluasi diri sesuai dengan masalah yang telah
diceritakan.
A. Tipe-Tipe Belajar
Setiap orang memiliki cara dan metode belajarnya sendiri. Menurut DePetter dan
Hearchi, 2003, tipe belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu
yang merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi.
Sutanto, 2006, membagi tipe belajar seseorang menjadi tiga hal:
1. Manusia visual, dimana ia akan secara optimal menyerap informasi yang
dibacanya/dilihatnya.
2. Manusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya
akan diserap secara optimal.
3. Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi
yang harus diserapnya terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang
lain melakukan hal yang akan dipelajarinya.
Sejalan dengan hal tersebut, DePetter dan Hearchi, 2003, mendeskripsikan ciri-ciri tipe
belajar seseorang menjadi sebagai berikut:
1. Tipe Visual
Orang visual akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat. Warna,
hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Adapun
beberapa ciri orang dengan tipe belajar visual, yaitu :
• Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan
• Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam
pikiran mereka
• Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
• Mengingat dengan asosiasi visual
• Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis
dan sering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannya.
• Lebih suka membaca daripada dibacakan dan pembaca yang cepat
• Biasanya tidak terganggu dengan keributan
2. Tipe auditori
Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa yang
mereka dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama,
dialog internal dan suara menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat
auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
• Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan
• Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan
• Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat
• Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
• Biasanya pembicara yang fasih
3. Kinestetik
Orang dengan tipe kinestetik belajar malalui gerak, emosi dan sentuhan.
Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional,
dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu :
• Berbicara dengan perlahan
• Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
• Belajar melalui memanipulasi dan praktik
• Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
• Banyak menggunakan isyarat tubuh
• Tidak dapat diam untuk waktu yang lama
• Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka mengetuk-
ngetuk pena, jari, atau kaki saat mendengarkan
• Ingin melakukan segala sesuatu
• Kemungkinan tulisannya jelek
Selain ketiga tipe belajar tersebut, DePetter juga menambahkan bahwa ada tipe
campuran dari tiga tipe belajar diatas, misalnya Auditori-visual atau Visual-
kinestetik atau bisa ketiga-tiganya tapi biasanya satu tipe belajar lebih
mendominasi.
B. Masalah-Masalah Terkait TPB
Menurut data yang didapatkan oleh tim dari LTPB pada angkatan 2017, terdapat
beberapa kategori masalah yang dirasakan oleh mahasiswa, antara lain sebagai berikut
:
1. Tidak Memahami Peraturan Akademik
2. Tidak Paham Makna SKS (SKS adalah singkatan dari satuan kredit semester.
Sistem SKS ini digunakan umumnya di perguruan tinggi. Dengan sistem ini,
mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil
dalam satu semester)
3. Menganggap Remeh Kuliah
4. Sering Absen Kuliah/Tutorial/Kuliah Tambahan
5. Lalai (Tugas, Kuis, Presentasi)
6. Masalah Menumpuk dan Tidak Diselesaikan dengan Tuntas
7. Sulit Mengubah Kebiasaan Belajar yang Instan
8. Penggunaan Teknologi yang Berlebihan

C. Tips Belajar Secara Efektif


1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman
Yang perlu dilakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana
belajar yang nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul,
diantaranyaa bisa dengan belajar sambil mendengarkan musik, belajar di tempat-
tempat yang nyaman misalnya di taman atau dipinggir danau, atau diruangan ber-
AC.
2. Merangkum Pokok Pembelajaran
Dengan membaca 1 buku secara utuh maka akan butuh waktu yang sangat lama
untuk menyelesaikan. Langkah terbaik adalah dengan mengambil intisari dari
pelajar tersebut. Hal ini akan membuat kemudahan mengingat dan juga mudah
untuk memahami inti dari pembelajaran tersebut

3. Belajar Bersama
Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana
belajar berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima
pelajaran/materi yang akan di serap. Selain itu hal-hal yang belum di ketahui akan
lebih mudah di selesaikan dengan bekerja sama. Maka sangat dianjurkan untuk
belajar bersama untuk menghadapi ujian.

4. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu


Metode ini digunakan bagi beberapa orang yang kesulitan dalam menghafal
dengan cara menggunakan nama-nama yang hampir mirip untuk mengingat materi.
Ini sangat efektif digunakan dan otak sangat mudah mengingatnya.

5. Belajar dengan Praktik


Belajar sambil praktek adalah hal yang sangat efektif. Karena cara ini adalah
cara paling efektif untuk mencegah rasa itu muncul. Selain itu, metode penerapan
secara langsung akan membuat kita lebih paham daripada hanya berangan-angan.

6. Belajar rutin tapi jangan lama


Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang
sudah dipelajari. yang perlu dilakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama
belajar". Seperti belajar saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam
1 jam. Cara ini sangat efetif dan pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari
pada harus belajar terlalu lama.

7. Mengerti Bukan Menghafal


Hal yangg paling sering dilakukan pelajar ketika ingin menghadapi ujian adalah
menghafal. Sebenarnya tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih
efektifnya adalah mengerti teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika
ujian.
D. Wadah yang Mendukung Proses Akademik
Pada sesi ini, diharapkan mentor menjelaskan bentuk bentuk fasilitas yang terdapat
dikampus. Fasilitas yang ada antara lain seperti tempat belajar di ruang terbuka,
perpustakaan, serta beberapa lembaga yang menyediakan tutorial tambahan. Selain itu
mahasiswa juga difasilitasi oleh pihak kampus untuk mendapatkan akses ke internet
hampir di semua tempat yang ada di kampus ITB. Kemudian untuk lembaga lembaga
yang memberikan bantuan berupa tutorial tambahan antara lain
1. Kesma
2. UPT Asrama ITB (untuk mahasiswa penghuni asrama)
3. Tutorial untuk Afirmasi
4. MAC untuk belajar matematika di TI
Mengenai masalah yang ada terkait dengan perkuliahan baik akademik maupun
non-akademik, ITB menyediakan lembaga bimbingan konseling yang tempatnya
terletak di selasar GKU Timur. Dengan adanya lembaga BK, mahasiswa dapat terbuka
dan berdiskusi guna mencari solusi dari permasalahan yang ada.

V. Metode Tambahan
 Di akhir dari mentoring , diharapkan mentor memberikan motivasi yang terkait dengan
semangat belajar dan masalah-masalah mentee yang telah disebutkan di awal
mentoring
 Setelah menjelaskan mengenai tips belajar secara efektif, mentor diharapkan
menceritakan tips-tips dalam perkuliahan terkait dengan fakultas masing-masing.
VI. Referensi
https://sandurezu.wordpress.com/2013/02/05/mengenal-tipe-belajarmu-visual-auditori-
atau-kinestetik/

Anda mungkin juga menyukai