Anda di halaman 1dari 49

PERSYARATAN DAN KOMPETENSI STAF RUMAH SAKIT

YANG BOLEH MEMBERIKAN EDUKASI

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP. 32535

Pemberi edukasi yang telah menjalani pendidikan / penyuluhan tentang


PENGERTIAN
kesehatan dan suatu masalah kesehatan.

Tersampaikannya materi penyuluhan yang tepat, konsisten, komprehensif, dan


TUJUAN
efektif kepada pasien dan keluarga pasien.

1. Keputusan Kepala rumah sakit Tk.II Udayana tentang kebijakan pemberian


KEBIJAKAN
informasi dan edukasi di rumah sakit Tk II Udayana
UMUM
2. Panduan tentang pemberian informasi dan edukasi di RS Tk II Udayana

Pasien dan keluarganya menerima penyuluhan dari petugas kesehatan yang


KEBIJAKAN
telah menjalani pendidkan kesehatan dan atau telah menerima pelatihan atau
KHUSUS
penyuluhan singkat mengenai kesehatan.

1. Seluruh petugas kesehatan di rumah sakit Tk II Udayana.


2. Instalasi pendidikan.
UNIT TERKAIT
3. Unit PKRS.
4. Instalasi terkait lainnya.
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
MENGENAI EDUKASI KOLABORATIF

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

PENGERTIAN Pemberian edukasi kolaboratif antar profesi bila ada indikasi.

TUJUAN Digunakan sebagai panduan untuk melakukan edukasi kolaboratif.

3. Keputusan kepala rumah sakit Tk II Udayana tentang kebijakan pemberian


KEBIJAKAN
informasi dan edukasi di rs Tk II Udayana
UMUM
4. Panduan tentang pemberian informasi dan edukasi di rs Tk II Udayana

1. Khusus tindakan medis, apabila dari hasil asesmen diperlukan edukasi


kolaboratif, DPJP meminta konsultasi kepada bagian yang diperlukan oleh
pasien.
2. Diluar tindakan medis, apabila dari hasil asesmen diperlukan edukasi
PROSEDUR kolaboratif, kepala ruangan dapat menghubungi bagian yang sesuai dengan
kebutuhan edukasi pasien.
3. Hasil edukasi kolaborasi harus didokumentasikan dalam lembar rekam
medik yang tersedia.

1. Komite medik.
UNIT TERKAIT 2. Komite keperawatan.
3. Instaslasi terkait lainnya.

LAMPIRAN 1. Lembar konsul.


KOMPETENSI PETUGAS PEMBERI EDUKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi dan edukasi


PENGERTIAN
kepada pasien dan keluarga.

Untuk dijadikan pedoman bagi petugas kesehatan yang melakukan pemberian


TUJUAN
informasi dan edukasi pada pasein dan keluarga.

5. Keputusan kepala rumah sakit Tk II Udayana tentang kbeijakan pemberian


KEBIJAKAN
informasi dan edukasi di RS Tk II Udayana
UMUM
6. Panduan tentang pemberian informasi dan edukasi di RS Tk II Udayana

1. Edukator / pemberi informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga di


RS TK II Udayana terdiri dari:
a. Dokter spesialis
b. Perawat
c. Bidan
PROSEDUR d. Farmacist
e. Nutrisionist
f. Fisioterapist
2. Kompeten sesuai dengan bidang keilmuannya
3. Berkompeten dalam melakukan komunikasi efektif.

1. PKRS.
UNIT TERKAIT 2. Ruang Ruang Inap
3. Ruang Rawat Jalan
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
MENGENAI WAKTU EDUKASI

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Waktu yang digunakan untuk melakukan pemberian informasi dan edukasi


PENGERTIAN
kepada pasien dan keluarga.

Sebagai panduan bag edukator dalam memberikan inforasi dan edukasi


TUJUAN
kepada pasien dan keluarga.

1. Keputusan kepala rumah sakit TkII Udayana tentang kbeijakan pemberian


KEBIJAKAN
informasi dan edukasi di RS Tk II Udayana
UMUM
2. Panduan tentang pemberian informasi dan edukasi di RS Tk II Udayana

1. Sebelum melakukan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga


terlebih dahulu dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan.
2. Pelaksanaan asesmen dilakukan oleh perawat dalam kurun waktu 1 x 24
jam untuk mengetahui kebutuhan edukasi pasien dan keluarga.
3. Dalam melakukan asesmen kebutuhan edukasi harus memperhatikan
kemampuan serta kemauan belajarnya, keyakinan dan nilai-nilai,
kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,
hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan kognitif serta
kesediaan pasien untuk menerima informasi.
PROSEDUR
4. Hasil asesmen di catat dalam format pengkajian awal masuk dilakukan oleh
perawat yang melakukan asesmen kebutuhan pendidikan.
5. Sistem pencatatan pendidikan pada pasien dan keluarga dibuat seragam
oleh seluruh staf.
6. Hasil asesmen digunakan dalam merencanakan pemberian informasi dan
edukasi pada pasien dan keluarga.
7. Lamanya waktu dalam pmberian informasi dan edukasi disesuaikan dengan
kebutuhan serta situasi dan kondisi pasien, max 15 menit untuk penyuluhan
individu

1. PKRS
UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Rawat Jalan
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
UNTUK KESEHATAN PASIEN YANG BERKESINAMBUNGAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

RS harus mendidik pasien dan keluarganya tentang tindak lanjut untuk


PENGERTIAN memenuhi kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan setelah pulang
perawatan Rumah Sakit.

Terpenuhinya kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan untuk mencapai


TUJUAN
sasaran kesehatan mereka.

Setiap dokter dan tenaga kesehatan lain yang terkait lainnya yang merawat
KEBIJAKAN pasien di RS Tk.II Udayana wajib memeberikan penyuluhan mengenai penyakit
UMUM kepada pasien dan keluarganya agar dapat berpartisipasi dalam perawatan dan
tindak lanjut jika pasien pulang perawatan.

1. Pasien dan keluarga pesien menerima penyuluhan dan pelatihan untuk


memenuhi kebutuhan kesehatan mereka secara berkesinambungan atau
untuk mencapai sasaran kesehatan mereka.
2. Rumah sakit mengidentifikasi dan membangun hubungan kerjasama
KEBIJAKAN
dengan sumber daya masyarakat yang mendukung pendidikan tentang
KHUSUS
pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan dan pencegahan
penyakit.
3. Apabila ada indikasi sesuai kondisi penyakit pasien, pasien dirujuk pada
sumber daya yang tersedia dalam masyarakat.

1. Seluruh petugas kesehatan di rumah sakit Tk.II Udayana.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh pasien dan keluarganya yang dirawat di rumah sakit Tk.II Udayana.
IDENTIFIKASI DAN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN SUMBER DAYA
MASYARAKAT UNTUK PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT

Rumah Sakit Tk.II


Udayana No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber komunitas pasien di masyarakat


PENGERTIAN dan mengadakan hubungan kerjasama guna pemeliharaan kesehatan pasien
selanjutnya dan preventif.

1. Pasien dapat berkomunikasi dengan komunitasnya dan dapat melanjutkan


pemeliharaan kesehatannya.
TUJUAN
2. Pasien dapat melakukan tindakan-tindakan dalam hal pencegahan
penyakitnya (kekambuhan).

1. Kebijakan Kepala RS. Tk.II Udayana tentang manajemen komunikasi dan


edukasi untuk kesehatan yang berkesinambungan.
KEBIJAKAN 2. Rumah sakit mengidentifikasi dan mengadakan hubungan kerjasama
dengan sumber daya masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.

1. Rumah Sakit mengidentifikasi sumber–sumber fasilitas kesehatan


masyarakat yang dekat dengan tempat tinggal pasien.
2. Rumah Sakit mengidentifikasi sumber–sumber komunitas sesuai penyakit
PROSEDUR pasien.
3. Rumah Sakit mengadakan kerjasama dan membuat pengantar agar pasien
berhubungan fasilitas di atas untuk pemeliharaan dan pencegahan
kekambuhan penyakitnya.

1. Departemen / Instalasi terkait.


UNIT TERKAIT 2. Unit kerja yang ditunjuk sebagai penghubung dengan sumber sumber
komunitas terkait.

LAMPIRAN SPO tentang hubungan kerjasama dengan sumber-sumber.


RUJUKAN PASIEN KE SUMBER DAYA MASYARAKAT
UNTUK PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Rumah sakit membuat pengantar rujukan pasien ke fasilitas kesehatan di


PENGERTIAN masyarakat guna pemeliharaan kesehatan pasien selanjutnya dan tindakan
preventif.

1. Pasien / keluarga, dapat melanjutkan pemeliharaan kesehatannya ke


fasilitas kesehatan di masyarakat.
TUJUAN
2. Pasien / keluarga, dapat melakukan tindakan-tindakan dalam hal
pencegahan penyakitnya (kekambuhan).

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang manajemen komunikasi dan


edukasi untuk kesehatan pasien berkesinambungan.
KEBIJAKAN
2. Rumah sakit membuat pengantar rujukan pasien ke fasilitas kesehatan di
masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

1. Rumah Sakit mengidentifikasi sumber–sumber fasilitas kesehatan


masyarakat yang dekat dengan tempat tinggal pasien: RS di jajaran TNI
yang dekat dengan tempat tinggal pasien, RS swasta setempat, Poliklinik
PEDOMAN
satuan dan Puskesmas.
PELAKSANAAN
2. Memberikan Informasi kepada pasien/keluarga tentang lokasi rujukan.
3. Rumah Sakit / DPJP membuat pengantar rujukan pasien ke fasilitas
kesehatan di masyarakat, bila ada indikasi.

Departemen / Instalasi mencari dan mengidentifikasi sumber-sumber fasilitas


UNIT TERKAIT
kesehatan di masyarakat.

1. SPO tentang rujukan pasien ke fasilitas kesehatan yang terdekat.


LAMPIRAN
2. Formulir Rujukan Pasien keluar RS.
IDENTIFIKASI DAN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN SUMBER DAYA
MASYARAKAT UNTUK PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT

Rumah Sakit Tk.II


Udayana No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber komunitas pasien di masyarakat


PENGERTIAN dan mengadakan hubungan kerjasama guna pemeliharaan kesehatan pasien
selanjutnya dan preventif.

1. Pasien dapat berkomunikasi dengan komunitasnya dan dapat melanjutkan


pemeliharaan kesehatannya.
TUJUAN
2. Pasien dapat melakukan tindakan-tindakan dalam hal pencegahan
penyakitnya (kekambuhan).

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang manajemen komunikasi dan


edukasi untuk kesehatan pasien berkesinambungan.
KEBIJAKAN 2. Rumah sakit mengidentifikasi dan mengadakan hubungan kerjasama
dengan sumber daya masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.

1. Rumah Sakit mengidentifikasi sumber – sumber fasilitas kesehatan


masyarakat yang dekat dengan tempat tinggal pasien.
2. Rumah Sakit mengidentifikasi sumber – sumber komunitas sesuai penyakit
PEDOMAN
pasien.
PELAKSANAAN
3. Rumah Sakit mengadakan kerjasama dan membuat pengantar agar pasien
berhubungan fasilitas di atas untuk pemeliharaan dan pencegahan
kekambuhan penyakitnya.

1. Departemen / Instalasi terkait.


UNIT TERKAIT 2. Unit kerja yang ditunjuk sebagai penghubung dengan sumber-sumber
terkait.

LAMPIRAN SPO tentang hubungan kerjasama dengan sumber-sumber komunitas pasien.


EDUKASI TENTANG TEKNIK REHABILITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Memberikan pengetahuan tentang program latihan yang dibutuhkan pasien


PENGERTIAN
berdasarkan kebutuhan klien sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

Agar pasien dan keluarga mengerti tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh
TUJUAN dilakukan, serta latihan yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien
yang menyangkut dengan kesembuhan pasien dari penyakitnya.

1. Kebijaksanaan Kepala RS Tk II Udayana tentang penyuluhan pasien dan


keluarga mencakup topik-topik yang menyangkut tentang perawatan pasien
KEBIJAKAN
2. Dalam penatalaksanaan upaya penyembuhan pasien dari penyakit, pasien
harus diberikan pengetahuan tentang teknik latihan yang benar.

1. Mengkaji status kesehatan klien.


2. Mengkaji kebutuhan latihan yang diperlukan pasien sesuai dengan penyakit
atau gejala yang diderita pasien.
3. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan diadakan
penyuluhan.
4. Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang pentingnya teknik
PROSEDUR rehabilitatif.
5. Memberikan contoh kepada pasien tentang latihan yangn dapat dilakukan
sesuai kebutuhan klien.
6. Memotivasi pasien agar dapat melaksanakan latihan yang dicontohkan
sesuai dengan status kesehatan pasien.
7. Melakukan kolaborasi dengan keluarga untuk penatalaksanaan program
latihan sesuai kebutuhan.

UNIT TERKAIT Unit Fisiotherapi.

1. SPO tentang teknik rehabilitatif.


LAMPIRAN
2. Brosur tentang tentang pelatihan.
EDUKASI TENTANG DIET DAN NUTRISI YANG BENAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 2
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Penyuluhan dan konsultasi gizi adalah suatu kegiatan komunikasi dua arah
dilakukan dietisiensi pada pasien, individu, kelompok atau masal untuk
PENGERTIAN
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap perilaku sehingga
membantu pasien dan mengatasi masalah gizi.

Membuat perubahan perilaku pasien dan memberikan gambaran mengenai:


1. Penjelasan mengenai diet (hubungan makanan dengan penyembuhan
penyakit).
TUJUAN 2. Jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
3. Perencanaan makanan.
4. Pemakaian daftar penukar makanan.
5. Menu makanan yang sesuai.

1. Kebijaksanaan Kepala RS Tk II Udayana tentang penyuluhan pasien dan


keluarga mencakup topik-topik yang menyangkut tentang perawatan pasien.
KEBIJAKAN
2. Dalam penatalaksanaan upaya penyembuhan pasien dari penyakit, pasien
harus diberikan pengetahuan tentang nutrisi dan diet yang benar.

1. Mengkaji status kesehatan klien.


2. Mengkaji kebutuhan nutrisi dan diet yang diperlukan pasien sesuai dengan
penyakit atau gejala yang diderita pasien.
3. Menilai status gizi pasien.
4. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan diadakan
penyuluhan.
5. Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang pentingnya diet dan
PROSEDUR
nutrisi yang menyangkut dengan penyakit yg diderita pasien.
6. Memberikan contoh kepada pasien tentang nutrisi dan diet yang dapat
dilakukan sesuai kebutuhan klien.
7. Memotivasi pasien agar dapat melaksanakan program diet dan nutrisi yang
dicontohkan sesuai dengan status kesehatan pasien.
8. Melakukan kolaborasi dengan keluarga untuk penatalaksanaan program
diet sesuai kebutuhan.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen / Instalasi.


EDUKASI TENTANG DIET DAN NUTRISI YANG BENAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 2 dari 2
Udayana

1. SPO tentang penyuluhan diet dan nutrisi yang benar.


LAMPIRAN
2. Brosur tentang contoh diet nurisi.
EDUKASI TENTANG PENGGUNAAN OBAT SECARA EFEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi dua arah dilakukan pada


pasien, individu, kelompok atau masal untuk menanamkan dan meningkatkan
PENGERTIAN
pengertian, sikap perilaku pasien dan keluarga dalam penggunaan obat secara
benar dan efektif sehingga membantu untuk kesembuhan pasien.

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam


TUJUAN penggunaan obat secara benar dan efektif yang dapat membantu pada proses
penyembuhan penyakit .

1. Kebijaksanaan Kepala RS Tk II Udayana tentang penyuluhan pasien dan


keluarga mencakup topik-topik yang menyangkut tentang perawatan pasien.
KEBIJAKAN 2. Dalam penatalaksanaan upaya penyembuhan pasien dari penyakit, pasien
harus diberikan pengetahuan tentang penggunaan obat yang efektif dan
benar.

1. Mengkaji status kesehatan klien.


2. Mengkaji pemberian therapi yang didapat oleh pasien.
3. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penggunaan obat.
4. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan diadakan
PROSEDUR penyuluhan.
5. Memberikan pengetahuan kepada pasien atau keluarga tentang
penggunaan obat secara efektif dan benar.
6. Memotivasi pasien dan keluarga untuk melaksanakan penggunaan obat
secara efektif dan benar.

UNIT TERKAIT Seluruh Departemen /Instalasi.


ASSESMEN KEBUTUHAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
UNTUK JENIS PELAYANAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Merupakan penyuluhan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama


PENGERTIAN proses perawatan dan pengetahuan yang diperlukan selama pasien dirawat,
dipindahkan ke tempat perawatan lain atau dipulangkan.

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan dibutuhkan pasien


dan keluarganya untuk membuat keputusan perawatan, berpartisipasi
TUJUAN dalam perawatan, dan melanjutkan perawatan dirumah.
2. Dapat melakukan penilaian untuk memahami kebutuhan edukasi setiap
pasien dan keluarganya.

Setiap petugas yang berinteraksi dengan pasien atau yang telah memberikan
KEBIJAKAN pelayanan khusus harus melakukan pendokumentasian dalam rekam medik
pasien.

Setiap petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien dalam meberikan


edukasi harus menerapakan hal-hal berikut ini:
1. Menilai kebutuhan penyuluhan pasien dan keluarganya.
2. Menetapkan kebutuhan edukasi pasien: jenis operasi bedah, prosedur
invasif lain dan pengobatan apa saja yang direncanakan, apa kebutuhan
PROSEDUR perawatannya dan apakah kebutuhan perawatan lanjutannya nanti setelah
pasien pulang.
3. Mendokumentasikan hasil penilaian kebutuhan penyuluhan dalam rekam
medis.
4. Melakukan pencatatan yang seragam untuk penyuluhan pasien oleh semua
staf.

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
SISTEM PENYERAGAMAN PENCATATAN PENDIDIKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Merupakan laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan / edukasi yang


PENGERTIAN
diberikan kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien dipulangkan.

1. Sebagai bukti tertulis edukasi yang telah diberikan kepada pasien.


TUJUAN 2. Dapat dijadikan aspek legal dalam hukum.
3. Sebagai standar pemberian edukasi yang diberikan kepada pasien.

Setiap petugas yang berinteraksi dengan pasien atau yang telah memberikan
KEBIJAKAN pelayanan khusus harus melakukan pendokumentasian dalam rekam medik
pasien.

1. Dokumentasikan secara lengkap semua penyuluhan yang telah diberikan


kepada pasien dan keluarganya.
2. Lakukan penandatanganan dalam setiap pencatatan.
3. Tulislah dengan jelas dan rapi.
4. Gunakan ejaan dan kata-kata serta tata bahasa medis yang tepat dan
PROSEDUR umum.
5. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk menghindari
terhapusnya catatan (tidak boleh menggunakan tipe-ex).
6. Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian.
7. Catat nama pasien dan nomor rekam medik dalam setiap halaman.
8. Hindari penilaian negatif terhadap pasien.

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
ASSESMEN KEBUTUHAN PASIEN DAN KELUARGA UNTUK JENIS
PELAYANAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Penyuluhan mengenai pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan


PENGERTIAN dan pengetahuan yang diperlukan selama pasien dirawat, dipindahkan ke
tempat lain, atau dipulangkan.

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan dibutuhkan pasien


dan keluarganya untuk membuat keputusan perawatan, berpartisipasi
TUJUAN dalam perawatan, dan melanjutkan perawatan dirumah.
2. Dapat melakukan penilaian untuk memahami kebutuhan edukasi setiap
pasien dan keluarganya.

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang pendokumentasian


penyuluhan / edukasi pasien dan keluarga kedalam rekam medik.
KEBIJAKAN
2. Setiap petugas kesehatanyang memberikan edukasi pada pasien dan
UMUM
keluarga harus melakukan assesmen kebutuhan edukasi terlebih dahulu
sesuai jenis pelayanan yang akan diberikan pada pasien.

1. Penyuluhan berfokus pada pengetahuan dan keterampilan khusus yang


akan dibutuhkan pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan
perawatan, berpartisipasi dalam perawatan, dan melanjutkan perawatan
dirumah.
2. Untuk memahami kebutuhan edukasi setiap pasien dan keluarganya
terdapat proses penilaian untuk menetapkan jenis operasi bedah, prosedur
invasif lainnya dan pengobatan apa saja yang direncanakan,apakah
kebutuhan keperawatannya, dan apakah kebutuhan perawatan lanjutannya
nanti setelah pasien pulang. Penilaian ini memungkinkan dalam merawat
PEDOMAN
pasien untuk dapat merencanakan dan memberikan penyuluhan yang
PELAKSANAAN
diberikan.
3. Penyuluhan juga diberikan kepada keluarga yang berpartisipasi secara
langsung dalam perawatan seperti mengganti perban , memberi makan
pasien, memberikan obat-obatan,dan pengobatan lainnya.
4. Setelah kebutuhan penyuluhan diidentifikasi, kebutuhan – kebutuhan ini
ditulis dalam rekam medis. Hal ini membantu semua pemberi pelayanan
untuk berparsitipasi dalam proses penyuluhan.
5. RS Tk.II Udayana telah menetapkan format dalam rekam medis assesmen
pendidikan, perencanaan, dan penyampaian informasi.
ASSESMEN KEBUTUHAN PASIEN DAN KELUARGA UNTUK JENIS
PELAYANAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2 dari 2

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.

1. SPO assesmen kebutuhan pasien dan keluarga.


LAMPIRAN
2. SPO sistem pencatatan pendidikan pasien.
PENDOKUMENTASIAN PENYULUH / EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
KE DALAM REKAM MEDIS

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2013 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Penyuluhan mengenai pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan


PENGERTIAN dan pengetahuan yang diperlukan selama pasien dirawat, dipindahkan ke
tempat lain atau dipulangkan.

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan dibutuhkan pasien


dan keluarganya untuk membuat keputusan perawatan, berpartisipasi
TUJUAN dalam perawatan, dan melanjutkan perawatan dirumah.
2. Dapat melakukan penilaian untuk memahami kebutuhan edukasi setiap
pasien dan keluarganya.

Setiap petugas yang berinteraksi dengan pasien atau yang telah memberikan
KEBIJAKAN
pelayanan khusus harus melakukan pendokumentasian dalam rekam medik
UMUM
pasien.

1. Asses kebutuhan penyuluhan pasien dan keluarganya.


2. Terdapat sistem pencatatan penyuluhan pasien dan keluarganya yang
seragam dalam rekam medis RS.
3. Untuk merencanakan penyuluhan pada pasien dan keluarganya harus
menilai:
KEBIJAKAN a. Kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut pasien dan keluarganya.
KHUSUS b. Kemampuan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa.
c. Hambatan emosional dan motivasi.
d. Keterbatasan fisik dan kognitif.
e. Kemauan pasien untuk menerima informasi.
4. Hasil assesmen digunakan untuk merencanakan penyuluhan terhadap
pasien dan keluarganya.

1. Seluruh Departemen dan Instalasi


UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Rawat Jalan
VERIFIKASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM MEMAHAMI
EDUKASI YANG DI BERIKAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Mengevaluasi apakah edukasi yang telah diberikan sudah dimengerti dan


PENGERTIAN
difahami serta dapat digunakan oeh pasien dan keluarga.

Untuk mengetahui edukasi yang telah diberikan sudah dipahami dan dapat
TUJUAN dilaksanakan oleh pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi dalam
tatalaksana penyakitnya.

Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang verifikasi informasi pendidikan


KEBIJAKAN
pasien dan keluarga.

1. Pasien dan keluarga yang sudah diberikan edukasi diberi kesempatan untuk
bertanya jika masih ada yang tidak jelas.
2. Pasien dan keluarga diminta mengulang edukasi yang telah diberikan.
PROSEDUR 3. Untuk edukasi yang sifatnya kemampuan untuk memakai alat, pasien atau
keluarga diminta mendemonstrasikan.
4. Pasien dan keluarga dinilai apakah perlu diedukasi ulang.
5. Bila diperlukan pasien dan keluarga dilakukan pendidikan ulang.

1. Ruang Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Ruang Rawat Jalan
MEMOTIVASI PASIEN DAN KELUARGA UNTUK BERTANYA DAN
BERPERAN AKTIF

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Petugas yang memberi edukasi mendorong pasien dan keluarga untuk


PENGERTIAN bertanya dan memberikan pendapatnya dalam berpartisipasi terhadap
penatalaksanaan penyakitnya.

Agar pasien dan keluarga dapat berperan aktif dalam penatalaksanan


TUJUAN
penyakitnya.

Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang verifikasi informasi pendidikan


KEBIJAKAN
pasien dan keluarga.

1. Sebelum memberikan edukasi, petugas yang diberi tugas melihat data


karakteristik pasien.
2. Edukasi diberikan sesuai kemampuan dan kemauan serta kebutuhan
pasien dan keluarga.
3. Pasien dan keluarga diminta bertanya secara bebas dan mengajukan
pendapatnya tentang edukasi yang diberikan.
PROSEDUR
4. Apabila pasien dan keluarga belum bisa mengambil suatu keputusan untuk
tatalaksana tertentu (seperti operasi), petugas diminta menjelaskan kembali
lebih detil dan dengan bahasa sederhana, sehingga mengerti dan
memahami keuntungan dan kerugian bila tindakan tersebut tidak dilakukan.
5. Bila diperlukan, pasien dan keluarga diminta melakukan simulasi /
demonstrasi ulang (untuk penggunaan alat medis).

1. Ruang Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Ruang Rawat Jalan
RUJUKAN PASIEN KE KOMUNITAS LUAR DIKOMUNITAS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Mengirim pasien ke fasilitas kesehatan di komunitasnya yang terdekat,


PENGERTIAN sehingga pasien dapat melanjutkan tata laksana yang telah diberikan di Rumah
Sakit, kemudian dilanjutkan kontrol berkala ke Rumah Sakit pengirim.

Agar pasien dapat melanjutkan tatalaksana yang telah diberikan setelah pulang
TUJUAN
rawat jalan ataupun rawat inap, sehingga tatalaksananya berkesinambungan.

1. Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang pendidikan pasien


dan keluarga untuk kesehatan pasien yag berkesinambungan.
KEBIJAKAN 2. Kasus tertentu bila ada indikasi dikirim ke fasilitas kesehatan di komunitas
yang terdekat agar tatalaksananya tetap berkesinambungan, setelah pulang
rawat inap atau rawat jalan.

1. Rumah Sakit / departemen / Instalasi terkait mendata / mencari informasi


fasilitas kesehatan tedekat di komunitasnya, melalui pasien & keluarga,
media, internet dll.
2. Petugas kesehatan memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga saat
pasien pulang rawat jalan ataupun rawat inap.
3. Rumah Sakit / departemen / Instalasi terkait, membuat surat rujukan ke
PROSEDUR fasilitas kesehatan komunitas.
4. Dalam surat rujukan disebutkan identitas, diagnosis, tatalaksana yang telah
diberikan dan yang akan dilanjutkan serta jadwal harus control kembali ke
fasilitas perujuk.
5. Pasien diberikan surat pengantar untuk kontrol kembali ke perujuk dengan
keterangan tambahan perkembangan penyakit dan tatalaksana yang telah
diberikan selama kontrol di fasilitas kesehatan komunitas.

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.

1. Seluruh Departemen dan Instalasi yang merujuk pasien..


LAMPIRAN
2. Fasilitas kesehatan di komunitas.
SISTEM PENYERAGAMAN PENCATATAN PENDIDIKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 2
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan/pendidikan yang diberikan


PENGERTIAN
kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien dipulangkan.

1. Sebagai bukti tertulis edukasi yang telah diberikan kepada pasien.


TUJUAN 2. Dapat dijadikan aspek legal dalam hukum.
3. Sebagai standar pemberian edukasi yang diberikan kepada pasien.

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang pendokumentasian penyuhan /


edukasi pasien dan keluarga kedalam rekam medik.
KEBIJAKAN 2. Setiap petugas kesehatan yang memberikan edukasi pada pasien dan
keluarga harus melakukan pendokumentasian pemberian edukasi pada
pasien dan kelaurga dengan menggunakan format yang seragam.

1. Aspek administrasi, berisi rekaman data tentang edukasi yang telah


diberikan sesuai kebutuhan pasien.
2. Aspek medis, berisi catatan yang terkait dengan pengobatan atau
perawatan yang diberikan kepada pasien.
3. Aspek hukum, sebagai jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, sama
halnya dalam rangka usaha menegakkan hukum dan penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan, semua catatan pasien merupakan
dokumentasi resmi dan bernilai hukum.
4. Aspek keuangan, dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat perincian
biaya atau keuangan.
5. Aspek penelitian, dapat dijadikan data dalam penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan melalui studi dokumen.
PROSEDUR
6. Aspek pendidikan, berisi data informasi tentang perkembangan kronologis
dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien.
7. Aspek dokumentasi, berisi sumber informasi yang harus didokumentasikan
dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dalam proses dan laporan
pelayanan kesehatan.
8. Aspek jaminan mutu, dapat memberikan kemudahan bagi petugas dalam
membantu penyelesaian masalah pasienAspek akreditasi, dapat memantau
kualitas layanan yang telah diberikan.
9. Aspek komunikasi, sebagai koordinasi asuhan yang diberikan oleh
beberapa petugas untuk mencegah pemberian informasi yang berulang-
ulang kepada pasien, mengurangi kesalahan danmeningkatkan ketelitian
dalam memberikan pelayanan.
SISTEM PENYERAGAMAN PENCATATAN PENDIDIKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 2 dari 2
Udayana

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.

1. SPO pendokumentasian.
LAMPIRAN
2. Formulir Informed Consent edukasi pasien.
KEMAMPUAN DAN KEMAUAN PASIEN SERTA KELUARGANYA
UNTUK DINILAI (DIASSES)

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
OPERASIONAL

dr. Agus Setyobudi, Sp.PD


Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Tindakan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan di RS Tk.II


Udayana untuk mengetahui kemampuan dan kemauan pasien serta
PENGERTIAN
keluarganya untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kemauan pasien
beserta keluargannya untuk pemberian informasi / edukasi.

1. Mengetahui tingkat pengetahuan dan kemauan pasien serta keluarganya


dalam menerima informasi/edukasi sesuai kebutuhan.
2. Memfasilitasi pasien dan keluarganya dalam mengambilan keputusan
TUJUAN
untuk menerima informasi/edukasi terkait proses perawatannya.
3. Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarganya dalam proses perawatan
dan atau perawatan lanjutan dirumah.

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang: Kemampuan pasien dan


kemauan pasien serta keluarganya untuk dinilai / asses.
KEBIJAKAN 2. Setiap petugas kesehatan yang memberikan pelayanan harus menilai
kemampuan dan kemauan pasien serta keluarganya untuk dinilai /asses
kebutuhan edukasi.

1. Dalam menilai kebutuhan edukasi pasien dan keluarga menurut


kemampuan belajar yang harus dinilai adalah :
a. Kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut serta budaya pasien dan
keluarganya.
b. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan.
c. Adanya hambatan emosional dan motivasi pasien serta keluarganya.
d. Adanya keterbatan fisik dan kognitif pasien serta keluarganya.
e. Kesediaan pasien dan keluarga untuk menerima informasi/edukasi
2. Pada kondisi pasien dan keluarganya yang mempunyai keterbatasan
PEDOMAN tingkat pendidikan yang rendah maka penjelasan diberikan hal-hal yang
PELAKSANAAN bersifat umum dan dapat dimengerti oleh pasien dan keluarganya.
3. Pasien yang mempunyai keterbatasan bahasa perlu didampingi petugas
yang mempunyai kemampuan bahasa yang sama.
4. Pasien yang mempunyai keterbatasan fisik (pendengaran) edukasi
diberikan dengan tulisan, gambar,bahasa isarat, jika perlu didampingi
keluarga yang mengerti penjelasan secara lengkap.
5. Pasien yang mempunyai keterbatasan penglihatan informasi/ edukasi
diberi penjelasan secara lisan sesuai tingkat pendidikannya, jika perlu
didampingi oleh keluarga yang mengerti secara lengkap.
6. Pasien yang memiliki hambatan emosional informasi/edukasi harus
didampingi oleh keluarga jika perlu diberi dukungan oleh tim psikologi.
KEMAMPUAN DAN KEMAUAN PASIEN SERTA KELUARGANYA
UNTUK DINILAI (DIASSES)

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2 dari 2

7. Edukasi yang berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan perlu


PEDOMAN mempertimbangkan keyakinan dan agama yang dianut.
PELAKSANAAN 8. Asses/penilaian pasien dan keluarga didokumentasikan dalam
rekam medik.

1. Seluruh Unit Pelayanan rawat inap, rawat jalan, ruang tindakan


dan instalasi pemeraiksaan penunjang.
UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas pemberi pelayanan Kesehatan.
3. Seluruh pasien dan keluarga.

1. SPO tentang penilaian / asses kepercayaan, agama dan budaya


serta nilai-nilai yang dianut, pasien dan keluarga.
2. SPO tentang penilaian kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan
dan bahasa yang digunakan.
LAMPIRAN
3. SPO tentang penilaian / asses hambatan emosional dan motivasi
pasien serta keluarga.
4. SPO tentang penilaian / asses keterbatan fisik dan kognitif pasien
serta keluarga.
PROSES VERIFIKASI BAHWA PASIEN DAN KELUARGA
MEMAHAMI EDUKASI YANG DIBERIKAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Proses dimana pemberi pendidikan kesehatan melakukan verifikasi terhadap


PENGERTIAN pasien dan keluarga dalam menerima dan memahami pendidikan yang akan
diberikan.

Memahami pasien dan keluarga membantu rumah sakit memilih pendidik dan
metode pendidikan yang konsisten dengan nilai-nilai dan pilihan pasien dan
TUJUAN
keluarganya, serta mengidentifikasi peran keluarga dan metode pemberian
instruksi.

Setiap pendidik melakukan proses identifikasi terhadap kebutuhan pendidikan


KEBIJAKAN
kesehatan pasien dan keluarga.

1. Pendidik melakukan identifikasi tentang kebutuhan pendidikan kesehatan


kepada pasien.
2. Pendidik melakukan identifikasi tentang kebutuhan pendidikan kesehatan
PROSEDUR
kepada keluarga.
3. Pendidik memahami nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga.
4. Menentukan metode pemberian edukasi.

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh pasien dan keluarga yang dirawat di Rumah Sakit.

1. SPO tentang panduan pemberian informasi dan edukasi.


LAMPIRAN
2. Formulir bukti pelaksanaan penyuluhan informasi (lembar DPJP)
TEKNIS UNTUK MENDORONG PASIEN DAN KELUARGA UNTUK
BERTANYA DAN MEMBERI PENDAPAT SEBAGAI PESERTA AKTIF

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Proses umpan balik dimana pasien dan keluarga turut berpartisipasi dalam
PENGERTIAN
proses pelayanan pendidikan kesehatan.

Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan


TUJUAN dangan memberikan kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan
pertanyaan kepada staf untuk meyakinkan pemahaman yang benar.

Staf mengakui peran penting pasien dalam pemberian pelayanan yang aman
KEBIJAKAN
dan berkualitas tinggi

1. Pendidik memberi materi pendidikan kesehatan berdasarkan kebutuhan


pasien dan keluarga
PROSEDUR 2. Pendidik melakukan sesi tanya jawab tentang pendidikan kesehatan yang
telah diberikan
3. Pendidik melakukan evaluai atas apa yang telah diberikan

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh pasien dan keluarga yang dirawat di Rumah Sakit.

1. SPO tentang panduan pemberian informasi dan edukasi.


LAMPIRAN
2. Formulir Informed Consent edukasi pasien.
MATERI TERTULIS SEBAGAI PELENGKAP EDUKASI
DAN INFORMASI YANG DISAMPAIKAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Suatu bukti tertulis sebagai bukti bahwa pemberian edukasi telah diberikan
PENGERTIAN
kepada pasien dan keluarga.

Informasi verbal perlu diperkuat dengan materi secara tertulis yang terkait
TUJUAN dengan kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan pembelajaran pasien
dan keluarganya.

1. Kebijan kepala RS Tk.II Udayana tentang pemberian pendidikan kesehatan.


KEBIJAKAN 2. Setiap petugas kesehatan yang memberikan pendidikan kesehatan harus
memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan materi tertulis.

1. Pendidik membuat satuan penyuluhan sebelum memberikan pendidikan


kesehatan.
2. Pendidik memberikan materi penyuluhan sesuai kebutuhan pasien dan
keluarga.
3. Pendidik melakukan evaluai tentang materi pendidikan kesehatan yang
PROSEDUR
diberikan
4. Pasien atau keluarga memberikan bukti penyuluhan sebagai bukti tertulis
bahwa pendidikan kesehatan telah diberikan dalam bentuk tanda tangan
5. Pendidik memberikan materi edukasi dalam bentuk lesfleat sebagai bukti
penyuluhan / endidikan kesehatan

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh pasien dan keluarga yang dirawat di Rumah Sakit.

1. SPO tentang panduan pemberian informasi dan edukasi.


LAMPIRAN 2. Formulir Informed Consent edukasi pasien.
3. Materi edukasi
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
TENTANG MANAJEMEN NYERI

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

PENGERTIAN Memberikan pengetahuan tentang penatalaksanaan nyeri yang diderita pasien.

Pasien dan keluarga dapat memahami nyeri yang dideritanya dan


TUJUAN
melaksanakan penanganan yang diberikan.

1. Kebijakan kepala RS Tk.II Udayana tentang penyuluhan pasien dan


keluarga mencakup topik-topik yang berkaitan dengan perawatan pasien.
KEBIJAKAN
2. Dalam penatalaksanaan nyeri pasien harus diberikan pengetahuan tentang
nyeri dan rencana penatalaksanaannya.

1. Petugas kesehatan harus menjelaskan tentang kondisi nyeri yang diderita


2. Penjelasan yang diberikan meliputi: penyebab, gradasi, rencana
penatalaksanaan dan pencegahan nyeri
3. Kondisi nyeri pasien meliputi: letak, gradasi, dan penatalaksanaannya
PROSEDUR
dicatat dalam rekam medis
4. Penjelasan yang telah diberikan dicatat dalam rekm medis dan ditanda
tangani oleh pasien dan atau keluarga dan petugas yang memberi
penjelasan

UNIT TERKAIT Seluruh departemen / Instalasi

1. SPO tentang manajemen nyeri


LAMPIRAN
2. Brosur nyeri
MANAJEMEN KEMUNIKASI DAN EDUKASI TENTANG
TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN PERAWATAN PASIEN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Memberikan pendidikan / edukasi tentang topik-topiik yang berkaitan dengan


perawatan pasien meliputi: penggunaan obat-obat yang aman, penggunaan
PENGERTIAN
peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat-obatan dan
makanan, panduan gizi, manajemen nyari dan teknik-tekniik rehabilitasi.

1. Membantu proses pemulihan pasien ke tingkat fungsional sebelumnya dan


pemeliharaan kesehatan yang optimal.
TUJUAN
2. Pasien memahami, menerima dan dapat melaksanakan penatalaksanaan
yang diberikan sesuai topik-topik yang berkaitan denga perawatan di atas.

Setiap dokter yang merawat pasien di RS Tk.II Udayana wajib memberikan


KEBIJAKAN penyuluhan mengenai: penggunaan obat-obat yang aman, penggunaan
UMUM peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat-obatan dan
makanan, panduan gizi, manajemen nyari dan teknik-tekniik rehabilitasi .

1. Pasien dan keluarga pasien menerima penyuluhan dan pelatihan


bagaimana menggunakan obat-obatan secara efektif dan aman, baik di
Rumah Sakit maupun setelah pulang, efek sampping obat yang mungkin
terjadi dan pencegahan interaksi yang mungkin terjadi dengan obat-obatan
bebas dan atau makanan.
2. Pasien dan keluarga pasien diberikan penyuluhan mengenai peralatan
KEBIJAKAN
medis yang diberikan, bagaimana penggunaannya yang aman dan efektif
KHUSUS
dan kerugian yaang mungkin terjadi bila tidak menggunakan alat tersebut.
3. Pasien dan keluarga pasien diberikan penyuluhan mengenai diet dan gizi
yang baik
4. Pasien dan keluarga pasien diberikan penyuluhan manajemen nyeri
5. Pasien dan keluarga pasien diberikan penyuluhan mengenai teknik
rehabilitasi

1. Departeman
2. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT 3. Instalasi gizi
4. Instalasi rehab medik
5. keperawatan
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI TENTANG
TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN PERAWATAN PASIEN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2 dari 2

1. pedoman menggunakan obat-obatan secara aman dan efektif


2. pedoman tentang penggunaan peralatan medis secara aman dan efektif
LAMPIRAN 3. pedoman mengenai diet dan gizi yang baik
4. pedoman mengenai manajemen nyeri
5. pedoman mengenai teknik rehabilitasi
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
DI TEMPAT RAWAT INAP

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga ditempat rawat inap adalah
PENGERTIAN upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga
yang dilakukan pada saat pasien baru masuk ke ruangan rawat inap.

1. agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan


akurat.
TUJUAN
2. Untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien
3. Untuk membangun kerja sama dengan pasien dan keluarganya

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

1. Identifikasi pasien dan keluarga terhadap kebutuhan edukasi dituliskan


pada formulir edukasi terintegrasi.
2. Proses identifikasi dilakukan oleh perawat yang menerima pasien dan
divalidasi oleh perawat primer
3. Perawat primer berkoordinasi dengan tim terkait: dokter, ahli gizi, farmasi,
fisioterapis, dll.
4. Persiapan materi dan media yang akan digunakan sessuai dengan
kebutuhan pasien / keluarga.
PROSEDUR
5. Melaksanakan prosedur pemberian edukasi:
a. Mengidentifikasi kebutuhan penggunaan metoda edukasi
b. Pemelihan metoda edukasi secara langsung atau tidak langsung
c. Menyiapkan penterjemah apabila pasien dan keluarga memiliki
hambatan komunkasi
6. Membuat laporan terkait edukasi yang telah diberikan berupa: analisa data,
kesimpulan dan rencana tindak lanjut dan didokumentasikan didalam
formulir laporan rekapitulasi edukasi

1. Instalasi rawat inap


UNIT TERKAIT
2. Instalasi / unit terkait lainnya.
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
DI TEMPAT RAWAT JALAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga ditempat rawat jalan adalah
PENGERTIAN upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga
yang dilakukan pada saat pasien baru masuk ke ruangan rawat jalan.

1. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan


akurat.
TUJUAN
2. Untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien
3. Untuk membangun kerja sama dengan pasien dan keluarganya

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

1. Staf memberi salam kepada pasien dan keluarga


2. Staf memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga
3. Staf mengidentifikasi kebutuhan edukasi pasien dan keluarga
4. Staf memberikan penjelasan alur pasien rawat jalan sesuai dengan unti
PROSEDUR terkait
5. Staf memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang dak dan
kewajiban pasien baik dengan metoda langsung maupun tidak langsung
(media) tergantung situasi dan kondisi
6. Staf menyiapkan media yang sesuai dalam memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga

UNIT TERKAIT Instalasi rawat jalan.


PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
DI TEMPAT PENDAFTARAN, IGD,
INSTAL JANG DIAGNOSTIK (LABORATORIUM, RADIOLOGI,),

Rumah Sakit Tk.II


Udayana No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga ditempat Pendaftaran, IGD,


Instal Jang Diagnostik adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan
PENGERTIAN
kemampuan pasien dan keluarga yang dilakukan pada saat pasien di tempat
Pendaftaran, IGD, Instal Jang Diagnostik.

1. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan


akurat.
TUJUAN
2. Untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada pasien
3. Untuk membangun kerja sama dengan pasien dan keluarganya

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

1. Petugas memberi salam kepada pasien dan keluarga


2. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga
3. Petugas mengidentifikasi kebutuhan edukasi pasien dan keluarga
4. Petugas memberikan penjelasan alur pasien rawat jalan sesuai dengan unti
PROSEDUR terkait
5. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang dak dan
kewajiban pasien baik dengan metoda langsung maupun tidak langsung
(media) tergantung situasi dan kondisi
6. Petugas menyiapkan media yang sesuai dalam memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarga

1. Pendaftaran
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Jang Diagnostik
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
TENTANG PENGGUNAAN PERALATAN MEDIS SECARA AMAN DAN
EFEKTIF

Rumah Sakit Tk.II


Udayana No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

PENGERTIAN Menyiapkan pasien untuk menggunakan peralatan medis secara aman.

1. Mencegah terjadinya kesalahan penggunaan peralatan medis


TUJUAN
2. Menjaga keamanan dan keselamatan dalam penggunaan peralatan medis

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

Dilakukan pada semua pasien yang menggunakan peralatan medis


1. Memberikan informasi tentang peralatan medis yang digunakan
2. Memberikan penjelasan tentang tujuan penggunaan peralatan medis
3. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penggunaan peralatan
medis yang tepat
4. Evaluasi kemampuan pasien dalam menggunakan peralatan medis tersebut
PROSEDUR 5. Memberikan penjelasan kepada pasien akibat yang akan terjadi jika
menghentikan penggunaan peralatan medis sebelum selesai program
6. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang efek samping yang mungkin
ada dari pemakaian peralatan medis
7. Memberikan penguatan terhadap informasi yang diberikan anggota tim
kesehatan lain
8. Libatkan keluarga

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Jang diagnostik
PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBATAN YANG AMAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor


PENGERTIAN
efek dari pengobatan.

1. Mencegah terjadinya kesalahan penggunaan obat-obatan yang diberikan


TUJUAN kepada pasien
2. Menjaga keamanan pemakaian obat-obatan

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

Dilakukan pada semua pasien yang mendapatkan terapi pengobatan


1. Berikan penjelasan tentang tujuan dan aksi setiap obat
2. Berikan penjelasan kepada pasien tentang dosis, lokasi dan lama
pemberian setiap obat
3. Berikan penjelasan kepada pasien tentang penggunaan obat yang tepat
4. Evaluasi kemampuan pasien dalam melakukan pengobatan
5. Instruksikan kepada pasien untuk mengikuti prosedur sebelum pengobatan
PROSEDUR
dengan tepat
6. Berikan penjelasan kepada pasien akibat yang akan terjadi jika
menghentikan pengobatan sebelum program pengobatan selesai
7. Berikan penjelasan kepada pasien tentang efek samping yang mungkin ada
dari masing-masing obat
8. Berikan penjelasan tentang interaksi obat
9. Berikan penjelasan tentang penyimpanan obat
10. Libatkan keluarga

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Jang diagnostik
5. Instalasi farmasi
MEKANISME PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
DI RUMAH SAKIT TK II UDAYANA

Rumah Sakit Tk.II


Udayana No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Mekanisme / alur pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga di RS Tk.II


PENGERTIAN
Udayana

1. Menjadi pedoman bagi petugas pada saat akan dilakukan pemberian


edukasi pada pasien dan keluarga
TUJUAN
2. Pasien dan keluarga mendapatkan edukasi sesuai denga kebutuhan
3. Memberikan pelayan kesehatan yang paripurna

SK Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang edukasi kepada pasien dan
KEBIJAKAN
keluarga di RS Tk.II Udayana.

1. Petugas melakukan assesmen kebutuhan pendidikan pasien


2. Petugas melakukan persiapan untuk melakukan pendidikan kesehatan
3. Petugas menentukan metoda, media sesuai dengan sasaran promosi
PROSEDUR kesehatan
4. Setelah melakukan pendidikan kesehatan, petugas harus melakukan
evaluasi
5. Alur PENKES: TERLAMPIR

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Jang diagnostik
5. Instalasi farmasi
MEKANISME PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
DI RUMAH SAKIT TK II UDAYANA

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2 dari 2

PENGKAJIAN KEBUTUHAN
EDUKASI PASIEN

PERSIAPAN PELAKSANAAN
EDUKASI (PERORANGAN)

LAMPIRAN
PELAKSANAAN (PERORANGAN KELOMPOK
DENGAN PENYAKIT SAMA)

Metode penyuluhan :
Diskusi
Demonstrasi
Ceramah
EVALUASI PELAKSANAAN Simulasi
EDUKASI Observasi
Praktek langsung (PL)
ASSESMEN KEBUTUHAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
UNTUK JENIS PELAYANAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Penyuluhan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan


PENGERTIAN dan pengetahuan yang diperlukan selama pasien dirawat, dipindahkan ke
tempat perawatan lain atau dipulangkan.

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan dibutuhkan pasien


dan keluarganya untuk membuat keputusan perawatan, dan melanjutkan
TUJUAN perawatan dirumah.
2. Dapat melakukan penilaian untuk memahami kebutuhan edukasi setiap
pasien dan keluarganya.

1. Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk.II Udayana tentang Pendokumentasian


penyuluhan / edukasi pasien dan keluarga kedalam rekam medik.
KEBIJAKAN 2. Setiap petugas kesehatan yang memberikan edukasi pada psien dan
keluarga harus melakukan asesmen kebutuhan edukasi terlebih dahulu
sesuai jenis pelayanan yang akan diberikan pada pasien

1. Penyuluhan berfokus pada pengetahuan dan keterampilan khusus yang


akan dibutuhkan pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan
perawatan, berpartisipasi dalam perawataan, dan melanjutkan perawatan
dirumah.
2. Untuk memahami kebutuhan edukasi setiap pasien dan keluarganya
terdapat proses penilaian untuk menetapkan jenis operasi bedah, prosedur
invasive lainnya dan pengobatan apa saja yang direncanakan, apakah
kebutuhan keperawatannya, dan apakah kebutuhan perawatan lanjutannya
nanti setelah pasien pulang. Penilaian ini memungkinkan dalam merawat
PROSEDUR pasien untuk dapat merencakan dan memberikan penyuluhan yang
diberikan.
3. Penyuluhan juga diberikan kepada keluarga yang berpartisipasi secara
langsung dalam perawatan seperti mengganti perban, member makan
pasien, memberikan obat-obatan, dan pengobatan lainnya.
4. Setelah kebutuhan penyuluhan di identifikasi, kebutuhan-kebutuhan ini ditulis
dalam rekam medis. Hal ini membantu semua pemberi pelayanan untuk
berpartisipasi dalam proses penyuluhan.
5. Rumah Sakit Dustira telah menetapkan format dalam rekam medis asesmen
pendidikan, perencanaan dan penyampaian informasi.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit


2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
ASSESMEN KEBUTUHAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
UNTUK JENIS PELAYANAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2013 2 dari 2

1. SPO asesmen kebutuhan pasien dan keluarga


LAMPIRAN
2. SPO sistem pencatatan pendidikan pasien
PEDOMAN PELAKSANAAN ASSESSMEN KEPADA PASIEN DAN
KELUARGA

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Panduan yang digunakan dalam melaksanakan assessmen pada pasien dan


PENGERTIAN
keluarga.

Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan assessmen


TUJUAN
kepada pasien dan keluarga

1. Kebijakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang tata cara pelaksanaan edukasi


kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga
KEBIJAKAN
2. Edukasi yang efektif diawali dengan assessmen kebutuhan pembelajaran
pasien dan keluarganya.

1. Sebelum petugas kesehatan melakukan edukasi kesehatan terlebih dahulu


harus diawali dengan assessmen kebutuhan kepada pasien dan
keluarganya.
2. Assessmen yang dilakukan kepada pasien dan keluarga terdiri dari:
a. Keyakinan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
c. Emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kognitif
e. Kesediaan pasien untuk menerima motivasi
3. Pada kondisi pasien dan keluarga yang mempunyai keterbatasan tingkat
pendidikan yang rendah, maka penjelasan diberikan hal-hal yang bersifat
umum dan dapat dimengerti oleh pasien dan keluarganya.
PROSEDUR 4. Pasien yang mempunyai keterbatasan bahasa perlu didampingi petugas
yang mempunyai kemampuan bahasa yang sama
5. Pasien yang mempunyai keterbatasan fisik (pendengaran) edukasi
diberikan dengan tulisan, gambar, bahasa isyarat, jika perlu didampingi
keluarga yang mengerti penjelasan secara lengkap
6. Pasien yang mempunyai keterbatasan penglihatan informasi/edukasi diberi
penjelasan secara lisan sesuai tingkat pendidikannya, jika perlu didampingi
keluarga yang mengerti secara lengkap
7. Pasien yang memiliki hambatan emosional informasi/edukasi harus
didampingi oleh keluarga jika perlu diberi dukungan oleh tim psikologi
8. Edukasi yang berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan perlu
mempertimbangkan keyakinan dan agama yang dianut
9. Temuan assessmen digunakan untuk membuat rencana edukasi kesehatan
10. Hasil assessmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien
PEDOMAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 2 dari 2
Udayana

1. Seluruh Ubut Pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan, Ruang tindakan, dan
Instalasi pemeriksaan penunjang
UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas pemberi pelayanan kesehatan.
3. Seluruh pasien dan keluarga

1. SPO tentang penilaian / assess kepercayaan, agama dan budaya serta nilai-nilai
yang dianut pasien dan keluarganya
2. SPO tentang penilaian / assess kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan, dan
bahasa yang dipergunakan
LAMPIRAN
3. SPO tentang penilaian / assess hambatan emosional dan motivasi pasien dan
keluarga
4. SPO tentang penilaian / assess keterbatasan fisik dan kognitif pasien dan
keluarga
PEDOMAN PELAKSANAAN INFORMED CONSENT
DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Panduan yang digunakan dalam melaksanakan Informed Consent dan


PENGERTIAN
pengambilan keputusan pada pasien dan keluarga.

Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan informed consent


TUJUAN
dan pengambilan keputusan pada pasien yang akan dilakukan tindakan medis

1. Kebijkakan Kepala RS Tk.II Udayana tentang tata cara pelaksanaan


informed consent dan pengambilan keputusan pada pasien yang akan
KEBIJAKAN dilakukan tindakan medis
2. Pasien dan keluarganya harus memahami tindakan yang akan dilakukan
sebelum memberikan persetujuan dalam bentuk informed consent
1. Semua petugas kesehatan yang akan melakukan tindakan medis harus
menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Penjelasan yang diberikan harus selengkap mungkin, meliputi jenis
tindakan, keuntunagn, kerugian, efek samping, petugas yang melakukan,
prosedur tindakan, dan tindak lanjut setelah dilakukan tindakan
3. Pasien dan keluarganya diberi waktu / kesempatan untuk bertanya tentang
segala sesuatu yng berhubungan dengan prosedur tindakan
4. Pasien diberi kesempatan untuk mempertimbangkan terhadap tindakan
yang akan dilakukan
PROSEDUR
5. Pasien dan keluarga berhak menolak tindakan yang akan dilakukan dengan
cara menandatangani format PENOLAKAN TINDAKAN yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak
6. Pasien yang akan mengambil keputusan harus betul-betul memahami
tindakan yang akan dilakukan dengan cara pasien mengisi cek list tentang
pemahaman pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
7. Apabila pasien dan keluaga telah memahami dan telah mengambil
keputusan untuk bersedia dilakukan tindakan, pasien harus mengisi
informed consent yang telah disediakan
1. Seluruh unit pelayanan rawat inap, rawat jalan, ruang tindakan, dan
pemeriksaan penunjang
UNIT TERKAIT
2. Seluruh petugs pemberi pelayanan kesehatan
3. Seluruh pasien dan keluarga
1. SPO tentang proses pengambilan keputusan
LAMPIRAN
2. SPO tentang pelaksanaan informed consent
HAK – HAK PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

Merupakan panduan yang digunakan untuk memberikan pelayanan sesuai


PENGERTIAN
dengan hak-hak pasien.

1. Sebagai pedoman untuk memberikan pelayanan sesuai dengan hak-hak


pasien
TUJUAN
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai hak pasien
3. Dapat digunakan sebagai aspek legal hukum

1. Pasien yang dirawat di RS Tk.II Udayana harus diberikan informasi tentang


hak-haknya
KEBIJAKAN
2. Setiap petugas yang berinteraksi dengan pasien harus berpedoman pada
hak-hak pasien

1. Petugas memberikan hak pasien kepada pasien dan keluarga


2. Penjelasan yang diberikan harus selengkap mungkin
3. Pasien diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hak pasien
PROSEDUR 4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga mengerti dan memahami tentang
hak pasien
5. Lakukan penandatanganan bila pasien sudah mengerti dan memahami
6. Hindari penilaian negatif terhadap pasien

1. Seluruh unit pelayanan RS


UNIT TERKAIT
2. Seluruh petugas kesehatan RS

LAMPIRAN Format dokumentasi tentang hak pasien.


PEMBERIAN EDUKASI TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / 1 dari 1
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

PENGERTIAN Pemberian edukasi kolaboratif antar profesi bila ada indikasi.

Materi edukasi kolaboratif dapat tersampaikan dengan tepat, konsisten,


TUJUAN
komprehensif, dan efektif kepada pasien dan keluarga pasien.

1. Setiap profesi yang terlibat dalam perawatan pasien wajib memberikan


edukasi pasien dan keluarga atau penanggung jawab pasien.
KEBIJAKAN 2. Kebutuhan edukasi pasien diidentifikasi pada saat melakukan pengkajian
awal pasien termasuk kebutuhan sarana dan interpreter.
3. Setiap edukasi dicatat pada Form Catatan Edukasi Terintegrasi.

1. Beri Salam
2. Perkenalkan diri
3. Siapkan sarana dan prasarana untuk edukasi
4. Tuliskan materi edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
5. Beri kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya, memberi pendapat dan
terlibat dalam pengambilan keputusan
6. Pastikan bahwa pasien dan keluarga memahami apa yang telah diberikan
oleh educator
PROSEDUR
7. Lakukan dan tulis evaluasi kepada pasien/keluarga tentang edukasi yang
sudah diberikan
8. Beri reinforcemn terhadap partisipasi pasien/keluarga dalam mengambil
keputusan
9. Tuliskan tanggal edukasi dilakukan
10. Tuliskan metode yang digunakan dalam edukasi dan durasi waktu
pemberian edukasi
11. Pastikan edukator dan pasien/keluarga menandatangani form catatan
Edukasi Dan Perencanaan Pulang Terintegrasi

3. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
4. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
SPO PEMBERIAN EDUKASI PADA PASIEN DENGAN HAMBATAN
(PENDENGARAN / PENGLIHATAN / KOGNITIF / FISIK / BUDAYA / EMOSI)

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 1

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

1. Edukasi adalah proses atau upaya seseorang dalam memberikan


pengajaran atau pelatihan.
PENGERTIAN
2. Hambatan adalah faktor atau keadaan yang membatasi, menghalangi atau
mencegah pencapaian sasaran / pelaksanaan suatu kegiatan

Untuk mengatasi kendala yang terjadi saat akan diberikan edukasi kepada
TUJUAN
pasien.

Pedoman atau panduan dalam pemberian informasi dan edukasi pada pasien
KEBIJAKAN
dan keluarga

1. Melakukan asesmen kebutuhan edukasi pada pasien dan keluarga dan


melukakan pengkajian hambatan yang terjadi pada pasien
2. Bagi pasien yang mempunyai keterbatasan secara fisik edukasi diberikan
dengan tulisan, gambar, bahasa isyarat, jika perlu didampingi oleh keluarga
PROSEDUR
yang mengerti penjelasan secara lengkap
3. Evaluasi dan verifikasi pemberian edukasi diklarifikasi melaluai keluarga
yang mendampingi
4. Hasil asesmen dan edukasi didokumentasikan dalam rekam medis pasien

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT 2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
3. Seluruh pasien dan keluarga

1. SPO tentang asesmen kepada pasien dan keluarga


LAMPIRAN
2. SPO verifikasi pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
SPO PEMBERIAN EDUKASI TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / I 1 dari 2
Udayana

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

PENGERTIAN Pemberian edukasi kolaboratif antar profesi bila ada indikasi.

Materi edukasi kolaboratif dapat tersampaikan dengan tepat, konsisten,


TUJUAN
komprehensif, dan efektif kepada pasien dan keluarga pasien.

1. Setiap profesi yang terlibat dalam perawatan pasien wajib memberikan


edukasi pasien dan keluarga atau penanggung jawab pasien.
KEBIJAKAN 2. Kebutuhan edukasi pasien diidentifikasi pada saat melakukan pengkajian
awal psien termasuk kebutuhan sarana dan interpreter.
3. Setiap edukasi dicatat pada Form Catatan Edukasi Terintegrasi.

1. Setelah perawat melakukkan asesmen edukasi dalam waktu 2 x 24 jam,


selanjutnya perawat mendokumentasikan dalam rekam medik.
2. Apabila terdapat edukasi yang harus dikolaborasikan maka, perawat
melakukan edukasi terintegrasi
3. Cara pengisian formulir edukasi terintegrasi adalah sebagai berikut:
a. Kolom nama ditulis nama pasien dengan benar dan lengkap sesuai
registrasi
b. Kolom umur ditulis umur pasien saat ini
c. Pangkat Ditulis pangkat pasien sesuai kepangkatan pada TNI/swasta
bagi pasien umum
d. Ruangan Ditulis sesuai tempat perawatan pasien
e. Kolom No. RM ditulis nomor registrasi pasien sesuai dengan kotak yang
PROSEDUR
disediakan (8 digit)
f. Kolom penjelasan Lingkari sesuai dengan edukasi yang di berikan dan
bila pilihan tidak tercantum pada tuliskan, maka ditulis pada kolom titik
–titik yang tersedia. Khusus untuk point 3, manajemen nyeri dibagi 3
kriteria, bila:
1) Skala nyeri 0-3: non farmakologi (tindakan mandiri perawat)
2) Skala nyeri 4-7: farmakologi (kolaboratif dengan tim medis)
3) Skala nyeri ≥ 7-10: kolaboratif dengan tim manajemen nyeri
g. Kolom metode / durasi Diceklis sesuai dengan metoda edukasi yang
digunakan
h. Kolom keterangan dan evaluasi Diceklis sesuai dengan kemampuan
yang dicapai pasien/keluarga pasien
i. Kolom tanggal Tuliskan tanggal berapa diberi penyuluhan
SPO PEMBERIAN EDUKASI TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.II
SPO / / / I 2 dari 2
Udayana

a. Kolom durasi Diisi dengan lama pelaksanaan edukasi


b. Kolom paraf/nama pasien/keluarga Diisi paraf dan nama jelas
pasien/keluarga yang menerima penyuluhan
c. Kolom paraf/nama edukator Diisi paraf dan nama educator yang memberi
sesuai profesi pada kolom yang sesuai, misalnya: dokter spesialis/DPJP di
baris 1. dan perawat /bidan di baris 5.
Bila sudah mengisi dan masih perlu penjelasan lebih dari 1 kali, bukti
edukasi ditulis pada form catatan edukasi dan perencanaan pulang
terintegrasi
1. Apabila pasien atau keluarga tidak memerlukan kolaborasi dari salah satu unsur
profesi yang ada dalam kolom, maka kolom tersebut diisi dengan tanda minus
(-)

1. Seluruh Unit Pelayanan di Rumah Sakit.


UNIT TERKAIT
2. Seluruh Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.
VERIFIKASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM
MEMAHAMI EDUKASI

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal terbit
Kepala Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Agus Setyobudi, Sp.PD
Letnan Kolonel Ckm NRP 32535

1. Edukasi adalah proses atau upaya seseorang dalam memberikan


pengajaran atau pelatihan tentang sesuatu hal.
PENGERTIAN 2. Verivikasi pasien dan keluarga dalam memahami edukasi adalah
mengevaluasi apakah edukasi yang telah diberikan sudah dimengerti dan
dipahami serta dapat digunakan oleh pasien dan keluarga

Untuk mengetahui edukasi yang diberikan sudah dipahami dan dapat


TUJUAN dilaksanakan oleh pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi dalam tata
laksana penyakitnya..

Kebijakan kepala RS Tk.II Udayana tentang verifikasi informasi pendidikan


KEBIJAKAN
pasien dan keluarga.

1. Persiapan
a. Identitas
b. Peralatan sesuai dengan kebutuhan pendidikannya
2. Pelaksanaan
a. Ucapkan salam kepada pasien dan keluarga: ”selamat pagi / sore /
malam, Bapak / Ibu”
b. Menyebutkan nama petugas rumah sakit, ”Saya ... akan memberikan
informasi pendidikan tentang penyakit dan rencana tindak lanjutnya”
c. Edukator memberikan informasi berupa pendidikan atau edukasi tentang
penyakitnya, rencana pengobatan, dan rencana pemeriksaan penunjang
dan rencana tindak lanjut.
PROSEDUR
d. Edukator dapat menrangkan tentang informasi yang diberikan kepada
pasien dan atau keluarga pasien atau memutar video / gamber sesuai
dengan kebutuhan pendidikan.
e. Apabila ada keluhan terjadap penyalit yan diderita pasien, maka
edukator dapat menjelaskan dan mendidik pasien tentang keluhan
tersebut.
f. Pasien dan keluarga diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada
yang kurang jelas. ”bagaimana Bapal/Ibu, adalah yna gingin ditanyakan
atau diulang kembali penjelasannya?”
g. Pasien dan keluarga diminta mengulang edukasi yang telah diberikan,
”maaf Bapak / Ibu, coba tolong ulang penjelasan yang telah kami
sampaikan!”
VERIFIKASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM
MEMAHAMI EDUKASI

Rumah Sakit Tk.II


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Udayana SPO / / / 2013 1 dari 2

a. Apabila pasien dan keluarga sudah mengerti edukasi yang telah diberikan
oleh petugas educator, maka pasien atau keluarga pasien tanda tangan
pada formulir yang sudah disediakan (formulir catatan informasi edukasi)

1. Instalasi rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Instalasi rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai