Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN

RAPAT KOORDINASI BIDAN


DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG

Hari / Tanggal : Rabu/ 10 Mei 2017


Tempat : Aula Puskesmas Tanjung Pinang
Waktu : 08.30 Wib s.d 12.30 Wib
Peserta : a. Kepala Puskesmas Tanjung Pinang
b. Pemegang Program Ibu Dinas Kesehatan kota Jambi
c. Pimpinan BPM (Bidan Praktek Mandiri)
d. Pimpinan/ Bidan Pustu (Puskesmas Pembantu)
e. Staf Bidan Puskesmas Tanjung Pinang
Pembawa Acara : Nursaadyah, SKM
Notulen : Fatmawati, Am.Keb

Rapat koordinasi Bidan di wilayah Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi di awali dengan:
A. Kata sambutan oleh Kepala Puskesmas Tanjung Pinang diwakili oleh ibu dr.Hj. Cicilia Novita
 Menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah tugas
petugas kesehatan terutama Bidan sebagai ujung tombak pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak
 Di Puskesmas Tanjung Pinang pada Triwulan I tahun 2017 AKI tidak ada sementara AKB
sudah 2 bayi, disebabkan kelahiran prematur dan Asfiksia berat
 Pemeriksaan laboratorium Puskesmas Tanjung pinang untuk ibu hamil terdiri dari
pemeriksaan Golongan darah, HB, IMS, HIV, Malaria, Hepatitis, protein urine, dll
 Diharapkan dengan kerjasama yang lebih baik antara BPM, Pustu dan Puskesmas akan
dapat menurunkan atau mencegah adanya kematian Ibu/ Bayi

B. Kata sambutan sekaligus Pembukaan oleh Pemegang Program Ibu Dinas Kesehatan kota jambi
ibu Dame situngkir, SST, M.Kes
 AKI dan AKB di Kota Jambi setiap tahunnya belum ada penurunan yang berarti
 Tahun 2017 pada Triwulan I di Kota Jambi sudah ada 3 kematian ibu dan 6 kematian bayi
dan hal ini sangat mengkhawatirkan.

C. Materi I : Skrinning Hypotiroid Kongenital (SHK)


 SHK sudah dilakukan dikota Jambi sejak tahun 2015
 Fasilitas Kesehatan yang sudah terlatih untuk pengambilan sampel darah SHK adalah
RS.Theresia, RS.Bratanata, RS. Abdul Manaf, dan PKM.Putri Ayu. Untuk tahun 2017
sudah dilakukan sosialisasi dan pelatihan pada seluruh Puskesmas di Kota Jambi.
 Skrinning SHK dilakukan pada bayi baru lahir usia 48 – 72 Jam (KN2)
 Diagnosis dini terhadap Hypotiroid Kongenital sangat penting karena dapat dilakukan
pengobatan sebelum umur satu atau tiga bulan sehingga Tumbuh Kembang bisa
mendekati normal.
 Untuk tahun 2017 SHK dilakukan pada 280 bayi, baik itu di puskesmas, BPM, ataupun
Rumah Sakit. SHK dilakukan pada semua bayi tanpa perlu indikasi tertentu
 Praktek tata cara pengambilan sampel darah SHK
D. Materi II : ANC terpadu
 Pelayanan ANC dengan 10 T wajib dilakukan oleh BPM, Pustu dan Puskesmas
 Tensi
 Timbang BB dan Tinggi badan
 TFU
 TT bumil
 Tablet FE
 Tes terhadap penyakit menular seksual
 Temu wicara (konseling)
 Tentukan presentasi janin, hitung DJJ
 Tetapkan status gizi
 Tatalaksana kasus
 Koordinator KIA puskesmas harus melacak ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan
ulang dan ibu hamil dengan resiko tinggi
 Perencaan KB yang sesuai untuk ibu
 Laporan antara KIA dan gizi harus sinkron

E. Pencatatan dan Pelaporan


 Pencatatan dan pelaporan oleh BPM dan Pustu ke Puskesmas disepakati dilakukan
setiap bulan paling lambat tanggal 25 setiap bulannya
 Pelaporan antara lain KIA, KB, Imunisasi dan MTBM

F. Pertanyaan/ saran
 Pilihan jenis Kontrasepsi bagi ibu yang pertama adalah kontrasepsi alami jika kondisi
memungkinkan, selanjutnya kontrasepsi yang aman adalah non hormonal dan jangka
panjang seperti IUD, selain itu pilihan lain dapat juga diambil adalah Kontrasepsi
hormonal.
 BPM diharapkan dapat membentuk Kelas ibu hamil di tempatnya masing-masing,
mengingat banyaknya manfaat dari kelas ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan ibu. Kelas ibu dapat dilakukan bekerjasama dengan petugas puskesmas
yang sudah mendapatkan pelatihan fasilitator kelas ibu
 Selain kelas ibu hamil diharapkan juga di bentuk kelas ibu Balita

Mengetahui Jambi, 10 mei 2017


Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Pinang Notulen

dr. Hj. Sri Rosianti Nurjanah, Am.Keb


Nip.19720704 200701 2 007 Nip. 19840622 200604 2 002

Anda mungkin juga menyukai