Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Oleh :
Halaman
Halaman Judul..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Motto................................................................................................................... iii
Persembahan ...................................................................................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................ vii
Daftar Gambar .................................................................................................... ix
Daftar Tabel ....................................................................................................... x
Daftar Lampiran ................................................................................................. xi
Daftar Notasi....................................................................................................... xii
Abstrak ............................................................................................................... xiii
Abstract ............................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................... 4
Halaman
Gambar 2.1 Kontruksi Komposit Sandwich ...................................................... 7
Gambar 2.2 Agave Cantula Roxb ...................................................................... 7
Gambar 2.3 Fenomena Refleksi Dan Transmisi Pada
Bidang Batas Medium..................................................................... 13
Gambar 2.4 Gelombang ..................................................................................... 14
Gambar 2.5 Standing Wave................................................................................ 15
Gambar 2.6 Fenomena Bunyi Yang Mengenai Material Penyerap ................... 16
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian................................................................... 20
Gambar 3.2 Alat Pengujian................................................................................ 21
Gambar 3.3 Model Ayaman LIAW.................................................................... 21
Gambar 3.4 (a) Cetakan, (b) Dongkrak Hidrolik,
(c) Timbangan Elektronik, (d) Oven.............................................. 22
Gambar 3.5 Skema Alat Uji Serapan Bunyi ...................................................... 23
Gambar 3.6 Bentuk Spesimen Uji...................................................................... 27
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Koefisien Serapan Bunyi
Variasi Adhesive ............................................................................. 30
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Sifat Resin 157 BQTN-EX Setelah Mengeras....................................... 9
Tabel 2 Koefisien Serapan Bunyi Pada
Beberapa Material Akustik Komersial .................................................. 17
Tabel 3 Jumlah Spesimen Uji ............................................................................. 27
Tabel 4 Data Benda Uji Variasi Adhesive .......................................................... 28
Tabel 5 Data Hasil Pengujian Serapan Bunyi Benda Uji Variasi Adhesive................ 28
Tabel 6 Perbandingan Koefisien Serapan Bunyi Benda Uji Adhesive
Dengan Beberapa Material Akustik Komersial...................................... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Data Pengujian Redam Akustik (Serapan Bunyi) ....................... 37
Lampiran B Perhitungan Perbandingan Data Hasil Pengujian........................ 38
DAFTAR NOTASI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi adhesive terhadap
karakteristik dasar koefisien serapan bunyi material komposit sandwich UPRs-
Cantula anyaman 3D dengan core sampah kota.
Adhesive yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis polyester yang
meliputi 157 BQTN EX, jenis epoxy yaitu VERSAMID 140 dan Chloroprene
adhesive. Metode hand lay up dipakai untuk membuat komposit sandwich ini dengan
fraksi berat 40 % dan diameter 9,9 cm. Pengujian yang dilakukan dengan
menggunakan metode impedance tube untuk mengetahui karakteristik koefisien
serapan bunyi. Pengujian ini mengacu pada standar ASTM C 384-95.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi adhesive pada komposit
sandwich UPRs-Cantula anyaman 3D dengan core sampah kota tidak berpengaruh
terhadap koefisien serapan bunyi. Koefisien serapan bunyi tertinggi pada setiap
variasi dicapai pada frekuensi 1600 Hz.
Komposit sandwich merupakan gabungan dua lembar skin yang disusun pada
dua sisi luar dan material yang ringan yang dikenal core di antara kedua skin. Banyak
variasi definisi dari komposit sandwich, tetapi faktor utama dari material tersebut
adalah core yang ringan, sehingga memperkecil berat jenis dari material tersebut, dan
kekakuan lapisan skin yang memberikan kekuatan pada komposit sandwich (ASTM
C 274-99, 1998). Jika digunakan perekat dalam menggabungkan skin dan core, maka
lapisan bahan perekat dapat dipertimbangkan sebagai komponen tambahan dalam
material tersebut. Tebal lapisan perekat umumnya diabaikan karena lebih kecil dari
tebal skin maupun core. Sifat mekanis komposit sandwich sangat tergantung pada
sifat mekanis core, skin, dan karakteristik ikatan antara keduanya.
Top skin
Bottom skin
2.4 Matriks
Gibson R.F, (1994) mengatakan bahwa matrik dalam struktur komposit bisa
berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik. Matrik secara umum berfungsi
untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit. Matrik memiliki fungsi :
Dalam proses curing ini terbentuk jaringan polimer tiga dimensi. Sifat
mekanik resin ditentukan oleh panjang serta kepadatan jaringan polimer dan sifat
monomer yang menyusun jaringan. Panjang dan kepadatan jaringan amat tergantung
pada kesempurnaan proses curing, sedang sifat monomer tergantung pada jenis resin
yang digunakan.
Dalam penelitian ini akan digunakan resin UP 157 BQTN-EX memiliki nama
merk dagang Yukalac® 157 BQTN-EX. Polimer ini mempunyai ikatan yang kuat dan
membentuk rantai crosslinking saat membeku. Penggunaan resin ini biasanya untuk
peralatan sanitasi rumah tangga, sebagai struktur material pembuatan kapal dan untuk
produk FRP (fiber reinforce plastic) lainnya.
2.5 Katalis
Katalis adalah cairan kimia yang berfungsi untuk mempercepat jalannya
reaksi pada proses polimerisasi tanpa ikut bereaksi dengan bahan tersebut. Tanpa
adanya katalis proses pengerasan resin dapat berlangsung sangat lama pada
temperatur ruangan.
Jenis katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah MEKP (Methyl Ethyl
Ketone Peroksida) dengan konsentrasi 1 %. Dengan tambahan katalis ini, resin akan
mengeras seperti gel dalam 15 menit dan mengeras sepenuhnya dalam 24 jam.
2.6 Skin
Skin merupakan bagian terluar dari komposit sandwich, material atau
bahannya dapat terbuat dari berbagai macam bahan yang dibentuk menjadi lembaran.
Berbagai jenis material dapat digunakan sebagai skin. Lembaran plat logam seperti
aluminium, baja, titanium dan polymer diperkuat oleh serat merupakan beberapa
contoh umum material yang biasa digunakan sebagai skin. Pemilihan jenis skin
menjadi sangat penting dilihat dari sudut pandang dimana lingkungan kerja
komponen tersebut akan digunakan. Korosi, karakteristik transfer panas, daya serap
uap air (moisture) dan sifat-sifat yang lainya dapat dikontrol dengan melakukan
pemilihan material skin yang tepat.
2.7 Core
Berdasarkan persyaratan performanya, banyak sekali material yang bisa
digunakan sebagai core. Material core yang digunakan dalam komposit sandwich
secara umum dapat digolongkan (ASTM C 274-99, 1998) :
2.8 Adhesive
Adhesive adalah zat perekat yang digunakan untuk mengikat face dengan
core. Adhesive juga harus memiliki ketahanan terhadap bahan kimia dan panas,
supaya dalam keadaan tersebut daya adhesive-nya tidak mudah rusak. Dalam
penelitian ini dipakai beberapa jenis adhesive, yaitu Chloroprene adhesive, BQTN-EX
157, Versamid 140.
2.8.1 Chloroprene
Choroprene juga dikenal dengan istilah Neoprene merupakan jenis synthetic
rubber adhesive, secara struktur kimia Chroroprene hampir sama dengan natural
rubber. Adhesive jenis ini memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, sinar matahari,
cuaca dan dapat bertahan sampai temperatur 1210 C, serta memililki kekuaatan tarik
yang tinggi yaitu 3500-4000 psi, (text book of polymer). Adhesive jenis ini digunakan
pada plywood, plastik, karet, dan produk-produk lainnya.
Wi
wi = ............................................................................................ (1)
Wc
Dimana : wi : fraksi berat, i. material penyusun.
Wi : berat, i. material penyusun (gr).
Wc : berat komposit (gr).
p
z= ......................................................................................... (2)
u
dimana:
z = impedansi akustik spesifik (kg/m2s)
p = tekanan akustik (Pa.s/m)
u = kecepatan partikel dalam medium (m/s)
Untuk udara, impedansi akustik didefinisikan sebagai perkalian kerapatan
udara dengan kecepatan gelombang akustik, z = ρc. Pada suhu 22 0C dan tekanan
76 cmHg, besarnya impedansi akustik untuk udara adalah 40,7 rayls atau 407 mks
rayls (kg/m2s).
Pt
T= ..................................................................................... (3)
Pi
dimana: T = koefisien transmisi tekanan
Pt = tekanan gelombang transmisi
Pi = tekanan gelombang datang
medium 1 medium 2
pi
pt
pr
Gambar 2.3 Fenomena Refleksi Dan Transmisi Pada Bidang Batas Medium
Pr
R= ......................................................................................... (4)
Pi
dimana:
R = koefisien refleksi tekanan
Pr = tekanan gelombang refleksi
Pi = tekanan gelombang datang
...........................................................................(5)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh gerakan bolak – balik untuk
menyelesaikan 1 siklus. Jadi hubungan antara frekuuensi dan amplitudo adalah
berbanding terbalik. Satuan dari frekuensi adalah Hz atau siklus/sekon sedangkan
satuan amplitudo adalah sekon.
Menurut Lewis dan Douglas (1993) koefisien serapan bunyi tergantung secara
dinamis pada frekuensi bunyi dan sudut yang dibentuk oleh gelombang bunyi yang
datang dengan garis normal permukaan medium. Karena tergantung pada sudut
datangnya maka nilai serapannya akan berbeda untuk sudut datang yang berbeda.
Untuk sudut datang 0o, koefisien serapan dapat dicari dengan menggunakan
metode tabung impedansi. Dengan menggunakan koefisien refleksi yang diperoleh
dari metode tabung impedansi maka nilai koefisien serapan normal dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut:
an = 1 – R2 ................................................................................. (6)
Sedangakan koefisien refleksi (R) dapat ditentukan dengan menggunakan
standing wave ratio (SWR) yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
SWR - 1
R= ............................................................................... (7)
SWR + 1
Pada metode tabung impedansi, SWR merupakan berbandingan antara
tegangan maksimum dan minimum yang terukur pada penguat (amplifier), yang
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Vmak
SWR = ................................................................................ (8)
Vmin
dimana:
Vmak = tegangan maksimum yang terukur (µv)
Vmin = tegangan minimum yang terukur (µv)
( Sxy) 2
SEE = Sy2 - .........................................................................(12)
Sx 2
SEE
s2 = ..................................................................................................(13)
n-2
1 ( X )2
a =s + ......................................................................................(14)
n Sx 2
transmitted
reflected noise noise
absorbed noise
Incident noise
(source)
absorber
Degradable refuse yaitu sampah yang mudah terurai secara alami melalui
proses fisis, kimiawi maupun biologis. Biasanya sampah golongan ini berasal dari
bahan-bahan organik, seperti sampah sayuran dan buah-buahan, dedaunan, sisa
makanan, bangkai binatang dan lain-lain. Nondegradable refuse adalah sampah yang
tidak dapat diuraikan atau sulit diuraikan secara alami melalui proses fisis, kimiawi
dan biologis. Nondegradable refuse biasanya berasal dari bahan anorganik, bahan
sintetis dan bahan keras lainnya, seperti metal, kaca, keramik dan lain-lain.
2.19 Hipotesis
Terdapat pengaruh variasi bahan perekat (adhesive) terhadap nilai koefisien
serapan bunyi (α) komposit sandwich UPRs - Cantula anyaman 3D dengan core
sampah kota.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Pengolahan Data
Kesimpulan
SELESAI
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3.4 (a) Cetakan, (b) Dongkrak Hidrolik,
(c) Timbangan Elektronik, (d) Oven
Amplifier 2636
Test Sample
Impedance Tube 4002
Microphone Car
Microphone Probe
Loudspeaker
Keterangan:
a. Sine Generator B&K Tipe 1051
Generator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sine generator B&K tipe
1051. Generator ini berfungsi sebagai pembangkit sinyal yang akan dikeluarkan
loudspeaker dan dilewatkan melalui tabung impedansi. Jenis sinyal yang
digunakan adalah pure tone.
b. Loudspeaker
Spesifikasi loudspeaker yang digunakan adalah diameter 7 in (17,78 cm), daya
keluaran 6 W dan tahanan 4 Ω, yang mengacu pada syarat yang telah
direkomendasikan pada ASTM C 384-95. Loudspeaker berfungsi untuk
mengeluarkan sinyal dari generator sehingga menghasilkan gelombang datang.
c. Tabung Impedansi
Tabung impedansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah B&K 4002,
mengacu pada syarat yang telah direkomendasikan pada ASTM C 384-95.
Spesifikasi tabung impedansi B&K 4002 adalah diameter tabung 9,9 cm dan
panjang tabung 1 m.
d. Mikrofon
Mikrofon yang digunakan adalah tipe kristal, yang disambungkan ke measuring
amplifier 2636 melalui kabel, mengacu pada syarat yang telah direkomendasikan
pada ASTM C 384-95. Mikrofon berfungsi mendeteksi sinyal pada gelombang
yang berada di dalam tabung impedansi.
e. Amplifier
Amplifier yang digunakan adalah B&K tipe 2636, mengacu pada syarat yang
direkomendasikan ASTM C 384-95. Amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal
yang diterima oleh mikrofon dan sebagai tempat visualisasi pembacaan skala pada
pengukuran besarnya Vmak dan Vmin.
f. Band Pass Filter
Band Pass Filter yang digunakan adalah B&K Tipe 1617, berfungsi sebagai filter
sinyal yang diterima oleh mikrofon dan telah dikuatkan oleh amplifier untuk
mengurangi back ground noise.
3.4 Pembuatan Benda Uji
3.4.1 Proses Pembuatan Skin Komposit
Skin komposit terbuat dari serat cantula sebagai filler dan binder berupa resin
Unsaturated polyester Yukalac® type 157 BQTN EX. Serat pilinan agave cantula
diambil langsung dari petani di Desa Sidomulyo, Kulon Progo. Selanjutnya dilakukan
proses penganyaman 3D. Proses anyam dilakukan dengan alat tenun bukan mesin
(ATBM) yang telah dimodifikasi sehingga dapat menghasilkan anyaman 3 dimensi
dengan pola anyaman LIAW.
Setelah serat dianyam dilakukan perlakuan serat dengan memanaskan serat
dalam oven pada suhu 110oC selama 45 menit (Ariawan, 2002) untuk mengurangi
pengaruh pengerjaan sebelumnya, sehingga diperoleh kekuatan serat yang optimal.
Dalam pembuatan skin komposit menggunakan metode hand lay-up dimana serat
ditaruh didalam cetakan dan diberi resin thermoset dengan katalis MEKPO (Methyl
Ethyl Kethone Peroksida) sebanyak 1 % secara merata. Cetakan penutup dipasang
diatas spesimen dan diberi tekanan sesuai fraksi berat yang diinginkan. Setelah resin
mengeras, komposit dilepas dari cetakan dan bagian tepi dirapikan sehingga diperoleh
dimensi sesuai yang diinginkan. Spesimen dibekukan pada temperatur ruang selama
24 jam, dan dibekukan lanjut (post cure) pada suhu 60 OC selama 4 jam.
Ø 99 mm
99 mm
A
3 cm
0.7
Koef. Serapan Bunyi
0.6
0.5
VERSAMID
0.4
BQTN-EX
0.3 CHLOROPRENE
0.2
0.1
0
0 500 1000 1500 2000
Frekuensi
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan hasil di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penggunaan bahan perekat yang berbeda tidak berpengaruh terhadap koefisien
serapan bunyi (α) pada komposit sandwich UPRs-Cantula anyaman 3D pada
frekuensi 125 Hz sampai 2000 Hz.
2. Benda uji dengan adhesive BQTN-Ex 157 memiliki estimasi standar error sebesar
0.056, benda uji dengan adhesive Versamid 140 sebesar 0.049 dan benda uji
dengan variasi adhesive Chloroprene sebesar 0.055.
3. Koefisien serapan bunyi maksimal pada setiap benda uji dengan variasi adhesive
dicapai pada frekuensi 1600 Hz.
5.2 Saran
Untuk lebih mengembangkan penelitian ini, penulis menyarankan perlu
adanya penelitian lanjutan dengan memvariasi bahan perekat komersial lain dan diuji
pada frekuensi lebih dari 2000 Hz untuk mengetahui pengaruh bahan perekat
terhadap koefisien serapan bunyi dan dapat diketahui bahan perekat yang cocok pada
kondisi lingkungan frekuensi tinggi.
Daftar Pustaka
Annuals Book of ASTM Standart, 1995, Standart Test Method for Impedance and
Absorption of Acoustical Material By The Impedance Tube Method, vol.
04.06, USA.
Apriadji, 1990, Teknologi Pemanfaatan Sampah Kota dan Peranan Pemulung
Sampah, PPLH-ITB.
Ariawan, D., 2002, Pengaruh Siklus Termal Terhadap Kekuatan Tarik Komposit
Unsaturated Polyester yang Diperkuat Serat Cantula, Jurnal Rapi, 1,
p.p.1040-1049.
Castagnede, B., Achour A., Bruno B. & Viggo T., 2000, Effects of Compression
on the Sound Absorption of Vibrous Material, Applied Acoustics 61 pp 173-
182.
Doelle, L. L., Lea Prasetio, 1993, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta.
Frickle, F. R., 1984, Sound Attenuation in Forrest, Journal of Sound and
Vibration, 92 (1), pp. 149-158.
Fuad, M., 2007, Pengaruh Fraksi Berat Serat Cantula Anyaman 3D Terhadap
karakteristik Serapan Bunyi dan Faktor Redaman Komposit Unsaturated
Polyester Pesin (UPRS) -Cantula 3D, Skripsi, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Gibson, R.F., 1994, Principles of Composites Material Mechanics, Mc Graw Hill
Book Co., Singapore.
Hassall, J. R. & Zaveri, K., 1988, Accoustic Noise Measurement, Bruel & Kjaer.
Kinsler, L. E. & Frey. A.R., 1982, Fundamental of Acoustics, John Wiley & Sons.
Inc, New York.
Lee, Y. & Joo, C., 2003, Sound Absorption Properties Of Recycled Polyester
Fibrous Assembly Absorbers, AUTEX Research Journal, Vol. 3, No2, USA.
Lewis H. B. & Douglas H. B., 1994 Industrial Noise Control Fundamentals and
Applications, New York.
Lord, H. W., Gatley, W. S. & Evensen, H. A., 1980, Noise Control for Engineers,
Mc Graw Hill Bo. Co., New York.
Miasa, I. M. dan Sriwijaya R., 2004, Penelitian Sifat-Sifat Akustik Dari Bahan
Kertas Dan Plastik Sebagai Penghalang Kebisingan, Media Teknik, No. 1
tahun XXVI, hal. 68-71.
Rancasa, E., 2003, Uji Karakteristik Material Akustik Berbahan Dasar Sabut
Kelapa Dengan Metode Tabung Impedansi Dua Mikropon, Skripsi S1
Fisika FMIPA UNS.
Sumardi, 2007, Pengaruh Variasi Adhesive Terhadap Kekuatan Mekanik
komposit Sandwich Cantula 3D-UPRs Dengan Core Sampah Kota, Skripsi,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rata-rata Koef.Serapan
Frekuensi
V Max V Min n (SWR) Bunyi (α )
125 1.080 0.048 22.484 0.163
160 0.658 0.017 37.054 0.102
200 0.334 0.017 19.300 0.187
250 0.280 0.027 10.281 0.323
315 0.236 0.015 15.238 0.231
400 1.144 0.075 15.192 0.231
500 0.157 0.014 10.751 0.311
630 0.167 0.022 7.510 0.414
800 0.144 0.016 8.625 0.372
1000 0.082 0.007 11.269 0.299
1250 0.054 0.005 9.562 0.342
1600 0.024 0.005 4.155 0.625
2000 0.310 0.027 11.301 0.298
Rata-rata Koef.Serapan
Frekuensi
V Max V Min n (SWR) Bunyi (α )
125 1.141 0.072 15.711 0.225
160 0.812 0.027 29.724 0.125
200 0.582 0.037 15.743 0.224
250 0.360 0.036 9.864 0.334
315 0.331 0.023 14.282 0.244
400 1.200 0.087 13.794 0.252
500 0.210 0.019 10.776 0.310
630 0.162 0.023 7.064 0.434
800 0.080 0.010 8.031 0.393
1000 0.067 0.007 9.443 0.346
1250 0.045 0.005 7.755 0.404
1600 0.015 0.003 3.821 0.657
2000 0.014 0.001 10.741 0.311
C. Data Pengujian Serapan Bunyi Variasi Adhesive Chloroprene.
Rata-rata Koef.Serapan
Frekuensi
V Max V Min n (SWR) Bunyi (α )
125 0.655 0.039 16.554 0.148
160 0.376 0.013 28.284 0.082
200 0.226 0.024 9.220 0.160
250 3.050 0.197 15.466 0.308
315 0.680 0.023 28.531 0.228
400 1.044 0.055 18.676 0.209
500 0.220 0.014 15.431 0.286
630 0.129 0.015 8.483 0.377
800 0.216 0.022 9.563 0.342
1000 0.084 0.006 12.115 0.281
1250 0.260 0.023 11.092 0.303
1600 0.117 0.026 4.4260 0.601
2000 0.017 0.001 14.080 0.247
n
frekuensi pmaks pmin (SWR) α frekuensi pmaks pmin n (SWR)
CL-3 125 0.32 0.012 26.667 0.1394 CL-4 125 0.36 0.014 25.714 0.144
0.34 0.014 24.286 0.1519 0.34 0.012 28.333 0.131
0.33 0.013 25.385 0.1459 0.35 0.013 26.923 0.138
200 0.36 0.014 25.714 0.1441 200 0.32 0.014 22.857 0.160
0.32 0.012 26.667 0.1394 0.34 0.016 21.25 0.
0.34 0.013 26.154 0.1419 0.24
0.3 0.015 20 0.181
250 0.34 0.032 10.625 0.3145
0.34 0.032 10.625 0.3145 250 0.32 0.03 10.667 0.313
0.3 0.03 10 0.3306 0.34 0.032 10.625 0.314
0.3267 0.0313 10.426 0.3195 0.33 0.031 10.645
1600 0.116 0.03 3.8667 0.653 1600 0.11 0.025 4.4 0.603
0.114 0.026 4.3846 0.6049 0.11 0.025 4.4 0.603
0.115 0.028 4.1071 0.6299 0.025
0.11 0.025 4.4 0.603
2000 0.018 0.0013 13.846 0.2513
0.018 0.0013 13.846 0.2513 2000 0.017 0.0012 14.167 0.246
0.0013 0.017 0.0013 13.077
0.018 0.0013 13.846 0.2513 0.017 0.0013 13.6 0.255
n
frekuensi pmaks pmin (SWR) α
CL-5 125 0.34 0.014 24.286 0.1519
0.34 0.014 24.286 0.1519
0.34 0.014 24.286 0.1519
n
frekuensi pmaks pmin n (SWR) α frekuensi pmaks pmin (SWR) α
V-3 125 1.06 0.026 40.769 0.0935 V-5 125 1.05 0.025 42 0.0909
1.06 0.25 4.24 0.6177 1.05 0.024
1.06 0.138 7.6812 0.4077 1.05 0.0245 42.857 0.0891
160 0.66 0.018 36.667 0.1034 160 0.65 0.018 36.111 0.1049
0.66 0.018 36.667 0.1034 0.66 0.018
0.66 0.018 36.667 0.1034 0.655 0.018 36.389 0.1041
400 1.1 0.073 15.068 0.2334 400 1.2 0.073 16.438 0.2162
1.1 0.073 15.068 0.2334 1.2 0.074 16.216 0.2188
1.1 0.073 15.068 0.2334 1.2 0.0735 16.327 0.2175
1250 0.054 0.0056 9.6429 0.3405 1250 0.055 0.0056 9.8214 0.3355
0.054 0.0056 9.6429 0.3405 0.054 0.0056 9.6429 0.3405
0.054 0.0056 9.6429 0.3405 0.0545 0.0056 9.7321 0.338
Diketahui :
n : 13 Σ xy : 3621.105 Σ x2 : 10812350
Σx : 9230 y rata-rata : 0.32 Σ y2 : 1.601
Σy : 4.259 x rata-rata : 710
13(3621.105) - (9230)(4.259)
b= = 0.00014
13(10812350) - (9230) 2
a = 0.32-(0.00014x710) = 0.22
Diketahui :
n : 13 Σ xy : 3361.549 Σ x2 : 10812350
Σx : 9230 y rata-rata : 0.30 Σ y2 : 1.378
Σy : 3.903 x rata-rata : 710
Diketahui :
n : 13 Σ xy : 3070.373 Σ x2 : 10812350
2
Σx : 9230 y rata-rata : 0.27 Σy : 1.182
Σy : 3.579 x rata-rata : 710
( Sxy) 2
Sx2 = ΣX2 – n ( X ) 2 SEE = Sy2 -
Sx 2
SEE
Sy2 = ΣY2 – n (Y ) 2 s2 =
n-2
1 ( X )2
Estimasi Standart Error a = s +
n Sx 2
Diketahui :
n = 13 X = 710
ΣX2 = 10812350 Y = 0.32
2
ΣY = 1.601
ΣXY = 3621.105
1 (710) 2
Sx2 = 10812350 – 13 (710)2 a = 0.128 +
13 4259050
= 4259050 = 0.0565
(667.505) 2
SEE = 0.2698-
4259050
= 0.1643
0.1643
s2 =
13 - 2
= 0.01643
# Benda Uji Dengan Variasi Adhesive Versamid 140
Diketahui :
n = 13 X = 710
ΣX2 = 10812350 Y = 0.30
ΣY2 = 1.378
ΣXY = 3361.549
Dengan rumus yang sama didapatkan :
Sx2 = 4259050
Sy2 = 0.208
Sxy = 592.549
SEE = 0.1255
s2 = 0.01255
a = 0.049
Diketahui :
n = 13 X = 710
ΣX2 = 10812350 Y = 0.27
ΣY2 = 1.182
ΣXY = 3073.373
Dengan rumus yang sama didapatkan :
Sx2 = 4259050
Sy2 = 0.2343
Sxy = 578.273
SEE = 0.1557
s2 = 0.01557
a = 0.055