i
2.3.3 Tanda Dan Gejala ....................................................................... 20
2.3.4 Tingkat Kecemasan ..................................................................... 21
2.3.5 Alat Ukur Kecemasan ................................................................. 22
2.3.6 Dampak Kecemasan Terhadap Tenaga Kesehatan...................... 24
2.4 Penelitian Relevan ............................................................................... 25
2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................ 27
2.5.1 Kerangka Teori ........................................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 28
3.1 Tempat Penelitian ................................................................................ 28
3.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 28
3.3 Desain Penelitian ................................................................................. 28
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 28
3.4.1 Variabel Penelitian ...................................................................... 28
3.4.2 Definisi Operasional ................................................................... 29
3.5 Populasi Dan Sampel ........................................................................... 29
3.5.1 Populasi ....................................................................................... 29
3.5.2 Sampel ......................................................................................... 29
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 31
3.6.1 Data Primer ................................................................................. 31
3.6.2 Data Sekunder ............................................................................. 31
3.6.3 Instrumen Penelitian ................................................................... 31
3.6.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................ 32
3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ................................................ 33
3.7.1 Pengolahan Data ......................................................................... 33
3.7.2 Teknik Analisis Data ................................................................... 33
3.8 Etika Penelitian .................................................................................... 34
3.9 Alur Penelitian ..................................................................................... 36
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 38
4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Tilongkabila ................................ 38
4.1.2 Gambaran Umum Puskesmas Kabila .......................................... 38
ii
4.1.3 Karakteristik Responden ............................................................. 39
4.1.4 Hasil Analisis Univariat .............................................................. 41
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 42
4.2.1 Karakteristik Responden ............................................................. 42
4.2.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Tenaga Kesehatan Selama Masa
Pandemik Covid-19 Di Puskemas Tilongkabila Dan Puskesmas
Kabila .......................................................................................... 46
4.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 49
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 50
5.1 Keseimpulan ........................................................................................ 50
5.2 Saran .................................................................................................... 50
Daftar Pustaka ...............................................................................................
Lampiran .......................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
Kabila ........................................................................................... 42
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
v
Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Rating Scale)
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat
dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan dari Cina
yang berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di
hari terakhir tahun 2019. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah yang
menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada 10 Januari 2020
2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar
secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12
1
19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari (Kementerian
dan 1.025.729 dengan kasus kematian (WHO, 2020). Menurut data Satgas
kematian (CFR 3,7%) dan 218.487 dengan kasus sembuh. Sedangkan jumlah
gangguan mental. Gangguan mental yang terjadi pada pandemik COVID-19 ialah
namun juga dialami seluruh tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan
profesi kesehatan lainnya (Huang et al, 2020 dalam Dinah & Rahman 2020).
2
beban kerja, mengkhawatirkan kesehatan mereka, dan keluarga (Cheng et al, 2020
dengan risiko terpapar sangat tinggi. Tenaga kesehatan harus mengenakan pakaian
pelindung dan masker N95 untuk menghindari paparan infeksi, hal ini membuat
pelayanan jauh lebih sulit dan melelahkan daripada dalam kondisi normal, selain
itu rasa takut tertular dan terinfeksi telah dilaporkan menjadi pemicu masalah
psikologis yang merugikan seperti kecemasan, stigmatisasi dan depresi. Hal ini
dapat memberikan efek buruk pada kualitas perawatan (Liu et al, 2020 dalam
hasil gejala depresi 50%, kecemasan 45%, insomnia 34% dan tekanan psikologis
FIK-UI dan IPKJI tahun 2020, respon yang paling sering muncul pada perawat
ialah perasaan cemas dan tegang sebanyak 70%. Tingginya kecemasan pada
perawat dapat memberikan dampak negatif pada kualitas perawatan (Dinah &
Rahman, 2020).
3
meningkat. Beberapa langkah harus segera dipertimbangkan guna menjaga
dengan berbagai faktor risiko seperti sosiodemografis, jam kerja yang tinggi,
gangguan psikologi awal dan masih sangat mungkin diatasi, sehingga sudah
dunia selama pandemi Covid-19 dibuka dan dipelajari (Handayani dkk, 2020).
Penelitian lain yang mendukung hal ini yaitu penelitian oleh Fadli dkk,
APD dan penyebaran virus ke keluarga mereka. Oleh karena itu, perlu banyak
kesehatan baik untuk tenaga kesehatan maupun keluarga mereka (Fadli dkk,
2020).
4
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari Gugus Tugas COVID-
bahwa pada Kabupaten Bone Bolango masih terdapat 66 kasus suspek yang
terdapat kasus suspek dan kasus kontak erat. Hal ini menandakan bahwa
Covid-19.
bahwa sampai dengan saat ini, mereka masih dalam kondisi cemas mengingat
gelisah dan insomnia. Respon lain yang muncul seperti respon kognitif
5
1.2 Identifikasi Masalah
Bolango.
bahwa sampai dengan saat ini, mereka masih dalam kondisi cemas.
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran tingkat
6
1.5 Manfaat Penelitian
pandemik Covid-19 serta dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
Covid-19 di Puskesmas.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Virus Corona sudah dikenal sejak tahun 1930-an dan diketahui terdapat
pada hewan. Pada tahun 2002, muncul penyakit baru golongan Virus Corona
tahun 2012, muncul lagi golongan Virus Corona ini yang menyebabkan
luar biasa (KLB) kasus radang paru-paru (pneumonia) yang disebabkan oleh
virus dari keluarga besar Virus Corona, tetapi virus ini belum pernah dikenal
virus penyebab pneumonia misterius itu dengan nama Severe Acute Respiratory
2020).
8
Ada dua pendapat asal nama virus tersebut. Pertama, di bawah mikroskop
elektron bentuk virus mirip korona pada gerhana matahari. Pada gerhana matahari
ada cincin di sekitar gerhana yang disebut korona. Kedua, bentuk Virus Corona
mirip dengan mahkota ratu atau raja. Dalam Bahasa Latin, corona berarti mahkota
2.1.2 Definisi
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
2.1.3 Etiolgi
seperti unta, kucing, dan kelelawar. Hewan dengan coronavirus dapat berkembang
dan menginfeksi manusia seperti pada kasus MERS dan SARS seperti kasus
outbreak saat ini (Morfi, Junaidi, Elsesmita, Asrini, Pangestu, Lestari, Medison,
tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS. Studi saat ini telah
9
mengungkapkan bahwa COVID-19 mungkin berasal dari hewan liar, tetapi asal
2.1.4 Penularan
Virus Corona sebagian besar akan menempel pada dinding saluran pernapasan
sejak dari liang hidung sampai dengan ujung terdalam saluran paru-paru
virus. Demam dan batuk karena ada infeksi di saluran pernapasan. Sesak napas
karena menyerang alveoli. Jaringan alveoli dan sekitarnya yang rusak akibat
menghasilkan droplet, virus akan ikut terbawa keluar saat aktivitas tersebut.
Misalnya, apabila kita bersin atau batuk maka tubuh akan mengeluarkan percikan
atau cipratan air ludah atau lendir hidung. Apabila droplet yang membawa virus
terhirup oleh orang lain, virus akan kembali hidup di dinding saluran pernapasan
sejak dari ujung hidung sampai alveolus (ujung paru-paru). Dari batuk droplet ini
bisa terpercik sekitar 1—2 meter. Nasib droplet yang berisi virus sebagian akan
terhirup orang lain, sebagian besar akan jatuh ke lantai, baju, meja, atau
permukaan lain. Droplet akan mengering, tetapi virus masih mampu hidup
10
Virus Corona hidup dan sangat menular melalui droplet yang keluar melalui
mulut dan hidung orang yang terinfeksi. Virus Corona dapat bertahan hidup di
udara bebas selama tiga jam dan dapat hidup lebih lama jika menempel pada
perlu diingat penularan melalui udara bebas atau aerosol hanya terjadi pada
Virus Corona dapat bertahan hidup paling lama pada permukaan plastik
permukaan kertas atau kardus selama 24 jam; dan permukaan berbahan tembaga
bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan
tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa
lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit,
hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit (Kementerian Kesehatan RI,
2020).
Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi, 40%
kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit sedang
11
termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah, dan 5% kasus
akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan dilaporkan sembuh
setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi- organ, termasuk gagal
ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian. Orang lanjut usia
(lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti
tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko
2.1.6 Klasifikasi
1. Kasus Suspek
lokal.
2. Kasus Probable
12
Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan
3. Kasus Konfirmasi
4. Kontak Erat
atau lebih.
standar.
epidemiologi setempat.
13
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala
dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
konfirmasi.
5. Pelaku Perjalanan
6. Discarded
7. Selesai Isolasi
14
b. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
8. Kematian
2.1.7 Diagnosis
2.1.8 Tatalaksana
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk
simptomatis dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu
2.1.9 Pencegahan
15
Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui kontak dekat
dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang-orang yang paling berisiko
terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau
tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika
mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah
2.2.1 Definisi
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
16
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
2.2.2 Klasifikasi
dikelompokkan ke dalam :
1. Tenaga medis : Dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi
spesialis.
dan akupunktur.
17
10. Tenaga keteknisian medis : Perekam medis dan informasi kesehatan,
dan audiologis.
2.3.1 Definisi
Kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada
perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal
2.3.2 Etiologi
Menurut Stuart & Sundeen, 2008 (dalam Syarifah 2013), ada 2 faktor yang
mempengaruhi kecemasan :
1. Faktor Predisposisi
18
Faktor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan
baik.
keputusan.
2. Faktor Presipitasi
19
1) Sumber Internal : Kesulitan dalam berhubungan interpersonal
fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
Menurut Stuart, 2016 (dalam Bura 2018), pada orang yang cemas akan
1. Respon Fisiologis
terengah- engah
2. Respon Perilaku
20
Respon perilaku yang muncul adalah gelisah, tremor,
3. Respon Kognitif
4. Respon Afektif
tidak sabar, gelisah, tegang, ketakutan, waspada, gugup, mati rasa, rasa
Menurut Stuart, 2016 (dalam Bura 2018), tingkat kecemasan atau ansietas
1. Cemas Ringan
21
dari sebelumnya. Jenis kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan
2018).
2. Cemas Sedang
2018).
3. Cemas Berat
lapang persepsi. Cenderung memfokuskan pada hal yang detail dan tidak
ansietas, dan banyak arahan yang dibutuhkan untuk fokus pada area lain
4. Panik
Panik dikaitkan dengan rasa takut dan teror, sebagian orang yang
Bura 2018).
22
2.3.5 Alat Ukur Kecemasan
HARS dibuat oleh M. Hamilton pada tahun 1959 yang terdiri atas 14
23
BAI merupakan kuesioner self-report yang dirancang untuk
dewasa yang lebih tua atau lansia. BAI ini harus digunakan secara hati-
hati karena ada 2 hal yang harus diperhatikan adalah potensi confound
dengan gejala depresi dan pertanyaan pada item untuk somatiknya tinggi
4. Worry Scale
item), dengan skor berkisar antara 0-140 pada lansia (Mueller et al, 2014
24
mordibitas dan mortalitas pekerjaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,
mental dari petugas kesehatan dapat berguna untuk mengendalikan infeksi secara
gejala insomnia, serta lebih dari 70% melaporkan tekanan psikologis. Faktor yang
karena hasil yang tidak memuaskan pada pekerjaan dan perasaan kesepian karena
seperti kegelisahan, susah tidur, dan stress yang dirasakan tinggi, serta munculnya
paling sering terjadi yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, lesu dan insomnia
(Susanto, 2020).
Judul
Peneliti/Tahun Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
25
Handayani, Kondisi Dan Tinjauan sistematis ini Berbagai faktor telah
Suminanto, Strategi dilakukan sesuai menyebabkan gangguan
Darmayanti, Penanganan dengan metode kecemasan pada tenaga
Widiyanto & Kecemasan kualitatif untuk kesehatan di dunia
Atmojo/2020 Pada Tenaga pencarian basis data bahkan di Indonesia.
Kesehatan Saat sistematis dilakukan Angka penularan Covid-
Pandemi Covid- dari bulan Juni - Juli 19 pada tenaga
19 2020. Basis data kesehatan terus
termasuk Pubmed, meningkat. Beberapa
Web of Science, langkah harus segera
Google Scholar, dan dipertimbangkan guna
Elsevier. menjaga kesehatan
mental para tenaga
kesehatan. Tenaga
kesehatan mengalami
kecemasan dengan
berbagai faktor risiko
seperti sosiodemografis,
jam kerja yang tinggi,
stigma, dan
kekhawatiran terpapar
Covid-19.
Fadli, Safruddin, Faktor Yang Penelitian ini adalah Hasil penelitian ini
Ahmad, Sumbara Mempengaruhi kuantitatif dengan menunjukkan bahwa
& Kecemasan analitik observasional terdapat pengaruh antara
Baharuddin/2020 Pada Tenaga dan menggunakan usia, status keluarga,
Kesehatan rancangan cross- kejujuran pasien,
Dalam Upaya sectional. Variabel ketersediaan APD, dan
Pencegahan yang digunakan dalam pengetahuan terhadap
Covid-19 penelitian ini yaitu kecemasan tenaga
kecemasan tenaga kesehatan dalam upaya
kesehatan sebagai pencgahan Covid-19.
variabel dependen dan Respon psikologis yang
variabel independen dialami oleh petugas
sebagai faktor kesehatan terhadap
penyebab yaitu pandemi penyakit
pengetahuan, status menular semakin
keluarga, dan meningkat karena
ketersediaan alat disebabkan oleh
pelindung diri. perasaan cemas tentang
kesehatan diri sendiri
karena kurangnya
ketersediaan APD dan
penyebaran virus ke
keluarga mereka.
26
2.5 Kerangka Berpikir
Pandemik Covid-19
Kecemasan
= Diteliti
= Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
Bone Bolango.
timbul di masyarakat berdasarkan apa yang terjadi dan itulah yang menjadi objek
28
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbetuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal
Definisi Skala
Variabel Alat ukur Hasil ukur
operasional ukur
Variabel
Tunggal
3.5.1 Populasi
(misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi
29
dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
3.5.2 Sampel
menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Tehnik
N
n= 2
1+ N ( d)
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
69
n= 2
1+69 (0,05)
69
n=
1+69 (0,0025)
69
n=
1+0,1725
69
n=
1,1725
n=58,84
30
n=59
Kabila.
Data primer pada penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dengan
yang dialami oleh tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan selama masa
ada pada kuisioner dengan memberi tanda centang (√) pada lembaran kuesioner.
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui dokumen daftar
31
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner tingkat
kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS pertama kali
digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang
berikut :
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
32
berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati memegang peranan yang
Dalam penelitian ini, peniliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas
karena skala kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sudah terstandar
secara internasional dengan nilai sebesar 0,93 dan uji reliabilitas sebesar 0,97
1. Editing data
Editing data yaitu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir
2. Coding data
data.
3. Entry data
4. Tabulating data
33
Teknik analisis data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan
dalam bentuk persentase distribusi frekuensi dalam hal ini tingkat kecemasan
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak
1. Prinsip manfaat
apapun.
34
c. Risiko (benefits ratio)
full disclosure)
c. Informed consent
35
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentiality).
Rating Scale) untuk mengukur tingkat kecemasan dari responden. Peneliti lalu
36
menjelaskan cara pengisian kuisioner dan jaminan kerahasiaan identitas
sehingga bebas menentukan pilihan jawaban secara jujur (privacy) dan tidak
memiliki hak untuk mengundurkan diri tanpa tekanan, dan responden bebas
7. Hasil dari lembar kuisioner yang telah diisi oleh responden akan dilakukan
melakukan penelitian.
37
BAB IV
Desa Tunggulo terdiri dari 4 Dusun, Desa Tunggulo Selatan terdiri dari 3
Dusun, Desa Motilango terdiri dari 4 Dusun, Desa Tamboo terdiri dari 4
Dusun dan Desa Lonuo terdiri dari 3 Dusun. Ibukota Kecamatan terletak di
Desa Bongoime.
38
Gorontalo dengan batasan wilayah sebelah Utara berbatasan dengan
Oluhuta dengan luas 26,58 km2, sedangkan luas daerah yang terkecil
adalah Kelurahan Oluhuta Utara yang hanya memiliki luas 5,05 km2.
Jumlah
Jenis Kelamin
N %
Laki-Laki 6 10,2
Perempuan 53 89,8
Total 59 100%
Sumber : Data Primer Januari 2021
kelamin perempuan.
39
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
berikut :
Jumlah
Usia
N %
17-25 Tahun 8 13,6
26-35 Tahun 36 61,0
36-45 Tahun 9 15,3
46-55 Tahun 6 10,2
Total 59 100%
Sumber : Data Primer Januari 2021
Jumlah
Pendidikan Terakhir
N %
D3 37 62,7
D4 9 15,3
S1 13 22,0
Total 59 100%
Sumber : Data Primer Januari 2021
40
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan data bahwa responden
D3.
tabel berikut :
Jumlah
Profesi
N %
Bidan 27 45,8
Dokter 6 10,2
Gizi 7 11,9
Perawat 11 18,6
Tenaga Kefarmasian 5 8,5
Tenaga Kesehatan Masyarakat 3 5,1
Total 59 100%
Sumber : Data Primer Januari 2021
41
kesehatan selama masa pandemik Covid-19. Analisis ini dilakukan dengan
yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis univariat dapat dilihat
Jumlah
Pendidikan Terakhir
N %
Tidak Ada Kecemasan 0 0
Kecemasan Ringan 48 81,4
Kecemasan Sedang 11 18,6
Kecemasan Berat 0 0
Total 59 100%
Sumber : Data Primer Januari 2021
4.2 Pembahasan
42
53 responden (89,8%).
43
terjadinya Covid-19 dikarenakan orang dengan usia lanjut ditambah
yang lebih rentan terinfeksi penyakit, imunitas yang menurun serta rasa
individu akan berpengaruh pada cara pikir, sikap, perilaku dan respon
yang datang dari luar. Menurut Fahmi (2012) individu yang menempuh
meningkatkan pengetahuannya.
44
Menurut asumsi peneliti, pendidikan berpengaruh dalam mencegah
timbulnya kecemasan.
dan keluarga.
45
terinfeksi serta menularkan infeksi tersebut ke orang lain.
dari adanya situasi yang mengancam sebagai suatu stimulus yang berbahaya
pertahanan diri (self defence) (Sadock & Sadock, 2010 dalam Vibriyanti
2020).
kecemasan sedang.
46
seseorang. Selama tahap ini seseorang waspada dan lapang persepsi
merupakan kondisi dimana seseorang berfokus pada hal penting saja, lapang
pada rentan usia 26-35 tahun (dewasa awal). Hal ini sejalan dengan
kecemasan.
Menurut Cai et al, 2020 (dalam Wari, Adiesti & Yuliani 2020),
kecemasan.
47
diri yang membatasi gerak dan rasa takut akan menularkan Covid-19 pada
teman dan keluarga karena bidang pekerjaannya (IASC, 2020 dalam Fadli,
setiap individu. Untuk sebagian orang reaksi kecemasan tidak selalu diiringi
menjadi lebih cepat, berkeringat, sakit perut, sakit kepala dan gejala lainnya.
Hal ini sejalan dengan jawaban dari kuisioner responden pada penelitian ini
48
khususnya kecemasan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan
masih terbatas dan distribusi responden yang tidak merata. Selain itu juga
49
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
5.2 Saran
50
2. Bagi Institusi Pendidikan
pada tenaga kesehatan dapat diatasi dengan berbagai intervensi yang telah
dipertimbangkan.
pandemik Covid-19.
51
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor, 5(2), 93-99.
Fadli, F., Safruddin, S., Ahmad, A. S., Sumbara, S., & Baharuddin, R. (2020).
Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Tenaga Kesehatan Dalam
Upaya Pencegahan Covid-19. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia,
6(1), 57–65.
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020).
Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
Hidayat. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
Selatan : Salemba Medika
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi 04. Jakarta Selatan : Kementerian
Kesehatan RI
Morfi, C. W., Junaidi, A., Elsesmita, Asrini, D. N., Pangest, F., Lestari, D. M.,
Medison, I., Russilawati, Fauzar, Kurniati, R., & Yani, F. F. (2020). Kajian
Terkini CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19). Jurnal Ilmu Kesehatan
Indonesia, 1(1), 1–8.
Sutaryo, Yang, N., Sagoro, L., & Sabrina, D. S. (2020). Buku Praktis Penyakit
Virus Corona 19 (Covid-19). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J.,
Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa,
F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45-67.
Syarifah, S. N. (2013). Gambaran Tingkatan Kecemasan Mahasiswa Keperawatan
Saat Menghadapi Ujian Skill Lab Di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Wari, F. E., Adiesti, F., & Yuliani, F. (2020). Kecemasan Bidan Dalam
Memberikan Pelayanan Kebidanan Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Hospital Majapahit, 12(2), 77-86
WHO. (2020). WHO COVID-19 global data. Diakses pada 2 Oktober 2020, dari
https://covid19.who.int/table?tableChartType=heat
Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden
NIM : 841419151
Diharapkan saudara dapat berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini. Data dan
Informasi yang telah diperoleh dari Responden akan dijaga kerahasiannya dan
Peneliti
Indawaty Umar
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
(INFORMED CONSENT)
ini :
Nama (Inisial) :
Tanggal Lahir :
Responden
(……......................)
Instruksi : Berilah tanda contreng (√) pada kolom pertanyaan yang telah
disediakan. Jawablah sesuai dengan keadaan anda selama
melakukan pelayanan pada masa Pandemik Covid-19. Anda hanya
perlu mencantumkan inisial nama anda dan tidak perlu
mencantumkan nama lengkap. Identitas anda pada kuisioner ini
dijamin kerahasiaannya.
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin : …… (L/P)
Tanggal Lahir :
Profesi :
*Mohon di isi dengan jujur dan apa adanya
1) Perasaan cemas
Firasat buruk
Mudah tersinggung
2) Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Gemetar
Gelisah
3) Ketakutan
Pada gelap
Ditinggal sendiri
4) Ganggguan Tidur
Tidak pulas
Mimpi buruk
5) Gangguan Kecerdasan
Sulit berkonsentrasi
Sering bingung
6) Perasaan Depresi
Kehilangan minat
Sedih
Bangunn dini hari
Nyeri otot
Kaku
Kedutan otot
Gigi gemeretak
8) Gejala Sensorik
Telinga berdengung
Penglihatan kabur
Merasa lemah
Perasaan ditusuk-tusuk
9) Gejala Kardiovaskular
Berdebar-debar
Nyeri dada
Perasaan tercekik
Sulit menelan
Mual muntah
Perut melilit
Gangguan pencernaan
Sering kencing
Frigiditas
Mulut kering
Muka kering
Mudah berkeringat
Pusing/sakit kepala
Gelisah
Tidak tenang
Muka merah
Jumlah skor :
Kecemasan ringan
Kecemasan sedang
Kecemasan berat
Lampiran 4. Hasil Pengolahan Data Statistik
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Profesi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tingkat Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent