Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

PENDAHULUAN jumlah penderita di dunia adalah


1.278.523 yang terinfeksi kasus
Kasus pneumonia misterius COVID-19. Dari 1,2 juta kasus positif
pertama kali dilaporkan di Wuhan korona, 69.757 (5,46%) pasien
pada Desember 2019 Provinsi COVID-19 telah meninggal dan
Hubei. Sumber penularan kasus ini 266.732 (20,9%) orang telah sembuh
masih belum diketahui pasti, tetapi dari total kasus positif. Sedangkan di
kasus pertama dikaitkan dengan Indonesia, data terakhir tentang jumlah
pasar ikan di Wuhan tanggal 18 kasus positif virus korona (COVID-19)
Desember hingga 29 Desember menunjukkan peningkatan 2.491 kasus.
2019 ada 5 pasien yang dirawat Tingkat kematian pasien COVID-19 juga
dengan Acute Respiratory Distress terus meningkat 209 orang (8,39%)
Syndrome (ARDS) Sejak 31 dan 192 orang (7,70%) sembuh dari
Desember 2019 hingga 3 Januari jumlah penderita positif.
2020 kasus ini meningkat pesat, COVID-19 pertama kali dilaporkan
ditandai dengan dilaporkannya di Indonesia pada tanggal 2 Maret
sebanyak 44 kasus. Belum sampai 2020 sejumlah dua kasus. Data 31
satu bulan, penyakit ini telah Maret 2020 menunjukkan kasus yang
menyebar di berbagai provinsi lain terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus
di China, Thailand, Jepang, dan dan 136 kasus kematian. Tingkat
Korea Selatan. Sejak kasus pertama mortalitas COVID-19 di Indonesia
di Wuhan, terjadi peningkatan sebesar 8,9%, angka ini merupakan
kasus COVID-19 di China setiap yang tertinggi di Asia Tenggara. Per 30
hari dan memuncak diantara akhir Maret 2020, terdapat 693.224 kasus
Januari hingga awal Februari 2020 dan 33.106 kematian di seluruh dunia.
(Chanel New Asia dalam Yuliana, (Kementrian Kesehatan RI, 2020)
2020). Pasien suspek COVID-19 di
Menurut Organisasi Kesehatan Indonesia pada bulan Oktober 2020
Dunia (WHO) pada 6 April 2020, sebanyak 158.700 pasien (Kementrian

VERAWATY AMU/ 841419160 1


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Kesehatan RI, 2020). Jumlah kasus keputusan untuk dilakukan


COVID-19 di Provinsi Gorontalo pemeriksaan swab.
sebanyak 2964 kasus dengan jumlah
METODOLOGI PENELITIAN
kematian 81 orang. Pengambilan data
Penelitian ini menggunakan
awal di Dinas Kesehatan Kota
survei analitik dengan pendekatan
Gorontalo tentang data jumlah Suspek
cross sectional. Sampel dalam
COVID-19 yang ada di Kota
penelitian ini sebanyak 148 responden
Gorontalo sebanyak 229 pada bulan
perempuan dan laki-laki yang berusia
Oktober, dan 235 pada bulan
20-50 tahun sesuai kriteria inklusi dan
November 2020 dengan range umur
eksklusi. Teknik pengmabilan sampel
rata-rata 20-50 tahun (Dinas Kesehatan
menggunakan metode purposive
Kota Gorontalo, 2020)
sampling. Instrumen penelitian
Studi pendahuluan yang dilakukan
menggunakan kuisoner HARS.
oleh peneliti saat kegaiatan tracking
Analisis bivariat menggunakan uji
kontak pada suspek COVID-19 di
Regresi Logistik.
wilayah Kota Gorontalo dimana
sebagaian besar range umur yang HASIL PENELITIAN

dilakukan tracking kontak berusia > 20 Berdasarkan hasil penelitian


tahun. Dari hasil wawancara dan terhadap 148 responden adalah sebagai
observasi langsung pada saat tracking berikut :
kontak didapatkan dari 10 orang 1. Hasil Univariat
suspek COVID-19 sebanyak 7 orang Tabel 1. Distribusi Karakteristik
lainnya mengalami gejala kecemasan Responden Berdasarkan Jenis
seperti detak jantung menjadi lebih Kelamin
cepat, berkeringat dingin, gangguan
Jenis Jumlah
No %
pola tidur, sakit kepala, nafsu makan Kelamin (n)
menurun. Sehingga mengatakan 1 Laki-Laki 54 36,5
merasa ragu dalam mengambil 2 Perempuan 94 63,5
Total 148 100

VERAWATY AMU/ 841419160 2


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Sumber: Data Primer 2021 Total 148 100


Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 1 dari 148
responden menunjukan pasien suspek Berdasarkan tabel 3

COVID-19 didominasi oleh jenis menunjukan data bahwa dari 148

kelamin perempuan berjumlah 94 responden sebanyak 110 responden

responden (63,5%). (74,3%) mengalami kecemasan sedang

Tabel 2. Distribusi Karakteristik Tabel 4. Distribusi Pemeriksaan

Responden Berdasarkan Umur Swab Pada Suspek COVID-19

Jumlah Pemeriksaan Jumlah


No Umur % No %
(n) Swab (n)
1 20-30 tahun 31 20,9 1 Menolak 99 66,9
2 31-40 tahun 103 69,6 2 Menerima 49 33,1
3 41-50 tahun 14 9,5 Total 148 100
Total 148 100 Sumber : Data Primer 2021
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4 dari 148
Berdasarkan tabel 2 di atas dari
responden menunjukkan bahwa
148 responden menunjukan bahwa
sebanyak 99 responden (66,9%)
sebagian besar responden berusia 31-
menolak dilakukan pemeriksaan swab.
40 tahun berjumlah 103 orang atau
sebesar (69,6%). 2. Hasil Bivariat
Tabel 5. Pengaruh Kecemasan
Tabel 3. Distribusi Tingkat
Terhadap Pemeriksaan Swab Pada
Kecemasan Responden Pada Suspek
Suspek COVID-19 di Kota
COVID-19 di Kota Gorontalo
Gorontalo
Jumlah
No Umur %
(n) Variabel koefisien (n)
1 Tidak Cemas 0 0
Kecemasan -2598 0,00
2 Cemas Ringan 4 2,7
Sumber : Data Primer 2021
3 Cemas Sedang 110 74,3
4 Cemas Berat 34 23,0

VERAWATY AMU/ 841419160 3


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Berdasarkan hasil analisis Kecemasan Pada Suspek


dengan regresi logistic pada tabel COVID-19
diatas mengenai pengaruh kecemasan Hasil penelitian yang
terhadap pemeriksaan swab pada dilakukan oleh peneliti
suspek COVID-19 di Kota Gorontalo. menunjukkan bahwa sebanyak 110
Hasil analisis bivariat diperoleh responden (74,3%) mengalami
variabel kecemasan memiliki p-value kecemasan sedang. Hal ini
0,00 < 0,05 yang artinya ada pengaruh dibuktikan dengan jawaban
kecemasan terhadap pemeriksaan swab responden terkait gejala yang
pada suspek COVID-19 di Kota dirasakan paling umum yaitu
Gorontalo. perasaan cemas, gangguan tidur,
gejala kardiovaskuler, dan tingkah
Tabel 6. Kekuatan Pengaruh
laku. Cemas sedang
Kecemasan Terhadap Pemeriksaan
memungkinkan seseorang untuk
Swab Pada Suspek COVID-19 di
memusatkan pada hal yang penting
Kota Gorontalo
dan mengenyampingkan pada hal
Snell R Nagelkerke yang lain, sehingga seseorang
2 Log
Square Square
mengalami perhatian yang selektif
163.403a 153 212
namun dapat melakukan sesuatu
Sumber : Data Primer 2021
yang lebih terarah.
Berdasarkan hasil analisis
Kecemasan tingkat sedang
adapun kekuatan pengaruh kecemasan
paling banyak dialami oleh
terhadap pemeriksaan swab pada
responden yang berumur 31-40
suspek COVID-19 sebesar 0,212 atau
tahun. Hal ini sejalan dengan
21,2% sedangkan 78,8% dipengaruhi
penelitian yang dilakukan oleh
oleh faktor lain.
Vibriyanti (2020) menjelaskan
PEMBAHASAN bahwa reaksi kecemasan akan
berbeda pada setiap individu.
1. Identifikasi Tingkat
Untuk sebagian orang reaksi

VERAWATY AMU/ 841419160 4


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

kecemasan tidak selalu diiringi membutuhkan waktu beberapa jam


oleh reaksi fisiologis. Namun pada hingga beberapa hari untuk
orang-orang tertentu, respon dalam menunjukkan hasilnya. Tergantung
kecemasan dapat melibatkan reaksi pada kapasitas laboratorium yang
fisiologis sesaat seperti detak digunakan untuk memeriksa
jantung menjadi lebih cepat, sampel.
berkeringat, sakit perut, sakit 3. Pengaruh Kecemasan
kepala dan gejala lainnya. Terhadap Pemeriksaan Swab
2. Identifikasi Pemeriksaan Pada Suspek COVID-19 di
Swab Pada Suspek COVID-19 Kota Gorontalo
Hasil penelitian yang . Hasil analisis bivariat
dilakukan oleh peneliti diperoleh variabel kecemasan
menunjukkan bahwa sebanyak 99 memiliki p-value 0,00 < 0,05 yang
responden (66,9%) menolak artinya ada pengaruh kecemasan
dilakukan pemeriksaan swab. terhadap pemeriksaan swab pada
Alasan responden pada umumnya suspek COVID-19 di Kota
menolak dilakukan swab Gorontalo. Adapun kekuatan
dikarenakan mereka merasa takut pengaruh kecemasan terhadap
pada saat pengambilan spesimen pemeriksaan swab pada suspek
karena akan timbul rasa tidak COVID-19 sebesar 21,2% dan
nyaman. 78,8% di pengaruhi oleh faktor
Pemeriksaan swab yaitu cara yang lain. Sebagaian besar
untuk mendapatkan sampel yang responden yang mengalami
digunakan dalam metode PCR, kecemasan menolak dilakukan
pengambilan swab menggunakan pemeriksaan swab karena mereka
sampel lender yang diambil dari takut untuk dilakukan pemeriksaan
dalam hidung atau tenggorokan swab, belum paham dengan
seseorang. Pemeriksaan pemeriksaan swab dan dampak
menggunakan metode PCR setelah dilakukan pemeriksaan

VERAWATY AMU/ 841419160 5


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

swab. 1) Sebanyak 110 responden


Pada tingkat kecemasan ringan
(74,3%) mengalami kecemasan
ada 1 responden yang menolak
sedang, sebanyak 34 responden
dilakukan pemeriksaan swab
dikarenakan mekanisme koping dari (23,0%) mengalami kecemasan
responden tersebut bersifat adaptif,
berat, dan sebanyak 4 responden
akan tetapi responden tersebut
(2,7%) mengalami kecemasan
dipengaruhi oleh orang-orang
terdekatnya yang juga menolak ringan
dilakukan pemeriksaan swab.
2) Sebanyak 99 responden (66,9%)
Hasil penelitian yang dilakukan menolak dilakukan pemeriksaan
peneliti di dapatkan 1 responden yang
swab dan sebanyak 49 responden
mengalami kecemasan berat dan
menerima untuk dilakukan (33,1%) menerima dilakukan
pemeriksaan swab, setelah peneliti pemeriksaan swab
menanyakan alasan mengapa yang
3) Ada pengaruh kecemasan
bersangkutan mau di lakukan swab
karena yang bersangkutan paham terhadap pemeriksaan swab pada
bagaimana pemeriksaan swab dan suspek COVID-19 di Kota
dampak setelah dilakukan swab
Gorontalo (p value = 0,00 <
disamping itu juga responden tersebut
adalah pegawai di salah satu instansi 0,05)
yang mewajibkan semua pegawai di
instansi tersebut melakukan SARAN

pemeriksaan swab, jika tidak akan 1) Bagi Instansi Terkait


mendapatkan konsekuensi dari instansi Diharapkan dengan hasil
tersebut penelitian ini dapat bermanfaat bagi

KESIMPULAN Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan

VERAWATY AMU/ 841419160 6


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

juga dapat menjadi bahan masukan Pedoman Pencegahan


agar memperhatikan kesehatan mental
dan Pengendalian
khususnya kecemasan pada
Coronavirus Disease
masyarakat dengan suspek COVID-19
selama masa pandemi COVID-19. (COVID-19), Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. 2020.

COVID-19 dalam Angka, Jakarta


2) Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat Susilo, dkk. 2020. Coronavirus
dijadikan sebagai referensi tambahan
2019 : Tinjauan
bagi dosen / mahasiswa tentang
Literatur Terkini,
pengaruh tingkat kecemasan terhadap
pemeriksaan swab pada suspek Jurnal Penyakit Dalam
COVID-19, sehingga masalah
Indonesia, Vol 7
kecemasan dapat diatasi dengan
Nomor 1 Maret
berbagai intervensi yang telah
dipertimbangkan Vibriyanti, D. (2020). Mengelola
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Kecemasan Di Tengah Pandemi
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
COVID-19. Jurnal
untuk penelitian ini sebagai bahan
referensi dan acuan melakukan Kependudukan Indonesia, 69-74
penelitian dengan metode yang
World Health Organization.
berbeda dan meneliti lebih lanjut
Coronavirus disease
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya kecemasan 2019 (COVID-19)
terhadap swab pada suspek COVID-19
Situation Report – 68.
DAFTAR PUSTAKA [Internet]. [cited 17
Kementrian Kesehatan RI. 2020. Oktober 2020]

VERAWATY AMU/ 841419160 7


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Available s/20200214-sitrep-25-

from:https://www.who.i covid19.pdf?sfvrsn=61

nt/emergencies/disease dda7d_2

s/novel-coronavirus- World Health Organization.

2019/situation reports Getting your workplace

WHO 2020. Monitoring Health ready for COVID-19.

For The SDGs World [Internet]. 2020 [cited 3

Health Organization. March 2020] Available

2020. Transmisi from:

SARS-CoV-2: https://www.who.int/do

Implikasi Terhadap cs/defaultsource/coron

Kewaspadaan aviruse/getting-

Pencegahan Infeksi workplace-readyfor-

World Health Organization. Novel COVID-19.pdf

Coronavirus (COVID- Yuliana, Corona Virus Disease,

19) Situation Report - Studi Literatur,

25. [Internet]. 2020 Wellness and Healthy

[cited 15 Oktober Magazine, Vol 2

2020] Available from: Nomor 1 February

https://www.who.int/do 2020

cs/defaultsource/coron

aviruse/situationreport

VERAWATY AMU/ 841419160 8

Anda mungkin juga menyukai