Edaran Pemilu 2019 Rev1-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 319/PP/Sek/IX/2018 Jakarta,10 Muharram 1440 H

Lampiran : 1 (satu) Set 20 September 2018 M


Perihal : Edaran Pemilu Tahun 2019

Kepada Yth
Ibu-ibu Pengurus Wilayah Wanita Islam
Ibu-ibu Pengurus Daerah Wanita Islam
Ibu-ibu Pengurus Cabang Wanita Islam
Ibu-ibu Pengurus Ranting Wanita Islam
Dan seluruh anggota Wanita Islam
Di
Seluruh Indonesia

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.


Teriring salam dan do’a semoga Ibu-ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT serta sukses dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari, aamiin.

Bersama ini terlampir kami kirimkan imbauan dan rekomendasi PPWI mengenai penggunaan hak pilih dalam
Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Legislatif bulan April 2019.

Kita semua wajib memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, siddiq (selalu jujur), amanah (terpercaya), tabligh
(aktif dan aspiratif), fathonah (mempunyai kemampuan), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Berdasarkan kaidah Ushul fiqih :


APABILA TIDAK MENDAPATKAN SEMUANYA (SYARAT IDEAL) JANGAN DITINGGAL
SEMUANYA.
JADI HARUS MEMILIH DI ANTARA YANG ADA.
JANGAN SALAH PILIH, KARENA YANG AKAN KITA PILIH BERLAKU UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN.
KONTRIBUSI IBU IBU SANGAT BERARTI UNTUK KEJAYAAN ISLAM, INSYAA ALLAH.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Ibu-ibu kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah selalu
membimbing kita di jalan-Nya. Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin.

Billahittaufiq Walhidaayah.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

PENGURUS PUSAT WANITA ISLAM

Hj. Sri Vira Chandra, SS, MA Dra. Hj. Sri Wartini


Ketua IV Sekretaris I
EDARAN PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019
Mukadimah
Bismillahirrahmanirrohim

“Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang berjuang di jalan – Nya dalam barisan yang teratur, mereka
seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS. Ash Shaff (61): 4)

“Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang
mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.
Dan hanya kepada Allah kembali (mu)”. (QS. Al-Imran (3):28)
[192] Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong

Wanita Islam (WI) berbentuk Organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat independen, tidak bergantung pada
individu, organisasi massa lain maupun organisasi politik, serta mengutamakan Ukhuwah Islamiyah (AD pasal 6 tentang
bentuk, dan pasal 7 tentang sifat).

Wanita Islam sebagai organisasi Muslimah yang independen, profesional dan unggul dalam pengabdian di berbagai
bidang kehidupan, serta memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan dan permasalahan umat. (AD pasal 8
tentang visi)

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ditetapkan di Padang Panjang Sumatera Barat pada tanggal 26 Januari
2009, agar umat Islam Indonesia menggunakan Hak Pilih dalam Pemilihan Umum dan PEMILIHAN CALON
LEGISLATIF. Karenanya, MUI kembali mengingatkan umat Islam di Indonesia agar menggunakan hak pilihnya dalam
Pemilu/pemilihan calon legislatif.

A. Pengurus Pusat Wanita Islam:

Menganjurkan setiap anggota Wanita Islam sebagai warga negara yang baik untuk menggunakan hak pilihnya dalam
Pemilihan Umum/pemilhan calon legislatif, Mengingat:

1. Pemilihan Umum/ pemilihan CALON LEGISLATIF dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih
pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan
aspirasi umat dan kepentingan bangsa.

2. Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imarah
(pemerintahan) dalam kehidupan bersama.

3. Imamah (Kepemimpinan) dan Imarah (pemerintahan) dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan
ketentuan agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat.

4. Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, siddiq (selalu jujur), amanah (terpercaya), tabligh (aktif dan
aspiratif), fathonah (mempunyai kemampuan) , dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah
wajib.

5. Wanita Islam mengkampanyekan politik yang bersih, tidak boleh melakukan politik transaksional (jual beli
suara).

Berdasarkan kaidah Ushul fiqih: APABILA TIDAK MENDAPATKAN SEMUANYA (SYARAT IDEAL)
JANGAN DITINGGAL SEMUANYA (TIDAK MEMILIH), JADI HARUS MEMILIH DI ANTARA
YANG ADA, TIDAK BOLEH GOLPUT.
B. Memberi Rekomendasi/ Menghimbau:

1. PENGURUS/ANGGOTA WANITA ISLAM DAN UMAT ISLAM SERTA SELURUH ANGGOTA


MASYARAKAT UNTUK MEMILIH pemimpin dan wakil-wakilnya yang MAMPU mengemban tugas
amar makruf nahi munkar.

2. Pemilihan umum/pemilihan wakil rakyat (calon legislatif) hanya 1 kali dalam 5 tahun, karenanya hati-
hati dan cermat dalam memilih.

3. Bagi Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu perlu meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pemilu
agar partisipasi masyarakat dapat meningkat, sehingga hak masyarakat terpenuhi.

4. Pengurus Wanita Islam berperan aktif dalam mensosialisasikan para calon pemimpin dan calon legislatif
dari Wanita Islam, terutama yang sesuai dengan syarat – syarat sebagai pemimpin yang disebut di atas.

Anda mungkin juga menyukai