Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rani Benarti

NIM : 08301244037

Prodi : Pend. Matematika Swa`08

TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

BERAWAL DARI SEBUAH TITIK

Seberkas goresan tinta berupa titik memiliki makna yang bermacam-macam. Titik
tersebut bisa saja berupa sebuah gedung pencakar langit yang dilihat dari ketinggian 10 km,
dapat berupa pulau jawa jika dilihat dari luar angkasa, bahkan bumi pun bisa berupa titik
jika dilihat dari jarak yang sangat jauh di luar angkasa. Itu berarti titik bisa sebagai potensi
sekaligus sebagai fakta (hasil). Dan tentu saja titik diwakili dari yang ada dan yang mungkin
ada.

Dari “TITIK” untuk menterjemahkan dunia. Dan dari abstraksi untuk


menterjemahkan dunia yang bergerak dalam ruang dan waktu. Jika suatu obyeknya adalah
berfikir berarti subyeknya adalah kesadaran (ruang dan waktu). Berawal dari titik bisa
menghasilkan garis, bidang,lingkaran, balok, bangun tidak beraturan, segitiga dll. Hal
tersebut yang dinamakan “IDEAL” dalam dunia abstraksi. Komponen abstraksi adalah
reduksi dan komponen reduksi itu sendiri adalah yang terpilih. Terpilih disini maksudnya
adalah bahwa reduksi itu sejalan dengan penyederhanaan, dia juga sejalan dengan
abstraksi. Itulah reduksi yaitu metode berpikir dimana hanya mengambil bagian tertentu
saja sesuai dengan peruntukan berpikirnya. Dia ibarat pisau tajam bersisi dua. Tiadalah
orang dapat meninggalkannya, tetapi jika salah menggunakannya maka bisa berbahaya
pula. Ketahuilah bahwa tiada mudah mengalaminya bagi sifat-sifat yang terpaksa
dihilangkan.

Dari teori dari Immanuel Kant yaitu ketahui bahwa secara umum kategori itu
meliputi empat hal, antara lain:

1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Hubungan
4. Modalitas

Dan masing-masing kategor memuat tiga aspek. Jadi ketahuilah bahwa di dalam
pikiranmu itu terdapat duabelas kategori, yang memungkinkan engkau dapat membangun
pengetahuanmu. Disini Titik termasuk dalam kategori Kuantitas, Mengapa? karena titik
bersifat tetap walaupun mengalami perubahan dalam menganalisa atau
mendeskripsikannnya.

Titik hanya bagian dari separuh dunia, separuh dunia yang lain misalnya tabung yang
berisi air, limas terpancung, bola yang dibelah dan lain sebagainya. Titik hanya salah satu
yang ada dan yang mungkin ada pada abstraksi. Maksudnya bahwa titik itu melengkapi saya
dalam membangun dunia. Abstraksi yang terjadi adalah relative pada istilah sebenar-
benarnya filsafat yaitu tidak lain tidak bukan adalah diriku sendiri.

Menurut Barkely bahwa saya mengalami fatamorgana yaitu bersifat parsial dan
hanya mitos belaka. Misalnya antara tuntunan dan tontonan adalah mitos dan logos yang
saling antithesis. Logos itu berada pada pikiran namun Mitos berarti ruang lingkup yang
masih bisa engkau pikirkan. Segala bentuk yang kita pikirkan dan kenyataan maka akan
timbul mitos dan logos.

Anda mungkin juga menyukai