Anda di halaman 1dari 193

Pengajaran Profesional dan

Pembelajaran Bermakna 3

Desember 2009

Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency
for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab
konsorsium proyek Decentralized Basic Education 3 (DBE3) dan tidak mencerminkan pandangan USAID
atau pemerintah Amerika Serikat.
Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar i

- Unit 1 : Telaah Kurikulum 3

- Unit 2A : Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik? 25

Unit 2B : Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran? 47

Unit 2C : Penilaian 73

- Unit 3 : Jurnal Reflektif 117

- Unit 4 : Persiapan dan Praktik Mengajar 135

- Unit 5 : Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) 151

- Unit 6 : Mendorong Perubahan di Kelas 165

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

8 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Kata Pengantar

Kata Pengantar
Decentralized Basic Education 3 (DBE3) Project, yang didanai USAID, bertujuan untuk
mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama. Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah
mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan guru di enam propinsi yaitu propinsi
Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Untuk keperluan pelatihan tersebut dikembangkanlah modul pelatihan dengan nama


“Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 3”. Modul pelatihan ini, yang lebih dikenal
dengan nama ‘Better Teaching and Learning 3’ (BTL3), merupakan lanjutan dari modul
“Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2” (BTL2). Modul ini terdiri atas enam unit
(Unit 1–6). Unit 1—5 digunakan pada setiap tingkatan pelatihan (TOT Nasional, TOT Provinsi,
dan Pelatihan Kabupaten/Sekolah), sedangkan Unit 6 selain digunakan dalam TOT Nasional dan
TOT Provinsi juga secara khusus digunakan untuk pelatihan kepala sekolah dan pengawas.

Unit 1: Telaah Kurikulum. Unit ini mengajak peserta untuk mengkaji Standar Isi, memetakan
standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta mengaitkannya dengan suatu
konteks/tema/teks/unit untuk membuat perencanaan pembelajaran jangka menengah (silabus)
yang kontekstual. Kegiatan ini akan berpengaruh positif pada efektivitas pembelajaran.
Pengembangan ide-ide pembelajaran yang beragam untuk mencapai suatu KD adalah bagian
penting dari unit ini.

Unit 2: Unit ini terdiri atas tiga sub unit, yaitu sub Unit 2A: Bagaimana Merancang Lembar
Kerja yang Baik? Unit ini membelajarkan bagaimana merancang LK yang lebih menantang siswa
untuk menganalisis, mengevaluasi, berkreasi, dan memecahkan masalah daripada sekedar mengisi
’titik-titik’ dengan kalimat singkat. Struktur pokok Lembar Kerja pada unit ini terdiri dari
informasi/pernyataan konteks permasalahan dan pertanyaan. Pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan tingkat tinggi seperti yang dipelajari pada unit 2A-BTL2. Sub Unit 2B: Bagaimana
Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran? Fokus unit ini adalah pada bagaimana media
pembelajaran digunakan sebanyak-banyaknya oleh siswa untuk bereksplorasi daripada hanya
oleh guru untuk menjelaskan suatu konsep. Sub Unit 2C: Penilaian. Bagian ini memberi
pemahaman dan keterampilan bagaimana merancang alat penilaian yang lebih objektif dengan
menggunakan rubrik penilaian.

Unit 3: Jurnal Reflektif. Dalam unit ini peserta belajar bagaimana menulis jurnal belajar yang
reflektif yaitu menuliskan pelajaran yang dapat dipetik dalam pembelajaran yang telah dialaminya
dalam pelatihan daripada hanya sekedar menceritakan apa yang telah dilakukannya (deskriptif).
Kemampuan menulis jurnal yang reflektif ini diharapkan dapat digunakan guru dalam menuliskan
jurnal mengajarnya. Jurnal mengajar yang reflektif bermanfaat memberikan masukan bagi guru
untuk memperbaiki proses pengajaran dan pembelajaran di kelas.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth i


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar. Unit ini memfasilitasi peserta dalam membuat
persiapan mengajar untuk mengimplementasikan aspek-aspek yang telah dilatihkan, seperti
implementasi hasil telaah kurikulum, rancangan lembar kerja, identifikasi media pembelajaran
yang terjangkau dan relevan, rubrik penilaian, dan jurnal refleksi. Termasuk di dalamnya
penerapan hal yang telah dilatihkan pada modul BTL 1 dan BTL 2, seperti pertanyaan yang
mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah, pengelolaan kelas, dan penciptaan
lingkungan belajar yang mendorong siswa belajar aktif yang diimplementasikan dengan
pendekatan kontekstual. Unit ini mengajak guru untuk sekaligus mengintegrasikan semua hal
yang telah dilatihkan kemudian mempraktikannya dalam konteks pembelajaran yang nyata.

Unit 5: Bagaimana Membuat Rencana Tindak Lanjut. Keberhasilan suatu pelatihan


bukanlah hanya diukur dari seberapa banyak pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
peserta dari pelatihan tersebut melainkan seberapa besar dampak pelatihan pada perubahan di
tingkat kelas/sekolah. Rencana tindak lajut (RTL) merupakan salah satu alat untuk ’menjamin’
bahwa pengetahuan dan keterampilan tersebut akan diterapkan di kelas/sekolah. Dalam RTL
peserta akan menuliskan kegiatan konkret apa saja yang akan dilakukan sebagai wujud
penerapan gagasan yang diperoleh dalam pelatihan, baik oleh guru, kepala sekolah, pengawas,
fasilitator daerah, forum guru sekolah mitra, dan MGMP. RTL pada BTL3 ini lebih dipacu
pelaksanaannya dengan adanya ’tagihan’ enam minggu setelah pelatihan, yaitu terwujudnya
Program Jangka Menengah (hasil penerapan unit 1), Lembar Kerja (unit 2A), Media Pem-
belajaran (unit 2B), Rubrik Penilaian (unit 2C), Jurnal Reflektif (unit 3), dan Hasil Karya Siswa.

Unit 6: Mendorong Perubahan di Kelas. Guru yang telah mendapat pelatihan memerlukan
dukungan dari orang-orang di sekelilingnya agar mereka lebih berani menerapkan hasil
pelatihannya. Kepala Sekolah dan Pengawas merupakan dua unsur lain kunci pembaharuan di
sekolah, selain guru. Unit ini khusus diperuntukkan bagi Pengawas dan Kepala Sekolah dan
menawarkan bagaimana kiat mendorong, memicu, bahkan memacu perubahan positif di sekolah.

Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan guru. Metode
pembelajaran interaktif yang digunakan modul ini tidak hanya untuk memotivasi peserta dalam
pelatihan, namun juga untuk menyediakan model berbagai metode yang dapat digunakan oleh
guru di dalam kelas. Suasana pelatihan yang banyak mengaktifkan peserta juga dimaksudkan
memberi pesan bahwa suasana seperti itulah yang diharapkan terjadi di sekolah nanti.

Penyusunan pembelajaran di tiap sesi, modul ini menggunakan kerangka sederhana yang disebut
ICARE. Pendekatan ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman pembelajaran yaitu
Introduction (Kenalkan), Connection (Hubungkan), Application (Terapkan), Reflection
(Refleksi), dan Extension (Kegiatan Lanjutan). Penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untuk
memastikan bahwa para peserta memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah
mereka pelajari. Pendekatan ini adalah pendekatan yang hanya digunakan selama pelatihan.
Pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tidak harus menggunakan
pendekatan ini.

ii USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Kata Pengantar

Akhirnya keberhasilan peningkatan mutu pendidikan berada di semua tingkatan dengan


semangat “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”, “Keberanian mencoba hal baru tanpa
takut salah”, dan “Memulai oleh diri sendiri tanpa menunggu contoh dari orang lain”.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth iii


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

JADWAL PELATIHAN BTL3 – Pelatihan Fasilitator Daerah

Waktu Topik/Kegiatan Keterangan

Hari 1
Pagi-Siang Check-in
12.00 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 14.00 60’ Pembukaan Penjelasan Program Pelatihan
14.00 – 17.00 180’ Unit 1: Telaah Kurikulum
Hari 2
08.00 – 10.00 120’ Unit 2A: Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang
Baik?
10.00 – 12.00 120’ Unit 2B: Bagaimana Memanfaatkan Media dalam
Pembelajaran?
12.00 – 13.00 60’ Istirahat Makan Siang
13.00 – 15.00 120’ Unit 2C: Penilaian
15.00 – 16.30 90’ Unit 3: Jurnal Reflektif, termasuk penulisan
Hari 3
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar
08.00 – 12.15 210’ 1. Diskusi integrasi Unit 3A, 3B & 3C dalam pembelajaran
2. Penyusunan Langkah-Langkah Pembelajaran
12.15 – 13.30 75’ Istirahat Makan Siang
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar (lanjutan)
13.30 – 16.00 150’ 3. Presentasi Hasil Penyusunan Langkah-Langkah
4. Sumulasi Pembelajaran dan Pendampingan
16.00 – 16.30 30’ Penulisan Jurnal Reflektif
Hari 4

07.30 – 10.00 150’ Unit 4 (lanjutan) : Praktik Mengajar


10.00 – 11.00 60’ Unit 4 (lanjutan) : Diskusi Praktik Mengajar
12.00 – 13.00 75’ Istirahat Makan Siang
13.00 – 14.30 90’ Unit 5: Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
14.30 – 16.30 120’ Unit 6: Mendorong Perubahan di Kelas
Hari 5
08.00 – 11.00 Pembacaan dan Diskusi Modul
iv Pembahasan persiapan dan pelaksanaan pelatihan
11.00 – 12.00 sekolah
Penutupan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Kata Pengantar

JADWAL PELATIHAN BTL3 – Pelatihan Sekolah

Waktu Topik/Kegiatan Keterangan

Hari 1
Pagi-Siang Check-in
12.00 – 13.00 Makan Siang
Pembukaan
13.00 – 14.00 60’
Penjelasan Program Pelatihan
14.00 – 17.00 180’ Unit 1: Telaah Kurikulum
Hari 2
08.00 – 10.00 120’ Unit 2A: Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Unit 2B: Bagaimana Memanfaatkan Media dalam
10.00 – 12.00 120’
Pembelajaran?
12.00 – 13.00 60’ Istirahat Makan Siang
13.00 – 15.00 120’ Unit 2C: Penilaian
15.00 – 16.30 90’ Unit 3: Jurnal Reflektif, termasuk penulisan
Hari 3
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar
08.00 – 12.15 210’ 1. Diskusi integrasi Unit 3A, 3B & 3C dalam pembelajaran
2. Penyusunan Langkah-Langkah Pembelajaran
12.15 – 13.30 75’ Istirahat Makan Siang
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar (lanjutan)
13.30 – 16.00 150’ 3. Presentasi Hasil Penyusunan Langkah-Langkah
4. Sumulasi Pembelajaran dan Pendampingan
16.00 – 16.30 30’ Penulisan Jurnal Reflektif
Hari 4
07.30 – 10.00 150’ Unit 4 (lanjutan) : Praktik Mengajar
10.00 – 11.00 60’ Unit 4 (lanjutan) : Diskusi Praktik Mengajar
12.00 – 13.00 75’ Istirahat Makan Siang
13.00 – 14.30 90’ Unit 5: Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
14.30 – 15.00 Penutupan

Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan penuh, tetapi penjadwalan boleh disesuaikan dengan
keadaan daerah, misal,
• Hari pertama dan kedua dilaksanakan terlebih dahulu, hari ketiga dan keempat beberapa
hari kemudian
• Hari pertama s.d. hari ketiga dilaksanakan pada hari Kamis s.d. hari Sabtu, kemudian hari
keempat (praktik mengajar) pada hari Senin.
• dsb.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth v


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Presentasi Penjelasan Umum Program BTL3

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Kata Pengantar

USAID DBE3 Relevant Education for Youth vii


UNIT 1

Telaah Kurikulum
Unit 1 - Telaah Kurikulum

Unit 1
Telaah Kurikulum

Pendahuluan

Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengkaji secara mendalam Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK dan KD) yang terdapat dalam Standar Isi (SI) melalui
suatu proses yang dikenal dengan ‘Pemetaan Kompetensi’ atau ’Competency Mapping/Scanning’.
Dengan proses ini, para peserta diharapkan memperoleh gambaran menyeluruh tentang
kompetensi-kompetensi yang ada dan ditemukan cara mengorganisasikannya dengan baik.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu peserta menyusun rencana pembelajaran jangka
menengah (silabus) dengan lebih sistematis, lebih efisien, dan lebih kontekstual.
Proses pemetaan kompetensi dimulai dengan mengumpulkan kompetensi-kompetensi yang
memiliki “kesamaan” aspek tertentu. Kesamaan-kesamaan ini selanjutnya dikemas menjadi tema/
konteks/teks/unit. Selanjutnya, konteks/ tema/teks/unit ini dijadikan wadah bagi pengembangan
pembelajaran yang lebih bermakna, dan lebih kontekstual.
Di dalam sesi ini, pengorganisasian SK dan KD akan dilakukan di setiap mata pelajaran sesuai
dengan ciri khasnya masing-masing. Namun demikian, pengorganisasian SK dan KD lintas mata
pelajaran pun tidak tertutup kemungkinan dilakukan.

Tujuan

Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu:


• mengorganisasi peta kompetensi untuk satu semester/tahun,
• menghasilkan konteks/tema/teks/unit yang menarik dan relevan,
• mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran berbasis konteks/tema/teks/unit.
• mengembangkan rencana pembelajaran jangka menengah berdasarkan hasil peta
kompetensi SK & KD.

Pertanyaan Kunci

• Bagaimana mengorganisasi kompetensi-kompetensi yang memiliki “kesamaan” ke dalam


konteks/tema/teks/unit yang relevan dengan kebutuhan siswa?

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 3


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

• Bagaimana mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran yang dapat membantu menyusun


silabus (rencana jangka menengah).
• Bagaimana menyusun rencana pembelajaran jangka menengah (silabus) agar lebih sistematis,
lebih efisien dan lebih kontekstual?

Petunjuk Umum

• Peserta dibagi berdasarkan kelompok-kelompok mata pelajaran.


• Setiap peserta mengerjakan pemetaan kompetensi untuk semester/tahun yang sedang
berjalan (kelas VII dan VIII).
• Sebelum kegiatan pemetaan dilakukan, peserta sebaiknya membaca dengan seksama SK dan
KD dalam Standar Isi.
• Peserta diharapkan berusaha memahami maksud kompetensi dasar tersebut dan
karakteristik setiap mata pelajaran.
• Kegiatan pemetaan hendaknya dilakukan selangkah demi selangkah, dengan memberikan
waktu yang cukup untuk para peserta menyelesaikan setiap langkah. Fasilitator perlu
memper-kenalkan proses di setiap langkah, mendampinginya, dan memonitor kemajuan
pada waktu mereka menyelesaikan setiap langkah (lihat: panduan pemetaan kompetensi
dasar dari masing-masing mata pelajaran pada handout 1.1a-e).
• Menentukan salah satu konteks/tema/teks/unit yang akan dijadikan acuan untuk
mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran (handout 1.2.) sebagai bahan yang
membantu penyusunan Silabus (rencana jangka menengah) dan RPP.

Sumber dan Bahan

• Tayangan pemetaan kompetensi


• ATK, kertas plano, gunting, lem, spidol
• Bahan cetak Standar Isi SMP/MTS untuk 5 mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
IPA, Matematika, dan IPS).
• Handout peserta 1.1a – e : Panduan Pengorganisasian Kompetensi dalam Konteks/Tema/
Teks/Unit dari 5 (lima) mata pelajaran.
• Gambar/skema Pemetaan Kompetensi.
• Handout peserta 1.2 : Ide-ide Kegiatan Pembelajaran
• Handout peserta 1.3a – e : Contoh : Ide-ide Kegiatan Pembelajaran

4 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

Waktu

Waktu yang digunakan untuk menyampaikan sesi ini adalah 180 menit. Rincian alokasi
penggunaan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.

ICT

Berikut ini adalah peralatan ICT yang harus disediakan, namun apabila tidak bisa ditemukan di
tempat pelatihan, fasilitator dapat menggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.
• Proyektor LCD
• Komputer desktop atau laptop.
• Layar proyektor LCD

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 40 menit 120 menit 10 menit
Peserta
Menyampaikan Mendiskusikan • Mengembang- Tanyakan menindaklan-
latar belakang SK dan KD kan konteks/ kepada juti telaah
perlunya telaah matapelajaran tema/teks/ peserta kurikulum.
kurikulum dan dan unit mengenai Mengem-
menyampaikan mendiskusikan • Mengembang- ketercapaian bangkan ide-
tujuan serta pentingnya kan ide-ide tujuan. ide
pertanyaan telaah kegiatan pembelajaran
kunci dari unit kurikulum. pembelajaran untuk
ini. pembuatan
Silabus dan
RPP.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 5


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Sampaikan latar belakang perlunya telaah kurikulum.


(2) Jelaskan tujuan dan hasil belajar yang akan dicapai pada sesi ini.
(3) Sampaikan juga pertanyaan kunci yang harus dijawab setelah sesi ini selesai.
(4) Kelompokkan peserta dalam kelompok mata pelajaran.

Connection (40 menit)

(1) Fasilitator mendistribusikan Standar Isi kepada peserta untuk dibaca.


(2) Fasilitator memberikan pertanyaan panduan kepada peserta untuk mengajak peserta
berurun gagasan tentang mengapa dan untuk apa pemetaan kompetensi ini dilakukan.
Jawaban ditulis di kertas flipchart.
(3) Fasilitator meminta peserta mendiskusikan jawaban dalam kelompok.
(4) Fasilitator meminta peserta saling menukar hasil diskusi dengan kelompok lain, dan
mengomentarinya. Fasilitator bisa menambahkan dengan menggunakan alternatif jawaban
pada Catatan Fasilitator.
(5) Fasiliator menjelaskan tugas berikutnya, yaitu melakukan pemetaan kompetensi.

Catatan untuk Fasilitator:


Pertanyaan:
1. Mengapa kita melakukan pemetaan kompetensi?
2. Untuk apa dilakukan pemetaan kompetensi? Mengapa pemetaan kompetensi
1 menanyakan apa yang menjadi penyebab/alasan kita perlu melakukan
pemetaan kompetensi. Jadi menanyakan fakta yang ada tentang penulisan
kompetensi dalam standar isi Untuk apa pemetaan kompetensi
menanyakan setelah dipetakan – lalu untuk apa dan apa manfaatnya.
Alternatif jawaban untuk pertanyaan curah pendapat pada Connection:
1. Alasan melakukan pemetaan kompetensi:
a.. Amanat dalam kurikulum (IPA/IPS)
b. Karena KD-KD dalam SI disusun berdasarkan aspek-aspek belum
diintegrasikan.
c. Peta kompetensi sesuai dengan pola pikir siswa yang cenderung
holistik/menyeluruh.

6 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

2. Pemetaan SK dan KD membantu guru dalam;


a) memahami makna mendasar dari setiap pernyataan kompetensi,
b) mendapatkan gambaran hubungan antara SK dan KD,
c) mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bangun kompetensi yang
akan dicapai dalam satu semester,
d) mengenali karakteristik dari tiap mapel,
e) mengorganisir kompetensi-kompetensi dalam unit-unit bahasan untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran,
f) menghasilkan konteks/ tema/ teks/ unit yang menjadi payung/ wadah
bahasan untuk unit-unit kompetensi
g) membuat draft untuk menyusun silabus
h) membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis,
3. Hasil Pemetaan Kurikulum dapat dijadikan sebagai acuan utk pembagian
alokasi waktu guna menyusun silabus dan program semester.

*) Bila pemetaan kompetensi dilakukan antar mapel, guru mapel akan saling
memahami, bekerjasama dalam menggunakan sumber belajar, pengalaman
belajar akan lebih kaya, pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Application (120’)

Kegiatan 1 (60’)
(1) Fasilitator membagikan gambar peta kompetensi kepada setiap pasangan atau kelompok
kecil, dan jelaskan tugas yang harus diselesaikan saat ini.
(2) Fasilitator memberikan Handout 1.1. (sesuai dengan mata pelajaran masing-masing),
dan beri kesempatan membaca sejenak, kemudian diskusikan.
(3) Fasilitator meminta peserta memotong dan menempelkan SK, KD berikut tema/konteks/
teks/unit pada kertas plano sehingga dihasilkan suatu peta kompetensi
(4) Fasilitator meminta peserta menempelkan hasil kerjanya di dinding dan informasikan bahwa
hasil kerja ini akan digunakan untuk mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran.

Kegiatan 2 (60’)
(1) Fasilitator meminta peserta membaca dan cermati contoh Ide kegiatan pembelajaran dalam
handout 1.3 a – e
(2) Fasilitator meminta peserta secara individual dilanjutkan berpasangan untuk
mengembangan ide-ide kegiatan pembelajaran, bukan langkah-langkah pembelajaran, dari satu
konteks/tema/ teks/unit yg terpilih (Handout 1.2.).
(3) Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan kunjung karya antar kelompok kecil
(berpasangan) dalam satu mata pelajaran. Masing-masing kelompok wajib menjelaskan hasil

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 7


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

kerjanya pada kelompok yang dikunjungi dan kelompok yang dikunjungi diberi kesempatan
bertanya/ mempertanyakan dan memberi masukan terhadap hasil kerja kelompok lainnnya.

Reflection (10’)

(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan hasil pembelajaran.

Extension

(1) Fasilitator mendorong semua peserta menindaklanjuti semua kegiatan yang sudah dibuat
dalam unit Telaah Kurikulum di sekolah masing-masing dengan menelaah kompetensi pada
konteks/tema/teks/unit lain pada semester yang sedang berjalan dan semester lainnya.
(2) Fasilitator mendorong peserta untuk mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran pada
konteks/tema/teks/unit lain untuk memudahkan pembuatan Silabus dan RPP.

Pesan Utama

Pelatihan ini akan lebih bermanfaat apabila peserta menindaklanjutinya dengan pelaksanaan
kegiatan pemetaan kompetensi yang lengkap di semester/tahun yang sedang berjalan dan pada
tingkat/kelas lain di sekolah masing-masing. Untuk memudahkan penyusunan RPP hendaknya
diperbanyak diskusi antar kelompok mata pelajaran untuk mengembangkan ide-ide kegiatan
pembelajaran.

8 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

Handout Peserta 1.1a

Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalam


Konteks/Tema/Teks/Unit

1. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Dasar yang menjadikan KD-KD dapat dijadikan dalam satu konteks pembelajaran
1. Produk KD tertentu dapat menjadi materi kegiatan KD lain
Contoh: Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam, produk KD ini menjadi
materi KD Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik
yang sesuai dengan isi puisi

2. KD tertentu dapat dijadikan sumber belajar bagi KD lain dalam pembelajaran Contoh: KD
Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai
dengan isi puisi menjadi sumber belajar KD Menanggapi cara pembacaan puisi

3. KD-KD dapat dirangkai dalam satu konteks moment tertentu


Contoh: Moment sekitar peringatan proklamasi. KD-KD yang bisa dibelajarkan dengan
konteks peristiwa tersebut
a. Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat
dan bahasa baku
b. Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
c. Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar
d. Menanggapi isi laporan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 9


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 1.1b

Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalam


Konteks/Tema/Teks/Unit

1. Mata Pelajaran Matematika

1. Konteks dalam pelajaran matematika jarang atau tidak harus berangkat dari pemetaan KD,
karena banyak materi matematika yang bersifat hirarkis. Satu materi harus dikuasai terlebih
dahulu sebelum yang lainnya. Karena itu, konteks dalam matematika boleh ditetapkan terlebih
dahulu tanpa menganalisis KD.

2. Akan lebih baik kalau konteks tersebut sesuai dengan konteks/tema yang berlaku di suatu
sekolah. Karena itu, melihat konteks yang telah ditetapkan oleh mata pelajaran lain mungkin
akan lebih baik. Dengan begitu, konteks akan dikaji dari berbagai mata pelajaran, dan
pemahaman anak akan konteks menjadi lebih komprehensif.

3. Setelah konteks ditetapkan, analisis KD-KD yang mungkin dibelajarkan melalui konteks
tersebut. Kemampuan menganalisis konteks sangat menentukan kemampuan
mengelompokkan KD-KD dalam suatu konteks. Catatan: satu KD bisa saja muncul dalam
beberapa konteks

4. KD-KD matematika yang bersifat prosedural, seperti operasi Aljabar, boleh diletakkan terpisah
dari konteks, dan diajarkan secara tersendiri.

5. Upayakan agar banyaknya konteks dalam satu semester paling sedikit 4.

10 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

Handout Peserta 1.1c

Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalam


Konteks/Tema/Teks/Unit

1. Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Kompetensi Dasar (KD) dalam KTSP bahasa Inggris sebaiknya tidak diajarkan satu persatu.
Satu KD dapat dipadukan dengan KD lain dalam satuan/unit pembelajaran. Pengorganisasian/
pemaduan KD-KD dalam unit-unit bahasan sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Jenis teks yang diajarkan sama. Pembelajaran teks recount untuk kelas VIII, misalnya,
ada dalam beberapa KD (KD 2.2 , KD 4.2, KD 5.3, KD 6.2 dan sebagainya). Kompetensi-
kompetensi dasar tersebut dapat dipadukan dalam penyajiannya sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
b. Ada beberapa KD yang pembelajarannya sebaiknya diintegrasikan dengan
pembelajaran KD lain. Sebagai contoh, ada keterkaitan erat antar ketrampilan berbahasa,
sehingga pembelajarannya dapat diintegrasikan. Pembelaran listening dapat diintegrasikan
dengan pembelajaran speaking dan reading dengan writing. Contoh lain, membaca nyaring
dan pembelajarannya sebaiknya diintegrasikan dengan membaca pemahaman (merespon
makna ).
c. Ada beberapa KD yang pembelajarannya sebaiknya dipisahkan. Ada KD yang
berisi lebih dari satu jenis kompetensi teks. Untuk kelas VII misalnya, dalam KD 10.2,
kompetensi teks yang harus diajarkan adalah kompetensi teks deskriptif dan prosedur. KD
ini dapat dipisah menjadi KD 10.2 A, yaitu pembelajaran teks deskriptif, dan KD 10.2 B,
yaitu pembelajaran teks prosedur.
d. Ada beragam bentuk dalam satu jenis teks yang pembelajaran nya sebaiknya
dirinci. Sebagai contoh adalah teks fungsional pendek. Teks fungsional pendek terdiri atas
bermacam-macam bentuk, antara lain instruction, announcement, invitation, advertisement,
brochure. Guru sebaiknya tidak mengajarkan semua bentuk sekaligus. Guru dapat merinci
pembelajarannya menurut bentuk teks tersebut.
e. Kegiatan berkomunikasi sebaiknya dilakukan dalam suatu konteks atau tema
yang relevan dengan siswa. Tema dibuat oleh guru sendiri. Beberapa contoh ide tema
dari kurikulum 2004 yang bisa dipakai diantarnya adalah self identity, school life, my family,
profession, shopping, friendship, health, recreation, nature, mass media, technology, dan
sebagainya.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 11


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 1.1d

Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalam


Konteks/Tema/Teks/Unit

1. Mata Pelajaran IPA Terpadu

a. Tema dapat dibentuk melalui bangun jaringan 2 atau 3 KD dan/atau menentukan tema
terlebih dahulu kemudian mencari KD yang dapat diintegrasikan ke dalamnya.

b. Pilih KD-KD yang terdapat dalam satu semester kemudian berkembang ke KD dalam satu
tahun ajaran

c. Jika tema dapat dibentuk dari jaringan KD lintas tingkat kelas, maka tema disajikan pada
tingkat kelas yang lebih tinggi.

d. Jika tidak semua komponen KD dapat diintegrasikan dalam membangun tema, lepaskan
komponen KD tersebut, tetapi beri catatan pada tema tersebut.

e. Komponen KD yang belum dapat diintegrasikan dalam tema, dicoba untuk dipadukan dengan
komponen sejenis pada KD lain.

f. Jika KD atau komponen KD benar-benar tidak dapat dipadukan dengan KD lain, maka
padukan KD atau komponen KD tersebut dipadukan dengan kerja ilmiah.

12 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

Handout Peserta 1.1e

Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalam


Konteks/Tema/Teks/Unit

1. Mata Pelajaran IPS Terpadu

a. Tema/konteks dikemas dari beberapa KD yang berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, sosiologi, dari berbagai masalah sosial yang dirumuskan
dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

b. Tema/konteks bisa berupa peristiwa/perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab


akibat, kewilayahan, adaptasi & pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial
serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.

c. KD-KD yang jadi satu dalam tema/konteks pembelajaran: harus memperhatikan dimensi
ruang, waktu dan nilai/norma yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistik dan otentik.

d. KD-KD mapel IPS dapat dirangkai dalam satu konteks/tema dari moment/ isu/peristiwa
dan permasalahan yang berkembang Contoh: hari bumi, koperasi, kunjungan wisata. KD-
KD bisa dibelajarkan dengan tema/konteks peristiwa.

e. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin
atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK,
dinamika sosial, modernisasi dikaji secara interdisipliner.

f. Hasil tema/konteks dijabarkan dalam beberapa kegiatan pembelajaran, agar siswa memperoleh
pengalaman langsung, sehingga menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
memproduksi kesan-kesan hal yang dipelajarinya. Siswa terlatih menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 13


14
PEMETAAN KOMPETENSI

Standar Standar Standar Standar


Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi

Tema/Konteks/Teks/ Tema/Konteks/Teks/
Unit Unit

KD....... KD....... KD....... KD.......

KD....... KD.......
Kompetensi Dasar yang
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

dapat masuk dalam


beberapa tema/konteks/
Tema/Konteks/Teks/ Tema/Konteks/Teks/
teks
Unit Unit

KD....... KD....... KD....... KD.......

KD....... KD.......

Kompetensi Dasar yang dapat masuk dalam beberapa tema/konteks/teks

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Handout Peserta 1.2

Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : ...............................................................


Standar Kompetensi : ...........................................................................................................................................................................

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Konteks/Tema/Teks : ...............................................................................

KOMPETENSI IDE-IDE KEGIATAN PEMBELAJARAN LEMBAR KERJA/ MEDIA (diisi pada PENILAIAN
DASAR TUGAS

15
Unit 1 - Telaah Kurikulum
16
Handout Peserta 1.3a

Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Standar Kompetensi : Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Konteks/Tema/Teks : Keindahan Alam

KOMPETENSI IDE-IDE KEGIATAN PEMBELAJARAN LEMBAR KERJA/TUGAS MEDIA PENILAIAN


DASAR (diisi pada unit 1) (diisi pada unit 2a) (diisi pada unit 2b) (diisi pada 2c)
(diisi pada unit 1)

16.1. Menulis kreatif 1. Menulis puisi berdasarkan pengamatan Disediakan foto/gambar Foto/gambar Penilaian produk
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

puisi tentang foto/gambar keindahan alam. keindahan alam. keindahan alam dengan kriteria;
keindahan Diskusikan ide yang penggarapan ide dan
dapat dikembangkan pengolahan bahasa.
Mendata area kata yang
berhubungan dengan
foto/gambar
Menyusun &
mengembangkan kata
2. Menulis puisi berdasarkan berita yang menjadi larik puisi.
berkaitan dengan keindahan alam. Menyunting
3. Menulis puisi berdasarkan analisis
beberapa puisi yang bertema keindahan
alam
4. Menulis puisi berdasarkan analisis
beberapa lagu yang bertema keindahan
alam.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Handout Peserta 1.3b

Contoh Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Matematika


Standar Kompetensi :
Konteks/Tema/Teks : Renovasi Bangunan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


KOMPETENSI IDE-IDE KEGIATAN PEMBELAJARAN LEMBAR KERJA/TUGAS MEDIA PENILAIAN

.
DASAR (diisi pada unit 1) (diisi pada unit 2a) (diisi pada unit 2b) (diisi pada 2c)
(diisi pada unit 1)

16.1. Menulis kreatif 1. Menulis puisi berdasarkan pengamatan Disediakan foto/gambar Foto/gambar Penilaian produk
puisi tentang foto/gambar keindahan alam. keindahan alam. keindahan alam dengan kriteria;

bangun datar
keindahan Diskusikan ide yang penggarapan ide dan
dapat dikembangkan pengolahan bahasa.
Mendata area kata yang
berhubungan dengan
foto/gambar
Menyusun &
mengembangkan kata

Menentukan luas, keliling suatu


2. Menulis puisi berdasarkan berita yang menjadi larik puisi.
berkaitan dengan keindahan alam. Menyunting
3. Menulis puisi berdasarkan analisis
beberapa puisi yang bertema keindahan
alam
4. Menulis puisi berdasarkan analisis
beberapa lagu yang bertema keindahan
alam.

17
Unit 1 - Telaah Kurikulum
18
Handout Peserta 1.3c

Contoh Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Standar Kompetensi : Memahami dan mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek
sangat sederhana yang berbentuk prosedur untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat.
Konteks/Tema/Teks/Unit : Teks Prosedur dengan tema Fun Activities

KD Ide-ide LK Media Penilaian

8.2. Merespon makna yang • Membuat origami sesuai • Gambar tentang • Ketepatan dalam
terdapat dalam monolog petunjuk. langkah-langkah dalam merespon teks prosedur.
sangat sederhana dengan membuat origami
Gambar • Kejelasan, ketepatan
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

menggunakan ragam bahasa


bahasa dan langkah
lisan secara akurat, lancar, • Mengikuti petunjuk • Gambar acak tentang
retorika dalam membuat
dan berterima untuk membuat suatu masakan langkah membuat suatu
petunjuk melakukan
berinteraksi dalam dengan mengurutkan masakan.
sesuatu.
lingkungan terdekat dalam gambar.
teks berbentuk prosedur.

10.2. Mengungkapkan makna • Menjelaskan sambil • Kata-kata kunci untuk


yang terdapat dalam mendemonstrasikan cara membuat petunjuk
monolog sangat sederhana membuat origami bentuk membuat origami
dengan menggunakan Kertas lipat
lain.
ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar, dan berterima • Menjelaskan sambil • Kata-kata kunci untuk
untuk berinteraksi dalam mensimulasikan cara membuat petunjuk
lingkungan terdekat dalam membuat suatu masakan. memasak.
teks berbentuk prosedur.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Handout Peserta 1.3d

Contoh Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : IPA


Standar Kompetensi :

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Konteks/Tema/Teks : Air

Kompetensi Dasar IDE-IDE KEGIATAN PEMBE- LEMBAR KERJA/TUGAS MEDIA (diisi dari PENILAIAN (diisi dari
LAJARAN (diisi dari unit 1) (diisi dari unit 2a) unit 2b) unit 2c)

• KD 1.3: Melakukan • Menentukan massa jenis air • Membandingkan massa jenis • Berbagai air di Asesmen kinerja:
pengukuran .. dalam • Mengukur suhu air berbagai jenis air yang ada sekitar rumah,
kehidupan sehari- disekeliling rumah. gelas ukur,
hari

• KD 2.1: • Mengelompokkan keasaman • Mengelompokkan sifat


Mengelompokkan berbagai air asam/ basa dari berbagai
sifat asam, basa, dan jenis air di sekitar
garam

• KD 4.2: Melakukan • Membuat alat penyaring • Membandingkan kualitas


pemisahan • Membandingkan keefektivan hasil berbagai alat

19
Unit 1 - Telaah Kurikulum
20
Handout Peserta 1.3e

Contoh Ide Kegiatan Pembelajaran

Mata Pelajaran : IPS


Standar Kompetensi : Memahami lingkungan kehidupan manusia

Konteks/Tema/Teks : Fenomena Alam & Kehidupan Ekonomi

Kompetensi Dasar (diisi IDE-IDE KEGIATAN LEMBAR KERJA/TUGAS MEDIA PENILAIAN


dari Unit 1) PEMBELAJARAN (diisi dari unit 2a) (diisi dari unit 2b) (diisi dari unit 2c)
(diisi dari unit 1)

1.1. Mendeskripsikan 1.1. Merancang 1.1 Sediakan berita/artikel dan • Artikel/berita tentang Asesmen kinerja:
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

keragaman bentuk muka penanggulangan gambar bencana alam bencana alam


Kemampuan
bumi, proses bencana alam. • Foto kejadian
Pertanyaan: menjelaskan dan
pembentukan, dan bencana alam
merespon pertanyaan
dampaknya terhadap 1. Apa saja penyebab bencana alam? • Daftar korban nyawa
terkait dengan LK/LT
kehidupan. 2. Kerusakan apa saja yang dan kerugian
diakibatkan bencana alam? material /bangunan Asesmen produk:
3.2 . Mengidentifikasi tindakan
3. Kesiagaan apa yang harus kita yang rusak.
ekonomi berdasarkan Kelengkapan dan
1.2. Memanfaatkan lahan lakukan agar terhindar dari
motif dan prinsip ketepatan dalam
dengan diversifikasi bencana alam.
ekonomi dalam berbagai menuangkan jawaban
tanaman. 4. Mengapa proses evakuasi sering
kegiatan sehari-hari. & kreativitas meran-
terlambat & terhambat?
cang penanggulangan
5. Coba rancang oleh kalian,
bencana.
bagaimana menanggulangi
bencana, agar korban nyawa &
1.3. Mengembangkan kerugian material tidak makin
potensi obyek wisata. banyak.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 1 - Telaah Kurikulum

Presentasi Unit 1

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 21


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

22 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


UNIT 2A

Bagaimana Merancang
Lembar Kerja yang Baik?
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Unit 2A
Bagaimana Merancang
Lembar Kerja yang Baik?

Pendahuluan

Lembar kerja (LK) dimaksudkan untuk memacu dan membantu siswa melakukan kegiatan
belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman, keterampilan, dan/atau sikap. Selain itu,
penggunaan LK dapat membantu mengarahkan pembelajaran sehingga lebih efisien dan efektif.

Beberapa kenyataan menunjukkan LK digunakan hampir di akhir suatu sesi, yaitu setelah guru
menjelaskan suatu konsep/pemahaman, sehingga LK lebih terasa sebagai ‘soal latihan’ atau
bahkan sebagai ‘soal tes’ terhadap konsep yang telah dijelaskan guru. Pada saat siswa memahami
suatu konsep, mereka tetap mengalami pembelajaran yang tidak mengaktifkan mereka; mereka
hanya ‘menyimak’ penjelasan guru. Pertanyaan yang diajukan dalam LK pun sering berupa
pertanyaan yang kurang memacu siswa berpikir tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi, atau,
mengkreasi). Lembar kerja yang ada sering meminta siswa hanya mengisi ‘titik-titik’ dengan kata
atau kalimat pendek (walaupun dalam pelajaran Bahasa Inggris, pengisian ‘titik-titik’ dalam LK
untuk beberapa hal masih diperlukan, misal untuk keperluan kosa kata baru).

Lembar kerja/lembar tugas merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
merupakan sebagian ‘alat’ yang digunakan guru dalam mengajarnya. Oleh karena itu, LK tidak
dimaksudkan untuk mengganti guru. Guru masih memiliki peran, yaitu menjadikan suasana
pembelajaran menjadi interaktif. Selain menggunakan LK, guru masih harus mengajukan
pertanyaan tambahan kepada siswa yang berkemampuan lebih serta menyederhanakan
pertanyaan bagi siswa yang berkemampuan di bawah rata-rata.

Tidak setiap mengajar diperlukan LK dalam bentuk lembaran. Pengertian LK sebaiknya tidak
terpaku pada ‘lembarannya’ melainkan pada isi, yaitu struktur yang ada pada LK tersebut;
sehingga bila tidak memungkinkan untuk memperbanyaknya, ‘isinya’ cukup ditulis di papan tulis.
Bahkan jika singkat, isi LK cukup dikemukakan secara lisan oleh guru.

Di dalam sesi ini, peserta akan diajak untuk menemukan ciri-ciri dari LK yang baik, dan
mengembangkan LK sebagai kelanjutan dari ide kegiatan pembelajaran yang telah dikembangkan
pada unit 1.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 25


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Tujuan

Setelah mengikuti unit ini, peserta pelatihan mampu:


• Mengidentifikasi komponen lembar kerja yang baik;
• Mengidentifikasi ciri-ciri komponen LK yang baik;
• Merancang lembar kerja/lembar tugas sesuai kemampuan dasar yang akan dikembangkan.

Pertanyaan Kunci

• Apa saja komponen LK yang baik?


• Apa saja ciri-ciri komponen LK?
• Bagaimana merancang LK yang baik?

Petunjuk Umum

Sesi ini dilaksanakan dalam pleno sampai dengan ‘Connection’ dan kelompok mata pelajaran
mulai ‘Application’.

Sumber dan Bahan

• Kertas flip chart, spidol, selotip


• Handout Peserta 2a.1a.1: Contoh Lembar Kerja MAT - 1
• Handout Peserta 2a.1a.2: Contoh Lembar Kerja MAT - 2
• Handout Peserta 2a.1a.3: Contoh Lembar Kerja MAT – 3
• Handout Peserta 2a.1b: Contoh Lembar Kerja B. INDONESIA
• Handout Peserta 2a.1c.1: Contoh Lembar Kerja B. INGGRIS – 1
• Handout Peserta 2a.1c.2: Contoh Lembar Kerja B. INGGRIS – 2
• Handout Peserta 2a.1d: Contoh Lembar Kerja IPA
• Handout Peserta 2a.1e: Contoh Lembar Kerja IPS
• Handout Peserta 2a.2: Komponen Lembar Kerja
• Standar Isi: Kemampuan Dasar MAT, IPA, B. IND, IPS, B. ING.
(Bisa menggunakan SI yang digunakan pada unit 1: Telaah Kurikulum)

26 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Waktu

Waktu 120 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian unit ini.

ICT

Berikut ini adalah peralatan yang harus disediakan:


• Projektor LCD
• Komputer desktop atau laptop.
• Layar proyektor LCD
Namun apabila peralatan tersebut tidak dapat ditemukan di tempat pelatihan, fasilitator dapat
menggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


5 menit 45 menit 60 menit 10 menit
Fasilitator
Fasilitator Ungkap • Merancang • Peserta meminta
menyampaikan Pengalaman/ LK merenungkan peserta untuk
isu jenis dan Pengetahuan • Bertukar apakah berlatih terus
penggunaan LK peserta hasil kerja tujuan sesi merancang LK
selama ini. tentang LK: kelompok tercapai utk KD yang
Menyampaikan • Apa LK? atau belum; lain.
tujuan sesi • Apa saja • Peserta
yang ingin komponen menuliskan
dicapai. LK? hal-hal
• Menyelesai- yang masih
kan tugas membingung-
• engidentifi- kan
kasi kompo-
nen dan
ciri LK

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 27


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

(1) Fasilitator menyampaikan praktik penggunaan LK selama ini yaitu:

• Lembar kerja/tugas merupakan salah satu alat guru mengajar;


• LK lebih mirip lembar tes;
• LK lebih bersifat sebagai pelengkap penjelasan guru tentang suatu konsep daripada
sebagai pemacu penemuan konsep itu sendiri atau pemecahan masalah oleh siswa;
• Banyak LK menuntut siswa hanya mengisi ‘titik-titik’ dengan kalimat singkat daripada
mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri seluas mungkin.

(2) Fasilitator menyampaikan tujuan sesi, yaitu:


Setelah mengikuti sesi unit ini, peserta pelatihan mampu:

• Mengidentifikasi komponen dan ciri-cirilembar kerja/lembar tugas yang baik;


• Merancang lembar kerja/lembar tugas sesuai kemampuan dasar (KD) yang akan
dikembangkan.

Connection (45 menit)

Ungkap Pengalaman/Pengetahuan (5’)


(1) Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta satu-persatu:
• Apa yang Saudara ketahui tentang lembar kerja?
• Apa saja komponen dan ciri-ciri LK?
(Pertanyaan pada Power Point dimunculkan satu per satu. Apa pun isinya, jawaban peserta
ditulis di papan tulis atau kertas lebar oleh fasilitator).

Menyelesaikan Tugas dan Mengidentifikasi Komponen LK (30’)


(2) Peserta menyelesaikan tugas pada LK yang diberikan fasilitator (Handout 2a.1a --------------
--------------------- 10’);

28 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Catatan untuk Fasilitator


• Tidak harus semua rangkaian 6 persegi ditemukan peserta. Dua atau tiga
rangkaian sudah cukup; karena kegiatan ini dimaksudkan agar peserta
merasakan dampak pertanyaan pada pikiran mereka, yaitu mendorong
1 ’penyelidikan’; bukan agar peserta menemukan semua rangkaian 6 persegi.

(4) Peserta mengidentifikasi komponen LK yang digunakan dan ciri-cirinya -— (10’);


(5) Diskusi kelas berpandu pada pertanyaan: ———— (10’)
• Apa saja komponen LK?
• Apa saja ciri-ciri komponen LK yang baik?
(Ajukan pertanyaan satu persatu. Jawaban peserta ditulis pada kertas flipchart)

Penguatan (10’)
(6) Fasilitator menayangkan komponen LK dan ciri-cirinya satu-persatu;

Catatan untuk Fasilitator


Komponen LK yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan
’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:

2 • Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa


untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas
sehingga siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga
tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.
Informasi/Konteks Permasalahan dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel,
atau benda konkret.

• Pertanyaan/Perintah, hendaknya memacu siswa untuk menyelidiki, me-


nemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi (Ingat
Pertanyaan Tingkat Tinggi yang kita telah pelajari di BTL2).
Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT
tidak seperti ‘hutan belantara’ sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bila
guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut
hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan
kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan.

• Pada saat akan menayangkan ciri komponen LK, fasilitator dapat meminta
pendapat peserta terlebih dahulu sebelum menayangkan power point
bagian ciri-ciri masing-masing komponen LK.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 29


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

(7) Fasilitator menayangkan contoh-contoh LK dari berbagai mata pelajaran (IPA, IPS, MAT, B
IND, B ING).
(8) Fasilitator membagikan handout 2a.2: Komponen Lembar Kerja. Beri waktu untuk mereka
membacanya dengan seksama.

Application (60 menit)

Merancang LK - di KELOMPOK MATA PELAJARAN (45’)


(1) Peserta mengamati kembali contoh LK berbagai mata pelajaran, terutama pada komponen-
nya (Informasi dan Pertanyaan);
(2) Fasilitator mata pelajaran dan peserta membahas penyesuaian komponen LK dengan
karakter mata pelajaran masing-masing;

Catatan untuk Fasilitator

• Jika dianggap penting, masing-masing mata pelajaran dapat menambah


komponen LK, selain ’informasi dan ’pertanyaan’, sesuai dengan karakter
mata pelajarannya. Prinsip: Kita rancang LK ‘minimalis’ tapi berdampak pada
siswa menghasilkan/menemukan banyak gagasan.
3
• Untuk Bahasa Inggris, karakter LK ditambah dengan ‘Making meaning’/
menciptakan makna/berkomunikasi.

• Untuk IPS, LK baik juga mendorong siswa untuk menghasilkan karya 3


dimensi seperti replika artefak benda sejarah, replica lipatan tanah, dan
sebagainya.

(3) Peserta memilih 1 Kemampuan Dasar (KD) yang ada pada kegiatan di unit 1: Telaah
Kurikulum – Ingat tema yang dipilih apa?;
(4) Peserta merancang LK, yang mengandung komponen, terutama, “Informasi/Konteks
permasalahan” dan “Pertanyaan/Perintah” – seperti yang telah dipelajari, yang dapat
mengembangkan KD yang dipilih (individual atau berpasangan).

Bertukar Hasil Kerja (15’) - di KELOMPOK MATA PELAJARAN


(5) Peserta bertukar hasil kerja dan mengomentarinya dengan berpandu pada pertanyaaan:
- Apakah informasi yang ada pada LK cukup menginspirasi siswa untuk menjawab /
mengerjakan tugas?
- Apakah pernyataan masalah dalam LK betul-betul menuntut siswa menemukan cara/
strategi memecahkan masalah tersebut?

30 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

- Apakah pertanyaan/suruhan memicu siswa melakukan penyelidikan, penemuan, pemecahan


masalah, atau berimajinasi/mengkreasi?
(6) Tampilkan 1 atau 2 LK hasil peserta, yang baik dan belum baik, (jika memungkinkan pada
power point) kemudian minta peserta lain untuk mengomentari.

(Setelah sesi ini berakhir, usahakan LK hasil peserta dipajangkan)

Reflection (10 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa apakah tujuan dari sesi ini telah tercapai.
(2) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan hal-hal yang masih membingungkan.

Extension

Peserta diminta untuk berlatih terus merancang LK untuk Kemampuan Dasar lain pada Standar
Isi.

Pesan Utama

Lembar kerja sebaiknya lebih mendorong siswa untuk berbuat dan berpikir KREATIF,
memproduksi gagasannya yang banyak dengan kata-katanya sendiri, tidak sekedar mengikuti
petunjuk/arahan pada LK.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 31


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2a.1a.1

Contoh Lembar Kerja MAT - I

Rangkaian Persegi

Enam buah persegi dapat disusun sehingga membentuk bangun-bangun berikut:

• Bangun mana lagi yang dapat kamu bentuk?


Gambarkan hasilnya pada kertas bertitik/polos.
• Dari bangun yang terbentuk, bangun mana sajakah yang merupakan jaring-jaring
kubus?

Bangun-bangun ini sama, Rangkaian persegi seperti


hanya berbeda letak/posisi ini tidak diperkenankan.

32 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Handout Peserta 2a.1a.2

Contoh Lembar Kerja MAT - 2

Susunan Keramik Manakah yang Dipilih?

Sebagai seorang yang mencintai matematika, Pak Asari bermaksud membuat


pengubinan berukuran 1m x 1m di lantai kamarnya yang berukuran 3m x 4m. Dia
akan menggunakan keramik khusus, yaitu keramik yang setiap 4 keramiknya sudah
terhubungkan sehingga membentuk pola di antara pola-pola berikut:

atau atau

(1) (2) (3)

Keramik-keramik ini memiliki harga khusus.


Setiap 4 keramik berwarna ungu (1) berharga Rp50.000
Setiap 4 keramik berwarna hijau (2) berharga Rp60.000
Setiap 4 keramik berwarna biru (3) berharga Rp40.000

Setiap 1 keramik yang tidak bisa dikombinasikan menjadi 4 keramik di atas berharga
Rp50.000
Pak Asari menginginkan biaya serendah mungkin dalam pembuatan ubin tersebut.

Jika Anda dimintai nasihat oleh Pak Asari tentang susunan keramik yang harus dibuat
di kamarnya, bagaimanakah susunan yang akan Anda sarankan?
Jika ongkos merancang ubin tersebut Rp500.000, berapakah uang yang harus
disediakan oleh Pak Asari?

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 33


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2a.1a.3

Contoh Lembar Kerja MAT - 3

Bagaimana Cara Lain Membagi Dua Sama Besar?

Dua orang, A dan B, memiliki lahan tanah yang berdekatan. Dalam bentuk gambar,
lahan mereka dapat digambarkan seperti berikut:

A
B

Tampak bahwa garis yang membatasi lahan A dan lahan B terdiri dari dua ruas garis.
Mereka menginginkan agar batas mereka hanya terdiri dari 1 ruas garis saja dengan
syarat luas lahan masing-masing tidak ada yang berkurang.

Kalau Anda diminta untuk mengusulkan batas yang dikehendaki, seperti apakah
gambar baru yang akan terjadi? Berikan alasan bahwa luas keduanya memang tetap
tidak berubah!

34 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Handout Peserta 2a.1b

Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia

Sampah

Temukan data/fakta dari gambar di atas dan tulislah sebuah teks berita singkat, padat,
dan jelas!

Jawaban terhadap pertanyaan berikut mungkin akan membantumu.


• Apa saja yang kamu lihat dalam gambar di atas?
• Siapa saja yang terlibat?
• Di mana kira-kira kejadian peristiwa tersebut?
• Kapan peristiwa itu terjadi? (Pagi, siang, sore, atau malam?)
• Mengapa kira-kira peristiwa itu terjadi?
• Bagaimana cara mengatasi?

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 35


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2a.1c.1

Contoh Lembar Kerja B. Inggris - 1

Read the following text, then answer the questions.

The Bogor Botanical Garden

Bogor Botanical Garden is a national park. It is located in Bogor, West Java. The
British Governor General, Sir Thomas Stamford Rafles in 1928, built it.
Bogor Botanical Garden is a large park where plants are grown. There are a
lot of kinds of plants are planted there. Because of this, many visitors come there to
study about the plants. Among of the plants are the Giant Water Lily and the Raflesia
Arnoldi.
We can also see some animals in Bogor Botanical Garden. Among of them
are monkeys and birds. They like to live there because the area is a shady garden.
There are many big trees there.
The visitors can stroll down the beautiful path. The path looks beautiful
because there are beautiful flowerbeds on the right and left sides. They can also sit
down on the benches there and enjoy the beautiful plants. They usually like to enjoy
the beautiful voice of the birds’ chirping there.

1. What is described in the text above?


2. What can people see there?
3. Why do the monkeys and the birds like to live there?
4. What do you think of Bogor Botanical garden?

36 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Handout Peserta 2a.1c.2

Contoh Lembar Kerja B. Inggris - 2

WHAT IS IT?

Look at the picture below. What is it ? Is it a beach ? Is it a river? Or, is it a lake?

1. List “adjectives” relating to the above picture


For example: beautiful, …
2. List “noun” found in the above picture
For example: scene, …
3. Make some noun phrase
For example: beautiful scene, interesting place
4. Make some sentences to describe the picture above
For example: This is Toba lake.
It has beautiful scene.
There is ….
There are …..
5. Compose a simple text describing the picture above.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 37


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2.a.1d

Contoh Lembar Kerja IPA

Memompa Air dengan Api

Sebuah lilin yang menyala diletakkan dalam wadah yang berisi air seperti pada
Gambar 1 di bawah ini. Lilin tersebut kemudian ditutup dengan sebuah gelas kosong
seperti pada Gambar 2.

Gambar 1 Gambar 2

1. Apa yang dapat kamu amati dengan nyala lilin dan air setelah beberapa saat?
Mengapa hal itu terjadi?
2. Apakah peristiwa yang terjadi pada air akan terjadi juga jika lilin tidak dinyalakan?
3. Kalau demikian, apa fungsi nyala lilin?

Lakukan percobaan kemudian buatlah laporan yang memuat:


• Tujuan percobaan
• Alat dan bahan yang digunakan
• Langkah-langkah kegiatan percobaan
• Data dan analisis
• Kesimpulan

38 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Handout Peserta 2a.1e

Contoh Lembar Kerja IPS

URBANISASI

(Kompas: 7 Oktober 2008)

Gambar di atas menunjukkan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke


kota. Banyak hal yang menjadi pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi.
Pendorong berkaitan dengan keadaan desa dan penarik berkaitan dengan keadaan kota.
Urbanisasi tampaknya tidak dapat dicegah.

• Apa sajakah pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi?


• Apa sajakah yang mungkin terjadi, baik di kota maupun desa, sebagai akibat/dampak
dari urbanisasi?
• Upaya apa sajakah yang dapat dilakukan pemerintah agar urbanisasi lebih
menguntungkan daripada merugikan kehidupan?

Diskusikanlah pertanyaan di atas dengan temanmu dan tulislah hasil diskusimu pada
kertas terpisah.

LK IPS-SMP Kls.VIII/1 (KD 1.2: Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 39


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2a.2

Komponen Lembar Kerja

Komponen Lembar Kerja

Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan


’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:

• Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk


menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga
siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu
banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.

Informasi dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret.

• Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk menyelidiki, menemukan,


memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.

Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak
seperti ‘hutan belantara’ yang menjadi beban baca bagi siswa. Sering kita mengajukan
banyak pertanyaan padahal ada pertanyaan yang sudah terkandung/’implisit’ dalam
pertanyaan lain. Misal, bila sudah ada pertanyaan: “Manakah bangun yang paling
panjang kelilingnya?” tidak perlu lagi ada pertanyaan: “Manakah bangun yang paling
pendek kelilingnya?”

Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut
hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa
sebagai tambahan bila diperlukan.

40 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

Presentasi Unit 2a

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 41


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

42 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 43


UNIT 2B

Bagaimana Memanfaatkan
Media Dalam Pembelajaran?
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Unit 2B
Bagaimana Memanfaatkan
Media Dalam Pembelajaran?

Pendahuluan

Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran. Bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan membantu
memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritis
dan berbuat. Dengan demikian media dapat membantu tugas guru dan siswa mencapai
kompetensi dasar yang ditentukan. Akan tetapi, seringkali media pembelajaran hanya
sekadar menjadi alat bantu guru, dan jarang digunakan oleh siswa.

Agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhan
pembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa tentang materi yang akan
diajarkan. Terkait dengan itu, media perlu dikembangkan berdasarkan relevansi, kompetensi dasar,
materi dan karakteristik siswa. Guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan dan
memanfaatkan media yang tepat, efisen, dan menyenangkan bagi siswa. Namun dalam pe-
manfaatannya di kelas, perlu ditekankan bahwa siswalah yang seharusnya memanfaat-
kan media pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan guru sangat bervariasi.
Beberapa contoh media pembelajaran yang dimaksud adalah: foto, karikatur, poster, koran, bagan,
grafik, peta, benda model, permainan, slide, proyeksi komputer, overhead transparansi, radio,
televisi, lingkungan (fisik, alam, sosial, dan peristiwa). Beberapa media, seperti media sederhana
yang terjangkau, kadang perlu dikembangkan, dimodifikasi, dikombinasikan dengan media lain,
atau dicari alternatif media lainnya yang juga relevan untuk membantu pencapaian tujuan
pembelajaran. Media dari alat dan bahan sederhana seringkali menarik dan menantang karena
dapat merangsang kreativitas guru dalam mengidentifikasi dan siswa dalam menggunakannya.
Media sederhana dan terjangkau sangat disarankan meskipun media-media yang lebih modern
seperti komputer dapat dimanfaatkan jika tersedia.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 47


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Tujuan
Setelah mengikuti unit ini, peserta pelatihan diharapkan mampu:
• Mengidentifikasi media pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar mata pelajaran.
• Memanfaatkan media pembelajaran yang dapat mendorong siswa belajar aktif.

Pertanyaan Kunci

• Bagaimana mengidentifikasi dan memanfaatkan media pembelajaran yang relevan dengan


kompetensi dasar, relevan dengan materi dan karakteristik siswa, yang terjangkau, serta
dapat mendorong siswa belajar aktif.

Petunjuk Umum

• Unit ini mulai kegiatan “Connection” sampai “Extension” dilakukan pada kelompok mata
pelajaran.
• Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar.
• Bahan tercetak, alat peraga, bahan praktikum, alat praktikum, lingkungan, dan segala sesuatu
yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat berfungsi sebagai media pembelajaran
bila digunakan dalam pembelajaran.
• Fokus unit ini adalah identifikasi pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran yang
dapat dikembangkan sendiri oleh guru dan siswa, relevan dengan pencapaian KD,
digunakan oleh siswa untuk belajar aktif, dan keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas
dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
• Pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi dapat menghidupkan suasana belajar,
memotivasi dan memudahkan peserta memahami dan membangun konsep-konsep yang
rumit, mempercepat dan memperkaya terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

48 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Sumber dan Bahan

• Kertas flip chart, Spidol, Selotip.


• Handout Peserta 2b.1: Identifikasi Relevansi Media Pembelajaran dengan Kompetensi
Dasar, Kelebihan dan Kekurangannya, serta alternatif perbaikannya
• Handout Peserta 2b.2: Mengidentifikasi Media Pembelajaran yang Relevan
• Handout Peserta 2b.3: Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran
• Informasi Tambahan 2b.1: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
• Informasi Tambahan 2b.2: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Bahasa Inggris
• Informasi Tambahan 2b.3: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran IPA
• Informasi Tambahan 2b.4: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran IPS
• Informasi Tambahan 2b.5: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Matematika
• Informasi Tambahan 2b.6: Beberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Pengembangan
dan Memanfaatkan Media Pembelajaran

Waktu

Waktu yang digunakan untuk menyampaikan sesi ini adalah 120 menit. Perincian alokasi
pemanfaatan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.

ICT

Berikut ini adalah peralatan ICT yang harus disediakan, namun apabila tidak bisa ditemukan di
tempat pelatihan, fasilitator dapat menggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.
• Proyektor LCD
• Komputer desktop atau laptop.
• Layar proyektor LCD

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 49


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 30 menit 75 menit 5 menit
Peserta
Fasilitator Fasilitator Mengidentifikasi Merangkum diharapkan
memandu memberikan dan Memanfaat- kegiatan untuk menemukan
sharing simulasi peng- kan Media memastikan media pem-
pemanfaatan gunaan media Pembelajaran, ketercapaian belajaran lain
media oleh dalam pembe- Mendeskripsikan tujuan dan yang lebih baik
guru. Menyam- lajaran yang Media Pembe- menentukan dan sederhana,
paikan isu sering dilaku- lajaran tersebut apakah tujuan cocok dengan
pemanfaatan kan, dan agar digunakan dari sesi ini kompetensi
media dalam peserta mengi- oleh siswa dan sudah tercapai dasar mapel
pembelajaran, dentifikasi mendorong oleh peserta dan menerap-
kelemahan proses belajar atau belum. kannya.
Menyampaikan
yang muncul aktif. Mengiden-
tujuan yang
dalam pemi- tifikasi media
akan dicapai.
lihan dan pembelajaran
pemanfaatan lain serta
media tersebut aktivitas pem-
dan mengusul- belajarannya,
kan perbaikan- dan mem-
nya. presentasikan
hasilnya.

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Fasilitator meminta 2 sampai 3 peserta dari mata pelajaran berbeda untuk menyampaikan
pendapatnya atau pengalamannya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
(2) Fasilitator menyampaikan latar belakang terkait pemanfaatan media dalam pembelajaran,
yaitu (a) media pembelajaran yang relevan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran, (b)
bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep/gagasan abstrak. dan membantu. Bagi
siswa, media dapat memotivasi peserta untuk belajar aktif dan menjadi jembatan untuk
berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian, media dapat membantu guru dan siswa
mencapai kompetensi dasar yang ditentukan.

50 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Catatan untuk Fasilitator


Kreativitas dan keberanian guru sangat menentukan dalam mengidentifikasi
dan memanfaatkan media pembelajaran. Yang paling penting adalah bahwa
media yang dipilih harus relevan dengan pencapaian KD, materi pembelajaran,
1 karakteristik siswa, dan penggunaannya dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar,
bukan hanya digunakan oleh guru. Selain itu media yang dipilih harus
diperhatikan aspek keterjangkauannya oleh guru atau sekolah.

(3) Sampaikan tujuan yang akan dicapai pada unit ini.

Connection (30 menit)

(1) Kegiatan ini dilakukan di setiap kelompok mata pelajaran.


(2) Fasilitator menyiapkan satu simulasi pembelajaran sederhana yang menggunakan media (per
mapel)

Catatan untuk Fasilitator


Simulasi yang ditampilkan kali ini memang belum merupakan sebuah simulasi
dari praktik pemanfaatan media yang baik. Simulasi ini dimaksudkan untuk
membuka wawasan peserta agar berpikir lebih kritis terkait perbaikan
2 pemanfaatan media. Jadi dalam simulasi ini, media yang dipilih memang belum
dimanfaatkan secara efektif/maksimal dan masih berpusat pada guru. Usai
kegiatan simulasi, peserta melakukan diskusi yang difokuskan pada
mengidentifikasi kelebihan-kekurangan dalam pemanfaatan media pem-
belajaran dan mengusulkan perbaikannya terutama untuk mendorong
siswa belajar aktif.

(3) Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang muncul dalam
pemanfaatan media tersebut dan mengusulkan perbaikan-perbaikannya. Gunakan Handout
Peserta 2b.1. Identifikasi Relevansi Media dalam Pembelajaran Kelebihan dan Kekurangan
dalam Pemanfaatannya, serta Alternatif Perbaikannya

Application (75 menit)

Kegiatan 1: Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran (15 menit)


(1) Fasilitator meminta peserta untuk secara berpasangan menggunakan Handout 2b.2

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 51


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran yang diambil berdasarkan hasil


Unit 1 tentang Telaah Kurikulum dan Unit 2a tentang Lembar Kerja/Tugas.
(2) Berdasarkan ide-ide kegiatan pembelajaran unit 1, fasilitator meminta peserta untuk meng-
identifikasi media Pembelajaran yang Relevan dan Terjangkau, kemudian mendeskripsikan
Media Pembelajaran tersebut agar digunakan oleh siswa dan mendorong proses belajar aktif.

Kegiatan 2: mengidentifikasi alternatif media lainnya (30 menit)


(1) Fasilitator meminta setiap pasang peserta mengidentifikasi alternatif media lainnya yang
diidentifikasi pada handout 2b.2 serta menuliskan pemanfaatan media tersebut dalam pem-
belajaran yang membuat siswa belajar aktif. Tuliskan hasilnya dalam Handout 2b.3: Alternatif
Media Pembelajaran Lainnya.
(2) Menggunakan Informasi Tambahan 2b.6: fasilitator memberikan penekanan tentang
Beberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Pengidentifikasian dan Pemanfaatan Media
Pembelajaran.

Catatan untuk Fasilitator


Media yang dikembangkan sebaiknya menggunakan alat atau bahan yang
sederhana yang terjangkau dan mudah diperoleh di sekitar tempat pelatihan.
3

Kegiatan 3: Presentasi (30 menit)


(3) Fasilitator meminta setiap pasangan mempresentasikan hasil kerja (handout 2b.2 dan 2b.3)
dalam kelompok mata pelajaran untuk mendapatkan umpan balik.

Reflection (5 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa apakah tujuan dari sesi ini telah tercapai.
(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menulis hal-hal penting yang
sudah dipelajari dari unit ini.

Extension

• Peserta diharapkan terus mengidentifikasi ragam media pembelajaran untuk mendorong


siswa belajar aktif.
• Berikan tugas kepada setiap kelompok untuk merancang media pembelajaran yang akan
digunakan pada kegiatan praktik pembelajaran.

52 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Pesan Utama

Pemanfaatan media pembelajaran sangat diperlukan terutama untuk mendorong siswa belajar.
Oleh sebab itu pastikan bahwa media yang dikembangkan atau yang dipilih memberikan
kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar,
dan bukan sekedar alat bantu guru. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh, misalnya
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah, memotivasi peserta, menciptakan iklim
belajar yang kondusif. Media pembelajaran tidak harus media yang mahal dan rumit, tetapi yang
paling utama adalah kecocokan dengan pencapaian KD serta merangsang siswa untuk berpikir
dan berbuat. Apapun media yang dipilih, pastikan aman dari risiko kecelakaan pengguna.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 53


54
Handout Peserta 2b.1

Identifikasi Relevansi Media dalam Pembelajaran


Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemanfaatannya, Serta Alternatif Perbaikannya

Mata Pelajaran : ........................................................................


Kelas/Semester : ........................................................................

KD Pembelajaran Media yang Kelebihan dan Kekurangan Pemanfaatan Media Alternatif Perbaikan
Pemanfaatan Media Untuk
Bagi siswa Bagi guru
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Handout Peserta 2b.2

Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran

Mata Pelajaran : ........................................................................................


Kelas/Semester : ........................................................................................
Standar Kompetensi : ........................................................................................

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Konteks/Tema/Teks*) : ...................................................................................................

Ide Kegiatan Lembar Media Pembelajaran Deskripsi Pemanfaatan Media


No KD Pembelajaran yang yang Relevan dan Pembelajaran untuk Mendorong Siswa

Keterangan: *) Lihat hasil Unit 1 Telaah Kurikulum dan 2a Lembar Kerja/Tugas. Perbaiki ide kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

55
identifikasi Lembar Kerja/tugas dan Media Pembelajaran yang Relevan dan Terjangkau
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
56
Handout Peserta 2b.3 – (Kegiatan 2)

Alternatif Media Pembelajaran Lainnya

Media Pembelajaran yang Identifikasi Alternatif Media Aktivitas Pembelajaran yang Mendorong
telah Diidentifikasi Pembelajaran Lainnya Siswa Belajar Aktif yang Memanfaatkan Media
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Keterangan: Tuliskan kembali media pembelajaran yang telah diidentifikasi sebelumnya pada H.O 2b.2, kemudian identifikasi kembali
alternatif media pembelajaran lainnya. Selanjutnya kembangkan aktivitas pembelajaran yang memanfaatkan media
pembelajaran tersebut untuk mendorong siswa belajar aktif.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Informasi Tambahan 2b.1

Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam


Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2
Standar kompetensi : Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis
kreatif naskah drama
Kompetensi Dasar : Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan
kaidah penulisan naskah drama
Media : Model teks drama, gambar seri

Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
1. Motivasi : dialog kebermaknaan menulis naskah drama.
2. Apersepsi: cara menulis kalimat langsung.
Kegiatan Inti
3. Guru dan beberapa siswa membacakan cuplikan teks drama.
4. Guru mengidentifikasi kaidah-kaidah penulisan naskah drama.
5. Guru membimbing siswa menulis naskah drama berdasarkan gambar seri yang dipajang
guru di papan tulis.
6. Guru menyunting naskah drama siswa.
Penutup
7. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan memberi penguatan.
8. Guru minta siswa menulis naskah drama dengan tema yang lain.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 57


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Dialog Bidan dan Pasien

Bidan : Nama Anda siapa tadi?”

Pasien : “Bu Sally”

Bidan : “Nama kepanjangannya!” Perempuan itu sekali lagi menghindari pandangan Bu Bidan

Pasien : “Saliyem”

Bidan : “Oooo Allaaaah!”

Dicarinya lagi kartunya!” Namanya Saliyem!”

Bidan : Siapa nama suaminya?” (dan sebelum pasien itu memberi jawaban, pembantu
perawat menambahkan) Pembantu

Bidan : Nama lengkap! Nama aslinya

Bidan : Nama desa, Nama yang dibawa dari desa!

Pasien : Samijo,suara pasen itu tetap perlahan

Bidan : Sekarang siapa namanya? Nama kota?

Tanpa mengenali nada ejekan atau sindiran dari bu bidan, perempuan yang berbaring di tempat
pemeriksaan.

Pasien : Pak sammi

Bidan : Mengapa mulutnya begitu rapat? Apa Ibu tahu caranya menulis? Dengan huruf em
dua atau bagaimana?

Pasien : Saya tidak bisa menulis, bu tapi katanya memang pakai huruf em dua

Bidan dan pembantu perawat saling memandang, masing-masing mengulum senyum

Bidan : Kalu begitu, Sally itu el-nya juga dua?

Pasien : Ya bu katanya begitu

Bidan : Katanya, katanya, siapa to itu yang mengatakan begitu?

Pasien : Ya, anak-anak sekolah. Orang-orang pandai yang datang ke warung saya, Bu

58 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Gambar – Gambar Berseri

Gambar 1. Tulislah latar/setting dari gambar ini. Setiap


detail gambar yang kamu tulis akan sangat berarti.

Gambar 2. Ciptakan tokohmu! Beri nama, umur, ciri


fisik dan karakter tokoh! Buatlah monolognya.

Gambar 3: Tokoh-tokoh anda berbicara (dialog antar


tokoh), mulailah ciptakan konflik.

Gambar 4: Ciptakan konflik setajam mungkin antara


tokoh protagonis dengan tokoh antagonis.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 59


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Gambar 5: Konflik mulai reda, situasi mulai terkontrol.

Gambar 6: Selesaikan konflik. Ingat, akhiri cerita dengan


baik.

Catatan :
Berilah judul pada naskah dramamu tersebut.

Refleksi :
apakah kamu puas dengan hasil kerjamu, bila puas berikan naskah dramamu pada guru, jika
belum, kamu boleh meminta waktu kira-kira dua menit lagi untuk menyempurnakan hail
kerjamu.

60 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Perhatian: Skenario ini belum baik

Informasi Tambahan 2b.2

Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam


Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Kelas/Semester : VII/ 2
Standar kompetensi : Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog
pendek sangat sederhana berbentuk descriptive dan procedure untuk
berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Kompetensi Dasar : Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sangat sederhana


dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks
berbentuk descriptive dan procedure

Media : Kertas lipat


Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
1. Memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa kertas dapat menjadi media yang menarik
dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Kegiatan Inti
2. Guru menunjukkan kertas lipat dan mengatakan tujuan pembelajaran, yaitu berlatih
memberi petunjuk untuk membuat origami sederhana dengan menggunakan bahasa Inggris
3. Guru memberi petunjuk cara membuat pesawat terbang dengan kertas lipat sambil
memperagakan langkah-langkah tersebut.
4. Guru meminta siswa menerangkan cara membuat pesawat terbang.
Penutup
5. Guru meminta siswa merangkum beberapa ungkapan yang digunakan dalam membuat
origami sederhana.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 61


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Contoh origami

62 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Perhatian: Skenario ini belum baik

Informasi Tambahan 2b.3

Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam


Pembelajaran Mata Pelajaran IPA

Kelas/Semester : VIII/2
Standar kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapan
nya dalam kehidupan sehari-hari
Media : Botol dari gelas, stirofoam

Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
1. Memotivasi siswa dengan bertanya bagaimana pesawat terbang yang berat bisa terangkat.
Kegiatan Inti
2. Guru mendemonstrasikan percobaan meniup permukaan botol gelas yang ujungnya
terdapat sebutir stirofoam.
3. Guru menunjukkan kepada siswa bahwa stirofoam tidak dapat masuk ke dalam botol
ketika ditiup
4. Guru menjelaskan alasan kenapa stirofoam tidak dapat masuk ke dalam botol ketika ditiup.
Penutup
5. Guru menjelaskan hubungan percoban ini dengan daya angkat pesawat terbang
6. Guru meminta siswa menulis ringkasan hasil pengamatan dan mengulangi demonstrasi guru
di rumah masing-masing.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 63


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Perhatian: Skenario ini belum baik

Informasi Tambahan 2b.4

Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam


Pembelajaran Mata Pelajaran IPS

Kelas/Semester : VII / 2
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan ling
kungannya.
Kompetensi Dasar : Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi
keruangan.
Media : Pemanfaatan peta untuk mendapatkan informasi keruangan.

Langkah-langkah:
Pendahuluan
1. Guru menggali pengertian siswa tentang peta.
Kegiatan inti
2. Guru mengukur jarak Surabaya – Jakarta di atas peta.
3. Guru mengkonversi jarak Surabaya – Jakarta pada peta ke jarak sebenarnya melalui
perhitungan skala peta.
4. Guru menulis jarak sebenarnya Surabaya – Jakarta di papan tulis.
5. Murid menyalin perhitungan jarak yang telah dicontohkan.
Penutup
6. Guru menyimpulkan tentang penggunan peta untuk perhitungan jarak sebenarnya.

PETA INDONESIA

64 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Perhatian: Skenario ini belum baik

Informasi Tambahan 2b.5

Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam


Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan
limas.
Media : Kotak kue berbentuk balok

Langkah Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru menggali pengertian siswa tentang bangun ruang yang bersisi datar.
Kegiatan inti
2. Guru menunjukkan contoh kotak kue dan menjelaskan cara mencari luas permukaan
balok (aktifitas didominasi guru).
3. Guru menggunakan beberapa kotak dengan ukuran berbeda dan menghitung luas
permukaannya.
4. Murid diperintahkan menyebutkan luas permukaan balok yang telah dihitung.
Penutup
2. Guru menyimpulkan cara menghitung luas permukaan balok.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 65


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Informasi Tambahan 2b.6

Beberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalam


Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran

Untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan media dalam pembelajaran perlu mempertimbangkan


beberapa hal agar bisa digunakan dengan efektif sesuai dengan fungsinya, di antaranya:
1. Gunakan alat dan bahan yang tidak membahayakan siswa. Hindari penggunaan bahan kimia,
baik padat, cair dan gas, berbahaya. Jika terpaksa harus menggunakan bahan kimia, guru
harus memberi pengawasan ketat, atau percobaan cukup didemonstrasikan oleh guru.
2. Hindari penggunaan alat/bahan yang beresiko menimbulkan kebakaran sehingga dapat
membahayakan keselamatan siswa. Jika dalam percobaan menggunakan api, pastikan bahwa
pembakaran yang dikehendaki dapat dikendalikan dan dilakukan di tempat aman (tidak
menyulut pembakaran benda di sekitarnya).
3. Gunakan sumber energi listrik dari batu baterai untuk media terkait rangkaian listrik
sederhana. Jangan menggunakan sumber PLN 220 V secara langsung karena sangat berisiko
terjadi hubungan singkat yang membahayakan keselamatan siswa dan kebakaran.
4. Gunakan alat dan bahan yang mudah diperoleh di sekitar sekolah atau tempat tinggal. Tidak
semua alat-bahan perlu dalam keadaan baru. Banyak alat/bahan bekas yang dapat digunakan
lagi atau dialihfungsikan. Seringkali, alat/bahan bekas dan terjangkau serta dikenal siswa
sering merangsang inspirasi mereka.
5. Perhatikan tingkat kerumitan media yang dikembangkan. Tingkat kerumitan harus sesuai
dengan jenjang kelas. Media yang terlalu rumit tidak selalu berhasil merangsang siswa
berpikir kritis dan lebih mengkongkritkan gagasan abstrak, bahkan dapat menimbulkan rasa
frustasi siswa. Pastikan bahwa media yang dipakai dapat ditiru, direkayasa atau diciptakan
ulang oleh siswa.
6. Kembangkan media yang merangsang siswa berpikir dan berbuat sehingga lebih berpusat
pada siswa. Media yang memungkinkan siswa, memanipulasi, modifikasi, membongkar dan
membangunnya lagi jauh lebih bermanfaat ketimbang media yang indah tetapi tidak
memungkinkan siswa melakukan investigasi cara kerja (black box).
7. Kembangkan dan gunakan media yang paling sesuai dengan KD yang ingin dicapai.

66 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

Presentasi Unit 2B

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 67


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

68 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 69


UNIT 2C

Penilaian
Unit 2C - Penilaian

Unit 2C
Penilaian

Pendahuluan

Sesuai dengan standar isi, pembelajaran harus diarahkan untuk pencapaian kompetensi siswa.
Untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa, guru perlu melakukan penilaian.

Pada umumnya sebagian guru terbiasa menilai kompetensi siswa dengan menggunakan tes tulis.
Padahal sebaik apa pun tes tulis, ia tidak akan pernah mampu menilai seluruh kompetensi siswa
pada suatu mata pelajaran. Oleh sebab itu, penggunaan teknik penilaian selain tes tulis mutlak
perlu dikuasai oleh guru-guru.

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan kompetensi siswa terhadap mata
pelajaran. Pada tahap awal guru melakukan pengumpulan data, pengumpulan contoh, dan
pencatatan amatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan
untuk mengetahui penguasaan siswa. Selanjutnya guru membuat simpulan, pemaknaan,
pengambilan keputusan berdasarkan data, contoh, dan hasil amatan. Akhirnya guru membuat
laporan yang merupakan pensintesaan, penerjemahan, dan pengkomunikasian hasil penilaian.

Penilaian memiliki beberapa manfaat. Penilaian memberikan umpan balik mengenai kemajuan
belajar siswa. Selain itu, penilaian juga membantu guru untuk membuat keputusan-keputusan
mengenai kebutuhan-kebutuhan siswa, dan perencanaan program pembelajaran selanjutnya.
Oleh sebab itu, penilaian harus menjadi bagian tidak terpisah dari program pembelajaran itu
sendiri.

Sesi ini memperkenalkan berbagai teknik penilian yang sesuai dengan lingkup mata pelajaran.
Peserta akan berlatih mengembangkan dan menggunakan rubrik penyekoran untuk
mengumpulkan dan mencatat informasi tentang kemampuan siswa.

Tujuan
Setelah pelatihan ini peserta akan mampu:
• Mengidentifikasi berbagai lingkup/aspek/komponen kemampuan mata pelajaran.
• Memilih dan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan lingkup/aspek/

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 73


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

komponen kemampuan mata pelajaran yang hendak diukur.


• Mengidentifikasi indikator-indikator kompetensi dasar.
• Membuat rubrik penyekoran untuk berbagai teknik penilaian.

Pertanyaan Kunci

(1) Bagaimanakah menentukan teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai?
(2) Bagaimana membuat rubrik penyekoran untuk penilaian?
(3) Bagaimana menggunakan rubrik penyekoran untuk menilai kompetensi siswa?

Petunjuk Umum

Dalam pelaksanaan pelatihan Unit 2C ini peserta dikelompokkan dalam kelompok mapel sejak
dari tahap introduction sampai dengan tahap application.

Sumber dan Bahan

• Handout Peserta 2C.1: Teknik Penilaian dan Kompetensi yang diukur


• Handout Peserta 2C.2: Teknik-teknik Penilaian
• Handout Peserta 2C.3: Hasil Karya Siswa
• Handout Peserta 2C.4: Rubrik Penyekoran Karya Siswa
• Handout Peserta 2C.5: Identifikasi Indikator
• Handout Peserta 2C.6: Rubrik dan Tugas-tugas Kinerja
• Handout Peserta 2C.7: Format Rubrik Penyekoran
• Kertas flipchart atau kertas plano, spidol, dan isolasi

Waktu

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 120 menit. Perincian penggunaan waktu untuk sesi
ini dapat dilihat pada ringkasan sesi.

74 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

ICT

Penggunaan TIK dalam sesi ini sifatnya pilihan dan tergantung pada peralatan yang tersedia.
Beberapa kemungkinannya adalah:
(1) Proyektor LCD
(2) Laptop untuk presentasi

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 30 menit 70 menit 10 menit
Peserta
Fasilitator Peserta • Peserta Peserta mengembang-
menyampaikan berdiskusi mengembang- menilai kan dan
tujuan serta tentang teknik- kan rubrik ketercapaian menggunakan
pertanyaan teknik penyekoran. tujuan dan rubrik
pendahuluan penilaian. menjawab penyekoran
pada peserta.. pertanyaan-
pertanyaan
kunci.

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Fasilitator menjelaskan sepintas tentang apa itu penilaian. Penje-lasan yang terdapat di
Pengantar dapat digunakan sebagai bahan tayangan dalam sesi ini.
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan sesi ini.
(3) Fasilitator meminta peserta mendiskusikan secara berpasangan pertanyaan “Aspek/lingkup/
komponen kemampuan apa saja yang harus dinilai dalam matapelajaran Anda?”
(4) Fasilitator meminta beberapa pasangan melaporkan hasil diskusi, fasilitator menekankan
bahwa seluruh aspek/lingkup/komponen tersebut tidak mungkin dinilai dengan tes tulis saja.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 75


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Connection (30 menit)

(1) Peserta dikelompok berdasarkan mata pelajaran.


(2) Fasilitator membagikan sebuah amplop kepada masing-masing kelompok. Amplop tersebut
berisi potongan-potongan kertas yang mendeskripsikan berbagai teknik penilaian yang
dilakukan guru untuk mengetahui kompetensi siswa. Deskripsi tersebut seperti termuat
pada Handout Peserta 2C.1.
(3) Fasilitator meminta kelompok-kelompok peserta mendiskusikan dan menamai teknik-teknik
penilaian yang dilakukan guru. Fasilitator menayangkan slide power point nomor 7 tentang
teknik penilaian.
(4) Fasilitator meminta beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya.
(5) Fasilitator memberi umpan balik dengan menayangkan melalui slide power point nomor 8
tentang teknik-teknik penilaian serta kompetensi yang diukur.
(6) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2C.2 yang berupa bahan bacaan tentang teknik-
teknik penilaian kepada kelompok-kelompok. Lihat catatan fasilitator berikut ini.

Catatan untuk Fasilitator


1. Teknik-teknik penilaian (lihat Hand out 2c.1)
• penilaian kinerja: deskripsi 1
1 • penilaian sikap: deskripsi 5
• penilaian tertulis: deskripsi 2
• penilaian proyek: deskripsi 3
• penilaian produk: deskripsi 4
• penggunaan portofolio: deskripsi 6, dan
• penilaian diri: deskripsi 7.

Application (70 menit)

Pengembangan Rubrik Penyekoran


(1) Fasilitator menjelaskan bahwa sebagian besar teknik penilaian memerlukan rubrik
penyekoran. Oleh sebab itu, fokus pelatihan adalah pengembangan rubrik penyekoran.
(2) Fasilitator memberikan kepada masing-masing kelompok mata pelajaran Handout Peserta
2C.3, hasil karya siswa sebanyak 3 buah, kemudian peserta secara individual diminta untuk
menilai hasil karya siswa tersebut (tanpa rubrik penyekoran). Bandingkan hasil penilaian
Anda dengan hasil anggota kelompokmu.
(3) Fasilitator memberikan peserta Handout Peserta 2C.4, sebuah rubrik penyekoran untuk
menilai karya siswa tersebut.

76 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

(4) Fasilitator meminta peserta untuk membandingkan hasil penilaiannya pada langkah (2)
dengan langkah (3). Fasilitator menanyakan: “Cara manakah yang menghasilkan skor lebih
akurat?”
(5) Fasilitator meminta peserta berdiskusi untuk menemukan indikator-indikator dari
kompetensi dasar yang dipilih dari Unit 1, kemudian menuliskannya pada Handout Peserta
2C.5. Lihat catatan fasilitator berikut ini.

Catatan untuk Fasilitator


1. Fasilitator harap menjaga agar diskusi tentang indikator tidak berlarut-larut
karena bagian ini merupakan jembatan untuk latihan mengembangkan
rubrik penyekoran.
2 2. Fasilitator cukup memberikan waktu sekitar 10-15 menit pada peserta
untuk mengembangkan indikator

(6) Berdasarkan indikator-indikator yang telah dibuat, fasilitator mendorong kelompok-kelompok


mata pelajaran diminta untuk menyepakati kriteria penyekoran yang digunakan dalam menilai
hasil karya siswa.
(7) Fasilitator membagikan kepada peserta Handout Peserta 2C.6, bahan bacaan tentang
Pengembangan Rubrik Penyekoran. Kemudian, Fasilitator menayangkan slide power point
nomor 11 tentang format pengembangan rubrik. Lihat catatan fasilitator berikut ini.

Catatan untuk Fasilitator


1. Fasilitator mengemukakan kunci-kunci pengembangan rubrik, yakni kriteria
dan tingkat kualitas.
2. Jika peserta telah menemukan banyak kriteria maka fasilitator perlu
3 menekankan bahwa peserta harus melengkapi deskripsi tingkat kualitas
untuk satu kriteria terlebih dahulu.
3. Jika waktu tidak mencukupi maka peserta cukup menuliskan deskripsi
tingkat kualitas untuk satu atau dua kriteria saja.

(8) Fasilitator mendorong kelompok-kelompok matapelajaran mendiskusikan dan menuliskan


kriteria serta tingkat kualitas rubrik penyekoran dengan menggunakan Handout Peserta
2C.7.
(9) Fasilitator meminta peserta memajangkan hasil pengembangan rubrik penyekoran.
(10) Fasilitator meminta kelompok lain mengunjungi pajangan dan membuat catatan-catatan
untuk perbaikan rubrik penyekoran.
(11) Fasilitator memberi penguatan tentang pengembangan rubrik penyekoran.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 77


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Reflection (10 menit)

Fasilitator menayangkan kembali tujuan kegiatan. Peserta melakukan evaluasi diri dengan
memikirkan seberapa jauh tujuan kegiatan yang telah disebutkan di awal bisa dicapai. Selain itu,
peserta mengevaluasi diri untuk mengenali kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan menemukan
alternatif-alternatif penyelesaiannya.

Extension

Peserta membaca sekali lagi bahan-bahan bacaan tentang pengembangan rubrik penyekoran.
Peserta menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan rubrik penyekoran dan
menggunakannya untuk penilaian pada pembelajaran selanjutnya di sekolah masing-masing.

Pesan Utama

Penilaian yang baik dan benar terjadi apabila penilaian itu sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai dan menggunakan teknik penilaian yang tepat. Untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi, tes tulis saja masih belum cukup. Oleh sebab itu, guru harus menggunakan teknik-
teknik penilaian lainnya untuk melengkapi tes tulis.

78 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Handout Peserta 2C.1

Teknik Penilaian dan Kompetensi yang diukur

Deskripsi Teknik Penilaian Kompetensi yang Diukur

Dalam kelompok, bacalah dengan cermat perian teknik penilaian berikut ini. Tentu-
kanlah teknik penilaian yang digunakan guru dan kompetensi siswa yang diukur.

Deskripsi 1
Bu Ida, seorang guru bahasa Inggris MTs “Maju Terus”, ingin mengetahui kemampuan
siswanya dalam menceritakan pengalaman liburannya secara lisan. Untuk itu, Bu Ida
memberi waktu selama 5 menit kepada setiap siswanya untuk menceritakan pengalaman
liburnya nya di depan kelas. Dalam melakukan penilaian tersebut Bu Ida mengamati
siswanya dengan menggunakan rubrik penyekoran yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Deskripsi 2
Pak Rahman, seorang guru IPS SMP “Pantang Mundur”, ingin mengetahui pemahaman
siswanya tentang pengembangan wisata daerah. Ia membuat soal tes pilihan ganda dan
para siswa diminta untuk menuliskan jawabannya pada lembar jawaban. Selanjutnya, Pak
Rahman menghitung jawaban benar setiap siswanya dan memberikan nilai pemahaman
siswa sesuai dengan jumlah jawaban benar tersebut.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 79


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Deskripsi 3
Pak Priyo, seorang guru IPA SMP “Siap”, ingin mengetahui kemampuan siswanya dalam
menerapkan konsep perubahan energi dengan membuat alat pengubah energi. Pak Priyo
menilai kemampuan tersebut terhadap rencana pembuatan alat, proses selama
pembuatan alat, dan hasil akhir yang berupa alat pengubah energi. Dalam penilaian ini
Pak Priyo menetapkan tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,
pengumpulan data, analisis data, dan laporan tertulis. Pak Priyo menggunakan alat/
instrumen penilaian berupa skala rentang (rating scale).

Deskripsi 4
Bu Sumi, seorang guru Bahasa Indonesia MTs “Mengejutkan”, ingin mengetahui
kemampuan siswanya dalam menulis cerita pendek yang terdiri atas 4 paragraf. Untuk
itu, siswa ditugasi menulis cerita pendek dalam dua kali pertemuan dan Bu Sumi
menyiapkan rubrik penyekoran untuk menilai hasil karya siswa yang berupa cerita
pendek. Kemudian Bu Sumi menilai kemampuan menulis cerita pendek dengan
menggunakan rubrik penyekoran.

Deskripsi 5
Bu Inrum, seorang guru Bahasa Inggris SMP “Inovasi”, ingin mengetahui sikap siswanya
terhadap materi pelajaran membaca. Untuk itu, Bu Inrum memberi angket kepada setiap
siswanya untuk mengungkapkan perasaannya terhadap materi tersebut. Hasil tersebut
digunakan Bu Inrum untuk mengetahui kecenderungan sikap masing-masing siswa.

Deskripsi 6
Pak Ngari, seorang guru Bahasa Indonesia SMP “Berdikari”, ingin mengetahui kemampuan
mengarang siswanya. Dalam rangka menilai kemampuan mengarang para siswa, pak Ngari
meminta siswa untuk menyimpan semua karangan yang dibuat setiap siswa dalam satu
semester di dalam sebuah map. Pada setiap karangan tersebut, siswa diminta untuk
menuliskan tanggal pembuatannya. Selanjutnya, pak Ngari bersama dengan setiap
muridnya memilih 5 karangan yang menunjukkan perkembangan kemampuan
mengarangnya. Berdasarkan kumpulan karangan tersebut, pada akhir semester, pak Ngari
menilai kemampuan mengarang siswanya.

80 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Deskripsi 7
Pak Nuwu, seorang guru Matematika SMP “Pantang Mundur”, ingin mengetahui
kemampuan siswanya dalam memecahkan masalah berdasarkan dengan memberi
pedoman penilaian kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk mengukur kemampuan
masalahnya sendiri. Hasil pengukuran tersebut kemudian diserahkan kepada Pak Nuwu.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 81


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2C.2

Teknik-teknik Penilaian

Untuk mengetahui kompetensi siswa, guru dapat melakukan penilaian dengan beberapa teknik.
Teknik-teknik penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut .
• penilaian kinerja,
• penilaian sikap,
• penilaian tertulis,
• penilaian proyek,
• penilaian produk,
• penggunaan portofolio, dan
• penilaian diri.
Penerapan dari teknik-teknik penilaian tersebut diuraikan di bawah ini.

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja siswa. Penilaian kinerja
dilakukan melalui pengamatan. Kinerja yang dapat diamati seperti: bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasi-
kan suatu alat, dan lain-lain. Alat pengamatan yang digunakan dapat berupa Daftar Cek atau
Skala Rentang.

Penilaian Sikap

Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif (perasaan), komponen kognitif
(keyakinan), dan komponen konatif (kecenderungan berbuat) . Objek sikap yang perlu dinilai
dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah:
– Sikap terhadap subjek
– Sikap positif terhadap belajar
– Sikap positif terhadap diri
– Sikap terhadap seseorang yang berbeda
Teknik penilaian sikap dapat berupa: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan
pribadi. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan
khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta.

82 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Penilaian Tertulis

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu
merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti
memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

Dalam mengembangkan instrumen penilaian ini, guru perlu mencermati kesesuian antara soal
(materi) dengan indikator pada kurikulum. Selain itu, rumusan soal atau pertanyaan (konstruksi)
harus jelas dan tegas. Rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat (bahasa) yang menimbulkan
penafsiran ganda.

Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman dan
pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan tersebut
dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek tertentu
secara jelas

Penilaian cara ini dapat dilakukan terhadap perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, dan
hasil akhir proyek. Dalam penilaian ini guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, kemudian menyiap-
kan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitiannya juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaan penilaian ini dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
(checklist) ataupun skala rentang (rating scale)

Penilaian Produk

Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk


teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-
barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pada umumnya pengembangan produk
meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian.

Penilaian Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; Penilaian Tahap pembuatan (produk),
meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik. Penilaian Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat
produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 83


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Penilaian Portofolio

Penilaian Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan


informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karya siswa,
antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik, penelitian, dan lain-lain.

Dalam mengembangkan penilaian portofolio, guru perlu melakukan hal-hal berikut.

• Menjelaskan maksud penggunaan portofolio.


• Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
• Mengumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map/folder/wadah.
• Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga
dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu
• Menentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio siswa beserta pembobotannya
bersama para siswa agar dicapai kesepakatan
• Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan
• Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan, memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperbaiki lagi
• Bila perlu, menjadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.

Penilaian Diri

Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam menerapkan penilaian diri ini, guru perlu
melakukan hal-hal berikut.

• Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai


• Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan
• Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala rentang
• Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri
• Mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif

84 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Handout Peserta 2C.3

Hasil Karya Siswa

A. Karya Siswa 1 (Bahasa Indonesia)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 85


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Karya Siswa 2 (Bahasa Indonesia)

86 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 3 (Bahasa Indonesia)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 87


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

B. Matematika
Karya Siswa 1 (Matematika)

88 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 2 (Matematika)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 89


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Karya Siswa 3 (Matematika)

90 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

C. Bahasa Inggris
Karya Siswa 1 (Bahasa Inggris)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 91


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Karya Siswa 2 (Bahasa Inggris)

92 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 3 (Bahasa Inggris)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 93


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

D. IPA
Karya Siswa 1 (IPA)

94 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 2 (IPA)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 95


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Lanjutan Karya Siswa 2 (IPA)

96 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 3 (IPA)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 97


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

E. IPS
Karya Siswa 1 (IPS)

98 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Karya Siswa 2 (IPS)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 99


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Karya Siswa 3 (IPS)

100 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Handout Peserta 2C.4

Rubrik Penyekoran Karya Siswa

A. Rubrik Bahasa Indonesia

Rubrik Penilaian
Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
(Kelas VII/I)

Aspek yang Tingkat Kualitas


No Skor
dinilai/Kriteria 4 3 2 1
1 Ide/gagasan Gagasan Gagasan Gagasan Gagasan
a. Kemenarikan bermakna dan bermakna kurang kurang
menimbulkan tetapi kurang bermakna bermakna
kesan menimbulkan dan kurang dan tidak
kesan menimbulkan menimbulkan
kesan kesan
b. Keutuhan Penggarapan Penggarapan Penggarapan Penggarapan
ide lengkap ide lengkap ide kurang ide tidak
dan terfokus tetapi kurang lengkap dan lengkap dan
terfokus kurang tidak
terfokus terfokus

2 Pengolahan bahasa Semua larik Sedikit larik Setengah Lebih dari


a. Variasi lirik tergarap yang kurang larik kurang setengah
dengan padat padat dan padat dan larik kurang
dan sangat kurang kurang padat dan
bervariasi bervariasi bervariasi tidak
bervariasi
b. Diksi Menimbulkan Menimbulkan Menimbulkan Tidak
imajinasi dan imajinasi imajinasi menimbulkan
bervariasi tetapi kurang tetapi tidak imajinasi
bervariasi bervariasi

Total

Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 101


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

B. Rubrik Matematika

Nama Kelompok :
Materi Pelajaran :
Kelas :

Tingkat Kualitas
No Kriteria Skor
4 3 2 1
1 Langkah kegiatan Tidak ada Ada langkah Ada langkah Ada langkah
langkah kegiatan tapi sistematika sistematika
kegiatan tidak kegiatan tapi kegiatan
sistimatis belum yang meng-
dan tidak mengarah ke arah ke
mengarah ke penyelesaian penyelesaian
penyelesaian masalah
2 Proses Penyelesaian Masalah
Sketsa Tidak ada Ada sketsa Ada sketsa Ada sketsa/
sketsa tapi tidak tapi kurang gambar yang
mendukung mendukung mendukung
penyelesaian penyelesaian penyelesaian
masalah masalah masalah

Langkah Tidak ada Langkah Langkah Langkah


perhitungan langkah perhitungan perhitungan perhitungan
perhitungan tidak sistematis tapi sistimatis dan
sistematis tapi hasil salah hasil benar
hasil benar

Total

Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.

102 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

C. Rubrik Bahasa Inggris

Rubric for Descriptive Text for Semester 2

Performance
Rating = 4 Rating = 3 Rating = 2 Rating = 1 Score
Area

Content The object is The object is The object is The object is


well described adequately less sufficiently poorly described
giving readers described giving described giving failing to give
very clear reader sufficient readers readers picture/
picture/ picture/ incomplete description about
description description picture/ the object.
about the object. about the object. description of
the object.

Organization Description Description may Description may Description has


starts with or may not start or may not start no clear
identification of with with organization and
object which is identification of identification of most of the
supported with object and object and many sentences are
relevant some of the of the supporting irrelevant.
supporting supporting sentences are
sentences. sentences are irrelevant.
not relevant.

Grammar There is almost There are few There are many Almost all
no error in the errors in the use errors in the use sentences contain
use of subject of subject verb of subject verb errors in
verb agreement, agreement, agreement, subject-verb
present tense, present tense, present tense, agreement,
adjective, and adjective, and adjective, and present tense,
noun phrase. noun phrase. noun phrase. and noun phrase.

Vocabulary There is a rich There is an There is only There is no


variety of words adequate variety little variety of variation of
and almost all of of words and words and many words and most
them are most of them are errors are found of them are
correctly used. correctly used in the use of the incorrectly used.
words.

Mechanics There is almost There are few There are many Almost all
no error in errors in word errors in word sentences contain
word spelling, spelling, spelling, errors in word
punctuation, and punctuation, and punctuation, and spelling,
capitalization. capitalization. capitalization. punctuation, and
capitalization.

Total

Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 103


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

D. Rubrik IPA

Rubrik Karya Siswa IPA: Laporan Percobaan

Tingkat Kualitas
Kriteria Sempurna Baik Cukup Kurang Skor
4 3 2 1
Tujuan Ditulis dengan Ditulis dengan Ditulis kurang Ditulis kurang
rinci, terkait kalimat baku, fokus, kalimat spesifik,
erat dengan terkait dengan tidak baku, kalimat tidak
topik yang topik yang sebagian tidak baku, tidak
ditugaskan ditugaskan terkait dengan terkait dengan
topik yang topik yang
ditugaskan ditugaskan.

Alat dan Bahan Mencantumkan Mencantumkan Mencantumkan Tidak


semua alat dan sebagian besar sebagian kecil mencantumkan
bahan yang alat dan bahan alat dan bahan alat dan
diperlukan yang yang diperlukan bahan yang
percobaan diperlukan percobaan. digunakan.
percobaan.

Langkah Langkah Langkah Langkah Tidak ada


Kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan tidak langkah
lengkap, urut, lengkap dan urut dan/atau kegiatan.
dan rinci. urut tidak lengkap.

Data dan Data ditabulasi Data ditabulasi Data ditabulasi Data tidak
Analisis Data secara logis secara logis sembarangan ditabulasi dan
dan dianalisis dan dianalisis dan dianalisis tidak
dengan tepat dengan tepat. kurang tepat. dianalisis.
dan rinci

Kesimpulan Ditulis Ditulis Ditulis tidak Tidak ada


berdasarkan berdasarkan berdasarkan kesimpulan.
hasil analisis hasil analisis hasil analisis
dan akurat

Total /20

Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.

104 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

E. Rubrik IPS

Mata Pelajaran : IPS Terpadu


Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi ciri-ciri negara berkembang dan maju
Indikator : Mengidentifikasi Negara-negara maju beserta alasannya
Bentuk Tugas : Menuangkan gagasan agar Indonesia menjadi Negara maju

Tingkatan
No Kriteria Skor
4 3 2 1
1. Ketepatan Memilih Memilih kurang Memilih tidak Tidak menentu-
dalam dengan tepat tepat negara tepat negara kan negara maju
memilih negara maju maju (mis. maju (mis. India,
negara maju (Inggris, AS, Korea, Malaysia) Mesir)
Jepang, Swiss)

2. Kelengkapan Mengungkap- Mengungkapkan Mengungkapkan Tidak mengung-


dalam kan 6 – 9 ciri 3 – 5 ciri 1 – 2 ciri kapkan ciri-ciri
menentukan negara maju negara maju negara maju negara maju
ciri-cirinya

3. Kreativitas Mengungkap- Mengungkapkan Mengungkapkan Tidak mampu


dalam meng- kan 6 – 9 3 – 5 gagasan 1 – 2 gagasan mengungkapkan
ungkapkan gagasan yang yang rasional yang rasional gagasan yang
gagasan rasional rasional

4. Kemampuan Dari gagasan Dari gagasan Dari gagasan Tidak mengung-


dalam yang diungkap yang diungkap yang diungkap kapkan argumen
mengungkap- disertai argu- disertai argu- disertai
kan argumen men yang men yang cukup argumen yang
rasional rasional kurang rasional

5. Gagasan yang Memperhati- Memperhatikan Cukup memper- Tidak memper-


dikemukakan kan aspek aspek polek dan hatikan aspek hatikan aspek
aplikatif poleksosbud budaya polsosbud msy poleksosbudhum
dan hukum
Total

Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 105


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 2C.5

Identifikasi Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator

106 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Handout Peserta 2C.6

Rubrik dan Tugas-tugas Kinerja

Kurikulum berbasis Kompetensi menuntut siswa mendemonstrasikan apa yang sudah mereka
pelajari dengan berbagai cara. Siswa harus mendemonstrasikan kompetensi atau kemajuan
mereka ke arah kompetensi. Hal ini tidak selalu bisa dilakukan dengan menggunakan tes tulis,
oleh karenanya cara-cara baru untuk melakukan penilaian diperlukan.

Apa Tugas Kinerja dan Rubrik?


Tidak seperti tes benar-salah atau pilihan ganda yang mengharuskan siswa memilih salah satu
jawaban yang tersedia, suatu penilaian kinerja menuntut siswa untuk melakukan satu tugas atau
menghasilkan sendiri jawabannya. Sebagai contoh, penilaian kinerja menulis menuntut siswa
untuk benar-benar menulis sesuatu, bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan pilihan ganda
tentang tata bahasa atau tanda baca.

Penilaian kinerja terdiri dari 2 bagian, yaitu: satu tugas dan satu set kriteria penyekoran atau
“rubrik.” Tugas itu dapat menghasilkan satu produk, kinerja, atau uraian jawaban dari satu
pertanyaan yang menuntut siswa menerapkan keterampilan berpikir.

Karena penilaian kinerja tidak mempunyai kunci jawaban seperti tes pilihan ganda, penskoran
kinerja dapat menghasilkan penilaian yang subjektif mengenai kualitas dari hasil kerja siswa. Kita
biasa melihat guru yang memeriksa tulisan siswa dan memberikan sekor dengan rentang 0
sampai 10. Tetapi kita tidak mengetahui kriteria yang digunakan untuk memberi sekor. Siswa
tidak mendapat informasi yang berguna tentang mengapa angka tersebut diberikan kepadanya
dan tidak ada umpan balik mengenai bagian mana dari tugas yang telah dikerjakan dengan baik
dan bagian mana yang memerlukan perbaikan.

Contoh berikut ini bukanlah rubrik karena tidak mencantumkan kriteria kinerja.

1 2 3 4
Kurang Cukup Bagus Sempurna
Penilaian dengan menggunakan skala di atas bergantung pada penafsiran guru mengenai istilah-
istilah seperti “cukup” atau “bagus”. Kalau siswa dinilai “cukup”, siswa, orang tuanya, atau guru
lain tidak mempunyai gambaran mengenai apa yang sudah bisa dilakukan oleh siswa tersebut,
dan apa yang belum/tidak bisa dilakukannya.

Rubrik adalah kunci penyekoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari
yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 107


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

penelitian, atau kinerja spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik tentang
kemajuan kerja siswa dan memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.

Berikut adalah satu contoh rubrik untuk menilai karangan fiksi.


Rubrik untuk Karangan Fiksi
Dalam contoh di bawah ini kriteria yang dinilai adalah: plot, seting, dan tokoh. Rincian untuk
kriteria tersebut adalah: siapa, apa, dimana, kapan dan mengapa dari cerita. Tabel di bawah ini
merupakan contoh dari rubrik. Dengan membahas rubrik langkah demi langkah, siswa lebih
mudah memahami standar penilaian pekerjaan mereka.
Guru dapat menentukan standar kelulusan. Misalnya, kalau ketiga kriteria ingin ditekankan guru
dapat menentukan skor 3 sebagai standar kelulusan untuk semua kriteria. Dengan demikian,
kalau dalam salah satu kriteria siswa mendapatkan skor kurang dari tiga, maka konsep dalam
kriteria tersebut harus diajarkan kembali dan siswa harus menulis ulang cerita tersebut dengan
bimbingan khusus dari guru.

Tingkatan
Kriteria
4 3 2 1
PLOT: Bagian-bagian Satu dari bagian Kedua bagian Bagian-bagian
”Apa” dan plot kedua- plot dikembang- plot dari plot tidak
“Mengapa” duanya kan penuh, dan digaraptetapi ada yang
dikembangkan yang kurang tidak dikembangkan
penuh. dikembangkan dikembangkan secara penuh.
digarap sedikit. secara penuh.

SETING: Kedua bagian Satu dari bagian Kedua bagian Bagian-bagian


”Kapan” dan seting seting dikem- seting digarap dari seting tidak
“Di mana” dikembangkan bangkan penuh, tetapi tidak ada yang
penuh. dan yang dikembangkan dikembangkan
kurang secara penuh. secara penuh.
dikembangkan
digarap sedikit.

TOKOH-TOKOH: Tokoh-tokoh Tokoh-tokoh Tokoh-tokoh Tidak satu pun


”Siapa” utama utama utama tokoh-tokoh
dideskripsikan melalui dikembangkan dikembangkan diidentifikasikan dikembangkan
perilaku, wujud/ penuh, dengan dengan deskripsi hanya dengan atau diberi
penampilan, deskripsi yang yang agak rinci. nama saja. nama.
kepribadian, sifat-sifat rinci. Pembaca Pembaca
khusus mempunyai mempunyai
imaginasi yang imaginasi yang
hidup mengenai agak kurang
tokoh-tokoh. jelas mengenai
tokoh-tokoh.

108 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Apabila guru hanya menekankan pada salah satu konsep, misalnya pengembangan karakter/
tokoh, maka siswa harus mendapatkan minimal skor 3 untuk pengembangan karakter agar
memenuhi standar kelulusan. Sedangkan tujuan melatih siswa untuk menuliskan ketiga
komponen cerita adalah agar siswa mendapatkan pengalaman menulis dan umpan balik untuk
tugas mendatang.

Guru perlu membahas rubrik dengan para siswa sebelum mereka memulai tugas. Rubrik dapat
dipajangkan pada papan pajangan atau dibagikan kepada siswa. Rubrik dapat pula memfokuskan
proses belajar-mengajar melalui penekanan pada konsep-konsep kunci dan standar yang harus
dipenuhi siswa.

Semua rubrik biasanya mempunyai 2 ciri yang sama, yaitu: satu daftar kriteria dan gradasi
atau tingkat pencapaian. Kriteria dipilih untuk memberi pedoman belajar-mengajar. Setiap
katagori di dalam rubrik memuat acuan kinerja dan dijadikan dasar untuk menilai respon siswa.
Kategori-kategori juga memuat definisi-definisi dan contoh-contoh untuk memperjelas makna
dari setiap tingkat. Rubrik adalah pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya, rubrik
diberikan kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar siswa memahami kriteria yang digunakan
untuk menilai hasil kerja mereka.

Semua rubrik memiliki skala pemeringkatan. Rubrik di atas menggunakan skala pemeringkatan
empat tingkat, skala 1 untuk tingkat kinerja terendah dan skala 4 untuk tingkat kinerja tertinggi.
Tidak ada skala pemeringkatan terbaik untuk sebuah rubrik, tetapi sebaiknya menghindari
rubrik yang memiliki skala pemeringkatan lebih dari 6 tingkatan. Hal ini perlu dihindari karena
skala pemeringkatan lebih dari 6 tingkatan akan mempersulit untuk membedakan dengan jelas
antar tingkat kinerja dan mempersulit untuk mengukur perbedaan antara kriteria kinerja.
Guru menentukan skor akhir dan angka kelulusan untuk tugas kinerja. Sebagai contoh, dalam
rubrik di atas, skor maksimumnya adalah 12. Guru boleh memilih untuk mengkoversikan skor
menjadi persentase untuk nilai akhir.

Mengapa menggunakan rubrik?


Banyak ahli pendidikan percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir siswa dan oleh karena
itu meningkatkan belajarnya. Ketika para guru menilai makalah atau proyek dengan menggunakan
rubrik, mereka dapat melihat dengan jelas dan juga mengukur kualitas produk siswa. Kalau para
siswa sudah menerima rubrik sebelum memulai tugas, mereka memahami bagaimana kinerja
mereka akan dievaluasi, dan mereka dapat menyiapkan untuk itu. Dengan mengembakan kisi-kisi
dan memberikannya kepada para siswa, guru memberikan panduan yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas kerja mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka.

Sekali rubrik sudah dibuat, rubrik dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Rubrik tersebut
dapat diubah sedikit dan digunakan untuk berbagai kegiatan berikutnya. Sebagai contoh, standar
mutu dalam rubrik karangan fiksi dapat tetap digunakan selama satu tahun ajaran. Hal yang

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 109


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

berubah adalah kompetensi siswa dan strategi pembelajaran guru. Oleh karena itu, guru tidak
perlu membuat rubrik baru untuk setiap kegiatan.

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik, diantaranya:

• Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan focus, penekanan dan
perhatian pada rincian tertentu sebagai model untuk siswa.
• Siswa mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru.
• Siswa dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya.
• Guru dapat menggunakan kembali rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya
yang sejenis.

110 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

Handout Peserta 2C.7

Format Rubrik Penyekoran

*Kriteria diisi berdasarkan atas Handout Peserta 2C.5

Tingkatan Kualitas
No Kriteria Skor
4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5.

Total

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 111


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Presentasi Unit 2C

112 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 113


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

114 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 2C - Penilaian

UNIT 3

Jurnal Reflektif

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 115


Unit 3 - Jurnal Reflektif

Unit 3
Jurnal Reflektif

Pendahuluan

Kemampuan merefleksikan pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari di kelas merupakan


keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan guru. Guru yang dapat berefleksi,
merenungkan dan menganalisis apa saja yang dilakukannya dan pengaruhnya pada pembelajaran
murid, akan dapat menemukan kelebihan dan kelemahan proses belajar mengajar mereka. Guru
akan terbantu untuk meneruskan dan memperbaharui hal-hal yang sudah baik, tidak mengulangi
kesalahan yang sama, dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan mengajar yang
ditemukannya dan masalah belajar yang dihadapi siswanya.

Sarana yang dapat membantu guru melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal Reflektif
merupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis guru tentang proses belajar mengajar
sehari-hari di kelas serta rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalam
perenungannya.

Pada waktu diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksinya, banyak guru yang hanya
mendeskripsikan apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja. Dalam unit 1
ini guru akan berlatih berefleksi dan menuliskan hasil refleksi mereka dalam Jurnal Reflektif.
Dengan mempelajari cara refleksi dan mempraktikkannya selama dan sesudah pelatihan,
diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan berefleksi tentang proses dan hasil belajar
mengajar di kelas.

Tujuan dan Hasil Belajar


Diakhir kegiatan ini peserta mampu:
• Membedakan tulisan dalam Jurnal yang deskriptif dan reflektif,
• Melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang dialami selama pelatihan dan
menuliskannya dalam Jurnal Reflektif,
• Menggunakan Jurnal Refleksi sebagai salah satu sarana pengembangan profesionalisme
guru.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 117


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Pertanyaan Kunci

Apakah yang harus ada dalam Jurnal Reflektif guru supaya Jurnal Reflektif tersebut bermanfaat
bagi perbaikan proses belajar mengajar guru?

Petunjuk Umum

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok mata pelajaran.

Sumber dan Bahan

1. Buku tulis, satu untuk setiap peserta untuk menuliskan jurnal reflektif mereka
2. Kertas plano
3. Spidol
4. Tayangan
5. handout 2.1 dan 2.2
6. 3 potongan kertas pendek untuk tiap peserta (untuk menulis YA atau TIDAK)

Waktu

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit.

ICT

1. Proyektor LCD
2. Laptop atau personal computer untuk presentasi
3. Layar proyektor LCD
4. Fasilitator harus tetap siap dengan persiapan alternatif apabila peralatan yang diharapkan
tidak tersedia.

118 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

5. Scanner
6. LCD yang berprojector

Energizer

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 15 menit 60 menit 5 menit
• Menulis
Menjelaskan • Curah • Membahas Peserta jurnal
latar belakang pendapat diagram menilai diri reflektif di
dan tujuan sesi tentang siklus refleksi sendiri akhir
pengembangan seberapa jauh kegiatan
profesio- • Membedakan
tujuan unit ini pelatihan
jurnal
nalisme tercapai dan setiap hari
reflektif dari
guru pertanyaan dan setelah
yang
kunci kembali ke
• Curah pen- deskriptif
terjawab. sekolah
dapat ten-
tang • Menulis • Membahas
jurnal belajar kemungkinan
kegiatan
siswa
refleksi • Mendiskusi-
menulis
kan jurnal
yang ditulis Jurnal
Refleksi
• Memperbaiki secara
jurnal infomal
selama
pelatihan, di
MGMP, di
sekolah.

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Peserta duduk berdasarkan mata pelajaran.


(2) Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, dan pertanyaan kunci yang sebaiknya

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 119


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

diingat peserta selama mengikuti sesi ini. Tujuan dan pertanyaan kunci membimbing peserta
mengevaluasi diri pada akhir sesi untuk mengetahui apakah mereka telah bisa mencapai
tujuan sesi.

Catatan untuk Fasilitator


Banyak guru yang telah menulis Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas. Jurnal
Mengajar atau Agenda Kelas selama ini lebih bersifat administratif, yaitu berisi
hari/tanggal mengajar, kelas, jam ke..., uraian kegiatan, ketidakhadiran siswa, dan
1 catatan. Kolom catatan biasanya lebih sering kosong. Jurnal Mengajar atau
Agenda Kelas tersebut bisa dibuat lebih inspiratif dengan cara menuliskan
refleksi guru pada kolom catatan. Catatan yang reflektif akan menjadi pembim-
bing guru untuk bisa mengajar lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang sama.
Atau, catatan reflektif tersebut bisa juga dilampirkan pada RPP yang telah
lewat sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan proses
pelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika guru
menyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut. RPP menjadi lebih bagus
dan pelaksanaan proses belajar mengajar lebih efektif karena guru telah belajar
dari kelebihan dan kekurangan proses yang telah lewat.

Connection (15 menit)

1) Fasilitator memulai diskusi dengan mengajak peserta menjawab pertanyaan berikut.


a. Sejak pertama mengajar hingga saat ini, apakah anda telah berkembang menjadi guru yang
semakin baik atau profesional dari segi:
1. penguasaan bidang studi,
2. kemampuan mengajar,
3. kepribadian sebagai pendidik?
Peserta menjawab dengan jujur YA atau TIDAK sebanyak 3 kali secara individual tanpa diskusi.
Jawaban ditulis di potongan kertas pendek tanpa nama. Kertas pendek kemudian dikumpulkan
di tengah meja kelompok dan dihitung jumlah ’YA’ dan ’TIDAKNYA’ nya. Kemudian Jumlah
’YA’ dibandingkan dengan jumlah ’TIDAK’. Fasilitator kemudian meminta kelompok
menyimpulkan apakah mereka termasuk orang-orang yang beruntung atau merugi dalam
hidupnya.
(kesimpulan: jumlah YA>TIDAK = beruntung, jumlahTIDAK < YA = merugi)
2) Fasilitator memberikan pertanyaan selanjutnya, yaitu:
b. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang telah dilakukan guru sehingga mereka bisa berkembang
menjadi guru yang lebih baik atau profesional?

120 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

Fasilitator membimbing guru curah pendapat singkat tentang kegiatan-kegiatan yang bisa
membuat mereka berkembang lebih profesional (lihat catatan 2).

Catatan untuk Fasilitator


Beberapa kegiatan yang bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkan
diri adalah mengikuti kegiatan MGMP, banyak membaca bacaan yang
bermanfaat, mengikuti pelatihan, seminar, dan lokakarya, menulis karya ilmiah,
2 melakukan penelitian tindakan kelas, berdiskusi dengan sejawat, melakukan
studi banding, bergantian mengamati dan diamati ketika mengajar, lesson study,
melaksanakan refleksi terhadap tindak pembelajarannya, korespondensi dengan
pakar dan sejawat, dan yang lain).

3) Fasilitator menyampaikan bahwa pada sesi ini peserta akan belajar melakukan kegiatan yang
bisa dilakukan secara pribadi yang bisa membantu guru menjadi lebih profesional, yaitu
kegiatan refleksi. Kumpulan catatan hasil refleksi bisa disebut sebagai Jurnal Reflektif.
4) Fasilitator bertanya:
• Apa yang dilakukan seorang guru ketika dia melakukan refleksi? Peserta melakukan curah
pendapat. (alternatif jawaban: berpikir, bercermin secara lahir dan batin, mengamati, merenung,
mempertanyakan, menganalisis berbagai kemungkinan, dsb).
Fasilitator menyampaikan bahwa pada dasarnya refleksi berkaitan dengan kegiatan merenung,
memikirkan dengan sungguh-sungguh suatu peristiwa, mengevaluasi kebermanfaatannya , dan
merencanakan tindak lanjut untuk perbaikan.

Application (60 menit)

1. Memperkenalkan Siklus Refleksi (15 menit)


a. Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa jurnal yang telah ditulis guru kebanyakan masih
berupa deskripsi perisiwa saja. Jurnal yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalisme
guru adalah jurnal yang mengandung unsur refleksi.
b. Fasilitator membagikan handout 3.1 yang berisi diagram siklus refleksi dan meminta peserta
untuk membandingkannya dengan ide yang muncul pada curah gagasan kemudian
menndiskusikannya.Wakil kelompok menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seorang
guru ketika melakukan refleksi (lihat catatan 3).

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 121


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Catatan untuk Fasilitator


Apakah yang dilakukan seorang guru ketika berefleksi?
Alternatif jawaban:
3 • mendeskripsikan peristiwa yang dialami.
Yang disebut peristiwa misalnya adalah mengikuti kegiatan pelatihan, sedang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mencoba tehnik mengajar baru,
murid-murid malas tidak mau belajar, murid-murid antusias mengikuti pem-
belajaran, mengikuti kegiatan MGMP, dll.

• mengungkapkan perasaan atau pikiran guru tentang peristiwa yang dialami

• mengevaluasi peristiwa tersebut: apakah peristiwa tersebut merupakan hal


yang baik/buruk, bermanfaat/tidak bermanfaat?

• Menganalisis untuk memahami mengapa peristiwa tersebut terjadi, menyim-


pulkan apakah yang seharusnya atau sebaiknya dilakukan kalau peristiwa
tersebut terjadi lagi, dan merencanakan suatu tindak lanjut untuk perbaikan.
(Lihat handout 3.2)

2. Membahas contoh refleksi (15 menit)


a. Fasilitator menayangkan/membagikan “contoh jurnal belajar”, sebagian bersifat deskriptif
dan yang lain lebih reflektif. Secara berpasangan, peserta diminta membaca, menemukan,
dan membahas perbedaan di antara contoh jurnal tersebut dengan menemukan kata/frase/
kalimat yang menunjukkan berpikir reflektif. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan
siklus refleksi untuk menilai contoh-contoh tersebut.
b. Setelah berpasangan, kelompok menyimpulkan jurnal manakah yang lebih reflektif yang
memberikan inspirasi perbaikan pembelajaran. Fasilitator meminta setiap wakil kelompok
untuk menyampaikan kesimpulannya.
c. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasi
kebermanfaatan/kelemahan-kelebihan, analisis penyebab, dan rencana ke depan karena
orientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kemampuan guru saat ini dan esok.

3. Praktik menulis refleksi di Jurnal Reflektif (15 menit)


a. Fasilitator membagikan notebook / buku tulis dan meminta peserta menulis jurnal reflektif
atas pengalaman belajar mereka pada UNIT 2C.
b. Fasilitator meminta peserta mengingat status mereka sebagai peserta dalam pelatihan dan
menggunakan diagram siklus refleksi sebagai panduan menulis.

122 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

4. Sharing Jurnal Reflektif (15 menit)


a. Fasilitator meminta peserta saling bertukar jurnal dan membahas apakah Jurnal yang dibaca
sudah reflektif berdasar atas siklus refleksi.
b. Fasilitator meminta peserta untuk saling mengembalikan jurnal Reflektif kepada pemiliknya
dan pemilik memperbaiki jurnal berdasarkan masukan teman.
c. Fasilitator menayangkan salah satu contoh refleksi yang dibuat peserta dan mengkaji tingkat
reflektifnya berdasarkan siklus refleksi (untuk penguatan)
d. Fasilitator meminta peserta memperbaiki bagian jurnal (aspek analisis).

Reflection (5 menit)

Fasilitator menayangkan tujuan dan pertanyaan kunci sesi ini dan meminta peserta mengevaluasi
diri untuk mengukur seberapa jauh mereka telah mencapai tujuan sesi.

Extension

1. Selama pelatihan, setiap hari di akhir pelatihan peserta menuliskan refleksinya atas proses
belajar yang mereka alami dikaitkan dengan status mereka sebagi guru yang selalu belajar
untuk menjadi lebih baik.
2. Peserta membahas di antara mereka (di MGMP atau secara informal pada jam-jam istirahat
selama pelatihan) kemungkinan penerapan Jurnal Reflektif untuk para siswa dan manfaat
yang bisa dimunculkan dari penerapan itu.

Pesan Utama

Jurnal reflektif dapat menjadi sumber inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Pada
dasarnya penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutu
proses pembelajaran dan sekaligus profesionalisme mereka .

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 123


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 3.1

Siklus Refleksi

1. Deskripsi
Deskripsikan apa yang
terjadi/apa yang anda
lihat/apa yang anda
alami/apa yang anda
lakukan.

6. Rencana ke depan
2. Rasa dan Pikiran
Kalau mengalami/melaku-
Apa yang anda rasakan/
kan lagi, apa yang akan
pikirkan sehubungan
dilakukan?
dengan yang anda alami?

5. Kesimpulan 3. Evaluasi
Apa yang seharusnya Apa yang baik/tidak baik,
dilakukan/sebaiknya bermanfaat/tidak
dilakukan? bermanfaat dari peristiwa/
4. Analisis pengalaman tersebut?
Apa yang anda pahami
dari peristiwa/peng-
alaman itu? Mis: Menga-
pa hanya beberapa anak
yang aktif bekerja dalam
kerja kelompok?

124 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

Handout Peserta 3.2

Berikut ini adalah contoh refleksi dari beberapa guru. Manakah dari beberapa contoh berikut
yang reflektif yang memberikan inspirasi bagi yang menulis untuk berkembang menjadi guru/
fasilitator yang lebih baik.

Contoh 1:

Juni 2009
Aku memfasilitasi kegiatan whole school training sesi 1 dengan peserta 60 orang yang terdiri atas 5 kelompok
dari 4 sekolah mitra beserta KS, pengawas, dan ketua MGMP. Peserta sangat antusias dan aktif mengikuti
sesi. Terbukti mereka luar biasa aktif mereaksi yel-yel dan menjawab pertanyaan individual dan kelompok. Tapi
aku belum merasa puas.
Ada beberapa hal yang mestinya bisa dilaksanakan lebih maksimal, yaitu penataan ruang dan pengelolaan
waktu. Aku kurang bisa bergerak leluasa terutama ketika mendampingi peserta dalam berdiskusi karena jarak kursi
yang terlalu dekat. Akibatnya aku tidak bisa betul-betul mengetahui mutu pekerjaan peserta.
Besok pagi aku berharap tempat pelatihan betul bisa pindah ke ruang aula. Besok aku akan ajak teman-teman
menata ruang sedemikian rupa supaya fasilitator bisa bergerak lebih leluasa dan bisa mendampingi peserta
dalam kerja kelompok dengan lebih intensif.
(Catatan refleksi seorang guru yang juga menjadi fasilitator pelatihan)

Contoh 2:

23 Maret 2009
Yang menarik dalam pelajaran ini adalah adanya tukar pendapat dan argumentasi karena peserta saling bisa
berlatih mengungkapkan gagasan/idenya serta berlatih menggunakan argumentasi yang masuk akal kepada peserta
lain. Di samping itu juga ada hal-hal baru yang dapat kita terima.
(Catatan refleksi seorang peserta pelatihan)

Contoh 3:

15 Juni 09
Hari ini saya terapkan Jigsaw. Bagus, anak-anak 4" lumayan aktif. Tapi, beberapa yang lain kurang sekali
partisipasinya dalam diskusi kelompok ahli. Kalau diam saja kan mereka bisa ketinggalan. Setelah saya dekati
ternyata mereka tidak paham bahwa nanti mereka harus menerangkan pada kelompok asalnya sendiri-sendiri dan itu
dinilai. Begitu tahu itu mereka kaget lalu mau ikut berdiskusi dan membaca bab yang didiskusikan. Jadi yang
pasif itu karena tidak mengira akan harus menerangkan pada temannya nanti. Kenapa mereka tidak paham perintah

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 125


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

saya untuk kegiatan jigsaw? Memang agak rumit, tapi saya merasa cukup jelas menerangkan alur kerja jigsaw. Apa
karena perintah saya sampaikan secara lisan saja? Mungkin. Oke, lain kali coba saya bikin saja poster atau
carta alur kerja jigsaw yang bisa saya pakai berulang kali kalau saya menerapkan jigsaw. Akan saya lihat apakah
itu bisa membuat tiap anak aktif. Selain itu sepertinya kalau dalam diskusi kelompok anak-anak harus diberi
beban pribadi. Kalau tidak enak-enakan saja mereka seperti tadi. Jadi dalam diskusi kelompok tetap harus ada
tugas pribadi. Itu berarti saya harus tetapi merancang tugas individu untuk tiap kegiatan kelompok.
(Catatan refleksi seorang guru setelah menggunakan pembelajaran kelompok model jigsaw.)

Contoh 4:

Pelatihan berjalan lancar, meskipun peserta adalah pejabat. Semua kegiatan pelatihan terutama pengisian
hand out dan pemajangan hasil kerja dilaksanakan sesuai dengan skenario pelatihan. Sayang, tidak semua
sekolah mitra dihadiri KSnya. Selain itu handout 5.1. tentang bedah kasus KS tidak jelas. Akibatnya
diskusi tidak langsung fokus. Muter-muter kesana kemari dulu..
(Catatan refleksi guru yang juga seorang pelatih)

126 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

Bacaan Tambahan

Jurnal Reflektif oleh Siswa

Jurnal Reflektif adalah semacam buku catatan yang digunakan oleh para siswa untuk
menuangkan pendapat / perasaan mereka tentang proses belajar tentang suatu hal (misalnya:
perumpamaan, berat jenis, past tense, dll).

Contoh:
Minggu ini saya belajar tentang teks deskripsi. Sulit. Saya tidak betul-betul ngerti bagaimana sih
menulis teks deskripsi. Saya tahu kata bu guru pokoknya nulis ciri-ciri binatang. Warnanya, besarnya,
berapa kakinya, dll. Tapi dapat kata-katanya dari mana. Bu guru sudah menerangkan tapi saya tetep
ndak ngerti karena Bu Diah bicara terlalu banyak bhs. Inggrisnya dan cepaaaat sekali. Yang
diterangkan banyak lagi. Bingung ah. Saya akan minta Bu Diah menerangkan lagi dalam bahasa
Indonesia. Saya juga akan minta contoh. Dapat kata-katanya itu dari mana.

Kebiasaan menulis Jurnal Refleksi oleh siswa (biasa disebut sebagai Jurnal Belajar) memiliki
beberapa manfaat. Pertama, dengan adanya tradisi menulis Jurnal Refleksi siswa akan terbiasa
menuangkan pikiran dan perasaannya secara tertulis. Dengan demikian kemampuan menulis
siswa mendapatkan sarana untuk berkembang secara alami.

Kedua, dengan membaca Jurnal Refleksi siswa, gur (wali kelas, guru mapel, dan juga guru BK),
bisa lebih memahami pikiran dan perasaan siswa tentang proses belajar yang diikutinya. Sebagai
pendidik yang baik guru perlu lebih banyak memahami siswanya dengan baik dengan cara
mengamati dan mendengarkan siswa, serta membaca perasaan dan proses berpikir siswa seperti
yang tertuang dalam Jurnal Refleksi siswa. Pengetahuan guru tentang siswa akan membimbing
guru menghasilkan pembelajaran yang lebih tepat sasaran, cocok dengan keadaan riil siswa.

Ketiga, dengan menulis jurnal refleksi, siswa belajar mengevaluasi proses belajar yang sedang dia
alami. Jurnal Refleksi membantu siswa mengidentifikasi apa yang sudah dia ketahui / pahami, apa
yang belum dan seharusnya masih perlu dia ketahui serta merencanakan langkah-langkah untuk
mendapatkan apa yang seharusnya dia ketahui.

Ketika merasa bingung, misalnya, siswa tidak sekedar larut dalam kebingungannya tapi juga
mencoba mencari sebab mengapa dia bingung dan jalan keluar apa yang bisa dia usahakan atau
pertolongan apa yang dia butuhkan dan kemana atau kepada siapa dia bisa meminta tolong.
Ketika membaca refleksi siswa ini guru bisa memberikan bantuan yang tepat.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 127


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Mengelola Jurnal Reflektif Siswa


Kapankah siswa menulis Jurnal Refleksi? Apakah setiap saat selesai pembelajaran setiap mapel?
Ataukah setiap minggu untuk setiap mapel? Hal ini bisa dibicarakan dalam rapat guru mapel,
guru BK, dan KS. Sebagai langkah awal, guru bisa mencoba untuk meminta siswa menulis Jurnal
Refleksi seminggu sekali. Siswa tidak perlu menulis untuk setiap mapel kecuali kalau semua guru
mapel dan siswa setuju. Namun, sebaiknya Jurnal Refleksi tidak menjadi sesuatu yang
membebani. Wali kelas membaca Jurnal Refleksi dan memberikan tanggapan terhadap isinya, dan
kalau perlu menyampaikan permasalahan pembelajaran siswa pada guru yang relevan. Tanggapan
dilandasi niat untuk memotivasi, membantu mencari jalan keluar, dan memberikan layanan
pendidikan terbaik.

Apakah Jurnal Reflektif diberi nilai?


Apresiasi atau penghargaan yang paling tepat atas Jurnal Refleksi siswa adalah dalam bentuk
tanggapan-tanggapan tulus guru yang ditulis di Jurnal Refleksi siswa, misalnya dalam bentuk
pujian, motivasi, dorongan untuk lebih giat atau tindak lanjut nyata yang bisa membantu siswa
mendapatkan jalan keluar atas masalah yang dia tuliskan, dan lain-lain.

Pertanyaan Refleksi apa yang bisa diberikan?


Para guru bisa merancang sendiri pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorong siswa untuk
merenungkan proses belajar mereka. Pertanyaan bisa diubah-ubah sesuai dengan kondisi dan
situasi setempat. Berikut ini hanyalah beberapa contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

1. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini (atau, seminggu) ini?
2. Apa saja yang telah kamu pahami? Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
3. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya?
(pertanyaan diberikan setelah siswa melakukan suatu kinerja tertentu.
4. Hal apa yang masih membingungkan? Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
5. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? Bantuan apa yang kamu
perlukan?

128 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

Presentasi Unit 3

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 129


Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

130 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 3 - Jurnal Reflektif

USAID DBE3 Relevant Education for Youth 131


UNIT 4

Persiapan dan
Praktik Mengajar
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Unit 4
Persiapan dan
Praktik Mengajar

Pendahuluan

Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan
pelatihan. Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan, di kelas nyata,
hal-hal yang dipelajari pada unit-unit sebelumnya. Melalui unit ini, guru diharapkan dapat
mendemonstrasikan perubahan-perubahan dalam pola pembelajaran ke arah yang lebih baik
sekaligus mendapatkan umpan balik yang memadai dari fasilitator dan sesama peserta. Dengan
demikian, kualitas pembelajaran kontekstual dapat ditingkatkan dan dipraktikkan secara
berkelanjutan.

Dalam mempersiapkan pembelajaran kontekstual kali ini, aspek-aspek yang sudah dibahas pada
pelatihan sebelumnya tetap perlu diterapkan. Di samping itu keterampilan menggunakan lembar
kerja, media pembelajaran, dan rubrik penyekoran perlu diintegrasikan, sesuai dengan indikator-
indikator yang dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang dipilih.

Penekanan pembelajaran pada tiap mata pelajaran masih sama dengan pelatihan sebelumnya,
yaitu IPA menekankan aspek kerja ilmiah, IPS menekankan aspek keterampilan informasi,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Matematika menekankan aspek pemecahan
masalah, sedangkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menekankan aspek komunikasi.

Kegiatan pada unit ini diawali dengan persiapan praktik mengajar yang meliputi penyusunan
langkah-langkah pembelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK), KD dan Indikator yang
dipilih, termasuk pengembangan lembar kerja, media, dan rubrik penyekoran yang sesuai. Se-
lanjutnya, guru melakukan simulasi, memperbaiki langkah-langkah pembelajaran, mengujicobakan
langkah-langkah pembelajaran tersebut pada kelas nyata kemudian menuliskan jurnal refleksi.

Tujuan

Tujuan dari sesi ini adalah memberikan pemahaman dan ketrampilan kepada peserta agar dapat:
• Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan Indikator yang
dikembangkan.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


135
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

• Mengimplementasikan pembelajaran kontekstual dengan mengintegrasikan keterampilan


penggunaan media pembelajaran dan lembar kerja dan rubrik penyekoran.
• Menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam sebuah simulasi dan kelas nyata.
• Melakukan simulasi pendampingan dalam proses pengembangan pembelajaran kontekstual
dan mempratikkan penulisan jurnal refleksi.

Pertanyaan Kunci

• Bagaimana mengembangkan langkah-langkah pembelajaran yang dapat menunjukkan


indikator-indikator yang ditetapkan dengan mengintegrasikan keterampilan bertanya,
menyusun langkah pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif, pengelolaan kelas yang
optimal, lembar kerja, penggunakan media, dan rubrik penyekoran dalam pembelajaran?
• Bagaimana menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang dipersiapkan pada kelas nyata?
• Bagaimana memperoleh dan memberi umpan balik langkah-langkah pembelajaran
kontekstual serta cara menerapkannya dalam kelas nyata?
• Bagaimana membuat jurnal refleksi yang mendorong perbaikan terus-menerus tentang
kualitas pembelajaran?

Petunjuk Umum

• Sesi ini akan berlangsung secara paralel di setiap kelompok mata pelajaran.
• Praktik mengajar di kelas dilaksanakan pada hari berikutnya. Pastikan bahwa sekolah
tempat melakukan praktik mengajar telah dihubungi agar kelas yang diperlukan tersedia
dalam jumlah yang cukup.
• Gunakan alat, bahan dari lingkungan sekitar serta media pembelajaran yang sesuai dan
mudah diperoleh/dibuat. Pastikan bahwa alat/bahan yang digunakan terjangkau.

Sumber dan Bahan

Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar proses
pelatihan dapat berjalan dengan lancar.
• Standard isi sesuai semester yang berlangsung.
• Alat dan bahan sesuai mata pelajaran
• Kertas flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.

136 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Waktu

Sesi ini membutuhkan waktu 615 menit yang terbagi atas dua hari. Perincian alokasi waktu
dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian sesi ini.

ICT

Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau
memungkinkan dapat disediakan:

• Proyektor LCD
• Laptop atau desktop untuk presentasi
• Layar proyektor LCD
Jika alat/bahan yang disarankan di atas tidak tersedia, fasilitator dapat menyiapkan presentasi
dengan menggunakan OHP atau dengan menggunakan kertas flipchart.

Ringkasan Unit 5

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 60 menit 515 menit 10 menit
Manfaatkan
Menyampaikan Menunjukkan Menyusun RPP, Menanyakan hasil kerja
pertanyaan hubungan melakukan ketercapaian kelompok lain
kunci, tujuan kegiatan unit simulasi dan tujuan. terkait per-
dan hasil ini dengan Apa yang siapan RPP,
diskusi,
belajar. kegiatan perlu perbaiki sesuai
sebelumnya. praktik kondisi sekolah
Mengingatkan diperhatikan
pembelajaran dan keadaan
penekanan dalam
di kelas dan lingkungan
yang dipilih pembelajaran
diskusi tentang serta kembang-
pada setiap kontekstual.
praktik kan RPP lain
mata pelajaran pemberian
mengajar dengan cara
penguatan.
yang sama

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


137
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Fasilitator mengangkat isu yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran antara
lain: (a) Pemahaman dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran kon-
tekstual dan pelaksanaannya. (b) Pengalaman-pengalaman yang terkait dengan persiapan
dan praktik pembelajaran pada kegiatan pelatihan sebelumnya, (c) pentingya lembar kerja,
media, dan penilaian rubrik dalam pembelajaran.
(2) Fasilitator menyampaikan pertanyaan kunci, tujuan dan hasil belajar dan diskusikan secara
singkat bagaimana mencapai tujuan serta hasil belajar tersebut.
(3) Fasilitator menyampaikan beberapa hal utama yang terdapat dalam pendahuluan dari sesi
ini.

Catatan untuk Fasilitator


Unit ini berlangsung secara pleno dari awal sampai dengan tahapan Connection.
Selanjutnya peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran.

1 Aspek yang dibahas pada unit 2 dan 3 pada paket sebelumnya serta unit 2a,
2b dan 2c pada paket ini akan diterapkan dalam penyusunan langkah pem-
belajaran. Di samping itu perlu disampaikan kembali penekanan yang dipilih
untuk setiap mapel, yaitu:

• IPA Kerja Ilmiah.


• IPS Informasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan.
• Matematika Pemecahan masalah.
• Bahasa Indonesia Komunikasi.
• Bahasa Inggris Komunikasi: memahami dan menciptakan teks.

Connection (60 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan Kaji ulang terhadap Handout 1.2. Ide-ide
Kegiatan Pembelajaran dan perbaiki sesuai hasil kajian.
(2) Fasiliator mendorong peserta untuk memastikan bahwa isian pada kolom lembar kerja/
tugas, media, dan penilaian pada Handout 1.2 telah selaras dan saling terkait.
(3) Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan pengalaman ini dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada kegiatan selanjutnya.

138 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Application (230 menit)

Kegiatan 1: Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (80 menit)


(1) Fasilitator meminta peserta bekerja secara team (2-3 orang).
(2) Fasilitator selanjutnya meminta masing-masing kelompok menyusun satu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk 2 jam pelajaran. RPP ini memuat rencana
pemanfaatan lembar kerja (LK), media pembelajaran dan rubrik penyekoran yang menjadi
ciri khas RPP ini.

Catatan untuk Fasilitator


• Pembelajaran kontekstual seperti yang telah dibahas pada paket
sebelumnya tetap diperhatikan.

2 • Meintegrasikan semua aspek yang dibahas pada paket dan unit sebelumnya
dalam satu rencana pembelajaran dan satu pertemuan memang tidak selalu
mudah. Jika tidak memungkinkan, jangan memaksakan semua aspek muncul
dalam satu rencana pembelajaran yang disampaikan dalam satu kali tatap
muka.

• Mata pelajaran dan topik tertentu memerlukan alat/bahan untuk uji coba
selama proses pengembangan langkah pembelajaran dan simulasi. Hindari
alat/bahan yang sulit ditemukan di sekitar tempat pelatihan dan mahal. Alat/
bahan sederhana atau terjangkau sangat disarankan.

Catatan untuk Fasilitator


Pelatih nasional/fasilitator daerah perlu membantu para peserta saat perbaikan
RPP dengan membaca rencana tersebut dan memberi masukan kritis.
3

Kegiatan 2: Simulasi pembelajaran dan pendampingan (150 menit)


(1) Fasilitator meminta setiap kelompok (2-3 orang) melakukan simulasi. Pada saat simulasi, 2
orang peserta berperan sebagai pengamat untuk melakukan observasi menggunakan
Handout Peserta 4.1: Lembar Observasi Persiapan RPP. Peserta lain berperan sebagai
siswa. Satu rencana pembelajaran disimulasikan selama 10-15 menit dan ditindaklanjuti
dengan komentar dan disusi selama 5-10 menit.
(2) Fasilitator mengupayakan agar diskusi dilangsungkan dengan suasana yang saling
membangun. Sebaiknya beri kesempatan terlebih dahulu peserta yang melakukan simulasi

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


139
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

untuk menyampaikan hal-hal yang ia rasakan perlu, kemudian dilanjutkan dengan komentar
pengamat berdasarkan Handout Peserta 4.1.
(3) Di akhir diskusi tiap RPP, fasilitator memberikan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnan langkah-langkah pembelajaran. Pastikan RPP tersebut layak dicobakan pada
kelas nyata.

Catatan untuk Fasilitator


Peserta harus menyadari bahwa simulasi ini bertujuan untuk memberikan
umpan balik atas langkah-langkah pembelajaran yang dibuat dan merupakan
latihan dalam praktik mengajar di kelas nyata. Oleh sebab itu, peserta harus
4 diyakinkan bahwa simulasi ini bukan merupakan tempat untuk mepermalukan
peserta dengan menonjolkan kelemahan-kelemahannya.
Kegiatan 3 merupakan akhir dari sesi hari ini. Fasilitator dapat langsung
melanjutkan pada kegiatan Reflection.
Kegiatan 4 akan ditunda pada hari berikutnya (lihat jadwal pelatihan)

Kegiatan 3: Praktik pembelajaran di kelas (240 menit)


(1) Fasilitator mendorong setiap peserta untuk melakukan praktik pembelajaran di sekolah
(pada kelas nyata).
(2) Fasilitator mendorong peserta agar pembelajaran dilakukan secara team sesuai skenario
pada RPP.
(3) Fasilitator sedapat mungkin berupaya agar melibatkan guru/kepala sekolah/pengawas yang
ada di kelas sebagai bagian dari team.
(4) Fasilitator mengingatkan peserta agar mereka meminta refleksi siswa beberapa menit
sebelum pembelajaran selesai.
(5) Fasilitator mendorong peserta untuk mengumpulkan (beberapa) karya siswa yang akan
dinilai menggunakan rubrik pada Kegiatan 4.
(6) Fasilitator meminta peserta untuk membagikan Handout 4.2: Lembar Observasi
Pembelajaran kepada guru/kepala sekolah/pengawas yang terlibat dalam praktik mengajar
dikelas sebagai panduan dalam diskusi. Mintalah mereka mengomentari berdasarkan butir-
butir pada Handout tersebut .

Catatan untuk Fasilitator


Persiapkan jumlah sekolah dan kelas sesuai dengan jumlah kelompok yang
akan melakukan praktik mengajar. Untuk melakukan ini, fasilitator perlu
melakukan koordinasi dengan sekolah atau petugas pelatihan beberapa hari
5 sebelumnya.

140 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Guru, kepala sekolah dan pengawas sedapat mungkin dilibatkan dalam praktik
mengajar sebagai bagian dari team ketika mereka memilih kelas yang akan
dijadikan fokus pengamatan. Keterlibatan ini tidak dimaksudkan mengambil alih
sebagian atau seluruh tugas team yang diskenariokan ketika menyusun RPP.
Langkah ini dilakukan agar guru kelas tidak merasa ditandingi oleh guru praktik.
Dengan demikian guru praktik dapat lebih terbuka dalam menerima dan
mengkritik secara positif praktik pembelajaran.
Setelah pembelajaran selesai, guru, kepala sekolah dan pengawas berkumpul
dengan peserta pelatihan yang telah melakukan praktik mengajar untuk
mendiskusikan apa yang telah mereka amati dan memberi saran perbaikan.
Ketika berdiskusi, jangan lupa berpatokan pada Handout Peserta 4.2.

Kegiatan 4: Penulisan jurnal refleksi dan diskusi tentang hasil kegiatan praktik
mengajar (45 menit)
(1) Fasilitator mendorong setiap peserta yang melakukan praktik untuk menuliskan jurnal
reflektif secara individual (bukan team).
(2) Fasilitator juga meminta peserta yang melakukan praktik untuk menilai karya siswa yang
dibawa menggunakan rubrik penyekoran yang telah dikembangkan.
(3) Fasilitator bersama dengan para peserta pelatihan, dalam kelompok mapel, berkumpul
bersama guru dan kepala sekolah di suatu ruangan yang disediakan sekolah.
(4) Fasilitator meminta peserta pelatihan memajangkan RPP, beberapa hasil karya siswa, dan
rubrik pensekoran yang digunakan.
(5) Fasilitator mendorong guru kelas dan kepala sekolah mencermati dan mengomentari
pajangan secara tertulis, pada kertas kecil, dan tempelkan kertas tersebut di sekitar
pajangan.
(6) Fasilitator mendorong peserta yang melakukan praktik mengemukakan perasaan tentang
apa yang telah dicapai dan apa yang belum serta bagaimana memperbaikinya.
(7) Fasilitator mempersilahkan pengamat memberi komentar berdasarkan Handout Peserta 4.2
dan mengemukakan fakta-fakta dan menyampaikan saran konkret yang membangun.

Reflection (10 menit)

(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah mereka sudah mampu menjawab pertanyaan
kunci dan sudah mencapai tujuan yang diharapkan pada sesi ini.
(2) Fasiliator menanyakan kepada peserta apa yang perlu mereka perhatikan jika pembelajaran
kontekstual diterapkan dalam pembelajaran mereka sehari-hari.
(3) Fasilitator memberikan penguatan kepada peserta agar mereka termotivasi untuk
mengembangkan dan menerapkan pembelajaran kontekstual ini di kelasnya.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


141
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Extension

RPP yang telah dikembangkan dan dipraktikkan oleh kelompok lain sangat bemanfaat. Oleh
sebab itu, peserta dapat saling menukar rencana pembelajaran tersebut dan memperbaikinya
sesuai dengan keadaan sekolah atau kelas sehingga dapat digunakan secara lebih efektif di
kelasnya masing-masing.

Pesan Utama

Untuk mewujudkan pembelajaran kontekstual, guru tidak hanya berhenti pada pembuatan
langkah-langkah pembelajaran selama pelatihan. Langkah-langkah pembelajaran harus dapat
dikembangkan sendiri untuk rencana pembelajaran yang lain. Rencana pembelajaran kontekstual
yang baik harus dapat diimplementasikan di kelas nyata dan memiliki fleksibilitas dalam
melakukan penyesuaian dengan kondisi kelas dan alat/bahan yang tersedia di lingkungan sekolah.
Akhirnya rancangan pembelajaran kontekstual harus dapat melatih siswa meningkatkan
kecakapan hidup.

142 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Handout Peserta 4.1

Lembar Observasi Persiapan RPP

No Aspek yang Diobservasia Komentar

1. Pertanyaan yang merangsang siswa berpikir


tingkat tinggi

2. Langkah-langkah pemecahan masalah

3. Pembelajaran kooperatif yang digunakan

4. Kesesuaian pengelolaan kelas

5. Kesesuaian penggunaan media

6. Kesesuaian penggunaan lembar kerja

7. Cara mendorong siswa sehingga menghasilkan


karya siswa

8. Kesesuaian indikator dengan rubrik


penyekoran

Catatan khusus:

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


143
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout Peserta 4.2

Lembar Observasi Pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Deskripsi

1. Memberi pertanyaan yang mendorong siswa


berbuat

2. Memberi pertanyaan tingkat tinggi

3. Memberikan pertanyaan klasikal dalam konteks


yang tepat

4. Memberikan pertanyaan secara individual

5. Melakukan langkah pembelajaran untuk


mencapai kecakapan sosial

6. Melakukan langkah pembelajaran untuk


mencapai kecakapan akademik

7. Memfasilitasi siswa untuk mengemukakan solusi

8. Mengatur perabot kelas yang mendukung


pembelajaran koorperaif

9. Menggunakan karya siswa sebagai sumber


belajar

10. Menggunakan sumber belajar yang bervariasi

11. Memberi pembelajaran yang menghasilkan


karya siswa

12. Rubrik penyekoran yang digunakan sesuai


dengan KD, indikator dan proses pembelajaran

13. Lembar Kerja siswa menopang pencapaian KD


dan merangsang anak untuk berpikir aktif dan
berkreasi.

14. Media yang digunakan sesuai dengan KD dan


berpusat pada siswa (siswa aktif menggunakan-
nya sebagai sumber belajar)

144 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

Presentasi Unit 4

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


145
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

146 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


147
UNIT 5

Membuat Rencana
Tindak Lanjut (RTL)
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Unit 5
Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Pendahuluan

Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan.
Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting, karena mereka inilah yang akan
berperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjadi
tanggung-jawab mereka.

Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu
pendidikan, maka perlu diadakan usaha-usaha nyata pasca pelatihan yang dituangkan dalam
Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dengan kata lain, RTL merupakan bentuk komitmen dari para
stakeholder untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam RTL tersebut.
Pelatihan putaran ketiga ini mempunyai materi yang berbeda dengan pelatihan pada putaran
yang kedua. Pola pembuatan RTL juga berbeda dengan pola pembuatan RTL pada periode
sebelumnya. Pelatihan yang baru saja diselenggarakan harus ditindaklanjuti dengan kegiatan-
kegiatan yang kongkret yang merupakan cerminan komitmen dari pengawas sekolah (PS), kepala
sekolah (KS), dan guru.

Namun demikian, PS, KS, dan Guru dalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam RTL
sering dihadapkan pada berbagai kendala baik kendala yang bersifat akademis maupun kendala
non akademis. Oleh karena itu, DBE3 menyedikan fasilitator yang akan memberikan
pendampingan kepada mereka. MGMP sebagai organisasi guru dalam meningkatkan
profesionalisme juga akan mendapatkan pendampingan secukupnya agar organisasi bisa
memberikan kontribusi yang lebih besar. Mengingat kondisi MGMP di setiap wilayah juga
berbeda-beda, maka fasilitator akan memberikan pendampingan sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Pada kesempatan ini semua peserta dari masing-masing sekolah baik guru maupun kepala
sekolah diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan RTL. Perlu diingatkan bahwa
hasil implementasi RTL yang berupa tagihan-tagihan akan dipamerkan dalam acara “Lokakarya
dan Pameran” di tingkat kabupaten/kota masing-masing.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


151
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Tujuan
Unit ini membantu sekolah dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
guru, pengawas, dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah maupun di
organisasi MGMP. Secara khusus, setelah unit ini selesai diharapkan peserta mampu untuk:
• Berbagi pengalaman tentang implementasi RTL pada periode sebelumnya.
• Membuat rencana kegiatan guru di tingkat MGMP.
• Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan oleh stakeholder agar
sekolah dapat mempersiapkan tagihan-tagian tepat pada waktunya.

Pertanyaan Kunci

• Bagaimana pelaksanaan RTL pada periode sebelumnya dan apa saja kendala yang dihadapi
sekaligus bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
• Apa saja kegiatan yang harus dilakukan MGMP untuk mendiseminasikan hasil-hasil
pelatihan ke sekolah-sekolah non-mitra yang ada di wialayah mereka masing-masing?
• Apa saja yang harus dilakukan oleh PS, KS, Fasilitator Daerah, dan guru agar bisa
menyiapkan tagihan tepat pada waktunya?

Petunjuk Umum

• Fasilitator memahami alur atau skenario kegiatan dari unit ini yang dimulai dari berbagi
pengalaman pelaksanaan RTL periode sebelumnya, diikuti dengan identifikasi kegiatan-
kegiatan MGMP untuk diseminasi hasil pelatihan, dan akhirnya mengidentifikasi peran-
peran stakeholder untuk membantu sekolah dalam menyiapkan tagihan-tagihan.
• Sebaiknya fasilitator memahami terlebih dahulu peran kepala sekolah sebagai pemimpin
akademis dan pengawas sebagai partner kerja para guru dalam rangka peningkatan proses
pembelajaran.

Sumber dan Bahan

• Handout Peserta 5.1: Laporan Implementasi RTL Periode Sebelumnya

152 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

• Handout Peserta 5.2: Rencana Kegiatan MGMP


• Handout Peserta 5.3: Identifikasi Peran PS, KS, dan Fasilitator Daerah dalam Implementasi
RTL
• Kertas Flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.

Waktu

Unit ini membutuhkan waktu 90 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap
tahapan penyampaian unit ini. Penyempurnaan RTL dilakukan di sekolah masing-masing dan
menjadi tagihan Fasilitator Daerah dan Distrik Koordinator masing-masing.

ICT

Penyajian unit ini membutuhkah beberapa peralatan ICT yaitu Laptop atau Desktop, proyektor
LCD, dan Layar LCD. Namun demikian, fasilitator harap menyiapkan penyajian dengan
menggunakan OHP atau flipchart.

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


5 menit 25 menit 55 menit 5 menit
Menindak-
Menyampaikan Peserta • Peserta ber- Menanyakan lanjuti RTL
latar belakang, menyampaikan sama peng- pencapaian yang sudah
tujuan dan laporan imple- urus MGMP tujuan. dibuat bersama
pertanyaan mentasi RTL menyusun Mencatat hal- di sekolah
kunci dari dari periode Rencana hal penting maupun di
unit ini. sebelumnya. Kegiatan yang harus MGMP.
MGMP. dilakukan
• Peserta dalam imple-
membuat mentasi RTL.
kegiatan un-
tuk memban-
tu sekolah
menyediakan
tagihan.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


153
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

(1) Fasilitator menyampaikan informasi dari pendahuluan unit ini. Poin-poin informasi tersebut
berada di catatan untuk fasilitator nomor 1.
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan pertanyaan kunci dari unit ini.

Catatan untuk Fasilitator


• Peningkatan mutu pendidikan di sekolah harus dilakukan secara terus-
menerus dengan melibatkan semua stakeholder.
1 • Agar hasil pelatihan dapat dilaksanakan di sekolah, maka diperlukan
Rencana tindak lanjut (RTL) yang selengkapnya ditagih 1 (satu) minggu
setelah pelatihan.
• RTL merupakan cerminan komitmen dari pengawas sekolah, kepala sekolah
dan guru untuk melaksanakan kegiatan kongkret setelah pelatihan selesai.
Hasil dari pelaksanaan RTL akan dipamerkan dalam Lokakarya dan Pameran
yang diselenggarakan di Kabupaten/Kota masing-masing.
• Dalam mengimplementasikan RTL, tidak jarang PS, KS, dan guru mengalami
kendala baik yang bersifat akademis maupun non-akademis. Oleh karena itu,
program DBE3 menyediakan fasilitator agar implementasi RTL dapat
dilakasanakan dengan baik dan dapat memberikan dampak yang diharapkan.

(3) Fasilitator menjelaskan bahwa peserta diharapkan menyusun RTL yang realistis yang sesuai
keadaan sekolah maupun MGMP. Agar RTL nya lebih lengkap datanya, maka satu minggu
setelah pelatihan Fasilitator Daerah dan Distrik Koordinator mendatangi sekolah dan
MGMP untuk menagih RTL yang dibuat rangkap 3 (tiga) untuk Dinas Pendidikan, DC dan
sekolah/ MGMP sebagai pertinggal/arsip.
(4) Fasilitator menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan RTL kurang lebih enam minggu setelah
pelatihan.

Connection (25 menit)

(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta duduk dalam kelompok sekolah.


(2) Fasilitator menjelaskan bahwa RTL mempunyai tagihan yang harus disampaikan.

154 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

(3) Fasilitator membagikan Handout Peserta 5.1: Laporan Implementasi RTL Periode
Sebelumnya dan diharapkan untuk dikerjakan di Handout.
(4) Fasilitator memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok sekolah untuk
menyampaikan hasil implementasi RTL pelatihan periode sebelumnya.
(5) Fasilitator memberikan penguatan bahwa kegiatan pelatihan ini juga akan membuat RTL
yang memerlukan beberapa tagihan yang akan dipamerkan pada acara Lokakarya dan
Pameran di tingkat Kabupaten/Kota.

Application (55 menit)

Kegiatan 1: Menyusun Rencana Kegiatan MGMP (20 menit)


(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta duduk dalam kelompok mata pelajaran. Pengurus
MGMP masuk ke mata pelajaran yang sesuai. Untuk melaksanakan kegiatan ini silahkan
melihat catatan fasilitator berikut ini.

Catatan untuk Fasilitator

• Kegiatan ini pada ToT Nasional dan Provinsi hanya dilakukan untuk simulasi
cara menyajikan unit ini, tetapi pada pelatihan di tingkat kabupaten/kota
peserta diharapkan benar-benar membuat RTL yang sesungguhnya.
2 • Kelompok MGMP pada pelatihan tingkat kabupaten/kota diharapkan bisa
membuat perencanaan diseminasi hasil-hasil pelatihan pada sekolah-sekolah
non-mitra yang ada di kabupaten tersebut. Pengurus MGMP yang dimak-
sud di sini adalah MGMP yang berada di bawah Departemen Pendidikan
maupun MGMP di bawah Departemen Agama.

(2) Fasilitator membagikan dan menjelaskan Handout Peserta 5.2: Rencana Kegiatan MGMP
(3) Fasilitator meminta pengurus MGMP dan guru mata pelajaran (anggota MGMP) membuat
rencana kegiatan MGMP selama kurang lebih enam minggu untuk menindaklanjuti
pelatihan ini. Diaharapkan pengurus MGMP memimpin diskusi ini.
(4) Fasilitator selalu berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan fasilitasi yang diperlu-
kan oleh peserta.
(5) Fasilitator meminta agar Rencana kegiatan MGMP yang telah disepakati harap diserahkan
kepada Fasilitator Daerah (Fasda) atau District Coordinator.

Kegiatan 2: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (35 menit)


(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta dibagi berdasarkan kelompok sekolah. Pengurus
MGMP, Pengawas, dan Fasda harap menyebar ke semua kelompok.
(2) Fasilitator menjelaskan bahwa setelah enam minggu implementasi RTL, sekolah akan
mendapatkan tagihan beberapa dokumen dari lima mata pelajaran, yaitu:

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


155
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

a. Telaah Kurikulum (Pemetaan KD-KD)


b. Jurnal yang berisi catatan guru tentang perubahan-perubahan yang mereka lakukan
c. Lembar Kerja/Lembar Tugas
d. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran
e. Rubrik penilaian
f. Kumpulan Karya siswa
(3) Fasilitator memberikan Handout Peserta 5.3: Kegiatan PS, KS, FD, dan Guru dalam
Implementasi RTL.
(4) Fasilitator menjelaskan kepada peserta bahwa mereka harus melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu sesuai dengan peran stakeholder masing-masing agar setelah minggu ke enam
implementasi RTL, sekolah bisa menyampaikan beberapa tagihan. Jelaskan kembali bahwa
tagihan-tagihan tersebut akan dipamerkan pada acara Lokakarya dan Pameran di
Kabupaten/Kota masing-masing.
(5) Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan Handout Peserta tersebut dan hasilnya
ditulis di kertas flipchart lalu dipajangkan.
(6) Fasilitator menunjuk dua kelompok untuk presentasi dan kelompok lain memberikan
tanggapan seperlunya.

Reflection ( 5 menit)

(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan kegiatan-kegiatan apa
saja yang harus dilakukan oleh peserta dalam implementasi RTL.

Extension

(1) Peserta menindaklanjuti semua kegiatan yang sudah dibuat dalam Rencana Kegiatan MGMP
mapun RTL sekolah masing-masing.
(2) Semua stakeholder terus melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap implementasi
kegiatan di MGMP maupun di sekolah.

Pesan Utama

Setelah peserta selesai mengikuti pelatihan, mereka diharapkan dapat membuat RTL yang
tujuannya adalah menindaklanjuti hasil-hasil pelatihan. Tidak lanjut tersebut dilakukan di MGMP
dan sekolah. Dalam melakukan implementasi kegiatan, sekolah akan dibantu oleh beberapa
stakeholder agar sekolah dapat menyiapkan tagihan-tagihan yang telah disepakati.

156 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Handout Peserta 5.1

Laporan Implementasi RTL Periode Sebelumnya

No Kegiatan-Kegiatan yang Sudah Kendala yang Pemecahan yang


Diimplementasikan Diahadapi sudah Dilakukan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


157
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

8
7
6
5
Minggu
4
3
Handout Peserta 5.2

Rencana Kegiatan MGMP

2
1
Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

158 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Handout Peserta 5.3

Kegiatan PS, KS, FD, dan Guru


dalam Implementasi RTL

Kegiatan yang harus Dilakukan dalam


No Stakeholder
Mengimplementasikan RTL

1 Pengawas Sekolah

2 Kepala Sekolah

3 Fasilitator Daerah

4 Guru

5 Forum Guru Sekolah


Mitra

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


159
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Presentasi Unit 5

160 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


161
UNIT 6

Mendorong
Perubahan di Kelas
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

Unit 6
Mendorong Perubahan di Kelas

Pendahuluan

Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide
tersebut seakan-akan hanya menjadi milik peserta pelatihan dan tidak diterapkan di dalam kelas.
Uang, tenaga, dan waktu yang tak ternilai harganya hanya disia-siakan saja. Pembelajaran tetap
tidak tersentuh perubahan, dan berjalan seperti biasanya (business as usual).

Untuk mendorong terjadinya perubahan, kehadiran seorang pemimpin sangat diperlukan.


Pemimpin yang baik mampu menumbuhkembangkan keberanian orang yang dipimpin untuk
mencobakan ide tanpa takut salah. Pemimpin yang baik juga mampu menciptakan suasana
kolegialitas dan persaudaraan yang baik di sekolah.

Di negeri seberang, ada seorang Kepala Sekolah yang mengembangkan program “Make New
Mistakes”. Dengan kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dia mendorong guru-
gurunya melakukan sesuatu yang baru dan melakukan kesalahan. Dia mengungkapkan kata-kata
berikut: “Saya tidak ingin melihat pelajaran yang sempurna. Saya hanya ingin melihat Anda
melakukan sesuatu yang baru dan mengalami kesalahan. Tidak perlu takut dengan kesalahan itu. Yang
peling penting adalah apa yang bisa kita petik dari melakukan sesuatu yang baru tersebut”.
Akibatnya, sungguh luar biasa. Guru-guru di sekolah itu, termotivasi melakukan hal-hal baru
sehingga inovasi pembelajaran seakan berlangsung tiada henti. Sekolah yang dahulunya berstatus
“under achiever” berubah menjadi sekolah yang maju.

Di negeri sendiri, seorang Kepala Sekolah mengembangkan berbagai program antara lain: Who
Am I, Kolaborasi Atas Bawah, Fleksidi, dll. Tujuannya hanya satu, yaitu tumbuhnya kesejawatan
yang mendorong terjadinya perubahan dalam pembelajaran di sekolah. Hasilnya juga sungguh
menakjubkan. Proses belajar mengajar berubah dari biasanya. Pembelajaran menjadi bermutu.
Sekolah yang semula “tidak terdengar” berubah menjadi sekolah rujukan.

Karena itu, pada sesi ini, para kepala sekolah, pengawas, dan para pemimpin lainnya di sekolah,
perlu memiliki kiat-kiat kepemimpinan yang mampu mendorong terjadinya perubahan proses
belajar mengajar di kelas. Untuk itu, di dalam sesi ini, para peserta diharapkan menggali berbagai
ide yang mampu mendorong terjadinya perubahan dalam proses belajar mengajar di kelas.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


165
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu mendorong terjadinya perubahan. Secara
khusus, peserta pelatihan diharapkan mampu:
• Mengidentifikasi ucapan, tingkah laku, atau program yang mendorong perubahan proses
pembelajaran di kelas
• Menyusun program yang bisa mendorong terjadinya perubahan pembelajaran di kelas.

Pertanyaan Kunci

Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan ini antara lain:
• Ucapan dan tingkah laku yang bagaimana yang harus ditampilkan Kepala Sekolah/ Kepala
Madrasah (Fasilitator, Pengawas, Pimpinan Dinas Pendidikan/Departemen Agama) kepada
para guru agar guru mau melakukan perubahan secara konsisten
• Tradisi apa yang harus diadakan di sekolah/madrasah agar Kepala Sekolah/Kepala Madrasah,
Fasilitator, Pengawas, Pimpinan Dinas Pendidikan/Departemen Agama mampu menampilkan
ucapan/tindakan yang mendorong perubahan.

Petunjuk Umum

Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan baik, berikut disampaikan beberapa petunjuk umum.
• Hendaknya dicari nara sumber (Kepala Sekolah) yang memang sudah terbukti mendorong
terjadinya perubahan di sekolahnya.
• Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk aktif menyimak pengalaman para
pemimpin (nara sumber) yang telah mampu mendorong perubahan di kelas dan
menemukan aspek positif yang memotivasi perubahan.
• Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk mengeluarkan pendapatnya secara
objektif sehingga menghasilkan pemikiran yang tepat sasaran.

Sumber dan Bahan

• Handout Peserta 6.1: Identifikasi Hal Positif dari Program “...........” yang Mendorong
Perubahan Pembelajaran di Kelas

166 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

• Handout Peserta 6.2: Kiat Mendorong Perubahan di Kelas


• Handout Peserta 6.3: Program Sekolah Untuk Mendorong Terjadinya Perubahan
Pembelajaran di Kelas
• Kertas Flipchart, spidol, pulpen, post it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan
gunting.

Waktu

Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat
pada setiap tahapan penyampaian sesi ini.

ICT

Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau
memungkinkan dapat disediakan:
• Proyektor LCD
• Laptop atau personal computer untuk presentasi
• Layar proyektor LCD
Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak tersedia.
Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan menggunakan
kertas flipchart.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


167
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Ringkasan Sesi

Introduction Connection Application Reflection Extension


10 menit 40 menit 60 menit 40 menit
Membaca
Peserta Peserta • Peserta dalam Peserta sumber lain
menyimak isyu menyimak kelompok kecil merenungkan
perubahan, penjelasan mengidentifikasi hal positif dari
faktor nara sumber hal-hal positif kegiatan
penyebab, dan tentang kiat- dari penjelasan Connection
tujuan serta kiat nara sumber & Application,
hasil yang kepemimpinan • Peserta mem- mengaitkannya
diharapkan yang telah baca Kiat dengan tujuan
dalam sesi ini. dilakukan Mendorong dan menyusun
berikut Perubahan rencana
dampaknya • Dalam kelom- tindak
(dan bertanya pok kecil, lanjutnya
bila perlu) peserta sendiri
merumuskan
program untuk
mendorong
perubahan di
kelas
• Sharing (karya
kunjung, dua s/d
3 putaran) ...
selesai
dipajangkan

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

(1) Fasilitator menyampaikan isyu-isyu yang terkait dengan tradisi pelatihan dan pasca
pelatihan (perubahan seringkali berhenti hanya sampai di tempat pelatihan saja, tidak
sampai ke kelas. Murid tidak tersentuh oleh perubahan)
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sesi ini

168 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

Connection (40 menit)

(1) Fasilitator memandu nara sumber menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil dan
terbukti berhasil mengakibatkan terjadinya perubahan di sekolah. Masing-masing propinsi
diharapkan menyediakan dua atau tiga orang nara sumber.

Application ( 60 menit)

(1) Identifikasi Hal-Hal Positif dari Presentasi Nara Sumber (15 menit).
Fasilitator mendorong peserta berdiskusi untuk mengidentifikasi hal-hal positif yang
disajikan oleh nara sumber dalam mendorong gurunya melakukan perubahan dalam
pembelajaran (gunakan HANDOUT 5.1)

(2) Membaca Kiat-Kiat Kepemimpinan (10 menit)


Fasilitator mempersilahkan para peserta untuk membaca kiat-kiat mendorong terjadinya
perubahan (bagikan HANDOUT 5.2)

(3) Diskusi Kelompok Merumuskan Program Untuk Mendorong Perubahan. (20 menit)
Fasilitator meminta kelompok peserta berdiskusi untuk merumuskan program dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan pembelajaran di kelas. (gunakan HANDOUT 5.3)

(4) Sharing Hasil Karya Antar Kelompok. (15 menit)


Fasilitator memfasilitasi sharing program antar kelompok sekolah dengan model kunjung
karya (dilakukan dalam 2 atau tiga kali putaran), dan diakhiri dengan memajangkan karya
tersebut di dinding.

Reflection (10 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi temuan penting dari kegiatan belajar ini,
memikirkan kembali mengapa hal itu tidak ditemukan sebelumnya, dan menuliskannya di
kertas refleksi
(2) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan evaluasi “Apakah Tujuan Belajar di sesi ini
tercapai?” dan memberikan alasan mengapa hal itu bisa terjadi.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


169
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Extension

Fasilitator mendorong peserta untuk membaca Bahan Bacaan tentang program-program yang
dikembangkan oleh Kepala Sekolah untuk mendorong perubahan pembelajaran di kelas di
internet atau di tempat lain.

Pesan Utama

Perubahan tidak boleh berhenti hanya di level pelatihan saja. Hal yang paling penting adalah
“Terjadinya Perubahan Pembelajaran di Kelas”. Siswa harus mengalami perubahan pembelajaran
yang signifikan. Pimpinan harus sigap dengan itu dan mampu mengembangkan program yang
mendorong guru melakukan perubahan. Kata-kata, tingkah laku, dan program yang tepat
merupakan pemicu utama terjadinya perubahan pembelajaran di kelas.

170 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

Handout Peserta 6.1

Identifikasi Hal Positif yang Membuat


Guru Terdorong Melakukan Perubahan di Kelas

HAL POSITIF KONTRIBUSINYA KEPADA HAL POSITIF YANG


MOTIVASI MELAKUKAN PALING ESENSIAL
PERUBAHAN UNTUK DITAMPILKAN
DI SEKOLAH ANDA

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


171
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Handout 6.2.

Kiat-Kiat Mendorong Perubahan


Pembelajaran Di Kelas

Kepala Sekolah merupakan kunci keberhasilan usaha-usaha sekolah. Kepala Sekolah merupakan
penentu bagi terciptanya iklim sekolah yang lebih kondusif untuk meningkatnya mutu
pendidikan. Kepala Sekolah tidak hanya dituntut mahir mengelola sarana, prasarana, tetapi juga
harus memiliki kiat-kiat menarik yang mendorong guru-gurunya mau secara ikhlas dan penuh
percaya diri meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Karena itu, kiat-kiat yang dilakukan
oleh seorang Kepala Sekolah di Kabupaten Probolinggo berikut layak untuk dijadikan pelajaran
bagi kita bersama.

Berikut beberapa kiat kepala sekolah tersebut.

• Supervisi Klinis
Kegiatan ini dilakukan dengan cara Kepala Sekolah melakukan supervisi atau pengamatan
terhadap guru-guru/kelas maupun terhadap aktivitas sekolah secara keseluruhan. Hasil
temuan baik positif maupun negatif dibahas di dalam pertemuan/rapat dewan guru. Jika di
dalam pertemuan/rapat tersebut masalah tidak dapat di atasi maka kepala sekolah segera
mengambil inisiatif untuk mencari bantuan pemecahan ke luar sekolah.
Misalnya guru kelas 1 sulit untuk membuat pembelajaran tematik. Dalam pertemuan/rapat
dewan guru tidak ada yang bisa memberi contoh. Satu-satunya jalan yaitu mendatangkan
fasilitator atau nara sumber kelas awal. Tetapi setelah rencana akan mendatangkan fasilitator
kelas awal sekolah tidak memiliki dana untuk mengadakan pelatihan tersebut, maka jalan
keluarnya adalah mengadakan kerja sama dengan beberapa sekolah untuk mendatangkan
fasilitator tersebut. Masalah pendanaan sudah barang tentu di pikul bersama-sama.

• Curhat Nonformal
Curhat nonformal adalah mencurahkan isi hati atau uneg-uneg yang dilakukan secara
nonformal. Waktu dan tempat sudah barang tentu tidak terikat. Waktu bisa dilakukan pada
jam-jam santai atau waktu luang. Masalah tempat bisa di sekolah maupun di luar sekolah.
Topik bahasannya berkisar aktivitas sekolah. Jika kepala sekolah ingin menyampaikan ide-ide
tentang model pembelajaran atau aktivitas sekolah, kepala sekolah tidak langsung
menyampaikannya pada pertemuan/rapat resmi dewan guru. Tetapi kepala sekolah dapat
melakukan lobi-lobi ke beberapa guru untuk didiskusikan terlebih dahulu.

172 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

• Kolaborasi Atas-Bawah
Kolaborasi ‘Atas – Bawah’ merupakan model kerja sama antara kepala sekolah selaku
supervisor dan guru selaku yang disupervisi. Bentuk kerja sama itu contohnya adalah jika
ada salah satu guru sulit dalam menerapkan model PAKEM/CTL pada materi tertentu,
maka kepala sekolah bersama-sama membuat skenario pembelajaran. Setelah selesai,
skenario tersebut dijalankan secara bersama-sama oleh guru dan kepala sekolah. Jika sekali
pelaksanaan ternyata belum cukup bagus, maka perlu dilakukan kolaborasi sekali lagi,
sampai diperoleh hasil yang bagus.

• Who am I
Jika kepala sekolah dalam melakukan supervisi melihat ada beberapa guru telah berhasil
melakukan model PAKEM/CTL dan manajemen kelas yang kreatif, kepala sekolah segera
memberitahu kepada guru tersebut bahwa kelasnya akan dijadikan sasaran studi banding
antarkelas. Dalam acara studi banding antar kelas tersebut para pengunjungnya adalah
teman-temannya sendiri. Setelah harinya disepakati, guru yang menjadi sasaran studi
banding tersebut menjelaskan berbagai hal yang telah dilakukan, baik itu tentang model
pembelajarannya, skenario pembelajarannya, manajemen kelasnya, dan hasil karya anak,
terutama yang dilakukan selama satu minggu sebelumnya. Selain itu, guru tersebut diminta
untuk menyampaikan berbagai hal dan ide-ide satu minggu ke depan. Masalah-masalah atau
kendala-kendala yang dihadapinya juga turut disampaikan pada acara tersebut. Dalam acara
ini kepala sekolah posisinya sebagai pendamping guru yang menjadi sasaran studi banding.
Tetapi pembicaraan hak penuh guru tersebut.

• Fleksidi
Hampir jarang dilakukan oleh kebanyakan guru adalah melakukan refleksi diri setelah
melakukan kegiatan pembelajaran. Cara untuk melakukan refleksi diri ini dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara. Misalnya, jika sekolah memiliki perangkat keras seperti handy
cam, kepala sekolah dapat mengambil gambar beberapa kegiatan guru, khususnya dalam
melakukan pembelajaran. Setelah itu, hasil rekaman tersebut diamati bersama-sama. Hal-hal
apa saja yang seharusnya perlu dilakukan dan hal-hal yang tidak perlu dilakukan, biar guru
yang bersangkutan yang merefleksi dirinya sendiri. Guru-guru yang lain mencoba
membahas hal-hal positif yang dapat diadopsi dan diterapkan di kelasnya.

• Kontes Hasil Karya Siswa dan Kelas


Untuk memotivasi agar guru-guru dan para siswanya kreatif maka dalam setiap minggu
sekolah perlu mengadakan kontes. Macam-macam kontes di antaranya adalah lomba pidato,
bercerita, drama, menggambar, mengarang, menyanyi/karaoke, kerapian dan kebersihan kelas,
dan display atau pameran hasil karya siswa. Para pemenang dapat diumumkan pada saat
upacara bendera hari Senin.

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


173
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

• Kultum Bergilir
Dalam setiap pertemuan/rapat dewan guru atau kegiatan apa saja selalu diawali kegiatan
santapan rohani atau dinamakan kultum (kuliah tujuh menit). Orang yang menyampaikan
kultum tersebut tidak harus guru agama atau guru senior. Kultum ini disampaikan siapa saja
secara bergilir, baik guru senior maupun junior. Tujuannya agar semuanya dapat belajar atau
mendidik diri sendiri sebelum memberitahu orang lain. Materi kultum bebas, bisa masalah
agama, rumah tangga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan lainnya.

• Go Public atau Open School


Untuk memperkuat dan mendorong guru-guru agar mau berbuat lebih meningkat lagi,
kepala sekolah dapat bekerja sama dengan sekolah lain. Artinya sekolah lain diminta untuk
mengadakan kunjungan ke sekolahannya. Tapi ingat: guru-guru tidak perlu diberitahu
strategi ini, karena ini merupakan rahasia strategi kepala sekolah dengan kepala sekolah lain.
Mereka diharapkan melakukan kunjungan, khususnya berkunjung ke kelas mengamati
model PAKEM/CTL yang diterapkan oleh guru-gurunya. Dengan demikian guru-guru yang
akan dikunjungi akan berbenah diri, karena mereka akan dikunjungi oleh sekolah lain.

• Retreat
Makan biasanya dilakukan di rumah pada tempat dan situasi yang sama. Suatu saat
dilakukan di tempat lain dengan suasana lain pula. Jika perlu dilakukan dengan seluruh
anggota keluarga (anak dan istri/suami mereka). Di sini biasanya muncul ide-ide segar dan
fress. Retreat merupakan wisata di waktu liburan yang dilakukan kepala sekolah, guru, dan
staf lainnya di suatu tempat. Di sana mereka merancang suatu kegiatan tentang pendidikan
di sekolah sambil berlibur.

• Napak Tilas
Sekolah dan kelas sering mendapat kunjungan guru-guru hampir di seantero nusantara.
Suka duka telah banyak dialami guru-guru dan warga sekolah lainnya. Kecapekan dan
kebosanan kadang-kadang menghantui guru-guru dan warga sekolah lainnya. Mengapa
tidak? Karena hampir setiap saat mereka dituntut harus menemukan berbagai hal inovasi
dalam pembelajarannya. Hal ini tampak di saat awal tahun pelajaan baru tiba. Guru-guru
seakan tampak tidak bergairah lagi untuk berinovasi, seakan kehabisan daya kreativitas lagi.
Maka kepala sekolah di saat-saat inilah sangat dibutuhkan daya kreativitasnya. Melalui
diskusi kelompok, guru-guru diajak untuk mengingat kembali berbagai inovasi dan hal-hal
positif yang dulu pernah sukses dilakukannya. Lalu mereka membuat kesepakatan untuk
pengembangan inovasi dan bahkan mencoba inovasi baru lagi. Hasilnya sungguh luar biasa.
Guru-guru bergairah kembali, karena mereka merasa tersuntik dan termotivasi kembali
untuk melakukan tugasnya.

174 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

Handout Peserta 6.3

Program Sekolah Untuk Mendorong


Terjadinya Perubahan dalam Proses Pembelajaran di Kelas

Deskripsi Pelaksanaan Program


No Program
Tersebut Dalam Kenyataan

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


175
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3

Presentasi Unit 6

176 USAID DBE3 Relevant Education for Youth


Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas

USAID DBE3 Relevant Education for Youth


177

Anda mungkin juga menyukai