PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus traumatologi seiring dengan kemajuan jaman akan cenderung semakin
meningkat, sehingga seorang perawat dituntut mampu memberikan pertolongan pertama
pada kasus kecelakaan yang menimpa pasien. Di antara kasus traumatologi tersebut
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kaki tergelincir saat menuruni
tangga, seorang peragawati yang menggunakan sepatu berhak tinggi tergelincir saat
berjalan di atas cat walk, bahkan kasus patah tulang leher akibat kecelakaan lalu-lintas
yang dapat menyebabkan kematian. Pemberian pertolongan pertama dengan imobilisasi
yang benar akan sangat bermanfaat dan menentukan prognosis penyakit.
Teori dan keterampilan medis mengenai pembebatan dan pembidaian ini sangat penting
bagi mahasiswa keperawatan untuk bekal menjadi seorang perawat agar dapat menolong
pasien yang mengalami kasus-kasus traumatologi.
B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian dari pembebatan ?
2. apa tujuan dari pembebatan ?
3. apa manfaat dari pembebatan ?
4. bagaimana prinsip-prinsip pembebatan ?
5. apa syarat-syarat pembebatan ?
1
6. apa saja tipe dan ukurannya ?
7. apa saja macam – macam bahan pembalutan ?
8. bagaimana teknik bebat pada kepala ?
9. Cara pemeriksaan aliran darah pasca pembebatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembebatan
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembebatan
3. Untuk mengetahui manfaat dari pembebatan
4. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pembebatan
5. Untuk mengetahui syarat-syarat pembebatan
6. Untuk mengetahui tipe dan ukurannya pembebatan
7. Untuk mengetahui macam – macam bahan pembalutan
8. Untuk mengetahui bagaimana teknik bebat pada kepala
9. Untuk mengetahui Cara pemeriksaan aliran darah pasca pembebatan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Bebat
Pembalutan adaah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan
tertentu dan dengan tujuan tertentu. (Modul Pelatihan GELS RSUD Dr. Soetomo)
Bebat/pembalutan adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan
tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembebatan mempunyai peran penting dalam
membantu mengurangi bengkak, kontaminasi oleh microorganisme dan membantu
mengurangi ketegangan jaringan luka.
B. Tujuan Pembebatan
Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Menahan sesuatu seperti :
a. Menahan penutup luka
b. Menahan pita traksi kulit
c. Menahan bidai
d. Menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai “splint”)
e. Menahan rambut kepala di tempat
2. Memberikan tekanan, seperti terhadap:
a. Kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom
b. Adanya ruang mati (dead space)
3. Melindungi bagian tubuh yang cedera.
4. Memberikan “support” terhadap bagian tubuh yang cedera.
C. Manfaat Pembebatan
1. Menopang suatu luka, misal tulang yang patah.
2. Mengimobilisasi luka, misal bahu yang keseleo.
3. Memberikan tekanan, misal pada ekstremitas inferior dapat meningkatkan laju darah
vena.
4. Menutup luka, misal pada operasi abdomen yang luas.
5. Menopang bidai (dibungkuskan pada bidai)
6. Memberi kehangatan, misal bandage flanel pada sendi rematik.
3
D. Prinsip-prinsip Pembebatan
1. Balutan harus rapat dan rapi tapi jangan terlalu erat karena dapat mengganggu
sirkulasi.
2. Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.
3. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi.
4. Bila ada keluhan balutan terlalu erat hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap rapat,
kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
E. Syarat-syarat Pembebatan
1. Mengetahui tujuan yang akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian
tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan.
2. Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan, bentuk besarnya
bagian tubuh yang akan dibebat/balut.
5
Fasia nodosa Luka ditutup dengan kain steril atau
1. Pertolongan kapas, bila perlu dengan sepotong
pertama pada gabus agar lebih keras menekan luka.
perdarahan daerah Lalu digunakan pembalut segi tiga
temporal berbentuk dasi, diletakan dibawah
2. Fiksasi sendi dagu. Kedua ujungnya ditarik ke atas
rahang setelah melewati telinga dan pelipis, lalu
reposisi diputar diatas penutup luka, kemudian
3. Pembalut telinga dipertemukan dipelipis yang sehat dan
4. Balut tekang disimpulkan.
daerah rahang
6
2. Pembebatan/pembalutan menggunakan Funda
Jenis Balutan Fungsi
Funda Maksila Menahan tulang maksila yang patah dan menekan
perdarahan di daerah maksila.
Funda Nasalis Menutup dan menekan perdarahan dalam hidung.
Funda Frontalis Menutup dan menekan luka di dahi.
Funda Versitis Menekan dan menutup luka di daerah pucuk kepala.
Funda Oksipitalis Menekan dan menutup luka di daerah belakang kepala.
Perban kepala cara Metode ini dipakai untuk membalut luka atau menunjang
barton rahang bawah yang patah.
Langkah-langkah :
Ujung perban diletakkan di kepala pada belakang processus
mastoideus kanan, lalu perban diturunkan memutar
kebelakang kepala, naik ke puncak kepala melalui belakang
telinga kiri. Dari puncak kepala lalu turun ke dagu, melalui
depan telinga kanan, naik lagi ke atas melewati depan
telinga kiri. Sesampainya dipuncak kepala, perban
diturunkan miring menuju belakang kepala melewati
processus mastideus lagi, kemudian melingkari belakang
kepala melewati bawah telinga kiri menuju ke depan dagu.
7
Diteruskan ke bawah telinga, kembali ke titik permulaan,
balutan perban demikian dilakukan berulang-ulang sampai
keluar, bila perban kurang panjang dapat disambung
dengan perban lain.
Tanda-tanda lanjut
Bila terlihat tanda-tanda tersebut segera kendorkan bebat dan pasang ulang jangan terlalu
ketat. Ukuran bebat :
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembalutan adalah suatu usaha penutupan bagian tubuh yang cedera dengan
bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu.Tindakan untuk menyangga atau menahan
bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
pemasangan bebat yang adekuat akan menstabilkan ekstremitas yang
mengalami trauma, mengurangi ketidak nyamanan pasien dan memfasilitasi proses
penyembuhan jaringan. Tegantung kepada tipe trauma atau kerusakan, pembebatan
dapat menjadi satu-satunya terapi atau menjadi tindakan pertolongan awal sebelum
dilakukan proses diagnostik atau intervensi bedah lebih lanjut. Sehingga pembalutan
yang benar sangat penting dalam proses penyembuhan pasien.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Untuk ini kritik
dan saran sangat diharapkan demi tersempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga setelah membaca makalah ini menjadi bekal
dan mencoba membaca artikel atau buku untuk memperdalamnya lagi.
9
Daftar Pustaka
Yayasan AGD 118. 2018. Basic Trauma and Cardiac Life Support. Panduan untuk Peserta.
Tidak dipublikasikan. Jakarta.
Hidayati Ratna, dkk. 2017. Praktik laboratorium keperawatan jilid 2. Erlangga. Jakarta
Putri martina, Bebat dan Bidai. Diakses pada tanggal 30 Januari 2019 jam 14:00
Website : https://www.slideshare.net/PutriMartina/bebat-n-bidai.
10