Anda di halaman 1dari 5

POLLUTION PREVENTION (P2)

Pengertian umum

 Menurut EPA (Environmental Protection Agency), pengertian dari Pollution Prevention (P2)
adalah mengurangi atau mengeliminasi limbah dari sumbernya dengan cara melakukan
modifikasi proses produksi, penggunaan bahan-bahan yang tidak beracun atau lebih tidak
beracun, menerapkan teknik konservasi, dan penggunaan kembali bahan (re-use)
dibandingkan membuangnya langsung.
 Konsep/fokus utama dari P2: reduce, reuse, recycle.

Pollution Prevention Act (P2 Act) 1990

 Dicetuskan oleh EPA pada tahun 1990 untuk mengemban misi untuk mengurangi limbah.
 Pollution prevention (P2) disebut juga sebagai “source reduction”.
 Memberi penanganan terhadap limbah pada muara akhir suatu proses (the end of pipe) dinilai
tidak efektif.
 Kebijakan P2 Act 1990:
o Polusi harus dicegah atau dikurangi pada sumbernya jika memungkinkan.
o Polusi harus didaur ulang jika polusi tersebut tidak dapat dicegah keberadaannya.
o Polusi harus diberi perlakuan jika polusi tersebut tidak dapat dicegah atau didaur
ulang.
o Tindakan pembuangan (disposal) merupakan opsi yang sangat terakhir.

Hirarki Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Hierarchy)

 Hirarki yang menunjukkan tindakan


yang lebih dipilih/dilakukan terhadap
polusi/limbah.
 Hirarki paling teratas adalah P2, di
mana artinya prioritas utama yang harus
dilakukan adalah mengurangi/mencegah
keberadaan limbah dari sumbernya.
 Pembuangan/disposal merupakan
opsi yang paling terakhir dan sebenarnya
tidak direkomendasikan.
INHERENTLY SAFER DESIGN

Pengertian umum

 Inherently safer design (ISD) adalah penggunaan bahan/material yang tidak lebih berbahaya
dibandingkan dengan proses lain yang sudah ada.
 Inherent safe: mengurangi bahaya dari sumbernya dengan cara menggunakan bahan/material
yang lebih aman.
 Inherent safe bersifat permanen atau tetap.
 Suatu pabrik kimia yang inherent safe tidak bisa dikatakan aman, karena risiko dalam suatu
proses/pabrik kimia tidak bisa dihilangkan sama sekali, oleh sebab itu istilah yang digunakan
adalah “safer” karena proses inherent safe selalu dibandingkan dengan proses yang sudah
ada. Maka dari itu disebut inherently safer.

Pendekatan umum ISD

 Suatu pabrik/proses dapat dikatakan inherently safer jika pabrik tersebut mengurangi atau
mengeliminasi bahan-bahan berbahaya yang digunakan pada proses yang sudah ada.
 Pengurangan atau eliminasi bahan-bahan tersebut bersifat permanen dan tidak dapat
dipisahkan dari proses yang ada.
 Pendekatan ISD: reduksi/eliminasi bahaya  lapisan perlindungan lebih sedikit 
kemungkinan gagalnya lapisan perlindungan menjadi berkurang.
 Istilah yang terkenal: “What you don’t have can’t leak”.

Strategi ISD

 Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk ISD:


1. Intensifikasi (minimize): menggunakan proses yang lebih intensif atau menggunakan
bahan/proses yang lebih minim/sedikit.
2. Substitusi (substitute): mengganti bahan yang berbahaya dengan bahan yang lebih
tidak berbahaya (misal: menggunakan air sebagai fluida pemindah panas
dibandingkan minyak, menggunakan pelarut yang lebih tidak beracun).
3. Atenuasi (moderate): menggunakan bahan pada kondisi yang lebih aman (misal:
penggunaan T dan P yang lebih rendah, melarutkan bahan yang berbahaya dengan
pelarut tertentu, menggunakan kondisi vakum untuk menurunkan titik didih).
4. Simplifikasi (simplify): menggunakan proses yang lebih sederhana (misal:
menggunakan peralatan yang tidak membutuhkan perbaikan rutin, sistem perpipaan
yang rapi).

Sumber:

1. Marteel-Parish, A. & Martin A. Abraham, “Green Chemistry and Engineering: A Pathway to


Sustainability”, 2014, John Wiley & Sons Inc.
2. Crowl, D.A. & Joseph A. Louvar, “Chemical Process Safety: Fundamentals with Applications”,
2013, Prentice Hall Inc.
3. U.S. Environmental Protection Agency, accessed https://www.epa.gov/
Sustainability meningkatkan efisiensi utk keberlangsungan hidup

Ga boleh ada bahan2 yg merusak lingkungan, bersifat toxic

Perputaran ekonomi pabrik

Bahan2 kimia yg digunakan sangat aman

Aturan pengelolaan limbah dan keberlanjutan  aturannya udah ketat isinya

Udah ada prosedur  cth nya pengoperasian limbah udara

Green chemistry  mengurangi pembentukan bahaya yg berbahaya

1. Prevention  mencegah drpd mengolah


2. Atom economy  bahan yg ada dimaksimalkan
3. Less hazardous chem synthesis  produk kimia hrs dirancang shg menjadi produk yg lebih
mudah diolah di lingkungan
4. Safer chemical  bahan kimia yg aman shg mencapai toksisitas yg rendah
5. Safer solvent  penggunaan pelarut sebisa mungkin ga dipakai, sulit terdegradasi
6. Energy efficient  hrs aman, dapat diminimalkan
7. Use of renewable feedstock  bahan baku yg digunakan hrs yg terbaharukan
8. Reduce derivatives  derivatives hrs dihilangkan
9. Katalis  penggunaan katalis
10. Design for degradation  bahan kimia hrs didesain utk aspek lingkungan shg mudah
didegradasi
11. Prevention pollution  pemantauan
12. Inherently safer chemistry  hrs dipilih/diseleksi spy potensinya dpt dikurangi

Green engineering  komersialisasi proses yg layak utk lingkungan

1. Designer hrs memastikan semua bahan/energy tidak berbahaya scr inheren


2. Lbh banyak mencegah limbah drpd mengolah
3. Design for separation  pemisahan utk minimal energy
4. Produk/sistem hrs mengoptimalkan energy, massa, efisiensi waktu
5. Produk/sistem hrs output full/input full
6. Complexity: pemilihan proses penting
7. Durability > immortality: ketahanan lebih dipentingan
8. Desain kapasitas yg berlebih merupakan cacat design
9. Minimize material diversity: keanekaragaman hrs diminimalkan
10. Desain proses hrs ada integrasi
11. Teknologi lama akan digantikan dgn tek baru  hrs dipikirkan
12. Bahan hrs dapat diperbaharui
Ekstraksi pelarut organik

Metilen klorida  sisa kafein 2-3 ppm tapi ada batasan nya 500 ppm

Etil asetat  lbh ramah lingkungan

t = 8-16 jam

Ekstraksi dengan CO2

P > 75 bar, T > 30C

Kepisah: CO2, kafein, air (CO2 diambil)

Pemisahannya > 90%

t = 11,5 jam

Ekstraksi swiss air method

Air mendidih

Masalah selektivitas  ga cmn kafein yg keekstrak

Air dijenuhin pake perasa  supaya perasa nya ga ada yg pindah ke air

t > 9,5 jam

Parameter Pelarut Organik Superkritik CO2 Swiss Water Method


Jenis Pelarut Metilen klorida, etil CO2 kondisi superkritik Air
asetat
Temperatur, °C < 90 > 30 > 100
Tekanan, bar Ruang > 72 Ruang
Waktu, jam 8 – 16 11,5 9,5
Limbah Metilen klorida: < 500 - -
ppm
Etil asetat: tidak
berbahaya untuk
lingkungan
Batch/kontinu Kontinu Batch Batch
Kelemahan Ada limbah etil asetat Kondisi operasinya Selektivitas perasa
yang dihasilkan berbahaya (P tinggi)

Pilihan: Swiss water method

1. Pollution prevention: mencegah munculnya limbah


2. Inherently safer design: pelarutnya aman (diganti jadi air)
3. Poin2 green chem: 1, 3, 5, 6, 12
4. Poin2 green eng: 1, 2, 11, 12
5. Konsep sustainability: keberlangsungan proses (bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama,
air tersedia dalam jangka waktu yg lama).

Anda mungkin juga menyukai