Anda di halaman 1dari 6

Laporan Dirjen Bimas Islam

Pada Acara Pembukaan Rakernas Ditjen Bimas Islam


Hotel Millenium, Jakarta 12 Februari 2019
-----------------------------------------------------------------------------------------------

‫حي يم م‬‫ن الرر م‬


‫حم م‬ ‫سم م اللهم الرر ي‬ ‫بم ي‬
‫ة اللهم وكب ككر ك‬
‫كاتته‬ ‫م ت‬
‫ح ك‬ ‫م ع كل كي يك ت ي‬
‫م وككر ي‬ ‫سل ك ت‬
‫ال ر‬
‫صل كة ت‬
‫ن كوال ر‬ ‫ن ع ككلى ا ت ت‬
‫مويرم الد دن يكيا كوالد دي ي م‬ ‫ست كعمي ي ت‬
‫ن وكب مهم ن ك ي‬ ‫ب ال يكعال ك م‬
‫مي ي ك‬ ‫مد ت للهم كر د‬ ‫ا كل ي ك‬
‫ح ي‬
‫مد د وكع ككلى آل مهم‬ ‫ح ر‬ ‫مويل ككنا ت‬
‫م ك‬ ‫سي دد مكنا وك ك‬
‫سل مي ين ك ك‬
‫مير ك‬ ‫ف ا يل كن يب مكيامء وكيال ت‬ ‫شكر م‬ ‫م ع ككلى أ ك ي‬
‫سل ك ت‬
‫كوال ر‬
.‫ما ب كعيد ت‬
‫نأ ر‬
‫معمي ي ك‬ ‫حب مهم ا ك ي‬
‫ج ك‬ ‫ص ي‬
‫وك ك‬

1. Yang terhormat Bapak Menteri Agama Republik Indonesia;


2. Yang saya hormati Ketua Baznas dan Ketua BWI;
3. Yang saya hormati para Direktur Jenderal dan Kepala Badan;
4. Yang saya hormati para pejabat eselon II dalam lingkungan Ditjen
Bimas Islam;
5. yang saya hormati para Kepala Kantor Wilayah seluruh Indonesia;
6. Yang saya hormati para pejabat Eselon III dan IV Pusat dan Daerah;
7. dan para hadirin sekalian yang berbahagia.

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT karena pada hari ini
kita dapat bersilaturrahim dalam rangka menghadiri acara Rapat Kerja
Nasional Ditjen Bimas Islam Tahun 2019, Shalawat dan salam mari kita
sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
pada para keluarga dan sahabat.

Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia,

Pada dasawarsa ini kehidupan beragama kita riuh dengan aneka ragam
diskusi dan perdebatan. Linimasa media sosial dan media-media lainnya
1
menjadi tempat yang begitu ramai menayangkan ragam perdebatan
tersebut. Isu Agama menjadi trending topik yang tak jarang perdebatan
juga diselingi dengan hujatan dan umpatan serta caci maki. Inilah
kondisi yang kita semua khawatirkan.

Bangsa Indonesia lahir dari proses panjang ragam bahasa, budaya


hingga agama. Wajar jika bangsa ini dikenal sebagai bangsa dengan
tingkat toleransi yang baik. Namun berbagai perdebatan yang menjurus
pada perpecahan memunculkan kekhawatiran akan terkikisnya
toleransi.

Bimas Islam sebagai garda terdepan pembinaan umat menjadi yang


terdepan untuk merespon fenomena ini. Gerakan moderasi beragama
kembali digaungkan sebagai upaya untuk membangun kembali
komitmen kebangsaan yang dibangun di atas landasan keragaman
untuk saling menghormati. Moderasi beragama adalah ikon Bimas Islam
untuk menjaga dan merawat Indonesia.

Atas alasan itulah, Bimas Islam perlu untuk memperkuat barisan di


semua tingkatan, baik di pusat maupun daerah, dalam
mengkampanyekan moderasi beragama. Seluruh jajaran Bimas Islam
pusat dan daerah harus berada dalam satu visi yang sama dalam
memperkuat moderasi beragama ini.

Dalam kaitan ini, saya ingin menyitir pernyataan yang sangat menarik
dari Menteri Agama yang dimuat di koran Kompas kemarin, Senin, 11
Februari 2019 halaman 3 (Kolom kebangsaan):

Ketiadaan rendah hati dalam beragama dan merasa yang dipahami


adalah yang paling benar sering kali menjadi sumber masalah
antarumat beragama. Untuk mencegah fanatisme dan ekstremisme
agama, diperlukan upaya untuk memahaminya lewat moderasi
beragama. “Moderasi beragama adalah upaya untuk mengembalikan
2
agama agar kembali moderat” tegas Lukman Hakim Saifuddin, Menteri
Agama kita.

Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia,

Rakernas Ditjen Bimas Islam Tahun ini mengusung tema Moderasi


Islam untuk Kebersamaan Umat. Spirit tema kali ini adalah tema besar
Rakernas Kementerian Agama Tahun 2019 yaitu Moderasi Beragama,
Kebersamaan, dan Integrasi Data sebagai tiga mantra yang menjadi
landasan dan target yang membingkai tradisi kerja kita. Rakernas kali ini
juga menitikberatkan program-program direktif untuk segera
dilaksanakan, baik di Pusat dan seluruh satuan Kerja Bimas Islam di
daerah yang bersumber dari hasil kesepakatan Rapim Sentul,
Pemufatakan Yogyakarta, serta Risalah Jakarta.
Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia,

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Bimas Islam diberikan tugas untuk


memberikan pembinaan, bimbingan, dan pelayanan bagi umat Islam di
Indonesia untuk terus menjaga kehidupan umat Islam dengan
mengembangkan program dan kebijakan realistis yang bermanfaat
sebesar-besarnya bagi umat.

Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mensinkronkan potensi
yang dimiliki Bimas Islam, baik pusat maupun daerah dengan fakta-fakta
yang diperlukan untuk pembangunan umat dalam rangka menjalin
haromoni, meningkatkan kualitas Islam yang Rahmatan lil Alamin,
meningkatkan kualitas layanan keagamaan, dan meningkatkan
kesejahteraan umum yang berbasis pada sosial keagamaan.

Bapak menteri dan hadirin yang berbahagia


3
Bimas Islam pusat maupun daerah selama ini telah melaksanakan
berbagai program, walaupun kami menyadari, masih belum optimal
diantaranya ialah dialog intern kerukunan umat Islam, program
peningkatan Khatib dan Da’i, Penyuluh agama Islam di seluruh
Indonesia, Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) yang dulu P3N.
bimbingan perkawinan pra nikah, percepaan sertifikasi tanah wakaf, dan
upaya penyamaan kalender Hijriah, serta salah satu proyek strategis kita
yaitu pembangunan KUA Balai Nikah & Manasik Haji, sehingga kami
sengaja hadirkan para Kakanwil pada acara ini untuk turut berkontribusi
serta menyadari bahwa KUA bagian dari suksesi layanan Agama dan
etalase Kementerian Agama pada unit terkecil, sehingga suksesnya
pembangunan karena kepedulian kita bersama.

Bapak Menteri yang kami hormati,

Perlu pula kami laporkan bahwa kegiatan ini akan menghadirkan


narasumber yang terkait dengan akselerasi perencanaan dan
penganggaran Bimas Islam guna mendapatkan gambaran utuh visi dan
misi bidang agama dalam pembangunan Nasional diantaranya
1. Ketua Komis VIII DPR RI;
2. Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan
Infomasi Kemenag RI;
3. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan
Kebudayaan Bappenas;
4. Direktur Anggaran Kementerian Keuangan, Kepala Biro
Perencanaan Kementerian Agama RI.

Di era Millenial ini, kami juga menghadirkan para narasumber yang


sukses dibidangnya untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada
Bimas Islam dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0
diantaranya Narasumber dari Gojek dan Bukalapak. Selain itu,
akademisi dan praktisi media yaitu saudara Burhanudin Muhtadi selaku
Peneliti Senior dan Saudara Saciv Ali sebagai praktisi media sosial, serta
4
Soleh Solihun untuk menghibur kita dengan stand up comedy yang akan
menyokong kampanye anti pernikahan dini dan diakhir acara seluruh
peserta akan dibangun spirit motivasi oleh Ari Ginanjar.

Pada rakernas kali ini, kami juga mengundang perwakilan Pengurus


Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Semoga
dengan keterlibatan semua pihak ini, rakernas Ditjen Bimas Islam
semakin berkualitas dan mendapatkan banyak manfaat bagi umat.

Bapak Menteri yang kami hormati,

Kegiatan ini diikuti oleh 250 orang dengan melibatkan pihak-pihak


terkait baik di kalangan internal Kementerian Agama pusat maupun
daerah diantaranya
1. Kepala Kantor Wilayah seluruh Indonesia;
2. Perwakilan Baznas dan BWI;
3. Kepala Bidang Bimas Islam dan PHU;
4. Kepala Bidang Urusan Agama Islam;
5. Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf;
6. Dan para pejabat dilingkungan Ditjen Bimas Islam.

Bapak Menteri dan hadirin yang berbahagia.

Demikian laporan kami, selanjutnya kami mohon Bapak Menteri Agama


berkenan memberikan arahan dan sekaligus membuka secara resmi
Rakernas pada hari ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
bimbingan dan kekuatan pada kita semua, Terimakasih. Wallahul
muwaffiq ila aqwamit-thariiq.
Wassalamualaikum, Wr,Wb.
Jakarta, 12 Februari 2019
Dirjen Bimas Islam

Muhammadiyah Amin
5
6

Anda mungkin juga menyukai