Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti kerja dan
nomos yang berarti hukum alam. Di Amerika Serikat, ergonomi disebut sebagai
(design) maupun rancang ulang (redesign). Hal ini dapat meliputi perangkat keras,
seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (branches), platform kursi,
pegangan alat kerja (work holders), sistem pengendali (controls), alat peraga
cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi (Tarwaka dkk., 2004).
Corlett (1992) dalam (Tarwaka dkk., 2004) menyatakan bahwa salah satu
alat ukur ergonomik sederhana yang dapat digunakan untuk mengenali sumber
penyebab keluhan musculoskeletal adalah nordic body map. Melalui nordic body
map dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat
keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit. Melihat
dan menganalisis peta tubuh seperti pada gambar 2.3, maka dapat diestimasi jenis
dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja.
Gambar 2.3 Nordic Body Map Sumber: Corlett, 1992 dalam Tarwaka dkk., 2004
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh
seseorang harus sesuai dan seimbang baik tehadap kemampuan fisik, kemampuan
dkk., 2004) menyatakan bahwa secara umum hubungan antara beban kerja dan
kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat komplek, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Berikut ini merupakan faktor eksternal dan
Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar
a. Tugas (task)
Tugas yang dilakukan baik itu yang berupa aktivitas fisik (stasiun kerja, tata
letak ruangan, peralatan dan perlengkapan kerja, sikap kerja, cara angkat dan
angkut beban, alat bantu kerja, sarana informasi termasuk display control,
aliran kerja, dan lain-lain) maupun tugas yang bersifat mental seperti,
b. Organisasi kerja
Organisasi kerja meliputi waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja
logam, fume dalam udara, dan lain-lain); lingkungan biologis (bakteri, virus,
kerja, pekerja dengan atasan, pekerja dengan keluarga, dan pekerja dengan
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh pekerja itu
sendiri sebagai akibat adanya reaksi terhadap faktor eksternal. Reaksi tubuh
tersebut dikenal dengan istilah strain. Berat ringannya strain dapat dinilai secara
melalui perubahan reaksi psikologis dan perubahan perilaku. Oleh karena itu,
strain secara subjektif terkait dengan harapan, keinginan, kepuasan, dan penilaian
a. Faktor somatik (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status
gizi).