Anda di halaman 1dari 156

KOTA BIMA TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KOTA BIMA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT


TAHUN 2017
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima
PROFIL KESEHATAN KOTA Tahun
BIMA 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
TAHUN 2016

Profil KesehatanDINASKota
KESEHATANBima
KOTA BIMA Tahun 2016
PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
Profil Kesehatan Kota 2017 Bima Tahun 2016

Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016


Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 merupakan sarana penyajian data dan
informasi yang menggambarkan situasi dan status kesehatan masyarakat yang ada di
wilayah Kota Bima. Selain itu Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 merupakan
salah satu wujud akuntabilitas dan kinerja Dinas Kesehatan Kota Bima. Dalam
penyusunan Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 tersebut kami berupaya
menyajikan data secara lengkap sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2016. Secara umum Profil Kesehatan Kota Bima
Tahun 2016 menyajikan data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin. Dengan
tersedianya data kesehatan yang responsif Gender, diharapkan dapat mengidentifikasi
ada tidaknya atau besarnya kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan
yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan
manfaat dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Upaya memperbaharui data telah dan terus dilakukan oleh semua pihak guna tersajinya
data kesehatan Kota Bima tahun 2016 yang terkini dan akurat, akan tetapi usaha itu
sedikit terganggu oleh bencana banjir bandang yang melanda Kota Bima pada akhir
Desember tahun 2016, yang mengakibatkan sebahagian besar fasilitas kesehatan baik
milik pemerintah maupun milik swasta harus kehilangan data karena terbawa banjir
bandang. Misalnya, data dan informasi yang bersumber dari Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Kota Bima tidak ada dalam profil ini karena pengarsipannya hilang dan
rusak. Semoga bencana yang sama tidak terjadi lagi di Kota Bima untuk tahun-tahun
berikutnya.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan


Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016, saya ucapkan banyak terima kasih dan
penghargaan yang tinggi. Kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan buku
ini sangat kami harapkan. Semoga bermanfaat.

Kota Bima, Mei 2017


Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bima,

Drs. H. Azhari, M. Si.


Nip. 19630502 198702 1 004
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 : Jumlah Penduduk Kota Bima Tahun 2010 – 2016 4


Tabel 2 : Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Di Kota Bima Tahun 2016 6
Tabel 3 : Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Yang Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Di Kota Bima Tahun 2011 – 2015 7
Tabel 4 : Kasus Kematian Balita (AKABA) Menurut Kecamatan Di Kota
Bima Tahun 2016 14
Tabel 5 : Angka Kematian Ibu Di Kota Bima Tahun 2006 s/d 2016 15
Tabel 6 : Jumlah Kasus Baru TB BTA (+), Jumlah Kasus TB, Jumlah
Kasus TB Pada Anak Menurut Kecamatan Di Kota Bima
Tahun 2016 17
Tabel 7 : Indikator Kinerja Pelayanan di RS Di Kota Bima Tahun 2016 46
Tabel 8 : Ketersediaan Obat Di Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK)
Dinas Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 56
Tabel 9 : Keadaan Sarana Kesehatan Di Kota Bima Tahun 2016 57
Tabel 10 : Tenaga Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Se Kota Bima
Tahun 2016 61
Tabel 11 : Tenaga Kesehatan Lainnya, Tenaga Non Kesehatan Di Dinas
Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 61
Tabel 12 : Sumber Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bima
Tahun 2016 62

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 Page vi


DAFTAR GRAFIK

Hal
Grafik 1 : Sebaran dan kepadatan penduduk per Kecamatan di Kota 5
Bma Tahun 2016
Grafik 2 : Angka Buta Huruf Penduduk 10 Tahun Keatas Di Kota Bima 9
Tahun 2016
Grafik 3 : Indeks Harapan Hidup Di Kota Bima Tahun 2010-2015 11
Grafik 4 : Angka Kematian Bayi Di Kota Bima tahun 2006 – 2016 12
Grafik 5 : Angka Kematian Balita di Kota Bima Tahun 2008 s/d 2016 13
Grafik 6 : Angka Kematian Ibu di Kota Bima Tahun 2006 s/d 2016 15
Grafik 7 : Daftar Penderita BTA (+) dan Persentase Kesembuhan Kota 18
Bima Tahun 2008 s/d 2016
Grafik 8 : Jumlah Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut 19
Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 9 : Distribusi Penderita HIV AIDS dan Shypilis Berdasarkan 20
Umur di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 10 : Distribusi Penderita HIV AIDS dan Shypilis Berdasarkan 20
Jenis Kelamin di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 11 : Trend kasus HIV/AIDS dari tahun 2009 s/d 2016 di Kota Bima 21
Grafik 12 : Jumlah penderita kusta tipe PB dan Kusta MB Per 22
Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 13 : Jumlah penderita kusta tipe PB dan Kusta MB Berdasarkan 22
Jenis Kelamin di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 14 : Distribusi Kejadian Kusta Tahun 2008 s/d 2016 Di Kota Bima 23
Grafik 15 : Distribusi Jumlah Perkiraan Kasus dan Diare Yang Ditangani 23
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 16 : Distribusi Kejadian Diare Tahun 2008 s/d 2016 di Kota Bima 24
Grafik 17 : Distribusi Kejadian AFP dan Campak per Kecamatan 25
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 18 : Distribusi Kejadian Malaria di Kota Bima Tahun 2016 26
Grafik 19 : Distribusi Perkembangan API Tahun 2008 s/d 2016 26
di Kota Bima
Grafik 20 : Distribusi Kejadian DBD di Kota Bima Tahun 2016 27
Grafik 21 : Distribusi Perkembangan DBD Tahun 2008 s/d 2016 27
di Kota Bima
Grafik 22 : Gambaran cakupan K1 dan K4 di Kota Bima Tahun 2016 30
Grafik 23 : Distribusi Perkembangan K1 & K4 Tahun 2008 s/d 2016 di 30
Kota Bima
Grafik 24 : Distribusi Linakes, Yankes Nifas & Bufas Vit. A di Kota Bima 32
Tahun 2016
Grafik 25 : Distribusi Perkembangan Linakes & Yankes Nifas 32
Tahun 2008 s/d 2016 di Kota Bima
Grafik 26 : Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidanan & Penanganan 33
Komplikasi Neonatal di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 27 : Distribusi Perkembangan Penanganan Komplikasi Kebidanan 34
& Penanganan Komplikasi Neonatal Tahun 2008 s/d 2016
di Kota Bima
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 Page vi
Grafik 28 : Distribusi Sasaran, Pelayanan Anak Balita & Mendapat Vit. A 35
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 29 : Distribusi Anak SD Atau Setingkat yang Mendapat Yankes 36
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 30 : Distribusi Cak. Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat 36
Per Kecamatan Tahun 2016
Grafik 31 : Distribusi Cakupan pemberian Tablet Fe Per Kecamatan 37
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 32 : Distribusi persentase kepatuhan mengkonsumsi Fe 38
per Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 33 : Distribusi Pemberian Vitamin A Per Kecamatan di Kota Bima 39
Tahun 2016
Grafik 34 : Distribusi Cakupan Pemberian Vit. A Per Kecamatan di Kota 39
Bima Tahun 2016
Grafik 35 : Distribusi Cakupan Immunisasi Dasar Per Kecamatan 41
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 36 : Distribusi Cakupan Immunisasi BCG Per Kecamatan 41
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 37 : Distribusi cakupan immunisasi polio di Kota Bima Tahun 2016 42
Grafik 38 : Distribusi cakupan immunisasi Campak per Kecamatan 42
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 39 : Distribusi cakupan immunisasi dasar lengkap per Kecamatan 43
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 40 : Distribusi cakupan immunisasi dasar dilihat dari target dan 43
capaian di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 41 : Distribusi Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization) 44
Di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 42 : Distribusi jumlah peserta asuransi kesehatan di Kota Bima 45
Tahun 2016
Grafik 43 : Distribusi Rawat Jalan dan Rawat Inap Tingkat Puskesmas 45
di Kota Bima Tahun 2016
Grafik 44 : Distribusi Kunjungan Gangguan Jiwa di Puskesmas 46
Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 45 : Distribusi Rumah Tangga Ber-PHBS Tingkat Kecamatan 47
Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 46 : Distribusi Rumah Sehat Tingkat Kecamatan se Kota Bima 48
Tahun 2016
Grafik 47 : Distribusi Air Minum Yang Layak Tingkat Kecamatan 48
se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 48 : Distribusi Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum 49
Tingkat Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 49 : Distribusi Sumber Air Yang Layak Tingkat Kecamatan 49
se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 50 : Distribusi Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat 50
Tingkat Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 51 : Distribusi Penduduk Dengan Akses Sanitasi Layak ingkat 51
Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 52 : Distribusi Jenis Jamban Di Kecamatan se Kota Bima 51
Tahun 2016
Grafik 53 : Distribusi Kelurahan Yang Melaksanakan STBM se Kota 52
Bima Tahun 2016
Grafik 54 : Distribusi TTU Yang Memenuhi Syarat se Kota Bima 53
Tahun 2016
Grafik 55 : Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Pendidikan 53
Se Kota Bima Tahun 2016

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 Page vi


Grafik 56 : Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Kesehatan 54
Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 57 : Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Penginapan/Hotel 54
Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 58 : Distribusi Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Menurut Status Higiene Sanitasi Se Kota Bima Tahun 2016 55
Grafik 59 : Distribusi Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 59
Di Bina dan Diuji Petik Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 60 : Jumlah Posyandu Berdasarkan Strata Di Puskesmas 59
Se Kota Bima Tahun 2016
Grafik 61 : Jumlah Posyandu Aktif Di Puskesmas Se Kota Bima 60
Tahun 2016
Grafik 62 : Jumlah UKBM Di Puskesmas Se Kota Bima Tahun 2016 60
Grafik 63 : Jumlah Desa Siaga Di Puskesmas Se Kota Bima Tahun 2016 60

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 Page vi


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….... iii
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

BAB II GAMBARAN UMUM ……………………………………………. 3


A. Kependudukan (Demografis) …………………………………… 3
B. Keadaan Ekonomi ……………………………………………….. 7
C. Keadaan Pendidikan ……………………………………………. 8

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN .…………………………… 10


A. Angka Harapan Hidup …………………………………………... 10
B. Angka Kematian/ Mortality Rate ……………………………….. 11
C. Angka Kesakitan/ Morbiditas …………………………………… 16

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ..……………………………… 29


A. Pelayanan Kesehatan ...…………………………………………. 29
B. Akses Dan Mutu Pelayanan ..…………………………………... 44
C. Perilaku Hidup Masyarakat ……………………………………... 47
D. Keadaan Lingkungan ……………………………………………. 47

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .……………………. 57


A. Sarana Kesehatan ..……………………………………………... 57
B. Tenaga Kesehatan ...…………………………………………….. 60
C. Pembiayaan Kesehatan ..……………………………………….. 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..…………………………………. 64


A. Kesimpulan ..……………………………………………………… 64
B. Saran ..…………………………………………………………….. 65

LAMPIRAN

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 Page vi


BAB I.
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat yang setinggi – tingginya untuk mewujudkan Negara Indonesia menjadi
bangsa yang sehat, maju, mandiri, sejahtera, adil dan makmur dengan sasaran
meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang ditandai dengan
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan kesehatan
harus dilaksanakan dengan keterlibatan masyarakat luas dan dilaksanakan dengan
semangat kemitraan dengan lintas sektor.
Upaya pemerintah untuk memperluas cakupan pembangunan kesehatan
dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, harus disertai dengan upaya
mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk sehat. Salah satu
tanggung jawab Pemerintah Kota Bima adalah menjamin ketersediaan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan bermutu, merata dan terjangkau oleh setiap
individu, keluarga dan masyarakat serta membangun kemitraan pemerintah,
masyarakat dan pihak swasta.
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 ini disusun dalam
rangka evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan tahun 2016 dengan
mengacu kepada indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta Sustainable
Development Goal’s (SDG’s).
Dalam penyusunan profil pembangunan kesehatan tahun 2016 ini,
menyajikan bentuk data terpilah menurut Kecamatan/Puskesmas sebagai bahan
informasi yang dapat menggambarkan kondisi, kebutuhan, persoalan yang dihadapi
terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan
kesehatan. Bentuk data ini berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Di dalam setiap tabel
profil pembangunan kesehatan Kota Bima tahun 2016 memuat berbagai data
kesehatan antara lain : Data Mortalitas/ angka kematian dan Morbiditas/ angka
kesakitan, cakupan indikator – indikator pelayanan kesehatan seperti : Data
Kependudukan, Tingkat Pendidikan, Rasio Beban Tanggungan dan lain-lain. Data-
data tersebut dianalisis lebih lanjut dan dipresentasikan dalam bentuk tabel, grafik
dan data kualitatif.
Penyajian informasi yang tertuang di dalam Profil Pembangunan Kesehatan
Kota Bima Tahun 2016 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan tentang maksud, tujuan dan sistimatika dari penyajian
profil pembangunan kesehatan Kota Bima Tahun 2016.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 1


BAB II : GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
Menyajikan gambaran Kota Bima secara umum dilihat dari kondisi geografis
wilayah Kota Bima, keadaan penduduknya meliputi jumlah dan
pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk dan kepadatan penduduk
Kota Bima tahun 2016.
Pada Bab II ini juga dipaparkan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lain yang bersama-sama dengan kesehatan
menentukan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara lain faktor-
faktor kependudukan, kondisi ekonomi serta tingkat pendidikan di Kota
Bima.
BAB III: SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Di dalam Bab ini menyajikan uraian tentang berbagai indikator derajat
kesehatan, yang mencakup tentang angka kematian, indeks pembangunan
manusia termasuk angka harapan hidup, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.
BAB IV: SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanana
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan di Kota Bima.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : KESIMPULAN
Bab ini menyajikan kesimpulan beberapa hal penting yang berhubungan
dengan pelaksanaan program kesehatan sepanjang tahun 2016 yang
dituangkan ke dalam Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun
2016, termasuk peluang dan tantangan penyusunannya serta harapan-
harapan demi tercapainya program kesehatan Kota Bima dalam
mewujudkan visi “Terwujudnya Masyarakat Kota Bima yang sehat mandiri
dan sejahtera (Renstra 2014-2018)”.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 2


BAB II.
GAMBARAN UMUM

Kota Bima terbentuk sebagai daerah otonom pada Tahun 2002, tepatnya
pada 12 April 2002 berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2002.
Merupakan kota termuda kedua dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa
Tenggara Barat yang terletak pada 1 (satu) kepulauan yaitu Pulau Sumbawa,
dengan luas wilayah : 222,25 km². Wilayah pemerintahan Kota Bima Tahun 2016
terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 38 Kelurahan,
adapun Kecamatan Tahun 2016 Yaitu :
1. Kecamatan Rasanae Barat Luas : 10,14 km²
2. Kecamatan Asakota Luas : 69,03 km²,
3. Kecamatan Rasanae Timur Luas : 64,07 km²
4. Kecamatan Raba Luas : 63,73 km²
5. Kecamatan Mpunda Luas : 15,28 km²
Dengan kemiringan 0 – 2 % (+ 80,77 % dari luas wilayah), batas Wilayah
sebelah Utara Kecamatan Wera, Selatan Kecamatan Belo, Timur Kecamatan Wawo
( ke-tiga-nya berada di wilayah Kabupaten Bima) dan Barat Teluk Bima.
Kota Bima adalah Kota transit Wisata Asing yang menuju daerah Wisata
lakai (Kabupaten Dompu) dan daerah wisata Pulau Komodo (NTT), transportasi
sangat lancar baik darat, udara maupun laut bahkan merupakan pelabuhan laut
terbesar ketiga Wilayah Indonesia Timur setelah Kota Makkasar (Sulsel) dengan
tujuan lintas Propinsi NTT, Pulau Jawa, Kota Makkasar, Banjarmasin sampai Papua.
Kota Bima termasuk Daerah tropis dengan temperatur minimum 25.10˚C
maksimum 31.90˚C, adapun gambaran umum Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara
Barat di Tahun 2016 dalam berbagai segi adalah sebagai berikut :

A. Kependudukan (Demografis)
Penduduk merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
proses pembangunan dewasa ini, dimana jumlah penduduk yang besar dengan
komposisi dan distribusi yang lebih merata dapat menjadi potensi tetapi dapat pula
menjadi beban apabila jumlah penduduk berkualitas rendah, sehingga dengan
demikian pembangunan yang diarahkan harus meningkatkan kualitas sumber daya
manusia juga harus mencakup upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam
masalah sosial ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara.
Permasalahan utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 3
pokok yaitu Jumlah Penduduk, Persebaran Penduduk dan komposisi penduduk
yang berimplikasi pada Rasio Beban Tanggungan (RBT).
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Bima Tahun 2016 tercatat sebanyak 159.736
jiwa, berdasarkan kesepakatan lintas program untuk menggunakan angka
jumlah penduduk tahun sebelumnya (2015) yang sudah dirilis resmi oleh BPS
Kota Bima dalam DDA Kota Bima Tahun 2015 pada Nopember 2016.
Adapun jumlah penduduk Kota Bima dari tahun 2010 – 2016 dapat dilihat
pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bima Tahun 2010 – 2016

TAHUN
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

KOTA
142.579 142.579 150.954 148.645 156.400 156.400 159.736
BIMA
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bima, 2016

Berdasarkan tabel 1, tersebut diatas menunjukkan bahwa pada tahun


2010 berdasarkan sensus BPS Kota Bima jumlah penduduk Kota Bima
sebanyak 142.579 jiwa. Untuk tahun 2011 jumlah penduduk Kota Bima masih
menggunakan data jumlah penduduk hasil survey penduduk tahun 2010
sehubungan dengan belum finalnya proyeksi registrasi sumber BPS berdasar
hasil olahan SUSENAS. Tahun 2012 berdasarkan proyeksi BPS Kota Bima
bulan Mei 2013 jumlah penduduk Kota Bima meningkat sebanyak 8.375 jiwa
sehingga mencapai 150.954 jiwa. Namun pada tahun 2013 berdasarkan
proyeksi BPS Kota Bima per tanggal 30 April 2014 jumlah penduduk Kota
Bima menurun sebanyak 2.309 jiwa sehingga menjadi 148.645 jiwa. Untuk
tahun 2014 jumlah penduduk Kota Bima tercatat sebanyak 156.400 jiwa,
sedangkan tahun 2015 jumlah penduduk Kota Bima disepakati menggunakan
angka tahun sebelumnya yakni 2014 sebesar 156.400 jiwa. Demikian halnya
dengan tahun 2016, berhubung angka resmi baru akan dirilis resmi oleh BPS
Kota Bima pada akhir 2017 maka disepakati jumlah penduduk mengacu pada
angka resmi yang dirilis BPS Kota Bima dalam DDA Kota Bima Tahun 2015
pada Nopember 2016, yakni sebesar 159.736 Jiwa.
2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk Kota Bima pada tahun 2016 sebanyak 159.736 jiwa yang
tersebar di 5 kecamatan. Persebaran Penduduk yang tidak merata dapat
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 4
berdampak pada perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk, suatu
daerah yang sempit dengan sumber daya alam dan pranata sosial ekonomi
yang terbatas bila dihuni oleh penduduk dengan jumlah yang besar dapat
berdampak terhadap rendahnya tingkat kesejahteraan penduduk.
Adapun persebaran dan kepadatan jumlah penduduk Kota Bima tahun
2016 menurut kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 1. Sebaran dan kepadatan penduduk per Kecamatan di Kota Bima


Tahun 2016

8
3 9.0 3

3
40.000
1

3 1.2 6
3 4.8 7

3 6.4 0

30.000

5
1 8.1 5
20.000
,7 9
,1 6

9
2 ,8
82

5
67

6
10.000

2 ,5
3 ,3
23

45
33

61
28

0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota
Barat Timur

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

Sumber : BPS Kota Bima, Proyeksi Penduduk Kota Bima s/d Tahun 2020

Berdasarkan grafik tersebut diatas menggambarkan bahwa jumlah


penduduk terbanyak terdapat di kecamatan Raba sebanyak 36.409 jiwa dan
terendah di kecamatan Rasanae Timur sebanyak 18.155 jiwa. Selanjutnya
jika dilihat dari kepadatan penduduk, kecamatan Rasanae Barat memiliki
kepadatan penduduk yang relatif tinggi sebesar 3.438,95 penduduk per km2
dan kepadatan penduduk terendah terdapat di kecamatan Rasanae Timur
yakni sebesar 283,36 penduduk per km2.

3. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


a. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarkan tinggi
rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga
mencerminkan Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) dengan
penduduk produktif (umur 15 – 64 tahun). Tingginya Rasio Beban
Tanggungan mencerminkan besarnya beban tanggungan pemerintah
secara ekonomi di wilayahnya.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 5


Rasio Beban Tanggungan untuk Kota Bima tahun 2016 sebesar 50 %
dengan penduduk sebanyak 159.736 jiwa yang terdiri dari 106.625 jiwa
penduduk usia produktif, 45.530 jiwa penduduk anak-anak dan remaja
(usia 0-14 tahun) dan 7.581 jiwa penduduk usia (>65 tahun).
b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Secara keseluruhan, komposisi penduduk Kota Bima menurut jenis
kelamin hampir seimbang yaitu rasio penduduk laki – laki terhadap
perempuan sebesar 96,38%. Berikut ini digambarkan komposisi penduduk
menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Bima tahun 2016.

Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan


Jenis Kelamin di Kota Bima Tahun 2016

Kelompok
Umur Laki-laki + Rasio
NO Laki-laki Perempuan
Jenis
(Tahun) Perempuan Kelamin
1 0-4 8.087 7.703 15.790 104,99
2 5-9 7.768 7.495 15.263 103,64
3 10 - 14 7.346 7.131 14.477 103,02
4 15 - 19 8.201 8.376 16.577 97,91
5 20 - 24 8.776 8.967 17.743 97,87
6 25 - 29 6.602 6.707 13.309 98,43
7 30 - 34 5.998 6.645 12.643 90,26
8 35 - 39 5.343 5.643 10.986 94,68
9 40 - 44 4.938 5.610 10.548 88,02
10 45 - 49 4.153 4.460 8.613 93,12
11 50 - 54 3.355 3.567 6.922 94,06
12 55 - 59 2.665 2.966 5.631 89,85
13 60 - 64 1.698 1.955 3.653 86,85
14 65 - 69 1.383 1.496 2.879 92,45
15 70 - 74 904 1.068 1.972 84,64
16 75+ 1.177 1.553 2.730 75,79
JUMLAH 78.394 81.342 159.736 96,38
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 50
Sumber : BPS Kota Bima, Proyeksi Penduduk Kota Bima s/d Tahun 2020

Berdasarkan tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa jumlah penduduk


perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk laki – laki dimana
total jumlah penduduk perempuan di Kota Bima pada tahun 2016 sebanyak
81.342 jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 78.394 jiwa. Komposisi
penduduk Kota Bima jika dirinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin,
penduduk laki – laki dan perempuan terbanyak berada pada kelompok umur
20-24 tahun yakni masing – masing sebanyak 8.776 jiwa dan 8.967 jiwa atau
dengan jumlah total 17.743 jiwa. Sedangkan yang terkecil berada pada
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 6
kelompok umur 70-74 tahun yakni masing-masing sebesar 904 jiwa (laki-laki)
dan 1.553 jiwa (perempuan) atau dengan jumlah total 2.730 jiwa.
B. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian suatu daerah sangat tergantung pada potensi dan
sumber daya yang dimiliki serta kemampuan daerah untuk mengembangkan
segala potensi yang dimiliki. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
berbagai kebijakan, langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Kota Bima untuk meningkatkan perekonomian.
Kota Bima dalam kegiatan sosial ekonomi tidak terlepas dari lapangan
pekerjaan yang tersedia baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Dari sisi ekonomi
pekerjaan dibutuhkan oleh seseorang dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Sedangkan dari sisi sosial pekerjaan dibutuhkan berkaitan dengan
status sosial dan pengakuan terhadap kemampuan yang dimiliki.
Lapangan pekerjaan dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar
penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja dapat terserap oleh lapangan
pekerjaan yang tersedia. Dengan semakin terbatasnya lapangan pekerjaan yang
tersedia akan mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran hal ini
merupakan permasalahan tersendiri yang harus dihadapi oleh pemerintah
daerah.
Untuk mengetahui sejauhmana hasil – hasil pembangunan yang telah
dilaksanakan diperlukan suatu indikator yang bersifat kuantitatif. Salah satu
indikator yang dimaksud adalah statistik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atau yang biasa disebut dengan Pendapatan Regional.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan
kemajuan ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai
tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun di wilayah tersebut.
Adapun laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto di Kota Bima dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Yang Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Di Kota Bima
Tahun 2012-2015

Laju Produk Domestik Regional Bruto


Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota
Lapangan Usaha PDRB
Bima (Juta Rupiah)
2012 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.03 1.94 3.70 3.76
Pertambangan dan Penggalian 6.44 -5.10 6.56 5.39
Industri Pengolahan 4.78 5.18 4.08 3.96
Pengadaan Listrik dan Gas 12.43 24.96 24.45 -8.56

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 7


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
2.20 1.84 3.35 2.24
Limbah, dan Daur Ulang
Konstruksi 6.03 6.76 6.50 6.82
Perdagangan Besar dan Eceran,
8.55 9.28 7.32 7.41
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 4.52 5.02 5.51 5.85
Penyediaan Akomodasi dan Makan
6.63 6.86 6.36 5.83
Minum
Informasi dan Komunikasi 7.65 4.06 6.84 7.14
Jasa Keuangan dan Asuransi 8.70 7.71 6.12 6.52
Real Estat 5.32 6 5.80 6.43
Jasa Perusahaan 7.37 4.89 6.87 5.15
Administrasi Pemerintahan,
3.48 3.36 4.92 3.83
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan 3.23 4.55 6.45 6.28
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4.87 4.38 5.06 5.30
Jasa Lainnya 7.50 7.54 7.85 6.03
Produk Domestik Regional Bruto 5.60 5.58 5.87 5.74
Sumber: BPS Kota Bima Dalam Angka Tahun 2016.

Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bima mengalami fluktuatif tiap


tahunnya mulai dari tahun 2012 s/d tahun 2015 sebagaimana terlihat pada tabel
di atas. Lapangan usaha yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu
berasal dari sektor Listrik dan Gas yang pada tahun 2012 laju pertumbuhannya
sebesar 12,43, sedang pada tahun 2013 menjadi 24,96, meskipun ada
penurunan sedikit pada tahun 2014 yakni sebesar 24,45, tetapi pada 2015
menjadi mines 8,56. Sementara pada sektor lain sebagian besar mengalami
penurunan laju pertumbuhan antara lain dari sektor industri dan pengolahan, air
bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa serta jasa-jasa.

C. Keadaan Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka melek huruf, masih
dipakai sebagai indikator tingkat kesejahteraan keluarga dalam kaitannya dengan
kemampuan keluarga dalam meningkatkan penghasilannya.
Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus
meningkatkan kualitas penduduk, sangat erat kaitannya dengan tingkat
kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
besar pula akses terhadap informasi, termasuk informasi kesehatan. Disamping
itu masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan mempunyai tingkat
kesadaran yang lebih tinggi akan arti hidup sehat.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 8


Grafik 2. Angka Buta Huruf Penduduk 10 Tahun Keatas Di Kota Bima Tahun
2016

2016

3,80

5,70

1,80

Sumber : Dikes Prov. NTB Tahun 2013 Dan khusus Kota Bima Kondisi Th 2016 menurut BPS Kota Bima 2017

Dari gambar di atas diketahui bahwa, Angka Buta Huruf di Kota Bima pada
tahun 2013 sebesar 3,83%, menurun menjadi 2,10% di tahun 2015, namun
kembali naik pada tahun 2016 menjadi 3,80% dari total jumlah penduduk Kota
Bima yang berumur di atas 10 Tahun, dengan rincian berdasarkan jenis kelamin
adalah 1,80% Laki-laki dan 5,70% Perempuan. Artinya 96,20% masyarakat Kota
Bima sudah Melek Huruf (MH).

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 9


BAB III.
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa


indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan
morbiditas (kesakitan). Derajat kesehatan masyarakat yang diuraikan dalam bab ini
antara lain melalui Angka Mortalitas terdiri atas Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Indeks Pembangunan
Manusia termasuk Angka Harapan Hidup dan Angka Morbiditas terdiri atas angka
kesakitan beberapa penyakit balita dan dewasa.
Gambaran tentang derajat kesehatan berisi uraian tentang indikator –
indikator kualitas hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi yaitu :
1. Kualitas hidup antara lain dilihat dari indikator Angka Harapan Hidup;
2. Mortalitas dilihat dari indikator-indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Anak Balita dan
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup;
3. Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) per 100.000 penduduk, Angka Kesakitan Malaria per 1.000
penduduk, Persentase kesembuhan TB Paru, Persentase Penderita HIV/AIDS
terhadap penduduk beresiko dan Angka “Acute Flacid Paralysis (AFP)” pada
anak usia < 15 tahun per 100.000 anak;
4. Status gizi dilihat dari indikator-indikator persentase balita dengan gizi buruk dan
persentase kecamatan bebas rawan gizi.

A. ANGKA HARAPAN HIDUP / LIFE EXPECTANCY


Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir sekaligus memberikan
gambaran kepada kita bahwa salah satu penyebabnya adalah karena
meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Penurunan Angka
Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH)
waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap perubahan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat
kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan umur harapan hidup
pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup ini secara tidak langsung
juga memberikan gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan
derajat kesehatan masyarakat. Adapun gambaran Angka Harapan Hidup di Kota
Bima sebagai berikut:

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 10


Grafik 3. Indeks Harapan Hidup Di Kota Bima Tahun 2010-2015

70

68

66
64

62

60
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AHH Kota Bima 67,99 68,29 68,58 68,88 69,03 69,12
AHH NTB 63,82 64,13 64,43 64,74 64,9 65,38

Sumber : BPS Kota Bima 2016


Berdasarkan sumber informasi sebagaimana tergambar di atas AHH di Kota
Bima berada di atas sedikit jika dibandingkan dengan AHH pada tingkat NTB.
Pada Tahun 2015 AHH NTB baru mencapai 65,38 Tahun sedangkan Kota
Bima sudah mencapai 69,12 Tahun. Bila di bandingkan dengan AHH NTB maka
Kota Bima masih di atas NTB. Dari 10 Kabupaten/Kota se Propinsi NTB, AHH
Kota Bima menempati urutan ke 2 setelah Kota Mataram.

B. ANGKA KEMATIAN / MORTALITY RATE


Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya.
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan
survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit
penyebab utama kematian yang terjadi pada tahun 2016 di Kota Bima akan
diuraian sebagai berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB) / Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi menunjukkan banyaknya kematian bayi pada usia 0 –
12 bulan dari setiap 1.000 per Kelahiran Hidup pada tahun tertentu atau
dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai
usia satu tahun. Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting
untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat,
karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 11


Keberhasilan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan
berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin jelas dengan
menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan
tolak ukur yang sensitif dari semua intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Angka Kematian Bayi di Kota Bima relatif masih rendah dari target
Kota Bima sebesar 40/1000 kelahiran dibandingkan dengan target propinsi
sebesar 74/1000 kelahiran dan pusat sebesar 35/1000 kelahiran. Adapun
angka kematian bayi (AKB) di Kota Bima tahun 2006 s/d 2016 dapat dilihat
pada grafik sebagai berikut :

Grafik 4. Angka Kematian Bayi Di Kota Bima tahun 2006 – 2016

16
14 14
13
12
10 10
9 9
8 8 8
7 7
6 6
5
4
2
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukan bahwa angka kematian bayi


di Kota Bima tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 14 per 1.000
kelahiran hidup, dan selanjutnya pada tahun 2011 angka kematian bayi
mengalami penurunan pada angka 8 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara
pada tahun 2013 – 2015 terjadi penurunan angka kematian bayi yang
konsisten di Kota Bima yakni berada pada angka 9, 7 dan 5 per 1000
kelahiran hidup yang artinya terdapat 5 bayi ( 0-12 bulan) yang meninggal
dari 1.000 kelahiran hidup. Namun tahun 2016 kembali meningkat ke angka
7 per 1000 kelahiran hidup.
Adapun penyebab masih relatif tingginya jumlah kasus kematian bayi di
Kota Bima adalah :
a. Masih adanya ibu yang kurang aktif membawa anaknya imunisasi ke
posyandu karena disebabkan kesibukan pekerjaan rumah tangga dan
lain-lain.
b. Masih kurangnya Pengetahuan dan pemahaman ibu dan keluarga
tentang penanganan/perawatan kesehatan pasca maupun pra persalinan

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 12


serta neonatal dasar seperti ASI Dini dan ASI Ekslusif serta pencegahan
infeksi pasca persalinan.
c. Masih kurangnya keterampilan/skill petugas kesehatan untuk
penanganan secara tekhnis pelayanan kesehatan neonatal dasar.
2. Angka Kematian Balita (AKABA) / Child Mortality Rate (CMR)
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian anak
umur 1 – 4 tahun per 1.000 Kelahiran Hidup. AKABA menggambarkan
tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti status gizi, sanitasi,
penyakit menular dan tidak menular serta kecelakaan. Indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat
kematian penduduk. Besarnya tingkat kematian balita menunjukkan tingkat
permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Angka Kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang kematian
pada fase antara kelahiran sampai dengan sebelum umur 5 tahun, adapun
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Bima mulai tahun 2008 sampai
dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Grafik 5. Angka Kematian Balita di Kota Bima Tahun 2008 s/d 2016

16
15
14
12
10 9,3
8 8,3 8
7
6
5
4
3
2 1,72
0 0,36
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Angka Kematian Balita

Berdasarkan grafik 5. diatas menggambarkan bahwa pada tahun 2008


angka kematian balita di Kota Bima mencapai 0.36 per 1.000 KH, kemudian
meningkat secara signifikan pada tahun 2010 sebesar 15 per 1.000 KH,
selanjutnya mengalami penurunan secara signifikan pada tahun 2011
sebesar 8.3 per 1.000 KH. pada tahun 2012 kembali meningkat sebesar 9.3
per 1.000 KH namun kembali menurun secara signifikan tahun 2013 sebesar
3 per 1.000 kelahiran hidup diikuti ke angka 5 per 1.000 KH Tahun 2015

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 13


serta meningkat menjadi 8 pada tahun 2016. Data mengenai Angka
Kematian Balita per Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

Tabel 4. Kasus Kematian Balita (AKABA) menurut Kecamatan


Di Kota Bima Tahun 2016

Jumlah Kematian
Laki - Laki +
Laki – Laki Perempuan
No Kecamatan Perempuan
Anak Anak Anak
Bayi Balita Bayi Balita Bayi Balita
Balita Balita Balita
RasanaE
1 7 0 7 2 0 2 9 0 9
Barat
2 Mpunda 3 0 3 5 0 1 8 0 8
RasanaE
3 1 0 1 0 0 2 1 0 1
Timur
4 Raba 5 0 5 1 0 1 6 1 7
5 Asakota 0 0 0 1 0 2 1 0 1
JUMLAH
16 0 16 9 0 10 25 1 26
(KAB/KOTA)

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7 0 8

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Dikes Kota Bima 2017

Dari tabel tersebut di atas menunjukan jumlah kasus kematian balita


terbanyak pada tahun 2016 terdapat pada Kecamatan yakni Kecamatan
Rasanae Barat sebanyak 9 kasus dan terkecil terdapat di Kecamatan
Asakota dan Rasanae Timur sebanyak 1 kasus.

3. Angka Kematian Ibu (AKI) / Maternal Mortality Rate (MMR)


Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah wanita yang meninggal mulai
dari saat hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu menunjukkan kemampuan dan kualitas
pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan
dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya
serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan peningkatan kemitraan
bidan dan dukun, dengan harapan bidan di kelurahan benar – benar sebagai
ujung tombak dalam upaya penurunan AKB dan AKI.
Adapun Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Bima mulai tahun 2006 sampai
dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 14


Tabel 5. Angka Kematian Ibu di Kota Bima Tahun 2006 s/d 2016

TAHUN
KOTA
BIMA
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kelahiran
2.828 2.868 2.808 2.906 2.674 3.142 3.020 3.130 3.306 3.464 3.370
Hidup
Jumlah
4 6 6 4 2 1 6 3 5 3 5
Kasus

AKI/MMR 141 209 213 138 75 31,8 198,7 96 151 87 148

Sumber : Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dikes Kota Bima 2017

Berdasarkan tabel 5 diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan


terhadap angka kematian ibu dari 87 per 100.000 Kelahiran Hidup pada
tahun 2015 menjadi 148 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2016.

Grafik 6. Angka Kematian Ibu di Kota Bima Tahun 2006 s/d 2016

AKI/MMR

250
209 213
200 198,7
150 141 151 148
138
100 96
75 87
50
31,8
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Grafik diatas menggambarkan trend Angka Kematian Ibu di Kota Bima


selama sepuluh tahun terakhir, dimana pada tahun 2006 Angka Kematian
Ibu mencapai 141 per 100.000 KH, pada tahun 2008 naik mencapai 213 per
100.000 KH, kemudian turun menjadi 31,8 per 100.000 KH pada tahun 2011,
namun pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu meningkat secara signifikan
sebesar 198,7 per 100.000 KH. Dimana pada tahun 2012 yang menjadi
penyebab tingginya jumlah kasus kematian ibu karena kasus lain (Hepatitis,
Asthma Kronis dan Gangguan Pembuluh Darah di Jantung) atau penyebab
tidak langsung dari penyebab utama kematian ibu yakni sebanyak 3 kasus
dari 6 kasus kematian ibu, 2 kasus akibat perdarahan dan 1 kasus akibat
HDK ( HT Kronis, HT dengan Protein Urine, Eklampsia, Syndrom HELLP).

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 15


Pada akhir tahun 2013, Angka Kematian Ibu di Kota Bima menurun menjadi
96 per 100.000 KH atau sebanyak 3 kasus dimana 1 kasus akibat
perdarahan dan 2 kasus akibat kasus lain atau penyerta seperti TBC Paru
dalam kehamilan dan Hepatitis B + Encelopati Hepaticum.
Berdasarkan Audit Maternal Perinatal Bidang Bina Kesehatan
Masyarakat dari tempat meninggal dan penolong persalinan terhadap kasus
kematian maternal tahun 2013 adalah 3 kasus meninggal di RSUD dan
ditolong oleh dr Sepsialis. Tahun 2014 Angka Kematian Ibu naik 151 per
100.000 KH, kemudian turun menjadi 87 per 100.000 KH (3 kasus) pada
tahun 2015, dan tahun 2016 kembali meningkat menjadi 148 per 100.000 KH
(5 kasus).
Adapun upaya – upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan
kasus kematian maternal antara lain melakukan rehabilitasi dan peningkatan
terhadap sarana/fasilitas pelayanan kesehatan, pemberian operasional bidan
dalam pelaksanaan ANC kunjungan rumah dan peningkatan sumber daya
manusia kesehatan/ petugas kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan. Partisipasi/ Proaktif masyarakat sangat diperlukan melalui
program pengembangan Desa Siaga Aktif sehingga masyarakat menyadari
bahwa kasus kematian maternal merupakan bagian dari masalah publik
yang perlu penanganan yang lebih optimal.

C. ANGKA KESAKITAN / MORBIDITAS


Morbiditas merupakan angka kesakitan yang dapat berupa angka insiden
maupun angka prevelansi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas
juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Angka kesakitan penduduk di Kota Bima diperoleh dari data yang berasal
dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas
serta hasil pengumpulan data dari bidang terkait pada Dinas Kesehatan Kota
Bima, dan data yang bersumber dari sarana pelayanan kesehatan ( facility
based data) berpa hasil sistem pencatatan dan pelaporan Tingkat Puskesmas
yang dilaporkan secara berkala oleh petugas kesehatan.
1. Penyakit Menular
1.1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar
melalui droplet orang yang terinfeksi basil tuberkulosis. Bersama

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 16


dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
MDG’s maupun SDG’s.
Khusus di Kota Bima, berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang
Bina Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Bima, jumlah kasus TB Paru Klinis di Kota Bima
Tahun 2016 sebanyak 206 kasus dan kasus baru TB BTA (+) yang
ditemukan pada tahun 2016 sebanyak 98 kasus, turun dibandingkan
dengan tahun 2015 dimana dilaporkan sebanyak 167 kasus.
Adapun Jumlah Kasus Baru TB BTA (+), Jumlah Kasus TB, Jumlah
Kasus TB pada Anak menurut Kecamatan di Kota Bima tahun 2016
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Jumlah Kasus Baru TB BTA (+), Jumlah Kasus TB,


Jumlah Kasus TB pada Anak menurut Kecamatan
di Kota Bima tahun 2016

Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


Penduduk Kasus Seluruh Kasus
Baru TB Kasus TB TB pada
BTA (+) Anak
Rasanae Barat 34.871 29 44 0
Mpunda 36.409 26 51 0
Rasanae Timur 18.155 18 30 0
Raba 39.038 10 37 0
Asakota 31.263 15 44 0
Kota Bima 159.736
98 206 0

CNR Kasus Baru BTA+ Per


61,35
100.000 Penduduk

CNR Seluruh Kasus TB Per 100.000


128,96
Penduduk
Sumber : Bidang Bina P2PL Dikes Kota Bima 2017

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus baru TB


BTA (+) tertinggi terdapat di Kecamatan Rasanae Barat sebanyak 29
kasus dan terendah di Kecamatan Raba sebanyak 10 kasus.
Selanjutnya untuk Kasus TB pada Anak tidak ada kasus (kasus 0).
Berikut disajikan jumlah penyakit TB paru BTA(+) dan Persentase
Kesembuhan dari Tahun 2008 s/d 2016 di Kota Bima sebagai berikut :

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 17


Grafik 7. Daftar Penderita BTA (+) dan Persentase Kesembuhan
Kota Bima Tahun 2008 s/d 2016

500
400 154 167
175
300 114 263
94 138 108
152 142
200 98 90 102
85
75
100 86 95,75 94,44 89,41 89,87 98
59,06 78,7
29
0 13,68
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PERSENTASE KESEMBUHAN BTA (+)

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2016

Berdasarkan grafik diatas, menggambarkan bahwa jumlah kasus


baru TB BTA(+) di Kota Bima terbanyak ditemukan pada tahun 2010
sebanyak 263 kasus dengan kesembuhan sebanyak 29 kasus atau
sekitar 13, 68%. Pada tahun 2016 jumlah penemuan kasus TB BTA
(+) sebanyak 98 kasus dengan tingkat kesembuhan dan persentase
tidak terdata. Hal ini didukung dengan adanya program Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), kerjasama dengan lintas sektor
seperti BAZNAS, PT ASKES, LSM Aisyiyah Bima.
Adapun upaya-upaya ang dilakukan pengelola program TB Baik di
Tingkat Dinas Kesehatan dan Puskesmas serta jaringannya antara
lain:
a. Advokasi dan sosialisasi Lintas Program dan Lintas Sektor.
b. Rapat Koordinasi dengan Dokter Praktek Swasta/Klinik swasta
yang bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam rangka program
penanggulangan penyakit TBC.
c. Penjaringan Kasus TB di Lapas
d. Sosialisasi Kasus TBC di 9 Kelurahan
e. Penyuluhan dan Motivasi pada penderita TB dan Masyarakat.
f. Kerjasama dengan BAZNAS, PT ASKES, LSM Aisyiyah Bima
dalam rangka PMT Penderita TB.
g. Pembelian Reagen dan Obat TBC
h. Pengadaan format laporan TB
i. Bimbingan Tekhnis tiap triwulan ke sarana kesehatan
j. Monitoring dan Evaluasi Program TB.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 18


1.2. Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Populasi
yang rentan terserang adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia
lanjut (>65 tahun) dan orang yang memiliki masalah kesehatan
(malnutrisi, gangguan imunologi).
Adapun Jumlah Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut
Kecamatan di Kota Bima Pada Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik
berikut :

Grafik 8. Jumlah Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut


Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016

Perkiraan Penderita Penderita Ditemukan & Ditangani

250 244
218 227
200 195

150
111 113
100 89
70 68
50
2
0
Rasana'e Barat Mpunda Rasana'e Timur Penana'e Asakota
Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2016

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah penemuan kasus


Pneumonia Balita dan ditangani di Kota Bima pada tahun 2016
terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Rasanae Barat sebanyak
111 kasus dari perkiraan penderita sebanyak 218 orang dan terkecil di
Kecamatan Asakota sebanyak 2 kasus dari perkiraan penderita
sebanyak 195 orang.
1.3. HIV AIDS
HIV merupakan virus yang masuk ke dalam tubuh yang
menghancurkan sistem kekebalan dan jika terus memburuk akan
menyebabkan kondisi AIDS, yakni hilangnya sistem pertahanan tubuh
sehingga semua jenis penyakit bisa dengan mudah masuk dan
akhirnya mengakibatkan kematian.
HIV menyebar pada cairan tubuh manusia dan hanya ada tiga cairan
tubuh yang rawan membawa HIV, yaitu darah, ASI dan cairan kelamin.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 19


Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging disease dan
merupakan pandemi di semua kawasan, beberapa tahun terakhir ini
telah menunjukkan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan
meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus
dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah,
semakin mudahnya komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya
sentra-sentra pembangunan ekonomi, meningkatnya perilaku seksual
yang tidak aman dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui
suntikan ternyata secara stimulan memperbesar tingkat risiko dalam
penyebaran terhadap HIV/AIDS.

Grafik 9. Distribusi Penderita HIV AIDS dan Shypilis


Berdasarkan Umur di Kota Bima Tahun 2016

;
6 25-49 Tahun; 6

5
>50 Tahun;
4 ;
3
2
1
0

HIV AIDS SHYPILIS

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 10. Distribusi Penderita HIV AIDS dan Shypilis


Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Bima Tahun 2016

LAKI-LAKI PEREMPUAN

5 5

1
0 0 0 0 0
HIV AIDS SHYPILIS

LAKI-LAKI 0 5 0
PEREMPUAN 0 1 0

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Dari Tabel diatas dapat dlihat bahwa jumlah kasus HIV/AIDS menurut
Kecamatan di Kota Bima pada tahun 2016 sebanyak 6 kasus.
Berdasarkan jenis kelamin, dari keenam penderita AIDS tersebut

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 20


adalah laki-laki 5 orang sedangkan perempuan 1 orang. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa laki-laki lebih berisiko dibandingkan perempuan.
Trend kasus HIV/AIDS dari tahun 2009 s/d 2016 dapat dilihat pada
grafik berikut :
Grafik 11. Trend kasus HIV/AIDS dari tahun 2009 s/d 2016
di Kota Bima

12
10 10
8 8
6 6
5
4 4 4
3 3
2 2 2
1
0 0 0 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

HIV/AIDS MENINGGAL

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Dari grafik tersebut diatas menggambarkan bahwa jumlah kasus HIV


AIDS dari tahun 2009 sampai dengan 2016 sebanyak 39 kasus
HIV/AIDS dengan kasus paling banyak terdapat pada tahun 2012
sebanyak 10 kasus dengan 4 kasus meninggal. Namun untuk kasus
kematian akibat AIDS yang tinggi terjadi pada tahun 2016 dengan
angka kematian 5 penderita.
Kota Bima merupakan daerah transit, sehingga bisa menjadikan
daerah yang berisiko tinggi, faktor gaya hidup atau lifestyle masyarakat
yang bergeser oleh pengaruh globalisasi dimana budaya luar secara
cepat diadopsi seperti perilaku seks bebas, penyalahgunaan NAPZA,
kelompok resiko tinggi/risti seperti waria yang masih terselubung.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Promosi Kesehatan
(Promkes) dan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Bima terkait
dengan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS antara lain :
a. Melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS di sekolah-sekolah
(SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).
b. Melakukan sosialisasi di masyarakat baik di tingkat Kecamatan
maupun Kelurahan tentang HIV/AIDS.
c. Melakukan Kegiatan Zero Survey pada kelompok masyarakat
beresiko.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 21


1.4. Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit yang menular menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium lepra) yang menyerang
kulit, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit kusta terbagi atas 2
jenis yakni kusta kering (Pausi basiller) dan kusta basah (Multi
basiller). Anggapan bahwa kusta disebabkan oleh kutukan, keturunan,
dosa, guna – guna maupun makanan adalah anggapan yang salah.
Kondisi inilah yang menyebabkan sehingga seseorang yang terkena
kusta terlambat berobat ke pelayanan kesehatan sehingga
menyebabkan kecacatan.
Adapun jumlah penderita kusta tipe PB dan Kusta MB di Kota Bima
tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
Grafik 12. Jumlah penderita kusta tipe PB dan Kusta MB Per
Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016

Asakota
0
1

Raba
0

RasanaE Timur
0

Mpunda
0

10

RasanaE Barat
3

0 2 4 6 8 10 12 14

PB MB

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 13. Jumlah penderita kusta tipe PB dan Kusta MB


Berdasarka Jenis Kelamin di Kota Bima Tahun 2016

14
13
12
10
8 8
LAKI-LAKI
6 PEREMPUAN
4
3
2
0 0
PB MB

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 22


Grafik 14. Distribusi Kejadian Kusta Tahun 2008 s/d 2016
Di Kota Bima
80
70 70 70
60
55
50
45
40
32 34 32 35
30
20 24
10
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

KEJADIAN KUSTA
Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

1.5. Diare
Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus menerus dan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan. Diare menjadi penyebab kematian
paling umum pada kasus kematian balita dan juga membunuh lebih
dari 1,5 juta orang setiap tahunnya. Khusus untuk Kota Bima penyakit
diare semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah kasus Diare
di Kota Bima pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Grafik 15. Distribusi Jumlah Perkiraan Kasus dan Diare Yang


Ditangani di Kota Bima Tahun 2016

JUMLAH PERKIRAAN KASUS DIARE DITANGANI

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota
Barat Timur

JUMLAH PERKIRAAN KASUS 1.844 1.925 960 2.064 1.653


DIARE DITANGANI 2.198 1.508 480 1.459 1.675

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 23


Grafik 16. Distribusi Kejadian Diare Tahun 2008 s/d 2016
di Kota Bima

9000
8304
8000
7524 7.320
7000 7027
6000
5400 5534 5690 5.690
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

2. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi


2.1. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir
yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan
alat yang tidak steril. Kasus tetanus neonatorum banyak ditemukan di
negara berkembang seperti Indonesia yang disebabkan akibat
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.
2.2. Campak
Campak merupakan suatu penyakit akut dengan daya penularan yang
tinggi yang ditandai dengan demam, korisa, konjungtivits, batuk dan
diikuti ruam makulopapular menyeluruh. Komplikasi campak cukup
serius seperti diare, pneumonia, otitis media dan kematian.
Kematian akibat campak cukup sering terjadi pada anak dengan
malnutrisi terutama di negara berkembang. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit tersebut seumur hidupnya.
2.3. Difteri
Difteri adalah suatu penyakit bakteria akut terutama menyerang tonsil,
faring, laring, hidung, adakalanya juga menyerang selaput lendir atau
kulit serta kadang-kadang konjungtiva atau vagina. Penyebab penyakit
ini adalah Corynebacterium Diptheria. Penyakit ini muncul terutama
pada bulan – bulan dimana temperatur lebih dingin dan pada
umumnya menyerang anak-anak usia 1-10 tahun.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 24


2.4. Polio dan AFP
Penyakit polio adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus
polio yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan yang datangnya mendadak. Penyakit ini umumnya
menyerang anak usia 0-3 tahun. AFP merupakan kelumpuhan yang
sifatnya Flaccid yang bersifat lunglai, lemas atau layu (bukan kaku),
atau terjadi penurunan kekuatan otot dan terjadi secara akut
(mendadak). Sedangan non polio AFP adalah kasus lumpuh layu akut
yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium bukan kasus polio.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan
melaui pemberian imunisasi polio. Upaya ini ditindaklanjuti dengan
kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus
Acute Flaccid Palarysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun hingga kurun
waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar
yang berkembang di masyarakat dengan melakukan pemeriksaan
spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.

Grafik 17. Distribusi Kejadian AFP dan Campak per Kecamatan


di Kota Bima Tahun 2016

AFP (NON POLIO) DIFTERI


TETANUS NEONATORUM CAMPAK
POLIO HEPATITIS B

20
15
15
10
10 6
5 100000 100 00 100 00 000 00 000000 0
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

3. Penyakit Yang Bersumber dari Binatang


3.1. Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam satu sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (Anopheles) betina melalui gigitan. Terjadinya biasanya

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 25


pada petang dan malam hari dengan gejala yang muncul 9 – 14 hari
setelah terinfeksi.
Indonesia pada umumnya merupakan salah satu negara yang masih
terjadi transmisi malaria (Berisiko Malaria/ Risk-Malaria).

Grafik 18. Distribusi Kejadian Malaria di Kota Bima Tahun 2016

15

10

0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota
POSITIF 14 6 1 7 1
MENINGGAL 0 0 0 0 0

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 19. Distribusi Perkembangan API Tahun 2008 s/d 2016


di Kota Bima

ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) per 1000 Penduduk

70 66,63
60
50
40
30
20
10 10,87
0 0,45 0,2 0,2 0 0 0 0,11
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

3.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah merupakan penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk genus Aedes misalnya Aedes Aegypti. Aedes Aegypti
adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit
DBD. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 26


orang yang terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubas virus di
dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur.

Grafik 20. Distribusi Kejadian DBD di Kota Bima Tahun 2016

40
35
30
20
10 8
4 5
0 0 0 0 0 1 0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) KASUS


DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENINGGAL

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 21. Distribusi Perkembangan DBD Tahun 2008 s/d 2016


di Kota Bima

100
87
80
60 57 57
48 53
40 40
27 32
20
0 0 0 2 0 5
0 0 0 0 4
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

KASUS MENINGGAL

Sumber : Bidang P2PL Dikes Kota Bima Tahun 2016

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bima dan
Puskesmas beserta jaringannya dalam hal pencegahan dan
penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) antara lain

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 27


penganggulangan fokus, pelaksanaan PSN/3M, Survei Jentik dan
abatesasi serta fogging massal/kasus.
a. Penanggulangan Fokus
Penanggulangan fokus dimaksudkan untuk memutus mata rantai
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor
penyakit DBD. Upaya ini dilakukan dengan survey epidemiologis
(Observasi lapangan) di wilayah kerja masing-masing puskesmas
terutama yang memiliki karakterristik khusus sebagai tempat
perkembangbiakan vektor nyamuk. Hasil survey ditindaklanjuti
dengan pemberian abate, penyuluhan di tempat serta dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kota Bima untuk dilakukan fogging di wilayah
tersebut.
b. Pelaksanaan PSN/3M
Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk merupakan tindak
lanjut dari survei epidemiologis yang dilakukan oleh petugas
kesehatan setempat, yang dilakukan melalui Gerakan 3 M
(Menguras tempat penyimpanan air, Menutup tempat penampungan
air serta Mengubur barang-barang bekas). Pelaksanaan PSN/3M
dilakukan di tempat-tempat umum dan sekolah.
c. Survey Jentik/ Abatesasi
Upaya ini dilakukan untuk memberantas vektor nyamuk Aedes
Aegypti dimulai sejak berupa jentik, jadi tidak hanya memberantas
vektor dewasa saja. Survey Jentik dilakukan oleh petugas kesehatan
bersama-sama dengan masyarakat. Hasil survei yang dilaporkan
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan abatesasi khususnya abatesasi
selektif pada kelurahan yang endemis.
d. Pelaksanaan Fogging Fokus
Selain pemberantasan jentik, upaya lain yang dilakukan adalah
memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (Fogging Fokus)
terutama di wilayah yang terdapat penderita DBD yang mmpunyai
sentral opname dari puskesmas maupun rumah sakit.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 28


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan merupakan pelaksanaan program pembangunan di bidang


kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Berikut ini
diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama tahun 2016.

A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka
kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak
adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA).
Komitmen global dalam SDG’s menetapkan target terkait kematian ibu dan
kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat
dalam kurun waktu 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak
hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015.
1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil dilakukan melalui pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa
kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester
pertama, 1 kali trimester kedua dan 2 kali trimester ketiga.
Kegiatan pelayanan antenatal meliputi pengukuran berat badan,
tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi TT serta
pmberian tablet besi pada ibu hamil selama masa kehamilan. Titik
berat kegiatannya adalah promotif dan preventif dan hasilnya terlihat
dari cakupan K1 dan K4. Untuk mengukur akses pelayanan ibu hamil,
menggambarkan besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan
pelayanan antenatal dan kemampuan program dalam menggerakkan
masyarakat. Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang
telah mendapatakan pelayanan antenatal sesuai standar minimal
empat kali kunjungan selama masa kehamilannya. Inidikator ini
berfungsi untuk menggambarkan tingkat perlindungan dan kualitas
pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 29
Gambaran cakupan K1 dan K4 di Kota Bima dapat terlihat pada tabel
berikut :
Grafik 22. Gambaran cakupan K1 dan K4 di Kota Bima
Tahun 2016

K1 K4

800

700

600

500

400

300

200

100

0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota
Barat Timur
K1 776 741 335 738 695
K4 719 674 297 693 680

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 23. Distribusi Perkembangan K1 & K4 Tahun 2008 s/d


2016 di Kota Bima

K1 K4 SELISIH K1 & K4

150

100

50

0
200 200 201 201 201 201 201 201 201
8 9 0 1 2 3 4 5 6

K1 91,2 97 92,8 99,3 95,1 98,5 102 97,5 77,2


K4 84,7 91,8 86,6 94,1 87,7 90,9 98,3 93,8 72
SELISIH K1 & K4 6,56 5,18 6,27 5,2 7,38 7,59 3,4 3,7 5,2

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 30


1.2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin dan Pelayanan Kesehatan Ibu
Nifas
Komplikasi dan kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian besa terjadi
pad masa disekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan adalah
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Kematian ibu terkait dengan penolong persalinan dan tempat/fasilitas
persalinan. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terbukti
berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula
dengan tempat/fasilitas kesehatan juga akan semakin menekan risiko
kematian ibu.
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat
pada pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas yaitu mengusahakan
tenaga kesehatan dalam jumlah yang memadai dengan kualitas yang
sebaik-baiknya terutama bidan, menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang terbaik sesuai dengan standar terutama penyediaan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) selama 24
Jam, menggerakkan seluruh lapisan masyarakat utamanya untuk
pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dengan Pencegahan
Komplikasi (P4K).
Masa nifas merupakan masa 6-8 minggu pasca persalinan dimana
organ reproduksi mulai mengalami masa pemulihan untuk kembali
normal, walau pada umumnya organ reproduksi mulai mengalami
masa pemulihan untuk kembali normal, waktu 3 bulan pasca
persalinan. Dalam masa nifas, ibu memperoleh pelayanan kesehatan
yang meliputi pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam,
pemeriksaan payudara dan pemerian anjuran ASI Ekslusif, pelayanan
keluarga berencana pasca persalinan dan lain sebagainya. Karena
dengan perawaan nifas yang tepat akan memperkecil risiko kelainan
bahkan kematian ibu nifas.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 31


Grafik 24. Distribusi Linakes, Yankes Nifas & Bufas Vit. A
di Kota Bima Tahun 2016

LINAKES YANKES NIFAS BUFAS VIT A

1000

500

0
Rasana Mpund Rasana Asakot
Raba
E Barat a E Timur a
LINAKES 636 605 284 611 639
YANKES NIFAS 637 592 284 611 639
BUFAS VIT A 637 592 284 611 639

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 25. Distribusi Perkembangan Linakes & Yankes Nifas


Tahun 2008 s/d 2016 di Kota Bima

LINAKES YANKES NIFAS

100 80,48
82,61 89,22 84,82
87,81 84,91 91 90,9 89 89,1
82,48 83,01
82,9
80,84 76,41 80,02
80
68,4
67,8
60

40

20

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

1.3. Penanganan Komplikasi Maternal dan Neonatal


Pada dasarnya kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses
yang dialami ketika berlangsung secara normal, namun telah
diperkirakan bahwa sekitar 20% dari ibu hamil akan mengalami
komplikasi kebidanan. Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan baik
langsung maupun tidak langsung termasuk penyakit menular dan
tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin yang
disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Adapun penanganan komplikasi/
kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan kesehatan sampai

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 32


selesai (tidak termasuk kasus yang dirujuk untuk mendapatkan
pelayanan lebih lanjut).
Adapun yang dimaksud dengan neonatal komplikasi adalah yaitu bayi
usia 0-28 hari dengan penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian seperti asfiksia, tetanus
neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan
pernafasan dan kelainan neonatal. Sedangkan yang dimaksud
dengan penanganan neonatal komplikasi adalah neonatal sakit atau
neonatal dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) baik dirumah,
sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan
kesehatan rujukan.

Grafik 26. Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidanan &


Penanganan Komplikasi Neonatal
di Kota Bima Tahun 2016

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN


PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

300

200

100

0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota
Barat Timur
PENANGANAN 173 153 94 275 153
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PENANGANAN 119 78 41 97 70
KOMPLIKASI
NEONATAL
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 33


Grafik 27. Distribusi Perkembangan Penanganan Komplikasi
Kebidanan & Penanganan Komplikasi Neonatal
Tahun 2008 s/d 2016 di Kota Bima

120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENANGANAN 62,86 36,25 54,22 74,06 93,59 107,3 103,9 108 99,7
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PENANGANAN 81,48 96,05 89,89 94 35,97 40,46 68,2 95,5 80,1
KOMPLIKASI
NEONATAL

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

1.4. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya
4 kali selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.
Hal ini bertujuan untuk meningkatakan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan
pertumbuhan, imunisasi serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulusi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan
pelayanan kesehatan terpenuhi. Program ini terdiri dari pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan campak).
Pada tahun 2015, cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kota Bima
yaitu sebesar 92,3 % dimana sudah melewati target SPM Nasional
sebesar 90 %.

1.5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita


Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran
umur 12-59 bulan. Pelayanan kesehatan anak balita meliputi
pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang
diberikan oleh setiap tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi :
Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 34


tercatat dalam buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah
pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat pada
Buku KIA/KMS, bila berat badan anak balita tidak naik dalam 2 bulan
berturut turut atau berat badan anak balita dibawah garis merah,
dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.Pemberian vitamin A dosis
tinggi (200.000 IU) dua kali setahun.

Grafik 28. Distribusi Sasaran, Pelayanan Anak Balita & Mendapat


Vit. A di Kota Bima Tahun 2016

SASARAN PELAYANAN ANAK BALITA MENDAPAT VIT A


25

79
75

26
3.5

3.7
4.000
3.3

3.0
49
3.500

3.0

99

60
97

64
3.000

2.6
10
56

2.5
2.4

2.4
2.3
1.7
07

2.500
47
2.0
2.1

2.000 93
1.1
53

1.500
1.0

1.000
500
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

1.6. Pelayanan Kesehatan pada Siswa SD dan Setingkat


Pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat dilaksanakan
melalui penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. Hal ini
dilakukan untuk mendeteksi secara dini masalah kesehatan pada
siswa SD/MI kelas 1. Kegiatan penjaringan kesehatan terdiri dari :
a. Pemeriksaan tinggi badan
b. Pemeriksaan Berat Badan
c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
d. Pemeriksaan ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran)
e. Pemeriksaan kesehatan jasmani.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 35


Grafik 29. Distribusi Anak SD Atau Setingkat yang Mendapat
Yankes di Kota Bima Tahun 2016

800
600
400
200
0
Rasana Mpund Rasana Asakot
Raba
E Barat a E Timur a
SASARAN 411 518 253 678 518
MENDAPAT PELAYANAN 283 438 241 380 502
KESEHATAN
(PENJARINGAN)

Sumber: Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 30. Distribusi Cak. Penjaringan Kesehatan Siswa


SD & Setingkat Per Kecamatan Tahun 2016

200
180 90 90
90
160 90
140 80
120
100 95,3 96,9
80 84,6
60 68,9
56
40
20
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

PERSENTASE TARGET
Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun


2016 di Kota Bima sebesar 77,5, meningkat sedikit dibanding tahun
2015 yakni sebesar 76,4 %. Diharapkan cakupan ini dapat mencapai
di atas 90% pada tahun 2017.

2. Perbaikan Gizi Masyarakat


Program perbaikan gizi di Kota Bima dilakukan melalui upaya
penanggulangan gizi masyaraakt dan upaya peningkatan gizi masyarakat.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 36


Adapun upaya penanggulangan gizi masyarakat meliputi berbagai upaya
antara lain Usaha Perbaikan Gizi Masyarakat, Penanggulangan Kurang
Energi Kronik (KEK), Penanggulangan Kekurangan Vitamin A,
Penanggulangan Anemia Gizi serta usaha peningkatan status gizi melalui
pemberian Makanan Tambahan (PMT). Sementara uapya peningkatan gizi
masyarakat dilakukan melalui pemasyarakatan keluarga sadar gizi (Kadarzi)
dan Pengembangan Jaringan Informasi Pangan dan Gizi. Melalui :
a. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil (Fe)
Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan
sebelum hamil. Hal ini terjadi karenan sebelum hamil volume darah
meningkat sampai 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk
membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang
sangat pesat juga memerlukan zat besi. Dalam keadaan hamil, suplemen
zat besi dari makanan belum cukup sehingga dibutuhkan suplemen
berupa tablet Fe. Oleh karenanya dalam rangka penanggulangan
permasalahan anemia gizi.
Cakupan pemberian tablet Fe di Kota Bima pada tahun 2016 sebesar
97,5% untuk tablet Fe 1 (30 Tablet) dan 93,82% untuk tablet Fe3 (90
tablet).Cakupan pemberian tablet Fe dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 31. Distribusi Cakupan pemberian Tablet Fe Per Kecamatan


di Kota Bima Tahun 2016

5000
4000

3000

2000

1000

0 RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

BUMIL 929 969 483 1.038 833 4.077


FE 1 917 903 383 1.010 837 3.975
FE 3 864 819 339 945 805 3.825

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 37


Grafik 32. Distribusi persentase kepatuhan mengkonsumsi Fe
per Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016

TARGET FE 1 FE 3 Linear (TARGET)

150

100

50

0
Rasanae Rasanae
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur
TARGET 87,51 87,51 87,51 87,51 87,51 87,51
FE 1 98,71 93,19 79,3 97,3 100.48 95,25
FE 3 93 84,52 70,19 91,04 96,64 88,71

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah talet


yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi dan frekuensi konsumsi
per hari. Target tersebut adalah situasi minimal yang diharapkan tercapai
pada tahun 2016 berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD
Tahun 2013-2018 yang ditentukan sebesar 87,51 %. Untuk kepatuhan
konsumsi tablet Fe1 sebahagian besar Puskesmas sudah melampoi
target kecuali wilayah Puskesmas Rasanae Timur (79,3 %). Sedangkan
kepatuhan konsumsi tablet Fe3 ibu hamil, dua Puskesmas belum
mencapai target yang ditentukan yakni Puskesmas Mpunda dan
Puskesmas Rasanae Timur (84,52% dan 70,19%). Tetapi secara umum
Kota Bima sudah melampoi target, yakni 88,71 %.

b. Pemberian Kapsul Vitamin A


Vitamin A merupakan salah satu zat gizi esensial yang penting dalam
membentuk fungsi kekebalan tubuh balita. Kekurangan vitamin A
merupakan salah satu permasalahan gizi yang masih sering ditemukan.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah
membuat kebijakan untuk mendistribusikan kapsul vitamin A dosis tinggi
untuk bayi dan balita. Pemberian vitamin A pada bayi dan balita biasanya

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 38


dilakukan secara rutin sebayak dua kali per tahun yaitu di bulan pebruari
dan agustus.

Grafik 33. Distribusi Pemberian Vitamin A Per Kecamatan di Kota


Bima Tahun 2016

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

BAYI 725 645 341 667 685 3.063


ANAK BALITA 2.560 2.310 1.053 2.699 2.007 10.629
BALITA 3.285 2.955 1.394 3.366 2.692 13.692

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 34. Distribusi Cakupan Pemberian Vit. A Per Kecamatan di


Kota Bima Tahun 2016

105
100 98,62
96,59
95 96,02
90 90

85
80
Rasanae Rasanae
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur
TARGET 90 90 90 90 90 90
BAYI 98,24 97,29 100 99,11 99,13 98,62
ANAK BALITA 89,6 99,78 98,41 96,52 98,77 96,02
BALITA 91,38 99,23 98,8 97,03 98,86 96,59

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

c. Pemberian ASI Ekslusif


ASI Ekslusif adalah intervensi yang paling efektif untuk mencegah
kematian anak. Cara pembeiran makanan pada bayi yang baik dan benar
adalah menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir sampai dengan umur 6
bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 39
umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi
sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Persentase pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 Bulan di Kota
Bima Tahun 2016 adalah 73,7 % menurun dibanding tahun tahun 2015
sebesar 77,1%, dan masih di atas tahun 2014 yang sebesar 61,3%.

3. Pelayanan Imunisasi
Program Imunisasi yang ditujukan bagi bayi, anak usia sekolah dasar, wanita
usia subur, ibu hamil merupakan upaya untuk mencegah penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasiseperti TBC, Diphteri, Pertusis,
Hepatitis B, Polio, Tetanus dan Campak.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Imunisasi merupakan bagian dari pemberian vaksin (virus yang
dilemahkan) ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan
terhadap jenis penyakit tertentu. Sebagai salah satu kelompok yang
menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan lima
imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 Dosis DPT, 4
Dosis Polio, 1 Dosis Hepatitis dan 1 Dosis Campak.
Beberapa jenis imunisasi lengkap dan manfaat imunisasi yang diberikan
antara lain adalah :
- Imunisasi DPT dan Hepatitis B
Imunisasi DPT diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit Difteri,
Pertusis, dan Tetanus. Penyakit difteri dapat menyebabkan
pembengkakan dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan
racun yang dapat melemakan otot jantung. Penyakit pertusis yang
dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya pneumonia.
Pemberian vaksin hepatitis B ini berguna untuk mencegah virus
hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila itu terus
terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya
penyakit kanker hati.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 40


Grafik 35. Distribusi Cakupan Immunisasi Dasar Per Kecamatan
di Kota Bima Tahun 2016

TARGET DPT-HB3 (%) CAKUPAN (%)

100

50

0
Rasan Mpun Rasan Raba Asako Kota
TARGET DPT-HB3 (%) 95 95 95 95 95 95
CAKUPAN (%) 66 77 93 82 75 77

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

- Imunisasi BCG
Pemberian vaksinasi dan juga imunisasi BCG ini bermanfaat untuk
mencegah timbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi
sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan.

Grafik 36. Distribusi Cakupan Immunisasi BCG Per Kecamatan


di Kota Bima Tahun 2016

TARGET BCG CAKUPAN


109,44
120 97,09
100 94,77 83
59,76 67,57
80
95

95
95

95
95

95

60
40
20
0
Rasanae Rasanae Asakota
Barat Timur

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

- Imunisasi Polio 4
Diberikan untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyeabkan
kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali yaitu
saat bayi berusia 1 sampai 4 bulan.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 41


Grafik 37. Distribusi cakupan immunisasi polio di Kota Bima
Tahun 2016

TARGET POLIO 4 CAKUPAN

100
93,41
82,01 90
80 66,35
76,84 75 77,34
60
40
20
0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

- Imunisasi Campak
Pemberian imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit
campak, pemberiannya hanya sekali saja yaitu pada saat anak usia 9
bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau
mengikuti program BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

Grafik 38. Distribusi cakupan immunisasi Campak


per Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016

100 95

80 79,1 73,44
71,91
60 70,97 71,74 67,1
40
20
0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

TARGET CAMPAK CAKUPAN

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

- Imunisasi Dasar Lengkap


Imunisasi dasar lengkap merupakan bayi yang telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B, satu
kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi
polio, dan satu kali imunisasi campak.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 42


Grafik 39. Distribusi cakupan immunisasi dasar lengkap
per Kecamatan di Kota Bima Tahun 2016

100 95

80 79,1
70,97 71,74 73,44
65,48 71,6
60

40

20

0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota
Barat Timur Bima

TARGET CAKUPAN IMMUNISASI DASAR LENGKAP

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 40. Distribusi cakupan immunisasi dasar dilihat dari


target dan capaian di Kota Bima Tahun 2016

TARGET PERSENTASE

100
83
95

77
95

95

80 77,34 71,59
71,91
90

90

60

40

20

0
DPT3+HB3 CAMPAK BCG POLIO 4 IDL

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan


imunisasi adalah melalui UCI ( Universal Child Imunization). UCI
merupakan gambaram desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi
(0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut yang sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap. Dari 38 kelurahan yang ada di
Kota Bima tahun 2016, 73,7% telah mencapai kelurahan UCI turun
dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 84,2% , namun masih

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 43


diatas pencapaian tahun 2014 sebesar 65,8%. Hal ini tidak terlepas
dari kerjasama baik lintas sektor maupun lintas pogram yang ada di
Puskesmas se-Kota Bima serta Dinas Kesehatan khususnya lagi
peran serta Posyandu.

Grafik 41. Distribusi Kelurahan UCI ( Universal Child


Imunization) Di Kota Bima Tahun 2016

Target Pencapaian (%)


100
100 95 95 95 100 95 95
75 73,7
80 70
57,1
60 50

40
20
0
Rasanae Rasanae Asakota
Barat Timur

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

b. Imunisasi Pada Ibu Hamil


Ibu hamil juga merupakan populasi yang rentan terhadap infeksi penyakit
menular, oleh karenanya program imunisasi juga ditujukan untuk ibu
hamil. Cakupan Imunisasi TT2+ ( Ibu hamil yang telah mendapat
imunisasi TT Minimal 2 dosis) di Kota Bima pada tahun 2016 adalah
47,5% turun lebih sedikit dibanding tahun 2015 sebesar 48,8 %.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN


1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
adalah untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap
seluruh masyarakat miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Kepesertaan Jamkesmas/JKN di Kota Bima tahun 2016 adalah
104.146 jiwa, naik dibanding tahun 2015 sejumlah 97.265 jiwa dengan
jumlah kunjungan/ pelayanan pada tahun 2016 sebagai berikut :

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 44


Grafik 42. Distribusi jumlah peserta asuransi kesehatan di Kota Bima
Tahun 2016

200.000

100.000

JUMLAH
0
PBPU/MANDIR
PBI APBN PBI APBD JKN
I

JUMLAH 54.435 2.858 10.721 104.146


PERSENTASE 51,61 2,71 10,16 98,74

Sumber: Bidang Binyankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap

Grafik 43. Distribusi Rawat Jalan dan Rawat Inap Tingkat Puskesmas
di Kota Bima Tahun 2016

0
RasanaE
Paruga Mpunda PenanaE Asakota
Timur
Rawat Jalan 32.443 42.938 13.320 28.841 26.227
Rawat Inap 1.697 - - - -

Sumber: Bidang Binyankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Puskesmas Mpunda, Rasanae Timur dan Penanae merupakan Puskesmas


Non Rawat Inap, sedangkan Puskesmas Paruga dan Asakota adalah
Puskesmas Rawat Inap, tetapi karena selama tahun 2016 Puskesmas
Asakota sedang dalam kegiatan pembangunan fisik guna rencana
peningkatan status menjadi Rumah Sakit Pratama, sehingga pelayanan
Rawat Inap ditiadakan.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 45


3. Kunjungan Gangguan Jiwa

Grafik 44. Distribusi Kunjungan Gangguan Jiwa di Puskesmas


Se Kota Bima Tahun 2016

2000
1.718
1500

1000
654
500 389
267 204 204
0
PARUGA RASANAE ASAKOTA
TIMUR

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

Sumber: Bidang Binyankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

4. Angka Kematian Pasien di RS


Dari 3 Rumah Sakit Swasta yang ada di Kota Bima, yakni RS PKU
Muhammadiyah, RS dr. Agung dan RS Stikes Mataram mencatat selama
tahun 2016 ada sebanyak 29 pasien keluar mati (RS dr. Agung sebanyak 18
jiwa dan RS Stikes Mataram sebanyak 11 jiwa, sementara RS PKU
Muhammadiyah tidak memiliki data karena arsip hanyut oleh banjir bandang
yang menimpa Kota Bima pada akhir Desember 2016).

5. Indikator Kinerja Pelayanan di RS


Indikator kinerja pelayanan di Rumah Sakit tersebut dapat dilihat pada tabel
7 berikut ini :

Tabel 7. Indikator Kinerja Pelayanan di RS


Jumlah Jumlah Jumlah
Pasien Keluar BOR BTO TOI ALOS
No Rumah Sakit Tempat Hari Lama
(Hidup+Mati) (%) (Kali) (Hari) (Hari)
Tidur Perawatan Dirawat
1 Dr. Agung 44 1.276 11.312 2.717 70,4 29 3,72 2,1
PKU
2 - - - - - - - -
Muhammadiyah
3 Stikes Mataram 28 451 720 1.804 7,0 16,11 21,1 4,0
4 Jumlah 72 1.727 12.032 45,8 23,99 8,3
Sumber: Bidang Binyankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dari 3 Rumah Sakit Swasta yang ada di Kota Bima, yakni RS PKU
Muhammadiyah, RS dr. Agung dan RS Stikes Mataram, hanya 2 RS yang

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 46


memiliki data tahun 2016, sementara RS PKU Muhammadiyah tidak memiliki
data karena arsip hanyut oleh banjir bandang yang menimpa Kota Bima
pada akhir Desember 2016).

C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


1. Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat merupakan rumah tangga
yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi
persallinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI Ekslusif, balita ditimbang
setiap bulan, menggunaka air bersih, mencuci tangan dengan iar bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali
seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap
hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Cakupan rumah tangga berperilaku bersih dan sehat yaitu jumlah rumah
tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di suatu wilayah pada periode
waktu tertentu dibagi dengan jumlah rumah tangga yang dipantau/disurvei di
wilayah dan pada kurun waktu yang sama.

Grafik 45. Distribusi Rumah Tangga Ber-PHBS Tingkat Kecamatan


Se Kota Bima Tahun 2016

1200
1000
800
600
400
200
0
RasanaE RasanaE Kota
Mpunda Raba Asakota
Barat Timur Bima

RT DIPANTAU 210 210 210 210 210 1050


RT BER-PHBS 20 19 12 24 35 100
PERSENTASE 9,5 9 5,7 11,4 16,7 9,52

RT DIPANTAU RT BER-PHBS PERSENTASE

Sumber : Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Rumah Sehat
Merupakan rumah yang memenuhi kriteria minimal berupa akses air minum,
akses jamban sehat, lantai, ventilasi dan pencahayaan yang dihitung
kumulatif dari tahun sebelumnya. Rumah yang dibina adalah rumah yang

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 47


tidak memenuhi syarat kesehatan akan dibina untuk menjadi rumah tangga
sehat melalui pemantauan dan evaluasi.

Grafik 46. Distribusi Rumah Sehat Tingkat Kecamatan se Kota Bima


Tahun 2016

RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

RUMAH DIBINA 581 623 1.149 949 2.499 5.801


RUMAH DIBINA,MEMENUHI SYARAT 98 104 184 168 399 953
RUMAH SEHAT 8.022 8.365 3.481 8.753 5.551 34.172

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah rumah yang tidak sehat masih cukup
tinggi, yakni 5.801 rumah dari total jumlah rumah yang ada di Kota Bima
pada tahun 2016 : 39.020 rumah. Sedangkan rumah sehat sebanyak 34.172
(87,58%, target 82%) . Hal ini menunjukan mulai adanya rasa kepedulian
masyarakat dalam berpartisipasi untuk meningkatkan akses sanitasi yang
layak, serta masih perlu untuk terus dilakukan upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka
dalam menciptakan rumah yang sehat.
2. Akses Air Minum Yang Layak
Grafik 47. Distribusi Air Minum Yang Layak Tingkat Kecamatan se Kota
Bima Tahun 2016
96,76
97
96
94,01
95
94 93 92,65
94,87 92,26
93
92
91
90
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 48


Grafik 48. Distribusi Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Tingkat
Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016

200.000

150.000

100.000

50.000

0 RasanaE
RasanaE Barat Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Timur
Jumlah Penduduk 34.871 36.409 18.155 39.038 31.263 159.736
Penduduk Yang Memliki Akses Air Minum 32.465 34.540 16.749 36.169 30.250 150.173

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 49. Distribusi Sumber Air Yang Layak Tingkat Kecamatan


se Kota Bima Tahun 2016

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0 SGT SGDP SBDP TA MAT PAH PIPA
RasanaE Barat 348 57 2.955 - 10 2 1.534
Mpunda 230 159 4.528 - 4 9 935
RasanaE Timur 57 7 1.192 - 29 0 1.666
Raba 107 285 5.083 - 0 0 913
Asakota 298 193 3.215 - 0 0 409
Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 49


Grafik 50. Distribusi Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat
Tingkat Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016

16 15
14
11 11
12
10
8 7
6 4 4
4 3 3 2
2 2
1 1 1 1
2
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

PENYELENGGARA AIR MINUM SAMPLE DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dari grafik di atas terlihat gambaran bahwa hampir semua kecamatan di


Kota Bima penduduknya sudah memiliki akses air minum yang layak, hanya
di Rasanae Timur saja yang belum semua penduduknya memiliki akses air
minum yang layak. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis wilayah
Rasanae Timur. Dari target yang di harapkan terhadap penyelenggara air
minum yang memenuhi syarat tahun 2016 mencapai 60%, meningkat
signifikan dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 13,33 %. Kemudian
untuk penduduk dengan Akses air minum yang layak mencapai 94,01%
pada tahun 2016, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 90,52%. Air
minum yang layak ini diperoleh dari berbagai sumber di antaranya : Sumur
Gali, Perpipaan (PDAM), Sumur Bor, Sumur Pompa Tangan , Mata Air dll.
Dari semua sumber tersebut di atas yang paling banyak di pergunakan oleh
penduduk adalah: Sumber Air Perpipaan.
Rasanae Timur memiliki kondisi geografis di mana daerahnya berbukit dan
memiliki sumber air yang banyak sehinggga perlu dilakukan pengawasan
secara rutin untuk perbaiki sarana secara rutin

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 50


3. Akses Sanitasi Yang Layak

Grafik 51. Distribusi Penduduk Dengan Akses Sanitasi Layak


Tingkat Kecamatan se Kota Bima Tahun 2016

160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

Jumlah Penduduk 34.871 36.409 18.155 39.038 31.263 159.736


Penduduk Dengan Akses Sanitasi 33.815 34.796 13.889 36.278 25.364 144.142
Layak

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 52. Distribusi Jenis Jamban Di Kecamatan se Kota Bima


Tahun 2016

6.786
7.000
5.525 5.391
6.000
5.000
4.000 3.393 3.033
2.680 2.831
3.0002.331
1.580
2.000
236 664
1.000 0 0 18 0 8 0 59
0 0
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota
Barat Timur

KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG


Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dilihat dari grafik di atas, penduduk dengan akses sanitasi layak di Kota
Bima tahun 2016 sudah mencapai 144.142 jiwa (90,2%), meningkat
dibandingkan pada tahun 2015 yang mencapai 133.644 jiwa (85,5%) dari
jumlah penduduk Kota Bima tahun 2016 sebesar 159.736 jiwa. Berdasarkan
prosentase tersebut Kota Bima sudah mencapai target yang diharapkan,
yakni 85 % (Renstra SKPD Tahun 2013-2018). Meskipun demikian kegiatan

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 51


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat perlu terus lebih ditingkatkan guna
mempertahankan akses masyarakat pada sanitasi yang layak.
Akses sanitasi makin meningkat apabila dilakukan kerja sama dengan pokja
sanitasi Kota Bima serta edukasi tentang sanitasi yang layak pada
masyarakat terus dilakukan.

4. STBM
Grafik 53. Distribusi Kelurahan Yang Melaksanakan STBM se Kota
Bima Tahun 2016

3838
40
35
30
25
20
15 1010 1111 8
77
10 66 3 3 44
20 0 00
5 0 00 0
0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota Kota
Barat Timur Bima

Jumlah Kelurahan Kelurahan Melaksanakan STBM


Kelurahan Stop BABS Kelurahan STBM

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa semua Kelurahan yang ada di Kota
Bima sudah terintervensi STBM (38 Kelurahan) , namun Kelurahan yang
STOP BABS atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) baru 8
(Delapan) Kelurahan. Hal ini terkendala oleh masih kecilnya peran serta
masyarakat dalam upaya penyediaan Sarana Sanitasi Dasar yang layak.

5. Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat


Tempat – Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi
menjadi tempat penyebaran penyakit. TPM meliputi hotel, restoran/rumah
makan, pasar dan lain-lain.
Setiap tahunnya Dinas Kesehatan Kota Bima melakukan pembinaan dan
pemeriksaan ke berbagai tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan yang tersebar di 5 kecamatan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk
melihat kondisi TTU/TPM, apakah tergolong TTU/TPM sehat atau harus ada
pembenahan agar memenuhi kategori TTU/TPM sehat.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 52


TPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan yakni memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,
luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiilki
pencahayaan yang memadai.

Grafik 54. Distribusi TTU Yang Memenuhi Syarat se Kota


Bima Tahun 2016

Jumlah TTU TTU Yang Memenuhi Syarat

250 228
200
200

150

100 57
47 41 51 50
47 36
50 30 37 32

0
RasanaE Mpunda RasanaE Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 55. Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Pendidikan


Se Kota Bima Tahun 2016

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

SD 83,3 87,5 81,3 86,4 82,4 84,3


SLTP 83,3 83,3 66,7 88,9 83,3 81,8
SLTA 100 100 100 87,5 75 92,3

SD SLTP SLTA

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 53


Grafik 56. Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Kesehatan
Se Kota Bima Tahun 2016

Puskesmas Rumah Sakit

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur

Puskesmas 88,9 93,3 92,3 86,7 100 100


Rumah Sakit 0 100 0 100 100 100

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 57. Distribusi Persentase TTU Pada Sarana Penginapan/Hotel


Se Kota Bima Tahun 2016

Berbintang Non Bintang

100

80

60

40

20

0
RasanaE RasanaE
Mpunda Raba Asakota Kota Bima
Barat Timur
Berbintang 0 0 0 0 0 0
Non Bintang 90 100 0 100 0 92,9

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dilihat dari grafik di atas dari 228 TTU (Tempat-Tempat Umum) yang ada
dan diperiksa serta yang memenuhi syarat sebanyak 200 TTU atau 87,72%.
Dari presentase yang ada menunjukan sudah melampoi target 82 % TTU
yang memenuhi syarat di 2016, sedikit di atas pencapaian tahun 2015 yakni
84,71%. Berdasarkan hal ini tetap perlu dilakukan pembinaan yang lebih
intensif sehingga kasus penyakit yang disebarkan pada tempat-tempat
umum dapat dikendalikan.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 54


Grafik 58. Distribusi Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Menurut Status Higiene Sanitasi Se Kota Bima Tahun 2016

Jumlah TPM Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

800 716
700
600
480
500
284
400
300 182 161 236
72 131 123
200 75
72 60 12 103 56 51
100 31
19
0
RasanaE Barat Mpunda RasanaE Timur Raba Asakota Kota Bima

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 59. Distribusi Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)


Di Bina dan Diuji Petik Se Kota Bima Tahun 2016

250 236236

200

150 123
123
100 78
51 51
50 12 12 31 31 19 19 28
10 4 15
2
0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota
Barat Timur Bima

Jumlah TPM Tidak Memenuhi Syarat TPM Dibina TPM Diuji Petik

Sumber: Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Dilihat dari grafik di atas dari 716 TPM (Tempat Pengolahan Makanan) yang
ada dan diperiksa yang memenuhi syarat hanya 480 TPM atau 67,04%. Dari
presentase yang ada masih dibawah target 70 % TPM yang memenuhi
syarat di 2016. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu di lakukan pembinaan
secara kontinyu agar kasus keracunan makanan maupun penyebaran
penyakit yang diakibatkan oleh kurang hygienenya Tempat Pengolahan
Makanan dapat diturunkan.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 55


6. Ketersediaan Obat
Table 7. Ketersediaan Obat Di Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) Dinas
Kesehatan Kota Tahun 2016

Ketersediaan Obat dan Vaksin di


Puskesmas

Rasanae Timur
Bentuk

Penanae
Mpunda
Asakota
No Nama Obat %

Paruga
Sediaan

1 Albendazole Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

2 Amoxicillin 500 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

3 amoxicillin Syrup 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

4 Deksametason Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00


Efinefrin (adrenalin) 0,1% (
6
sebagai HCl )
Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

7 Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

8 Furosemid 40 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

9 Garam Oralit Serbuk 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

10 Glibenklamid Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

11 Kaptopril Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi 0 0 0 0 0 0


Metil Ergometrin Maleat 0,200
13
mg - 1 mL
Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00
Obat Anti Tuberculosis
14
dewasa
Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

15 Oksitosin Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

16 Parasetamol 500 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

17 Tablet Tambah Darah Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

18 Vaksin BCG Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

19 Vaksin TT Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00


Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-
20
HB-Hib
Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

RATA - RATA 95,00

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 56


BAB V.
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
1. RSU, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dan Jaringannya.
Puskesmas memiliki fungsi sebagai pusat pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer dan pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Keadaan sarana kesehatan di Kota Bima dalam jumlah dan distribusi
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dasar telah lebih merata. Dimana 1 Puskesmas melayani 31.280
penduduk. Hal ini sejalan dengan misi Pemerintah Kota Bima untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh
masyarakatnya. Sampai akhir tahun 2016, jumlah puskesmas sebanyak 5
unit dengan rincian 2 unit Puskesmas perawatan dan 3 unit Puskesmas non
perawatan. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat,
Puskesmas dibantu satu atau beberapa Puskesmas pembantu. Jumlah
Puskesmas pembantu sampai dengan akhir tahun 2015 sebanyak 19 unit.
Keadaan sarana kesehatan di Kota Bima tahun 2016 dapat dillihat pada
tabel berikut :

Table 8. Keadaan Sarana kesehatan di Kota Bima tahun 2016

TAHUN
N
FASILITAS
O
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH/SWASTA 0 0 0 0 0 1 1 4 4

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 PUSKESMAS PERAWATAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 3 3 3 3 3 3 3 3 4

7 PUSKESMAS KELILING - - 13 13 13 15 15 15 15

8 PUSKESMAS PEMBANTU 19 19 19 19 19 19 19 19 18

9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 3 2 2 3 3 0 1

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 23 23 34 35 35 52 52 52 52

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 3 4 5 4 4 2 2

14 APOTEK 13 16 18 21 26 31 31 31 29

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 57


15 TOKO OBAT 13 16 7 16 16 16 16 16 12

16 GFK 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 PRAKTEK BIDAN - - - - 7 7 9 9 9

20 LABORATORIUM KLINIK SWASTA - - - - 4 4 4 4 4

Sumber: Bidang Binyankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

2. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terdapat di
kelurahan menjadi ciri khas bahwa kelurahan tersebut telah menjadi
Kelurahan Siaga Aktif. Dinyatakan demikian karena penduduk di Kelurahan
tersebut dapat mengakses dengan mudah pelayanana kesehatan dasar da
mengembangkan UKBM serta melaksanakan surveilans bebrbasis
masyarakat. Berkaitan dengan indikator pencapaian keurahan siaga aktif
dapat dijelaskan bahwa untuk pengembangan kelurahan siaga sebagai salah
satu program utama dalam program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat pada tahun 2016 yang lebih terarah, terencana, terpadu dan
berkesinambungan, akan dikembangan pola kerjasama dan kemitraan
secara berjenjang antar provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan/Puskesmas
dan desa/kelurahan sebagai sasaran akhir program pengembangan
kelurahan siaga. Kegiatan yang dilaksanakan terkait pencapaian indikator
kelurahan siaga yaitu pembinaan operasional desa siaga (MODS) yang
dilaksanakan di 38 kelurahan karena 38 kelurahan sudah terbentuk forum
kelurahan siaga.
2.1. Posyandu
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM
digunakan persentase desa yang memiliki posyandu. Posyandu merupakan
jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa ini, dimana terdapat 5
kegiatan utama yakni KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.
Kegiatan posyandu dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat.
Kesadaran dan peran aktif masyarakat Kota Bima dalam wahana posyandu
tidak terlepas dari Dukungan Dinas Kesehatan Kota Bima bersama Instansi
terkait dari lintas sektor yang saling bersinergi mendorong meningkatnya
jumlah posyandu yang sebelumnya berada pada level Pratama dan Madya,
Meningkat menjadi Purnama dan Mandiri.

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 58


Jumlah posyandu yang ada di Kota Bima Pada Tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut:

Grafik 60. Jumlah Posyandu Berdasarkan Strata Di Puskesmas Se Kota Bima


Tahun 2016

Pratama Madya Purnama Mandiri


118
120

100

80

60

40 21 32 24
25 16 30
16
20 6 12
4 4 0 4
10 3 0 0 4 1 0 2 3
0

Sumber: Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 61. Jumlah Posyandu Aktif Di Puskesmas Se Kota Bima


Tahun 2016

200
163
150

100

32 35 40 30
50 26
5 15
1 3 4 2
0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota
Barat Timur Bima

Jumlah Posyandu Posyandu Aktif

Sumber: Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 59


Grafik 62. Jumlah UKBM Di Puskesmas Se Kota Bima Tahun 2016

Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos TB Desa

35 34
30
25
25
20 15
15 11 11
10 5 6 8
4 5 6 5 6
5 3 1 1 32 1 21 1 1 4 2 3 2 10
1 1
0
Rasanae Mpunda Rasanae Raba Asakota Kota
Barat Timur Bima

Sumber: Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Grafik 63. Jumlah Desa Siaga Di Puskesmas Se Kota Bima Tahun 2016

Pratama Madya Purnama Mandiri

40 38
35
30
25
20
15 11 10
10 7
6 4
5 0 0
0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber: Bidang Promkes Dinkes Kota Bima Tahun 2017

B. TENAGA KESEHATAN
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan
dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta
terdistribusi secara adil dan merata. Sumber daya manusia kesehatan terdiri
dari tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan dan kebidanan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi,
tenaga keterapian fisik, tenaga ketekhnisian medis dan tenaga kesehatan
lainnya.
Gambaran mengenai jumlah, jenis dan kualitas serta penyebaran tenaga
kesehatan di Kota Bima diperoleh dari Profil PPSDMK Kota Bima Tahun 2016.
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 60
TABEL 9. Tenaga Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Se Kota Bima Tahun
2016

NO JENIS TENAGA JUMLAH TENAGA RASIO TH 2016

1 DOKTER SPESIALIS 6 4

2 DOKTER UMUM 37 23,16

3 DOKTER GIGI 6 3,76


TENAGA TEKHNIS
4 KEFARMASIAN 19 11,89

5 APOTEKER 20 12,52

6 TENAGA GIZI 15 9,39

7 TENAGA PERAWAT 216 135,22

8 TENAGA PERAWAT GIGI 10 6,3

9 TENAGA BIDAN 100 62,6

10 TENAGA KESMAS 30 18,78

11 TENAGA SANITASI 16 10,02

12 TENAGA TEKNISI MEDIS 47 29,4

13 FIOTERAPI 4 2,5

Sumber: Subag. Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017

TABEL 10. Tenaga Kesehatan Lainnya , Tenaga Non Kesehatan


Di Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016

NO JENIS TENAGA JUMLAH TENAGA

1 PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN 9

2 TENAGA KESEHATAN LAINNYA 0

3. PEJABAT STRUKTURAL 35

4. STAF PENUNJANG ADMINISTRASI 80

5. STAF PENUNJANG TEKHNOLOGI 1

6. STAF PENUNJANG PERENCANAAN 5

7. TENAGA PENDIDIK 0

8. TENAGA KEPENDIDIKAN 0

9. JURU 0

Sumber: Subag. Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan baik yang bersumber dari APBN maupun APBD
digunakan untuk membiayai program – program kesehatan yaitu anggaran

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 61


pembangunan kesehatan dan anggaran rutin. Pelaksanaan kegiatan dan
program kesehatan berdasarkan kewenangan Dinas Kesehatan Kota Bima tidak
lepas dari adanya dukungan pembiayaan/penganggaran. Adapun sumber
pembiayaan pada tahun 2016 yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kota Bima Tahun Anggaran 2016, DIPA
BOK, DIPA BUK dan Dana Global Fund Malaria. Adapun rincian pembiayaan
Dinas Kesehatan untuk tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

Table 11. Sumber Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bima


Tahun 2016

ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN
BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 100,00
45.836.229.948
a. Dinas Kesehatan
- Belanja Langsung :
45.836.229.948
* DAU
7.407.457.348
* DAK
26.899.695.000
- Pelayanan Dasar
16.591.293.000
- Pelayanan Farmasi
8.975.622.000
- BOK
1.045.000.000
- Jampersal
198.000.000
- Akreditasi Puskesmas
89.780.000
* JKN
7.929.077.600
* DBH-CHT
2.100.000.000
* DBH-PR
1.500.000.000
- Belanja Tidak Langsung :
29.070.969.791,59
b. RSUD
- Belanja Langsung :
* DAU
* BLUD
* DAK
* DBHCHT

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 62


* Pajak Rokok
- Belanja Tidak Langsung
2 APBD PROVINSI 0,00
-
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : 0,00
-
- Dana Tugas Pembantuan
0,00
Kabupaten/Kota
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI
4 0,00
(PHLN)
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
45.836.229.948
TOTAL APBD KAB/KOTA
820.503.574.275,08
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 5,59
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
286.949,90

Sumber: Subag. Prog.&Pelaporan Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 63


BAB VI.
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Profil pembangunan kesehatan Kota Bima disusun berdasarkan hasil
kegiatan sepanjang tahun 2016 oleh unit – unit kesehatan serta instansi terkait
yang berada dalam wilayah Kota Bima. Berbagai peningkatan telah dicapai
sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi
umum serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kota Bima.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang layak dikomunikasikan baik
kepada para penentu kebijakan, kepada pengelola program kesehatan maupun
kepada instansi lintas sektor serta kepada masyarakat umum.
Pencapaian pembangunan di bidang kesehatan di Kota Bima Tahun 2016
dapat disimpulkan sebagai berikut :
 AHH di Kota Bima mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Pada
Tahun 2011 : 63,10 Tahun, kemudian meningkat pada Tahun 2012
menjadi 63.22 Tahun. AHH Kota Bima lebih tinggi dibandingkan dengan
Propinsi, dimana AHH Propinsi untuk Tahun 2012 sebesar 62.73 Tahun.
Tahun 2013 AHH Kota Bima adalah 63,62 Tahun, Tahun 2014 adalah
69,03 Tahun, serta tahun 2015; 69,12 tahun sedangkan pada tahun yang
sama AHH Propinsi NTB berada pada angka 65,38 tahun (NTB DDA
2015, BPS NTB 2016).
 Angka Kematian Bayi di Kota Bima Tahun 2016 relatif mengalami
kenaikan, ini terlihat dari Angka kematian bayi di tahun 2012 : yaitu
9,3/1000 kelahiran (28 bayi) sedangkan tahun 2013 hanya 3/1000
kelahiran (8 bayi), tahun 2014 turun menjadi 2/1000 kelahiran (5 bayi)
dan tahun 2015; 5/1000 kelahiran (5 bayi) serta tahun 2016 ; 7/1000
Kelahiran (7 bayi). Angka Kematian Ibu di Kota Bima Tahun 2016
sebesar 148/100.000 KH (5 kasus kematian) meningkat dibandingkan
tahun tahun 2015 sebesar 87/100.000 KH (3 Kasus Kematian) .
 Pada tahun 2016 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas
merupakan jenis penyakit dengan angka kesakitan tertinggi dengan
jumlah 29.959 Kasus.
 Penyakit malaria klinis selama lima tahun terakhir di Kota Bima
mengalami penurunan jumlah kasus, pada tahun 2012 sebanyak 30
kasus (API 0,2), tahun 2013 sebanyak 32 kasus (API 0) dan tahun 2014
sebanyak 34 (API 0). Sedangkan tahun 2015 sebanyak 23 kasus (API 0),
dan tahun 2016 sebanyak 29 kasus (API 0,1)
Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 64
 Jumlah Kasus DBD pada tahun 2016 sebanyak 57 kasus dengan angka
kematian 4, meningkat dibanding tahun 2015 yakni sebanyak 53 kasus
dengan angka kematian nol.
 Program kesehatan keluarga telah menunjukkan hasil yang sedikit
mengalami penurunan dari beberapa indikator. Cakupan kunjungan ibu
hamil (K4) pada tahun 2016 sebesar 72,0%, turun dibandingkan tahun
2015 sebesar 93,8%.
 Pencapaian kunjungan neonates (KN3) tahun 2016 sebesar 97,8%,
meningkat dibanding tahun 2015 yakni sebesar 92,0%. Jumlah bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR) tahun 2016 adalah 3,8%, mengalami
peningkatan dibanding dengan tahun 2015 sebesar 3,1%. Pencapaian
jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif tahun 2016 sebesar 73,7% dari
jumlah bayi 1.690, menurun dibanding tahun 2015 sebesar 77,1% dari
jumlah bayi 1.420.
 Persentase balita BGM tahun 2016 adalah 1,8% meningkatt
dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 0,5%, namun masih sesuai
dengan target SPM balita BGM yaitu <5%. Jumlah balita gizi buruk pada
tahun 2016 sebanyak 15 kasus, naik dibanding tahun 2015 yaitu 11
kasus, dan semua kasus tersebut (100%) telah mendapat perawatan
kesehatan secara optimal.
 38 Kelurahan yang ada di Kota Bima sudah Menjadi Kelurahan Siaga
Aktif, yang keseluruhannya dengan Strata Madya.
 Dari 163 Posyandu, sebanyak 15 Posyandu (9,20%) tergolong Posyandu
aktif. Jumlah Posyandu Purnama sebanyak 12 Posyandu dan Poyandu
mandiri sebanyak 3 Posyandu dari 163 Posyandu yang ada di Kota
Bima.
 Fasilitas kesehatan dasar mengalami peningkatan dari Tahun keTahun,
termasuk adanya penambahan praktek bidan swata, 3 Rumah Sakit
Swasta dan 1 klinik swasta serta Laboratorium Kesehatan Daerah di
wilayah Kota Bima.
.
B. SARAN
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis dalam
manajemen program kesehatan dan lintas sektor maka penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai bahan masukan dalam
proses pengambilan keputusan dan dalam hal perencanaan program
kesehatan. Di bidang kesehatan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 65


mempunyai salah satu luaran utama yaitu penyajian data dan informasi secara
cepat dan akurat untuk mengisi ketidaktersediaan data khususnya yang
bersumber dari masing – masing pengelola program serta sektor lain yang
terkait. Diharapkan sitem informasi kesehatan telah dapat menerapkan
Information and Communication Technology secara maksimal sampai ke tingkat
puskesmas

Profil Pembangunan Kesehatan Kota Bima Tahun 2016 66


Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
Profil Kean Kota Bima Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Bima Tahun 2016
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA BIMA
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rasanae Barat 10,14 0 6 6 34.871 9.284 3,76 3438,95
2 Mpunda 15,28 0 10 10 36.409 9.544 3,81 2382,79
3 Rasanae Timur 64,07 0 7 7 18.155 4.271 4,25 283,36
4 Raba 63,73 0 11 11 39.038 10.049 3,88 612,55
5 Asakota 69,03 0 4 4 31.263 7.533 4,15 452,89

JUMLAH (KAB/KOTA) 222,3 0 38 38 159.736 40.681 3,93 719

Sumber: - Kantor Statistik Kota Bima Th 2017, Proyeksi Penduduk Kota Bima s/d 2035
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 8.087 7.703 15.790 104,99


2 5-9 7.768 7.495 15.263 103,64
3 10 - 14 7.346 7.131 14.477 103,02
4 15 - 19 8.201 8.376 16.577 97,91
5 20 - 24 8.776 8.967 17.743 97,87
6 25 - 29 6.602 6.707 13.309 98,43
7 30 - 34 5.998 6.645 12.643 90,26
8 35 - 39 5.343 5.643 10.986 94,68
9 40 - 44 4.938 5.610 10.548 88,02
10 45 - 49 4.153 4.460 8.613 93,12
11 50 - 54 3.355 3.567 6.922 94,06
12 55 - 59 2.665 2.966 5.631 89,85
13 60 - 64 1.698 1.955 3.653 86,85
14 65 - 69 1.383 1.496 2.879 92,45
15 70 - 74 904 1.068 1.972 84,64
16 75+ 1.177 1.553 2.730 75,79

JUMLAH 78.394 81.342 159.736 96,38


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 50

Sumber: - Kantor Statistik Kota Bima Th 2017, Proyeksi Penduduk Kota Bima s/d 2035
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 64.070 67.610 131.680
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 98,20% 94,30% 96,20%
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 8.310 13.630 21.940 12,97 20,16 16,66
b. SD/MI 16.312 14.435 30.747 25,46 21,35 23,36
c. SMP/ MTs 7.086 6.058 13.144 11,06 8,96 9,98
d. SMA/ MA 16.953 19.309 36.262 26,46 28,56 27,54
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 4.568 3.732 8.300 7,13 5,52 6,30
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 282 446 728 0,44 0,66 0,55
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1.051 1.291 2.342 1,64 1,91 1,78
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 8.746 8.668 17.413 13,65 12,82 13,22
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 762 41 803 1,19 0,06 0,61

Sumber: - Kantor Statistik Kota Bima Th 2017, Proyeksi Penduduk Kota Bima
TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 388 2 390 360 3 363 748 5 753
2 Mpunda Mpunda 378 2 380 343 1 344 721 3 724
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 185 4 189 154 2 156 339 6 345
4 Raba Penanae 413 3 416 409 3 412 822 6 828
5 Asakota Asakota 386 6 392 354 3 357 740 9 749

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.750 17 1.767 1.620 12 1.632 3.370 29 3.399


ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 9,6 7,4 8,5

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


NEONATA ANAK ANAK NEONAT ANAK
BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA BAYIa BALITA
L BALITA BALITA AL BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Rasanae Barat Paruga 7 7 0 7 2 2 0 2 9 9 0 9
2 Mpunda Mpunda 2 3 0 3 4 5 0 5 6 8 0 8
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
4 Raba Penanae 4 5 0 5 1 1 1 2 5 6 1 7
5 Asakota Asakota 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 14 16 0 16 8 9 1 10 22 25 1 26
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 8 9 0 9 5 6 1 6 7 7 0 8

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Rasanae Barat Paruga 748 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Mpunda Mpunda 721 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 339 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Raba Penanae 822 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 3
5 Asakota Asakota 740 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.370 0 1 2 3 0 0 0 0 0 2 0 2 0 3 2 5


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 148

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 17.114 17.757 34.871 0,00 0,00 29 0,00 0,00 44 0,00
2 Mpunda Mpunda 17.868 18.541 36.409 0 0,00 26 0 0,00 51 0,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 8.909 9.246 18.155 0 0,00 18 0 0,00 30 0,00
4 Raba Penanae 19.160 19.878 39.038 0 0,00 10 0 0,00 37 0,00
5 Asakota Asakota 15.343 15.920 31.263 0 0,00 15 0 0,00 44 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 78.394 81.342 159.736 0 0 0 0 98 0 0 0 0 206 0 0

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 61,35

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 128,96

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 159736
Maaf, sehubungan dengan ketiadaan data pilah (L/P) dari pemegang program, maka kolom pemilahan tidak diisi.
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 216 29 13,43
2 Mpunda Mpunda 273 26 9,52
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 129 18 13,95
4 Raba Penanae 153 10 6,54
5 Asakota Asakota 130 15 11,54

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 901 0 0 98 10,88

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakat
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Untuk data terpilah 2016 akan dilakukan perbaikan oleh penanggung jawab program
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI* PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Rasanae Barat Paruga 29 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0
2 Mpunda Mpunda 26 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 18 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0
4 Raba Penanae 10 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0
5 Asakota Asakota 15 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 98 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0


ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Maaf, sehubungan dengan ketiadaan data pilah (L/P) dari pemegang program, maka kolom pemilahan tidak diisi.
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Rasanae Barat Paruga 1.675 1.740 3.414 107 111 218 59 55,22633 52 46,84717 111 50,95662
2 Mpunda Mpunda 1.748 1.817 3.565 112 116 227 35 31,38024 35 30,19869 70 30,8
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 872 906 1.778 56 58 113 46 82,7 43 74,4 89 78,5
4 Raba Penanae 1.875 1.948 3.822 120 124 244 33 27,6 35 28,2 68 27,9
5 Asakota Asakota 1.501 1.560 3.061 96 100 195 1 1,0 1 1,0 2 1,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.670 7.970 15.640 489 508 998 174 35,5572 166 32,64634 340 34,07387

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 5 1 6 100,00 5 0 5 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 5 1 6 5 0 5 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 83,33 16,67 100,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Rasanae Barat Paruga 16.745 17.398 34.143 904 939 1.844 1.065 118 1.133 121 2.198 119
2 Mpunda Mpunda 17.482 18.166 35.648 944 981 1.925 673 71 835 85 1.508 78
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 8.717 9.059 17.776 471 489 960 232 49 248 51 480 50
4 Raba Penanae 18.746 19.477 38.223 1.012 1.052 2.064 710 70 749 71 1.459 71
5 Asakota Asakota 15.011 15.599 30.610 811 842 1.653 801 99 874 104 1.675 101

JUMLAH (KAB/KOTA) 76.701 79.699 156.400 4.142 4.304 8.446 3.481 84,0 3.839 89,2 7.320 86,7
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 0 3 3 6 4 10 6 7 13
2 Mpunda Mpunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0 0 1 2 3 1 2 3
4 Raba Penanae 0 0 0 5 2 7 5 2 7
5 Asakota Asakota 0 0 0 1 0 1 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 3 3 13 8 21 13 11 24
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 100,00 61,90 38,10 54,17 45,83
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 16,58 13,52 15,02

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rasanae Barat Paruga 13 1 7,69 0 0
2 Mpunda Mpunda 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 3 0 0,00 0 0
4 Raba Penanae 7 0 0,00 0 0
5 Asakota Asakota 1 0 0,00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 1 4,17 - 0


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 0 3 3 7 3 10 7 6 13
2 Mpunda Mpunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0 0 1 2 3 1 2 3
4 Raba Penanae 0 0 0 5 2 7 5 2 7
5 Asakota Asakota 0 0 0 1 0 1 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 3 3 14 7 21 14 10 24
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,8 1,2 1,5

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


a RFT PB a RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Rasanae Barat Paruga 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 5 3 8 1 20 2 67 3 38
2 Mpunda Mpunda 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 3 4 1 100 2 67 3 75
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100 3 100
4 Raba Penanae 1 1 2 1 100 1 100 2 100 8 4 12 8 100 4 100 12 100
5 Asakota Asakota 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 0 3 2 67 0 #DIV/0! 2 67

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0 17 13 30 12 71 11 85 23 77

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Rasanae Barat Paruga 0 1
2 Mpunda Mpunda 0 1
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 1
4 Raba Penanae 0 0
5 Asakota Asakota 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 45.530 3


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 6,59

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
45.530
Jumlah penduduk < 15 thn di peroleh dari proyeksi pendudk tahun 2015
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Mpunda Mpunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Raba Penanae 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Asakota Asakota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Rasanae Barat Paruga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Mpunda Mpunda 5 5 10 1 0 0 0 0 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 4 2 6 0 0 0 0 0 0 0
4 Raba Penanae 6 9 15 0 0 0 0 0 0 0
5 Asakota Asakota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 16 31 1 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 3,2

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 6 3 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Mpunda Mpunda 11 7 18 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Raba Penanae 11 7 18 3 0 3 27,3 0,0 16,7
5 Asakota Asakota 4 8 12 0 1 1 0,0 12,5 8,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 32 25 57 3 1 4 9,4 4,0 7,0


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 40,8 30,7 35,7

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Rasanae Barat Paruga 312 269 581 312 183 495 9 2,88 5 3 14 2,83 0 0 0 0
2 Mpunda Mpunda 124 117 241 465 267 732 5 1,08 1 0 6 0,82 0 0,00 0,00 0,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 43 97 140 26 22 48 1 3,85 - - 1 2,08 0 0,00 0,00 0,00
4 Raba Penanae 269 245 514 269 219 488 4 1,49 3 1 7 1,43 0 0,00 0 0,00
5 Asakota Asakota 534 88 622 728 321 1.049 - 0,00 1 0 1 0,10 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.282 816 2.098 1.800 1.012 2.812 19 1,06 10 1 29 1,03 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! 0,11

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Bid. P2PL Dinkes Kota Bima


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Rasanae Barat Paruga 0 0
2 Mpunda Mpunda 0 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0
4 Raba Penanae 0 0
5 Asakota Asakota 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 0 572 #DIV/0! 869 #DIV/0! 1.441 #DIV/0! 12 2,0979021 49 5,64 61 4,23
2 Mpunda Mpunda 0 250 #DIV/0! 399 #DIV/0! 649 #DIV/0! 33 13,2 38 9,52 71 10,94
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 308 #DIV/0! 1.109 #DIV/0! 1.417 #DIV/0! 44 14,285714 181 16,32 225 15,88
4 Raba Penanae 0 364 #DIV/0! 902 #DIV/0! 1.266 #DIV/0! 33 9,0659341 140 15,52 173 13,67
5 Asakota Asakota 0 524 #DIV/0! 1.726 #DIV/0! 2.250 #DIV/0! 152 29,007634 333 19,29 485 21,56

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.018 #DIV/0! 5.005 #DIV/0! 7.023 #DIV/0! 274 13,5778 741 14,805195 1.015 14,452513

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Pada data proyeksi pendududk menurut BPS thn 2015 tdk terdapat jmlh pdd > 18 thn
TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 0 572 #DIV/0! 869 #DIV/0! 1.441 #DIV/0! 1 0,17 25 2,88 26 1,80
2 Mpunda Mpunda 0 250 #DIV/0! 399 #DIV/0! 649 #DIV/0! 10 4,00 116 29,07 126 19,41
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 308 #DIV/0! 1.109 #DIV/0! 1.417 #DIV/0! 28 9,09 325 29,31 353 24,91
4 Raba Penanae 0 185 #DIV/0! 503 #DIV/0! 688 #DIV/0! 16 8,65 149 29,62 165 23,98
5 Asakota Asakota 0 524 #DIV/0! 1.726 #DIV/0! 2.250 #DIV/0! 197 37,60 387 22,42 584 25,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 55.193 59.013 114.206 1.839 3,33 4.606 7,81 6.445 5,64 252 13,70 1.002 21,75 1.254 19,46

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Pada data proyeksi pendududk menurut BPS thn 2015 tdk terdapat jmlh pdd > 15 thn per kecamatan
TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rasanae Barat Paruga 10 #DIV/0! 0,00 0,00 0 0,00
2 Mpunda Mpunda 113 #DIV/0! 4 3,54 0 0,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 64 #DIV/0! 2 3,13 0 0,00
4 Raba Penanae 516 #DIV/0! 12 2,33 0 0,00
5 Asakota Asakota 74 #DIV/0! 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 22.358 777 3 18 2,32 0 0,00

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

Pada data proyeksi pendududk menurut BPS thn 2015 tdk terdapat jmlh pdd 30-50 thn per kecamatan
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA BIMA
TAHUN 2016

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA
KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR L P L+P
0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 DBD 5 3 32 25 57 11 13 15 3 12 2 1 3 1 4 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9,38 4,00 7,02
2 CHIKUNGUNYA 5 1 18 31 49 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -
3 CAMPAK 5 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KOTA BIMA
TAHUN 2016

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Rasanae Barat Paruga 0 0 #DIV/0!
2 Mpunda Mpunda 1 1 100,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0 #DIV/0!
4 Raba Penanae 3 3 100,00
5 Asakota Asakota 1 1 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 5 100,00

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Rasanae Barat Paruga 929 776 83,5 719 77,4 886 636 71,8 637 71,9 637 71,90
2 Mpunda Mpunda 969 741 76,5 674 69,6 925 605 65,4 592 64,0 592 64,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 483 335 69,4 297 61,5 461 284 61,6 284 61,6 284 61,61
4 Raba Penanae 1038 738 71,1 693 66,8 992 611 61,6 611 61,6 611 61,59
5 Asakota Asakota 833 695 83,4 680 81,6 795 639 80,4 629 79,1 629 79,12

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.252 3.285 77,3 3.063 72,0 4.059 2.775 68,4 2.753 67,8 2.753 67,82459

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Rasanae Barat Paruga 929 269 29,0 283 30,5 94 10,1 69 7,4 47 5,1 493 53,1
2 Mpunda Mpunda 969 156 16,1 160 16,5 110 11,4 41 4,2 17 1,8 328 33,8
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 483 255 52,8 196 40,6 1 0,2 34 7,0 4 0,8 235 48,7
4 Raba Penanae 1.038 419 40,4 330 31,8 191 18,4 153 14,7 93 9,0 767 73,9
5 Asakota Asakota 833 115 13,8 81 9,7 56 6,7 29 3,5 29 3,5 195 23,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.252 1.214 28,6 1.050 24,7 452 10,6 326 7,7 190 4,5 2.018 47,5

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Rasanae Barat Paruga 836 269 32,2 283 33,9 94 11,2 69 8,3 47 5,6
2 Mpunda Mpunda 873 156 17,9 160 18,3 110 12,6 41 4,7 17 1,9
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 435 255 58,6 196 45,1 1 0,2 34 7,8 4 0,9
4 Raba Penanae 918 419 45,6 330 35,9 191 20,8 153 16,7 93 10,1
5 Asakota Asakota 750 115 15,3 81 10,8 56 7,5 29 3,9 29 3,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.812 1.214 31,8 1.050 27,5 452 11,9 326 8,6 190 5,0

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Asakota Asakota 833 837 100,48 805 96,64
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 483 383 79,30 339 70,19
3 Mpunda Mpunda 969 903 93,19 819 84,52
4 Raba Penanae 1038 1.010 97,30 945 91,04
5 Rasanae Barat Paruga 929 917 98,71 864 93,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 4252 4.050 95,25 3.772 88,71

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Rasanae Barat Paruga 929 186 173 93,1 388 360 748 58 54 112 73 125,4 46 85,2 119 106,1
2 Mpunda Mpunda 969 194 153 78,9 378 343 721 57 51 108 36 63,5 42 81,6 78 72,1
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 483 97 94 97,3 185 154 339 28 23 51 26 93,7 15 64,9 41 80,6
4 Raba Penanae 1.038 208 275 132,5 413 409 822 62 61 123 40 64,6 57 92,9 97 78,7
5 Asakota Asakota 833 167 153 91,8 386 354 740 58 53 111 35 60,4 35 65,9 70 63,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.252 850 848 99,7 1.750 1.620 3.370 263 243 506 210 80,0 195 80,2 405 80,1

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Rasanae Barat Paruga 642 11,1 12 0,2 80 1,4 1.348 23,4 2.082 36,1 248 4,3 2.987 51,8 451 7,8 0 0,0 0 0,0 3.686 63,9 5.768 100,0
2 Mpunda Mpunda 1.313 23,4 11 0,2 102 1,8 922 16,4 2.348 41,9 565 10,1 2.157 38,5 535 9,5 0 0,0 0 0,0 3.257 58,1 5.605 100,0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 120 4,2 0 0,0 6 0,2 464 16,2 590 20,6 26 0,9 2.174 75,7 80 2,8 0 0,0 0 0,0 2.280 79,4 2.870 100,0
4 Raba Penanae 603 11,1 31 0,6 117 2,1 1.328 24,4 2.079 38,1 97 1,8 3.155 57,9 122 2,2 0 0,0 0 0,0 3.374 61,9 5.453 100,0
5 Asakota Asakota 195 4,2 0 0,0 16 0,3 891 19,2 1.102 23,8 155 3,3 2.920 63,0 455 9,8 0 0,0 0 0,0 3.530 76,2 4.632 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.873 11,8 54 0,2 321 1,3 4.953 20,4 8.201 33,7 1.091 4,5 13.393 55,1 1.643 6,8 0 0,0 0 0,0 16.127 66,3 24.328 100,0

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Rasanae Barat Paruga 16 2,2 0 0,0 14 1,9 162 21,8 192 25,8 44 5,9 424 57,0 84 11,3 0 0,0 0 0,0 552 74,2 744 100,0
2 Mpunda Mpunda 130 7,0 2 0,1 6 0,3 202 10,9 340 18,3 118 6,3 1.230 66,1 172 9,2 0 0,0 0 0,0 1.520 81,7 1.860 100,0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 4 2,8 0 0,0 4 2,8 0 0,0 8 5,6 0 0,0 134 94,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 134 94,4 142 100,0
4 Raba Penanae 168 12,3 12 0,9 68 5,0 248 18,1 496 36,2 44 3,2 794 58,0 36 2,6 0 0,0 0 0,0 874 63,8 1.370 100,0
5 Asakota Asakota 56 7,1 0 0,0 12 1,5 176 22,2 244 30,8 6 0,8 522 65,9 20 2,5 0 0,0 0 0,0 548 69,2 792 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 374 7,6 14 0,3 104 2,1 788 16,1 1.280 26,1 212 4,3 3.104 63,2 312 6,4 0 0,0 0 0,0 3.628 73,9 4.908 100,0

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rasanae Barat Paruga 6.053 744 12,3 5.768 95,3
2 Mpunda Mpunda 6.320 1.860 29,4 5.605 88,7
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 3.151 142 4,5 2.870 91,1
4 Raba Penanae 6.776 1.370 20,2 5.453 80,5
5 Asakota Asakota 5.427 792 14,6 4.632 85,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 27.727 4.908 17,7 24.328 87,7

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 388 360 748 388 100 360 100,0 748 100,0 13 3,4 16 4,4 29 3,9
2 Mpunda Mpunda 378 343 721 378 100,0 343 100,0 721 100,0 12 3,2 12 3,5 24 3,3
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 185 154 339 185 100,0 154 100,0 339 100,0 8 4,3 11 7,1 19 5,6
4 Raba Penanae 413 409 822 413 100,0 409 100,0 822 100,0 16 3,9 22 5,4 38 4,6
5 Asakota Asakota 386 354 740 386 100,0 354 100,0 740 100,0 8 2,1 10 2,8 18 2,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.750 1.620 3.370 1.750 100,0 1.620 100,0 3.370 100,0 57 3,3 71 4,4 128 3,8

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 388 360 748 387 99,7 356 98,9 743 99,3 367 94,6 344 95,6 711 95,1
2 Mpunda Mpunda 378 343 721 373 98,7 339 98,8 712 98,8 370 97,9 347 101,2 717 99,4
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 185 154 339 184 99,5 154 100,0 338 99,7 182 98,4 154 100,0 336 99,1
4 Raba Penanae 413 409 822 410 99,3 406 99,3 816 99,3 416 100,7 401 98,0 817 99,4
5 Asakota Asakota 386 354 740 377 97,7 343 96,9 720 97,3 383 99,2 333 94,1 716 96,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.750 1.620 3.370 1.731 98,9 1.598 98,6 3.329 98,8 1.718 98,2 1.579 97,5 3.297 97,8

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Asakota Asakota 193 179 372 162 83,9 155 86,6 317 85,2
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 76 66 142 52 68,4 47 71,2 99 69,7
3 Mpunda Mpunda 177 150 327 139 78,53 126 84,0 265 81,0
4 Raba Penanae 112 94 206 52 46,4 57 60,6 109 52,9
5 Rasanae Barat Paruga 343 300 643 241 70,3 214 71,3 455 70,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 901 789 1.690 646 71,7 599 75,9 1.245 73,7

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 415 429 844 414 99,8 400 93,2 814 96,4
2 Mpunda Mpunda 433 448 881 347 80,1 341 76,1 688 78,1
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 216 224 440 172 79,6 150 67,0 322 73,2
4 Raba Penanae 464 481 945 412 88,8 403 83,8 815 86,2
5 Asakota Asakota 371 385 756 354 95,4 338 87,8 692 91,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.899 1.967 3.866 1.699 89,5 1.632 83 3.331 86,2

Sumber: Seksi KIA Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Rasanae Barat Paruga 6 3 50,0
2 Mpunda Mpunda 10 7 70,0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 7 4 57,1
4 Raba Penanae 11 11 100,0
5 Asakota Asakota 4 3 75,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 38 28 73,7

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rasanae Barat Paruga 388 360 748 335 86,34 304 84,44 639 85,43 227 58,51 220 61,11 447 59,76
2 Mpunda Mpunda 378 343 721 356 94,18 323 94,17 679 94,17 345 91,27 355 103,50 700 97,09
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 185 154 339 158 85,41 149 96,75 307 90,56 186 100,54 185 120,13 371 109,44
4 Raba Penanae 413 409 822 371 89,83 378 92,42 749 91,12 399 96,61 380 92,91 779 94,77
5 Asakota Asakota 386 354 740 352 91,19 320 90,40 672 90,81 249 64,51 251 70,90 500 67,57

JUMLAH (KAB/KOTA) 1750 1620 3370 1572 89,83 1474 90,99 3046 90,39 1406 80,34 1391 85,86 2797 83,00

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Rasanae Barat Paruga 415 429 844 316 76 244 57 560 66 316 76,1446 244 56,8765 560 66,35 341 82,1687 258 60,1399 599 70,9716 341 82,1687 258 60,1399 599 70,9716
2 Mpunda Mpunda 433 448 881 333 77 344 77 677 77 333 76,9053 344 76,7857 677 76,84 311 71,8245 321 71,6518 632 71,7367 311 71,8245 321 71,6518 632 71,7367
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 216 224 440 214 99 197 88 411 93 214 99,0741 197 87,9464 411 93,41 184 85,1852 164 73,2143 348 79,0909 184 85,1852 164 73,2143 348 79,0909
4 Raba Penanae 464 481 945 373 80 398 83 771 82 380 81,8966 395 82,1206 775 82,01 325 70,0431 369 76,7152 694 73,4392 325 70,0431 369 76,7152 694 73,4392
5 Asakota Asakota 371 385 756 275 74 292 76 567 75 275 74,124 292 75,8442 567 75,00 242 65,2291 265 68,8312 507 67,0635 236 63,6119 259 67,2727 495 65,4762

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.899 1.967 3.866 1.511 80 1.475 75 2.986 77 1.518 79,9368 1.472 74,8348 2.990 77,3409 1.403 73,881 1.377 70,0051 2.780 71,9089 1.397 73,565 1.371 69,7001 2.768 71,5986

Sumber: Seksi Immunisasi, Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Asakota Asakota 352 339 691 349 99,15 336 99,12 685 99,13 1.097 935 2.032 1.086 99,00 921 98,50 2.007 98,77 1.449 1.274 2.723 1.435 99,03 1.257 98,67 2.692 98,86
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 162 179 341 162 100,00 179 100,00 341 100,00 539 531 1.070 535 99,26 518 97,55 1.053 98,41 701 710 1.411 697 99,43 697 98,17 1.394 98,80
3 Mpunda Mpunda 341 322 663 326 95,60 319 99,07 645 97,29 1.230 1.085 2.315 1.228 99,84 1.082 99,72 2.310 99,78 1.571 1.407 2.978 1.554 98,92 1.401 99,57 2.955 99,23
4 Raba Penanae 356 317 673 352 98,88 315 99,37 667 99,11 1.416 1.380 2.796 1.385 97,81 1.314 95,22 2.699 96,53 1.772 1.697 3.469 1.737 98,02 1.629 95,99 3.366 97,03
5 Rasanae Barat Paruga 364 374 738 359 98,63 366 97,86 725 98,24 1.398 1.459 2.857 1.253 89,63 1.307 89,58 2.560 89,60 1.762 1.833 3.595 1.612 91,49 1.673 91,27 3.285 91,38

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.575 1.531 3.106 1.548 98,29 1.515 98,95 3.063 98,62 5.680 5.390 11.070 5.487 96,60 5.142 95,40 10.629 96,02 7.255 6.921 14.176 7.035 96,97 6.657 96,19 13.692 96,59

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Asakota Asakota 627 601 1.228 446 429 875 71,1 71,4 71,3 17 3,8 21 4,9 38 4,3
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 345 330 675 240 234 474 69,6 71 70,2 15 6,3 22 9,4 37 7,8
3 Mpunda Mpunda 588 555 1.143 436 391 827 74,1 70 72,4 5 1,1 7 1,8 12 1,5
4 Raba Penanae 721 655 1.376 475 425 900 65,9 65 65,4 26 5,5 14 3,3 40 4,4
5 Rasanae Barat Paruga 750 776 1.526 656 665 1.321 87,5 86 86,6 5 0,8 8 1,2 13 1,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.031 2.917 5.948 2.253 2.144 4.397 74,3 74 73,9 68 3,0 72 3,4 140 3,2

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 1.660 1.715 3.375 1.090 65,7 1.057 61,6 2.147 63,6
2 Mpunda Mpunda 1.732 1.793 3.525 1.265 73,0 1.232 68,7 2.497 70,8
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 862 894 1.756 579 67,2 614 68,7 1.193 67,9
4 Raba Penanae 1.855 1.924 3.779 1.523 82,1 1.526 79,3 3.049 80,7
5 Asakota Asakota 1.485 1.541 3.026 1.249 84,1 1.215 78,8 2.464 81,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.594 7.867 15.461 5.706 75,1 5.644 71,7 11.350 73,4

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Asakota Asakota 1.357 1.281 2.638 933 892 1.825 68,8 69,6 69,2 23 2,5 31 3,5 54 3,0
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 722 736 1.458 460 486 946 63,7 66 64,9 10 2,2 14 2,9 24 2,5
3 Mpunda Mpunda 1.532 1.370 2.902 963 889 1.852 62,9 65 63,8 29 3,0 27 3,0 56 3,0
4 Raba Penanae 1.652 1.614 3.266 1.091 1.020 2.111 66,0 63 64,6 7 0,6 6 0,6 13 0,6
5 Rasanae Barat Paruga 1.869 1.956 3.825 1.295 1.323 2.618 69,3 68 68,4 8 0,6 13 1,0 21 0,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.132 6.957 14.089 4.742 4.610 9.352 66,5 66 66,4 77 1,6 91 2,0 168 1,8

Sumber:Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Asakota Asakota 1 4 5 1 100,0 4 100,0 5 100,0
2 Rasanae Timur Rasanae Timur 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
3 Mpunda Mpunda 3 - 3 3 100,0 - 0,0 3 100,0
4 Raba Penanae 1 2 3 1 100,0 2 100,0 3 100,0
5 Rasanae Barat Paruga 1 - 1 1 100,0 - 0,0 1 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 7 15 8 100,0 7 100,0 15 100,0

Sumber: Seksi Gizi Bid. Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Asakota Asakota 268 250 518 263 98,1 239 95,6 502 96,9 17 17 100,00
2 Rasanae Barat Paruga 254 157 411 154 60,6 129 82,2 283 68,9 18 16 88,89
3 Raba Penanae 340 338 678 212 62,4 168 49,7 380 56,0 23 23 100,00
4 Mpunda Mpunda 267 251 518 222 83,1 216 86,1 438 84,6 16 16 100,00
5 Rasanae Timur Rasanae Timur 123 130 253 114 92,7 127 97,7 241 95,3 16 16 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.252 1.126 2.378 965 77,1 879 78,1 1.844 77,5 90 88 97,78
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 77,1 78,1 77,5

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 RASANA'E BARAT PARUGA 32 245 0,1
2 ASAKOTA ASAKOTA 44 159 0,3
3 MPUNDA MPUNDA 104 484 0,2
4 RABA PENANA'E 110 219 0,5
5 RASANA'E TIMUR RASANA'E TIMUR 343 330 1,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 633 1.437 0,4

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Rasanae Barat Paruga 18 0,0 10 55,6 1.961 1.762 3.723 90 4,6 86 4,9 176 4,7 194 218 412 194 100,0 218 100,0 412 100,0
2 Mpunda Mpunda 16 0,0 16 100,0 1.460 1.421 2.881 160 11,0 173 12,2 333 11,6 232 307 539 232 100,0 307 100,0 539 100,0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 16 0,0 16 100,0 1.040 1.020 2.060 68 6,5 68 6,7 136 6,6 86 88 174 86 100,0 88 100,0 174 100,0
4 Raba Penanae 22 0,0 22 100,0 2.296 2.029 4.325 128 5,6 110 5,4 238 5,5 165 131 296 165 100,0 131 100,0 296 100,0
5 Asakota Asakota 17 0,0 17 100,0 1.851 1.667 3.518 128 6,9 112 6,7 240 6,8 186 130 316 186 100,0 130 100,0 316 100,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 89 - 0,0 81 91,0 8.608 7.899 16.507 574 6,7 549 7,0 1.123 6,8 863 874 1.737 863 100,0 874 100,0 1.737 100,0

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas, Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rasanae Barat Paruga 1.154 1.515 2.669 1.350 116,98 1.311 86,53 2.661 99,70
2 Mpunda Mpunda 746 1.131 1.877 604 80,97 585 51,72 1.189 63,35
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 406 531 937 1.248 307,39 1.335 251,41 2.583 275,67
4 Raba Penanae 972 1.367 2.339 721 74,18 901 65,91 1.622 69,35
5 Asakota Asakota 1.678 1.275 2.953 1.084 64,60 1.230 96,47 2.314 78,36

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.956 5.819 10.775 5.007 101,03 5.362 92,15 10.369 96,23

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KOTA BIMA
TAHUN 2016

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 104146 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 54.435 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.2 PBI APBD 1.524 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 32.366 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 10.721 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.5 Bukan pekerja (BP) 5.100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Jamkesda 1.334 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Asuransi Swasta 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Asuransi Perusahaan 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 105.480 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Bid. Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA 0
TAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Paruga 13.555 18.888 32.443 718 979 1.697 222 167 389
2 Puskesmas Mpunda 17.740 25.198 42.938 0 0 0 204 63 267
3 Puskesmas RasanaE Timur 5.925 7.395 13.320 0 0 0 368 286 654
4 Puskesmas PenanaE 10.952 17.889 28.841 0 0 0 114 90 204
5 Puskesmas Asakota 12.451 13.776 26.227 0 0 0 114 90 204
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH I 60.623 83.146 143.769 718 979 1.697 1.022 696 1.718
1 Rs. Dr.Agung 10.399 14.467 24.866 497 797 1.294 0
2 Rs.Muhammadiyah Bima 0 0 0
3 RS. Stikes Mataram 63 80 143 211 240 451 0
4 RS …. 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 10.462 14.547 25.009 708 1.037 1.745 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 71.085 97.693 168.778 1.426 2.016 3.442 1.022 696 1.718
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Satpras Bidang Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Catatan: * Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
* Data Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Bima Tidak Tersedia akibat Arsip Hilang Terbawa Banjir Bandang.
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA 0
TAHUN 2016

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
SAKITa TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Rs. Dr.Agung 44 497 779 1.276 8 10 18 9 6 15 16,1 12,8 14,1 18,1 7,7 11,8
2 Rs. MuhammadiyahBima - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 RS.Stikes Mataram 28 211 240 451 5 6 11 - 2 2 23,7 25,0 24,4 - 8,3 4,4

KABUPATEN/KOTA 72 708 1.019 1.727 13 16 29 9 8 17 18,4 15,7 16,8 12,7 7,9 9,8

Sumber: Seksi Satpras Bidang Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
* Data Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Bima Tidak Tersedia akibat Arsip Hilang Terbawa Banjir Bandang.
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA 0
TAHUN 2016

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rs. Dr.Agung 44 1.276 11.312 2.717 70,4 29 3,721003135 2,1
2 Rs. MuhammadiyahBima 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 RS.Stikes Mataram 28 451 720 1.804 7,0 16,10714286 21,1 4,0

KABUPATEN/KOTA 72 1727 12.032 45,8 23,98611111 8,3 0

Sumber: Seksi Satpras Bidang Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
* Data Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Bima Tidak Tersedia akibat Arsip Hilang Terbawa Banjir Bandang.
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Kota Bima
TAHUN 2016

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rasanae Barat Paruga 210 210 100,0 20 9,5
2 Asakota Asakota 210 210 100,0 35 16,7
3 Mpunda Mpunda 210 210 100,0 19 9,0
4 Raba Penanae 210 210 100,0 24 11,4
5 Rasanae Timur Rasanae Timur 210 210 100,0 12 5,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.050 1.050 100,0 110 10,5

Sumber : Seksi Promkes


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA BIMA
TAHUN 2016

2015 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Rasanae Barat Paruga 8505 7.924 93,17 581 581 100 98 16,87 8.022 94,32
2 Mpunda Mpunda 8884 8.261 92,99 623 623 100 104 16,69 8.365 94,16
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 4446 3.297 74,16 1149 1.149 100 184 16,01 3.481 78,30
4 Raba Penanae 9534 8.585 90,05 949 949 100 168 17,70 8.753 91,81
5 Asakota Asakota 7651 5.152 67,34 2499 2.499 100 399 15,97 5.551 72,55

JUMLAH (KAB/KOTA) 39.020 33.219 85,13 5.801 5.801 100,00 953 16,43 34.172 87,58

Sumber: Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes


TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK
DENGAN AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
PENDUDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
K MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Rasanae Barat Paruga 34.871 371 2679 348 2519 62 1336 57 1207 2969 18681 2955 18591 0 - - 0,00 10 213 10 213 2 136 2 136 1540 9805 1534 9799 32465 93
2 Mpunda Mpunda 36.409 237 3555 230 3316 173 1406 159 1230 4775 25776 4528 24867 0 - - 0,00 4 141 4 141 9 96 9 96 951 5106 935 4890 34540 94,87
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 18.155 70 350 57 285 13 65 7 40 1208 6140 1192 6091 0 - - 0,00 32 2062 29 2003 0 0 0 0 1683 8415 1666 8330 16749 92,26
4 Raba Penanae 39.038 133 2455 107 2160 285 4173 285 4103 5110 27004 5083 25415 0 - - 0,00 0 0 0 0 0 0 0 0 913 4491 913 4491 36169 92,65
5 Asakota Asakota 31.263 325 8107 298 7923 241 2204 193 2114 3215 18101 3215 18101 0 - - 0,00 7 86 0 0 0 0 0 0 409 2112 409 2112 30250 96,76

JUMLAH (KAB/KOTA) 159.736 1.136 17146 1040 16203 774 9184 701 8694 17277 95702 16973 93065 0 0 0 0 53 2502 43 2357 11 232 11 232 5496 29929 5457 29622 150173 94,0132

Sumber: Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Rasanae Barat Paruga 11 2 1 50,00
2 Mpunda Mpunda 15 1 1 100,00
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 3 3 2 66,67
4 Raba Penanae 11 7 4 57,14
5 Asakota Asakota 4 2 1 50,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 44 15 9 60

Sumber: Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK DENGAN


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SEHAT)

JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Rasanae Barat Paruga 34871 2.331 10.480 2.331 10.280 98,09 5.525 22.613 5.525 22.613 100 0 0 0 0 #DIV/0! 236 982 227 922 93,89002 33815 97,0
2 Mpunda Mpunda 36409 1.580 7.616 1.580 7.589 99,65 6.786 27.135 6.786 27.135 100 0 0 0 0 #DIV/0! 18 72 18 72 100 34796 95,6
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 18155 664 2.473 664 2.443 98,79 2.680 11.418 2.680 11.418 100 0 0 0 0 #DIV/0! 8 32 7 28 87,5 13889 76,5
4 Raba Penanae 39038 3.393 13.955 3.393 13.952 99,98 5.391 22.098 5.391 22.098 100 0 0 0 0 #DIV/0! 59 236 57 228 96,61017 36278 92,9
5 Asakota Asakota 31263 2.831 10.392 2.829 10.199 98,14 3.033 15.165 3.033 15.165 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 25364 81,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 159.736 10.799 44.916 10.797 44.463 98,99 23.415 98.429 23.415 98.429 100 - - - - #DIV/0! 321 1.322 309 1.250 94,55371 144.142 90,2

Sumber:Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KOTA BIMA
TAHUN 2016

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rasanae Barat Paruga 6 6 100 2 33,33 - 0
2 Mpunda Mpunda 10 10 100,0 3 30,00 - 0
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 7 7 100,0 0 0,00 - 0
4 Raba Penanae 11 11 100,0 3 27,27 - 0
5 Asakota Asakota 4 4 100,0 0 0,00 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 38 38 100,0 8 91 0 0

Sumber: Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BIMA
TAHUN 2016

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN UMUM

JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

SAKIT UMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Rasanae Barat Paruga 18 6 4 9 0 0 10 47 15 83,3 5 83,3 4 100,0 8 88,9 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 90,0 41 87,2
2 Mpunda Mpunda 16 6 9 15 3 - 2 51 14 87,5 5 83,3 9 100,0 14 93,3 3 100 0 #DIV/0! 2 100,0 47 92,2
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 16 6 1 13 - 0 0 36 13 81,3 4 66,7 1 100,0 12 92,3 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 83,3
4 Raba Penanae 22 9 8 15 1 0 2 57 19 86,4 8 88,9 7 87,5 13 86,7 1 100 0 #DIV/0! 2 100,0 50 87,7
5 Asakota Asakota 17 6 4 9 1 0 0 37 14 82,4 5 83,3 3 75,0 9 100,0 1 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 32 86,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 89 33 26 61 5 0 14 228 75 84,3 27 81,8 24 92,3 56 91,8 5 100 0 #DIV/0! 13 92,9 200 87,7193

Sumber:Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Rasanae Barat Paruga 72 7 32 11 10 60 83,33 4 7 0 1 12 16,67
2 Mpunda Mpunda 103 3 15 14 40 72 69,90 1 7 0 23 31 30,10
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 75 2 1 1 52 56 74,67 1 0 0 18 19 25,33
4 Raba Penanae 182 3 12 11 105 131 71,98 0 2 0 49 51 28,02
5 Asakota Asakota 284 16 2 4 139 161 56,69 10 0 0 113 123 43,31

JUMLAH (KAB/KOTA) 716 31 62 41 346 480 67,04 16 16 0 204 236 32,96

Sumber:Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KOTA BIMA
TAHUN 2016

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 0 Paruga 12 4 7 0 1 12 100 60 1 7 1 12 21 35,00
2 0 Mpunda 31 1 7 0 23 31 100 72 1 4 1 4 10 13,89
3 0 Rasanae Timur 19 1 0 0 18 19 100 56 0 0 1 3 4 7,14
4 0 Penanae 51 0 2 0 49 51 100 131 0 0 6 22 28 21,37
5 0 Asakota 123 10 0 0 113 123 100 161 0 1 2 12 15 9,32

JUMLAH (KAB/KOTA) 236 16 16 0 204 236 100,00 480 2 12 11 53 78 16,25

Sumber: Seksi Kesling Bidang P2PL Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas

Penanae
Mpunda

Rasanae
No. Nama Obat %

Asakota
Bentuk Sediaan

Paruga

Timur
1 Albendazole Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

2 Amoxicillin 500 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

3 amoxicillin Syrup 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

4 Deksametason Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

6 Efinefrin (adrenalin) 0,1% ( sebagai HCl ) Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

7 Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

8 Furosemid 40 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

9 Garam Oralit Serbuk 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

10 Glibenklamid Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

11 Kaptopril Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi

13 Metil Ergometrin Maleat 0,200 mg - 1 mL Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

15 Oksitosin Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

16 Parasetamol 500 mg Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

17 Tablet Tambah Darah Tablet 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

18 Vaksin BCG Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

19 Vaksin TT Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

20 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib Injeksi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 100,00

RATA - RATA 95,00

Sumber : UPT IFK DINKES KOTA BIMA Tahun 2017


Yang di hitung adalah Jumlah Puskesmas yang memiliki ketersedian 20 item obat tersebut
Rumus perhitungannya : Jumlah Puskesmas yang memiliki ketersediaan 20 item obat di bagi jumlah puskesmas seluruhnya di kali 100

Cara Pengisian :
- Jika tersedia input 1
- Jika tidak tersedia input 0
TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 53 53
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 4 4
3 PUSKESMAS KELILING 13 13
4 PUSKESMAS PEMBANTU 16 16
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 2 0 2
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 2 2
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 52
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 2
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1
6 APOTEK 29
7 TOKO OBAT 12
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Seksi Satpras Bidang Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KOTA BIMA
TAHUN 2016

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100,00

Sumber: Seksi Satpras Bidang Yankes Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


Kota Bima
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Asakota Asakota 4 13,33 24 80,00 0 0,00 2 6,67 30 2 6,67
2 Mpunda Mpunda 16 45,71 16 45,71 3 8,57 0 0,00 35 3 8,57
3 Rasanae Timur Rasanae Timur 0 0,00 21 80,77 4 15,38 1 3,85 26 5 19,23
4 Raba Penanae 4 10,00 32 80,00 4 10,00 0 0,00 40 4 10,00
5 Rasanae Barat Paruga 6 18,75 25 78,13 1 3,13 0 0,00 32 1 3,13

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 18,40 118 72,39 12 7,36 3 1,84 163 15 9,20


RASIO POSYANDU PER 100 BALITA #DIV/0!

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


Kota Bima
TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Rasanae Timur Rasanae Timur 7 6 2,00 1
2 Raba Penanae 11 8 5,00 1
3 Mpunda Mpunda 10 11 3,00 2
4 Asakota Asakota 4 4 2,00 5
5 Rasanae Barat Paruga 6 5 3,00 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 38 34 15 10

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


Kota Bima
TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rasanae Barat Paruga 6 - 6,00 - 0,00 6 100
2 Raba Penanae 11 - 11,00 - 0,00 11 100
3 Mpunda Mpunda 10 - 10,00 - 0,00 10 100
4 Asakota Asakota 4 - 4,00 - 0,00 4 100
5 Rasanae Timur Rasanae Timur 7 - 7,00 - 7 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 38 0 38 0 0 38 100

Sumber: Seksi Promkes Bidang Binkesmas Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Paruga - - - 2 3 5 2 3 5 0 2 2 - - - - 2 2
2 Puskesmas Mpunda - - - 1 3 4 1 3 4 0 1 1 - - - - 1 1
3 Puskesmas Rasanae Timur - - - 4 1 5 4 1 5 0 1 1 - - - - 1 1
4 Puskesmas Penanae - - - 3 1 4 3 1 4 0 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Asakota - - - 2 7 9 2 7 9 0 1 1 - - - - 1 1
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 12 15 27 12 15 27 - 6 6 - - - - 6 6
2 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 4 6 10 8 8 16 - - - - - -
3 RS Stikes Mataram - - - - - - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 2 6 4 6 10 8 8 16 - - - - - - - - -
1 Lab. Kesehatan Daerah Kota Bima
2 Instalasi Farmasi Kota Bima

SUB JUMLAH II (SARANA PELAYANAN KESEHATAN


- LAIN)
- - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 16 21 37 20 23 43 - 6 6 - - - - 6 6
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4 23,163 26,919 3,7562 0 3,7562

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

a
PERAWAT PERAWAT GIGI
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Paruga 17 7 33 40 2 1 3
2 Puskesmas Mpunda 21 1 34 35 0 3 3
3 Puskesmas Rasanae Timur 13 7 16 23 1 1 2
4 Puskesmas Penanae 23 5 19 24 0 1 1
5 Puskesmas Asakota 15 8 35 43 0 1 1
0 0
0 0
0 0
0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 89 28 137 165 3 7 10
2 RS PKU Muhammadiyah 11 20 31 51 0 0 0
3 RS Stikes Mataram 0 0
4 RS dr.Agung 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 20 31 51 0 0 0
1 Lab. Kesehatan Daerah Kota Bima
2 Instalasi Farmasi Kota Bima
3
4
SUB JUMLAH III (SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN)
0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 100 48 168 216 3 7 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 62,60 135,22 6,26

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Paruga 1 - 1 - 2 2 1 2 3
2 Puskesmas Mpunda 1 1 2 - 2 2 1 3 4
3 Puskesmas Rasanae Timur 1 1 2 1 2 3 2 3 5
4 Puskesmas Penanae - 2 2 - 2 2 - 4 4
5 Puskesmas Asakota _ 3 3 - 3 3 - 6 6
6 Labkesda 1 - 1 1 2 3 2 2 4
7 IFK 1 1 2 2 3 5 3 4 7
- - - - -
- - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 8 13 4 16 20 9 24 33
2 RS PKU Muhammadiyah 4 2 6 - 4 2 6
3 RS Stikes Mataram - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 2 6 - - - 4 2 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 10 19 4 16 20 13 26 39
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11,89463 12,52066 24

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Paruga 2 6 8 1 4 5
2 Puskesmas Mpunda - 5 5 - 2 2
3 Puskesmas Rasanae Timur 2 4 6 - 3 3
4 Puskesmas Penanae 1 5 6 1 2 3
5 Puskesmas Asakota 3 1 4 - 2 2
6 Labkesda - 1 1 1 1
7 IFK - -
- -
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 22 30 3 13 16
2 RS PKU Muhammadiyah - -
3 RS Stikes Mataram - -
4 RS dr.Agung - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 22 30 3 13 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18,78098863 10,01652727

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Paruga 2 1 3 - - - 2 1 3
2 Puskesmas Mpunda 1 3 4 - - - 1 3 4
3 Puskesmas Rasanae Timur 1 1 2 - - - 1 1 2
4 Puskesmas Penanae 1 2 3 - - - 1 2 3
5 Puskesmas Asakota - 3 3 - - - - 3 3
6 Labkesda - - - - -
7 IFK - - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 10 15 - - - 5 10 15
2 RS PKU Muhammadiyah - - - - -
3 RS Stikes Mataram - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 10 15 - - - 5 10 15
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,390494316

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Paruga 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
2 Puskesmas Mpunda - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Rasanae Timur - - - - - - - - - - - - - - -
4 Puskesmas Penanae - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Asakota 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2
6 Labkesda - - - - - - -
7 IFK - - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 - - - - - - - - - 2 1 3
2 RS PKU Muhammadiyah 1 1 - - - 1 - 1
3 RS Stikes Mataram - - - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 - - - - - - - - - 3 1 4
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,5041

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Paruga 1 - 1 1 2 3 1 - 1 - - - - 3 3 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 4 6 10
2 Puskesmas Mpunda - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
3 Puskesmas RasanaE Timur 1 - 1 - - - - 1 1 - - - 2 - 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 3 2 5
4 Puskesmas PenanaE - - - - - - - - - - 1 1 - 2 2 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 1 3 4
5 Puskesmas Asakota 1 1 2 - - - 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 3 5 8
6 Labkesda - - - - 1 5 6 - - - - - 1 5 6
7 IFK - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1 4 1 2 3 2 1 3 - 1 1 3 16 19 - - - - - - 3 3 6 - - - - - - 12 24 36
2 RS PKU Muhammadiyah 1 3 4 - 1 1 - 6 6 - - - - - 2 9 11
3 RS Stikes Mataram - - - - - - - - - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - - - 1 - 1 - - - - 6 6 - - - - - - - - - - - - - - - 2 9 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 8 1 2 3 1 4 - 1 1 3 22 25 - - - - - - 3 3 6 - - - - - - 14 33 47
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 29,42

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TENAGA KESEHATAN LAIN


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Paruga - - - - - #VALUE! - #VALUE!
2 Puskesmas Mpunda - - - - #VALUE! - #VALUE!
3 Puskesmas RasanaE Timur - - - - - - - -
4 Puskesmas PenanaE 3 - 3 - - 3 #VALUE! #VALUE!
5 Puskesmas Asakota - - - - - - - -
6 Labkesda - - - - -
7 IFK - - - - -
- - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 - 3 - - - #VALUE! #VALUE! #VALUE!
2 RS PKU Muhammadiyah - - - - -
3 RS Stikes Mataram - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 2 6 - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 2 9 - - - #VALUE! #VALUE! #VALUE!

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BIMA
TAHUN 2016

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA TOTAL
PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU PENUNJANG
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Paruga 1 1 2 2 2 4 - - - - - - 3 3 6
2 Puskesmas Mpunda - 2 2 1 3 4 - - - - - - 1 5 6
3 Puskesmas RasanaE Timur 2 - 2 1 5 6 - - - - - 1 1 4 5 9
4 Puskesmas PenanaE - 2 2 2 1 3 - - - - - - 2 3 5
5 Puskesmas Asakota 1 1 2 2 2 4 - - - - - - 3 3 6
6 Labkesda - 1 1 - - - - - - 1 - 1
7 IFK - 1 1 - - - - - - - 1 1
- - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 6 10 9 14 23 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 14 20 34
2 RS PKU Muhammadiyah 6 6 5 9 14 - - - - - - 11 9 20
3 RS Stikes Mataram - - - - - - - - - - -
4 RS dr.Agung - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 - 6 5 9 14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11 9 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 13 6 19 17 26 43 1 - 1 3 2 5 - - - - 34 34 68
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 12 35 31 49 80 1 - 1 3 2 5 - - - - - - - - - 1 - 1 59 63 122

Sumber:Subag. Umum & Kepegawaian Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017
TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KOTA BIMA
TAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN
NO SUMBER BIAYA KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA 45.836.229.948 100,00
a. Dinas Kesehatan
- Belanja Langsung : 45.836.229.948
* DAU 7.407.457.348
* DAK 26.899.695.000
- Pelayanan Dasar 16.591.293.000
- Pelayanan Farmasi 8.975.622.000
- BOK 1.045.000.000
- Jampersal 198.000.000
- Akreditasi Puskesmas 89.780.000
* JKN 7.929.077.600
* DBH-CHT 2.100.000.000
* DBH-PR 1.500.000.000
- Belanja Tidak Langsung : 29.070.969.791,59

b. RSUD
- Belanja Langsung :
* DAU
* BLUD
* DAK
* DBHCHT
* Pajak Rokok
- Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI - 0,00


- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0,00
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 45.836.229.948
TOTAL APBD KAB/KOTA 820.503.574.275,08
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 5,59
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 286.949,90

Sumber:Subag.Program dan Keuangan Sekretariat Dinkes Kota Bima Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai