LEMBAR PENGESAHAN
telah disahkan :
i
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya maka penyusunan Profil hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 telah dapat kami
selesaikan.
Profil hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 ini disusun sebagai bahan informasi untuk
memberikan gambaran hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menulardi Kabupaten Gunungkidul kepada lintas program dan lintas sektor
terkait serta bagi semua pihak yang berkepentingan. Profil hasil kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menularjuga bisa sebagai acuan dalam
penyusunan rencana pembangunan kesehatan di Kabupaten Gunungkidul pada
tahun berikutnya dan sebagai bahan evaluasi pada tahun sebelumnya.
Penyajian Profil hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menulardalam bentuk sangat sederhana, karena keterbatasan kemampuan kami
dalam pengumpulan, pengolahan maupun analisis data. Guna peningkatan
mutu penyajian maupun kualitas data, kami sangat mengharapkan kritik, saran
yang positip, dan tanggapan aktif dari semua pihak guna peningkatan mutu dan
integritas data dan informasi yang disajikan untuk perbaikan penyusunan
selanjutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyediaan data,
pemikiran, maupun tenaga, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
kontribusi penyusunan profil ini, tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.
SUKARI, SKM
NIP. 19650113 199003 1 004
ii
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN TABEL ………………………………………………………….. vi
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..........................................................................................2
C. Sistematika Penyusunan.................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM..........................................................................................................4
A. Geografi..................................................................................................................4
B. Demografi..............................................................................................................6
C. Sosial Ekonomi, Pendidikan, dan Agama..................................................6
BAB III...................................................................................................................................7
SITUASI UPAYA KESEHATAN.......................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................23
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN....................................................................23
A. Fasilitas Kesehatan..........................................................................................23
B. Tenaga Kesehatan............................................................................................23
C. Pembiayaan Kegiatan......................................................................................24
BAB VI.................................................................................................................................25
PENUTUP...........................................................................................................................25
LAMPIRAN.........................................................................................................................26
iii
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten dan 5
Ibukota Propinsi
iv
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Dinkes Kab. Gunungkidul 4
v
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
vi
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gunungkidul, Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan, dan Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan merupakan beberapa dokumen yang memuat indikator
pembangunan khususnya pembangunan dibidang kesehatan yang
akan dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.
Program Pengendalian Penyakit Menular adalah salah satu
program yang penting dalam tindakan pengendalian dan pencegahan
suatu penyakit menular. Hal ini karena penyakit menular adalah suatu
penyakit yang sangat berbahaya karena satu saja orang yang terinfeksi
penyakit menular maka dapat menjangkiti orang lain di sekitarnya.
Karena hal itu maka sangat diperlukan pengendalian penyakit
menular.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan penularan penyakit
dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan yang
rentan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
perantara atau lingkungan hidup. Sampai saat ini, angka kejadian
penyakit menular di Indonesia masih tinggi, dan salah satu di
antaranya (Tuberculosis) merupakan penyebab kematian nomor 4
tertinggi di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah mengadakan
program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).
Tujuannya adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan
kecacatan akibat penyakit menular.Namun masih ada beberapa
kendala dalam pelaksanaan program ini.
Untuk menjalankan suatu program, ada beberapa tahapan yang
harus di jalankan demi terlaksananya program tersebut dengan baik.
Tahapan tersebut adalah input, process, dan output. Dimana dalam
tahapan tersebut terdapat 4 unsur yang berdampak langsung apabila
salah satunya tidak tersedia atau terlaksana dengan memadai,
yaitu Man, Money, Materials, dan Method atau biasa juga disebut
dengan 4M.
4M itu sendiri terdiri dari Man, yang di maksud adalah sumber
daya manusia yang melaksanakan program. Money, dana atau biaya
yang digunakan untuk program. Materials, kelengkapan barang –
barang pendukung fasilitas program. Dan Method, yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan dari program.
Maka dari itu perlu adanya peninjauan kembali tentang program
ini lalu di cari alternative permasalahannya sehingga target yang di
tentukan dapat tercapai dan program pemerintah dapat berjalan baik
untuk mencegah dan memberantas penyakit menular yang ada di
Indonesia.
Profil hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
disusun sebagai potret kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
Kabupaten Gunungkidul dan menjadi bahan evaluasi tahunan,
1
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
C. Sistematika Penyusunan
Sistematika Penyusunan Profil hasil kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Kabupaten Gunungkidul ini disusun
sebagai berikut:
BabI
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika
penyusunan profil hasil kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular.
BabII
Gambaran Umum
Bab ini berisi penjelasan gambaran umum kabupaten
Gunungkidultentang letak geografis, administratif dan informasi
umum lainnya, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
(biasa disebut determinant of health) yaitu
kependudukan/demografi, ekonomi, pendidikan, sosial budaya,
perilaku, dan lingkungan.
BabIII
Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini berisi penjelasan upaya pemberantasan penyakit
menular.Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini
juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan, terutama kegiatan TB dan HIV.
Bab IV
Situasi Sumberdaya Kesehatan
Bab ini berisi penjelasan yaitu:fasilitas kesehatan, tenaga
kesehatan, dan pembiayaan kegiatan.
2
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Bab V
Penutup
Bab ini berisi hal-hal penting, dan perlu ditelaah danhal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel angka pencapaian kabupaten.
1.
3
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografi
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu bagian wilayah
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Letaknya secara
geografis berada di bagian Tenggara dari Pemerintah Daerah DIY atau
kurang lebih 40 km dari pusat ibukota Propinsi.Luas wilayah
Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau 46,63% dari luas
Pemerintah Daerah DIY, yang terbagi menjadi tiga wilayah menurut
kondisi tanahnya yaitu:
- Zone Batu Agung di bagian utara, jenis tanah kapur dan liat/ tanah
merah, ketinggian 200-700 dpl.
- Zone Ledok Wonosari di bagian tengah, jenis tanahkapur dan
liat/tanah merah, ketinggian150-200 dpl dan
- Zone Pegunungan Seribu di bagian selatan, jenis tanah kapur/batu
muda, ketinggian 100-300 dpl.
Pada Gambar 2.1, batas-batas wilayah Kabupaten Gunungkidul yaitu
sebelah:
- Barat dengan Kabupaten Sleman dan Bantul, DIY.
- Utara dengan Kabupaten Klaten dan Sukoharjo, Jateng.
- Timur dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng.
- Selatan dengan Samudera Hindia.
5
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
B. Demografi
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
dalam angka 2018 jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul pada
tahun 2018 sebanyak 757.169 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak
375.813 jiwa dan perempuan sebanyak 381.356 jiwa.
Ekonomi Penduduk
Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Gunungkidul sebagian
besar adalah petani.Jenis lapangan usaha pertanian menduduki
52.62% dan selebihnya adalah industri pengolahan (7.13%), jasa-jasa
(13.02%) serta bidang lainnya (14.06%).
Laju pertumbuhan ekonomi dapat dihitung berdasarkan nilai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan.PDRB merupakan salah satu pencerminan kemajuan
perekonomian suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan
nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu
tahun.PDRB Kabupaten Gunungkidul banyak ditopang dari lapangan
usaha sektor pertanian (25.77%) disusul oleh sektor konstruksi,
industri pengolahan, administrasi pemerintahan, dan perdagangan
Pola konsumsi rumah tangga merupakan indikator yang dapat
memberikan gambaran kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi
pendapatan, maka porsi pendapatan untuk pengeluaran akan bergeser
dari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan.
Pola konsumsi rumah tangga di Kabupaten Gunungkidul masih
didominasi oleh kelompok makanan sebesar 53,45%, dengan
sumbangan terbesar pada kelompok makanan dan minuman jadi
(11,47%) dan kelompok tembakau dan sirih menyumbang terbesar
keempat (6,62%) terhadap total pengeluaran.
6
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
BAB III
SITUASI UPAYA KESEHATAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Gambar 3.1
Jumlah Kasus dan Kematian Demam Berdarah
Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2018
Gambar 3.2
Distribusi Kasus DBD Bulan di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2014 - 2018
140
120
100
80 2014
2015
60
2016
40 2017
2018
20
0
. t il i i li t. t t. . .
jan Feb are pr Me Jun Ju Ag Sep Ok Nov Des
M A
8
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
B. Malaria
Selama beberapa tahun terakhir di Kabupaten Gunungkidul tidak
ditemukan kasus baru penyakit Malaria.Berbeda dengan tahun 2010
yang ditemukan sebanyak 4 kasus yang tersebar di Kecamatan
Karangmojo, Panggang, dan Tepus.Kasus Malaria yang ada di
Kabupaten Gunungkidul hampir semua adalah import dari daerah
lain.Pada tahun 2014 kabupaten Gunungkidul mendapat sertifikat
eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
tertanggal 25 April 2014.
Walaupun tidak ditemukan kasus Malaria, namun kegiatan
surveilans penyakit menular tetap dilaksanakan, karena mobilitas
penduduk yang berasal dari daerah kasus Malaria maupun tempat
perindukan nyamuk Malaria masih memungkinkan timbulnya kasus
baru di Gunungkidul.
Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan dalam rangka
pencegahan dan pengendalian penyakit Malaria yaitu :
1. Peningkatan kapasitas petugas.
2. Pemantauan jentik malaria di daerah-daerah potensi malaria.
3. Penyuluhan kepada tokoh masyarakat maupun masyarakat maupun
melalui media cetak.
C. Kusta
Derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang
ditunjukan dengan semakin menurunnya AKB, AKI, menurunnya
prevalensi gizi buruk pada balita dan meningkatnya UHH.Tetapi
Indonesia masih menghadapi beberapa masalah karena masih belum
sepenuhnya dapat mengendalikan beberapa penyakit menular yang
salah satunya adalah penyakit kusta.
Tahun 1991 Word Health Assembly telah mengeluarkan resolusi
yaitu eliminasi kusta tahun 2000, sehingga penyakit kusta tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat.Indonesia sudah mencapai
eliminasi tahun 2000, namun demikian jumlah penderita baru belum
menunjukan penurunan.Tahun 2006 WHO mengeluarkan strategy
Global untuk menurunkan beban penyakit dan kesinambungan
program pemberantasan penyakit kusta
Di Kabupaten Gunungkidul hampir setiap tahun ditemukan
penderita baru penyakit Kusta yang tersebar di beberapa Puskesmas.
Ditemukannya penderita baru sangat dimungkinkan adanya kontak
dengan penderita lama. Pada Tahun 2018 ditemukan kasus baru
9
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
sebanyak 15 kasus dan tidak ditemukan kasus baru yang cacat tingkat
2 maupun penderita yang berumur <14 tahun.
Pada tahun 2017 dari 15 penderita Kusta yang tercatat semua
jenis Kusta Multi Basiler (MB) atau Kusta basah.Angka penemuan
kasus baru (New Case Detection Rate/NCDR) 1,98/100.000penduduk.
Berdasar jenis kelamin, ternyata kasus Kusta lebih banyak ditemukan
pada jenis kelamin laki-laki. Data selengkapnya seperti tabel
Pencarian penderita diantaranya melalui kegiatan kontak survey
di keluarga penderita dan case survey yang dilaksanakan di
masyarakat umum melalui kegiatan mini LEC dengan mengumpulkan
masyarakat serta penjaringan penderita yang datang ke Puskesmas.
Gambaran kasus baru ditemukan di Kabupaten Gunungkidul selama
lima tahun terakhir sebagai berikut:
Gambar 3.3
Jumlah Kasus Baru Kusta di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2012-2017
25 22 22
20
15 14 15
15 11
10
5
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
10
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
D. TBC-Paru
Penanggulangan TBC-Paru merupakan salah satu sasaran yang
akan dicapai dalam target Standar Pelayanan Minimal. Penanggulangan
penyakit TBC di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan dengan
berbagai program yang melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah, fasilitas kesehatan swasta dan masyarakat umum.
Prioritas program TBC-paru adalah pada golongan umur >15 tahun
dengan hasil pemeriksaan laboratorium dahak dengan BTA (+). Namun
demikian, bila ditemukan kasus TB pada anak tetap harus ditangani.
Case Detection Rate (CDR) atau Angka Penemuan Kasus
merupakan persentase jumlah pasien baru BTA (+) yang ditemukan
dan diobati dibanding jumlah pasien baru BTA (+) yang diperkirakan di
suatu wilayah. Pada tahun 2018 dari target penderita klinis TBC yang
diperiksa dahaknya, ditemukan jumlah kasus baru dengan baksil
tahan asam atau BTA (+) sebanyak 189 kasus (27,78%), sedangkan
angka penemuan semua kasus sebanyak 273 kasus (40,12%). Angka
penemuan ini masih jauh dibawah target yaitu penemuan suspek
10.52 suspek dan penemuan kasus 1.052 kasus.
Dari 186 penderita TBC yang diobati pada tahun 2018, 132
penderita dinyatakan sembuh (70,97%) dengan Angka kesuksesan
pengobatan (success rate) sebesar 88,02%. Angka kesembuhan (Cure
Rate) adalah angka yang menunjukkan persentase pasien baru TB
dengan BTA (+) yang sembuh setelah selesai masa pengobatan. Atau
hasil pengobatan pada akhir fase pengobatan lanjutan (2 bulan
pengobatan intensif 4 bulan adalah fase lanjutan) diperiksa dahaknya
bila negatif dinyatakan sembuh. Bila penderita tidak bisa diperiksa
dahaknya maka dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Angka
11
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Tabel 3.1
Pencapaian Indikator Program TBC-Paru di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2015 – 2017
Target 70 40 46
1 Case Detection Rate (CDR)
Realisasi 44 37,84 27,78
Target 84 80 80
2 Conversion Rate
Realisasi 76 76 76
Target 85 85 85
3 Cure rate Realisasi 81,87 76,18 70,97
Realisasi 4 - -
Target > 85 85 85
4 Sukses Rate
Realisasi 86,53 80,68 88,02
E. Penyakit HIV-AIDS
Penyakit HIV-AIDS muncul pertama di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2006 (1 orang) dan semakin meningkat pada tahun-tahun
berikutnya. Jumlah kasus HIV-AIDS di Gunungkidul yang tercatat
sampai dengan tahun 2018 sebanyak 369 orang dengan kasus AIDS
sebanyak 230 orang (63%) lebih kecil dibanding kasus HIV sebanyak
369 orang (37%). Data ini menunjukkan bahwa pasien HIV-AIDS
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sebagian besar sudah dalam
keadaan terlambat.
Sebagian besar penderita telah mendapatkan pengobatan di
Rumah Sakit sedangkan pemantauan tetap dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan beserta petugas Puskesmas di lokasi penderita.
Dari analisa data kelompok resiko tinggi penularan HIV-AIDS
diketahui bahwa, penyebaran HIV-AIDS banyak diakibatkan oleh
perilaku yang tidak sehat yang cenderung dilakukan oleh : PSK,
homosek, pencandu narkoba. Pada perkembangannya, saat ini
penyakit HIV-AIDS ternyata juga banyak ditemukan pada ibu rumah
tangga.Hal ini juga dimungkinkan akibat tertular dari suami pengidap
HIV-AIDS.
Gambar 3.4
Distribusi Penderita HIV AIDS di Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan distribusi per Tahun, Perbandingan Kasus HIV dan AIDS,
Jenis Kelamin, Faktor Resiko, Kelompok Umur, Jenis Pekerjaan dan
distribusi per Kecamatan Tahun 2018
13
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
14
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
F. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai
ISPA adalah infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang hidung,
trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru.
ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu.Jika
tidak segera ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh sistem
pernapasan dan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup
15
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
6,000
5,000
3,898
3,439
3,234
3,103
2,989
4,000
2,850
2,801
2,754
2,441
2,322
2,198
2,195
2,181
2,083
2,061
2,032
2,005
1,979
3,000
1,893
1,701
1,693
1,515
1,427
1,426
1,336
439 1,330
1,319
1,305
1,227
2,000
29471
266
1,000
161
177
48
37
22
15
11
4
4
4
1
3
1
0
1
1
1
0
3
1
0
2
2
0
1
1
0
0
3
0
0
0
0
0
0
a
I
n II
Gi k o p
Ka n jo g I
Ka angm n g II
W o sa I I
os I
Pl a n I
Pa II
Ge Pat k I
Ge ang k I I
ng i I
Se n I I
ud Sem i n I
a H m ah
uh tira ri
rw II
pt n
Ta Tep u I
Se u b o
ma I
n II
W oj o I
P l a ri II
Ng ari II
aw I
aw I
P K RS P o n n I I
P e r oh ...
Pa ari
Te ari
RS am h ayu
ng i
Ro gsar
Ng p ar I
s
ng g
Ng ar
Se an u
ad
o n ri
gm j o
Ng en
Sa l i ya
U M an o sa
nj u s
Pu an g
d a sar
n
P o nu
pu
RS Nur mad
Pa ggan
Po jon
tu
ye
os
os
d u
ye
e
ran o
l ip
m
W i
a
us
ri s
s
m
li
g
on
n
Pa
lit
r
Rs
16
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan program pengendalian Kecacingan sampai
85% sasaran anak sekolah usia sekolah dan pra sekolah di semua
daerah endemis pada tahun 2020
b. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian Kecacingan di
masyarakat dengan memangku kebijakan,lintas sektor,pengusaha
dan organisasi masyarakat.
Sasaran
1. Anak Usia Sekolah(5-12 tahun) pada PAUD dan SD/MI
2. Anak balita (1-4 tahun)
Kegiatan
Pengobatan massal kecacingan pada seluruh anak usia pra sekolah (1-4 tahun) dan Anak
usia sekolah (5-12 tahun). Hasil Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) di kabupaten
Gunungkidul tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pencapaian Indikator Program Kecacingan
di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
H. DIARE
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan
18
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
1. Tujuan
Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama
lintas program dan sektor terkait.
Khusus :
a. Tercapainya penurunan angka kesakitan.
b. Terlaksananya talalaksana diare sesuai standar.
c. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
diare di masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam
pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya di semua
jenjang pelayanan.
d. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan
melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan
pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat
dicegah.
e. Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di
suatu wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan
pengelolaannya.
2. Kebijakan
19
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
Gambar 3.6
Grafik Penemuan Penyakit Diare
di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
1000
900 870
LAKI-LAKI 771
800
PEREMPUAN
700 687 678
654 633
585 609
600 569 575
512
500
451 434
397 400 427 419
400 379
344 354
307317
300 265
212
200
100
0
L
I
EI
LI
ET
R
RI
NI
R
S
AR
RI
TU
BE
BE
BE
BE
JU
M
UA
JU
AR
AP
NU
EM
M
US
TO
BR
PE
SE
AG
JA
OK
PT
PE
DE
NO
SE
I. HEPATITIS
20
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
J.DEMAM TYPOID
21
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
2. Strategi
a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terhindar dari penyakit
demam tifoid.
b. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi dan peran
serta masyarakat untuk penyebarluasan informasi tentang
pengendalian demam tifoid.
c. Peran serta LSM, Media Cetak dan Media Elektronik, program
penyehatan lingkungan, program kesehatan ibu dan anak, usaha
kesehatan sekolah dan lintas program lainnya untuk melakukan
penyuluhan dan pelatihan cara hidup bersih dan sehat
d. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terhindar dari penyakit
demam tifoid.
e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi dan peran
serta masyarakat untuk penyebarluasan informasi tentang
pengendalian demam tifoid.
f. Peran serta LSM, Media Cetak dan Media Elektronik, program
penyehatan lingkungan, program kesehatan ibu dan anak, usaha
kesehatan sekolah dan lintas program lainnya untuk melakukan
penyuluhan dan pelatihan cara hidup bersih dan sehat
3. Kegiatan
a. Sosialisasi
b. Advokasi
c. Mobilisasi
d. Pemberdayaan
e. Penguatan SDM
22
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
4. Upaya Pengendalian
a. Peningkatan sanitasi lingkungan
b. Pencegahan carrier
c. Hygiene dan sanitasi makanan
d. Pencegahan dengan imunisasi
e. Hydiene peroranga
f. Promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan, konseling, kampanye
dan penyebaran informasi dengan menggunakan media KIE cetak
dan elektronik.
23
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
BAB IV
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan merupakan input bagi berlangsungnya sistem
pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi :fasilitas
kesehatan yang dimiliki pemerintah, fasilitas kesehatan
bersumberdaya masyarakat dan fasilitas kesehatan swasta.
Fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Gunungkidul
telah tersebar di seluruh kecamatan.Fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah yang ada di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 30
Puskesmas dan 108 Puskesmas Pembantu.Dari 30 Puskesmas
tersebut, 14 diantaranya merupakan Puskesmas dengan pelayanan
rawat inap dan 16 Puskesmas non perawatan dengan pelayanan
persalinan normal.Selain fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, di
wilayah Kabupaten Gunungkidul juga telah banyak berdiri fasilitas
pelayanan kesehatan swasta yang meliputi: Rumah Sakit swasta,
Balai Pengobatan (BP), Bidan Praktek swasta (BPS), Rumah Bersalin
(RB) dan dokter praktek.
Dari 30 Puskesmas dan 5 Rumas Sakit di kabupaten
Gunungkidul baik milik pemerintah maupun swasta semua sudah
DOTS untuk pelayanan TB, dan semua sudah bisa memberikan
pelayanan pemeriksaan HIV dengan sudah dilatihnya petugas untuk
melakukan pelayanan tersebut.
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah mereka yang bekerja di instansi
kesehatan pemerintah dan berlatar belakang pendidikan
kesehatan.Tenaga kesehatan yang ada di seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) sebanyak 14 orang yang terdiri
dari 8 PNS dan 6 Tenaga Harian Lepas, dengan rincian :
1. Kepala Seksi : 1 orang
2. Penanggungjawab sub Kegiatan : 3 orang
3. Pengadministrasi keuangan : 1 orang
4. Pelaksana fogging : 4 orang
5. THL KPAK : 2 orang
24
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
C. Pembiayaan Kegiatan
Biaya kegiatan seksi P2PM bersumber dari APBD Kabupaten,
(APBD II dan Pajak Rokok) dan DAK non fisik, dengan besar anggaran
dan realisasi kegiatan seperti table berikut :
Tabel 3.3
REKAPITULASI BELANJA
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
TAHUN 2018
25
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
BAB V
PENUTUP
26
Profil Hasil Kegiatan P2PM Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018
LAMPIRAN
27