Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan evaluasi Program Pencegahan dan
Pemberantasan DBD Tahun 2018 ini. Penyusunan laporan evaluasi ini merupakan bahan koreksi
dan evaluasi dalam penyusunan Program Pencegahan dan Pemberantasan DBD yang akan datang
sehingga program yang akan datang bisa berjalan dengan lebih baik.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan laporan evaluasi ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu kami mengharapkan kritikan dan bimbingannya sehingga kami dapat lebih baik lagi dalam
penyusunan laporan tersebut.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh
yang telah membantu dan membimbing kami, serta Ibu Kasubag TU yang telah memberikan arahan
dan bimbingan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada rekan – rekan karyawan UPTD Puskesmas Rajagaluh yang telah bekerjasama membantu
kegiatan dan memberikan informasi terkait Program Pencegahan dan Pemberantasan DBD yang
kami jalankan.
Harapan kami mudah – mudahan laporan ini dapat diterima dengan baik dan dapat
bermanfaat serta bisa dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi untuk Program Pencegahan
dan Pemberantasan DBD yang akan datang khususnya dan bagi program yang lain pada umumnya.
Penulis,
Amin Sugiri
NIP. 19810812 201408 1 002
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB II ANALISA SITUASI……………………………………………………………. 3
2.1. Data Umum…………………………………………………………….….. 3
2.2. Data Sumber Daya………………………………………………………… 6
BAB III ANALISA HASIL KEGIATAN……………………………………………….. 9
3.1. Target………………………………………………………………………. 9
3.2. Hasil Kegiatan……………………………………………………………... 10
3.3. Identifikasi Masalah……………………………………………………….. 12
3.4. Prioritas Masalah…………………………………………………………... 13
3.5. Akar Penyebab Masalah…………………………………………………… 13
3.6. Pemecahan Masalah……………………………………………………….. 14
3.7. Rencana Usulan Kegiatan BOP Tahun 2020……………………………… 15
BAB IV KESIMPULAN …………………..…………………………………………….. 18
LAMPIRAN
Halaman
Tabel 2.1. Data Ketenagaan Pegawai UPTD Puskesmas Rajagaluh……………………. 7
Tabel 2.2. Estimasi Jumlah Penduduk Diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh
Tahun 2018...........................................………………………………………. 7
Tabel 2.3. Sarana Kesehatan Di UPTD Puskesmas Rajagaluh.....……………………….. 8
Tabel 2.4. Standar Peralatan pada Program P2 DBD di Puskesmas Berdasarkan
Permenkes No. 75 Tahun 2014………………………………………......…… 8
Tabel 3.1. Target Temuan Kasus DBD Perdesa Tahun 2018….…………..…………….. 7
Tabel 3.2. Hasil Temuan Kasus DBD Tahun 2018………………………………………. 9
Tabel 3.3. Identifikasi Masalah……………….. ……………………………………….... 10
Tabel 3.4. Prioritas Masalah ………………………..…………………………………… 11
Tabel 3.5. Pemecahan Masalah………………………………………………………….. 11
Tabel 3.6. Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Tahun 2020…………………………….. 15
Halaman
Grafik 3.1. Kasus DBD berdasarkan tempat kejadian diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Rajagaluh tahun 2018........................................................................................... 11
Grafik 3.2. Kasus DBD berdasarkan kelompok umur diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Rajagaluh tahun 2018..............................………………………………………. 11
Halaman
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2018............................. 3
Gambar 3.1. Akar Penyebab Masalah..........................………………………………………. 13
Jumlah Kasus DBD di kabupaten Majalengka pada tahun 2017 sebanyak 102 kasus,
pada akhir Desember 2018 Jumlah kasus DBD yang tercatat sebanyak 111 kasus. Dari jumlah
kasus tersebut tiga di antaranya meninggal dunia. Harus benar-benar diwaspadai karena awal
tahun ini saja angka penderita DBD di Kabupaten Majalengka sudah cukup tinggi. Curah
hujan di Kabupaten Majalengka saat ini cukup tinggi. Tingginya curah hujan bisa
menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa
penyakit DBD.
Jumlah penderita DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh dalam tahun 2017 sebanyak 2
kasus yaitu di Desa Rajagaluh kidul dan Desa Rajagaluh.
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah:
endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih harus dilakukan dengan
cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan 3M Plus.
UPTD Puskesmas Rajagaluh berada pada wilayah Kecamatan Rajagaluh yang berada
di Kabupaten Majalengka dengan wilayah kerja sebanyak 13 desa. Bentuk permukaan tanah
berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar 300 – 800 mdpl, lokasi terdekat dapat ditempuh
10 – 15 menit sedangkan lokasi terjauh antara 20 – 30 Menit. Untuk mencapai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda
empat.
Luas wilayah kurang lebih 34,37 km2 , suhu udara rata – rata mencapai 33,50 C dengan
tofografinya adalah termasuk daerah dataran rendah. Jarak ke Ibu kota Kabupaten
Majalengka kurang lebih 20 km ke arah barat, dibatasi oleh 4 kecamatan dengan batasan
wilayah kerja :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding.
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sindang.
c) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Salagedang.
d) Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi.
Kunjungan rumah adalah upaya yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai
informasi yang dapat digunakan lebih efektif. Kunjungan rumah pada penderita DBD
dilakukan ketika diperoleh informasi tentang kasus DBD baik dengan KDRS maupun tanpa
KDRS. Hal ini untuk memastikan apakah benar – benar kasus DBD atau bukan, juga untuk
memperoleh informasi tentang riwayat kesehatan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Jumlah Jumlah
NO Desa/Kelurahan Jumlah KK
Penduduk Dusun
1 Rajagaluh Lor 3.871 5 1063
2 Rajagaluh 4.146 6 1260
3 Rajagaluh Kidul 4.621 5 1447
4 Cipinang 4.262 5 1312
5 Cisetu 4.089 5 1428
6 Kumbung 4.255 4 1355
7 Sadomas 1.633 4 576
8 Singawada 2.685 7 942
9 Babakan Kareo 1.412 5 643
10 Sindangpano 2.218 3 789
Kondisi
NO Sarana / Prasarana Jumlah
Baik Rusak
1 Mesin Fogging 1 Unit 1 0
2 Lampu sorot / senter 1 Unit 0 1
3 Alat Perlindungan Diri / APD Tidak Ada - -
4 Format PE 50 Lembar 50 -
5 Masker 0 - -
6 Sarung Tangan 0 - -
7 Tensimeter 0 - -
8 Stethoscope 0 - -
9 Torniquet 0 - -
2.2.4. Pemenuhan Peralatan Program P2 DBD sesuai Permenkes No.75 Tahun 2014
Standar Peralatan yang hasrus ada pada program P2 DBD di Puskesmas adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.4. Standar Peralatan pada Program P2 DBD di Puskesmas
Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014
3.1.LTarget
Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh Pada Tahun 2018 memiliki target
temuan yang sama dengan tahun sebelumnya dengan target temuan kasus DBD yaitu 55 per
100.000 penduduk. Untuk dapat melihat gambaran target kasus DBD perdesa dapat dilihat
dalam table berikut ini :
Jumlah Target
NO Desa/Kelurahan
Penduduk DBD
1 Rajagaluh Lor 3.871 2 kasus
2 Rajagaluh 4.146 2 kasus
3 Rajagaluh Kidul 4.621 2 kasus
4 Cipinang 4.262 2 kasus
5 Cisetu 4.089 2 kasus
6 Kumbung 4.255 2 kasus
7 Sadomas 1.633 1 kasus
8 Singawada 2.685 1 kasus
9 Babakan Kareo 1.412 1 kasus
10 Sindangpano 2.218 1 kasus
11 Payung 4.039 2 kasus
12 Teja 2.315 1 kasus
13 Pajajar 2.612 1 kasus
Total 42.158 20 kasus
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 paling banyak terjadi di Desa Rajagaluh yaitu
ada 3 kasus DBD dari target 2 kasus DBD, sedangkan untuk desa – desa lainnya tidak ditemukan
kasus DBD. Hal inilah yang menjadikan dasar analisa masalah untuk menganalisa apakah
memang tidak ada kasus DBD ataukah memang tidak terlaporkan dan tidak terjaring.
3.5
3
3
2.5
1.5
1
1
0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Kasus DBD
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa kasus DBD Pada Tahun 2018 terjadi di Desa
Rajagaluh sebanyak 3 kasus dan di Desa Rajagaluh Kidul terdiri dari 1 kasus DBD.
3.5
3
3
2.5
1.5
1
1
0.5
0
Kasus DBD
Mechine
Material Money
SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
UKM ESENSIAL
1 Pemberantasan Penjaringan Dapat Pasien yang 55/100.000 Programer DBD Sphigmomanomete - Jumat dan Sabtu - Deteksi Dini JKN, BOK
Penyakit DBD gejala menemukan berobat di unit penduduk/ r, Termometer, jam ; 08.00 - 11.00 penderita DBD
penyakit kasus DBD rawat jalan, bulan Stethoscope, didalam
DBD didalam didalam rawat inap atau Rumpel lead Test, gedung
gedung gedung sedini poned ATK,
mungkin
sehingga dapat
segera
ditanggulangi
Penjaringan Dapat Masyarakat yang 55/100.000 Programer DBD Sphigmomanomete Kader hari kamis minggu Transport Deteksi Dini JKN, BOK
gejala menemukan berobat di penduduk/ r, Termometer, Kesehatan, ke-3 Petugas: 720.000, penderita DBD
penyakit kasus DBD posyandu, bulan Stethoscope, karang Bensin diluar gedung
DBD di luar diluar gedung pusling, atau Rumpel lead Test, Taruna, Kendaraan
gedung sedini mungkin sekolah ATK, Kendaraan Pemerintah Pusling : 600.000
sehingga dapat Operasional Desa,
segera
ditanggulangi
Penyelidikan Menyelidiki Daerah yang Radius 100 Programer DBD Surveilance, Kader 1x 24 jam setelah transport : Pemeriksaan JKN, BOK
epidemiologi kasus DBD memiliki meter dari Pembina Desa, Jumantik, ada KDRS 600.000, jentik nyamuk
jika di dengan penderita DBD penderita lampu sorot, ATK, Kader ATK : 100.000, DBD dan
temukan memeriksa DBD Termometer, kesehatan Lampu Sorot : pemeriksaan
kasus penderita panas Kendaraan 650.000, penderita panas
dan Jentik Operasional Termometer : di area yang
nyamuk di area 390.000 terdapat Kasus
penderita DBD DBD
Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 1 1
5
SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Penyuluhan Memberikan masyarakat 4 Desa Programer DBD Petugas Promkes, Kader Dalam Gedung : Transport : masyarakat JKN, BOK
tentang informasi dan diwilayah kerja endemis, petugas Jumantik, minggu ke-4 setiap 1.020.000, mengerti dan
penyakit pengetahuan Puskesmas dan Pengunjun Surveilan,Brosur, Pemerintah bulannya, Desa Mamin rapat : tahu
DBD entang Pengunjung g Rawat Leaflet, Media Desa endemis : pada 3.200.000, media bagaimana
penyakit DBD, Puskesmas Jalan dan Audio visual, Bulan September - promosi : pencegahan
gejala, serta Rawat Inap Banner,ATK Desember 1.200.000, ATK : Demam
pencegahan 500.000 Berdarah
dan dengue
tindakannya
Penanggulang mencegah masyarakat dan Penderita Programer DBD Tenaga Medis ( Kader Jika ada kasus BBM untuk Kasus DBD JKN, BOK
anan kasus DBD dan pengunjung DBD yang dokter ), Kesehatan, DBD yang di Mesin Fogging dapat diatasi
penyakit mencegah Puskesmas dirawat di Paramedis, karang informasikan :900.000, Upah serta Tidak ada
DBD kasus kematian Rajagaluh Puskesmas Surveilan, Alkes Taruna, melalui KDRS, Fooger : 900.000, kasus DBD
akibat DBD dan Rumah Pemerintah yang
Sakit, serta Desa, meninggla
Pasien dunia
rawat Jalan
Pencegahan Meningkatkan masyarakat lingkungan Programer DBD petugas Promkes, kader dalam Gedung : abatesasi : Tidak JKN, BOK
penyakit derajat diwilayah kerja sekolah, petugas Jumantik, minggu ke-1 setiap 300.000, Mamin terjadinya
DBD dengan kesehatan Puskesmas dan desa Surveilan,petugas kader bulannya, luar pertemuan : kasus DBD di
PSN dan masyarakat Pengunjung endemis, kesling, Petugas kesehatan, gedung : minggu 3.200.000, ATK wilayah kerja
gerakan bebas serta mencegah Puskesmas lingkungan UKS, kader karang ke-2 setiap 500.000 Puskesmas
jentik kasus DBD puskesmas jumantik, media taruna, bulannya, Sekolah Rajagaluh
terjadi di audio visual, tenaga : minggu ke-3
masyarakat bubuk abate, pendidik / setiap bulannya
guru
Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 2 1
6
SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Evaluasi hasil Memantau Kegiatan Pelaporan Programer DBD ATK, Laptop, - Januari - Desember - pelaksanaan JKN, BOK
kegiatan tingkat Pemberantasan hasil Infocus,Staff kegiatan
melalui keberhasilan DBD kegiatan Puskesmas pemberantasan
lokakarya dari kegiatan Pemberant Penyakit
bulanan yang asan Demem
dilaksanakan Penyakit Berdarah
untuk DBD Dapat
meningkatkan dilaksanakan
mutu layanan dengan Baik
kesehatan sesuai jadwal
dan rencana
kegiatan
Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 31
7
BAB IV
KESIMPULAN
Laporan evaluasi tahunan Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018
menyimpulkan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2018 terdapat 4 kasus terjadi di
Desa Rajagaluh sebanyak 3 kasus dan di Desa Rajagaluh Kidul 1 kasus. Kasus DBD berdasarkan
kelompok umur paling banyak menyerang pada usia 14 – 44 Tahun. Hal ini berbeda pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2017, dimana kelompok umur yang paling banyak terserang DBD yaitu
kelompok umur 5 – 14 Tahun.
Untuk mencegah dan memberantas DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh dapat
dilakukan dengan Penyuluhan DBD, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemantauan Jentik
Berkala, dan Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD secara rutin.Cegahlah Demam Berdarah
Dengue secara bersama – sama agar Rajagaluh terbebas dari Demam Berdarah Dengue.
Demikian laporan evaluasi tahunan P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh ini dibuat,
semoga laporan ini bermanfaat dan dapat diterima oleh pihak – pihak terkait.