Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan evaluasi Program Pencegahan dan
Pemberantasan DBD Tahun 2018 ini. Penyusunan laporan evaluasi ini merupakan bahan koreksi
dan evaluasi dalam penyusunan Program Pencegahan dan Pemberantasan DBD yang akan datang
sehingga program yang akan datang bisa berjalan dengan lebih baik.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan laporan evaluasi ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu kami mengharapkan kritikan dan bimbingannya sehingga kami dapat lebih baik lagi dalam
penyusunan laporan tersebut.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh
yang telah membantu dan membimbing kami, serta Ibu Kasubag TU yang telah memberikan arahan
dan bimbingan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada rekan – rekan karyawan UPTD Puskesmas Rajagaluh yang telah bekerjasama membantu
kegiatan dan memberikan informasi terkait Program Pencegahan dan Pemberantasan DBD yang
kami jalankan.

Harapan kami mudah – mudahan laporan ini dapat diterima dengan baik dan dapat
bermanfaat serta bisa dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi untuk Program Pencegahan
dan Pemberantasan DBD yang akan datang khususnya dan bagi program yang lain pada umumnya.

Penulis,

Amin Sugiri
NIP. 19810812 201408 1 002

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB II ANALISA SITUASI……………………………………………………………. 3
2.1. Data Umum…………………………………………………………….….. 3
2.2. Data Sumber Daya………………………………………………………… 6
BAB III ANALISA HASIL KEGIATAN……………………………………………….. 9
3.1. Target………………………………………………………………………. 9
3.2. Hasil Kegiatan……………………………………………………………... 10
3.3. Identifikasi Masalah……………………………………………………….. 12
3.4. Prioritas Masalah…………………………………………………………... 13
3.5. Akar Penyebab Masalah…………………………………………………… 13
3.6. Pemecahan Masalah……………………………………………………….. 14
3.7. Rencana Usulan Kegiatan BOP Tahun 2020……………………………… 15
BAB IV KESIMPULAN …………………..…………………………………………….. 18
LAMPIRAN

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Data Ketenagaan Pegawai UPTD Puskesmas Rajagaluh……………………. 7
Tabel 2.2. Estimasi Jumlah Penduduk Diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh
Tahun 2018...........................................………………………………………. 7
Tabel 2.3. Sarana Kesehatan Di UPTD Puskesmas Rajagaluh.....……………………….. 8
Tabel 2.4. Standar Peralatan pada Program P2 DBD di Puskesmas Berdasarkan
Permenkes No. 75 Tahun 2014………………………………………......…… 8
Tabel 3.1. Target Temuan Kasus DBD Perdesa Tahun 2018….…………..…………….. 7
Tabel 3.2. Hasil Temuan Kasus DBD Tahun 2018………………………………………. 9
Tabel 3.3. Identifikasi Masalah……………….. ……………………………………….... 10
Tabel 3.4. Prioritas Masalah ………………………..…………………………………… 11
Tabel 3.5. Pemecahan Masalah………………………………………………………….. 11
Tabel 3.6. Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Tahun 2020…………………………….. 15

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal iii
DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 3.1. Kasus DBD berdasarkan tempat kejadian diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Rajagaluh tahun 2018........................................................................................... 11
Grafik 3.2. Kasus DBD berdasarkan kelompok umur diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Rajagaluh tahun 2018..............................………………………………………. 11

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2018............................. 3
Gambar 3.1. Akar Penyebab Masalah..........................………………………………………. 13

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Situasi penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 201.885 kasus dengan
jumlah Incidence Rate mencapai 77,96 jumlah kasus DBD meninggal dunia sebanyak 1.585
orang dan case fatality rate nya mencapai 0,79 %. Jumlah kasus DBD di provinsi Jawa Barat
pada tahun 2017 sebanyak 35.742 kasus dengan jumlah kasus DBD meninggal dunia
sebanyak 187 orang (Ditjen P2P Kemkes RI 2018).

Jumlah Kasus DBD di kabupaten Majalengka pada tahun 2017 sebanyak 102 kasus,
pada akhir Desember 2018 Jumlah kasus DBD yang tercatat sebanyak 111 kasus. Dari jumlah
kasus tersebut tiga di antaranya meninggal dunia. Harus benar-benar diwaspadai karena awal
tahun ini saja angka penderita DBD di Kabupaten Majalengka sudah cukup tinggi. Curah
hujan di Kabupaten Majalengka saat ini cukup tinggi. Tingginya curah hujan bisa
menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa
penyakit DBD.

Setiap kepala puskesmas dan camat di Kabupaten Majalengka diminta waspadai


serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Angka penderita DBD di Kabupaten
Majalengka pun terus meningkat. Penyebaran kasus DBD yang tidak lagi hanya muncul di
kawasan utara Majalengka atau kawasan dataran rendah kemungkinan disebabkan oleh
mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah perkotaan hingga perubahan iklim.

Jumlah penderita DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh dalam tahun 2017 sebanyak 2
kasus yaitu di Desa Rajagaluh kidul dan Desa Rajagaluh.

Surveilans epidemiologi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam


mendukung pengendalian dan penanggulangan penyakit menular, tidak terkecuali pada
kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit DBD. Surveilans adalah kegiatan yang
bersifat terus menerus dan sistematik dalam pengumpulan data, pengolahan, analisis,
interpretasi dan diseminasi kepada pihak terkait, untuk melakukan tindakan yang tepat dalam
mengatasi.

Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah:
endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih harus dilakukan dengan
cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan 3M Plus.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dengan baik untuk dapat
mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD melalui kerja sama lintas program dan lintas
sektoral sehingga dapat mencegah kematian dan menekan angka kesakitan penyakit DBD.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengendalikan dan menanggulangi penyakit DBD di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rajagaluh.
2. Untuk membina peran serta masyarakat melalui penyuluhan sehingga dapat melakukan
pencegahan DBD.
3. Untuk melaksanakan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus DBD.
4. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2018
untuk perbaikan di tahun berikutnya.
5. Mengetahui sasaran desa yang sudah mencapai target.
6. Mengetahui rencana kegiatan program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh pada
tahun 2020.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 2
BAB II
ANALISA SITUASI
7. Gg
2.1. Data Umum
2.1.1. Letak Geografis

UPTD Puskesmas Rajagaluh berada pada wilayah Kecamatan Rajagaluh yang berada
di Kabupaten Majalengka dengan wilayah kerja sebanyak 13 desa. Bentuk permukaan tanah
berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar 300 – 800 mdpl, lokasi terdekat dapat ditempuh
10 – 15 menit sedangkan lokasi terjauh antara 20 – 30 Menit. Untuk mencapai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda
empat.

Luas wilayah kurang lebih 34,37 km2 , suhu udara rata – rata mencapai 33,50 C dengan
tofografinya adalah termasuk daerah dataran rendah. Jarak ke Ibu kota Kabupaten
Majalengka kurang lebih 20 km ke arah barat, dibatasi oleh 4 kecamatan dengan batasan
wilayah kerja :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding.
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sindang.
c) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Salagedang.
d) Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 3
2.1.2. Kondisi Demografi
Estimasi Jumlah penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh
Kecamatan Rajagaluh pada tahun 2018 adalah 42.158 jiwa dengan luas wilayah 34,37 km2,
bila dihitung kepadatan penduduknya adalah 0,09. Jumlah rumah tangga 13.236 jika
dihitung rata jiwa dalam setiap rumah tangga adalah 4,5 atau 5 orang per – rumah.

2.1.3. Upaya Kegiatan Program DBD

Upaya kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam Program P2 DBD diantaranya :


1. Penyuluhan Kesehatan Tentang DBD
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
3. Penyelidikan Epidemologi ( PE )
4. Pelacakan kasus DBD

2.1.4.Pelaksanaan Upaya Pencegahan dan Pengendalian DBD


1. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan adalah penyampaian informasi kesehatan yang disampaikan
kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan perilaku untuk meningkatkan
hidup sehat masyarakat. Penyuluhan tentang DBD dilaksanakan melalui kegiatan – kegiatan
khusus maupun kegiatan yang berbarengan dengan kegiatan lain. Kurangnya peran serta
masyarakat dalam memelihara lingkungan sekitar agar terhindar dari berbagai penyakit salah
satunya Demam Berdarah. Masyarakat masih beranggapan bahwa untuk memberantas Demam
berdarah yaitu dengan cara fooging. Dengan penyuluhan diharapkan masyarakat lebih sadar
dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama yang dijadikan sarang nyamuk.
Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan DBD dilakukan melalui :
1. Penyuluhan Kesehatan tentang DBD
2. Penyuluhan pada kegiatan kelompok pengajian
3. Penyuluhan melalui sekolah – sekolah
4. Penyuluhan melalui pembinaan kader jumantik
5. Penyuluhan di UPTD Puskesmas Rajagaluh

2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)


Sejak Januari 2017 telah terjadi kecenderungan peningkatan kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) dan kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di berbagai provinsi di Indonesia. Selain itu,
pada 1 Februari 2017 organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan kedaruratan kesehatan

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 4
masyarakat yang meresahkan dunia (PHEIC) terhadap penyakit virus Zika dan kini perluasan dan
penyebarannya telah mencapai Singapura dan Negara lain di Asia Tengara.
Surat Nomor PM.01.11/MENKES/591/2016 tanggal 8 November 2016 mengatur tata
laksana Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan Gerakan satu rumah satu (Juru
Pemantau Jentik) Jumantik.
Upaya pencegahan terhadap penularan DBD dan penyakit Virus Zika dilakukan dengan
pemutusan rantai penularan DBD berupa pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopicus. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain melakukan
pemantauan jentik nyamuk dan PSN 3M Plus disetiap rumah secara rutin untuk memberantas
sarang nyamuk yaitu dengan:
1. menguras tempat-tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember air, tempat pemampungan air minum, penampungan air di lemari es, dan dispenser.
2. menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum/gentong air, kendi air dan
lainnya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air
seperti botol plastik, kaleng, ban bekas karena berpotensi menjad itempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes.
Selain itu, ditambah dengan Plus pada 3M Plus yang merupakan segala bentuk kegiatan
pencegahan dari gigitan nyamuk, seperti:
1. Menaburkan atau meneteskan larvasida pada tempat penampungan yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
3. Menggunakan kelambu saat tidur.
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang dapat menjadi tempat
istirahat nyamuk, dan.
8. Mulai menggunkaan air pancur shower untuk mandi, dengan tujuan mengurangi bak mandi

3. Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Penyelidikan Epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang


bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih
menyeluruh. Tujuan dalam Penyelidikan Epidemiologi : Mendapatkan besaran masalah yang
sesunguhnya, Mendapatkan gambaran klinis dari suatu penyakit, Mendapatkan gambaran
kasus menurut variabel Epidemiology, Mendapatkan informasi tentang faktor risiko
(lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, Dari ke empat tujuan di tersebut dapat

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 5
dianalisis sehingga dapat memberikan suatu penanggulangan atau pencegahan dari kasus
Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kunjungan rumah adalah upaya yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai
informasi yang dapat digunakan lebih efektif. Kunjungan rumah pada penderita DBD
dilakukan ketika diperoleh informasi tentang kasus DBD baik dengan KDRS maupun tanpa
KDRS. Hal ini untuk memastikan apakah benar – benar kasus DBD atau bukan, juga untuk
memperoleh informasi tentang riwayat kesehatan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

4. Pelacakan Kasus DBD


Jumlah kasus DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh pada Tahun 2017
hanya ada 2 kasus. Hal ini menunjukan bahwa kasus DBD sudah dapat di tekan sehingga
jumlah kasus DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh sesuai dengan target yang
ingin dicapai yaitu kuarng dari 20 kasus. Pelacakan kasus DBD dilaksanakan baik di dalam
gedung maupun diluar gedung. Kegiatan dalam rangka pelacakan tersebut daiantaranya :
1. Penjaringan terduga DBD pada pasien rawat jalan dengan pemeriksaan laboratorium
2. Penjaringan terduga DBD pada pasien rawat inap dan UGD dengan pemeriksaan
laboratorium
3. Pemeriksaan test Rumpel Leed pada penderita panas baik di posyandu maupun di rumah
penderita, dan disarankan untuk pemeriksaan laboratorium.

2.2. Data Sumber Daya


2.2.1. Ketenagaan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 adalah
42 pegawai. Di UPTD Puskesmas Rajagaluh terdiri dari beberapa Program salah satunya
Program P2 DBD. Jumlah petugas yang ada pada Program P2 DBD terdiri dari 1 orang
programmer dan kader jumantik 65 orang yang tersebar di 13 Desa. Berikut ini Tabel
ketenagaan Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 6
Tabel 2.1. Data Ketenagaan Program P2 DBD
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018

Jumlah Jumlah Jumlah


NO Desa / Tempat Tenaga Kader Dokter
Terlatih Jumantik Terlatih
1 Rajagaluh Lor 0 5 0
2 Rajagaluh 0 5 0
3 Rajagaluh Kidul 0 5 0
4 Cipinang 0 5 0
5 Cisetu 0 5 0
6 Kumbung 0 5 0
7 Sadomas 0 5 0
8 Singawada 0 5 0
9 Babakan Kareo 0 5 0
10 Sindangpano 0 5 0
11 Payung 0 5 0
12 Teja 0 5 0
13 Pajajar 0 5 0
14 Puskesmas 1 0 3

2.2.2. Data Penduduk


Tabel 2.2. Estimasi Jumlah Penduduk
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018

Jumlah Jumlah
NO Desa/Kelurahan Jumlah KK
Penduduk Dusun
1 Rajagaluh Lor 3.871 5 1063
2 Rajagaluh 4.146 6 1260
3 Rajagaluh Kidul 4.621 5 1447
4 Cipinang 4.262 5 1312
5 Cisetu 4.089 5 1428
6 Kumbung 4.255 4 1355
7 Sadomas 1.633 4 576
8 Singawada 2.685 7 942
9 Babakan Kareo 1.412 5 643
10 Sindangpano 2.218 3 789

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 7
11 Payung 4.039 8 1443
12 Teja 2.315 7 954
13 Pajajar 2.612 9 990
Jumlah 42.158 73 14.202
Sumber data : Profil Kecamatan Rajagaluh tahun 2017

2.2.3. Sarana dan Prasarana


Program P2 DBD memiliki sarana prasarana untuk kegiatan Penyelidikan
Epidemiologi (PE) dan Pemberantasan nyamuk dengan Fogging. Data sarana Prasarana
untuk program P2 DBD masih kurang. Berikut table data sarana dan prasarana yang ada
pada program P2 DBD.

Tabel 2.3. Sarana Dan Prasarana Program P2 DBD


Di UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018

Kondisi
NO Sarana / Prasarana Jumlah
Baik Rusak
1 Mesin Fogging 1 Unit 1 0
2 Lampu sorot / senter 1 Unit 0 1
3 Alat Perlindungan Diri / APD Tidak Ada - -
4 Format PE 50 Lembar 50 -
5 Masker 0 - -
6 Sarung Tangan 0 - -
7 Tensimeter 0 - -
8 Stethoscope 0 - -
9 Torniquet 0 - -

2.2.4. Pemenuhan Peralatan Program P2 DBD sesuai Permenkes No.75 Tahun 2014
Standar Peralatan yang hasrus ada pada program P2 DBD di Puskesmas adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.4. Standar Peralatan pada Program P2 DBD di Puskesmas
Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014

NO Sarana / Prasarana Jumlah

1 Mesin Fogging 1 Unit


2 Lampu sorot / senter 1 Unit
3 Alat Perlindungan Diri / APD 2 set
4 Format PE 12 Bundel

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 8
5 Masker 4 set
6 Sarung Tangan 4 set
7 Tensimeter 1 unit
8 Stethoscope 1 unit
9 Torniquet 1 buah

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 9
BAB III
ANALISA HASIL KEGIATAN

3.1.LTarget
Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh Pada Tahun 2018 memiliki target
temuan yang sama dengan tahun sebelumnya dengan target temuan kasus DBD yaitu 55 per
100.000 penduduk. Untuk dapat melihat gambaran target kasus DBD perdesa dapat dilihat
dalam table berikut ini :

Tabel 3.1. Target Temuan Kasus DBD Perdesa Tahun 2018


Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh

Jumlah Target
NO Desa/Kelurahan
Penduduk DBD
1 Rajagaluh Lor 3.871 2 kasus
2 Rajagaluh 4.146 2 kasus
3 Rajagaluh Kidul 4.621 2 kasus
4 Cipinang 4.262 2 kasus
5 Cisetu 4.089 2 kasus
6 Kumbung 4.255 2 kasus
7 Sadomas 1.633 1 kasus
8 Singawada 2.685 1 kasus
9 Babakan Kareo 1.412 1 kasus
10 Sindangpano 2.218 1 kasus
11 Payung 4.039 2 kasus
12 Teja 2.315 1 kasus
13 Pajajar 2.612 1 kasus
Total 42.158 20 kasus

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 10
3.2.Hasil Kegiatan
Hasil Kegiatan Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2018 dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini.

Tabel 3.2. Hasil Temuan Kasus DBD Perdesa Tahun 2018


Di wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Rajagaluh
Target Capaian
NO Desa/Kelurahan Temuan Kasus Kesenjangan
DBD DBD
1 Rajagaluh Lor 2 0 -2
2 Rajagaluh 2 3 +1
3 Rajagaluh Kidul 2 1 -1
4 Cipinang 2 0 -2
5 Cisetu 2 0 -2
6 Kumbung 2 0 -2
7 Sadomas 1 0 -1
8 Singawada 1 0 -1
9 Babakan Kareo 1 0 -1
10 Sindangpano 1 0 -1
11 Payung 2 0 -2
12 Teja 1 0 -1
13 Pajajar 1 0 -1

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 paling banyak terjadi di Desa Rajagaluh yaitu
ada 3 kasus DBD dari target 2 kasus DBD, sedangkan untuk desa – desa lainnya tidak ditemukan
kasus DBD. Hal inilah yang menjadikan dasar analisa masalah untuk menganalisa apakah
memang tidak ada kasus DBD ataukah memang tidak terlaporkan dan tidak terjaring.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 11
3.2.1. Analisa Kasus DBD Berdasarkan Tempat Kejadian

Grafik 3.1. Kasus DBD Berdasarkan Tempat Kejadian


Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018

3.5
3
3

2.5

1.5
1
1

0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Kasus DBD

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa kasus DBD Pada Tahun 2018 terjadi di Desa
Rajagaluh sebanyak 3 kasus dan di Desa Rajagaluh Kidul terdiri dari 1 kasus DBD.

3.2.2. Analisa Kasus DBD Berdasarkan Kelompok Umur

Garfik 3.2. Kasus DBD Berdasarkan Kelompok Umur


Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018

3.5
3
3

2.5

1.5
1
1

0.5

0
Kasus DBD

< 1 Th 1-4 Th 5-14 Th 14-44 Th > 44 Th

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 12
Berdasarkan data tersebut diatas menunjukan bahwa kasus DBD yang terjadi di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Rajagaluh paling banyak terjadi pada kelompok umur 14 – 44 Tahun
sebanyak 3 kasus DBD.Sedangkan pada kelompok umur 5-14 terdapat 1 kasus DBD.

3.2.2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue


Upaya – upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kasus DBD di UPTD Puskesmas
Rajagaluh dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Penyuluhan Kesehatan Tentang DBD
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
3. Penyelidikan Epidemologi ( PE )
4. Pelacakan kasus DBD

3.3. Identifikasi Masalah


Dalam menganalisa masalah perlu mengidentikiasi masalah – masalah yang mungkin
terjadi sehingga masalah – masalah tersebut dapat diprioritaskan dan dilakukan tindakan
terhadap masalah – masalah tersebut. Berikut ini Tabel identifikasi masalah yang ada pada
Program P2 DBD Di UPTD Puskesmas Rajagaluh.

Tabel 3.3. Identifikasi Masalah


No Upaya Kesehatan Target Capaian Masalah
1. Penyuluhan Kesehatan 13 Desa 13 Desa Masih adanya
penduduk desa yang
terkena DBD, terutama
di desa endemis.
2. Pemberantasan Sarang Nyamuk 4 Desa 4 Desa Belum adanya petugas
( PSN) endemis endemis pemantau jentik dan
belum adanya
kesadaran serta peran
aktif masyarakat untuk
pemantauan jentik
berkala dan PSN
3. Penyelidikan Epidemiologi 20 kali 4 kali PE dilakukan ketika
ada kasus DBD saja
4. Pelacakan Kasus DBD 20 kasus 4 kasus Pelaporan DBD di
sarana kesehatan yang
ada diwilayah kerja
PKM Rajagaluh Tidak
Melaporkan.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 13
3.4. Prioritas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka dapat dicari prioritas masalahnya.
Prioritas masalah pada Program P2 DBD dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4. Prioritas Masalah Pada Program P2 DBD


No Masalah U S G Total Rangking
1 Masih adanya penduduk yang terkena 5 5 5 15 1
DBD
2 Belum adanya kesadaran masyarakat 5 4 5 14 2
untuk pemantauan jentik berkala dan PSN
3 PE dilakukan ketika ada Kasus DBD saja 4 3 4 11 3
4 Tidak adanya Pelaporan DBD difaskes 4 3 3 9 4
lain

3.4.Akar Penyebab Masalah


Berdasarkan Prioritas masalah diatas dapat ditemukan akar penyebab masalahnya
sebagai berikut :

Gambar 3.1. Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode Analisa Penyebab


Masalah
 Masyarakat kurang berperan  Pelaksanaan PSN belum
aktif dalam pemeliharaan berjalan dengan baik
kesehatan lingkungan,  Penjaringan kasus DBD masih
terutama dalam PSN dan dilaksanakan didalam gedung
pemantauan jentik berkala.  Penyuluhan luarg gedung masih
 Petugas pemantau jentik belum kurang
maksimal dalam bekerja
 Masyarakat masih beranggapan
fogging adalah metode yang
tepat memberantasan DBD Masih adanya
penduduk yang
terkena DBD
 Belum tersedianya mesin  Abate masih kurang Belum adanya dana
untuk fogging rutin
fogging di desa masing-masing

Mechine
Material Money

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 14
3.5.Pemecahan Masalah
Berdasarkan akar masalah yang ditemukan maka kita dapat menentukan pemecahan
masalah dan langkah – langkah yang akan kita lakukan pada tahun berikutnya. Pemecahan
masalah terpilih dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5. Pemecahan Masalah


No Prioritas Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Masalah
1 Masih adanya penduduk yang PSN Tidak berjalan  Penyuluhan Gerakan PSN
terkena DBD dengan baik tentang Massal
pentingnya PSN.
 Gerakan PSN
Massal
2 Belum adanya kesadaran masyarakat Tidak adanya Pembentukan Pembentukan
untuk pemantauan jentik berkala dan tenaga pemantau Kader Juru Kader Juru
PSN jentik berkala Pemantau jentuk 1 Pemantau jentuk 1
RT 1 orang RT 1 orang
3 PE dilakukan ketika ada Kasus DBD Kurangnya petugas  Merencanakan Mengusulkan
saja untuk kegiatan PE tambahan tenaga
melaksanakan PE Rutin untuk PE
Rutin  Mengusulkan
tambahan tenaga
untuk PE
4 Tidak adanya Pelaporan DBD Belum ada media Membuat media Membuat media
difaskes lain informasi untuk informasi informasi
pelaporan DBD di pelaporan DBD pelaporan DBD
faskes lain melalui media melalui media
social social

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 15
Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas
Rajagaluh Tahun 2018 Hal 16
3.6. Rencana Usulan Kegiatan
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE (P2 DBD)
TAHUN 2020

SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
UKM ESENSIAL
1 Pemberantasan Penjaringan Dapat Pasien yang 55/100.000 Programer DBD Sphigmomanomete - Jumat dan Sabtu - Deteksi Dini JKN, BOK
Penyakit DBD gejala menemukan berobat di unit penduduk/ r, Termometer, jam ; 08.00 - 11.00 penderita DBD
penyakit kasus DBD rawat jalan, bulan Stethoscope, didalam
DBD didalam didalam rawat inap atau Rumpel lead Test, gedung
gedung gedung sedini poned ATK,
mungkin
sehingga dapat
segera
ditanggulangi
Penjaringan Dapat Masyarakat yang 55/100.000 Programer DBD Sphigmomanomete Kader hari kamis minggu Transport Deteksi Dini JKN, BOK
gejala menemukan berobat di penduduk/ r, Termometer, Kesehatan, ke-3 Petugas: 720.000, penderita DBD
penyakit kasus DBD posyandu, bulan Stethoscope, karang Bensin diluar gedung
DBD di luar diluar gedung pusling, atau Rumpel lead Test, Taruna, Kendaraan
gedung sedini mungkin sekolah ATK, Kendaraan Pemerintah Pusling : 600.000
sehingga dapat Operasional Desa,
segera
ditanggulangi
Penyelidikan Menyelidiki Daerah yang Radius 100 Programer DBD Surveilance, Kader 1x 24 jam setelah transport : Pemeriksaan JKN, BOK
epidemiologi kasus DBD memiliki meter dari Pembina Desa, Jumantik, ada KDRS 600.000, jentik nyamuk
jika di dengan penderita DBD penderita lampu sorot, ATK, Kader ATK : 100.000, DBD dan
temukan memeriksa DBD Termometer, kesehatan Lampu Sorot : pemeriksaan
kasus penderita panas Kendaraan 650.000, penderita panas
dan Jentik Operasional Termometer : di area yang
nyamuk di area 390.000 terdapat Kasus
penderita DBD DBD

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 1 1
5
SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Penyuluhan Memberikan masyarakat 4 Desa Programer DBD Petugas Promkes, Kader Dalam Gedung : Transport : masyarakat JKN, BOK
tentang informasi dan diwilayah kerja endemis, petugas Jumantik, minggu ke-4 setiap 1.020.000, mengerti dan
penyakit pengetahuan Puskesmas dan Pengunjun Surveilan,Brosur, Pemerintah bulannya, Desa Mamin rapat : tahu
DBD entang Pengunjung g Rawat Leaflet, Media Desa endemis : pada 3.200.000, media bagaimana
penyakit DBD, Puskesmas Jalan dan Audio visual, Bulan September - promosi : pencegahan
gejala, serta Rawat Inap Banner,ATK Desember 1.200.000, ATK : Demam
pencegahan 500.000 Berdarah
dan dengue
tindakannya
Penanggulang mencegah masyarakat dan Penderita Programer DBD Tenaga Medis ( Kader Jika ada kasus BBM untuk Kasus DBD JKN, BOK
anan kasus DBD dan pengunjung DBD yang dokter ), Kesehatan, DBD yang di Mesin Fogging dapat diatasi
penyakit mencegah Puskesmas dirawat di Paramedis, karang informasikan :900.000, Upah serta Tidak ada
DBD kasus kematian Rajagaluh Puskesmas Surveilan, Alkes Taruna, melalui KDRS, Fooger : 900.000, kasus DBD
akibat DBD dan Rumah Pemerintah yang
Sakit, serta Desa, meninggla
Pasien dunia
rawat Jalan

Pencegahan Meningkatkan masyarakat lingkungan Programer DBD petugas Promkes, kader dalam Gedung : abatesasi : Tidak JKN, BOK
penyakit derajat diwilayah kerja sekolah, petugas Jumantik, minggu ke-1 setiap 300.000, Mamin terjadinya
DBD dengan kesehatan Puskesmas dan desa Surveilan,petugas kader bulannya, luar pertemuan : kasus DBD di
PSN dan masyarakat Pengunjung endemis, kesling, Petugas kesehatan, gedung : minggu 3.200.000, ATK wilayah kerja
gerakan bebas serta mencegah Puskesmas lingkungan UKS, kader karang ke-2 setiap 500.000 Puskesmas
jentik kasus DBD puskesmas jumantik, media taruna, bulannya, Sekolah Rajagaluh
terjadi di audio visual, tenaga : minggu ke-3
masyarakat bubuk abate, pendidik / setiap bulannya
guru

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 2 1
6
SUMBER
UPAYA PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIAYA
KESEHATAN JAWAB SUMBERDAYA KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Evaluasi hasil Memantau Kegiatan Pelaporan Programer DBD ATK, Laptop, - Januari - Desember - pelaksanaan JKN, BOK
kegiatan tingkat Pemberantasan hasil Infocus,Staff kegiatan
melalui keberhasilan DBD kegiatan Puskesmas pemberantasan
lokakarya dari kegiatan Pemberant Penyakit
bulanan yang asan Demem
dilaksanakan Penyakit Berdarah
untuk DBD Dapat
meningkatkan dilaksanakan
mutu layanan dengan Baik
kesehatan sesuai jadwal
dan rencana
kegiatan

Mengetahui, Rajagaluh, 31 Januari 2019


Programer P2 Demam
Kepala UPTD Puskesmas Rajagaluh Berdarah Dengue

II HAMBALI, SKM., M.M. AMIN SUGIRI


NIP. 19660916 198703 1 002 NIP. 19810812 201408 1 002

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018 Hal 31
7
BAB IV
KESIMPULAN

Laporan evaluasi tahunan Program P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh Tahun 2018
menyimpulkan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2018 terdapat 4 kasus terjadi di
Desa Rajagaluh sebanyak 3 kasus dan di Desa Rajagaluh Kidul 1 kasus. Kasus DBD berdasarkan
kelompok umur paling banyak menyerang pada usia 14 – 44 Tahun. Hal ini berbeda pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2017, dimana kelompok umur yang paling banyak terserang DBD yaitu
kelompok umur 5 – 14 Tahun.
Untuk mencegah dan memberantas DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh dapat
dilakukan dengan Penyuluhan DBD, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemantauan Jentik
Berkala, dan Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD secara rutin.Cegahlah Demam Berdarah
Dengue secara bersama – sama agar Rajagaluh terbebas dari Demam Berdarah Dengue.
Demikian laporan evaluasi tahunan P2 DBD di UPTD Puskesmas Rajagaluh ini dibuat,
semoga laporan ini bermanfaat dan dapat diterima oleh pihak – pihak terkait.

Laporan Tahunan Program P2 DBD UPTD Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2018 Hal 11
8

Anda mungkin juga menyukai