PENDAHULUAN
ikatan pernikahan pada saat ituj uga (melalui talak ba‟in) atau
1
Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, Fiqih Sunah untuk Wanita, Jakarta: Al-I‟tishom
Cahaya Umat, cet, I, 1422H, hlm. 755.
~1~
menunjukkan agar sebelum terjadi perceraian, ditempuh usaha-
2
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia,Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet I, 1995,
hlm.268.
3
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 4, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009, hlm. 9.
~2~
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana peran saksi dan wakalah dalam thalak?
b. Bagaimana pengaruh perubahan agama terhadap thalak?
c. Bagaimana kedudukan hukum dalam thalak?
C. Tujuan Masalah
a. Menjelaskan saksi dan wakalah dalam thalak
b. Menjelaskan pengaruh perubahan agama terhadap thalak
c. Menjelaskan kedudukan hukum thalak
~3~
BAB II
PEMBAHASAN
Saksi dalam hal ini haruslah beragama Islam karena syarat para
fuqaha menetapkan, bahwa dalam kesaksian ini yang dapat diterima
bagi kesaksian seseorang haruslah beragama Islam.
2) Baliqh
3) Berakal
4
Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan dalam Islam, Jakarta: PT Hidaya
Karya Agung, 1990, hlm 110.
~4~
yang sehat sebagai salah satu syarat yang harus dimiliki oleh saksi
dalam suatu persaksian.
4) Merdeka
5) Adil
~5~
~6~
b. Pengertian Wakalah
5
Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 6, Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997, Cet. I, hlm. 191
~7~
B. Pengaruh perubahan agama terhadap thalak
6
Moh. Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap. (Semarang: PT karya toha putra 1978), hlm 496-498
~8~
C. Kedudukan hukum thalak
Hadist RasulullahSAW bahwa talak atau perceraian adalah perbuatan yang halal
yang paling dibenci oleh Allah seperti hadis Nabi dibawah ini yang berbunyi :8
Artinya: Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perbuatan halal
yang sangat dibenci oleh Allah Azza wa Jalla adalah talak”
Secara tidak langsung, Islam membolehkan perceraian namun di sisi lain juga
mengharapkan agar proses perceraian tidak dilakukan oleh pasangan suami istri.
Hal ini seperti tersirat dalam tata aturan Islam mengenai proses perceraian. Pada
saat pasangan akan melakukan perceraian atau dalam proses perselisihan
pasangan suami-istri, Islam mengajarkan agar dikirim hakam yang bertugas
7
Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokusmedia, 2005, hlm 56.
8
Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud, Beirut : Dar al-Kutub al Ilmiyah, 1996, hlm 34
~9~
untuk mendamaikan keduanya. Dengan demikian, Islam lebih menganjurkan
untuk melakukan perbaikan hubungan suami-istri dari pada memisahkan
keduanya. Perihal anjuran penunjukan hakam untuk mendamaikan perselisihan
antara suami-istri dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya surat an-Nisa ayat
35 berikut ini:
~ 10 ~
Perceraian merupakan alternatif terakhir sebagai ‚ pintu darurat
yang boleh ditempuh manakala bahtera kehidupan rumah tangga tidak
dapat lagi dipertahankan keutuhan dan kesinambungannya. Sifatnya
sebagai alternatif terakhir, Islam menunjukkan agar sebelum terjadinya
perceraian, ditempuh usaha-usaha perdamaian antara kedua belah pihak,
karena ikatan perkawinan adalah ikatan yang paling suci dan kokoh.
Perceraian dalam hukum negara diatur dalam:
~ 11 ~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saksi adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa
(kejadian); orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa yang dianggap
mengetahui kejadian tesebut agar pada suatu ketika, apabila diperlukan dapat
memberikan keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa itu sungguh-
sungguh terjadi orang yang memberikan keterangan di muka hakim untuk
kepentingan pendakwa atau terdakwa yang memberikan keterangan Permasalahan
perceraian atau talak dalam hukum Islam dibolehkandan diatur dalam dua sumber
hukum Islam, yakni al-Qur’an dan Hadist. Hal ini dapat dilihat pada sumber-
sumber dasar hukum berikut ini, seperti dalam surat Al- Baqarah ayat 231,
sedangkan al wakalah ialah penyerahan dari seseorang kepada orang lain untuk
mengerjakan sesuatu, perwakilan berlaku selama yang mewakilkan masih hidup..
Ensiklopedi hukum Islam menyatakan wakalah sebagai pemeliharaan dan
pendelegasian perwakilan yang bertindak untuk dan atas nama orang yang
diwakilinya. Wakalah dalam fiqih Islam merupakan salah satu bentuk transaksi
dalam rangka tolong menolong antara pribadi dalam masalah perdata dan pidana
~ 12 ~
DAFTAR PUSTAKA
Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, Fiqih Sunah untuk Wanita, Jakarta: Al-I‟tishom
Cahaya Umat, cet, I, 1422H
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia,Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet I, 1995
Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan dalam Islam, Jakarta: PT Hidaya Karya Agung,
Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 6, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
1997
Moh. Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap. (Semarang: PT karya toha putra 1978)
Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud, Beirut : Dar al-Kutub al Ilmiyah, 1996
~ 13 ~